PENDAHULUAN
1
Dalam kehidupan bangsa Timur-Tengah kuno hikmat memiliki cakupan luas lebih
daripada sekedar kesusatraan Israel yang berkembang waktu itu yang identik dengan hikmat. Hal
ini disebabkan karena para orang berhikmat merupakan tokoh-tokoh negarawan dan
administrator yang sekaligus ahli kesusateraan serta mempunyai pengaruh yang besar dalam
segala urusan negeri Yehuda pada zaman Daud sampai jatuhnya kota Yerusalem.
Para orang bijak ini disebut pujangga yang sangat berpendidikan dan diakui peranannya
dalam kehidupan timur tengah kuno. Mereka adalah orang-orang yang berpendidikan tinggi ,
mempunyai disiplin dan mental kuat, teguh dalam pemikiran dan berpikiran jernih. Mereka
dididik terutama untuk menduduki jabatan penting kenegaraan.
Di Mesir mereka juga disebut pujangga sedangkan di Babel mereka disebut pujangga
atau sekretaris Negara. Sebutan ini tidak hanya berarti orang pandai tulis-menulis dan bahasa
tetapi juga orang yang memiliki intelektualitas tinggi dan trampil. Hal ini kemudian menjadi
istilah yang sangat popular dikalangan para cendekiawan baik didalam maupun diluar Israel.
Hikmat akan selalu ditandai dengan kegiatan diplomasi, organisasi dan adminitrasi dalam
kehidupan pemerintahan dan kerajaan di daerah Timur Tengah termasuk Israel. Kegiatan ini
selalu menghasilkan tokoh-tokoh yang ahli terampil dan bijaksana . kumpulan orang-orang
berpendidikan yang memahami tata cara keagamaan secara internasional sangat cekatan dan
berkepribadian utuh. Merekalah para orang bijak dan berhikmat.
Disini hikmat dapat dibandingkan juga dengan para nabi yang dipanggil Allah untuk
menyuarakan dan menyatakan kehendakNya. Pada lain pihak hikmat menempatkan diri sebagai
sesuatu yang khusus yang telah ada semenjak penciptaan Alam semesta. Hal ini berkembang
1
. Wismohady Wahono., Disini kutemukan., (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2000), h. 221-225
2|Page
dalam anggapan bahwa hikmat telah ada bersama dengan Allah yang menciptakan segala
sesuatu. Karya penciptaan ini bersifat rahasia dan tidak mampu terselamai akal pikiran manusia.
karya penciptaan yang sempurna ini merupakan manifestasi hikmat Allah yang tertinggi.
Dengan demikian sumber hikmat adalah pengenalan akan Allah bahkan manusia sendiri
tidak akan pernah mampu menyelami hikmat selain daripada ketertendukan sepenuhnya kepada
kemahakuasaan dari Allah. Hikmat dalam arti utuh dan mutlak hanyalah milik Allah (Ayub
12:13 dab; Yesaya 32:2; Daniel 2:20-23)Hikmat Allah mencakup bukan hanya sempurnanya dan
lengkapnya pengetahuan-Nya mengenai setiap segi bidang kehidupan,tapi juga mencakup
kedaulatanNya menggenapi tuntas apa yang ada dalam pikiranNya, dan yang mustahil dapat
digagalkan (Ayub 10:4; Ayub 26:6; Amsal 5:21; Amsal 15:3)
3|Page
LANDASAN TEORITIS
2
Hikmat secara etimologi ada 3 akar kata dalam bahasa Ibrani yang menunjuk pada kata
hikmat yaitu ‘hokmah (hikmat), bina (pengetahuan), dan tevuna (kebijakan) semuanya menunjuk
pada hal praktis konkret bukan sekedar teoritis. Hikmat adalah kepintaran mencapai hasil,
menyusun rencana yang benar untuk memperoleh hasil yang di kehendaki. Pusat hikmat ialah
hati, sebagai pusat keputusan moral dan intelektual.
Mereka yang memiliki kecakapan teknis disebut bijaksana antara lain Bezaleel pengrajin
kemah pertemuan (kel 31:1), seniman patung (Yes 40:20), para perempuan peratap (Yer 9:17).
