Anda di halaman 1dari 95

Medik (0-60%)

Kasus 1
S:
Ny.H, 57 tahun, 55kg, 150cm
Anamnesis
Seorang wanita datang dengan keluhan sudut mata kanan bergerak sendiri tanpa
digerakkan dan tidak bisa dikendalikan, keluhan dirasakan selama 1 tahun terakhir dan
berlangsung setiap hari, terutama saat sedang bersantai dan menonton tv, dalam 3 bulan
terakhir frekuensi per hari meningkat.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : hipertensi (-), DM (-), Stroke (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : tidak ada keluarga yang mengalami keluhan serupa
R.Kebiasaan : Rokok (-), Alkohol (-)
Riwayat Alergi : (-)
Usaha berobat : (-), hanya minum ramuan herbal tapi tidak ada perUsaha Berobatahan

O:
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Ringan
Tanda Vital
Tensi : 132/80mmHg
Nadi : 64x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,30C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Rambut : hitam, sukar dicabut, distribusi merata.
Wajah : simetris
Mata : Tampak kedutan pada mata kanan, konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik
(-/-), refleks cahaya (/), pupil bulat isokor  3 mm/3 mm.
Telinga :membrane timpani utuh kanan dan kiri, RC +/+
Hidung: sekret(-/-), nafas cuping hidung (-/-)
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
b. Leher
Trakhea : terletak ditengah
KGB: pembesaran KGB (-)
Kelenjar tiroid : Tidak teraba membesar
JVP : 5+2cmH2O
c. Thoraks
Inspeksi
Inspeksi : simetris, bentuk normochest, pernafasan torako-abdominal, Kusmaul (-),
retraksi suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri,
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
d. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
e. Genitalia
Tidak Diperiksa
f. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Status Neurologis :
 GCS : E: 4; M : 6; V: 5 = 15
 Rangsang Meningen : Kaku kuduk (-), Lasegue (-), Kernig (-), Brudzinski (-)
 Motorik :
5 5
5 5

 Sensorik : DBN (Dalam Batas Normal)


 Reflex Fisiologi : +/+
 Reflex Patologis : -/-
 Nervus Cranialis : DBN
A : Tik Fasialis
P : Rujuk Spesialis Saraf

Kasus 2
S:
Tn.A
52 tahun, BB 68, TB 170cm
Anamnesis
Seorang laki-laki datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 hari yang lalu, dirasakan pada
seluruh bagian kepala, seperti diikat, tidak berdenyut, tidak begitu mengganggu aktifitas,
melihat kilatan cahaya (-) pusing (-) kaku leher (-) mual muntah (-)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : hipertensi (+) namun tidak rutin minum obat, sebelumnya
telah rutin minum obat amlodipine 10mg, DM (-), Dislipidemia (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : tidak ada keluarga yang mengalami keluhan serupa
R.Kebiasaan : Rokok (-), Alkohol (-)
Riwayat Alergi : (-)
Usaha berobat : (-),

O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda Vital
TD: 150/80mmHg
Nadi : 70x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,30C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Rambut : hitam, sukar dicabut, distribusi merata.
Wajah : simetris
Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (/), pupil bulat
isokor  3 mm/3 mm.
Telinga :membrane timpani utuh kanan dan kiri, RC +/+
Hidung : sekret(-/-), nafas cuping hidung (-/-)
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea : terletak ditengah
KGB: pembesaran KGB (-)
Kelenjar tiroid : Tidak teraba membesar
JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
Inspeksi
Inspeksi : simetris, bentuk normochest, pernafasan abdomino-torakal, Kusmaul (-),
retraksi suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri,
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.

A : Hipertensi Primer
P:
Non-Farmakologi :
- pentingnya rutin minum obat hipertensi untuk mengontrol TD,
- komplikasi hipertensi tidak terkontrol,
- pengobatan hipertensi itu tidak boleh diberhentikan sendiri oleh pasien hanya
karena merasa sehat namun terapinya seumur hidup,
- kurangi makan garam dan perbanyak sayur dan buah
- olahraga 3-5x/minggu
Amlodipine 1x10mg,

Kasus 3
S
Ny.P
42 tahun, BB 52kg, TB 156cm
Anamnesis
Seorang wanita datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 2 hari yang lalu, dirasakan pada
seluruh bagian kepala, seperti diikat, tidak berdenyut, tidak begitu mengganggu aktifitas,
melihat kilatan cahaya (-) pusing (-) kaku leher (-) mual muntah (-).
Pasien mengonsumsi pil KB sebagai kontrasepsi,
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : hipertensi (+) setiap rutin konsumsi pil KB, namun kembali
normal bila berhenti minum pil KB, DM (-), Dislipidemia (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : tidak ada keluarga yang mengalami keluhan serupa
R.Kebiasaan : Rokok (-), Alkohol (-)
Riwayat Alergi : (-)
Usaha berobat : (-),
O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda Vital
TD: 147/104mmHg
Nadi : 70x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,30C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Rambut : hitam, sukar dicabut, distribusi merata.
Wajah : simetris
Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (/), pupil bulat
isokor  3 mm/3 mm.
Telinga :membrane timpani utuh kanan dan kiri, RC +/+
Hidung : sekret(-/-), nafas cuping hidung (-/-)
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea : terletak ditengah
KGB: pembesaran KGB (-)
Kelenjar tiroid : Tidak teraba membesar
JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
Inspeksi
Inspeksi : simetris, bentuk normochest, pernafasan torako-abdominal, Kusmaul (-),
retraksi suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe torakoabdominal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.

A : Hipertensi e.c pil KB


P
Mengganti kontrasepsi pil menjadi non hormonal seperti IUD
Amlodipin 1x5 mg No.X

Kasus 4
S
Tn.M 60 tahun, BB 62kg, TB 168cm
Anamnesis
Seorang laki-laki datang dengan keluhan nyeri kepala sejak beberapa hari yang lalu dan
merasa tegang kaku di leher. 1 hari yang lalu telah melakukan pemeriksaan darah lengkap di
lab swasta (hasil terlampir)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : hipertensi (+) rutin minum obat amlodipin dan ramipril , DM
(-), Dislipidemia (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : tidak ada keluarga yang mengalami keluhan serupa
R.Kebiasaan : Rokok (-), Alkohol (-), sering makan gorengan
Riwayat Alergi : (-)
Usaha berobat : (-),
O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda Vital
TD: 152/82mmHg
Nadi : 100x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,40C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Rambut : hitam, sukar dicabut, distribusi merata.
Wajah : simetris
Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (/), pupil bulat
isokor  3 mm/3 mm.
Telinga :membrane timpani utuh kanan dan kiri, RC +/+
Hidung : sekret(-/-), nafas cuping hidung (-/-)
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea : terletak ditengah
KGB: pembesaran KGB (-)
Kelenjar tiroid : Tidak teraba membesar
JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
Inspeksi
Inspeksi : simetris, bentuk normochest, pernafasan abdomino-torakal, Kusmaul (-),
retraksi suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri,
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.

Hasil Laboratorium :
- Kolesterol Total : 262
- LDL : 200
- HDL : 45
- TG : 185
A : Hipertensi + Dislipdemia
P
Non-Farko
- Diet (Kurangi makan gorengan dan garam)
- Olahraga 15-30menit/hari, 3-5x/mgg
Farko :
- Amlodipin tab 1x10mg
- Ramipril tab 1x5mg
- Simvastatin tab 1x10mg

Kasus 5
S
Ny.h, 61 thn, BB 36kg, TB : 154cm
Anamnesis :
Seorang wanita datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang dirasakan sejak 1 hari yang lalu,
keluhan disertai dengan rasa mual, muntah (-), kadang terasa asam di mulut. Sejak
beberapa hari yang lalu pasien sedang banyak pikiran dan terkadang lupa makan. Gangguan
BAB (-), Gang. BAK (-).
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : belum pernah mengalami keluhan serupa
Usaha berobat : minum obat antasida sirup dari warung
R.Aleri : -
R.Kebiasaan : Merokok (-), Alkohol (-), sering makanan pedas dan asam
O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD: 128/85mmHg
Nadi : 100x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,40C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Rambut : hitam, sukar dicabut, distribusi merata.
Wajah : simetris
Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (/), pupil bulat
isokor  3 mm/3 mm.
Telinga :membrane timpani utuh kanan dan kiri, RC +/+
Hidung : sekret(-/-), nafas cuping hidung (-/-)
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea : terletak ditengah
KGB: pembesaran KGB (-)
Kelenjar tiroid : Tidak teraba membesar
JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
Inspeksi
Inspeksi : simetris, bentuk normochest, pernafasan torako-abdominal, Kusmaul (-),
retraksi suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe torakoabdominal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
A : Dispepsia Fungsional
P:
Non-Farko :
- Makan teratur makan besar 3x/hari disertai selingan cemilan sehat 2x/hari
- Hindari makanan pedas dan asam, kopi-teh
Farko :
Omeprazole tab 2x20mg ½ h ac
Antasida DOEN tab 3x500mg 1h ac
Kasus 6
S
An.F, 8 thn, BB : 83kg, TB : 156cm
Seorang anak datang dengah keluhan adanya beberapa benjolan kecil pada telapak tangan
sejak 2 minggu yang lalu, tidak membesar, gatal (-), nyeri (-).
Usaha Berobat : -
R.Alergi : -
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : -
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : belum pernah mengalami keluhan serupa

O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Ringan
Tanda vital :
TD: 112/70mmHg
Nadi : 86x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,20C

Status Generalis Dalam Batas Normal


Status Dermatologikus
1. Distribusi : Regional
2. Lokasi : manus dextra
3. Lesi
- Jumlah : multiple (4)
- Sifat : kering
- Perm : Menimbul,
- Uk. : 2mmX3mm – 3mmX3mm
- Bentuk: Bulat
- Batas : Tegas
4. Efloresensi : Papul padat verukosa-keratolitik

A : Wartz a/r manus dextra


P: Kauter (Bedah Listrik)
Kasus 7
S
Anak F, 13 tahun, BB : 38kg, 141cm
Anamnesis : Seorang anak diantar ibunya datang dengan keluhan adanya beberapa bisul di
leher sejak 1 minggu yang lalu, awalnya hanya berupa kemerahan namun lama kelamaan
menjadi bisul dan bila dipecahkan tampak cairan kental yang keluar. Pasien juga
mengeluhkan adanya nyeri dan sempat demam namun tidak begitu tinggi, Gatal (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : belum pernah mengalami keluhan serupa, riwayat alergi (-)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : (-)
R.Alergi obat : (-)
Usaha Berobat (-)
O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Ringan
Tanda vital :
TD: 100/70mmHg
Nadi : 90x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,30C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Mata : DBN.
Telinga :DBN
Hidung : DBN
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Tampak 3 nodus eritema dengan pustul ditengahnya di bagian belakang leher.
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan abdominotorakal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe torakoabdominal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.

Status Dermatologikus
1. Distribusi : Regional
2. Lokasi : colli posterior
3. Lesi
- Jumlah : multiple (3)
- Sifat : sebagian kering
- Perm : Menimbul,
- Uk. : 1cmX0,5cm – 2cmX1cm
- Bentuk: Bulat
- Batas : Tegas
4. Efloresensi : nodus eritematosa dengan pustul ditengahnya
A : Furunkulosis
P:
Gentamycin cream 3ddue
Paracetamol tab 250mg 3x1 prn
Kasus 8
S
Tn.W, 63 tahun, 92kg, TB : 171cm
Anamnesis :
Seorang laki-laki datang dengan keluhan nyeri kepala yang dirasakan sejak 2 hari yang lalu,
diseluruh bagian kepala, kepala seperti ditekan, berdenyut (-). Pusing (-), Mual (-), Muntah
(-).
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : Riwayat Hipertensi sejak 3 tahun yang lalu.
Usaha Berobat : Amlodipin 1x5 mg
R.Alergi Obat : -
O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD: 163/98mmHg
Nadi : 88x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,50C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Mata : DBN.
Telinga :DBN
Hidung : DBN
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan abdominotorakal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri,
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.

