Anda di halaman 1dari 14

Administrasi Standar Pembiayaan

1. Pengertian Biaya Pendidikan


Biaya adalah keseluruhan pengeluaran baik yang bersifat uang maupun bukan
uang, sebagai ungkapan rasa tanggung jawab semua pihak terhadap upaya pencapaian
tujuan yang sudah ditentukan.
Sedangkan pendidikan menurut UU SISDIKNAS No 20 tahun 2003 adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Jadi, biaya pendidikan adalah seluruh pengeluaran baik yang berupa uang maupun
bukan uang sebagai ungkapan rasa tanggung jawab semua pihak (masyarakat, orang tua,
dan pemerintah) terhadap pembangunan pendidikan agar tujuan pendidikan yang dicita-
citakan tercapai secara efisien dan efektif, yang harus terus digali dari berbagai sumber,
dipelihara, dikonsolidasikan, dan ditata secara administratif sehingga dapat digunakan
secara efisien dan efektif.

2. Tujuan dari Administrsi Pembiayaan Pendidikan


Adapun tujuan dari Administrasi Pembiayaan adalah melalui Kegiatan
Administrasi Pembiayaan Pendidikan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan
pengadaan sarana dan prasarananya, ada pembukuan yang bersifat transparan, sehingga
kegiatan sekolah/pendidikan dapat berlangsung secara efektif dan efesien. Sehingga dapat
disimulkan tuhuan Admistrasi Pembiayaan Pendidikan adalah
a. Meningkatkan efektivitas dan efesiensi dari penggunaan biaya pendidikan
b. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pembiayaan pendidikan
c. Meminimalisir penyalahgunaan biaya pendidikan.
3. Sumber-sumberPembiayaan Pendidikan
Sistem pendidikan nasional ditetapkan melalui Undang-undang Republik
Indonesia no 2 th 1989 dan ditetapkan pada tanggal 27 maret 1989. Pada bab VIII pasal
33-36 dijelaskan tentang Sumber dana Pendidikan yang terdiri dari beberapa bagian:
1) Dari pemerintah ( APBN dan APBD) yaitu dari pemerintah psat dan pemerintah
daerah yang dimana pemerintah mengalokasikan 20% dari APBN yang telah disusun.
Biaya yang berasal dari pemerintah merupakan biaya langsung yang terkait dengan
penggajian guru, administrator, staf, pembelian peralatan, materi pelajaran dan
gedung sekolah. Dana APBN pun dapat digunakan untuk Bantuan Operasional
sekolah (BOS) dan Juga Bantuan Operasional Pebangunan (BOP).
2) Dana penunjang Pendidikan berupa beasiswa yang diterima oleh peserta didik untuk
menunjang pendidikannya.
3) Dana dari masyarakat atau keluarhga yang sekarang sering disebut dengan SPP
(BP3), dan juga ada dana pembangunan, dana untuk pembangunan dalam berbagai
bidang, seperti sarana prasarana, media dll.
4) Sumbangan dari pemerintah daerah, yaitub PEMDA memberikan bantuan untuk
pengoptimalan sekolah yang ada didaerah.
Hal ini sesuai dengan UU no 48 tahun 2008 menyatakan pendanaan pendidikan
menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta
masyarakat. Sementara pendapatan sekolah yang lain dapat berasal dari usaha mandiri
sekolah, dari dunia usaha atau dunia industri, serta sumber yang lain adalah hibah.
Secara garis besar sumber biaya pendidikan adalah:
1. Pemerintah: APBN, APBD provinsi, APBD kabupaten
2. Orang tua siswa/Komite sekolah: Sumbangan Pelaksanaan Pembangunan (SPP),
Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan (BPP), biaya pendaftaran murid Baru. biaya
ujian semester, biaya ujian akhir sekolah, iuran ekstrakulikuler, Iuran perpustakaan,
dan bantuan-bantuan lain yang ditentukan
3. Yayasan penyelenggara : biaya operasional sekolah dan biaya pengembangan sekolah
4. Donatur (bantuan sukarela masyarakat umum)
5. Hasil usaha sekolah: Kantin sekolah, koperasi sekolah, Unit usaha sekolah,
Penyewaan gedung dan fasilitas milik sekolah dan lain-lain.
4. PROSES PENGELOLAAN BIAYA PENDIDIKAN
1. Perencanaan Anggaran
a. Penyusunan rencana anggaran
Kepala sekolah harus mampu menyusun Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja
Sekolah (RAPBS). Untuk itu kepala sekolah harus mengetahui sumber-sumber dana
yang merupakan sumber daya sekolah. Setelah mengetahui sember dana yang ada,
selanjutnya sekolah membuat RAPBS. Dalam menyusun RAPBS kepala sekolah
sebaiknya membentuk tim dewan guru. Dengan melibatkan para guru ini akan
diperoleh rencana yang mantap, dan secara moral semua guru dan kepala sekolah
bertanggung jawab terhadap keberhasilan rencana tersebut.
b. Prinsip-prinsip penyusunan anggaran
Anggaran harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip berikut
a) Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam system
manajemen dan organisasi.
b) Adanya siste akutansi yang memadai dalam melaksanakan anggaran.
c) Adanya penelitian dan analisis untuk menilai kinerja organisasi.
d) Adanya dukungan dari pelaksana mulai dari tingkat atas sampai yang paling
bawah.
c. Tahapan penyusunan anggaran
Prosedur penyusunan anggaran memerlukan tahapan yang sistematik sebagai berikut

