Anda di halaman 1dari 40

KONSELING OBAT

PERTEMUAN 9
Nila Darmayanti
▪ Apa itu konseling? Mengapa pasien perlu diberi konseling?
▪ Bagaimana konsep dasar konseling ? Sebutkan skill dan knowledge yang dibutuhkan
oleh konselor
▪ Apa tujuan dari konseling?
▪ Apa manfaat dari konseling baik untuk pasien / farmasis?
▪ Bagaimana prinsip dasar konseling?
▪ Jelaskan tentang pendekatan yang digunakan saat memberikan konseling?
▪ Apa itu “Three Prime Questions”, apa pentingnya “Three Prime Questions”?
Latar belakang
KepMenKes RI No.1027/Menkes/SK/IX/2004Tentang
standar pelayanan kefarmasian di apotek

Farmasis tidak sekedar meracik obat untuk pasien.


Perubahan drug oriented menjadi patient oriented

Interaksi dengan pasien dan profesi kesehatan lain

Farmasis dituntut meningkatkan pengetahuan,


ketrampilan dan perilaku

Untuk memberikan pelayanan informasi obat dan


konseling
3
MENGAPA PERLU KONSELING???
• 1/3 pasien tidak menerima konseling mengenai
obatnya dari dokter
• Pengobatan gagal krn tidak mentaati instruksi 30
– 48%
• Geriatri 55% salah aturan pakai
• Nonprescriptions 15 – 66% drug missuse
• Dengan konseling 85% patuh
• Tanpa konseling 63% patuh
• Makin tahu pasien masalah kesehatannya, makin
taat mengikuti instruksi pengobatan

4
Kurang pengetahuan & pemahaman pasien tentang
pengobatan

Ketidakpatuhan pasien terhadap pengobatan

Kegagalan terapi

Perlu informasi/penyuluhan obat melalui


konseling

5
KONSEP DASAR KONSELING

Dari kata
“counsel” =
Nasehat/Saran

1. Konsultasi = 2. Edukasi =
Pemberian Meningkatka
motivasi dan n
mendorong pengetahuan
perubahan dan
perilaku pemahaman.
KONSELING OBAT

Suatu proses yang memberikan kesempatan kepada pasein


untuk mengeksplorasikan diri yang dapat mengarah pada
peningkatan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran tentang
penggunaan obat yang benar
TUJUAN KONSELING
• Mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan
pasien dalam menjalani pengobatannya serta untuk memantau
1 1
perkembangan terapi yang dijalani pasien

2 • Membina hubungan / komunikasi farmasis dengan pasien


• Memberikan informasi obat sesuai kondisi dan masalah pasien

3 • Membantu pasien menggunakan obat sesuai tujuan terapi


dengan memberikan cara / metode yang memudahkan pasien
menggunakan obat dengan benar
3
MANFAAT KONSELING OBAT

Bagi Pasien :

▪ Menjamin keamanan dan efektifitas pengobatan Bagi Farmasis :

▪ Mendapatkan penjelasan tambahan mengenai ▪ Menjaga citra profesi sebagai bagian dari tim
penyakitnya pelayan kesehatan.

▪ Membantu dalam merawat atau perawatan ▪ Mewujudkan bentuk pelayanan asuhan


kesehatan sendiri kefarmasian sebagai tanggung jawab profesi
Farmasis
▪ Membantu pemecahan masalah terapi dalam situasi
tertentu ▪ Menghindari Farmasis dari tuntutan karena
kesalahan pengguanaan obat (Medicatiaon
▪ Menurunkan kesalahan penggunaan obat Error)
▪ Meningkatkan kepatuhan dalam menjalankan terpai. ▪ Suatu pelayanan tambahan untuk menarik
pelanggan sehingga menjadi upaya dalam
▪ Menghindari reaksi obat yang tidak diinginkan
memasarkan jasa pelayanan.
▪ Meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya
Prinsip Dasar Konseling

▪ Prinsip dasar konseling adalah terjadinya kemitraan atau korelasi antara


pasien dengan Apoteker sehingga terjadi perubahan perilaku pasien secara
sukarela.
▪ Pendekatan Apoteker dalam pelayanan konseling mengalami perubahan
modela pendekatan "Medical Model" menjadi pendekatan "Helping Model".

