ALAM (KOSMOS) DALAM TEORI FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
M AKHSANUDIN MPI E
A. HAKIKAT ALAM MENURUT ISLAM
Alam berasal dari bahasa arab al-alam, satu akar kata dengan ilmu (al-alim, pengetahuan) dan al-alamah (pertanda). Disebut demikian karena jagad raya ini adalah pertanda adanya sang maha pencipta yaitu tuhan yang maha Esa. Menurut islam alam itu diciptakan tuhan dengan haq atau benar (QS. Al-Zumar : 5) tidak bathil. Dll. Dengan demikian tuhan menciptakan alam dengan sunguh-sunguh (bi al-haqq) dalam artian eksistensi ala mini bukan bayangan atau semu. Pandangan tentang hakikat alam menurut islam ini akan berimplikasi pada sikap positif terhadap alam. Dan dengan sendirinya akan menghasilkan pandangan bahwa pengalaman hidup manusia di alam semesta adalah nyata, tidak palsu, dan akan memperoleh kebahagiaan yang nyata Islam mengajarkan alam diciptakan sebagaimana sebuah teater untuk manusia, sebuah lading untuk tumbuh dan memakmurkan, untuk mensyukuri nikmat dan anugerah Allah, dan untuk menyatakan diri sebagai seseorang yang berharga secara etis. Hal hal yang harus diperhatikan berkenaan dengan alam semesta adalah sebagai berikut : Alam bukanlah kepunyaan manusia malainkan milik Allah (Qs Ali Imran (3) :26) menusia mendapat amanah dari Allah untuk suatu tujuan yang diperintahkan oleh-Nya yaitu sebagai pengelola alam. Manusia diharapkan untuk mengembalikan amanah itu kepada Allah dalam keadaan yang lebih baik. B. ALAM DAN ILMU PENGETAHUAN (SCIENCE) Alam berarti dunia fisik yang berhubungan dengan manusia lewat inderanya. Dalam Al- Qur‘‘an terdapat lebih dari 750 ayat yang merujuk pada fenomena alam. Hampir seluruh ayat ini memerintahkan manusia untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan penciptaan dan merenungkan isinya. Seperti dikemukakan oleh banyak ulama islam terkemuka, Al-qur;an bukanlah sebuah buku kealamanan , tetapi kitab petunjuk dan pencerahan. Memikirkan dan memahami alam sebagai alat dan mengandung alamat ( pertanda) adanya Tuhan dan keagungan-Nya dengan melihat hukum Allah (sunnah Allah, natural law) bagi seluruh alam semesta baik mikro maupun makro, akan berimplikasi pada diperolehnya ilmu pengetahuan (science) jadi pengetahuan (science) tidak lain ialah usaha manusia untuk memahami hukum ( sunnah) takdir Tuhan. Kaitan antara alam dan ilmu pengetahuan bisa di uraikan sebagai berikut pertama : Adanya taskhir, bahwa Allah menjadikan alam ini lebih rendah dari pada manusia. Kedua keberadaan alam adalah untuk di manfaatkan manusiaa. Ketiga manusia harus menjadikan alam sebagai objek kejian keempat dengan membuat ala mini lebih rendah dari pada manusia, maka alam itu menjadi objek yang terbuka bagi manusia. C. THEOS ANTROPHOS DAN KOSMOS DALAM PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM 1) Alam (Kosmos) dalam teori pendidikan islam Hakikat alam menurut islam Diciptakan sebagai sebuah teater untuk manusia sebuah lading untuk tumbuh dan memakmurkan untuk mensyukuri nikmat dan anugerah Allah dan untuk menyatakan diri sebagai seseorang yang berharga secara etis. 2) Alam dan ilmu pengetahuan (science) Merenungkan alam sebagai pertanda adanya Tuhan dan keagungan-Nya dengan melihat hukum Allah (Sunnah Allah, natural law) bagi seluruh alam semesta baik mikro maupun makro akan berimplikasi pada diperolehnya ilmu pengetahuan (science) pengetahuan (Science) adalah usaha manusia untuk memahami hukum (sunnah, taqdir) Tuhan yang pasti dialam semesta ciptaan-Nya oleh karena itu ia mempunyai nilai kebenaran selama mewakili hukum kepastian atau taqdir-Nya apabila sesuai dengan hukum Allah maka ilmu pengetahuan pasti punya nilai manfaat bagi manusia. D. ALAM SEMESTA DALAM PERSPEKTIF FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM Alam dalam pandangan Filsafat Pendidikan Islam dapat dijelaskan sebagai berikut. Kata alam berasal dari bahasa Arab ‘alam ( ( عالمyang seakar dengan ‘ilmu ( علم,pengetahuan) dan alamat ( مة عال,pertanda). Ketiga istilah tersebut mempunyai korelasi makna. Alam sebagai ciptaan Tuhan merupakan identitas yang penuh hikmah. Dengan