Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN TEKNIK SIPIL

DOSEN PEMBIMBING : Roza Mildawati, ST, MT

DI SUSUN OLEH :

ADDINA ISLAMI : 183110414/VIB

M. IKHSAN KURNIAWAN : 183110475/VIB

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PEKANBARU

2021
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena


dengan rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menulis makalah ini sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan tanpa ada hambatan yang berarti. Shalawat serta
salamnya semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarganya dan para sahabatnya, dan juga kepada kita semua selaku umatnya
yang insya Allah selalu mengikuti ajaran sunahnya.

Makalah ini merupakan hasil observasi dan merupakan salah satu


persyaratan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran “ Kewirausahaan
Teknik Sipil “ di Prodi Teknik Sipil, Universitas Islam Riau.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah


ini, dan jauh dari sempurna, itu di karenakan keterbatasan yang saya miliki,
karena kami masih tahap belajar. Oleh sebab itu, saya mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik
lagi. Akhirnya kepada ALLAH lah saya pasrahkan semua,karena kebenaran
hanyalah milik-Nya.

Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi
pembaca sekalian Terutama untuk kita semua.

Pekanbaru, 4 juni 2021


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebelum memulai suatu usaha atau bisnis, seorang wirausaha harus
merencanakan dengan baik dan teliti, baik dari segi fisik dan rohani di samping
pemilihan produk, lokasi, jenis bisnis, pemilihan tenaga kerja, cara pemasaran,
dan strategi menghadapi pesaing. Dengan berwirausaha diharapkan seseorang
mampu mandiri, membuka lapangan kerja bagi orang lain dan menjadi bos bagi
usahanya. Jadi dengan kata lain lebih baik membayar gaji karyawan dari pada
menjadi orang yang menerima gaji.
Dari waktu ke waktu banyak orang membuka usaha. Beberapa di antara
mereka mampu bertahan dan bahkan berkembang, tetapi sebagian besar
mengalami kegagalan. Alasan perusahaan yang bermula dengan keberhasilan
bukan karena pendirinya mempunyai modal besar pada saat mengawali usaha
mereka, hal itu disebabkan oleh kenyataan bahwa perusahaan mereka dikelola
oleh wirausahawan yang mengetahui apa yang mereka kerjakan. Relatif terbatas
orang yang memiliki kemampuan untuk menjalankan usaha sendiri, baik dari segi
memproduksi sendiri produk yang akan dijual, pemasaran dan kegiatan lain yang
dapat menunjang usahanya, atau yang sering disebut dengan berwirausaha, karena
tidak semua orang mempunyai bakat untuk memulai menjalankan usaha sendiri.
Kendala yang sering dihadapi wirausaha dalam menjalankan usahanya adalah
keengganan untuk mengambil resiko atas kebangkrutan usaha yang dijalaninya.
Juga tidak sedikit orang yang merasa tidak memiliki masa depan yang pasti jika
berwirausaha. Bahkan sebagian orang yang sudah berwirausaha merasa bingung
dalam menjalankan usahanya
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan usaha kecil?


2. Bagaimana cara memilih jenis usaha?
3. Bagaimana cara memilih bentuk usaha?
4. Bagaimana cara memilih lokasi usaha?
5. Bagaimana memilih tenaga kerja?
6. Bagaimana mengurus izin usaha?
7. Bagaimana cara mencari pinjaman bank?
8. Bagaimana kewajiban perusahaan terhadap usahanya?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui maksud dari usaha kecil!