"Mengerti kebutuhan, keinginan, dan pilihan dari pasien"


Pendekatan Konseling

▪ Pendekatan Konsultasi ▪ Pendekatan Edukasi


▪ Medical Model ▪ Pedagogi
▪ Helping model ▪ Andragogi
Medical Model Helping Model
▪ Pasien pasif ▪ Pasien aktif
▪ Kepercayaan karena ▪ Kepercayaan karena
keahlian/kewibawaan hubungan/komunikasi
▪ Farmasis yg menentukan masalah dan ▪ Farmasis membantu pasien untuk
solusi menemukan masalah & solusi
▪ Hubungan seperti orang tua - anak ▪ Hubungan bersifat setara/sederajat
Pedagogi Andragogi
▪ Komunikasi satu arah ▪ Komunikasi dua arah
▪ Pasien tergantung konselor ▪ Saling membutuhkan
▪ Pengalaman pasien tidak diperhatikan ▪ Pengalaman sebagai bahan edukasi
▪ Hanya memberikan informasi tanpa ▪ Disesuaikan kondisi pasien saat ini
memandang kondisi
▪ Pusat pada masalah
▪ Pusat pada konselor sbg sumber info
Tiga pertanyaan utama (Three Prime Questions) yang dapat
digunakan oleh apoteker dalam membuka sesi konseling untuk
pertama kalinya
1

Apa yang telah dokter katakan tentang obat anda?

Apa yang dokter jelaskan tentang harapan setelah


minum obat ini?

Bagaimana penjelasan dokter tentang cara minum


obat ini?
Pentingnya Three Prime Question
1. Agar tidak terjadi pemberian informasi yang tumpang tindih (menghemat waktu)
2. Mencegah pemberian informasi yang bertentangan dengan informasi yang telah
disampaikan oleh dokter (misalnya menyebutkan indikasi lain dari obat yang
diberikan) sehingga pasien tidak akan meragukan kompetensi dokter atau apoteker
3. Untuk menggali informasi seluas-luasnya (dengan tipe open ended question).
Tiga pertanyaan utama tersebut dapat dikembangkan dengan
pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai dengan situasi dan kondisi
pasien:

1. Apa yang dikatakan dokter tentang peruntukan/kegunaan pengobatan anda?


▪ Persoalan apa yang harus dibantu?
▪ Apa yang harus dilakukan?
▪ Persoalan apa yang menyebabkan anda ke dokter?
2. Bagaimana yang dikatakan dokter tentang cara pakai obat anda?
▪ Berapa kali menurut dokter anda harus menggunakan obat tersebut?
▪ Berapa banyak anda harus menggunakannya?
▪ Berapa lama anda terus menggunakannya?
▪ Apa yang dikatakan dokter bila anda kelewatan satu dosis?
▪ Bagaimana anda harus menyimpan obatnya?
▪ Apa artinya ‘tiga kali sehari’ bagi anda
3. Apa yang dikatakan dokter tentang harapan terhadap pengobatan anda?
▪ Pengaruh apa yang anda harapkan tampak?
▪ Bagaimana anda tahu bahwa obatnya bekerja?
▪ Pengaruh buruk apa yang dikatakan dokter kepada anda untuk diwaspadai?
▪ Perhatian apa yang harus anda berikan selama dalam pengobatan ini?
▪ Apa yang dikatakan dokter apabila anda merasa makin parah/buruk?
▪ Bagaimana anda bisa tahu bila obatnya tidak bekerja?
▪ Dalam proses konseling harus melibatkan evidence based practice.
▪ Pada evidence based medicine, pengobatan didasarkan pada bukti ilmiah yang dapat
dipertanggungjawabkan sedangkan evidence based practice bukti tidak dapat hanya
dikaitkan dengan bukti-bukti ilmiah tetapi juga harus dikaitkan dengan bukti/data yang
ada pada saat praktek profesi dilakukan, dengan demikian, perbedaan waktu, situasi,
kondisi, tempat dll mungkin akan mempengaruhi tindakan profesi, keputusan profesi dan
hasil.
Praktek profesi yang optimal, setiap apoteker atau calon apoteker harus
terlatih dalam penguasaan dan penerapan skill dan knowledge dalam
praktek profesi sesuai kebutuhan.

Kebutuhan dasar Konselor Ilmu pendukung


▪ Pengetahuan ▪ Farmakoterapi
▪ Kemahiran berkomunikasi ▪ Farmakologi (Farmakodinami,
farmakokinetik)
▪ Nilai-nilai pribadi : sabar, yakin, bersikap
terbuka, ikhlas dan rela membantu ▪ Patofisiologi
▪ Alat bantu pendidikan ▪ Ilmu Komunikasi
.
KONSELING OBAT

Suatu proses yang memberikan kesempatan kepada pasein


untuk mengeksplorasikan diri yang dapat mengarah pada
peningkatan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran tentang
penggunaan obat yang benar
TUJUAN KONSELING
• Mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan
pasien dalam menjalani pengobatannya serta untuk memantau
1 1
perkembangan terapi yang dijalani pasien

2 • Membina hubungan / komunikasi farmasis dengan pasien


• Memberikan informasi obat sesuai kondisi dan masalah pasien

3 • Membantu pasien menggunakan obat sesuai tujuan terapi


dengan memberikan cara / metode yang memudahkan pasien
menggunakan obat dengan benar
3
Tahapan konseling

