Anda di halaman 1dari 7

NAMA : SITA SASYABILA

NIM : 043049441

1. Jelaskan hierarki kebutuhan Maslow dan contohnya dalam manajemen


perusahaan6

1. Fisiologis/Fisik

Secara Umum

Kebutuhan dasar pada teori maslow yaitu kebutuhan fisik/fisiologi. Pada kehidupan secara umum
kebutuhan fisik dapat dicontohkan seperti kebutuhan akan makanan, minuman, tempat tidur, aktivitas
seksual, tempat tinggal, dan oksigen. Kebutuhan tersebut adalah suatu kebutuhan dasar yang harus
dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya. Sebagai permisalan, seseorang akan mencari makanan/minuman
terlebih dahulu ketika merasa dirinya kelaparan/kehausan dan cenderung menahan diri untuk
memenuhi kebutuhan lainnya.

Akan berbeda cerita apabila seseorang sudah terpenuhi kebutuhan dasarnya seperti makanan,
minuman, dll. Dia akan cenderung mencari kepuasan lain seperti citarasa makanan dan minuman. Lain
halnya dengan yang belum terpenuhi kebutuhan fisiologisnya. Mereka tidak akan memperdulikan
citarasa, tekstur ataupun sejenisnya.

Contoh Dalam Manajemen Perusahaan

Pada teori hirarki kebutuhan maslow juga membahas dari sisi manajemen dalam organisasi/perusahaan.
Kebutuhan fisik/fisiologis yang harus dipenuhi karyawan di suatu perusahaan adalah upah
minimum/standar gaji minimum.

Karyawan mencari pekerjaan pada sebuah perusahaan pastilah gaji/upah yang akan menjadi alasan
utama. Sebelum kebutuhan dasar ini terpenuhi maka karyawan akan sulit untuk berkembang apalagi
memberikan prestasi dan kontribusi besar pada perusahaan. Oleh karena menurut teori hierarki
kebutuhan maslow maka perusahaan harus mampu memenuhi kebutuhan dasar dari para karyawannya.
Hal ini juga dapat menjadi motivasi awal bagi karyawan untuk bekerja lebih giat dan memperbaiki citra
perusahaan di mata angakatan kerja.

Informasi Tambahan

Pandangan manusia akan kebutuhan fisiologi/fisik sangat berbeda dengan kebutuhan lain sepert yang
dikemukakan oleh teori maslow.

Pertama, kebutuhan fisiologi/fisik sangatlah mendasar dan wajib dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan ini
dapat dikatakan tanpa kompromi baik itu kebutuhan akan makanan minuman atau upah minimum.

Kedua, kebutuhan fisiologis/fisik merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan berulang. Apabila manusia
merasa kelaparan maka dia akan makan, begitu seterusnya saat rasa lapar muncul kembali. Seperti
halnya, setiap bulan atau periode tertetnu karyawan akan selalu menagih hak gajinya. Hal ini yang
membedakan dengan kebutuhan lainnya di teori maslow.

2 Rasa Aman

Pandangan Secara Umum

Tingkatan kebutuhan kedua pdaa teori maslow adalah kebutuhan akan keamanan. Kebutuhan rasa
aman yang dirasakan seperti kestabilan hidup, kesehatan fisik, adanya tempat bergantung, ada
perlindungan, serta merasakan kebebasan dan aman dari bermacam-macam ancaman (pembunuhan,
bencana alam, wabah penyakit, hutang, dll).

Maka dari itu setelah manusia terpenuhi kebutuhan dasar fisiologinya maka kemudian mereka
memerlukan kebutuhan akan rasa aman.

Menurut teori kebutuhan abraham maslow, perilaku seseorang yang merasa dirinya terancam akan
berbeda. Tindak tanduk mereka lebih sering ketakutan dan gelisah. Bahkan adayang merasa frustasi
hingga ingin bunuh diri. Oleh karenanya manusia yang merasa tidak aman akan mencari rasa aman
dengan tujuan kestabilan hidup yang dijalaninya.

Contohnya Pada Aplikasi Manajemen Perusahaan

Pada tingkat manajemen perusahaan, teori hirarki kebutuhan maslow yang kedua ini juga
merepresentasikan rasa aman. Rasa aman bagi karyawan seperti lingkungan kerja yang aman, bersih,
dan lebih jauh lagi terdapat jaminan pasca pensiun sehingga merasa aman secara finansial.