1. Mengidentifikasi kegiatan yang akan dilakukan selama periode anggaran


2. Mengidentifikasi sumber yang dinyatakan dalam uang, jasa, dan barang. Semua
sumber dinyatakan dalam bentuk uang sebab anggaran pada dasarnyamerupakan
pernyataan financial.
3. Memformulasikan anggaran dalam bentuk format yang telah disetujui dan
dipergunakan oleh instansi tertentu
4. Menyusun usulan anggaran untuk memperoleh persetujuan dari pihak yang
berwenang
5. Melakukan revisi usulan anggaran meliputi :
a. Persetujuan revisi usulan anggaran
b. Pengesahan anggaran
c. Bentuk – bentuk desain anggaranbentuk desain anggaran meliputi:
1) Anggaran butir per butir (line item budget)
2) Anggaran program (program budget system
3) Anggaran berdasarkan hasil (performance budget)
Sistem yang digunakan adalah Sistem Perencanaan Penyusunan
Program dan Penganggaran (planning programming budgeting
system) atau SP4.
2. Penyelenggaraan Pembukuan dan Pelaporan Anggaran
Adapun untuk menunjang pengelolaan keuangan yang baik, kepala sekolah
hendaknya memerhatikan hal – hal berikut :
1) Perlengkapan administrasi keuangan, yaitu sekolah memiliki tempat khusus untuk
menyimpan perlengkapan administrasi keuangan, memiliki alat hitung, dan
memikiki buku – buku yang dibutuhkan.
2) Sekolah memiliki RAPBS / RAPBM yang telah disahkan oleh yang berwenang,
serta memiliki program penjabarannya.
3) Pengadministrasian keuangan yaitu sekolah memiliki logistic (uang dan barang)
sesuai dengan mata anggaran dan sumber dana masing – masing sekolah memiliki
buku setoran keuangan bank / KPKN / yayasan, memiliki daftar penerimaan
gaji/honor guru dan tenaga lainnya, dan yang terakhir sekolah memilikii laporan
keuangan triwulan dan tahunan (Diknas, 2002: 45).
3. Pengawasan Anggaran
a. Hakikat pengawasan
Pelaksanaan anggaran sekolah harus dikontrol oleh kepala sekolah sebagai
manajer sekolah. Hal ini dilaksanakan agar tidak ada penyelewengan atau
penyimpangan dalam penggunaan anggaran sekolah, sehingga bisa mencapai
tujuan dan dapat dipertanggung jawabkan.
b. Pengawasan Anggaran
Konsep dasar pengawasan anggaran bertujuan untuk mengukur, membandingkan,
menilai alokasi biaya, dan tingkat penggunaannya. Dengan kata lain, melalui
pengawasan anggaran dapat diketahui tingkat efektivitas dan efesien dari
penggunaan sumber – sumber dana yang tersedia. Apabila terdapat ketidak
sesuaian antara rencana dan realisasinya, perlu diambil tindakan perbaikan dan
bila perlu diproses melalui jalur hukum.
Secara sederhana, proses pengawasan terdiri atas tiga kegiatan pokok, yaitu :
1. Memantau (monitoring)
2. Menilai
3. Melaporkan hasil – hasil temuan
c. Tahap – tahap pengawasan