2. Mengetahui cara memilih jenis usaha!
3. Mengetahui cara memilih bentuk usaha!
4. Mengetahui cara memilih lokasi usaha!
5. Mengetahui memilih tenaga kerja!
6. Mengetahui mengurus izin usaha!
7. Mengetahui cara mencari pinjaman bank!
8. Mengetahui kewajiban perusahaan terhadap usahanya!
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Usaha Kecil


Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Usaha adalah kegiatan
dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai sesuatu maksud,
pekerjaan, (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya), ikhtiar untuk mencapai
sesuatu. “Usaha” menurut Tarsis Tarmudji berarti “berkemauan keras”
memperoleh manfaat.
Menurut Hughes dan Kapoor usaha atau bisnis adalah usaha atau bisnis adalah
suatu kegiatan individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual
barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat. Usaha kecil berdasarkan Undang-Undang No. 9 Tahun 1995,
memiliki pengertian, “Segala kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan
memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan
sebagaimana diatur dalam undang-undang ini”.
Di dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2008, usaha kecil di definisikan sebagai
usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari Usaha menengah atau Usaha besar yang memenuhi
kriteria usaha kecil sebagaimana di maksud dalam undang-undang ini.
Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memenuhi kriteria sbb:

➢ Memiliki kekayaan bersih paling banyak 200 juta rupiah tidak termasuk
harga tanah dan bangunan tempat usaha.
➢ Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak 1 miliar rupiah.
➢ Usaha yang berdiri sendiri, bukan perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai atau terafiliasi baik langsung maupun tidak
langsung dengan usaha menengah atau skala besar.
➢ Berbentuk usaha yang dimiliki orang perorang, badan usaha yang tidak
berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum.
Menteri Negara Koperasi dan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) sebenarnya
telah mengelompokkan usaha kecil dan menengah itu kedalam tiga kriteria, yaitu
seperti diatas, serta satu lagi adalah apa yang disebut dengan usaha mikro. Usaha
Mikro adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan bersifat tradisional dan
informal, dalam arti belum terdaftar, belum tercatat dan belum berbadan
hukum.Hasil penjualan tahunan bisnis tersebut paling banyak 100 juta rupiah.
Menurut Prof. Dr. Buchari Alma dinyatakan sebuah definisi dari Ebert and
Griffin yang di kutip oleh Gouzali Saydam : bisnis kecil atau usaha kecil adalah
suatu usaha yang dimiliki dan dikelola secara bebas, dan bisnis kecil ini tidak
mendominasi pasar. Bisnis kecil ini bukan merupakan bagian atau cabang
dariperusahaan lain. Yang menjalankan bisnis adalah pemilik sendiri, bekerja
bebas sesuai dengan kesanggupan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan Lembaga Manajemen FE UI tahun 1987
dapat dirumuskan profil Usaha Kecil di Indonesia sebagai berikut :

• Hampir setengah dari perusahaan kecil hanya mempergunakan


kapasitas produksi 60% atau kurang
• Lebih dari setengah perusahaan kecil didirikan sebagai pengembangan
dari usaha kecil-kecilan atau dari industri rumah tangga.
• Usaha menurun karena kurang modal, kurang mampu memasarkan,
kurang keterampilan teknis, dan administrasi.
• Mengharapkan bantuan pemerintah berupa modal, pemasaran dan
pengadaan barang.
• 60% menggunakan teknologi tradisional.
• 70% melakukan pemasaran langsung ke konsumen.
• Untuk memperoleh bantuan perbankan, dokumen-dokumen yang
harus disiapkan dipandang terlalu rumit dan biasanya nonbankable.
Islam juga menjelaskan tentang konsep berusaha seperti pola prilaku manusia
dalam memenuhi kebutuhannya yang sangat tidak terbatas dengan berbagai
keterbatasan sarana pemenuhan kebutuhan yang berpedoman pada nilai-nilai
islam.
Hal ini di jelaskan Allah dalam surat Al-Mulk ayat (67) : 15
Artinya : ”Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka
berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari
rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah)
dibangkitkan”.
Maksud dari arti di atas adalah mengajarkan manusia untuk berusaha mencari
rezeki yang tentunya rezeki itu yang halal dan baik.Manusia dalam kehidupannya
dituntut melakukan suatu usaha untuk mendatangkan hasil dalam pemenuhan
kebutuhan hidupnya.Islam mendorong pemeluknya untuk bekerja. Hal tersebut
disertai jaminan Allah bahwa ia telah menetapkan rezeki setiap makhluk yang di
ciptakanNya. Islam juga melarang umatnya untuk meminta-minta atau mengemis.

