Anda di halaman 1dari 6

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ENZIM

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok pada Mata Kuliah
Biokimia Semester Lima yang Diampu oleh ibu Purbowatiningsih, Msi

Oleh:
Kelompok 4

DIAN SEPTI A 24030111140089


MENTARI SUKMA 24030112140072
SULASIYAH 24030112140078
RAHMAT KARDIANSYAH 24030112140086

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2014
A.    Pendahuluan
Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator, senyawa yang
meningkatkan kecepatan reaksi kimia. Enzim katalisator berikatan dengan reaktan,
yang disebut substrat, mengubah reaktan menjadi produk, lalu melepaskan produk.
Walaupun enzim dapat mengalami modifikasi selama urutan ini, pada akhir reaksi
enzim kembali ke bentuk asalnya. Selain meningkatkan kecepatan reaksi, enzim dapat
mengatur kecepatan reaksi dalam jalur metabolik tubuh. Salah satu contoh enzim yang
telah dikenal adalah a-amilase. Kerja enzim dipengaruhi oleh laju reaksi enzimatik.
Faktor-faktor penting yang mempengaruhi laju reaksi enzimatik adalah konsentrasi
substrat dan enzim, demikian pula faktor-faktor lain seperti pH, suhu, dan ada
tidaknya kofaktar dan ion logam. Michaelis-Menten berkesimpulan bahwa kecepatan
reaksi tergantung pada  konsentrasi kompleks enzim-substrat, sebab apabila
tergantung pada konsentrasi substrat akan menghasilkan pertambahan kecepatan
reaksi yang apabila digambarkan akan merupakan garis lurus. K m adalah konstanta
Michaelis-Menten, dengan persamaan:

               V= (Vmaks [S])/(Km+[S])

B. Faktor yang Mempengaruhi Enzim

Enzim adalah molekul komples berbasis protein yang dihasilkan oleh sel-sel. Enzim
ikut terlibat dalam berbagai reaksi biokimia. Tiap-tiap enzim yang terdapat dalam tubuh kita
dapatmempengaruhi reaksi kimia tertentu. 

2
Enzim berperan sebagai katalis organik, enzim mempercepat kecepatan reaksi yang
terjadi. Jika tidak ada enzim, reaksi kimia akan menjadi sangat lambat. Berbagai reaksi juga
mungkin tidak akan terjadi jika tidak terdapat enzim yang tepat di dalam tubuh. 
Enzim dapat meningkatkan kecepatan reaksi kimia berkali-kali lipat. Studi telah
menemukan bahwa enzim dapat mempercepat reaksi kimia sampai 10 milyar kali lebih cepat.
Zat kimia yang hadir pada awal proses biokimia disebut sebagai substrat, yang mengalami
perubahan kimia membentuk produk akhir. 
Konsentrasi substrat atau enzim dapat berdampak pada aktivitas enzim. Selain itu,
kondisi lingkungan seperti suhu, pH, kehadiran inhibitor, dll turut mempengaruhi aktivitas
enzim. 
Dibawah ini dibahas lebih lanjut mengenai masing-masing faktor yang mempengaruhi
aktivitas enzim:

1. Suhu
Semua enzim membutuhkan suhu yang cocok agar dapat bekerja dengan biak.
Laju reaksi biokimia meningkat seiring kenaikan suhu. Hal ini karena panas
meningkatkan energi kinetik dari molekul sehingga menyebabkan jumlah tabrakan
diantara molekul-molekul meningkat.Sedangkan dalam kondisi suhu rendah, reaksi
menjadi lambat karena hanya terdapat sedikit kontak antara substrat dan enzim.
Namun, suhu yang ekstrim juga tidak baik untuk enzim. Di bawah pengaruh
suhu yang sangat tinggi, molekul enzim cenderung terdistorsi, sehingga laju reaksi
pun jadi menurun. Enzim yang terdenaturasi gagal melaksanakan fungsi normalnya.
Dalam tubuh manusia, suhu optimum di mana kebanyakan enzim menjadi sangat aktif
berada pada kisaran 35°C sampai 40°C. Ada juga beberapa enzim yang dapat bekerja
lebih baik pada suhu yang lebih rendah daripada ini.
Suhu mempengaruhi aktivitas enzim. Pada suhu rendah enzim menjadi
tidak aktif, karena tidak terjadi benturan antara molekul enzim dengan substrat.
Sedangkan pada suhu tinggi, enzim akan mengalami denaturasi atau struktur
enzim akan rusak