A: Hipertensi Primer
P
Diet : kurangi makanan yang asin, rutin berolahraga intensitas ringan-sedang 15-30mnt/hari
3-5x/minggu. Harus rutin minum obat hipertensi
Farmako : Amlodipin 1x10mg, Kontrol kembali, sebelum obat habis
Kasus 9
S
Ny. A, 58, BB 53kg, TB : 155
Anamnesis : Seorang wanita datang dengan keluhan mual yang dirasakan sejak 1 hari yang
lalu, muntah (-), keluhan disertai dengan nyeri ulu hati dan terasa asam-pahit dimulut saat
bersendawa. Demam (-), Gangguan BAB (-), Nyeri dada (-), Berdebar-debar (-).
Riwayat Kebiasaan : Makan kurang teratur, makan rujak mangga
Usaha Berobat : (-)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : riwayat maag
O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD: 139/87mmHg
Nadi : 75x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,00C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Mata : DBN.
Telinga :DBN
Hidung : DBN
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan abdominotorakal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe torakoabdominal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.

A :Dispepsia Fungsional
P:
Non-Farmakologi : makan utama 3x sehari, dengan snack makanan sehat 2x sehari (diantara
makan utama), hindari makanan pedas dan asam, kurangi stress.
Farmakoterapi : Omeprazole 2x20 mg ½ h ac. Antasida DOEN 3x500mg 1 h ac.
Kasus10
S
An.N, 3 tahun, 14 kg, TB :87cm
Anamnesis : Seorang anak diantar oleh ibunya dengan keluhan gatal-gatal pada sela-sela jari
kaki, tangan, dan daerah kemaluan terutama pada malam hari, sehingga anak sulit tidur.
Keluhan dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, saat ini disertai dengan nanah berwarna kuning
kehijauan pada kaki dan tangan, dan terasa nyeri. Demam (+).
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : pernah mengalami keluhan serupa beberapa bulan yang lalu
dan diberi salep untuk dioleskan diseluruh tUsaha Berobatuh
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : beberapa bulan yang lalu satu keluarga mengalami keluhan
serupa. Beberapa hari yang lalu sepupu pulang dari pesantren dan mengeluh keluhan
serupa, tapi tidak diobati.
Riwayat alergi : (-)
Usaha berobat : (-)
O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD: -
Nadi : 89x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 37,70C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Telinga :DBN
Hidung : DBN
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan abdominotorakal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe torakoabdominal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.

Status Dermatologikus
1. Distribusi : Regional
2. Lokasi : manus dextra et sinistra, pedis dextra et sinistra, genital externa
3. Lesi
- Jumlah : multiple
- Sifat : Sebagian basah
- Penyebaran : sebagian konfluens
- Perm : Menimbul,
- Bentuk: Irreguler
- Batas : Tegas
4. Efloresensi : papul eritem, pustul, krusta kuning kehijauan, kunikulus
A : Scabies + Infeksi Sekunder
P:
Non-Farmakologi :
- Cuci semua pakaian dan seprei yang digunakan dengan air panas.
- Seluruh anggota keluarga harus diobati
Farmakoterapi : Terapi infeksi sekunder dahulu
- Gentamycin cream 0,1% 2dd ue pada daerah infeksi
- Amoxycilin syr 125mg/5ml 3ddcth1/2.
- Paracetamol syr 120mg/5ml 3ddcthI

Kasus 11
S
An.U, 2 tahun, 9,6 kg, TB :78cm
Anamnesis : Seorang anak diantar oleh ibunya dengan keluhan gatal-gatal pada daerah
tangan, kaki, perut dan daerah kemaluan terutama pada malam hari, sehingga anak sulit
tidur. Keluhan dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, saat ini disertai dengan nanah berwarna
kuning kehijauan pada kaki dan tangan, dan terasa nyeri. Demam (+) tidak begitu tinggi.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : pernah mengalami keluhan serupa beberapa bulan yang lalu
dan diberi salep untuk dioleskan diseluruh tUsaha Berobatuh
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : beberapa bulan yang lalu satu keluarga mengalami keluhan
serupa. Beberapa hari yang lalu sepupu pulang dari pesantren dan mengeluh keluhan
serupa, tapi tidak diobati.
Riwayat alergi : (-)
Usaha berobat : (-)
O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD: -
Nadi : 92x/menit
Respirasi: 22x/menit
Suhu : 37,30C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Telinga :DBN
Hidung : DBN
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan abdominotorakal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe torakoabdominal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.

Status Dermatologikus
1. Distribusi : Generalisata
2. Lokasi : Ekstremitas inferior, Ekstremitas superior, Abdomen, Genital eksterna
3. Lesi
- Jumlah : multiple
- Sifat : Sebagian basah
- Penyebaran : sebagian konfluens
- Perm : Menimbul,
- Bentuk: Irreguler
- Batas :Tidak Tegas
4. Efloresensi : papul eritem, pustul, krusta kuning kehijauan, kunikulus
A : Scabies + Infeksi Sekunder
P
Non-Farmakologi :
- Cuci semua pakaian dan seprei yang digunakan dengan air panas.
- Seluruh anggota keluarga harus diobati
Farmakoterapi : Terapi infeksi sekunder dahulu
- Gentamycin cream 0,1% 2dd ue pada daerah infeksi
- Amoxycilin syr 125mg/5ml 3ddcth1/2.
- Paracetamol syr 120mg/5ml 3ddcthI

Kasus 12
Ny.S, 30tahun, 54,9 kg, TB :155
Anamnesis : Seorang wanita datang dengan keluhan gatal-gatal pada daerah sela-sela jari
tangan dan kaki, terutama pada malam hari, sehingga sulit tidur. Keluhan dirasakan sejak 1
minggu yang lalu. Demam (-)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : pernah mengalami keluhan serupa beberapa bulan yang lalu
dan diberi salep untuk dioleskan diseluruh tUsaha Berobatuh
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : beberapa bulan yang lalu satu keluarga mengalami keluhan
serupa. Beberapa hari yang lalu keponakan pulang dari pesantren dan mengeluh keluhan
serupa, tapi tidak diobati.
Riwayat alergi : (-)
Usaha berobat : (-)
O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:110/76mmHg
Nadi : 83x/menit
Respirasi: 22x/menit
Suhu : 36,50C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Telinga :DBN
Hidung : DBN
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan abdominotorakal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe torakoabdominal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.

Status Dermatologikus
1. Distribusi : Regional, bilateral
2. Lokasi : manus dextra et sinistra, pedis dextra et sinistra
3. Lesi
- Jumlah : multiple
- Sifat : kering
- Penyebaran : Diskret
- Perm : Menimbul,
- Bentuk: Bulat
- Batas : Tidak tegas
4. Efloresensi : papul eritem, kunikulus,
A : Skabies
P:
Non-Farmakologi :
- Cuci semua pakaian dan seprei yang digunakan dengan air panas.
- Seluruh anggota keluarga harus diobati
Farmakoterapi ;
Permetrin cream 5%, digunakan sekali pada seluruh tUsaha Berobatuh, diamkan selama 8-
10 jam  mandi
CTM 2dd tab 1
Kasus 13
S
Ny.P, 44th, BB : 63,9,
Seorang wanita datang dengan keluhan pusing yang dirasakan 1 hari yang lalu, hilang
timbul, menghilang saat tidur, setiap serangan pusing berlangsung selama kurang lebih 1
menit, kemudian hilang. Pertama kali timbul saat bangun pagi. Keluhan disertai dengan
mual,keringat dingin, muntah (-). Gangguan pendengaran (-), telinga berdenging (-), nyeri
kepala (-). Mentruasi terakhir 1 minggu yang lalu.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : belum pernah mengalami keluhan serupa, batuk pilek (-),
trauma kepala (-), HT(-), DM (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : -
Usaha berobat : minum obat warung untuk sakit kepala tapi tidak ada perbaikan
RK : Rokok (-), Alkohol (-)
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:130/79mmHg
Nadi : 67x/menit
Respirasi: 22x/menit
Suhu : 36,50C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Telinga :DBN
Hidung : DBN
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan torakoabdominal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe torakoabdominal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Status Neurologis : Rangsang Meningen (-), Refleks fisiologis (+/+), Refleks patologis (-/-),
Sensorik (+/+), Motorik (5/5)Nervus Cranialis DBN
Dix-Hallpike : +
A : BPPV
P:
-Betahistin tab 3x8mg
-Manuver Epley

Kasus 14
S
Ny.S, 58thn,BB:78kg, 155
Seorang wanita dtang dengan keluhan nyeri pada punggung bawah sejak 3 hari yang lalu,
keluhan dirasakan pertama kali setelah berdiri terlalu lama di acara keluarga. pasien juga
mengeluh nyeri bila duduk lama, nyeri berkurang saat berbaring. Pasien menyangkal adanya
nyeri yang menjalar ke daerah tungkai, kesemutan (-).
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : belum pernah mengalami keluhan serupa, Hipertensi (+) rutin
minum amlodipin 1x5mg, DM (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : -
Usaha Berobat : salep otot (beli di warung) tidak membaik
RK: Rokok (-), Alkohol (-), Olahraga jarang.
O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:179/98mmHg
Nadi : 67x/menit
Respirasi: 22x/menit
Suhu : 36,50C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Telinga :DBN
Hidung : DBN
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan torakoabdominal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe torakoabdominal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Status Neurologis : Rangsang Meningen (-), Refleks fisiologis (+/+), Refleks patologis (-/-),
Sensorik (+/+), Motorik (5/5), Nervus Cranialis:DBN
A : Hipertensi + Low Back Pain
P:
Non-Farmakologi : Pola Hidup Sehat (menurunkan Berat badan) dan Berolahraga intensitas
ringan
Amlodipin 1x10mg
Na diclofenac tab 2x50mg
Kasus 15
S
Tn.S, 41 tahun, 93kg, 174cm
Seorang laki-laki datang dengan keluhan nyeri pada kemaluan saat buang air kecil yang
dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, pasien menjadi lebih sering BAK, sempat demam,
namun tidak terlalu tinggi. Mengedan saat BAK (-).
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : belum pernah mengalami keluhan serupa, HT(-), DM (-),
Dislipid (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : -
Usaha berobat : -
RK : Jarang minum, sering menahan kencing, olahraga (-)
O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:130/79mmHg
Nadi : 67x/menit
Respirasi: 22x/menit
Suhu : 36,50C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Telinga :DBN
Hidung : DBN
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan abdominotorakal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe torakoabdominal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-), nyeri ketok
CVA (-/-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Hiperemis (-), Sekret (-)
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Urinalisis :
Leukosit : 6-7 LBP
Eritrosit : 1-2 LBP
Epitel sel: 4-5 LPK
Kristal : Asam Urat
A : ISK
P
- Asupan cairan ditingkatkan
- Jangan suka menahan BAK
- Ciprofloxacin cap 2x500mg