1. Perkenalan
2. Penilaian
3. Pelaksanaan
4. Pengujian (Verifikasi)
5. Kesimpulan & Penutup
1. Perkenalan

▪ Pendekatan kepada pasien & membangun kepercayaan pasien


▪ Tahapan:
▪ Memperkenalkan diri
▪ Menjelaskan tujuan konseling, apa yg harus diikuti, mengapa & berapa lama
▪ Meyakinkan & memberi jaminan ttg kerahasiaan masalah

25
2. Penilaian
▪ Untuk menilai pengetahuan & pemahaman pasien tentang
obat sebelum konseling
▪ Tehnik
▪ Three Prime Questions
▪ Show and Tell
▪ Metode:
▪ Open ended questions
▪ Close ended questions

26
Tehnik :Three Prime Questions

▪ Bagaimana penjelasan Dokter tentang obat Anda?


▪ Bagaimana penjelasan Dokter tentang cara pakai
obat Anda?
▪ Bagaimana penjelasan Dokter tentang harapan
setelah minum /memakai obat Anda?

27
METODE
▪ Open-ended questions
▪ Partisipasi maksimal di pihak pasien
▪ Contoh: Apa yang dokter jelaskan mengenai obat yg anda
gunakan?
▪ Close-ended questions
▪ Hanya memerlukan jawaban ya atau tidak
▪ Contoh: apakah dokter menjelaskan mengenai obat ini?

28
Bagaimana penjelasan Dokter tentang
obat Anda?

▪ Masalah & simpto apa yang ingin dihilangkan? → Tujuan terapi


▪ Apa yang harus dilakukan →Perubahan lifestyle

29
Bagaimana penjelasan Dokter
tentang cara pakai obat Anda?

▪ Berapa kali minum obat kata dokter ?


▪ Berapa banyak minum obat kata dokter?
▪ Berapa lama harus diminum?
▪ Apa kata dokter bila lupa satu dosis?
▪ Bagaimana menyimpan obat?
▪ Apa arti 3 x ?
▪ Dosis dan cara pakai
▪ Instruksi khusus
▪ Bila lupa minum
▪ Diet khusus

30
Bagaimana penjelasan Dokter tentang
harapan setelah minum /memakai obat Anda?

▪ Apa yang pasien harapkan?


▪ Bagaimana anda tahu bahwa obat bekerja /tidak?
▪ Apa yang harus dilakukan bila obat tidak bekerja?
▪ Efek samping yang bagaimana yang harus diperhatikan ?
▪ Apa yang harus dilakukan kalau hal tsb terjadi?
▪ Apa yang harus diperhatikan selagi minum obat ini?
▪ Harapan & efek samping
▪ Apa yang harus diinformasikan ke dokter
▪ Kapan harus ke dokter

31
Show and Tell

▪ Untuk obat yang pernah dipakai


▪ Digunakan utk memastikan pemahaman pasien pd pemakaian obat
kronis yg telah dipakai sebelumnya.

32
3. Pelaksanaan

▪ Mengisi kekurangan informasi (fill in the gap)


▪ Mendorong perubahan sikap dan perilaku pasien agar memahami dan mengikuti
regimen terapi

33
Yang dibahas dalam konseling,
diantaranya:
▪ Nama obat dan kegunaannya
▪ Mengapa obat ini diresepkan, informasi mengenai penyakit & merubah lifestyle
▪ Bagaimana cara minum: instruksi khusus, pengatasan bila lupa minum, diet khusus
▪ Hal penting : side efek yg perlu diperhatikan, apa yg harus diinformasikan ke dokter,
kapan harus ke dokter
▪ Harapan setelah menggunakan obat
▪ Tehnik self-monitoring
▪ Cara penyimpanan

34
4. Pengujian (Final Verification)
▪ Untuk memastikan pemahaman pasien
▪ Tehnik: Show & Tell
▪ Meminta pasien untuk mengulang instruksi, untuk meyakinkan
bahwa pesan tidak ada yang terlewat
▪ Koreksi bila ada informasi yg terlewatkan atau kurang dipahami

35
5. Kesimpulan & Penutup

▪ Menyampaikan ringkasan
▪ Menyampaikan tindakan yg perlu dilakukan oleh pasien
▪ Ingatkan waktu kontrol
▪ Beri salam dan ucapkan “semoga lekas sembuh”
▪ Salam perpisahan

36
HAMBATAN KONSELING

37
Sediakanlah tempat khusus, nyaman dan privat
sehingga meminimalkan barrier selama sesi
Counseling.

38
▪ Pasien
▪ Perasaan malu, marah, takut,sedih,ragu-ragu
▪ Pengatasan: bersikap empati, mencari akar
masalah, bersikap terbuka & siap membantu
▪ Farmasis
▪ Kurang PD
▪ Terlalu PD
▪ Tidak ada waktu

39

Anda mungkin juga menyukai