2.2 Memilih Jenis Usaha dan Bentuk Usaha


Usaha yag menguntungkan sering mengacu pada berbagai upaya yang
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu secara maksimal. Dalam hal ini tentu
saja keuntungan yang besar bagi perseorangan atau kelompok. Sederhananya,
upaya yang dilakukan berpotensi melipatgandakan finansial seseorang. Pada
kenyataannya, ada begitu banyak upaya yang dianggap untung besar. Salah
satunya bisnis kuliner yang tengah marak di kalangan masyarakat. Dari sini saja
kita bisa tahu bahwa usaha kerap memanfaatkan berbagai sumber daya. Bukan
hanya sumber daya alam yang diolah, namun juga sumber daya manusia untuk
mendukung operasional.
Pemanfaatan sumber daya tentu memperhatikan berbagai hal, termasuk
keberlangsungan dan kesejahteraan. Kebijakan menjadi pembatas sekaligus
pengawas untuk menjalankan usaha yang dimiliki. Untuk menentukan apakah
sebuah usaha menguntungkan atau tidak, tentu ada poin tersendiri. Anda harus
menentukan market dan bidang usaha yang menjanjikan dalam jangka panjang.
Kebanyakan pengusaha lebih memilih usaha kekinian yang rentan ditinggalkan
konsumen. Ketika pasar jenuh, tentu permintaan pasar pun menurun. Hal inilah
yang coba disikapi oleh para pengusaha demi mendapatkan keuntungan yang
stabil. Pemilihan usaha memang bukan hal mudah, bahkan membutuhkan waktu
berbulan-bulan. Kunci utamanya justru kecermatan pengusaha membaca
permintaan pasar saat ini.
Market menjadi target utama Anda dalam memilih usaha yang menguntungkan.
Untuk itu, ada beberapa contoh usaha yang memperlihatkan potensi bagus ke
depannya. Tentu saja tidak hanya mengikuti trend pasar yang tengah berkembang,
tetapi juga kestabilan profit. Berikut beberapa contoh usaha yang bisa di
pertimbangkan:

➢ Usaha Kuliner
Makanan dan minuman menjadi kebutuhan pokok semua manusia. Setiap
hari, konsumsi makan dan minum tentu stabil seiring bertambahnya
manusia. Melirik usaha di bidang kuliner yang tak pernah sepi
pengunjung. Jangan selalu kuliner yang sedang trend, tetapi juga
kebutuhan pokok. Misalnya saja usaha katering rumahan untuk mahasiswa
atau karyawan, warung makan, sampai makanan sehat.

➢ Usaha Pulsa
Di zaman sekarang, kebutuhan pulsa dan kuota internet terbilang
tinggi, bahkan keberadaannya dianggap krusial bak kebutuhan
pokok. Setiap harinya, permintaan akan kuota internet dan pulsa
terus saja meningkat. Peluang usaha ini bisa di coba, jika memiliki
keterbatasan modal. Mengingat usaha kuliner tidak begitu murah,
tentu butuh pilihan lain, dan bisa jadi berjualan pulsa dan kuota
internet membuahkan hasil memuaskan.

➢ DLL

Ada 8 poin penting dalam menentukan jenis usaha yaitu:


1. Pilih jenis usaha yang sesuai dengan minat.
2. Membuat daftar bidang usaha yang diminati.
3. Pelajari bidang usaha yang sudah di pilih.
4. Menyesuaikan dengan modal di miliki.
5. Tentukan lokasi yang tepat.
6. Cari tahu apakah produk yang di miliki mempunyai banyak peminat atau
tidak.
7. Niat dan fokus.
8. Action.

