Makalah Daspen - Kel 4 Morbiditas
Makalah Daspen - Kel 4 Morbiditas
“MORBIDITAS”
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok 4
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
nikmat-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul
“Morbiditas”. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen mata
kuliah Epidemiologi Penyakit Menular. Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Dr. Yessy Markolinda, S.Si., M.Repro yang telah membantu membimbing
dan mengarahkan untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala
bentuk saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan bagi perkembangan dunia pendidikan.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. Pengertian Morbiditas.....................................................................................................2
B. Konsep Morbiditas..........................................................................................................2
D. Ukuran Morbiditas..........................................................................................................9
E. Pencatatan........................................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
Merupakan nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai kuantitatif
yang pembilangnya tidak merupakan bagian dari penyebut. Rasio digunakan
untuk menyatakan besarnya kejadian.
Rasio merupakan ukuran yang membandingkan kuantitas A sebagai numerator
dengan kuantitas lainnya B sebagai denominator, sehingga ukuran rasio ditulis :
A/B
b. Proporsi
c. Angka
Angka merupakan proporsi dalam bentuk khusus, perbandingan antara
pembilang dengan penyebut dinyatakan dalam batas waktu tertentu. Dalam
epidemiologi, angka adalah ukuran dari seberapa sering terjadinya peristiwa
dalam populasi tertentu selama periode waktu tertentu.
Angka yang diatas disebut dengan numerator, dan angka yang dibawah
disebut denominator. Numerator angka adalah jumlah kejadian tertentu yang
terjadi selama waktu tertentu. Denominator adalah jumlah populasi rata-rata
selama periode waktu yang sama.
Rate adalah perbandingan suatu kejadian dengan jumlah penduduk yang
mempunyai risiko kejadian tersebut. Rate digunakan untuk menyatakan dinamika
dan kecepatan kejadian tertentu di masyarakat.
Keterangan :
k = konstanta (100, 1000)
Contoh :
Pada suatu daerah dengan jumlah penduduk tanggal 1 Juli 2014 sebanyak
100.000 orang semua rentan terhadap penyakit diare, Ditemukan laporan
penderita baru sebagai berikut : bulan Januari 50 orang, Maret 100 orang,
JUni 150 orang, September 10 orang dan Desember 90 orang.
Jawaban :
(50+100+150+10+ 90)
IR = ×100 %=0,4 %
100.000
Contoh :
Dari 500 orang murid yang tercatat di SD X ternyata 100 orang tiba-tiba
menderita muntaber setelah makan nasi bungkus di kantin sekolah
Jawaban :
100
AR = ×100 %=20 %
500
3. Secondary Attack
Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan
kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi dengan yang telah
pernah terkena pada serangan pertama.Biasanya digunakan untuk suatu
penyakit menular serta untuk suatu populasi penduduk yang kecil,
misalnya keluarga.
Contoh :
Keluarga A terdiri dari 6 orang, 1 orang terserang kasus pertama, 2
0rang terserang kasus kedua, 3 orang sehat. Keluarga B 5 orang, 1
orang terserang kasus pertama, 2 orang terserang kasus kedua, 1 orang
kebal, 1 orang sehat. Keluarga C 3 orang, 2 orang terserang kasus
kedua, 1 orang kebal
Jawaban :
(2+ 2+ 2)
SAR = ×100 %=60 %
( 6−1 ) + ( 5−2 ) +(3−1)
b. Prevalensi
Prevalensi adalah gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru (baik
yang baru memasuki fase klinik atau beberapa waktu berkembang sepanjang fase
klinik) yang ditemukan dalam masyarakat di suatu tempat / wilayah pada waktu
tertentu.
Jika nilai prevalens di suatu daerah tinggi, maka berarti mutu pelayanan di
daerah tersebut buruk. Namun jika nilai prevalen di suatu daerah buruk,
belum tentu mutu pelayanan kesehatannya baik
Contoh :
Di daerah Kecamatan Tambak jumlah penduduk pada tanggal 1 Juli 2014
100.000 orang, menurut laporan Puskesmas Kecamatan Tambak jumlah
penderita penyakit hipertensi sebagai berikut : Januari 50 kasus lama 100
kasus baru, Maret 75 kasus lama 75 kasus baru, Juli 25 kasus lama 75 kasus
baru, September 50 kasus lama 50 kasus baru, dan Desember 200 kasus lama
200 kasus baru.
Jawaban :
( 50+100 ) + ( 75+75 ) + ( 25+75 ) + ( 50+50 )+ ( 200+ 200 )
Angka prevalensinya = ×100=0,9 %
100.000
Contoh :
Di asrama mahasiswa universitas X dengan jumlah penghuni 100 orang, kemarin
5 orang menderita demam berdarah, dan hari ini 5 orang terserang lagi.
Jawaban :
(5+5)
Angka prevalensi = × 100=10 %
100
Perubahan prevalensi pada satu titik waktu ke titik waktu lainnya adalah refleksi
perubahan laju insidens, durasi penyakit atau kedua-duanya.
Hubungan ketiga hal tersebut dapat dinyatakan dengan rumus :
2.5 Pencatatan
a. Pencatatan Data Morbiditas
Proses pencatatan data morbiditas pasien adalah proses perekaman data mulai dari
pasien mendapat perawatan di rumah sakit hingga pasien keluar atau pulang.
Proses Pencatatan dapat dilakukan dengan cara :
a) Pencatatan Manual
b) Pencatatan dengan Komputerisasi