Anda di halaman 1dari 2

Nama : Vesna Elfrida Panjaitan

NIM : 2213121032
Kelas : Pendidikan Bahasa Inggris B

KESIMPULAN

Dari seluruh hasil presentasi kelompok satu hingga kelompok sembilan mengenai Kepemimpinan
dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan yang sudah ada dalam diri seseorang
untuk mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan pemimpin adalah orang yang mengajak dan memotivasi anggota tim untuk mencapai
tujuan bersama. Adapun Smart Leadership yang sangat penting untuk kepemimpinan yang lebih
efektif, dimana pemimpin disiplin, bijak, tanggap mengatur strategi, dan pandai membagi waktu.

Seorang pemimpin harus memiliki sikap mental yang positif dan memiliki pendirian yang teguh
agar pemimpin tidak mudah menyerah dan tetap focus untuk mencapai tujuan anggota. Oleh karena
itu Spritual Question (SQ) sangat penting dalam kepemimpinan. Pemimpin yang cerdas secara
spiritual dapat memperlakukan anggotanya secara manusiawi, berpikir secara holistic, berpendirian
teguh dan mampu belajar dari alam sekitarnya.

Seorang pemimpin juga harus memiliki visi yang didukung oleh misi serta strategi yang tepat agar
tujuan dalam organisasi tercapai. Ada 4 strategi penting dalam memulai usaha, yaitu gaya
kepemimpinan, anailisis diri, memahami lingkungan, dan mengubah mindset globalisasi. Gaya
kepemimpinan pada umumnya adalah gaya kepemimpinan birokratis, gaya kepemimpinan otoriter,
gaya kepemimpinan karismatik, gaya kepemimpinan entrepreneur, dan gaya kepemimpinan visioner.
Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda berdasarkan instansi yang
dipimpinnya. Jika gaya kepemimpinan yang digunakan oleh pemimpin sesuai dengan instansi yang
dipimpinya, maka akan tercapailah tujuan organisasi. Pemimpin harus mampu menganalisis diri
supaya ia mengetahui sejauh mana kemampuan dirinya, dan mengetahui apakah yang telah
dilakukannya sejauh ini baik atau tidak, sehingga dia bisa mengevaluasi diri agar menjadi lebih baik.
Selanjutnya, pemimpin harus mampu memahami lingkungannya, agar bisa meniru perilaku yang baik
dilakukan dan menghindari perilaku yang tidak baik dilakukan. Strategi yang terakhir adalah
pemimpin harus mampu merubah pola pikir anggota-anggotanya menjadi lebih modern sehingga
dapat mengikuti perkembangan IPTEK dan menggunakannya dengan baik.

Adapun rahasia sukses dalam kepemimpinan, yaitu komunikasi mendengar aktif, negosiasi efektif,
membangun tim, mewujudkan sinergi dan membangun ruh organisasi. Ketika seorang pemimpin
menjadi pendengar aktif, makai ia memiliki kecerdasan emosional yang tinggi sehingga ia mampu
bekerja sama didalam tim. Pemimpin yang mampu bernegosiasi secara efektif akan menghasilkan
kesepakatan dan solusi yang saling menguntungkan antar anggota tim. Pemimpin juga harus mampu
membangun tim yang memiliki solidaritas tinggi, saling bertanggung jawab dan memiliki komitmen
yang kuat. Ketika sebuah tim memiliki solidaritas yang tinggi, maka sinergi dan kerja sama tim juga
tinggi sehingga membantu tim untuk mencapai tujuan dengan hasil yang lebih besar. Dan yang
terakhir, pemimpin harus membangun jiwa anggota dengan memberi motivasi, agar anggota tim
selalu semangat untuk melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan demikian sebuah tim akan
mampu mencapai tujuan dengan cepat dan dengan hasil yang lebih baik.

Tidak sedikit pemimpin yang sering mengalami kegagalan, namun seorang pemimpin harus bisa
menerima kegagalan. Saat menghadapi kegagalan, pemimpin yang cerdas tidak berputus asa, lalu
menyalahkan orang lain dan lingkungan sekitarnya. Tetapi pemimpin yang cerdas itu tidak mudah
menyerah, mereka bisa belajar dari kegagalan, mengoreksi dan mengevaluasi diri menjadi lebih baik.
Untuk memotivasi diri kita menjadi pemimpin yang baik dan mengembangkan skill kepemimpinan
dalam diri kita, kita bisa belajar dari orang lain. Banyak pemimpin sukses yang bisa kita tiru, baik dari
strategi mereka mencapai keberhasilan maupun strategi mereka dalam menghadapi kegagalan.

Kepemimpinan Mental model juga sangat penting dalam kepemimpinan, karena mental model
memungkinkan kita untuk bekerja lebih cepat dan inovatif serta memiliki kesadaran yang kuat tentang
akan tujuan bersama. Selain itu kita juga perlu memahami tangga argyris supaya kita memahami diri,
mengatur dan membentuk pola berpikir. Kita juga harus mampu menyatukan apa yang dipikirkan
dengan apa yang dikatakan, agar bisa memberi arahan kepada anggota tim. Jika ingin berargumentasi
tanpa mencari tahu kebenarannya secara sitematis akan menimbulkan perdebatan yang tiada akhir.
Oleh karena itu Inqury (memfasilitasi) dan advocacy (menyatakan pandangan) juga harus seimbang
supaya tidak ada pemaksaan kehendak dan menciptakan hubungan kerja sama yang baik.

Namun, pemimpin itu bukan hanya seseorang yang memimpin lembaga-lembaga negara atau
organisasi besar. Tetapi kita sendiri adalah pemimpin. Kita harus bisa memimpin diri kita sendiri agar
menjadi individu yang disiplin, bijaksana, mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang
lain, serta mampu memanfaatkan waktu dengan baik. Kita harus memiliki visi misi, dan strategi untuk
mencapai tujuan hidup kita. Saat diri kita gagal, kita harus mampu memotivasi diri kita untuk bangkit
dari kegagalan. Oleh karena itu SQ sangat diperlukan dalam kepemimpinan agar kita memiliki
pendirian teguh khususnya secara rohani.

Anda mungkin juga menyukai