2.3 Memilih Lokasi Usaha


Strategi memilih lokasi usaha yang strategis merupakan hal yang perlu
diperhatikan sebelum membuka usaha. Dalam strategi pemasaran, adanya
pemilihan lokasi usaha ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
kesuksesan pemasaran dari sebuah usaha. Semakin strategis lokasi usaha
yang dipilih, semakin tinggi pula tingkat penjualan dan berpengaruh
terhadap kesuksesan sebuah usaha. Begitu juga sebaliknya, jika lokasi
usaha yang dipilih tidak strategis maka penjualan pun juga tidak akan
terlalu bagus.
Untuk itu sebelum memulai sebuah bisnis atau usaha, pilih terlebih dahulu
tempat usaha yang paling tepat untuk pemasaran usaha, lakukan riset dan
bandingkan beberapa pilihan tempat sebelum akhirnya menentukan lokasi
yang paling strategis. Berikut beberapa faktor yang sebaiknya di
perhatikan, sebagai bahan pertimbangan strategi memilih lokasi usaha.
Lokasi usaha yang strategis sangat mempengaruhi keberhasilan akan
produk yang di tawarkan. Namun mencari lokasi usaha yang strategis pun
bukan hal yang mudah. Bahkan budget yang dikeluarkan bisa dikatakan
tidak sedikit.

Strategi memilih lokasi usaha yang strategis pun tidak semata-mata


melihat lokasi yang ramai saja. Ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan. Jenis dan sifat usaha menjadi pertimbangan dalam
menentukan lokasi usaha. Apabila anda membuka usaha restoran untuk
kalangan atas maka pastikan lingkungan yang sekitar usaha anda adalah
tempat-tempat bergengsi. Terutama apabila anda membuka usaha jenis
makanan maka pastikan memilih lokasi yang luas dan ramai kendaraan
berlalu-lalang. Lokasi yang strategis dan memiliki akses yang mudah
untuk dilewati berbagai jenis kendaraan menjadi hal yang perlu di
pertimbangan.

Ada 9 strategi memilih lokasi yaitu:

➢ Tingkat kepadatan penduduk sekitar lokasi

➢ Besar pendapatan masyarakat sekitar lokasi

➢ Memperhatikan tingkat keramaian lalu lalang kendaraan yang lewat

➢ Banyaknya usaha yang mendukung lokasi tersebut

➢ Sesuaikan dana dengan lokasi usaha yang akan dipilih

➢ Pilih lokasi usaha yang tingkat kompetisi rendah

➢ Perhatikan pula akses menuju lokasi usaha

➢ Tingkat keamanan yang mendukung


➢ Perhatikan kebersihan lokasi usaha

• Tips memilih lokasi usaha

Sebelum memulai membuka usaha sebaiknya di haruskan mengetahui apakah


bangunan yang disewa atau yang di dirikan semua perizinan sudah beres. Seperti
ijin mengenai analisa dampak lingkungan (AMDAL), ijin mendirikan bangunan
(IMB), serta ijin gangguan (HO). Agar tidak terjadi kejadian tidak terduga yang
akan merugikan usaha yang di jalankan. Banyaknya peristiwa tempat usaha yang
dihancurkan hanya karena tidak memiliki ijin, dapat menjadi pelajaran penting
bagi yang sedang mencari lokasi usaha. Berikut ini beberapa tips memilih lokasi
usaha yang benar :

