Anda di halaman 1dari 15

APLIKASI SCORING UNTUK WASIT BADMINTON

BERBASIS ANDROID

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh
Rahmad Fauzan

10.11.3773

kepada
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2014
APPLICATION OF SCORING BADMINTON FOR REFEREES ANDROID-BASED

APLIKASI SCORING UNTUK WASIT BADMINTON BERBASIS ANDROID

Rahmad Fauzan
Tonny Hidayat
Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Technological developments have been behind their many development of


science. Technology helps humans to get the information needed to use in decision
making that is quick and precise. Development of the tahnologi trigger the growth of a
wide range of software and hardware, a gadget-gadgets such as smart phones, tablets
and others. Gadget-the gadget itself is supported by a wide range of operating systems,
starting from iOS (apple's operating system), samsung Bada (samsung-made operating
system), windows mobile, blackberry OS and Android.
Due to it's author inspired to design an application system for rating (scoring)
android-based for Badminton umpire currently in extensive use of manual assessment in
order to use Android Smartphone
In order to ease labor an umpire in performing its duties leads a badminton
games lower level or a pun games official from pbsi ( persatuan badminton indosenia ).

Keywords: Badminton, Umpire, Android


1. Pendahuluan
Perkembangan tehnologi telah melatar belakangi berbagai perkembangan macam
ilmu pengetahuan. Tehnologi membantu manusia untuk mendapat informasi yang di
butuhkan untuk di gunakan dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
Perkembangan tahnologi memicu tumbuhnya berbagai macam perangkat lunak
(software) dan perangkar keras (hardware) yang pesat, berupa gadget-gadget seperti
telepon pintar (samrtphone), komputer tablet (tablet PC) dan lain-lain. Gadget-gadget
tersebut didukung dengan berbagai macam sistem operasi, mulai dari iOS (sistem
operasi apple), samsung Bada (sistem operasi buatan samsung), windows mobile,
blackberry OS serta Android.
Oleh karena hal itu penulis terinspirasi untuk merancang aplikasi sitem penilaian
(scoring) Badminton berbasis android untuk wasit yang sekarang masih banyak
menggunakan penilaian manual agar menggunakan Smartphone Android di sebuah
pertantingan demi mempermudah kerja seorang wasit dalam menjalankan tugasnya
memimpin sebuah pertandingan-pertandingan Badminton tingkat bawah atau pun
pertandingan-pertandingan resmi dari PBSI (persatuan bulutangkis indosenia).

2. Landasan Teori
2.1 Badminton
Bulutangkis adalah olahraga yang unik. Ia tidak sama dalam banyak hal dengan
olahraga-olahraga lainnya. Nama kalau kita menggunakan nama aslinya badminton
misalnya berbeda dengan cabang-cabang lain. Kalau cabang-cabang lain sedikit banyak
menggambarkan bagaimana olahraga itu dilakukan sepak bola karena menyepak-nyepak
bola, bola basket karena memasukkan bola ke basket (keranjang), tennis meja karena
melakukan tennis diatas meja maka badminton berasal dari nama tempat. Tepatnya
nama sebuah gedung atau bangunan. Beruntung bangsa Indonesia bisa menemukan
1
nama yang sesuai dengan olahraga itu bulu tangkis, bulu yang ditangkis-tangkis.

2.2 Android
Android adalah sebuah sistem operasi mobile yang berbasiskan pada versi
modifikasi dari Linux. Pertama kali sistem operasi ini dikembangkan oleh perusahaan
Android.Inc. Nama perusahaan inilah yang pada akhirnya digunakan sebagai nama
proyek sistem operasi mobile tersebut, yaitu sistem operasi android.
Pada tahun 2005, sebagai bagian dari strategi untuk memasuki pasar mobile,
Google membeli android dan mengambil alih proses pengembangannya sekaligus team

1
http://badminton-information.com/badminton_21_points.html
Diakses pada tanggal 13 januari 2014

