Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

OBAT GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN

(KONSTIPASI,ANTIPASMODIK,KOLAGOGA,HEPATOPROTEKTOR)

FARMAKOLOGI

GURU MAPEL : RIA PUSPITASARI S,

KELOMPOK:

TRI RATNA ASIH

UTARI NASA PERTIWI

DELLA APRILIA

IRMAWATI

ANGGUN RAMADANI

OLYFIA KESYA PUTRI

KELAS : XI FKK 1

SMK ISLAM YPI 2 WAY JEPARA


2021/2022

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa

menikmati indahnya alam cipataan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita

curahkan kepada baginda Habibillah Muhammad Saw yang telah menunjukkan

kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempunya dengan bahasa

yang sangat indah.

Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah

menyelesaikan makalah yang kami beri judul perkembangan bahasa Indonesia

sebagai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Dalam makalah ini kami mencoba

untuk menjelaskan tentang perkembangan bahasa Indonesia yang kami mulai dari

sumber bahasa Indonesia, proses pemberian nama bahasa Indonesia, pertistiwa- peristiwa
penting yang berkaian dengan bahasa Indonesia serta mengapa bahasa

melayu yang dipilih sebagai sumber bahasa Indonesia.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika

makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami

butuhkan guna memperbaiki karya- karya kami dilain waktu.

Way jepara,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN
Obat Gangguan Pencernaan...................................................................................3
Penggolongan Obat
1. KONSTIPASI............................................................................................4
2. ANTIPASMODIK......................................................................................4
3. KOLAGOGA..............................................................................................4
4. HEPATOPROTEKTOR............................................................................4

BAB III SPESIALITE OBAT


 KONSTIPASI...................................................................................................5
1. LAXADINE SIRUP
2. MICROLAX
3. VEGETA HERBAL
 ANTIPASMODIK...........................................................................................6
1. BUSCOPAN
2. IRBOSYD
3. SPASMINAL
 KOLAGOGA..................................................................................................7
1. ESTAZOR
 HEPATOPROTEKTOR.................................................................................8
1.HEPAMAX
2.HEPARMIN
3.CURCUMA FCT

BAB VI PENUTUP
KESIMPULAN.....................................................................................................6
SARAN.................................................................................................................7
DAFTAR PUSAKA..............................................................................................8
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
.Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem yang membantu manusia dalam
mencerna makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih
mudah dicerna oleh tubuh dan diambil berbagai kandungan di dalamnya yang
berguna untuk organ dalam dan bagian tubuh secara keseluruhan. Pintu atau jalan
masuknya zat dari luar dengan bebas ternyata akan menimbulkan banyak gangguan
atau penyakit pada sistem pencernaan. Dimana penyakit tersebut akan mengganggu
atau mengancam orang yang menderitanya. Penyakit atau gangguan yang
menyerang ini akan menghambat sistem kerja organ-organ yang lainnya.
Pencernaan dikatakan sehat jika tidak adanya gangguan saluran cerna baik
gangguan bentuk maupun fungsi saluran cerna.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud obat gangguan pencernaan.
2. Apasajakah obat konstipasi,antipasmodik,kolagoga,hepatoprotektor
3. Berikan 3 spesialite obat jelaskan
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian obat gangguan pencernaan.
2. Untuk mengetahui obat konstipasi,antipasmodim,kolagoga,hepatoprotektor.
3. Untuk mengetahui 3 spesialit obat yang di sebutkan di atas
BAB II PEMBAHASAN