1. Mudah terlihat

2. Akses

3. Dekat dengan konsumen

4. Sewa tempat

5. Perijinan

6. Lingkungan sekitar tempat usaha

2.4 Memilih Tenaga Kerja Untuk Usaha


1. Memahami dan mengikuti peraturan ketenagakerjaan yang berlaku
2. Memahami Dasar-dasar manajemen SDM
3. Publikasi informasi lowongan kerja
4. Melakukan review pada resume
5. Mempersiapkan materi wawancara sesuai dengan kebutuhan
6. Gunakan formulir evaluasi standar selama wawancara
7. Uji kemampuan yang sebenarnya
8. Gunakan pada basis trial (uji coba)
9. Bonus dan insentif
2.5 Mengurus Izin Usaha
Apakah sedang menjalankan usaha dagang dan sudah memiliki izin usaha? Jika
ingin melegalkan atau mengesahkan usaha di mata hukum, harus melakukan
pendaftaran usaha dan mendapatkan izin dalam menjalankan bisnis perdagangan.
Izin usaha yang harus dimiliki adalah Surat Izin Usaha Perdagangan atau SIUP.
Membuat SIUP diperlukan dan diwajibkan bagi yang akan mendirikan usaha
perdagangan dalam bentuk perseorangan ataupun badan usaha.
Baik usaha kecil maupun berskala besar, Sebaiknya membuat SIUP sebagai bukti
legalitas usaha tersebut. legalitas usaha juga dapat menguntungkan usaha dalam
mendapatkan konsumen atau kolega dalam bisnis. Di bawah ini, kita akan
menjelaskan mengenai SIUP lebih jauh.

Ada beberapa jenis Surat Ijin Usaha Perdagangan atau SIUP. Tiap jenis SIUP
diperuntukkan usaha yang sesuai kategori. Berikut jenis-jenis SIUP:

• SIUP Mikro, diperlukan untuk perusahaan yang memiliki modal dan


kekayaan bersih di bawah Rp50 juta di luar lahan dan bangunan.
• SIUP Kecil, dibutuhkan perusahaan yang memiliki modal dan kekayaan
bersih sekitar Rp50 juta hingga Rp500 juta di luar lahan dan bangunan.
• SIUP Menengah, diberkan untuk perusahaan yang memiliki modal dan
kekayaan bersih sekitar Rp500 juta hingga 10 Miliar di luar lahan dan
bangunan.
• SIUP Besar, diberkan untuk perusahaan yang memiliki modal dan kekayaan
bersih di atas 10 Miliar di luar lahan dan bangunan.

2.5.1 Syarat administrasi permohonan SIUP


Sebelum mengurus surat perizinan ini, ada beberapa dokumen yang harus
Anda siapkan untuk persyaratan administrasi. Syarat pembuatannya pun
dibedakan berdasarkan jenis atau bentuk usaha yang dijalankan.

A. Syarat untuk Perseroan Terbatas (PT)


➢ Fotokopi KTP Direktur Utama/Penanggung Jawab Perusahaan
atau pemegang sahamnya.
➢ Fotokopi Kartu Keluarga jika penanggungjawabnya seorang
perempuan.
➢ Fotokopi NPWP.
➢ Surat Keterangan Domisili atau SITU.
➢ Fotokopi Akta Pendirian PT dan fotokopi Surat Keputusan
Pengesahan Badan Hukum.
➢ Surat Izin Gangguan (HO) dan Surat Izin Prinsip.
➢ Neraca perusahaan.
➢ Pas foto Direktur Utama/Penanggung Jawab/pemilik
perusahaan dengan ukuran 4 x 6 (2 lembar).
➢ Materai Rp6.000.
➢ Surat izin teknis dari instansi terkait jika diminta.
B. Syarat untuk Koperasi
➢ Fotokopi KTP Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas
Koperasi.
➢ Fotokopi NPWP dan Fotokopi Akta Pendirian Koperasi.
➢ Daftar susunan Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas.
➢ Fotokopi SITU dari Pemerintah Daerah (Pemda).
➢ Neraca koperasi.
➢ Materai senilai Rp6.000.
➢ Pas foto Direktur Utama/Penanggung Jawab/pemilik
perusahaan dengan ukuran 4 x 6 (2 lembar).
➢ Izin lain yang terkait (Misalnya jika usaha Anda menghasilkan
limbah, Anda harus memiliki izin AMDAL dari Badan
pengendalian Dampak Lingkungan Daerah) setempat.