Kasus 16
S
Tn.A, 41th, 71,4kg
Seorang laki-laki datang dengan keluhan batuk berdahak sejak 4 hari yang lalu, dahak
berwarna kekuningan, namun kadang sulit untuk dikeluarkan. Sempat demam namun tidak
terlalu tinggi. Pilek (+), Sesak (-), nyeri tenggorkan (-), suara serak (-).
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : HT (-), DM(-), pengobatan batuk lama (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : istri mengeluh keluhan serupa
USAHA BEROBAT : minum obat batuk OBH  tidak membaik
Riwayat Kebiasaan : rokok (+) kurang lebih 1 bungkus/hari, alcohol (-)
O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:131/82mmHg
Nadi : 92x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,50C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Telinga :DBN
Hidung : DBN
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan abdominotorakal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri,
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (+/+) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
A : Bronkitis Akut
P:
- Ambroxol tab 3x30mg
- Amoxicilin tab 3x500mg
- Paracetamol tab 3x500mg prn
- Perbanyak minum air hangat,
- Berhenti merokok

Kasus 17
S
An.M, 2 tahun, 10,3 kg, 81cm
Seorang anak diantar oleh ibunya datang dengan keluhan demam yang dirasakan sejak 3
hari yang lalu disertai dengan batuk kering dan pilek encer sejak 1 hari yang lalu. Sesak (-).
Ibu pasien juga mengeluh timbulnya bentol-bentol di tUsaha Berobatuh anaknya sejak 4 hari
yang lalu, awalnya hanya berupa bentol kemerahan, lalu menjadi seperti bisul, berisi cairan
bila pecah, awalnya timbul di dada pasien lalu menjalar hingga ke tungkai atas dan bawah.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : 3 minggu yang lalu kontak dengan sepupunya yang kena
cacar air
Usaha berobat : diberi obat penurun panas dan bedak untuk bisulnya
O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:130/79mmHg
Nadi : 67x/menit
Respirasi: 22x/menit
Suhu : 36,50C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Telinga :DBN
Hidung : DBN
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan abdominotorakal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri,
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Status Dermatologikus
1. Distribusi : Generalisata
2. Lokasi : Ekstremitas inferior, Ekstremitas superior, thorax, abdomen
3. Lesi
- Jumlah : multiple
- Sifat : Sebagian basah
- Penyebaran : sebagian konfluens
- Permukaan : Menimbul,
- Bentuk: Irreguler
- Batas :Tegas
4. Efloresensi : gambaran polimorfik : vesikel, papul eritematous, krusta
A : Varicella Zoster + ISPA
P:
- Paracetamol syr 120mg/5ml 3ddcth1
- Acyclovir cream 5% 4ddue

Kasus 18
S
Tn.S, 34 tahun, 60,1kg, 177,5cm
Seorang pasien datang dengan keluhan batuk berdahak yang dirasakan sejak 5 bulan yang
lalu, batuk memberat terutama dimalam hari, dahak berwarna kehijauan, keluhan disertai
dengan munculnya sesak yang hilang timbul, namun dalam 1 minggu ini memberat. Kadang
timbul demam namun tidak terlalu tinggi, Penurunan berat badan 6 kg dalam 5 bulan
belakangan, Keringat malam (+). Nyeri tenggorkan (-), pilek (-). Pasien telah diperiksa
dahaknya 3 hari yang lalu, namun hasil belum keluar, dan datang kembali karena merasa
sangat terganggu dengan sesak dan batuk sehingga sulit untuk bekerja dan tidur.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : belum pernah mengalami keluhan serupa, DM(-), HT(-),
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : saudara riwayat pengobatan batuk lama
RK : merokok (+), alcohol (-)
Riwayat Lingkungan : hunian yang padat

Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:118/68mmHg
Nadi : 67x/menit
Respirasi: 22x/menit
Suhu : 36,70C
SpO2 : 95%
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Telinga :DBN
Hidung : DBN
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan abdominotorakal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri,
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (+/+) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
A : Susp. TB Paru
Terapi :
- Menunggu hasil pemeriksaan sputum
- Salbutamol 2x4 mg
- Ambroxol tab 3x30mg
- Bcomplex 2x1 tab

Kasus 19
S
Ny.T, 50thn, 54,6kg
Anamnesis : Seorang wanita datang dengan keluhan nyeri ulu hati, hilang timbul sejak 1
bulan yang lalu, kadang disertai dengan rasa asam di mulut, kembung, mual, tapi muntah
(-), gangguan BAB dan BAK (-), demam (-). Keluhan lebih sering muncul dalam beberapa hari
terakhir.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : -
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : -
RK : beberapa minggu sedang sibuk persiapan pernikahan anaknya, sering telat makan.
Usaha Berobat : Mylanta syrup, namun kambuh lagi
O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:111/69mmHg
Nadi : 65x/menit
Respirasi: 18x/menit
Suhu : 36,50C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Telinga :DBN
Hidung : DBN
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan abdominotorakal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri,
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
A : Dispepsia Fungsional
P:
- Non-Farmakologi untuk tidak menunda waktu makan, makan berat 3x dan 2x
cemilan sehat.
- Hindari makanan yang asam dan pedas
- Omeprazole tab 2x20mg ac
- Antasida DOEN 3x500mg ac

Kasus 20
S
Tn.S, 36 tahun, 72,8kg, 167cm
Anamnesis : Seorang laki-laki datang dengan keluhan gatal-gatal pada daerah lengan dan
juga leher, yang dirasakan sejak 3 hari yang lalu, keluhan disertai dengan kulit kemerahan
dan kering.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : -
R.Alergi : -
R.Pekerjaan : pasien bekerja sebagai karyawan swasta yang sering terpapar matahari, tidak
menggunakan sunscreen hanya topi.
O:
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:130/79mmHg
Nadi : 67x/menit
Respirasi: 22x/menit
Suhu : 36,50C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Telinga :DBN
Hidung : DBN
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan abdominotorakal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri,
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Status Dermatologikus
1. Distribusi : Regional
2. Lokasi : Ekstremitas superior, Colli posterior
3. Lesi
- Jumlah : multiple
- Sifat : Sebagian basah
- Penyebaran : konfluens
- Permukaan : Rata
- Bentuk: Irreguler
- Batas :tidak tegas
4. Efloresensi : makula eritem, skuama
A : Photodermatitis
P:
- Menyarankan penggunaan Sunscreen saat akan melakukan pekerjaan
- Menggunakan lengan panjang saat bekerja
- Citirizin tab 1x10mg

Kasus 21
S
An. A, 2thn, 9,9kg, 87cm
Seorang anak diantar ibunya dengan keluhan BAB cair sejak 2 hari yang lalu, semalam sudah
5x BAB, masih ada ampasnya, menyemprot, berwarna kuning-coklat darah (-), lender (-).
Sempat demam, namun tidak terlalu tinggi, muntah 2x saat hari pertama, namun saat ini
sudah tidak.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : Imunisasi lengkap
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : -
RK : minum susu formula sejak usia 6 bulan, sudah tidak diberikan ASI sejak usia 1 tahun.
O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:-
Nadi : 98x/menit
Respirasi: 22x/menit
Suhu : 36,50C
a. Kepala
Bentuk : normocephali, turgor baik
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), Mata cekung (-/-)
Telinga :DBN
Hidung : DBN
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan abdominotorakal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri,
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-), Turgor baik
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
A : Diare akut e.c susp Rotavirus
P:
- Oralit tiap diare sebanyak 100mL, bila dimuntahkan maka tunggu 10 menit lalu
kembali diberikan secara perlahan-lahan.
- Zinc syr 20mg (14 hari)
- Jika terdapat tanda-tanda dehidrasi, seperti lemas, sulit minum atau makan, maka
segera bawa ke fasilitas kesehatan
Kasus 22
S
An.K, 6 thn, BB : 20,7kg, 103cm
Anamnesis : Seorang anak datang diantar oleh ibunya dengan keluhan mata merah dan
bengkak sejak 1 hari yang lalu, terasa gatal, dan belek bertambah warna kuning kehijauan,
Pandangan kabur (-), nyeri (-), nyeri kepala (-).
RK : sering menggosok mata tanpa cuci tangan
RA: tidak memiliki alergi
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : tidak ada keluarga dengan keluhan serupa
O
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:-
Nadi : 87x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,50C
Status Generalis : dalam batas normal
Status Lokalis Mata
Pemeriksaan SUsaha Berobatjektif
Pemeriksaan OD OS
Visus Jauh 6/6 6/6
Refraksi - -
Koreksi - -
Visus dekat - -
Proyeksi sinar Baik Baik
Persepsi warna Baik Baik

Pemeriksaan Objektif

INSPEKSI OD OS
Muscle balance Orthotrophia
Normal ke segala arah Normal ke segala arah
Gerakan bola mata

Palpebra Superior edema (-) edema (-)


edema (-) edema (-)
Palebra inferior
Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Apparatus Lakrimalis Lakrimasi(-) Lakrimasi (-)
Konjungtiva Tarsalis
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Superior

Konjungtiva Tarsalis Hiperemis (-) Hiperemis (-)


Inferior benjolan (-) benjolan (-)
Konjungtiva Bulbi Injeksi Konjungtiva (+) Injeksi Konjungtiva (-)
Kornea Jernih Jernih
COA Sedang Sedang
Bulat Bulat
Pupil Refleks direk + Refleks direk +
Refleks indirek + Refleks indirek +
Iris Sinekia (-) Sinekia (-)
Lensa Jenih Jernih

A : Konjungtivitias Bakterialis ocular dextra


P : Chloramphenicol ED 1% 4dd1 OD

Kasus 23
S
Tn.S 70thn, BB :63kg, 172cm
Seorang laki-laki datang dengan keluhan nyeri seperti ditekan benda berat pada dada
sebelah kiri sejak 1 hari yang lalu, saat datang sedang tidak nyeri, nyeri terasa tembus
sampai ke punggung, membaik saat beristirahat. Keluhan disertai dengan rasa sesak dan
berdebar-debar. Rasa terbakar (-)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : HT dan rutin minum obat amlodipine dan captopril sejak
beberapa tahun, BPH (+), Kolesterol (-), DM (-)
RK : merokok (-), rutin berolahraga
O
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:130/79mmHg
Nadi : 67x/menit
Respirasi: 22x/menit
Suhu : 36,50C
a. Kepala
Bentuk : normocephali,
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-),
Telinga :DBN
Hidung : DBN
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan abdominotorakal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri,
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (-),
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Pemeriksaan EKG : T-inverted anterior-septal
A : Stable Angina Pectoris
O : Rujuk Sp.JP

Kasus 24
S
Tn.A, 68thn, 45kg, 167cm
Seorang laki-laki datang dengan keluhan batuk sejak 5 bulan yang lalu, sedang dalam terapi
TB sejak 3 bulan yang lalu, sejak 2 hari yang lalu pasien mengeluh adanya dahak yang sulit
keluar dan tenggorokan terasa gatal, sehingga mengganggu saat ingin tidur. Nyeri
tenggorokan(-), nyeri menelan (-), Demam (-), sesak (-)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : Pengobatan TB kategori 1, HT (-), DM(-), Asma (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : saat ini anak juga dalam pengobatan TB kategori 1
RK : sudah berhenti merokok sejak 1 bulan yang lalu
O
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:117/78mmHg
Nadi : 65x/menit
Respirasi: 22x/menit
Suhu : 36,50C
a. Kepala
Bentuk : normocephali,
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-),
Telinga :DBN
Hidung : DBN
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan abdominotorakal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe abdominotorakal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (+/+) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-),
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
A : TB Paru Kategori I, Fase Lanjutan
P:
OAT Lanjut 4R3E3
Citirizin tab 1x10mg
N-acetylcysteine 2x200mg

Kasus 25
S
Tn.B, 71 thn, 68,2kg, 167cm

Anamnesis : Seorang laki-laki diantar oleh keluarganya, dengan keluhan penurunan


kemampuan berkomunikasi dan beraktifitas, mudah lupa, mudah marah dan sedih. Satu
minggu yang lalu sempat hilang dan ditemukan di tempat yang jauh dari rumah. Keluhan ini
pertama kali terjadi 2 tahun yang lalu, sudah sempat ke spesialis saraf, namun berhenti
pengobatan dalam beberapa bulan terakhir. Halusinasi (-), ilusi (-)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : Demensia sejak 2 tahun yang lalu  tidak control beberapa
bulan, HT (-), DM (-), Kolesterol (-), Stroke (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : tidak ada keluarga yang mengeluh keluhan serupa
Riwayat Alergi : -
O
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:138/81mmHg
Nadi : 65x/menit
Respirasi: 18x/menit
Suhu : 36,30C
a. Kepala
Bentuk : normocephali,
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-),
Telinga :DBN
Hidung : DBN
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan abdominotorakal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri,
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-),
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
A : Demensia
Terapi : Rujuk Sp.S

Kasus 26
S
Tn.A, 73thn, 69,3
Seorang laki-laki diantar oleh keluarganya dengan menggunakan kursi roda, dengan keluhan
pasien tidak dapat menelan dan mengunyah makanannya sejak 2 hari yang lalu.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : riwayat stroke iskemik sejak 2018 akhir, DM (+) rutin minum
obat minum dan suntik, HT (+).
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : -

O
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:148/89mmHg
Nadi : 66x/menit
Respirasi: 22x/menit
Suhu : 36,40C
Status Generalis : DBN
Status Neurologis :
 GCS : E: 4; M : 3; V: 4 = 11
 Rangsang Meningen : Kaku kuduk (-),
 Motorik :
2 3
2 3

 Sensorik : sulit dinilai


 Reflex Fisiologi : ↑/↑
 Reflex Patologis : +/-
 Nervus Cranialis : Parese N.VII central sinistra

A : Stroke Iskemik + Disphagia (susp. Parese nervus IX dan XII)


P : Rujuk Spesialis Saraf

Kasus 27

S
Tn.S, 20 tahun, 77,4kg, 174cm
Anamnesis : Seorang laki-laki datang dengan keluhan BAB cair dan sering sejak 1 hari yang
lalu, setelah acara makan-makan bersama teman-temannya, hari pertama 1 hari yang lalu
7x BAB cair dan ampas (+), tadi pagi pasien masih BAB 4 kali. Bercak Darah bercampur
dengan BAB (+), Lendir (+). Mual dan muntah (-). Demam (+)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : Riwayat dyspepsia.
Riwayat Alergi :-

O
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:120/79mmHg
Nadi : 75x/menit
Respirasi: 22x/menit
Suhu : 37,50C
a. Kepala
Bentuk : normocephali,
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), mata cekung (-/-)
Telinga :DBN
Hidung : DBN
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan abdominotorakal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri,
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-),
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + meningkat
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Turgor : Kembali dengan cepat
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.

A : Diare akut disentriform + Tanpa Dehidrasi

P:
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Cuci tangan sebelum makan dan mempersiapkan makanan
Ciprofloxacin 2x500mg
Atapulgit prn (diminum setelah BAB, max 12 tab/hari)
Paracetamol 3x500mg prn
Perbanyak minum air putih

Kasus 28

S
Tn.S, 26 tahun, 92,7kg, 172
Seorang laki-laki datang dengan keluhan BAB cair dan sering sejak 1 hari yang lalu, setelah
acara makan-makan bersama teman-temannya, 1 hari yang lalu 8x BAB cair dan ampas (+),
tadi pagi pasien masih BAB 4 kali. Bercak Darah bercampur dengan BAB (+), Lendir (+). Mual
dan muntah (-). Demam (+)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : -
Riwayat Alergi :-

O
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:115/83mmHg
Nadi : 71x/menit
Respirasi: 22x/menit
Suhu : 37,50C
a. Kepala
Bentuk : normocephali,
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), mata cekung (-/-)
Telinga :DBN
Hidung : DBN
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan abdominotorakal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri,
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-),
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + meningkat
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Turgor : Kembali dengan cepat
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
A : Diare akut disentriform + tanpa dehidrasi

P:
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Cuci tangan sebelum makan dan mempersiapkan makanan
Ciprofloxacin 2x500mg
Atapulgit prn (diminum setelah BAB, max 12 tab/hari)
Paracetamol 3x500mg
Perbanyak minum air putih

Kasus 29

S
Tn. M, 33thn, 68,2kg, 175cm
Anamnesis : Seorang laki-laki datang dengan keluhan mata sebelah kanan tidak bisa ditutup
dan mulut mencong ke kiri, keluhan dirasakan sejak semalam, mata terasa perih dan merah,
kelemahan anggota gerak (-/-), nyeri kepala (-), mual muntah (-), demam (-)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : belum pernah mengalami keluhan serupa, gelembung-
gelembung isi cairan pada kulit (-)
Usaha berobat : -
RK : merupakan supir truk ekspedisi, merokok 1 bungkus/hari, alcohol (-)

O
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:117/83mmHg
Nadi : 93x/menit
Respirasi: 18x/menit
Suhu : 36,30C
Status Generalis : DBN
Status Neurologis :
 GCS : E: 4; M : 6; V: = 15
 Rangsang Meningen : Kaku kuduk (-),
 Motorik :
5 5
5 5

 Sensorik : sulit dinilai


 Reflex Fisiologi : +/+
 Reflex Patologis : -/-
Nervus Cranialis : Parese N.VII perifer dextra
A : Bell’s palsy
P : Rujuk Sp.S
- Prednison tab 5mg : 3ddtabIV (6 hari, lalu tapering off selama 10 hari)
- Asiklovir tab 400mg : 3ddtab 1
- Artificial tears ED No.I (3dd1)

Kasus 30
S
Ny. F, 53thn, 60,3kg, 156cm
Anamnesis : Seorang wanita datang dengan keluhan nyeri dan kaku pada ibu jari dan jari
telunjuk tangan kanan, jari menjadi sulit untuk diluruskan. Keluhan dirasakan sejak 2 minggu
yang lalu, dan memburuk dalam beberapa hari terakhir. Setelah menggenggam barang,
tangan akan terasa sangat kaku dan nyeri bila coba diluruskan. Kaku terutama di pagi hari.
Terdapat pembengkakan pada pangkal/dasar jari telunjuk tangan kanan dan terasa nyeri.
Nyeri pada sendi lain (-), kesemutan (-), kebas (-)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : belum pernah mengalami keluhan serupa. HT (-), DM (-),
Asam Urat (-)
RK : sehari-hari bekerja sebagai IRT
Usaha berobat : salep cont*rpaint tapi tidak membaik

O
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:128/76mmHg
Nadi : 96x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,50C
a. Kepala
Bentuk : normocephali,
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), mata cekung (-/-)
Telinga :DBN
Hidung : DBN
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan torakoabdominal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe torakoabdominal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-),
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU +
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.

Lab : Uric acid : 5,3

A : Trigger Finger

P:
- Istirahatkan tangan dari aktifitas
- Splint telapak tangan
- Meloxicam 1x7,5mg  tidak membaik  rujuk Sp.Rematologi

Kasus 31
S
Ny.T, 45th, 68,8kg
Anamnesis : Seorang wanita datang dengan keluhan nyeri dan kebas pada ibu jari, jari
telunjuk, jari tengah dan jari manis, dirasakan pertama kali sejak 2 bulan yang lalu, hilang
timbul, namun semakin memburuk dalam 1 minggu belakangan. Keluhan memburuk di
malam hari. Kesemutan (+). Pembengkakan pada jari (-)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : Asam urat (-), HT dalam terapi dengan amlodipine 10mg,
Kolesterol (-)
RK : sehari-hari bekerja sebagai IRT dan pedagang gorengan.
Usaha berobat :-

O
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:136/88mmHg
Nadi : 93x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,30C
a. Kepala
Bentuk : normocephali,
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), mata cekung (-/-)
Telinga :DBN
Hidung : DBN
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan torakoabdominal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe torakoabdominal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-),
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU +
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Status lokalis : Tinel’s sign (+), Phalen’s test (+)
Lab : uric acid : 4,7

A : Carpal Tunnel Syndrome dextra

P:
- Istirahatkan tangan
- Meloxicam 1x7,5mg  tidak membaik  rujuk Sp. reumatologi
- Hipertensi : Amlodipin1x10mg,
- Kurangi makanan asin, dan olahraga 3-5x/minggu

Kasus 32
S
Ny.S, 23 tahun, 68,1 kg, 158cm
Anamnesis Seorang wanita datang dengan keluhan munculnya gelembung-gelembung kecil
bergerombol di paha kanan depan, keluhan dirasakan sejak 3 hari yang lalu, awalnya nyeri
dan hanya berupa kemerahan saja, lama-kelamaan terbentuk gelembung-gelembung kecil
bergerombol. Sebelumnya sempat Demam, namun sudah turun sejak lesi muncul . Kontak
bahan kimia (-), Gigitan serangga (-)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : Riwayat Cacar air (+), konsumsi obat tertentu (-),
R.Alergi : -
USAHA BEROBAT : telah diberi salep bethametasone  tidak membaik

O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD: 102/80mmHg
Nadi : 89x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,20C
Status Generalis : Dalam Batas Normal
Status Dermatologikus :
1. Distribusi : Regional
2. Lokasi : a/r femoralis dextra anterior
3. Lesi :
a. Jumlah : Multiple
b. Sifat : sebagian kering
c. Permukaan : menimbul
d. Ukuran : 0,5x1cm – 1cm x 1cm
e. Bentuk : Bulat
f. Penyebaran : sebagian konfluens
g. Susunan : Zosteriformis
h. Batas : tegas
4. Efloresensi : Vesikel, plak eritema, papul eritema,

A : Herpes Zoster

Terapi :
Non-Farmakologi mengenai kemungkinan terjadinya NPH (Neuralgia Pasca Herpes)
Azyclovir 5x800mg selama 7 hari
Paracetamol tab 3x500mg

Kasus 33
Tn.K, 21 tahun, 41,8kg
Seorang laki-laki datang dengan keluhan nyeri pada telinga kiri sejak 6 hari yang lalu,
pasien merasa pendengaran sedikit berkurang. Telinga berdenging (-) cairan yang
keluar dari telinga (-), pusing berputar (-).
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : riwayat keluar cairan dari telinga (-)
Riwayat Kebiasaan : sering mengorek kuping dengan cottonbud setelah mandi,
riwayat teling kemasukan air atau benda asing (-).
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD: 123/72mmHg
Nadi : 69x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,30C
Status Generalis Dalam Batas Normal
Status Lokalis:
Telinga kanan :
• Nyeri tekan pre auricular, auricular, dan post auricular (-)
• CAE tidak menyempit, furunkel (-) sekret (-)
• Membran timpani intak, cone of light (+) arah jam 5
Telinga kiri :
• Nyeri tekan pre auricular (+), auricular (+), dan post auricular (-)
• CAE hiperemis dan oedem, furunkel (-), sekret (-)
• Membran timpani intak, cone of light (+) arah jam 7
Hidung : mukosa dalam batas normal, konka inferior tidak ada kelainan
Tenggorokan : T1/T1, detritus (-), kripta tidak melebar, mukosa merah muda,
permukaan rata, granulae (-), uvula sentral,