1
developer android. Google menginginkan android untuk menjadi sistem operasi open
source dan gratis, kebanyakan code android dirilis dibawah lisensi Open Source Apache
yang berarti setiap orang bebas untuk menggunakan dan mengunduh source code
android secara penuh.
Terlebih lagi para vendor bebas untuk mengubah sekaligus membuat penyesuaian
untuk android. Di samping itu, perusahaan dapat secara bebas untuk membuat
perbedaan dari produk vendor lainnya. Model pengembangan yang sederhana membuat
android sangat atraktif dan hal tersebutlah yang membuat para vendor tertarik untuk
mencoba sistem operasi android.
Hal ini menjadi hal yang sangat menguntungkan bagi perusahaan yang
terpengaruh oleh fenomena iPhone, yang sukses besar dan merevolusi industri
smartphone. Motorola dan Sony Ericsson (sekarang Sony) adalah vendor yang
memanfaatkan kesempatan tersebut. Kedua perusahaan tersebut bertahun-tahun telah
mengembangkan sistem operasi mobile buatan mereka sendiri. Kerika iPhone
diluncurkan, banyak perusahaan yang merevitalisasi produk mereka.
Maka dari itu, perusahaan-perusahaan ini melihat sistem operasi android sebagai
sebuah solusi. Mereka kemudian melanjutkan untuk mendesain hardware mereka sendiri
dan menggunakan android sebagai sebuah sistem operasi yang digunakan untuk
mendukung perangkat mobile. Android telah dikembangkan dan diupdate beberapa kali
2
sejak dirilis.

2.3 Eclipse
Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk
mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform. Berikut ini
adalah sifat dari Eclipse:
1. Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows, Linux,
Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.
2. Mulit-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, akan
tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman
lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya.
3. Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun bisa
digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti
dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan lain sebagainya.
Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis dan
open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman perangkat

2
http://elinux.org/images/c/c2/Android-system-architecture.jp
Diakses pada tanggal 13 januari 2014

2
lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer adalah
kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang
dinamakan plug-in.

2.4 SQLite
SQLite merupakan sebuah sistem manajemen basisdata relasional yang bersifat
ACID-compliant dan memiliki ukuran pustaka kode yang relatif kecil, ditulis dalam bahasa
C. SQLite merupakan proyek yang bersifat public domain yang dikerjakan oleh D.
Richard Hipp. SQLite merupakan salah satu database baru yang perkembangannya
cukup cepat, dan pada saat ini sudah cukup popular. Database ini bersifat open source
dan meraih best open source 2005. SQLite merupakan lightweight database yang
digunakan sebagai alternatif MySQL. Database ini telah built in di PHP 5.
Tidak seperti pada paradigma client-server umumnya, inti SQLite bukanlah sebuah
sistem yang mandiri yang berkomunikasi dengan sebuah program, melainkan sebagai
bagian integral dari sebuah program secara keseluruhan. Sehingga protokol komunikasi
utama yang digunakan adalah melalui pemanggilan API secara langsung melalui bahasa
pemrograman. Mekanisme seperti ini tentuny membawa keuntungan karena dapat
merduksi overhead, latency times dan secara keseluruhan lebih sederhana. Seluruh
elemen basisdata (definisi data, tabel, indeks dan data) disimpan sebagai sebuah file.
Kesederhanaan dari sisi desain tersebut bisa diraih dengan cara mengunci keseluruhan
file basis data pada saat sebuah transaksi dimulai. Basis data SQLite
mengimplementasikan hampir seluruh elemen-elemen standar yang berlaku pada SQL-
92, termasuk transaksi yang bersifat atomic, konsistensi basis data, isolasi dan
durabilitas (dalam bahasa Inggris lebih sering disebut ACID), trigger dan query-query
yang kompleks. Tidak ada pengecekan tipe sehingga data bisa diinputkan dalam bentuk
string untuk sebuah kolo bertipe integer. Beberapa kalangan melihat ini sebagai sebuah
inovasi yang menambah nilai guna dari sebuah basis data, utamanya ketika digunakan
dalam bahasa pemrograman berbasis script (PHP, Perl), sementara kalangan lain
3
melihat hal tersebut sebagai sebuah kekurangan.