Karyawan akan bertahan pada suatu perusahaan lebih lama atau bahkan hingga masa pensiunnya
apabila kebutuhan rasa amannya terpenuhi. Karyawan yang merasa aman secara lingkungan ditambah
dengan adanya perencanaan setelah pensiun cenderung akan bertahan lama dan loyal pada
perusahaan.

3. Sosial dan Kasih Sayang

Sudut Pandang Umum

Selanjutnya kebutuhan yang perlu dipenuhi setelah kebutuhan dasar fisiologi dan rasa aman yaitu
kebutuhan akan interaksi sosial dan kasih sayang. Pada teori hirarki kebutuhan abraham maslow,
manusia sebagai makhluk sosial akan cenderung membutuhkan orang lain.

Sebagai makhluk sosial manusia akan menjalin persahabatan, menikah, memiliki keturunan dan interaksi
dengan keluarga. Lebih jauh manusia juga merasa ingin disayang dan menyayangi. Saling mencintai
antar sesama merupakan kebutuhan yang juga penting dalam kehidupan.
Manusia yang merasakan kasih sayang maka akan terlihat lebih stabil karena dirinya merasa diterima
oleh lingkungan/orang sekitar. Teori kebutuhan maslow menjelaskan bahwasanya kebutuhan akan kasih
sayang dan cinta dibagi menjadi dua yaitu kebutuhan menyayangi/mencintai dan menolak untuk
dicintai. Sehingga pada kebutuhan ini kita memerlukan seni dalam penerapannya.

Aplikasi Pada Manajemen Perusahaan

Karyawan pada perusahaan sejatinya juga memerlukan kebutuhan interaksi sosial dan kasih sayang.
Teori kebutuhan maslow pada kasus ini menyatakan bahwa karyawan memenuhi kebutuhan ini dengan
menjalin persahabatan dengan rekan sekerja, satu tim dan interaksi antara atasan dan bawahan. Adanya
hubungan dan komunikasi yang baik di dalam perusahaan akan membuat perusahaan lebih mudah
bersinergi demi mencapai tujuannya.

4. Kebutuhan akan Penghargaan

Contoh Secara Umum

Selanjutnya dalam teori kebutuhan abraham maslow yaitu kebutuhan akan penghargaan. Penghargaan
dalam teori maslow ini seperti status sosial, prestasi, penghormatan dari orang lain, nama baik/reputasi,
ketenaran, perhatian, dan lain-lain.

Berdasarkan teori hirarki kebutuhan abraham maslow kebutuhan ini dibagi menjadi dua level yaitu level
tinggi dan rendah.

Level yang rendah dicontohkan seperti kebutuhan untuk memperoleh penghormatan dan menghormati
orang lain, keinginan memiliki status yang lebih tinggi, popularitas, pujian. Sedangkan kebutuhan
penghargaan pada level yang lebih tinggi yaitu kebutuhan akan harga diri. Harga diri seseorang biasanya
diekspresikan dari keyakinan, penguasaan/dominasi, perasaan, kontribusi, kebebasan dan kemandirian.

Abraham Maslow memiliki pendapat bahwa jika harga diri telah terpenuhi maka manusia akan
berkeinginan untuk meraih tingkatan kebutuhan yang lebih tinggi yaitu aktualisasi diri.

Pada Manajemen Perusahaan

Kondisi karyawan pada pemenuhan kebutuhan penghargaan ini adalah terkait dengan jabatan yang
lebih tinggi. Posisi tertentu akan membuat karyawan merasa dirinya dihargai, disegani dan dihormati.
Sehingga karyawan yang telah terpenuhi kebutuhan dasar sebelumnya akan bekerja lebih giat untuk
melampui target demi memperoleh promosi jabatan.

Banyak dari para manajer yang mengikuti teori kebutuhan maslow ini untuk mempromosikan
bawahannya ke posisi yang lebih tinggi. Tentu dengan syarat tertentu. Hal ini akan menjadikan
bawahannya tersebut merasa dihargai atas kerjanya ditambah dengan promosi yang membuat
kebutuhan akan harga dirinya terpenuhi.