A : Otitis Eksterna Difusa AS

P:
Non-Farmakologi : jangan mengorek telinga dengan cottonbud atau alat lainnya (hanya
boleh di bagian luar saja, tidak masuk ke liang teling), jangan berenang selama pengobatan
Polimiksin B+Neomisin+Fludrokortison+ Lidokain HCl ear drop flash No.I
S 3ddgtt4 AS

Kasus 34
S
Tn.A, 44 tahun, 77kg
Seorang laki-laki datang dengan keluhan nyeri pada sendi di ibu jari kaki kiri dan lutut kanan
sejak 4 hari yang lalu, semakin nyeri bila digerakkan ataupun berdiri lama, nyeri seperti
ditusuk-tusuk dan sulit untuk melangkah. Kaku dipagi hari (-) Demam (-),
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : belum pernah mengalami keluhan serupa, HT(-), Asam Urat
(-), Kolesterol (-)
R.Kebiasaan : rutin makan kacang-kacangan untuk ngemil dan makan daging banyak, jarang
olahrga, merokok (+)
Usaha berobat (-)
O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Ringan
Tanda vital :
TD: 133/87mmHg
Nadi : 93x/menit
Respirasi: 22x/menit
Suhu : 36,20C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Rambut : hitam, sukar dicabut, distribusi merata.
Wajah : simetris
Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-) , refleks cahaya (/), pupil bulat
isokor  3 mm/3 mm.
Telinga :membrane timpani utuh kanan dan kiri, RC +/+
Hidung: sekret(-/-), nafas cuping hidung (-/-)
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea : terletak ditengah
KGB: pembesaran KGB (-)
Kelenjar tiroid : Tidak teraba membesar
JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
Inspeksi
Inspeksi : simetris, bentuk normochest, pernafasan torako-abdominal, Kusmaul (-),
retraksi suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe torakoabdominal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik(-/-), edema pada ibu jari kaki kiri, krepitasi genu (-/-), akral hangat,
CRT<2detik

Hasil lab : As.Urat : 9,5mg/dl, Kolesterol 207 mg/dl

A : Acute Gout Arthritis

Terapi :
Non-Farmakologi : rajin minum air putih, kurangi konsumsi daging merah, kacang-kacangan,
kurangi makan-makanan berminyak untuk mengurangi kolesterol, berhenti merokok
Serangan Akut : Na diclofenac tab 3x25mg selama 3 hari  datang kembali cek asam urat
 pemberian Allupurinol 1x100mg

Kasus 35
S
Ny.R, 49 thn, 44kg, 140cm
Anamnesis : Seorang wanita datang dengan keluhan gatal-gatal pada daerah selangkangan
dan ketiak yang dirasakan sejak 2 minggu yang lalu, keluhan disertai dengan bercak
kemerahan dan bintik-bintik kemerahan. Pasien merasa semakin gatal bila berkeringat.
Pasien menggunakan bedak tabor untuk mengurangi rasa gatal, namun, tetap gatal.
R. Kebiasaan : mandi hanya sekali sehari, tidak rutin mengganti pakaian bila berkeringat,
Kencing manis (-), HT (-)
R.Alergi : -

O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Ringan
Tanda vital :
TD: 132/80mmHg
Nadi : 64x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,30C

Status Generalis Dalam Batas Normal


Status Dermatologikus
1. Distribusi : Regional
2. Lokasi : a/r intergluteal, lipat ketiak
3. Lesi :
a. Jumlah : Multiple
b. Sifat : basah
c. Permukaan : menimbul
d. Ukuran : 0,5x0,5cm – 9cm x 12cm
e. Bentuk : irreguler
f. Penyebaran : sebagian konfluens
g. Susunan : Korimbiformis (lesi satelit)
h. Batas : tegas
4. Efloresensi : plak eritema, papul eritema, skuama

A : Candidiasis intertriginosa

P:
Non-Farmakologi : Menjaga hygienitas diri, usahakan menjaga daerah lipatan dalam
keadaan kering, jangan berbagi pakaian atau barang pribadi seperti handuk dengan orang
lain.
Mikonazol cream 2% 2ddue

Kasus 36

Tn. N, 23 th, BB : 73 kg, TB : 165 cm


S:
Pasien datang untuk berobat ke Puskesmas dengan keluhan nyeri menelan sejak 2 hari yang
lalu. Nyeri menelan dirasakan seperti perih terutama saat menelan makanan apapun baik
berbentuk kasar maupun halus. Nyeri menelan dirasakan mengganggu oleh pasien. Selain
itu, pasien juga mengeluhkan badan terasa meriang namun tidak diukur dengan
termometer. Pasien juga mengeluhkan batuk tidak berdahak dan pilek. Hal ini juga
dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Sesak napas, mual, dan muntah disangkal oleh pasien.
Pasien tidak merokok.
Riwayat Penyakit Dahulu : -
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada yang menderita gejala yang sama seperti pasien di keluarga pasien.
Riwayat Pengobatan :
Pasien belum mengkonsumsi obat apapun untuk meringankan keluhan.
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD: 124/72mmHg
Nadi : 66x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,60C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Rambut : hitam, sukar dicabut, distribusi merata.
Wajah : simetris
Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-) , refleks cahaya (/), pupil bulat
isokor  3 mm/3 mm.
Telinga :membrane timpani utuh kanan dan kiri, RC +/+
Hidung: sekret(-/-), nafas cuping hidung (-/-)
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T2/T1, hiperemis (+)
Faring: hiperemis (+)
c. Leher
Trakhea : terletak ditengah
KGB: pembesaran KGB (-)
Kelenjar tiroid : Tidak teraba membesar
JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
Inspeksi
Inspeksi : simetris, bentuk normochest, pernafasan torako-abdominal, Kusmaul (-),
retraksi suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe torakoabdominal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
A : Tonsilofaringitis Akut

P:
Farmakologi :
Paracetamol 500 mg tab No. XV S 3 dd 1 p.c
Guaifenesin Guaicolat 100 mg tab No. XV S 3 dd 1 p.c
CTM 4 mg tab No. XV S 3 dd 1 p.c
Vitamin C tab No. X S 1 dd 1 p.c

Non-farmakologi :
Banyak mengkonsumsi air putih
Menghindari makanan yang berminyak dan pedas
Menghindari konsumsi air es

Kasus 37

S
Nn. R, 15 th, BB : 80 kg, TB : 159 cm
Seorang wanita datang dengan keluhan nyeri pada telinga kanan sejak 3 hari yang lalu. Nyeri
terasa seperti berdenyut. Pasien mengaku sering mengorek telinga untuk membersihkan
telinga. Tidak ada riwayat trauma atau masuknya benda asing ke dalam telinga. Tidak ada
keluar cairan dari telinga kanan. Pasien juga mengeluhkan sejak 1 hari yang lalu telinga
kanan terasa berdenging sepanjang hari sehingga pasien merasa sulit mendengar. Tidak ada
keluhan pada telinga kiri.
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat keluhan yang sama pada telinga kanan 1 bulan yang lalu
namun nyeri telinga kanan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Riwayat Penyakit Keluarga : -
Riwayat Pengobatan : Pasien belum mengkonsumsi obat untuk meringankan keluhan

O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD: 105/84mmHg
Nadi : 88x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,50C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Rambut : hitam, sukar dicabut, distribusi merata.
Wajah : simetris
Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-) , refleks cahaya (/), pupil bulat
isokor  3 mm/3 mm.
Telinga :
- Kanan : Pinna (+) ; MAE : edema (+), eritema (+), discharge (-) ; Membran
timpani (warna putih keabuan, intak, cone of light (+) ; Serumen (-) ; Nyeri
tekan tragus (-) ; Nyeri belakang telinga (-)
- Kiri : Pinna (+) ; MAE : edema (-), eritema (-), discharge (-) ; Membran
timpani (warna putih keabuan, intak, cone of light (+) ; Serumen (+) ; Nyeri
tekan tragus (-) ; Nyeri belakang telinga (-)
Hidung : sekret(-/-), nafas cuping hidung (-/-)
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea : terletak ditengah
KGB: pembesaran KGB (-)
Kelenjar tiroid : Tidak teraba membesar
JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
Inspeksi
Inspeksi : simetris, bentuk normochest, pernafasan torako-abdominal, Kusmaul (-),
retraksi suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe torakoabdominal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.

A : Otitis Eksterna Dextra

P:
Farmakologi :
Chloramphenicol tetes telinga No. II S 3 dd gtt 2 Auricula Dextra
Paracetamol 3x500 mg

Non-farmakologi :
Jangan mengorek telinga
Telinga kanan dijaga agar jangan terkena air

Kasus 38
S
Ny. H, 34 th, BB : 72 kg, TB : 160 cm
Seorang wanita datang dengan keluhan sakit kepala sejak 3 hari yang lalu. Awalnya nyeri
dirasakan mulai dari leher bagian belakang kemudian menjalar sampai ke kepala. Sakit
kepala terasa seperti berdenyut dan di seluruh area kepala. Nyeri kepala dirasakan terus-
terusan sepanjang hari dengan intensitas sedang. Tidak ada mual, muntah, ataupun
gangguan tidur. Tidak ada rasa berdebar-debar, penglihatan kabur, ataupun rasa sakit di
dada. Pasien juga mengeluhkan adanya nyeri ulu hati sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengaku
sering terlambat makan sehingga sering merasa nyeri di ulu hati.
Riwayat Penyakit Dahulu : HT (-), DM(-), Magh (-)
Riwayat Penyakit Keluarga : -
Usaha Berobat : -

O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda Vital
TD: 144/87mmHg
Nadi : 70x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,30C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Rambut : hitam, sukar dicabut, distribusi merata.
Wajah : simetris
Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (/), pupil bulat
isokor  3 mm/3 mm.
Telinga :membrane timpani utuh kanan dan kiri, RC +/+
Hidung : sekret(-/-), nafas cuping hidung (-/-)
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea : terletak ditengah
KGB: pembesaran KGB (-)
Kelenjar tiroid : Tidak teraba membesar
JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
Inspeksi
Inspeksi : simetris, bentuk normochest, pernafasan abdomino-torakal, Kusmaul (-),
retraksi suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri,
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.