3. Analisis
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi secara
utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan

3
http://www.pribadiraharja.com/neli/SKRIPSI/Lampiran/DAFTAR_SIMBOL.doc
Diakses pada tanggal 13 januari 2014

3
mengevluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Analisa merupakan tahapan yang sangat penting, karena apabila terjadi kesalahan
dalam analisa sistem maka akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.
Kemudian hasil dari analisa sistem ini akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan
aplikasi sehingga pemrograman dapat dibuat lebih terarah.

3.1.1 Analisis Kebutuhan Sistem


3.1.1.1 Analisis Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja
yang nantinya akan dilakukan oleh sistem. Aplikasi perencanaan belanja berbasis
android ini nantinya akan memiliki beberapa fungsi, yaitu antara lain :
1. Pada aplikasi ini pengguna cukup menyentuh di bagian layar android untuk
menggunakan fungsi-fungsi dari aplikasi.
2. Pada tampilan awal atau menu ada pilihan jenis pertandingan yang akan di
lakukan berupa Tunggal dan Ganda.
3. Tunggal, untuk jenis pertandingan satu lawan satu.
4. Ganda, untuk jenis pertandingan dua lawan dua.
5. Pengguna juga bisa memasukan nama setiap pemain yang akan segera
bertanding setelah menentukan jenis pertandingan.
3.1.1.2 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional
Analisa kebutuhan non fungsional tipe kebutuhan yang berisi property perilaku
yang dimiliki oleh sistem. Berikut ini beberapa kebutuhan non fungsional tersebut.
1. Kebutuhan Perangkat Keras
Spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi ini adalah
sebuah komputer atau notebook dengan spesifikasi minimal sebagai berikut :
a. Processor : Pentium(R) Dual-Core CPU
b. Memory : 2GB RAM DDR 3
c. Hard Drive : 80GB
d. Display : 14.1 Inch ThinkPad Display (1366 x 768) Wide
Sedangkan spesifikasi minimal perangkat keras yang dibutuhkan untuk
menjalankan aplikasi ini adalah sebuah ponsel atau tablet pc yang menggunakan sistem
operasi android dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. Layar :480 x 854 pixels, 4.5 inches Multitouch
b. OS :Android OS, v2.3 (Ginger Bread)
c. CPU :Single-core 800MHz Sensors: Accelerometer, proximity
2. Kebutuhan Perangkat Lunak

4
Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam perancangan aplikasi ini adalah sebagai
berikut :
a. Sistem Operasi Windows 7 (64-bit).
b. Java Development Kit (JDK).
c. Java Runtime Environment (JRE).
d. Integrated Development Environment (IDE) Eclipse.
e. Android Software Development Kit (Android SDK).
f. Android Development Tools (ADT).
3.1.1.2 Kelayakan Sistem
1. Kelayakan Teknologi
Dari segi teknologi aplikasi ini telah layak, ini dikarenakan perangkat
keras dan perangkat lunak untuk membangun aplikasi ini sudah banyak di
pasaran
2. Kelayakan Hukum
Dalam pembutan aplikasi ini telah memenuhi aturan dan undang-
undang yang berlaku. Dikarenakan pada saat pembuatan aplikasi ini
menggunakan perangkat lunak yang legal dan perangkat Open Source dan
juga konten didalam aplikasi ini tidak mengandung unsur SARA maupun
pornografi, ataupun hal-hal yang dapat memprovokasi atau menyinggung
pihak tertentu.
3. Kelayakan Operasional
Dari segi kelayakan oprasional, aplikasi ini dikatakan layak karena
masyarakat sudah terbiasa menggunakan handphone. Dimana handphone
saat ini yang banyak digunakan adalah smartphone yang berbasis android.
3.2 Perancangan Sistem
1. Use Case Diagram
Use case diagram mempresentasikan sebuah interaksi yang dilakukan
4
antara actor (user) / pengguna dengan aplikasi.