5. Aktualisasi Diri

Pada Kondisi Umum

Level atau tingkatan kebutuhan yang paling tinggi sekaligus yang terakhir menurut teori kebutuhan
manusia menurut Abraham Maslow adalah “aktualisasi diri”. Kebutuhan akan aktualisasi merupakan
dorongan keinginan yang timbul secara terus menerus. Dorongan ini akhirnya berubah menjadi potensi
yang sangat dahsyat.

Maslow mengatakan bahwa kebutuhan ini ada di dalam diri seseorang dengan cara mendorong diri
sendiri untuk bertindak sesuai dengan yang dikehendaki. Tindakan tersebut didasarkan pada
kemampuan yang dimiliki. Hasrat yang ingin dicapai juga disesuaikan keinginan yang telah ada dalam
waktu yang cukup lama.

Penerapan Pada Manajemen Perusahaan

Pekerjaan menantang yang dipilih oleh karyawan atau sumber daya manusia lainnya di dalam
perusahaan merupakan kebutuhan aktualisasi diri. Melalui pemilihan pekerjaan yang dianggap sebuah
tantangan maka kemampuan karyawan akan meningkat. Kreatifitas dan ketrampilan akan selalu dilatih
serta terus berkembang. Perkembangan itu akan membawanya kepada karir yang lebih gemilang.

Dalam hal ini pimpinan puncak atau top manager dapat mendelegasikan bawahannya untuk melakukan
pekerjaan yang menantang. Biasanya karyawan yang merasa dipercaya akan merasa senang dan
adrenalinnya meningkat untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Tentu saja kebutuhan ini dikhususkan bagi seseorang yang telah tercukupi dan terpuaskan dengan
keempat kebutuhan lainnya yaitu kebutuhan fisiologi, rasa aman, sosial dan kasih sayang, dan
penghargaan.’

2) Jelaskan berbagai perubahan atau evolusi konsep pemasaran pada era produksi, era
penjualan, era konsep pemasaran dan era relasi pelanggan

Konsep Produksi (Production Concept)

Salah satu contoh konsep penting dalam manajemen pemasaran adalah konsep produksi.

Perusahaan yang mengadopsi konsep ini, berfikir bahwa barang maupun jasa yang dihasilkan harus
murah sehingga dapat dibuat kapan saja dan di mana saja agar tidak terjadi masalah dalam penjualan.

Secara tidak langsung, perusahaan ini mencoba manajemen pemasaran melalui upaya penurunan biaya
produksi dan penguatan sistem distribusi.

Dalam rangka menurunkan biaya produksi ke level minimum, perusahaan akan mengandalkan sistem
produksi barang dalam skala besar.

Konsep produksi ini akan berjalan dengan baik jika permintaan melebihi stok.

Namun, pelanggan tidak selalu  membeli barang atau jasa yang murah dan mudah didapat.

Ada saatnya mereka membutuhkan barang berkualitas dengan harga yang pantas.

Konsep Produk (Product Concept)


Perusahaan yang menggunakan konsep ini memercayai bahwa kualitas barang maupun jasa yang
dihasilkan perusahaan haruslah bagus sehingga mudah menarik konsumen.

Contoh konsep manajemen pemasaran ini dapat diterima oleh sebagian konsumen.

Namun yang tidak boleh dilupakan adalah kualitas yang bagus pasti memengaruhi harga.

Sedangkan bagi sebagian konsumen, harga yang murah masih menjadi tujuan utama untuk membeli
barang.

Contoh konsep pemasaran ini adalah salah satu strategi pemasaran yang bisa diterapkan jika ingin
menyasar konsumen menengah kebawah.

Konsep Penjualan (Selling Concept)

Perusahaan yang menggunakan konsep penjualan ini berpikir bahwa pelanggan tidak boleh dibiarkan
sendirian.

Perusahaan harus mengarahkan konsumen dengan sebuah teknik penjualan yang harus dipikirkan
karena barang tidak dibeli tetapi barang harus dijual.

Dalam konsep manajemen pemasaran ini, perusahaan harus memikirkan usaha penjualan untuk
memengaruhi konsumen membeli produknya.

Mereka percaya bahwa dengan sistem penjualan yang baik, mereka dapat menjual produk apa saja yang
mereka tawarkan.