memahami alam, seseorang akan memperoleh pengetahuan. Dengan pengetahuan itu, orang akan mengetahui tanda- tanda atau alamat akan adanya Tuhan. Dari satu sisi alam semesta dapat didefenisikan sebagai kumpulan jauhar yang tersusun dari maddah (materi) dan shurah (bentuk), yang dapat diklasifikasikan ke dalam wujud konkrit (syahadah) dan wujud Abstrak (ghaib). Kemudian, dari sisi lain, alam semesta bisa juga dibagi ke dalam beberapa jenis seperti benda-benda padat (jamadat), tumbuh-tumbuhan (nabatat), hewan (hayyawanat), dan manusia. E. PROSES PENCIPTAAN ALAM SEMESTA Mengenai proses penciptaan alam semesta, Al-Qur'an telah menyebutkan secara gamblang mengenai hal tersebut, dan dapat dipahami bahwa proses penciptaan alam semesta menurut al-Qur`an adalah secara bertahap. Hal ini dapat diketahui melalui firman Allah Swt dalam Surat Al Anbiya ayat 30: "Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah sesuatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga yang beriman?" Apabila dikaitkan dengan sejumlah teori seputar terjadinya kosmos menurut sains modern, maka konsep penciptaan semesta yang tertera dalam Al-Qur'an tidak dapat disangkal lagi kebenarannya Terlepas dari perdebatan panjang mengenai penciptaan alam semesta ini, maka Al-Qur`an telah menerangkan bahwa alam diciptakan oleh Allah Swt melalui tahapan dan proses, dan tidak terjadi sekaligus. Dalam hal ini pemakalah mengambil kesimpulan bahwa: a) Alam semesta diciptakan oleh Allah secara bertahap dan berproses b) Asal mula penciptaan alam semesta berasal dari asap c) Penciptaan alam semesta terbentuk melalui enam masa atau enam hari atau enam periode F. TUJUAN DAN FUNGSI PENCIPTAAN ALAM SEMESTA Dalam perspektif Islam, tujuan penciptaan alam semesta pada dasarnya adalah sarana untuk menghantarkan manusia pada pengetahuan dan pembuktian tentang keberadaan dan kemahakuasaan Allah Swt. Keberadaaan alam semesta merupakan petunjuk yang jelas tentang keberadaaan Allah Swt. Oleh karena itu dalam mempelajari alam semesta, manusia akan sampai pada pengetahuan bahwa Allah Swt adalah Zat yang menciptakan alam semesta. G. IMPLIKASI PENCIPTAAN ALAM SEMESTA DENGAN TERHADAAP PENDIDIKAN ISLAM Islam menegaskan bahwa esensi alam semesta adalah selain dari Allah Swt. Dia adalah al- Rabb, yaitu Tuhan Maha Pencipta yang menciptakan seluruh Makhluk yang makro dan mikro kosmos. Al-syaibany sebagaimana yang tertera dalam bukunya Al-Rasyidin, Falsafah Pendidikan Islam menjelaskan bahwa proses pendidikan adalah menyampaikan sesuatu kepada titik kesempurnaannya secara berangsur-angsur. Karenanya, implikasi filosofi terhadap pendidikan islam adalah bahwa pendidikan islam merupakan suatu proses atau tahapan dimana peserta didik diberi bantuan kemudahan untuk mengembangkan potensi jismiyah dan ruhaniyahnya sehingga fungsional untuk melaksanakan fungsi dan tugastugasnya dalam kehidupan di alam semesta. oleh karena pendidikan merupakan proses dan tahapan, maka pendidikan Islami akan berlangsung secara kontiniu sepanjang kehidupan manusia di muka bumi ini. H. PENDIDIKAN DALAM ANALISIS FILSAFAT Pendidikan ialah bimbingan,penuntunan serta pengetahuan (membimbing jasmani dan rohani) berdasarkan islam yaitu al-Qur‘an dan hadist. Filsafat ialah berfikir secara mendalam,sistematis secara rasional dan objektif atau teliti. Dengan demikian akan nampak jelas bahwa hasil pemikiran filsafat tentang pendidikan islam itu merupakan pattern of mind (pola pikir) dar pemikir-pemikir yang bernafaskan islam atau muslim. Filsafat pendidiksn yang membahas permasalahan pendidikan islam tidak berarti membatasi diri pada permasalahan yang ada di dalam ruang lingkup kehidupan beragama umat islam semata-semata, melainkan juga menjangkau permasalahan yang lus berkaitan dengan pendidikan bagi umat islam. Dengan demikian,seluruh permasalahan yang menyangkut kehidupan umat manusia yang berpengaruh terhadap kehidupan umat islam juga termasuk pemikiran filsafat pendidikan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, masalah perubahan sosial,masalah kepedudukan, masalah demoralisasi,dan sebagainya.