Hikmat praktis juga dapat membawa serta segi jahat seperti dalam nasihat Yonadab (2 Sam
13:3).
Raja-raja dan para pemimpin secara khusus membutuhkan hikmat. Mereka bergantung
pada keputusan yang tepat dalam bidang sosial politik. Yosua, Daud dan Salomo diberikan
karunia khusus yaitu kebijaksanaan untuk menunaikan tugas sebagai raja. Suatu kelas khusus
dalam pemerintahan monarki memberikan kesempatan bagi setiap laki-laki atau perempuan
untuk belajar tujuannya adalah agar menjadi kaum intelektual. Pada masa Yeremia, kaum
intelektual ini memiliki peran penting sebagaimana para nabi yaitu sebaga penasehat dalam
masalah sosial, politik dan pemerintahan.
Tugas dari para orang berhikmat ini adalah menyusun strategi, merumuskan rencana,
menyusun nasihat untuk beroleh hidup yang berhasil,. Tugas orang berhikmat layaknya bapak
dalam hubungannya dengan orang-orang yang kesejahteraan nya bergantung pada hikmat itu.
Misalnya Yusuf menjadi ‘bapak’ bagi Firaun (Kej 45:8), Debora menjadi ‘ibu’ bagi Israel (Hak
5:7).
Hikmat adalah milik Allah yang utuh dan mutlak. Hikmat Allah mencakup sempurna,
luas dan lengkap menyentuh setiap bidang kehidupan (Ayb 10:4, Ams 5:31), mencakup semua
kedaulatan didunia serta menggenapi semua apaa yang dipikirkan oleh Allah. Alam semesta
adalah bukti hikmat Allah dan manusia adalah bukti karya hikmat tinggi yang diciptakan oleh
2
. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini jilid I (Jakarta : YKBK/OMF, 2009), h. 391
4|Page
Allah sendiri. Proses-proses alamiah dan historis berada dibawah kendali hikmat Allah yang
merupakan pembedaan sempurna antara baik dan jahat dan merupakan dasar untuk pahala dan
hukuman yang diterima oleh orang jahat dan orang benar (Mzm 1:37-38, Ams 10:3, 11:4).
Kebijaksanaan yang berdasarkan pada kecakapan alamiah ini merupakan karunia rahmani sebab
kegiatan kreatif Allah sendirilah yang memungkinkan perolehan kebijaksanaan yang demikian
itu.
Hikmat alkitabiah sekaligus bersifat agamawi dan praktis yang berasal dari rasa takut
akan Allah (Ayb 28:28, Ams 1:7, Mzm 111:10). Hikmat berkembang menyentuh segenap hidup
seperti ditunjukkan secara luas dalam Amsal. Hikmat memperoleh pengetahuannya sendiri
dengan jalan Allah dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Gabungan antara pengertian
dan ketaatan ini menghubungkan hikmat dengan pengetahuan akan Allah yang lebih diberikan
penekanan oleh nabi (kasih yang tulus dalam ketaatan)
Pertemuan antara kebijaksanaan politik (hikmat) dan peranan nabi secara jelas tergambar
dalam pemberitaan nabi Yesaya dan Yeremia. Dalam kitab Yesaya (psl 7) dinyatakan bahwa
Yesaya dengan jelas melarang Raja Ahas untuk tidak berbuat apa-apa menghadapi serangan
kerajaan Siria melainkan harus mengandalkan Tuhan saja. Tetapi tentunya hal ini berbeda
dengan pendapat para pujangga istana (baik raja maupun pujangga istana tidak percaya akan
Yhwh). Kebijaksanaan para nabi ini merupakan maniefestasi penyataan Allah tetapi tidak
mampu diterima oleh kelompok kerajaan. Pertentangan antara hikmat nabi dan para negarawan
ini perlu dipahami dalam dua sisi. Yaitu dari pihak nabi mereka telah menyatakan kehendak
Allah. Sedangkan para pujangga ini berkata sesuai strategi duniawi tentang peperangan dan
masalah sosial. Mereka tidak percaya Yhwh dan mereka berpikir sesuai kepercayaan mereka.