Hal tersebut ada benarnya meskipun tidak dapat diandalkan secara terus menerus.

Anda dapat meraih hati pelanggan satu kali disaat pertama promosi, tetapi dengan banyaknya
kompetitor, pelanggan akan berpindah produk di kemudian hari.

Konsep Pemasaran (Marketing Concept)

Contoh konsep pemasaran yang ini adalah dikenal juga sebagai konsep marketing.

Perbedaan antara penjualan dan pemasaran yaitu penjualan lebih menekankan pada produk yang dijual,
sedangkan pemasaran lebih tertuju kepada keinginan dan kebutuhan konsumen.

Perusahaan yang menggunakan konsep pemasaran menganggap bahwa kepuasan konsumen adalah
segalanya sehingga barang atau jasa yang dihasilkan harus sesuai kebutuhan mereka.

Dengan kata lain, perusahaan seperti ini tidak membuat apa yang mereka dapat buat, tetapi membuat
apa yang konsumen inginkan.

Konsep manajemen pemasaran ini terkesan modern dan dapat bertahan dalam waktu cukup lama.

Namun konsep ini hanya bisa dinikmati kalangan tertentu yang memiliki tingkat kesejahteraan lebih.

Konsep Pemasaran Sosial (Societal Marketing Concept)


Konsep ini menekankan tidak hanya pada kepuasan konsumen tetapi juga memerhatikan manfaat bagi
orang lain.

Sebagai contoh, jika suatu perusahaan menghasilkan mobil yang rendah bahan bakar tapi menyebabkan
polusi.

Hal ini hanya membuat konsumennya puas, tetapi masyarakat tidak menerima manfaatnya.

Perusahaan dengan konsep manajemen pemasaran umum, tidak akan menjualnya.

Perusahaan dengan konsep ini percaya bahwa sebuah kesuksesan bisnis akan dipengaruhi oleh
kepuasan pelanggan.

Kepuasan pelanggan artinya akan memiliki dampak baik yang dapat diterima masyarakat umum
sehingga konsep ini memungkinkan untuk digunakan dan disukai banyak konsumen.

Saat ini sudah banyak perusahaan yang juga mempertimbangkan aspek etika, lingkungan dan sosial atas
aktivitas strategi pemasaran produk mereka.

3Jelaskan tahapan dalam melakukan promosi

1. Menentukan target pasar


Menentukan segmentasi yang lebih spesifik untuk menghadapi perilaku konsumen yang beragam adalah
salah satu langkah yang biasa diambil oleh produsen untuk menghadapi persaingan. Dengan
mengetahui target pasar secara jelas dan detil maka anda dapat membuat anggaran promosi yang
efektif.

2. Tujuan promosi
Menentukan tujuan dan apa yang ingin dicapai akan membuat aktivitas promosi berjalan efisien. Apakah
tujuan promosi tersebut untuk membangun brand awareness, mendongkrak penjualan atau
meluncurkan produk baru.

3. Menentukan pesan
Sebagai pengusaha anda harus mampu membangun komunikasi dua arah dengan konsumen anda.
Untuk itu anda harus menentukan pesan apa yang ingin disampaikan untuk mendukung kegiatan
promosi. Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh target market anda serta membuat pesan yang
menarik, rasional, dan informatif.

4. Media
Pilihlah media yang sesuai dengan target pasar anda. Penggunaan media sosial akan sangat membantu
dalam hal distribusi informasi yang lebih luas. Namun anda tetap harus fokus pada pasar yang anda tuju,
kenali perilaku konsumen, dan tentukan media yang sesuai.

5. Membuat anggaran
Membuat anggaran promosi hendaklah mempertimbangkan goal yang ingin anda capai, bagaimana
mencapainya, kemudian baru membuat anggaran. Besaran anggaran yang dibuat juga tergantung pada
pemilihan media yang anda gunakan.
6. Pengukuran efektivitas promosi
Banyak pelaku usaha yang seringkali melupakan pengukuran efektivitas promosi yang telah dilakukan.
Padahal ini penting untuk mereview efektivitas kegiatan promosi. Pengukuran ini dapat dilakukan
dengan riset brand awareness atau mengukur impact digital marketing dalam mendongkrak penjualan.

Anda mungkin juga menyukai