C. Syarat untuk Perusahaan Perseorangan


➢ Fotokopi KTP pemegang saham perusahaan.
➢ Fotokopi NPWP.
➢ Surat keterangan domisili atau SITU.
➢ Neraca perusahaan.
➢ Materai Rp6.000.
➢ Foto Direktur Utama/Penanggung Jawab/pemilik perusahaan
dengan ukuran 4 x 6 cm (2 lembar).
➢ Surat izin lain yang terkait usaha yang dijalankan.

D. Syarat untuk Perusahaan Perseroan Terbuka (TBK)

➢ Fotokopi KTP Direktur Utama/Penanggung Jawab/pemilik


perusahaan.Fotokopi SIUP sebelum menjadi perseroan
terbuka.
➢ Fotokopi Akta Notaris Pendirian dan Perubahan perusahaan
dan surat persetujuan status perseroan tertutup menjadi
perseroan terbuka dari Departemen Hukum dan HAM.
➢ Surat keterangan dari Badan Pengawas Pasar Modal bahwa
perusahaan yang bersangkutan telah melakukan penawaran
umum secara luas dan terbuka.
➢ Fotokopi Surat Tanda Penerimaan Laporan Keuangan Tahunan
Perusahaan (STP-LKTP) tahun buku terakhir.
➢ Foto Direktur Utama/Penanggung Jawab/pemilik perusahaan
dengan ukuran 4 x 6 cm (2 lembar).
2.6 Cara Mencari Pinjaman Bank

Modal merupakan syarat utama yang harus dipersiapkan saat hendak memulai
sebuah usaha. Tanpa modal yang cukup, laju usaha mungkin akan mengalami
kendala di kemudian hari. Memang tidak semua usaha membutuhkan modal yang
besar, bahkan ada usaha yang tidak membutuhkan modal sama sekali. Namun, di
era globalisasi ini, banyak sekali usaha yang membutuhkan modal yang cukup
besar. Hal tersebut tentu menjadi pertimbangan penting bagi para calon pebisnis
yang ingin membuka usahanya. Banyak dari para calon pebisnis yang
mengurungkan niatnya untuk membuka usahanya tersebut dikarenakan tidak
memiliki modal yang cukup. Padahal, banyak alternatif yang bisa dilakukukan
untuk mendapatkan modal tersebut, salah satunya pinjaman ke bank. Tapi tentu
kamu harus bisa mengelola pinjamannya. Mengajukan pinjaman uang ke bank
memang memiliki persyaratan yang cukup rumit, akan tetapi jika kamu
bersungguh-sungguh ingin membuka usaha dan maka sebaiknya kamu ikuti cara
pinjam uang di Bank.

❖ Tips Sukses Mengajukan Pinjaman Uang di Bank

1. Buat pihak Bank yakin dengan bisnis yang akan dibuat


2. Lengkapi persyaratan yang di tentukan
3. Miliki citra diri yang positif
❖ Keuntungan dan Kerugian mengajukan kredit modal usaha ke bank
❖ keuntungan
1. Memberi berbagai kemudahan
2. Ada berbagai jenis pinjaman
3. Bank tidak turut campur dalam urusan bisnis yang dijalankan
4. Memiliki bunga rendah
5. Agunan aman di pihak Bank
❖ Kerugian
1. Prosesnya rumit
2. Menghabiskan banyak waktu
3. Prioritas kepada nasabah yang pernah mengajukan pinjaman
4. Jika gagal melunasi pinjaman, angsuran atau jaminan akan menjadi milik bank
5. Tidak mendapatkan jumlah sesuai kebutuhan

2.7 Kewajiban Perusahaan terhadap usahanya

Sebuah perusahaan harus memerhatikan etika bisnis dan tanggung jawab


sosialnya. Etika bisnis dapat dilihat dari bagaimana perusahaan mampu
bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar, menyejahterakan masyarakat
sekitar dan juga tanggung jawab kesejahteraan sosial termasuk karyawannya.
Perusahaan didirikan dalam sebuah lingkungan sosial karenanya ia tidak hanya
dilihat dalam hal keuntungannya saja tetapi juga dalam tindakan dan kepedulian
sosialnya. Perusahaan yang tidak memiliki etika bisnis dan tanggung jawab sosial
mungkin dalam jangka waktu yang singkat menguntungkan namun untuk jangka
waktu panjang akan merugikan perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu etika bisnis
dan tanggung jawab sosial perusahaan kini menjadi sebuah isu yang penting
dalam dunia bisnis.

