Anda di halaman 1dari 2

Nama:Ria indrayanti

Nim :210202007

Perbedaan Filsafat Hukum Dengan Ilmu Hukum

Filsafat hukum adalah ilmu yang mempelajari hukum secara filosofis.Filsafat hukum tidak
dimasukkan sebagai cabang ilmu hukum,akan tetapi sebagai bagian dari teori hukum.Ilmu hukum
dengan demikian tidak sama dengan filsafat hukum karena yang satu mencakup yang
lainnya.Satjipto Raharjo(1986:224-225)Menyatakan,ilmu hukum boleh disebut disebut sebagai
kelanjutan dari usaha mempelajari hukum positif,setidak tidaknnya dalam uritan demikian itulah kita
mengkonstruksikan kehadiran ilmu hukum secara jelas.Ilmu hukum memegang berbicara tentang
banyak hal,yang dapat masuk ke dalam lapangan politik hukum,filsafat hukum atau konbinasi dari
ketiga bidang tersebut.karena itu,ilmu hukum dapat saja membicarakan mengenai hal hal yang
sangat khas menurut tempat dan waktu tertentu.jadi perbedaan filsafat hukum dagan ilmu hukum
yaitu:Filsafat hukum menekankan pembahasan sebagai besar dari sudut teradisi filsafat dan oleh
karena itu menegangkan penelitian dan penyelidikan dari sudut tradisi filsafat.Sedangkan ilmu
hukum cenderung kepada bentuk operasional berdasarkan legal academy, yang cenderung
mengkonsentrasikan diri kepada rasionalisasi dan legitimasi dari legal doctrine seperti perbuatan
melawan hukum dan kontrak.Tentu dalam pembahasan filsafat hukum nanti tidak dapat
dihindarkan membicarakan ilmu hukum yang bersumber dari ilmu filsafat.

Ilmu hukum hanya melihat gejala-gejala hukum sebagaimana dapat diamati oleh panca indera
manusia mengenai perbuatan-perbuatan manusia dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat. Sementara
itu, pertimbangan nilai di balik gejala-gejala hukum tersebut luput dari pengamatan ilmu hukum.
Norma (kaidah) hukum tidak termasuk dunia kenyataan (sein), tetapi berada pada dunia lain (sol/en
dan mogeni, sehingga norma hukum bukan dunia penyelidikan ilmu hukum.

Mengingat objek filsafat hukum adalah hukum, maka masalah atau pertanyaan yang dibahas oleh
filsafat hukum itupun antara lain berkisar pada apa-apa yang diuraikan di atas, seperti hubungan
hukum dan kekuasaan, hubungan hukum kodrat dan hukum positif, apa sebab orang menaati
hukum, apa tujuan hukum, sampai kepada masalah-masalah filsafat hukum yang ramai dibicarakan
saat ini (oleh sebagian orang disebut masalah filsafat hukum kontemporer, suatu istilah yang kurang
tepat, mengingat sejak dulu masalah tersebut juga telah diperbincangkan) seperti masalah hak asasi
manusia dan etika profesi hukum. Tentu saja tidak semua masalah atau pertanyaan itu akan dijawab
dalam perkuliahan filsafat hukum. Sebagaimana telah disinggung di muka, filsafat hukum
memprioritaskan pembahasannya pada pertanyaan-pertanyaan yang dipandang pokok-pokok saja.
Apeldoon misalnya menyebutkan tiga pertanyaan penting yang dibahas oleh filsafat hukum, yaitu:

1) apakah pengertian hukum yang berlaku umum.

2) apakah dasar kekuatan mengikat dari hukum.

(3) apakah yang dimaksud dengan hukum kodrat.

 Terdapat banyak definisi dan perumusan tentang filsafat. Pada umumnya filsafat diartikan
sebagai Karya manusia tentang hakekat seseuatu. Muchtar Kusumaatmadja merumuskan
Hakekat Sesuatu Inti atau Dasar yang sedalam-dalamnya dari sesuatu.1 Sedangkan untuk filsafat
hukum terdapat banyak definisi dari  beberapa pakar ahli. Soetikno mengatakan Filsafat hukum adalah

mencari hakikat dari hukum, dia inginmengetahui apa yang ada dibelakang hukum,
mencari apa yang tersembunyi di dalam hukum, dia menyelidiki kaidah-kaidah hukum
sebagai pertimbangan nilai, dia memberi penjelasan mengenai nilai, postulat (dasar-
dasar) sampai pada dasar-dasarnya, ia berusaha untuk mencapai akar-akar dari hukum.
Sedangkan, Satjipto Raharjo Filsafat hukum mempelajari pertanyaan-pertanyaan dasar
dari hukum. Pertanyaan tentang hakikat hukum, tentang dasar bagi kekuatan mengikat
dari hukum, merupakan contoh-contoh pertanyaan yang bersifat mendasar itu. Atas
dasar yang demikian itu, filsafat hukum bisa menggarap bahan hukum, tetapi masing-
masing mengambil sudut pemahaman yang berbeda sama sekali. Ilmu hukum positif
hanya berurusan dengan suatu tata hukum tertentu dan mempertanyakan konsistensi
logis asa, peraturan, bidang serta system hukumnya sendiri.2  Purnadi dan Soerjono Soekanto
mengatakan bahwa Filsafat hokum adalah perenungan dan perumusan nilai; kecuali itu
filsafat hokum juga mencakup penyerasian nilai-nilai misalnya : penyerasian antara
ketertiban dengan ketentraman antara kebendaan dengan keakhlakan dan antara
kelanggengan/ konservatisme dengan pembaharuan. 1

1
https://kuliahade.wordpress.com/2009/11/22/pengertian-filsafat-hukum-menurut-para-ahli/

Anda mungkin juga menyukai