Tahap pengawasan, meliputi :

1. Menetapkan standar atau patokan yang digunakan, berupa ukuran kuantitas,


kualitas, biaya, dan waktu
2. Mengukur dan membandingkan antara kenyataan yang sebenarnya dan standar
yang telah ditetapkan
3. Mengidentifikasi penyimpanan (devisa)
4. Menentukan tindakan perbaikan atau koreksi, yang kemudian menjadi materi
rekomendasi.

5. Administrasi Pembiayaan Pendidikan


Badrudin mengatakan Administrasi Pembiayaan adalah: Pengelolaan biaya yang
berhubungan dengan pendidikan dimulai dari tingkat pererncanaan, sampai pada
pengukuran biaya yang efesiensi dalam proses pendidikan. Masyud: mengatakan bahwa
Administrasi memiliki dia pengertian, Secara sempit sebagai tata pembukuan yang
berfungsi untuk  segala pencatatan masuk dan keluarnyakeuangan untuk membiayayi
segala sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan. Secara luas adalah kebijakan
dalam pengadaaan keuangan untuk mewujudkan kegiatan kerja yang berupa perncanaan,
pengurusan dan pertanggungjawaban suatu lembaga (pendidikan)terhadap
penyandang/pemberi dana baik kepada indivudu maupun lembaga.
Administrasi pembiayaan sekolah adalah langkah pengelolaan keuangan sekolah
mulai dari penerimaan sampai dengan bagaimana penenggungjawaban yang digunakan
secara efektive efesien dan sistematis. Sedangkan Mulyono menyampaikan bahwa
administrasi pembiayaan pendidikan adalah seluruh proses kegiatan yang dirrencanakan
dan dilaksanakan atau diusahakan secara sengaja dan sungguh-sunguh, serta pembinaan
secara kontinu terhadap biaya operasional sekolah sehingga kegiata pendidikan lebih
efektif dan efesien seerta membantu pencapaian tuuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Pembiayaan Pendidikan juga dapat diartikan bagaimana pendidikan dibiayai, serta siapa
yang biayai serta siapa yang perlu dibiayai dalam suatu proses pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA
Bandrudin Dkk, 2004 Administrsi Pendidikan, Bandung: Insan Mandiri
Dadang Suharda, 2012, Ekonomi Dan Pembiayaanpendidikan Bandung:Alfabeta
Moch Idochi Anwar, Administrasi Pendidikan Dan Manajemen Biaya Pendidikan...
Administrasi Standar Sarana Prasarana

1. Pengertian administrasi sarana dan prasarana kantor dan sarana prasarana


pendidikan

Menurut KBBI, sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat
dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang
merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan,
proyek).
Secara etimologis (bahasa) prasarana berarti alat yang secara tidak langsung untuk
mencapai tujuan dalam pendidikan. Misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan
olahraga, uang dan sebagainya. Sedangkan sarana berarti alat yang secara langsung untuk
mencapai tujuan pendidikan. Misalnya ruang, buku, perpustakaan, laboratorium, dan
sebagainya.

2. Tujuan Administrasi Sarana dan Prasarana

Tujuan penyediaan sarana dan prasarana di dalam kantor adalah sebagai berikut.

1. Menyiapkan data dan informasi dalam rangka menentukan dan menyusun rencana
kebutuhan barang.

2. Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan atau pedoman dalam
pengadaan barang.

3. Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan atau pedoman dalam
penyaluran barang.

4. Memberikan data dan informasi dalam menentukan keadaan barang (misalnya,


barang sudah tua, barang rusak atau barang lebih) sebagai dasar penambahan atau pun
pengurangan barang.

5. Memberikan data dan informasi dalam rangka memudahkan pengawasan dan


pengendalian barang.

6. Memberikan data dan informasi dalam rangka pengontrolan dan pengevaluasian


sarana dan prasarana dalam sebuah instansi tersebut.

3. Ruang lingkup administrasi sarana dan prasarana

Pelaksanaan administrasi perencanaan pengadaan (planning programming) harus


melalui tahapan seperti berikut.