A : Hipertensi Primer + Dispepsia Fungsional

P:
Amlodipine 1x5 mg
Paracetamol 3x500
Antasid doen 3x500mg 1/2hac

Non-farmakologi :
Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam
Banyak mengkonsumsi air putih
Perbanyak aktivitas fisik seperti olahraga pagi 30 menit
Makan dalam porsi sedikit dengan frekuensi sering
Hindari makanan pedas dan asam

Kasus 39
S
Tn. S, 73 th, BB : 52 kg, TB : 165 cm
Anamnesis :
Pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan sakit kepala sejak 3 hari yang lalu. Sakit kepala
dirasakan seperti tertekan di seluruh kepala terutama di samping kepala kiri dan kanan dan
menjalar hingga ke belakang leher. Sakit kepala dirasakan cukup sakit sehingga membuat
pasien merasa tidak nyaman dengan kondisi ini. Selain itu pasien mengatakan nafsu
makannya menurun sehingga membuat badan terasa lemah. Pasien mengatakan memiliki
riwayat tekanan darah rendah. Pasien khawatir jika sakit kepala ini karena tekanan darahnya
rendah oleh karena itu memeriksakan diri ke Puskesmas. Selain itu, pasien mengeluhkan
sejak 2 minggu terakhir badan pasien terasa ngilu-ngilu di seluruh badan, sehingga
membuat pasien malas untuk beraktivitas. Demam, batuk, pilek, mual, muntah, sesak napas
disangkal oleh pasien
Riwayat Penyakit Dahulu : HT(-), DM (-),
Riwayat Penyakit Keluarga : -

O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda Vital
TD: 127/64mmHg
Nadi : 71x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,40C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Rambut : hitam, sukar dicabut, distribusi merata.
Wajah : simetris
Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (/), pupil bulat
isokor  3 mm/3 mm.
Telinga :membrane timpani utuh kanan dan kiri, RC +/+
Hidung : sekret(-/-), nafas cuping hidung (-/-)
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea : terletak ditengah
KGB: pembesaran KGB (-)
Kelenjar tiroid : Tidak teraba membesar
JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
Inspeksi
Inspeksi : simetris, bentuk normochest, pernafasan abdomino-torakal, Kusmaul (-),
retraksi suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri,
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Lab :
Hb : 14,4 gr/dL
Ht : 42,1%
Leukosit : 5400 sel/m3
Eritrosit : 4,96 juta sel/m3
Trombosit : 224.000 sel/m3
GDS : 101 mg/dL
Kolesterol : 122 mg/dL
Asam urat :5,6 mg/dL

A : Tension Type Headache + Myalgia

O:
Ibuprofen 3x400mg
B complex 2x1

Kasus 40
S
An. S, 7 th, BB : 24 kg, TB : - cm
Anamnesis :
Pasien datang ke Puskesmas dibawa oleh ibunya dengan keluhan demam sejak 3 hari yang
lalu. Ibu pasien mengatakan selama 3 hari ini pasien demam tinggi di malam hari namun
pagi dan siang demamnya turun. Ibu pasien tidak mengukur suhu tubuh pasien jadi tidak
diketahui berapa suhu tertinggi pasien saat demam. Ibu pasien sempat memberikan
paracetamol sirup untuk meredakan demam pasien. Demam turun jika diberikan obat
namun akan kembali tinggi jika reaksi obat sudah habis. Sejak 2 hari yang lalu muncul batuk
dan pilek pada pasien. Batuk pasien berdahak warna kuning kehijauan, namun kadang sulit
dikeluarkan. Pilek pasien berwarna kuning kehijauan.”. Hal ini baru pertama kali dialami
oleh pasien menurut ibu pasien. Tidak ada mual dan muntah.
Riwayat Penyakit Dahulu : Asma (-), Alergi (-)
Riwayat Penyakit Keluarga : Ibu riwayat asma
Usaha Berobat : -

O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda Vital
TD: 100/65mmHg
Nadi : 88x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,80C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Rambut : hitam, sukar dicabut, distribusi merata.
Wajah : simetris
Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (/), pupil bulat
isokor  3 mm/3 mm.
Telinga :membrane timpani utuh kanan dan kiri, RC +/+
Hidung : sekret(+/+) kuning kejauan,nafas cuping hidung (-/-)
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea : terletak ditengah
KGB: pembesaran KGB (-)
Kelenjar tiroid : Tidak teraba membesar
JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
Inspeksi
Inspeksi : simetris, bentuk normochest, pernafasan abdomino-torakal, Kusmaul (-),
retraksi suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri,
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.

A : Infeksi Saluran Napas Atas

P:
Non-Farko :
- Hindari minum es dan makan gorengan
- Banyak minum air putih
Farmakologi :
Paracetamol tab 500mg 3ddtab1/2prn
Ambroxol tab 30mg 3ddtab1/2 prn
Amoxycilin tab 500mg 3ddtab1/2

Kasus 41
S
Ny. N, 51 th, BB : 58 kg, TB : 155 cm
Anamnesis
Pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan sakit kepala sejak 1 hari yang lalu. Sakit kepala
diawali mulai dari leher terasa terik kemudian menjalar naik ke kepala. Sakit kepala
dirasakan seperti berdenyut di seluruh area kepala. Pasien memiliki riwayat hipertensi
namun tidak rutin kontrol. Pasien khawatir jika sakit kepala ini dikarenakan oleh tekanan
darahnya yang tinggi. Selain itu pasien juga mengeluhkan nyeri lutut kaki kanan dan kiri
sejak 2 minggu terakhir. Nyeri dirasakan seperti nyut-nyut an namun hilang timbul. Pasien
belum pernah seperti ini sebelumnya.
Riwayat Penyakit Dahulu : HT (+) terapi dengan amlodipine 10 mg nama tidak rutin
diminum, DM (-), Asam Urat (-), Penyakit Jantung (-)
O:
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda Vital
TD: 152/95mmHg
Nadi : 90x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,50C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Rambut : hitam, sukar dicabut, distribusi merata.
Wajah : simetris
Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (/), pupil bulat
isokor  3 mm/3 mm.
Telinga :membrane timpani utuh kanan dan kiri, RC +/+
Hidung : sekret(-/-), nafas cuping hidung (-/-)
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea : terletak ditengah
KGB: pembesaran KGB (-)
Kelenjar tiroid : Tidak teraba membesar
JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
Inspeksi
Inspeksi : simetris, bentuk normochest, pernafasan abdomino-torakal, Kusmaul (-),
retraksi suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri,
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Pemeriksaan Penunjang
GDP : 99 mg/dL
Kolesterol : 248 mg/dL
Asam urat : 5,8 mg/dL

A : Hipertensi + Dislipidemia + Athralgia

P:
Non-Farko :
- Pola hidup sehat dengan rutin berolahraga intensitas ringan minimal 3-5x/minggu dan
rajin makan sayur buah
- Hindari makanan di goreng dan kurangi porsi garam
Farmako :
Amlodipin tab 1x10mg
Simvastatin 1x10mg
Ibuprofen 3x400mg prn

Kasus 42
S
Ny. Z, 56 th, BB : 44 kg, TB : 155 cm
Anamnesis
Pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan gatal-gatal pada tangan, kaki, dan leher sejak 1
minggu yang lalu. Namun gatal-gatal dirasa makin memberat sejak 1 hari yang lalu. Pasien
mengatakan awalnya muncul bintil kecil, ada yang berisi cairan dan nanah lalu pecah
kemudian muncul bintil lainnya di tempat yang berbeda. Gatal juga disertai rasa perih.
Pasien mengatakan memiliki riwayat yang sama 1 tahun lalu namun sudah sembuh dengan
sendirinya. Riwayat demam disangkal. Riwayat alergi obat atau makanan tidak diketahui.
Riwayat Penyakit Dahulu : -
Usaha Berobat : Minum ctm, tapi tidak membaik
O:
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Ringan
Tanda vital :
TD: 129/63mmHg
Nadi : 66x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,50C

Status Generalis Dalam Batas Normal


Status Dermatologikus

1. Distribusi : Regional
2. Lokasi : a/r colli, antebrachii sinistra, cruris dextra
3. Lesi :
a. Jumlah : Multiple
b. Sifat : sebagian basah
c. Permukaan : menimbul
d. Bentuk : irreguler
e. Penyebaran : sebagian konfluens
f. Batas : tegas
4. Efloresensi : plak eritema, pustul, ekskoriasi, krusta
A: Pioderma
P:
Farmakologi
Citirizine tab 1x10mg
Cefadroxil tab 3x500mg
Gentamycin cream 3ddue
Non-Farmakologi :
Menjaga Kebersihan tubuh

Kasus 43
S
Tn. F, 68 th, BB : 76 kg, TB : 165 cm

Anamnesis:
Seorang laki-laki datang dengan keluhan pusing sejak 2 hari yang lalu. Pusing dirasakan
seperti berputar. Kadang terasa seperti pasien yang berputar atau lingkungan sekitarnya
yang berputar. Keluhan pusing berputar disertai mual dan muntah. Sejak 2 hari terakhir
terdapat sekitar 3 kali muntah yang berisi makanan yang dikonsumsi pasien. Keringat dingin
disangkal oleh pasien. Pusing semakin bertambah berat jika pasien berubah posisi dari
bangun ke duduk atau sebaliknya. Tidak ada keluhan pada telinga seperti tuli, dan telinga
berdenging. Tidak ada penglihatan ganda. Tidak ada kelumpuhan anggota tubuh. Pasien
belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.

Riwayat Penyakit Dahulu : HT (+) terkontrol, DM (-)

O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:139/74mmHg
Nadi : 87x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,50C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Telinga : MAE (normal/normal), Discharge (-/-), Membran timpani (intak/intak
Hidung : Sekret(-/-)
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan torakoabdominal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe torakoabdominal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Status Neurologis : Rangsang Meningen (-), Refleks fisiologis (+/+), Refleks patologis (-/-),
Sensorik (+/+), Motorik (5/5)Nervus Cranialis DBN
Dix-Hallpike : +

A : BPPV
P:
-Betahistin tab 3x6mg
-Manuver Epley
-Hindari gerakan yang tiba-tiba
-Duduk selama vertigo kambuh

Kasus 44
S
Ny. S, 60 th, BB : 88 kg, TB : 158 cm
Pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan telapak tangan kiri sering kesemutan sejak 2
minggu yang lalu. Kesemutan dimulai dari telapak tangan kemudian kadang-kadang
menjalar ke lengan atas. Keluhan ini dirasakan hilang-timbul. Tidak ada kekakuan ataupun
rasa nyeri di telapak tangan tersebut. Tidak ada nyeri di sendi siku, bahu, dan lutut. Pasien
tidak pernah seperti ini sebelumnya.
Riwayat Penyakit Dahulu : DM sejak 2 tahun lalu namun tidak rutin konsumsi obat, HT (-).
O:
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:142/85mmHg
Nadi : 84x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,30C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Telinga :DBN
Hidung : DBN
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan torakoabdominal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe torakoabdominal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Lab :
GDS : 313 mg/dL
Kolesterol : 189 mg/dL
Asam urat : 5,6 mg/dL
A : Hipertensi + DM Tipe 2
P:
Amlodipine tab 1x10mg
Metformin tab 2x500mg
B complex 2x1 tab

Non Farmakologi :
- Datang kembali control sebelum obat habis dan kembali dilakukan pemeriksaan lab
- Mengurangi makanan yang tinggi garam
- Hindari konsumsi makanan tinggi gula
- Rutin berolahraga 30 menit/hari, 3-5x/minggu
- Konsumsi buah dan sayur

Kasus 45
S
Tn. R, 24 th, BB : 63 kg, TB : 160 cm
Anamnesis:
Pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan mata kanan bengkak sejak 2 hari yang lalu.
Bengkak terutama terlihat dibagian kelopak mata kanan atas. Keluhan mata kanan bengkak
disertai mata merah, nyeri, gatal, dan berair. Penurunan penglihatan atau pandangan kabur
disangkal. Terdapat riwayat bintitan pada mata kanan di kelopak mata bagian bawah 7 hari
yang lalu. Namun sudah sembuh.
Riwayat Alergi (-)
Usaha Berobat : tetes mata insto
O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:142/85mmHg
Nadi : 84x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,30C
Status Generalis Dalam Batas Normal
Status Lokalis Mata
OD OS
Eksoftalmus (-), gerak bebas Bola mata Eksoftalmus (-), gerak bebas
ke segala arah ke segala arah
Madarosis (-), trikiasis (-), Silia Madarosis (-), trikiasis (-),
distriakis (-), krusta (-) distriakis (-), krusta (-)
Edema (+), eritema (+), Palpebra superior Edema (-), benjolan (-),
benjolan (+) tunggal, nyeri lagoftalmus (-), ptosis (-),
tekan (+), lagoftalmus (-), entropion (-), ektropion (-)
ptosis (-), entropion (-),
ektropion (-)
Edema (-), benjolan (-), Palpebra inferior Edema (-), benjolan (-),
lagoftalmus (-), ptosis (-), lagoftalmus (-), ptosis (-),
entropion (-), ektropion (-) entropion (-), ektropion (-)
Edema (-), hiperemis (-), Konjungtiva palpebra Edema (-), hiperemis (-),
secret (-), injeksi (-) secret (-), injeksi (-)
Injeksi (+), darah (-), Konjungtiva bulbi Injeksi (-), darah (-), jaringan
jaringan fibrovaskuler (-) fibrovaskuler (-)
Ikterik (-), injeksi (-) Sklera Ikterik (-), injeksi (-)
Jernih Kornea Jernih
COA dalam, hifema (-), Bilik mata depan COA dalam, hifema (-),
hipopion (-) hipopion (-)
Cokelat gelap, bentuk Iris Cokelat gelap, bentuk
regular, sinekia (-), nodul (-) regular, sinekia (-), nodul (-)
Bulat, tepi regular, isokor, Pupil Bulat, tepi regular, isokor,
ukuran 3 mm, letak sentral, ukuran 3 mm, letak sentral,
refleks cahaya langsung dan refleks cahaya langsung dan
tidak langsung (+/+) tidak langsung (+/+)
Jernih Lensa Jernih