Mereka tidak mampu menghayati hikmat Allah seperti yang dimiliki oleh para nabi karena
mereka tidak punya hubungan dengan pemahaman iman seperti yang dianut oleh nabi Yesaya
dan Yeremia.
Beberapa kitab yang bercorak hikmat dalam Perjanjian Lama memberikan konsep yang
berbeda tentang hikmat :
5|Page
- Kitab Amsal
3
Didalam Kitab Amsal terdapat bermacam bahan yang dapat dilihat hubungannya dengan
amsal yang sejenis di babel dan Mesir. Amsal 19, 22:17-21 dan 31:1-9 mempunyai bentuk amsal
yang sama dengan pengajaran di Mesir. Amsal pengajaran di Mesir memberikan perhatian yang
besar pada pertumbuhan sikap mental dan tata karma yang menunjang kedayagunaan dan
kemajuan dalam mengabdi kepada Negara. Amsal pengajaran seperti ini berkembang pesat di
kalangan sekolah dan pendidikan dan dipakai untuk membantu tujuan pendidikan. Tujuan
pendidikan di Mesir waktu itu adalah peningkatan ketajaman intelektual serta kemampuan untuk
mengambil keputusan pada situasi kritis.
Berbeda dengan tujuan pendidikan di Mesir, di Israel tujuan pendidikan dan pengajaran
Israel, utamanya ditujukan kepada anak-anak / generasi muda. Penekanannya pada soal sopan
satun, larangan keras pada pelanggaran seksual. Para wanita asing yang sering memikat hati dan
bebas dari segala ikatan larangan Israel dianggap sebagai ancaman khusus bagi generasi muda
(Ams 2:18).
Dalam kitab Amsal sering kita temukan ungkapan ‘hai anakku’ sesungguhnya
menunjukkan adanya tempat yang dasariah dari hikmat orangtua. Kata ini menunjukkan adanya
hubungan khusus antara guru dan anak murid dimana dikelas guru mendapat wibawa sebagai
pengganti orang tua kandung. Tapi dalam hal tertentu seperti dalam Amsal 1:9, kedudukan
orangtua dan guru dapat berubah menjadi jurubicara dari hikmat.
Sebagian besar kitab Amsal berisi kalimat hikmat. Kalimat hikmat itu terdiri atas 3
kelompok yaitu :
1. Kelompok kalimat yang berisi hikmat duniawi yang keras dimana tidak terdapat
moralisasi atau kesalehan. Kalimat ini dialamatkan kepada perorangan dengan
maksud untuk menjaga keberhasilan, kemakmuran, dan kesejahteraan orang tersebut.
Kalimat ini menguraikan sikap mental dan moral tata krama yang perlu
dikembangkan oleh setiap pribadi. Sikap moral dan tata krama ini adalah tanda bahwa
orang itu berhikmat dan tentunya akan membawa dampak positif dalam pergaulan di
masyarakat.
3
Wismohady Wahono., Disini kutemukan., (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2000), h. 223
6|Page
Kalimat yang berisi hikmat ini tentunya merupakan suatu produk kesusasteraan yang
sudah diolah dan diperindah. Pengalimatan semacam itu adalah hasil usaha untuk
menyatakan kebenaran umum secara mudah dan singkat daripada dihafal.
- Kitab Ayub
Kitab Ayub merupakan contoh sastra hikmat Israel kuno. Didalam kitab Ayub
digambarkan contoh percakapan para cendekiawan yaitu antara Ayub dan ketiga kawannya.
Percakapan ini dimulai ketika Ayub sebagai orang yang saleh justru mengalami penderitaan yang
menurut tradisi Israel tidak akan mungkin orang saleh mengalami penderitaan. Untuk menjawab
persoalan sosial ini masing baik Ayub maupun teman-temannya berusaha mengemukakan jalan
pikiran mereka (hikmat) untuk mencari sebab dari penderitaan yang tidak lazim ini.