Perencanaan pengadaan (planning programing)


1. Perencanaan pengadaan adalah pengerapan secara sistematik daripada pengetahuan
yang tepat guna mengontrol dab menentukan arah kecenderungan perubahan menuju
pada tujuan yang telah di tetapkan. Dua fungsi pokok perencanaan, yaitu:

1) Mengontrol setiap langkah kegiatan pekerjaan.

2) Bila terjadi kendala atau hambatan maka rencana yang telah ditetapjan dapat
digunakan untuk memberi arah perubahan seperlunya.

a) Prakualifikasi rekanan

Rekanan yang mengikuti tender adalah rekanan yang terpercaya saja


(mengetahuinya dengan melakukan kegiatan prakualifikasi)

b) Pengadaan barang

Pengadaan merupakan segala kegiatan untuk menyediakan semua keperluan


barang/jasa/benda bagi keperluan pelaksanaan tugas.

c) Penyimpanan
Penyimpanan yaitu menampung hasil pengadaan barang demi keamanan baik
yang belum atau akan didistribusikan.

d) Inventarisasi

Inventaris merupakan kegiatan untuk mencatat dan menyusun daftar barang atau
bahan yang ada secara teratur menurut ketentuan yang berlaku.

e) Penyaluran

Penyaluran merupakan kegiaran yang menyangkut pemindahan barang dan


tanggung jawab darj instansi atau pemegang yang satu pada yang lain.

f) Pemeliharaan

Agar setiap barang yang kita miliki dapat berfungsi dan digunakan secara lancar
tanpa banyak menimbulkan/gangguan maka barang tersebut harus dirawat secara
baik dan continue untuk menghindarkan adanya unsur peganggu.

g) Rehabilitasi

Rehabilitasi merupakan kegiatan untuk memperbaiki barang dari kerusakan


dengan tambal sulam atau penggantian suku cadang agar barang tersebut dapat
dipergunakan lagi sehingga punya daya yang lebih lama.

h) Penghapusan
Bila besarnya biaya rehab suatu barang inventaris tidak sesuai dengan pakainya,
maka barang tersebut lebih baik tidak dipakai lagi dan disingkirkan dari daftar
inventaris negara berdasar pengaturan UU yang berlaku.

i) Pengendalian
Seluruh kegiatan di atas tidak dapat berjalan sendiri tanpa kendalu. Sebav seluruh
kegiatan pengelolaan tersebut harus selalu kompak, serempak dan terpadu.