4
http://www.pribadiraharja.com/neli/SKRIPSI/Lampiran/DAFTAR_SIMBOL.doc
Diakses pada tanggal 13 januari 2014

5
Gambar 3.1 Use Case Diagram
2. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas user
(pengguna) dengan sistem yang ada pada aplikasi. Aktivitas tersebut akan
dibagi menjadi beberapa kategori sesuai dengan kegiatan yang user
(pengguna) lakukan di aplikasi ini.

Gambar 3.2 Activity Diagram

3. Class Diagram
Class diagram mendeskripsikan struktur statis dari kelas-kelas dalam
sistem dan mengilustrasikan attribute, operations dan relationship antar satu
kelas dengan kelas yang lain. Tampilan class diagram dari aplikasi ini adalah
sebagai berikut :

6
Gambar 3.3 Class Diagram

4. Sequence Diagram
Sequence diagram mendeskripsikan bagaimana entitas dalam sistem
berinteraksi, termasuk pesan yang digunakan dalam berinteraksi. Semua
pesan dideskripsikan dalam urutan dari eksekusi. Sequence diagram
berhubungan erat dengan use case diagram.

Gambar 3.4 Sequence Diagram


4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Implementasi
Dalam menerapkan rancangan dan implementasi yang telah dibuat, aplikasi ini
akan di pasang pada sebuah Tab yang digunakan seorang wasit dalam memimpin
pertandingan dan terhubung ke sebuah PC atau layar LCD yang diletakkan pada bagian
sisi lapangan pertandingan dengan menggunakan kabel data. Ada beberapa perangkat
keras yang dibutuhkan dalam rancangan dan implementasi.

4.1.1 Pengujian Program


Sebelum program diterapkan, program harus bebas dari kesalahan-kesalahan
terlebih dahulu. Maka dari itu, program harus diuji terlebih dahulu untuk menentukan

7
kesalahan yang mungkin terjadi. Jenis kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi adalah
:
1. Kesalahan bahasa (syntax error)
Syntax error merupakan jenis kesalahan yang sering terjadi pada
pembangunan sebuah program. Hal ini terjadi jika seorang programmer atau
pengembang aplikasi salah dalam mengetikan source code atau tidak sesuai
dengan kaidah bahasa pemrograman yang digunakan.
2. Kesalahan logika
Kesalahan ini terjadi karena logika yang diterapkan menghasilkan hasil
yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kesalahan ini sangat sulit
ditemukan karena tidak adanya source code yang mengalami kesalahan
atau error. Aplikasi tetap berjalan tetapi hasil yang muncul tidak sesuai
seperti yang diingikan.
3. Kesalahan saat program berjalan
Kesalahan ini terjadi ketika program sedang dijalankan. Kesalahan ini
akan menyebabkan program berhenti sebelum saatnya karena compiler
menemukan kondisi yang belum terpenuhi dan tidak bisa dikerjakan.

4.1.2 Pengujian Sistem


Pada pengujian sistem ini, penulis menggunakan pengujian black box testing dan
white box testing. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah layak
atau belum untuk dapat digunakan dan apakah sistem sudah memenuhi kebutuhan yang
diharapkan atau belum.
1. Pengujian black box (black box testing)
Pengujian black box merupakan tahap pengujian yang berfokus pada
fungsional sistem. Pengujian ini menunjukkan fungsi dan cara beroperasinya
sebuah perangkat lunak, apakah semua sistem sudah dapat berjalan dengan
baik atau belum. Dengan demikian, pengujian black box memungkinkan
pembuat atau pengembang sistem mendapatkan serangkaian kondisi input
yang sepenuhnya menggunakan kondisi persyaratan fungsional suatu
program. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan sebagai
berikut:
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
2. Kesalahan antarmuka
3. Kesalahn kinerja sistem