2. Nilai pH
Efisiensi suatu enzim sangat dipengaruhi oleh nilai pH atau derajat keasaman
sekitarnya. Ini karena muatan komponen asam amino enzim berubah bersama dengan

3
perubahan nilai pH. Secara umum, kebanyakan enzim tetap stabil dan bekerja baik
pada kisaran pH 6 dan 8. Tapi, ada beberapa enzim tertentu yang bekerja dengan baik
hanya di lingkungan asam atau basa.
Nilai pH yang menguntungkan bagi enzim tertentu sebenarnya tergantung
pada sistem biologis tempat enzim tersebut bekerja. Ketika nilai pH menjadi terlalu
tinggi atau terlalu rendah, maka struktur dasar enzim dapat mengalami perubahan.
Sehingga sisi aktif enzim tidak dapat mengikat substrat dengan benar, sehingga
aktivitas enzim menjadi sangat terpengaruhi. Bahkan enzim dapat sampai benar-benar
berhenti berfungsi.

3. Konsentrasi Substrat 
Jelas saja konsentrasi substrat yang lebih tinggi berarti lebih banyak jumlah
molekul substrat yang terlibat dengan aktivitas enzim. Sedangkan konsentrasi substrat
yang rendah berarti lebih sedikit jumlah molekul substrat yang dapat melekat pada
enzim, menyebabkan berkurangnya aktivitas enzim. 
Tapi ketika laju enzimatik sudah mencapai maksimum dan enzim sudah dalam
kondisi paling aktif, peningkatan konsentrasi substrat tidak akan memberikan
perbedaan dalam aktivitas enzim. Dalam kondisi seperti ini, di sisi aktif semua enzim
terus terdapat substrat, sehingga tidak ada tempat untuk substrat ekstra.

4. Konsentrasi Enzim 
Semakin besar konsentrasi enzim maka kecepatan reaksi akan semakin cepat
pula. Konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi, tentunya selama
masih ada substrat yang perlu diubah menjadi produk.

5. Aktivator & Inhibitor 


Aktivator merupakan molekul yang membantu enzim agar mudah berikatan
dengan substrat.Inhibitor adalah substansi yang memiliki kecenderungan untuk
menghambat aktivitas enzim. Inhibitor enzim memiliki dua cara berbeda mengganggu
fungsi enzim. Berdasarkan caranya, inhibitor dibagi menjadi 2 kategori: inhibitor
kompetitif dan inhibitor non-kompetitif. 

4
Inhibitor kompetitif memiliki struktur yang sama dengan molekul substrat,
inhibitor ini melekat pada sisi aktif enzim sehingga menghalangi pembentukan ikatan
kompleks enzim-substrat. 
Inhibitor non-kompetitif dapat melekat pada sisi enzim yang bukan merupakan
sisi aktif, dan membentuk kompleks enzim-inhibitor. Inhibitor ini mengubah
bentuk/struktur enzim, sehingga sisi aktif enzim menjadi tidak berfungsi dan substrat
tidak dapat berikatan dengan enzim tersebut.
Salah satu inhibitor enzim adalah ekstrak Phaseolus vulgaris .Phaseolus
vulgaris telah diteliti memiliki efek sebagai penghambat enzim saliva dan pancreas
amylase dalam memecah amilum menjadi disakarida dan monosakarida.

5
DAFTAR PUSTAKA

Marks, D., Marks, A., Smith, C., Biokimia Kedokteran Dasar, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta, 96
Ronald, A., Richard, A., Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, 353
Kuchel, P., Ralston, G., Biokimia Schaum’s Easy outlines, Erlangga, Jakarta
 Poedjiadi, A., Supriyanti, T., Dasar-dasar Biokimia, UI-Press, Jakarta, 140, 150
Robertson, T., Effect of Temperature Variation on Fungal Amylase Activity, Biology 221
Labssoratory Section, New York, 2011, 19
Vinson, A., Kharrat, H., Shuta, D., Investigation of an Amylase Inhibitor on Human Glucose
Absorption after Starch Consumption, The Open Nutraceuticals Journal,2009, 2, 88-
91:88

Anda mungkin juga menyukai