4. Perencanaan pengadaan  sarana dan prasarana


Sebuah kantor tak bisa berfungsi dengan baik tanpa adanya peralatan kantor yang
memadai sesuai dengan kebutuhan. Selain fungsi dan peranan sumber daya manusia,
untuk mencapai kelancaran dalam suatu pekerjaan juga sangat tergantung pada sarana
prasarana dan sistem pengelolaan yang efektif.
Memfasilitasikan kantor dengan mesin-mesin modern bertujuan untuk mencapai
produktifitas pekerjaan kantor yang seefisien mungkin secara tenaga, biaya maupun
waktu. Oleh karenanya penggunaan peralatan dan mesin-mesin kantor yang tepat
sangatlah penting dalam sebuah perusahaan untuk menjamin kelancaran aktivitas
organisasi/kantor.
Menurut Ensiklopedi Administrasi, perlengkapan kantor ( office equipment)
adalah segenap benda yang dipergunakan untuk membantu kelancaran tugas-tugas tata
usaha, yang terdiri dari perabot kantor, mesin kantor, bekal kantor dan hiasan kantor.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sarana adalah segala
sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan
prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses (usaha, pembangunan, proyek).
Untuk lebih memudahkan dalam membedakan keduanya, sarana lebih ditujukan
untuk benda-benda yang bergerak seperti komputer dan mesin-mesin, sedangkan
prasarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang tidak bergerak seperti gedung, ruang
dan tanah.
Sarana dan prasarana juga mempunyai arti dan maksud yang sama dengan istilah
perbekalan kantor.
1. Perencanaan Pengadaan Sarana dan Prasarana
Perencanaan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses perkiraan dan
penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan (Sondang P. Siagian).
Menurut Roger A. Kauffman seperti yang dikutip oleh Nanang Fatah, perencanaan
adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan
jalan dan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan
seefektif mungkin.
Perencanaan adalah pola perbuatan menggambarkan dimuka hal-hal yang
akan dikerjakan kemudian. Dengan kata lain, planning adalah memikirkan sekarang
untuk tindakan yang akan datang. Perencanaan yang dimaksud adalah merinci
rancangan pembelian, pengadaan,rehabilitasi, distribusi sewa atau pembuatan
peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan.
Perencanaan sarana dan prasarana dapat diartikan sebagai keseluruhan proses
perkiraan secara matang rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitasi, distribusi
sewa atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan.
Perencanaan kebutuhan merupakan rincian fungsi perencanaan yang
mempertimbangkan suatu faktor kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam menentukan
kebutuhan diperlukan beberapa data diantaranya adalah distribusi dan komposisi,
jenis, jumlah, dan kondisi (kualitas) sehingga berhasil guna, tepat guna, dan berdaya
guna dan kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan dengan besaran pembiayaan
dari dana yang tersedia.
Menurut Gunawan (dalam Minarti, 2011) “Pengadaan sebagai segala
kegiatan untuk menyediakan semua keperluan barang/benda/jasa bagi keperluan
pelaksanaan tugas”.
Pengadaan adalah semua kegiatan penyediaan sarana dan prasarana untuk
menunjang pelaksanaan tugas. Karena fungsi dan kegiatan setiap organisasi berbeda,
maka pengadaan sarana dan prasarana kantor juga tidak selalu sama antara organisasi
yang satu dengan organisasi yang lain. Dalam mengadakan sarana dan prasarana
tersebut harus dilakukan perencanaan terlebih dahulu.
Pengadaan sarana prasarana harus disesuaikan dengan kebutuhan, baik
berkaitan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, waktu maupun tempat, dengan harga,
maupun sumber yang dapat dipertanggungjawabkan hal ini sesuai yang dijelaskan
Minarti (2011:259).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan sarana dan
prasarana kantor, antara lain :
1. Gunakan prosedur pengelolaan sarana dan prasarana.
2. Tentukan jenis, kuantitas, dan kualitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
3. Sesuaikan antara kebutuhan sarana dan prasarana dengan biaya yang tersedia.
4. Sediakan dan gunakan sarana dan prasarana dalam kegiatan operasional.
5. Penyimpanan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
6. Kumpulkan dan kelola data sarana dan prasarana.
7. Penghapusan sarana dan prasarana sesuai dengan prosedur yang berlaku.
8. Dalam pengadaan sarana dan prasarana kantor, maka ada seksi perbekalan yang
memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :
a) Penelitian kebutuhan perlengkapan kerja, baik mengenai jumlah maupun
mutu. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penelitian dan penentuan
kebutuhan perlengkapan kerja adalah faktor fungsional, faktor ongkos, faktor
prestise, faktor standarisasi dan normalisasi.
b)   Standarisasi dan perincian benda. Langkah-langkah yang perlu ditempuh
untuk mengusahakan standarisasi ialah :
1) Klasifikasi alat-alat, menggolong-golongkan alat-alat yang berfungsi
sejenis atau menghasilkan barang-barang tertentu yang sama.
2) Spesifikasi dan perincian alat-alat dengan menggunakan kemampuannya.
3) Standarisasi alat-alat dengan pertimbangan untuk penggunaan dalam
jangka waktu lama dan pertimbangan efisiensi kerja.
c) Pembelian benda perbekalan. Beberapa pertimbangan pokok dalam
pembelian alat-alat atau barang-barang ialah:
1) Sedapat mungkin mengurangi pembiayaan baru dengan mencari benda-
benda yang dibutuhkan dari benda-benda yang merupakan kelebihan.
2) Menimbulkan kompetensi diantara produsen dengan membuat spesifikasi
atas benda-benda yang akan dibeli , dan mengadakan penelitian yang
seksama diantara produsen dengan baik.
3) Mendapatkan keterangan-keterangan terbaru atas benda-benda, keadaan
pasar dan harga.
4) Mendapatkan keterangan-keterangan mengenai perkembangan baru atas
barang-barang, dan cara yang telah disempurnakan mengenai cara
pengepakan.
5) Mempertimbangkan semua biaya bagi barang-barang perbekalan tersebut
sampai siap digunakan.
d) Pengiriman barang. Dalam pengadaan barang perbekalan dibutuhkan aktivitas
pengiriman yang dapat dilakukan melalui jalan darat, laut maupun udara.
Spesifikasi barang yang perlu direncanakan:
a. Barang habis pakai
Kegiatan perencanaan barang habis pakai:
1) Menyusun daftar perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan
2) Menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk pengadaan barang
3) Menyusun rencana pengadaan barang
b. Barang tak habis pakai
1) Menyusun dan menganalisa keperluan perlengkapan sesuai dengan
rencana kegiatan serta memperhatikan perlengkapan yang masih ada
2) Memperkirakan biaya perlengkapan
3) Menetapkan skala prioritas menurut dana yang tersedia
4) Menyusun rencana pengadaan tahunan
c. Barang tidak bergerak
1. Tanah
Perencanaan tanah sebagai berikut;
1) Menyusun rencana pengadaan tanah
2) Mengadakan survei untuk menentukan lokasi tanah
3) Mengadakan survei terhadap adanya sarana jalan
4) Mengadakan survei harga dilokasi
e) Mengajukan rencana anggaran kepada satuan organisasi yang
ditetapkan baik di daerah maupun pusat, dengan melampirkan data
yang disusun dari hasil survey
2. Bangunan
Perencanaan angunan meliputi:
1) Mengadakan survei tentang keperluan bangunan
2) Mengadakan perhitungan luas bangunan
3) Menyusun rencana anggaran biaya
4) Menyusun tahapan rencana anggaran yang disesuaikan dengan
rencana tahapan pelaksanaan secara teknis, serta memperkirakan
anggaran yang disediakan dengan memperhatikan skala prioritas.
5. Administrasi Pengelolaan Standar Sarana Prasarana
Sekolah sebagai institusi pendidikan bisa menjalankan fungsinya jika seluruh
kegiatan di dalamnya dikelola dengan tepat. Administrasi Sekolah perlu dikelola dengan
baik supaya kinerja institusi pendidikan bisa optimal.