8
2. Pengujian whitebox (white box testing)
Pengujian white box merupakan pengujian desain test case yang
menggunakan sturktur kontrol desain secara procedural untuk memperoleh
test case. Dengan menggunakan metode pengujian white box, pembuat atau
pengembang sistem dapat melakukan tes yang memberi jaminan bahwa
semua jalur independen pada suatu modul telah digunakan paling tidak satu
kali.
Pengujian ini ditujukan untuk meramalkan cara kerja perangkat lunak
secara detail karena jalur logika perangkat lunak akan dites dengan
menyediakan test case yang akan mengerjakan kumpulan kondisi atau
perulangan secara fisik. Kesalahan biasanya disebabkan oleh kesalahan
dalam logika program, syntax dan kode program dimana kesalahan tersebut
hanya pembuat saja yang bisa memecahkan masalah tersebut.

4.2 Manual Program


1. Pilih Jenis Pertandingan
Tampilan pilih jenis pertandingan adalah tampilan ketika aplikasi telah
dijalankan.

Gambar 4.1 Halaman Pilih Jenis Pertandingan

2. Input Nama
Tampilan input nama pemain akan menampilkan tampilan untuk memasukan
nama pemain yang akan bertanding.

9
Gambar 4.2 Halaman Input Nama
3. Tampilan main game
Pada tampilan ini adalah fungsi-fungsi scoring badminton untuk wasit.

Gambar 4.3 Halaman Main Game


4.3 Pengembangan Sistem
Setelah melewati tahap pengujian, selanjutnya sistem sudah dapat digunakan.
Agar sistem dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan sebuah pemeliharaan sistem.
Hal ini berkaitan dengan evaluasi dan pengembangan terhadap sistem yang telah dibuat
agar sistem tetap terbaharui sesuai dengan kebutuhan pengguna. Beberapa faktor yang
menjadi pertimbangan untuk melakukan pengembangan sistem adalah:
1. Penambahan kemampuan baru agar fitur aplikasi lebih beragam
2. Penggantian teknologi yang lama dengan teknologi yang lebih baru
3. Perbaikan bug

10
5. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis jelaskan dalam bab-bab sebelumnya
dan pembuatan aplikasi, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Aplikasi Scoring Badminton berbasis OS android ini sudah mempunyai fungsi-
fungsi yang membantu meringankan tugas seorang wasit mengatur scoring
pertandingan.
2. Aplikasi ini merupakan aplikasi mobile, dan dapat digunakan setiap orang tanpa
harus memiliki kemampuan khusus.
3. Aplikasi ini memiliki dua jenis pertandingan yang bisa dimainkan (singel dan
ganda).
4. Pengembangan aplikasi berbasis Android yang sudah banyak digunakan dalam
smartphone saat ini, sehingga lebih mudah dalam pendistribusiannya.
5. Dalam pengimplementasian aplikasi Scoring Badminton ini akan menampilakan
tampilan aplikasi scoring di layar yang disediakan pada bagian belakang atau
samping lapangan untuk memudahkan pemain dan penonton untuk mengetahui
scor pertandingan yang sedang berlangsung.

11
Daftar Pustaka
Ardhana, Y. M. (2014). Android Black Box. Purwokerto: Jasakom.
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi : Untuk Keunggulan
Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta : ANDI.
Nazruddin, H. S. (1998). Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone Dan Tablet PC
Berbasis Android. Bandung: Informatika.
Nugroho, Adi. 2008. Pemograman Jave Mengunakan IDE Eclipse. Yogyakarta: Andi.
Suprianto, Dodit dan Rini Agustina. 2011. Pemograman Aplikasi Android. Yogtakarta :
MediaKom.

12

Anda mungkin juga menyukai