Etika bisnis adalah kode etik yang diterapkan sebuah entitas bisnis atau
perusahaan untuk melakukan kegiatan bisnisnya. Dengan kata lain, etika bisnis
merupakan panduan atau tuntunan bagaimana sebuah perusahaan seharusnya
dalam menjalankan kegiatan usahanya. Seperti yang sudah dikatakan bahwa etika
bisnis sangat penting untuk di aplikasi kan agar perusahaan memiliki pondasi
yang kuat dan memiliki nilai yang tinggi. Sementara tanggung jawab sosial
merupakan wujud kepedulian suatu entitas pada masyarakat dan lingkungan
sekitarnya di mana ia berada. Istilah lingkungan sekitar ini meliputi
konsumen, supplier, karyawan, kreditor, lingkungan, komunitas, masyarakat dan
sebagainya. Sehingga tanggung jawab sosial perusahaan merupakan bagian
dari etika bisnis.

❖ Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan

1. Tanggung jawab sosial kepada konsumen


2. Tanggung jawab sosial kepada karyawan
3. Tanggung jawab sosial kepada kreditor
4. Tanggung jawab kepada pemegang saham
5. Tanggung jawab sosial kepada lingkungan
6. Tanggung jawab sosial kepada komunitas

Manfaat etika tanggung jawab sosial perusahaan

➢ Memberikan citra positif dan nilai lebih bagi perusahaan,


➢ Mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi,
baik internal maupun eksternal perusahaan,
➢ Meningkatkan motivasi untuk semua pihak yang terlibat, dan lain
sebagainya.
➢ Mendapat cakupan peliputan yang luas terutama pada konsumen
perusahaan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Etika adalah komitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindari
apa yang tidak benar. Norma dalam kewirausahaan yaitu hukum, kebijakan dan
prosedur organisasi, sikap mental individual.
Terdapat 10 prinsip etika yang harus dipegang oleh wirausahawan, tentunya
dapat dilihat dari perilakunya yaitu Kejujuran, Integritas, Memelihara janji,
Kesetiaan, Kewajaran/keadilan, Suka membantu orang lain, Hormat kepada orang
lain, Warga Negara yang bertanggung jawab, Mengejar keunggulan, Dapat
dipertanggungjawabkan.
Adapun cara untuk mempertahankan standar etika yaitu Menciptakan
kepercayaan perusahaan, Mengembangkan kode etik, Menjalankan kode etik
secara adil dan konsisten, Melindungi hak perorangan, Mengadakan pelatihan
etika, Melakukan audit etika secara periodic, Mempertahankan standar yang tinggi
tentang tingkah laku, jangan hanya aturan, Menghindari contoh etika yang
tercelah setiap saat dan diawali dari atasan, Menciptakan budaya yang
menekankan komunikasi dua arah, Melibatkan karyawan dalam mempertahankan
standar etika.
Tanggungjawab terhadap perusahaan yaitu
a. Tanggung jawab terhadap lingkungan
b. Tanggung jawab terhadap karyawan
c. Tanggung jawab terhadap pelanggan
d. Tanggung jawab terhadap investor
e. Tanggung jawab terhadap masyarakat

3.2 Saran

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang bagaimana
cara untuk mendirikan UKM. yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada
pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Untuk itu, kepada para pembaca agar memberi masukan
demi perbaikan pembuatan makalah ini di masa yang akan mendatang dan kami
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai