Anda di halaman 1dari 1

1.

Penyakit ayam petelur EDS 76


EDS 76 merupakan penyakit ayam petelur menyerang pada periode pertumbuhan dan periode
bertelur. Penyakit ini oleh Hemagglutinating adenovirus. Ayam yang terinfeksi akan mengalami
anemia, hal ini terlihat pucat pada vial dan jengger. Penyakit ini menimbulkan kerugian pada
peternak karena tidak tercapai produksi telur.

Ayam yang terinfeksi EDS 76 tidak terlihat gejala yang spesifik. Secara umum ayam kelihatan
sehat, tetapi produksi telur menurun sampai 40% selama 4-10 minggu.
Gejala awal EDS 76 kehilangan warna kerabang pada telur yang berwarna coklat. Gejala ini
diikuti oleh ada telur yang mempunyai kerabang tipis, kerabang lembek atau tanpa kerabang
sama sekali. Telur dengan kerabang tipis biasanya bertekstur kasar menyerupai kertas pasir atau
bergranula pada salah satu ujungnya
Berpengaruh juga penurunan ukuran telur, sedangkan pada infeksi buatan ukuran telur tetap
normal. Ayam yang terinfeksi Hemagglutinating adenovirus dapat menurunkan viskositas pada
putih telur, yaitu putih telur bagian luar lebih encer menyerupai air, sedangkan putih telur pada
bagian dalam di sekitar kuning telur normal.
Penyakit ini menyebar melalui kontak langsung dengan unggas lain seperti itik dan angsa yang
terkena virus EDS 76. Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa itik dan angsa merupakan
inang yang baik bagi virus EDS 76, artinya keberadaan itik dan angsa dapat mempercepat proses
penyebaran EDS 76 ke unggas lain yang belum tertular. Perpindahan virus EDS 76 juga bisa
melalui pemakaian jarum suntik telah terkontaminasi.
2. Pencegahan Penyakit EDS
Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan cara memilih DOC dari telur yang induknya tidak
tertular EDS 76. Hal ini beralasan bahwa EDS 76 dapat menular secara vertikal yakni melalui
telur.
Namun kebanyakan breeder telah memilah virus EDS 76, sehingga kemungkinan penularan
secara vertikal sangat kecil. Penularan secara horizontal perlu mendapat perhatian peternak. Hal
terkait dapat dilakukan kegiatan penerapan praktek manajemen yang baik.
Praktek manajemen yang baik adalah seperti sanitasi dan desinfeksi yang ketat. Disamping itu,
peternak dianjurkan untuk tidak menggunakan air minum dari sumber yang pernah tercemar
oleh feses atau leleran tubuh lain dari itik, angsa dan beberapa jenis unggas lain.
Tindakan lain yang dapat dilakukan peternak untuk mencegah meluasnya EDS 76 adalah dengan
melalui vaksinasi. Saat ini vaksin yang tersedia adalah vaksin killed atau vaksin in aktif yang
diberikan pada ayam dara dalam kurun waktu 3-4 minggu sebelum bertelur atau pada kisaran
umur 14-16 minggu.

Anda mungkin juga menyukai