Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :½
Tanda Tangan
PUSKESMAS dr. Asridah Muis
MAPPAKASUNGGU NIP. 19751026 200604 2 014

1. Pengertian Penanganan pasien gawat darurat adalah suatu keadaan yang


dikarenakan ( penyakit, trauma, kecelakaan) yang bila tidak secara
ditolong akan mengalami cacat, kehilangan organ tubuh atau meninggal.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :

 Tindakan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan secara tepat,


cepat dan cermat.
 Mencegah kematian, kecacatan ataupun komplikasi.
 Merujuk pasien pada fasilitas pelayan kesehatan yang lebih mampu
untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Mappakasunggu Nomor


095/MPS/C/SK/I/2017 tentang penanganan pasien gawat darurat.

4. Referensi Penuntun Kedaruratan Medis Ed. 5, Michael Eliastam, Jakarta : EGC, 1998
5. Prosedur / 1. Periksa kesadaran pasien untuk menentukan keadaan umum pasien
Langkah-Langkah sadar atau tidak.
2. Airway (jalan nafas)
a Periksa jalan nafas, bebaskan jalan nafas dari sumbatan secret,
darah, benda asing.
b. Lakukan tindakan triple maneuver : head tilt (ekstensi kepala), chin lift
(angkat dagu keatas), jaw thrust (dorong rahang bawah kedepan)
c. Buka mulut.
3. Breating (Pernafasan)
Periksa pernafasan pasien , bernafas atau tidak dengan listen (dengar
suara nafas), look (melihat gerakan dada), feel (merasakan ada udara
atau tidak)
a. Bila tidak bernafas segera beri bantuan nafas :
 Bantuan nafas buatan tanpa alat (manual) dari mulut ke mulut
dengan frekuensi 1 penolong atau 2 penolong 15:2 (15 kali pijat
jantung, 2 kali nafas buatan)
 Bantuan nafas buatan dengan alat ambubag.
b.Bila pasien bernafas segera beri terapi oksigen melalui :
 Nasal pronge 3 liter
 Nasal kateter 3 liter
 Nasal 6-8 liter
4. Circulation (sirkulasi darah)
 Periksa darah
5. Periksa tanda-tanda vital.
6. Segera lakukan terapi cairan pemasangan infus dengan pemberian
cairan kristaloid (RL,NaCL)
7. Pemberian obat-obatan bila terjadi henti jantung dan bradikardi yaitu :
 Adrenalin dengan dosis 1-1-1 / 3-5 menit
 Atropine dengan dosis 1-1-1 / 3-5 menit
8. Bila keadaan umum pasien tidak ada perbaikan segera lakukan rujukan
ke RS
6. Bagan Alir
Periksa kesadaran pasien Periksa jalan nafas

Periksa Sirkulasi Periksa pernafasan

Periksa tanda-tanda vital Pasang Infus

Bila terjadi henti jantung


Bila KU tidak ada
atau bradikardi beri
perbaikan segera rujuk ke
adrenalin dengan dosis 1-
RS
1-1 / 3-5 menit

7. Unit terkait UGD,

Anda mungkin juga menyukai