A : Hordeolum Interna OD
P:
Non-Farmakoterapi:
Jangan mengucek mata dengan tangan langsung
Harus selalu mencuci tangan dengan sabun
Kompres mata dengan air hangat 4-6 kali per hari pada mata kanan dengan gerakan
memutar
Farmakoterapi:
Chloramphenicol salep mata pada kelopak mata interna kanan

Kasus 46
S
Tn. R, 31 th, BB : 80 kg, TB : 180 cm
Seorang laki-laki datang dengan keluhan BAB cair sejak 4 hari yang lalu. BAB cair lebih dari
10 kali sehari 4 hari yang lalu namun sudah berkurang hari ini menjadi 4 kali sehari. Perut
terasa mulas terus-menerus. Pada BAB pasien masih terdapat ampas, terdapat lendir, tidak
terdapat darah, dan berbau busuk. Badan pasien terasa lemas dan terasa meriang. Perut
terasa kembung sehingga pasien sering kentut dan sendawa. Tidak terdapat mual dan
muntah. Pasien mengaku masih dapat makan dan minum. Pasien telah mengkonsumsi obat
Entrostop untuk menghentikan diare namun diare belum teratasi.
Usaha Berobat : entrostop namun tidak ada perubah
O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:121/71mmHg
Nadi : 94x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,60C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Telinga :Pinna (+/+), Sekret (-/-)
Hidung : Sekret (-/-)
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan torakoabdominal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe torakoabdominal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.

A: Diare Akut dengan Dehidrasi Ringan-Sedang


P:
Attapulgit tab 4 dd 2 tab (setiap BAB cair)
Paracetamol 3x500mg prn
Oralit sach No. VI S 1 dd 1 sach
Non-farmakologi :
Memperbanyak konsumsi air putih
Mengurangi makanan yang pedas, asam, dan berlemak

Kasus 47
S
An. H, 9 th, BB : 24 kg, TB : 140 cm
Seorang anak diantar oleh Ayahnya dengan keluhan muncul bintik-bintik merah di seluruh
badan sejak 2 hari yang lalu. Bintik-bintik merah langsung muncul secara bersamaan di
seluruh badan pasien. Terdapat rasa gatal di seluruh badan. Keluhan gatal dan merah pada
badan semakin parah jika kondisi panas atau berkeringat. Tidak ada demam, batuk, pilek,
ataupun sakit mata.
Riwayat Kebiasaan : tidak langsung mandi setelah pulang bermain bola
O:
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda Vital
TD: 101/70mmHg
Nadi : 70x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,60C
Status Generalis Dalam Batas Normal
Status Dermatologikus
1. Distribusi : Generalisata
2. Lokasi : a/r trunk, ekstremitas superior dan inferior
3. Lesi :
a. Jumlah : Multiple
b. Sifat : kering
c. Permukaan : menimbul
d. Ukuran : 1-3mm
e. Bentuk : reguler
f. Penyebaran : diskret
g. Batas : tegas
4. Efloresensi : papul non-folikular dasar eritem
A : Miliaria Rubra
P:
Farmakologi :
Loratadine 1x10 mg
Bedak salisil No. I S u.e
Vitamin C tab No. X S 1 dd 1 tab p.c

Non-farmakologi :
Memakai pakaian yang tipis dan menyerap keringat
Sebaiknya pasien berada di dalam ruangan yang berventilasi baik
Mandi dengan air dingin

Kasus 48
S:
An. H, 7 th, BB : 18 kg, TB : 128 cm
Seorang anak diantar oleh oleh Ayahnya dengan keluhan nyeri menelan sejak 3 hari yang
lalu. Nyeri menelan terutama saat menelan makanan baik keras maupun lembut.
Tenggorokan terasa panas. Tidak ada demam, batuk, pilek, sesak napas. Tidak ada
perubahan suara pada pasien. Pasien memiliki riwayat amandel bengkak berulang.
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat tonsilitis (+)
O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:- mmHg
Nadi : - x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,50C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Telinga :Pinna (+/+), Sekret (-/-)
Hidung : Sekret (-/-)
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T2/T2, hiperemis (+), Hiperemis (+)
Faring: hiperemis (+)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan torakoabdominal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe torakoabdominal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
A: Tonsilofaringitis Kronik eksaserbasi akut
P
Farmakologi :
Amoxicilin 500 mg tab 3 dd ½ tab
Paracetamol 500 mg tab 3 dd ½ tab

Non-farmakologi :
Berikan pilihan untuk dilakukan operasi di Sp.THT
Memperbanyak konsumsi air putih
Menghindari makanan yang berminyak, pedas, asam, dan dingin
Memperbanyak konsumsi sayur dan buah

Kasus 49
S
Tn. A, 21 th, BB : 48 kg, TB : 160 cm
Pasien datang ke Puskesmas mengeluhkan telinga kanan kurang mendengar sejak 7 hari
yang lalu. Telinga kanan terasa penuh sehingga pasien sulit mendengar. Selain itu keluhan
disertai telinga berdenging namun tidak ada nyeri pada telinga ataupun telinga keluar
cairan. Tidak ada demam, batuk, pilek. Tidak ada keluhan pada telinga kiri. Pasien tidak
pernah seperti ini sebelumnya.
Riwayat Penyakit Dahulu : -
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:119/65mmHg
Nadi : 66 x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,50C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Telinga :
- Kanan : Pinna (+) ; MAE : edema (-), eritema (-), discharge (-) ; Membran
timpani tidak terlihat karena tertutup serumen; Serumen (+) ; Nyeri tekan tragus (-)
; Nyeri belakang telinga (-)
- Kiri : Pinna (+) ; MAE : edema (-), eritema (-), discharge (-) ; Membran timpani
tidak terlihat karena tertutup serumen ; Serumen (+) ; Nyeri tekan tragus (-) ; Nyeri
belakang telinga (-)
Hidung : Sekret (-/-)
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-/-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan torakoabdominal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe torakoabdominal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
A: Serumen prop auricula dextra et sinistra
P:
Farmakologi :
H2O2 3% ear drop S 3 dd gtt 2 AD dan AS (selama 3 hari)

Non-farmakologi :
Rencana akan dilakukan tindakan pengeluaran serumen setelah serumen tidak keras
Jangan sering mengorek telinga

Kasus 50
S:
Tn. T, 20 th, BB : 87 kg, TB : 174 cm
Pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan badan gatal-gatal sejak 2 minggu yang lalu.
Gatal-gatal terutama lebih dirasakan pada saat cuaca panas atau badan berkeringat. Pasien
mengatakan terdapat seperti panu pada perut dan punggung belakang. Pasien mengaku
badan sering berkeringat dan jarang berganti pakaian sehingga badan sering dalam kondisi
lembab. Pasien pernah mengalami hal yang sama pada 7 tahun lalu.
Riwayat Penyakit Dahulu : HT (-) DM (-) Riwayat jamuran pada badan (+) 7 tahun lalu
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada keluhan yang sama pada anggota keluarga pasien di
rumah.
Riwayat Pengobatan : -
O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda Vital
TD: 124/73mmHg
Nadi : 85x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,60C
Status Generalis Dalam Batas Normal
Status Dermatologikus
1. Distribusi : Regional
2. Lokasi : a/r Abdomen dan Lumbalis
3. Lesi :
a. Jumlah : Multiple
b. Sifat : sebagian kering
c. Permukaan : menimbul
d. Bentuk : bulat atau lonjong polikistik
e. Penyebaran : konfluens polikistik
f. Susunan : anular
g. Batas : tegas
4. Efloresensi : papul, vesikel, makula eritema, skuama
A: Tinea Corporis
P:
Farmakologi :
Bedak salisil No. I S u.e
Miconazole salep No. I S u.e (oles tipis)
Ketoconazole 100 mg tab No. VII S 1 dd 1
Vitamin B Complex Tab No. X S 1 dd 1

Non-farmakologi :
Memakai pakaian yang tipis dan menyerap keringat
Sebaiknya pasien berada di dalam ruangan yang berventilasi baik
Selalu mandi untuk menjaga kebersihan badan

Kasus 51
S:
Ny. S, 43 th, BB : 69 kg, TB : 157 cm
Seorang wanita datang dengan keluhan nyeri pada telinga kanan sejak 7 hari yang lalu. Nyeri
dirasakan seperti berdenyut dan disertai telinga berdenging. Nyeri pada telinga ini hingga
membuat pasien sakit kepala sebelah kanan. Pasien mengatakan 5 hari yang lalu pernah
keluar cairan berwarna kuning dan berbau dari telinga kanan namun tidak terdapat nanah
ataupun darah. Tidak ada demam, batuk, dan pilek. Tidak ada keluhan pada telinga kiri.
Riwayat sering mengorek telinga disangkal. Pasien belum pernah mengalami hal seperti ini
sebelumnya.
Riwayat Penyakit Dahulu : -
O:
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD:136/62mmHg
Nadi : 74 x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,50C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Telinga :
- Kanan : Pinna (+) ; MAE : edema (-), eritema (+), discharge (+) ; membran
timpani sulit dinilai; Serumen (+) ; Nyeri tekan tragus (-) ; Nyeri belakang telinga
(-)
- Kiri: Pinna (+) ; MAE : edema (-), eritema (-), discharge (-) ; Membran timpani
intak (+), cone of light (+) ; Serumen (+) ; Nyeri tekan tragus (-) ; Nyeri belakang
telinga (-)
Hidung : Sekret (-/-)
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-/-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan torakoabdominal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe torakoabdominal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
A : Otitis Media Akut Auricula Dextra
P:
Farmakologi :
Amoxicilin 3x500 mg
Paracetamol 3x500 mg
CTM 3x 4 mg

Non-farmakologi :
Menghindari kebiasaan mengorek telinga
Telinga kanan jangan sampai terkena air (Jangan Berenang)
Bedah (20-30%)
Kasus 1
S
Ny.M, 41 tahun, 62kg, 150cm
Anamnesis
Seorang wanita datang dengan keluhan benjolan pada punggung kiri bawah yang dirasakan
sejak 6 bulan yang lalu, awalnya hanya seperti tahi lalat, lalu membesar seperti kelereng,
dan saat ini seukuran bola pimpong. Benjolan terasa nyeri bila disentuh dan mudah
berdarah.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : belum pernah mengalami keluhan serupa, hipertensi (-), DM
(-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : tidak ada keluarga yang mengalami keluhan serupa
R.Kebiasaan : Rokok (-), Alkohol (-)
Riwayat Alergi : (-)
Usaha berobat : (-), diberi ramuan daun tumbuk, tapi tidak ada perUsaha Berobatahan

O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD: 120/80mmHg
Nadi : 64x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,30C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Rambut : hitam, sukar dicabut, distribusi merata.
Wajah : simetris
Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (/), pupil bulat
isokor  3 mm/3 mm.
Telinga :membrane timpani utuh kanan dan kiri, RC +/+
Hidung: sekret(-/-), nafas cuping hidung (-/-)
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea : terletak ditengah
KGB: pembesaran KGB (-)
Kelenjar tiroid : Tidak teraba membesar
JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
Inspeksi
Inspeksi : simetris, bentuk normochest, pernafasan torako-abdominal, Kusmaul (-),
retraksi suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe torakoabdominal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.

