Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERENCANAAN DRAINASE
M4
➢ Kata drainase berasal dari kata drainage yang artinya mengeringkan atau mengalirkan.
➢ Drainase merupakan sebuah sistem yang dibuat untuk menangani persoalan kelebihan air baik
kelebihan air yang berada di atas permukaan tanah maupun air yang berada di bawah
permukaan tanah.
➢ Kelebihan air dapat disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi atau akibat dari durasi hujan
yang lama.
➢ Secara umum drainase didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang usaha untuk
mengalirkan air yang berlebihan pada suatu kawasan.
➢ Kebutuhan terhadap drainase berawal dari kebutuhan air untuk kehidupan manusia di mana
untuk kebutuhan tersebut manusia memanfaatkan sungai untuk kebutuhan rumah tangga,
pertanian, perikanan, peternakan dan lainnya.
➢ Untuk kebutuhan rumah tangga menghasilkan air kotor yang perlu dialirkan dan dengan makin
bertambahnya pengetahuan manusia mengenal industri yang juga mengeluarkan limbah yang
perlu dialirkan.
➢ Pada musim hujan terjadi kelebihan air berupa limpasan permukaan yang seringkali
menyebabkan banjir sehingga manusia mulai berpikir akan kebutuhan sistem saluran yang
dapat mengalirkan air lebih terkendali dan terarah dan berkembang menjadi ilmu drainase.
JENIS DRAINASE
1. Aspek Hidrologi: berfungsi untuk menentukan catchment area , debit air yang harus
ditangani (debit desain) yang akan digunakan dalam pendesainan sistem drainase.
2. Aspek Hidrolika : berfungsi untuk menentukan dimensi dari saluran dan kolam
pengendali yang digunakan untuk sistem drainase.
DRAINASE ALAMI
SIKLUS HIDROLOGI
ASPEK HIDROLOGI
Hidrologi adalah suatu ilmu yang menjelaskan tentang kehadiran gerakan air di alam ini, yang
meliputi berbagai bentuk air yang menyangkut perubahan-perubahannya antara lain :
keadaan zat cair, padat dan gas dalam atmosfer di atas dan di bawah permukaan tanah, di
dalamnya tercakup pula air laut yang merupakan sumber dan penyimpanan air yang
mengaktifkan kehidupan di bumi. Tanpa kita sadari bahwa sebagian besar perencanaan
bangunan sipil memerlukan analisis hidrologi. Analisis hidrologi tidak hanya diperlukan dalam
perencanaan berbagai bangunan air seperti : bendungan, bangunan pengendali banjir, dan
bangunan irigasi, tetapi juga diperlukan untuk bangunan jalan raya, lapangan terbang, dan
bangunan lainnya. (Soemarto,1987)
Dalam perencanaan suatu bangunan air yang berfungsi untuk pengendalian penggunaan air
antara lain yang mengatur aliran sungai, pembuatan waduk-waduk dan saluran-saluran yang
sangat diperlukan untuk mengetahui perilaku siklus yang disebut dengan siklus hidrologi.
Siklus hidrologi adalah proses yang diawali oleh evaporasi/penguapan kemudian terjadinya
kondensasi dari awan hasil evaporasi. Awan terus terproses, sehingga terjadi salju dan atau
hujan yang jatuh kepermukaan tanah. Pada muka tanah air hujan ada yang mengalir
dipermukaan tanah, sebagai air run off dan sebagian infiltrasi/meresap kedalam lapisan
tanah. Besarnya run off dan infiltrasi tergantung pada parameter tanah atau jenis tanah
dengan pengujian tanah di laboratorium.
Pengujian Seri Data
Menurut Kamiana (2011:16) beberapa rangkaian pengujian dilakukan terhadap seri data (data hujan
atau data debit) yang terkumpul sebelum digunakan data masukan dalam analisis frekuensi, 2
diantaranya adalah uji konsistensi dan uji homogenitas.
1. Uji konsistensi data bertujuan untuk mengetahui tingkat kebenaran data yang diperoleh dari
lapangan yang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
a) Spesifikasi alat penakar berubah.
b) Tempat alat ukur dipindah.
c) Perubahan lingkungan di sekitar alat penakar.
2. Uji Homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah seri data yang terkumpul dari 2 stasiun
pengukur yang berada di dalam suatu daerah pengaliran atau salah satu berada diluar daerah
pengaliran yang bersangkutan berasal dari populasi yang sama atau bukan.
t terhitung > tcr atau t kritis; artinya kedua sampel yang diuji tidak dari populasi yang sama.
t terhitung < tcr atau t kritis; artinya kedua sampel yang diuji berasal dari populasi yang sama.
UJI KECOCOKAN
Diperlukan penguji parameter untuk menguji kecocokan (the goodness of fittest test) distribusi frekuensi
sampel data terhadap fungsi distribusi peluang yang diperkirakan dapat menggambarkan atau mewakili
distribusi frekuensi tersebut. Pengujian parameter yang sering dipakai adalah
(1) Chi-Kuadrat :
Uji chi-kuadrat dimaksudkan untuk menentukan apakah persamaan distribusi yang telah dipilih dapat
mewakili distribusi statistik sampel data yang dianalisis . Pengambilan keputusan uji ini menggunakan
parameter x2.
(2) Smirnov-Kolmogorov
Adalah adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Seperti pada
uji beda biasa, jika signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika
signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan.
KARAKTERISTIK HUJAN
DURASI HUJAN
(1) Rata-Rata Aljabar : Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa semua penakar hujan
mempunyai pengaruh yang setara. Cara ini cocok untuk kawasan dengan topografi rata atau
datar, alat penakar tersebar merata/hampir merata, dan harga individual curah hujan tidak
terlalu jauh dari harga rata-ratanya.
(2) Poligon Thiessen : Metode ini dikenal juga sebagai metode rata-rata timbang (weighted
mean). Cara ini memberikan proporsi luasan daerah pengaruh pos penakar hujan untuk
mengakomodasi ketidakseragaman jarak. Daerah pengaruh dibentuk dengan
menggambarkan garis-garis sumbu tegak lurus terhadap garis penghubung antara dua pos
penakar terdekat. Diasumsikan bahwa variasi hujan antara pos yang satu dengan lainnya
adalah linier dan bahwa sembarang pos dianggap dapat mewakili kawasan terdekat.
(3) Isohyet : Metode ini merupakan metode yang paling akurat untuk menentukan hujan rata-rata,
namun diperlukan keahlian dan pengalaman. Cara ini memperhitungkan 25 secara aktual
pengaruh tiap-tiap pos penakar hujan. Dengan kata lain, asumsi metode Thiessen yang secara
membabi buta menganggap bahwa tiap-tiap pos penakar mencatat kedalaman yang sama
untuk daerah sekitarnya dapat dikoreksi.
HUJAN RATA – RATA DAERAH ALIRAN
Debit dasar yang ada selama ini adalah bahwa kala ulang debit
ekivalen dengan kalaulang hujan. Debit rencana untuk daerah
perkotaan umumnya dihendaki pembuangan air yang secepatnya,
agar jangan ada genangan air yang berarti. Untuk memenuhi tujuan
ini saluran – saluran harus dibuat cukup sesuai dengan debit
rancangan.
Faktor – faktor yang menentukan sampai berapa tinggi genangan air
yang diperbolehkan agar tidak menimbulkan kerugian yang berarti,
adalah :
Berapa luas daerah yang akan tergenang (sampai batas tinggi yang
diperbolehkan)
Berapa lama waktu penggenangan itu.
DEBIT BANJIR RANCANGAN DENGAN
METODE RASIONAL