1. KONSTIPASI
Golongan laksatif
 Pencahar pembentuk tinja (bulk laxative)
Pencahar jenis ini umum beredar di pasaran, patut yang berasal dari serat
alamiah seperti psyllium ataupun serat hasil pekerjaan sepertu metil selullosa.
Keduanya sama efektif dalam meningkatkan volume tinja. Obat ini cukup tidak
terikat dari bahaya digunakan dalam waktu yang lama tetapi memerlukan
asupan air yang cukup.
 Pelembut tinja/feses
Obat jenis ini dipakai oleh usia lanjut sebagai sebagai pelembut feses. Obat ini
telah tersedia efek sebagai surfaktan yang menurunkan tegangan permukaan
feses, sehingga mampu meresap dan feses jadi lembek.
 Pencahar stimulan/perangsang
Contoh golongan ini yaitu senna, bisacordil. Senna tidak terikat dari bahaya
dipakai untuk usia lanjut.Efek obat ini menstimulasi dan meningkatkan
peristaltik atau gerakan usus.
 Pencahar hiperosmoler (osmotic laxative)
Telah tersedia efek menahan air dalan usus dan mengatur distribusi air dalam
tinja. Jenis ini telah tersedia acara kerja seperti spon sehingga tinja mudah
melewati usus. Jenis golongan ini seperti laktulosa dan sorbitol.
 Enema
Enema dimaksudkan untuk merangsang terjadinya evakuasi tinja sehingga bisa
keluar. Pemberian ini harus hati – hati pada usia lanjut karena sering
mengakibatkan efek samping
 Kegunaan
Laksatif digunakan untuk merangsang gerakan usus atau melunakkan tinja untuk
memudahkan penderita sembelit dalam pembuangan tinja.
 Memperlancar persiapan gerakan usus
 Sembelit kronis
 imobilitas kronis.

2. ANTIPASMODIK

 Antispasmodik merupakan golongan obat yang memiliki sifat sebagai relaksan


otot polos. Obat yang termasuk dalam kelas ini adalah antimuskarinik dan
relaksan yang dipercaya bekerja langsung di otot halus usus. Sifat relaksan otot
polos dari senyawa antimuskarinik dan obat antispasmodik lain mungkin
bermanfaat untuk Irritable Bowel Syndrome (IBS) dan penyakit divertikular.
Meskipun antispasmodik dapat mengurangi spasme usus, tetapi penggunaannya
untuk dispepsia non-tukak, IBS, dan penyakit divertikular tidak bermanfaat.
Manfaat klinik antisekresi lambung obat antimuskarinik konvensional relatif
kecil, Sementara efek sampingnya mirip senyawa atropin. Selain itu,
keberadaannya telah digantikan oleh obat-obat antisekresi yang lebih kuat dan
spesifik, yakni antagonis reseptor-H2 histamin dan antimuskarinik selektif
pirenzepin.

3. KOLAGOGA

 Kolagoga adalah Zat atau obat yang di gunakan sebagai peluruh atau
penghancur batu empedu. Batu empedu merupakan penyakit yang terjadi di
saluran atau kandung empedu. Faktor pencetusnya meliputi hiperkolesterolimia,
penyumbatan di saluran empedu dan radang saluran empedu.
Terdapat 3 jenis batu empedu, yakni batu kolesterol, batu pigmen, batu kalsium
karbonat . Tetapi batu empedu dengan obat peranya relatif kecil bila di
bandingkan teknik pembedahanatau endoskopi dan laparoskopi

4. HEPATOPROTEKTOR
 Hepatoprotektor (pelindung hati) adalah istilah yang diberikan pada produk
yang dipasarkan untuk melindungi hati dan/atau memulihkan hati yang telah
dirusak oleh racun, obat atau penyakit.
 Hepatoprotektor adalah ‘obat’ campuran jamu yang dipasarkan oleh beberapa
produsen obat di Indonesia. Tampaknya ‘obat’ ini sering diresepkan oleh dokter
pada orang dengan HIV dan hepatitis bersamaan, dan dengan ALT/AST tinggi.
Menurut laporan anekdot, penggunaan hepatoprotektor sering berhasil untuk
mengurangi tingkat enzim hati. Namun belum ada dasar bukti yang mendukung
penggunaan hepatoprotektor dalam kasus koinfeksi HIV/ virus
 hepatitis.Kandungan semua jenis hepatoprotektor berbeda-beda, tergantung
pada produsen. Sebaiknya kita memperhatikan kandungan, karena mungkin ada
di antara kandungan yang sebaiknya tidak dipakai oleh Odha (misalnya
echinacea). Kecuali itu, kemungkinan hepatoprotektor aman untuk Odha, walau
mungkin tidak memberi manfaat jelas, asal dibuat dengan cara yang bersih.
BAB III SPESIALITE OBAT
1.KONTSIPASI
o LAXADINE SIRUP