Status Lokalis:
a/r lumbalis kiri, tampak benjolan ukuran 5,3cmX3,2cmX2,4cm, warna sebagian kemerahan
sebagian pucat, konsistensi padat, permukaan tidak rata, lebih menonjol dibanding kulit
sekitarnya, sulit digerakkan, nyeri (+)

A : Soft Tissue Tumor a/r lumbal

P : Rujuk Sp.Bedah, Asam Mefenamat 3x500mg

Kasus 2
S
Tn.R , 29 tahun, 49,3kg, 162cm
Anamnesis :
Seorang laki-laki datang dengan keluhan luka pada lutut dan lengan setelah jatuh dari motor
1 hari yang lalu, setelah terjatuh, pasien sadar dan dapat kembali mengendarai motor,
pasien menyangkal adanya benturan pada kepala, mual (-), muntah (-). Di rumah, pasien
telah membersihkan lukanya dengan air hangat.

O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD: 103/75mmHg
Nadi : 70x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,30C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Rambut : hitam, sukar dicabut, distribusi merata.
Wajah : simetris
Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (/), pupil bulat
isokor  3 mm/3 mm.
Telinga :membrane timpani utuh kanan dan kiri, RC +/+
Hidung : sekret(-/-), nafas cuping hidung (-/-)
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea : terletak ditengah
KGB: pembesaran KGB (-)
Kelenjar tiroid : Tidak teraba membesar
JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
Inspeksi
Inspeksi : simetris, bentuk normochest, pernafasan abdomino-torakal, Kusmaul (-),
retraksi suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri,
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.

Status lokalis :
Tampak vulnus ekskoriasi a/r genu dextra dan antebrachii dextra
Genu : VE bentuk irreguler, multiple, uk terbesar: 5cmX6cm, uk. Terkecil 2mmx6mm
hiperemis dengan krusta sanguinolenta, batas tegas
Antebrachii : VE bentuk irregular, multiple, uk.terbesar 12,4cmx5cm, uk.terkecil 3mmx2mm,
hiperemis dengan krusta sanguinolentas, batas tegas

A : Vulnus Ekskoriasi a/r genu dextra dan antebrachii dextra

P:
Wound Toilet
Antibiotik : Amoxicillin tab 3x500mg
Antiinflamasi dan analgetik : Asam Mefenamat tab 3x500mg

Kasus 3
S
Tn.L, 35 tahun, 62,8kg, 171cm
Anamnesis :
Seorang laki-laki datang dengan keluhan luka pada kaki kiri sejak 3 hari yang lalu setelah
terjatuh dari motor, pasien telah dibawah ke IGD RS untuk dijahit luka, saat ini pasien
mengeluh adanya nyeri dan mulai ada sedikit nanah disekitar luka.
Demam (-). RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : telah diberikan obat antibiotik dan antinyeri dari
RS.

O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD: 125/70mmHg
Nadi : 90x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,30C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Rambut : hitam, sukar dicabut, distribusi merata.
Wajah : simetris
Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (/), pupil bulat
isokor  3 mm/3 mm.
Telinga :membrane timpani utuh kanan dan kiri, RC +/+
Hidung : sekret(-/-), nafas cuping hidung (-/-)
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea : terletak ditengah
KGB: pembesaran KGB (-)
Kelenjar tiroid : Tidak teraba membesar
JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
Inspeksi
Inspeksi : simetris, bentuk normochest, pernafasan abdomino-torakal, Kusmaul (-),
retraksi suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe abdomino-torakal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.

Status lokalis :
Tampak Vulnus Laceratum post hecting (5 jahitan) at regio dorsum pedis dextra
Hiperemis, oedem, krusta (+) sekret kuning kehijauan (+)

A : Vulnus Laceratum a/r dorsum pedis sinistra

P:
Wound Toilet
Asam Mefenamat tab 3x500mg
Cefadroksil tab 2x500mg

Kasus 4
S
Tn E. 38 thn, BB : 64,3kg, TB 165cm
Anamnesis : seorang laki-laki datang dengan keluhan BAB berdarah warna merah segar
sejak 2 hari yang lalu, tidak begitu banyak, darah tidak bercampur dengan feses. Pasien juga
mengeluh adanya benjolan pada anus, tapi masih bias masuk spontan. Pasien juga
mengeluh adanya nyeri saat BAB. Beberapa minggu belakangan pasien merasa sulit BAB
karena keras dan perlu mengedan lama untuk BAB.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : belum pernah mengalami keluhan serupa, Gastritis (-), HT (-),
DM (-)
RK: jarang makan sayur dan buah, minum sedikit, jarang olahraga, Rokok (+), Alkohol(-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : -
Usaha Berobat (-)

O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD: 110/68mmHg
Nadi : 70x/menit
Respirasi: 22x/menit
Suhu : 36,60C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
Telinga :DBN
Hidung : DBN
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea: terletak ditengah, KGB: pembesaran KGB (-), Kelenjar tiroid: Tidak teraba
membesar, JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
simetris, bentuk normochest, pernafasan abdominotorakal, Kusmaul (-), retraksi
suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe torakoabdominal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.

Rectal toucher
1. Inspeksi : Hemorrhoid (saat pasien mengedan)
2. Tonus Otot: baik
3. Prostat : DBN
4. Rektum : Massa (-), Feses (-)
5. Inspeksi Sarung tangan : Darah (+), tidak menyatu dengan feses, lendir (-)

A : Hemorrhoid Interna Grade II

P:
Non-Farmakologi : Diet makanan tinggi serat, rutin minum air putih. Jika benjolan tidak
membaik, pasien datang control untuk di rujuk ke Sp.B
Farmako : Anti Hemorrhoid supp 1x1 malam hari, Asam Mefenamat 3x500mg

Kasus 5
S
Ny. N, 39thn, 57,4kg, 153cm
Anamnesis :
Seorang wanita datang dengan keluhan nyeri dan luka pada daerah telapak tangan, dan
lutut kanan, sejak 1 hari yang lalu, setelah terjatuh dari motor setelah pulang kerja di malam
hari dan menabrak tumpukan batu. Kaki dan tangan masih dapat digerakkan, kesemutan (-).
Pasien menyangkal adanya trauma pada kepala, muntah(-).
O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD: 139/87mmHg
Nadi : 75x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,00C
Status Generalis dalam batas normal
Status Lokalis
Tampak vulnus ekskoriasi a/r genu dextra dan manus dextra
Genu : VE bentuk irreguler, multiple, uk terbesar: 4cmX6,5cm, uk. Terkecil 2mmx5mm
hiperemis dengan krusta sanguinolenta, batas tegas
Manus : VE bentuk irregular, multiple, uk.terbesar 3cmx4cm, uk.terkecil 2mmx2mm,
hiperemis dengan krusta sanguinolentas, batas tegas

A : Vulnus Ekskoriasi a/r manus dextra dan genu dextra et sinistra

P:
Wound Toilette
Asam Mefenamat 3x500mg
Amoxycilin 3x500mg

Kasus 6
S
Ny. N, 21 tahun, 42,5kg, 158cm
Anamnesis : Seorang wanita datang dengan keluhan benjolan pada leher bagian depan kiri,
yang dirasakan sejak 2 tahun yang lalu, semakin lama semakin membesar, tidak nyeri, ikut
bergerak bila menelan. Sejak muda pasien sangat mudah berkeringat dan susah menaikkan
berat badannya. Nyeri menelan (-), Suara serak (-), Sesak (-), Batuk (-), Berdebar-debar (-)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : belum pernah mengalami keluhan serupa
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : tidak ada keluarga yang mengalami keluhan serupa
USAHA BEROBAT : -

O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD: 109/75mmHg
Nadi : 84x/menit
Respirasi: 20x/menit
Suhu : 36,30C
a. Kepala
Bentuk : normocephali
Rambut : hitam, sukar dicabut, distribusi merata.
Wajah : simetris
Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), Eksoftalmus (-), refleks cahaya
(/), pupil bulat isokor  3 mm/3 mm.
Telinga :membrane timpani utuh kanan dan kiri, RC +/+
Hidung : sekret(-/-), nafas cuping hidung (-/-)
b. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab (-), sianosis (-), pucat (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Tonsil: T1/T1, hiperemis (-)
Faring: hiperemis (-)
c. Leher
Trakhea : terletak ditengah
KGB: pembesaran KGB (-)
Kelenjar tiroid : Tiroid Sinistra teraba membesar
JVP : 5+2cmH2O
d. Thoraks
Inspeksi
Inspeksi : simetris, bentuk normochest, pernafasan torako-abdominal, Kusmaul (-),
retraksi suprasternal (-), retraksi intercostal(-)
Paru
Inspeksi : pernapasan simetris kanan=kiri, tipe torakoabdominal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus kanan = kiri.
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
Auskultasi : VBS (/), rhonki (-/-) ,wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas-batas jantung DBN
Auskultasi : BJM,S1=S2, reguler, takikardi (-), murmur (-).
e. Abdomen
Inspeksi : datar,
Palpasi : soepel (+), Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : BU + normal
f. Genitalia
Tidak Diperiksa
g. Ekstremitas
Superior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.
Inferior : ikterik (-/-), edema (-/-), pucat (-/-), akral hangat, CRT <2”.

Status Lokalis
a/r colli anterior sinistra
Kelenjar Tiroid teraba membesar, konsistensi lunak, permukaan halus, mudah digerakkan,
nyeri tekan (-), hiperemis (-)

P:
Rujuk Sp.THT-KL

Kasus 7
S
An.A, 8 bulan, 7,1 kg,
Seorang anak datang dibawah oleh ibunya dengan keluhan demam yang dirasakan sejak 1
hari yang lalu, 3 hari sebelumnya, tangan anak terkena kuah mi panas sehingga melepuh.
Anak masih bisa minum susu.
USAHA BEROBAT : ibu pasien memberi amoxicillin tumbuk pada luka, tapi tidak membaik,
hanya menjadi kering.
Riwayat imunasasi lengkap, kecuali Polio untuk bulan ke-9
O
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sedang
Tanda vital :
TD: - mmHg
Nadi : - /menit
Respirasi: 24x/menit
Suhu : 37,30C
Status Generalis Dalam Batas Normal
Status Lokalis :
a/r dorsum manus sinistra tampak hiperemis, oedem, scar, sekret kehijauan, bullae(-),
krusta medikamentosa (+), nyeri (+)

A : Luka bakar derajat 2A a/r dorsum manus sinistra

P:
- Bersihkan luka dengan NaCl
- MEBO (Moist Exposed Burn Ointment  Tutup verban steril  ganti tiap minggu
- Amoxycillin syr 125mg/5ml 3ddcth1/2
- Paracetamol syr 120mg/5ml 3ddcth1/2

Anda mungkin juga menyukai