Pada dasarnya, Administrasi Sekolah adalah seluruh proses pengelolaan,


mulai dari pengendalian, pengurusan dan pengaturan berbagai cara atau usaha
supaya tujuan sekolah bisa terlaksana.

Pada pelaksanaan Administrasi Sekolah, segenap sumber daya sekolah


harus diatur dan didayagunakan secara efektif dan efisien. Selain itu, karena
Administrasi Sekolah berhubungan erat dengan surat menyurat atau arsip, data
maupun informasi harus tercatat dengan tepat, akurat dan disajikan tepat waktu.

8 Standar Nasional Pendidikan

Adapun Standar Nasional Pendidikan yang dimaksud, terbagi dalam 8 hal,


yaitu:

1) Standar Isi. Berkaitan dengan pelaksanaan dan pengembangan kurikulum.


2) Standar Proses. Berkaitan dengan proses pelaksanaan pembelajaran.
3) Standar Penilaian Pendidikan. Berkaitan dengan penilaian, analisis, dan evaluasi
hasil belajar peserta didik.
4) Standar Kompetensi Lulusan. Berkaitan dengan pencapaian standar, hasil belajar
peserta didik.
5) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Berkaitan dengan kualifikasi dan
kompetensi tenaga pendidik.
6) Standar Pengelolaan. Berkaitan dengan pengelolaan seluruh elemen di institusi
pendidikan.
7) Standar Pembiayaan Pendidikan. Berkaitan dengan anggaran sekolah.
8) Standar Sarana dan Prasarana. Berkaitan dengan infrastruktur institusi pendidikan.

Pelaksanaan Administrasi Sekolah

Meski demikian, pengelolaan Administrasi Sekolah harus tetap memenuhi


fungsi utamanya yaitu sebagai sumber informasi utama yang jadi pedoman
pengelolaan pendidikan dan juga kegiatan belajar-mengajar.

Supaya bisa lolos proses akreditasi, pihak sekolah pasti akan berusaha
menyesuaikan pelaksanaan Administrasi Sekolah dengan Standar Nasional
Pendidikan.