 Indikasi
Laxadine dapat digunakan untuk menangani masalah sembelit.
 Dosis
Dewasa: 1-2 sendok makan (15-30 ml), diminum 1x sehari sebelum
tidur.
Anak usia 6-12 tahun: setengah dosis orang dewasa.
Konsumsi obat ini sebelum tidur malam dan dalam keadaan perut
terisi.
 Kontraindikasi
Laxadine tidak direkomendasikan untuk orang yang memiliki
kondisi medis berikut:
Kerusakan usus.
Sering mengalami nyeri pada perut.
 Efek samping

Efek samping yang dapat terjadi selama penggunaan Laxadine sirup,


yakni:

Ruam kulit.

Gatal pada kulit.

Diare.Gangguan pada saluran pencernaan. Mual dan muntah

 MICROLAX GEL

o Indikasi
Obat ini digunakan untuk mengatasi susah buang air
besar/BAB (sembelit), khususnya diberikan pada penderita
yang harus tinggal di tempat tidur, orang dewasa, lansia,
anak-anak dan wanita hamil.
o Dosis
Dewasa dan Anak diatas 3 thn: 1 tube.
o Kontraindikasi
Obat ini jangan digunakan pada penderita penyakit wasir
akut dan penderita radang usus besar.
o Efek samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu
dan sesuai dengan masing-masing individu. Jika terjadi efek
samping yang berlebih dan berbahaya, harap konsultasikan
kepada tenaga medis. Efek samping yang mungkin terjadi
dalam penggunaan obat adalah: Menyebabkan diare dan
kekurangan cairan.

 VEGETA HERBAL

o Indikasi
Membantu melancarkan buang air besar.
o Dosis
1 sachet sebanyak 1 hingga 2 kali/hari.
o Kontraindikasi
Tidak dianjurkan untuk anak dibawah 5 tahun, wanita hamil
dan menyusui.
o Efek samping
Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan diare dan kram perut.

2.ANTIPASMODIK
o Buscopan

o Indikasi
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN
MEDIS. Nyeri paroxismal pada lambung atau usus halus,
nyeri spastik pada saluran empedu, saluran kemih dan organ
genital wanita.
o Dosis
PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN
PETUNJUK DOKTER. Dewasa : 1-2 tablet, 3 kali sehari.
Maksimal : 6 tablet per hari.
o Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap parasetamol atau hyoscine
butylbromide, G6PD.
o Efek samping
Bronkospasme, agranulositosis, pansitopenia,
trombositopenia, leukopenia, reaksi alergi dengan
eksantema.

 IRBOSYD
o Indikasi

Irbosyd dapat digunakan untuk mengobati penyakit pada


pencernaan yang mempengaruhi sistem kerja usus besar serta
dapat digunakan untuk pengobatan infeksi pada usus yang
menyebabkan terjadinya kejang dan nyeri di usus, serta sakit
perut, diare, dan kembung.

 Dosis

Irbosyd merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan


obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus
menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis
penggunaan irbosyd juga harus dikonsultasikan dengan
dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis
penggunaannya berbeda-beda setiap individu. 

Dosis penggunaan secara umum: 2-3 kali sehari 1 tablet,


dikonsumsi 20-30 menit sebelum makan.

 Kontraindikasi
Tidak digunakan pada pasien yang memiliki riwayat alergi
atau hipersensiitf terhadap komposisi obat tersebut.
 Efek samping
 Gangguan pada pencernaan
 Terjadinya ruam kulit dan terjadinya pembengkakan
 Pusing
 Gangguan pada pernafasan
 Gangguan tidur (insomnia)