Berdasarkan Buku Panduan Kerja Tenaga Administrasi Sekolah yang


dikeluarkan Kemendikbud, setidaknya ada 8 unsur atau pembagian urusan pada
Administrasi Sekolah.
Berikut adalah daftar urusan Administrasi Sekolah dan panduan kerjanya.

1. Urusan Administrasi Kurikulum

Keberadaan kurikulum sangat penting karena fungsi kurikulum berkaitan


erat dengan pelaksanaan pendidikan. Pelaksana urusan ini biasanya dipegang
langsung oleh WaKa Kurikulum.

Pada Administrasi Kurikulum, perlu menyiapkan dan/atau membuat:


Perangkat guru, agenda ekskul, agenda kerja MGMP, formulir penilaian, jadwal
kegiatan selama 1 semester, perlengkapan tes semesteran, program kerja tahunan,
buku jurnal pembelajaran, buku agenda mengajar dll

2. Urusan Administrasi Kesiswaan

Seluruh hal yang berkaitan dengan siswa diurus oleh bagian ini. Mulai dari
penerimaan siswa baru, selama belajar, hingga siswa kemudian tamat.

Dalam Administrasi Kesiswaan, pelaksanaan tugasnya berkaitan dengan:


Pencatatan data siswa, pencatatan rapor, pembuatan surat untuk panggilan orang
tua atau skors, penerimaan siswa baru, bantuan untuk siswa, pembuatan data
peserta ujian rekomendasi siswa ke perguruan tinggi, dll.

3. Urusan Administrasi Kepegawaian

Administrasi Kepegawaian berkaitan dengan pengelolaan urusan guru dan


karyawan.

Adapun pelaksanaan administrasinya misalnya seperti:

1) Membuat blangko absen guru & pegawai.


2) Membuat laporan keadaan guru, jabatan di sekolah, pengawas dan tenaga.
3) Membuat pengusulan kenaikan pangkat bagi guru maupun pegawai.
4) Membuat analisis tentang apa yang dibutuhkan guru dan pegawai.
5) Membuat usulan pensiun guru atau pegawai
6) Membuat usulan untuk pembuatan Karpeg, Karsu, Karir, Taspen.
7) Membuat usulan asuransi bagi pegawai.
8) Membuat penilaian terhadap kinerja Pegawai.
9) Membuat Daftar Urut Kepangkatan
10) dll.

4. Urusan Administrasi Keuangan

Pada Administrasi keuangan, hal-hal yang dikerjakan berkaitan dengan:


1) Pengelolaan keuangan penggunaan jasa atau pembelian barang untuk keperluan
sekolah.
2) Pencatatan seluruh keuangan sekolah.
3) Pengelolaan dan pelaporan dana bantuan (BOS & BOP).
4) Pengurusan pajak.
5) Penyusunan RKAS.
6) dll.

5. Urusan Administrasi Persuratan dan Pengarsipan

Dalam institusi formal seperti sekolah, surat menyurat pasti jadi hal lazim.
Pada bidang ini, hal-hal yang perlu dilakukan berkaitan dengan: Pencatatan surat
masuk dan keluar, mengklasifikasikan surat, pengarsipan surat, pembuatan surat-
surat sekolah, dll.

6. Urusan Administrasi Sarana dan Prasarana

Administrasi sarana dan prasarana ini berkaitan dengan pengelolaan


berbagai barang dan juga infrastruktur penunjang pelaksanaan pendidikan di
sekolah.

Hal yang dikelola berkaitan dengan: Perencanaan, pengadaan,


penyimpanan, inventarisasi, pemeliharaan, penghapusan, dan pengawasan sarana
dan prasarana.

7. Urusan Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Sebagai institusi pendidikan, sekolah akan banyak berhubungan dengan


berbagai pihak dari luar institusi. Hubungan antara pihak sekolah dan pihak lain
dari luar sekolah juga perlu dikelola.

8. Urusan Administrasi Layanan Khusus

Pada suatu sekolah, biasanya terdapat beberapa pekerja yang mengisi


posisi-posisi non strategis. Tugas mereka bersifat membantu melaksanakan hal-
hal di luar kegiatan utama institusi pendidikan.

Daftar pustaka
http://erinutami26.blogspot.com/2016/01/administrasi-perencanaan-pengadaan.html?m=1
https://pintek.id/blog/administrasi-sekolah/

Anda mungkin juga menyukai