 Nafsu makan berkurang


 Nyeri kepala
 Detak jantung tidak normal
 Merasa tidak enak badan.
 SPASMINAL

 Indikasi
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK
KALANGAN MEDIS. Kolik Abdomen (sakit kram perut
yang kadang disebabkan bakteri, radang pada usus,
radang pankreas, dan usus buntu).
 Dosis
PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI
DENGAN PETUNJUK DOKTER. 3 kali sehari satu
tablet. Maksimal 4 tablet.
 Kontraindikasi
Penderita kolik diketahui yang mempunyai riwayat
hipersensitif atau mengalami reaksi alergi terhadap
komposisi obat. Pasein yang memiliki gangguan fungsi
hati. Penderita kolik yang sedang dalam keadaan hamil
atapun menyusui. Penderita yang memiliki tekanan darah
rendah atau tekanan sistolik kurang dari 100 mmHg.
 Efek samping
Reaksi hipersensitivitas : reaksi pada kulit, misalnya
kemerahan. Agranulositosis. Gangguan saluran
pencernaan.

3.KOLAGOGA

 ESTAZOR

 Indikasi
Batu empedu radiolusen terhadap sinar-X berdiameter <=
20 mm ; Pasien beresiko tinggi terhadap operasi atau
menolak operasi pengangkatan batu empedu, Pasien usia
lanjut atau tidak tahan terhadap anestesi umum dan
pasien yang menolak tindakan bedah.
 Dosis
PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI
DENGAN PETUNJUK DOKTER. 8-10 mg/kg BB/hari
terbagi dalam 2-3 dosis.
 Kontraindikasi
Alergi terhadap asam empedu. Batu kolesterol yang
mengalami kalsifikasi, batu pigmen empedu radio-opak
atau radiolusen. Kolesistitis akut yang tidak mengalami
remisi, kolangitis, obstruksi bilier, pankreatitis, fistula GI
biliar.
 Efek samping
Diare, ruam, pruritus.

4.HEPATOPROTEKTOR

 HEPAMAX

 Indikasi
Membantu memelihara kesehatan hati.
 Dosis
Dosis awal : 3-4 x sehari 1 kapsul. Pemeliharaan : 1-2 x
sehari 1 kapsul.
 Kontraindikasi
Epilepsi, hipertensi kronik, TIK tinggi.
 Efek samping
-
 HEPARMIN

 Indikasi
Sebagai hepatoprotektor; membantu proses
penyembuhan penyakit hati.
 Dosis
3 x sehari 2 kapsul.
 Kontraindikasi
-
 Efek samping
-

 CURCUMA FCT
 Indikasi

Untuk membantu memelihara kesehatan fungsi hati, serta


membantu memperbaiki nafsu makan.
 Dosis
3 x sehari 1-2 tablet.
 Kontraindikasi
-
 Efek samping
-
BAB IV PENUTUP
1. KESIMPULAN
obat sistem pencernaan adalah obat yang bekerja pada sistem gastroin
testinal dan hepatobiliar
sistem pencernaan berfungsi : menerima makanan, memecah makanan
menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan), menyerap zat-
zat gizi ke dalam aliran darah, membuang bagian makanan yang tidak dapat
dicernah dari tubuh. jenis jenis obat pencernaan dapat diklasifikasikan
sebagai berikut : konstipasi, antipasmodik, ,kolagoga, hepatoprotektor. dari
sekian obat yang disebutkan diatas, setiap obat memiliki efek dan fungsi
yang berbeda sesuai dengan golongan obat tersebut.

2. SARAN
setelah mempelajari mata pelajaran farmakologi maka siswa/siswi dapat
menyediakan atau memberikan informasi obat yang benar, objektif dan
lengkap akan sangat mendukung dalam pemberian pelayanan kesehatan
yang terbaik kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan kemanfaatan
dan keamanan penggunaan obat.

3. DAFTAR PUSAKA
http://meidinasinaga.wordpress.com/2009/11/12/obat-antipasmodik/
http://apotik.medicastore.com/artikel-obat/obat-anxietas
http://id.scribd.com./doe/42559346/OBAT GANGGUAN SISTEM-
PENCERNAAN
http://hmkuliah.wordpress.com/2011/04/30/obat-sistem-pencernaan/
http://astutidea.blogspot.com/2012/10/obat-obat-gangguan-sistem-
pencernaan.html

Anda mungkin juga menyukai