Berbeda dengan hikmat menurut kitab Amsal, hikmat menurut kitab Ayub adalah hal
yang sangat tidak mampu diselami akal pikiran manusia. bahwa kebahagian dan penderitaan
adalah bagian dari hikmat dan kekuasaan Allah. Terlepas dari kesalehan hidup, manusia
berhikmat dan ketaatan, hikmat Allah yang menentukan jalan kehidupan manusia.
ditimpa Ayub adalah bagian dari kedaulatan Allah dalam hikmatNya. Hikmat yang tidak mampu
dipahami manusia, dan hikmat yang tinggi yang dimiliki Allah.
- Kitab Pengkhotbah
Kitab Pengkhotbah juga hampir sejajar dengan kitab Ayub, bedanya ialah kitab
pengkhotbah lebih lunak dalam mengemukakan tentang makna kehidupan. Uraian dalam kitab
pengkhotbah lebih berubah skepstisme dari seseorang yang berperan sebagai guru, dimana dalam
uraian ini ada sejumlah nasihat tentang apa yang boleh diharapkan dalam hidup. Penulis kitab
pengkhotbah mau menekankan bahwa disbanding kemahakuasaan Allah manusia tidak ada apa-
apanya. Manusia bahkan tidak mempunyai kemampuan untuk memahami semua hikmat Allah.
Secara tenang dan terpadu, penulis kitab pengkhotbah menguraikan kesimpulan bahwa manusia
tidak punya sisi keberhasilan yang tetap selain daripada keputusan ilahi. Sehingga segala usaha
manusia adalah sia-sia (Pngkh 1:2 dst)
Baik orang bijak dan orang bodoh akan sampai pada suatu titik yaitu kematian. Tetapi
orang bijak akan mampu menikmati hidup asalkan dinikmati dengan baik dengan makan, minum
dan menikmati jerih payah dari hasil kerja (2:24, 3:13, 5:18-19). Bagi orang bodoh yang tidak
bisa menikmati hidup dengan baik tentunya hidup akan identik dengan kesia-siaan. Karena itu
kunci dari semuanya adalah predestinasi Ilahi bahwa hidup manusia semuanya bergantung penuh
pada keputusan Ilahi.
Menurut Pengkhotbah, atas kehendak Allah manusia akan beroleh umur panjang,
keturunan banyak dan harta melimpah (6:3-6) tetapi kalau tidak bisa dinikmati dengan baik maka
itu merupakan kesia-siaan saja. Sebaliknya orang yang tidak berhikmat menjalani hidup secara
sembarangan malah akan mempercepat kematian (6:6). Jadi pokok utama dari hikmat adalah
keseimbangan dalam menjalani hidup dan pengakuan bahwa hanya Allah saja pusat segala
keputusan penting dalam hidup
4
Secara etimologi ada beberapa kata yang menunjuk pada Hikmat dalam PB. Kata
Yunani gnôsis berasal dari kata kerja ginôskô, mengetahui, dari tidak tahu menjadi tahu.
Kata Yunani gnôsis berarti pengetahuan pada umumnya, memiliki sinonim (persamaan kata)
dengan sophia, hikmat, namun dengan perbedaan yang cukup prinsipal. Kata Yunani sophia
diterjemahkan dengan hikmat merupakan kata tertinggi dari segala macam pengetahuan,
mencakup pengertian penuh dari kebaikan mental, pengetahuan plus kebaikan, diiringi dengan
sikap dan tindakan. Kata ini hanya digunakan khusus untuk orang benar. Kata Yunani gnôsis
sedikit lebih rendah dari sophia, hikmat, bermakna kehati-hatian, keahlian, ketrampilan,
kepintaran, kepandaian; dapat saja diterapkan baik kepada orang benar maupun orang fasik.
Orang bijak (sophia) adalah orang baik dan berpengetahuan.
Orang pintar (gnosis) belum tentu merupakan orang baik, meskipun berpengetahuan.
Pada umumnya hikmat (sophia) dalam PB juga bersifat praktis. Hikmat tidak bersiat
netral. Ia bisa merupakan karunia Allah atau melawan Allah (Kis 7:22, bnd dengan hikmat orang
Mesir). Kalau hikmat itu dijauhkan dari penyataan Allah maka hikmat itu tidak diperhitungkan
(bahkan disebut bodoh/tidak berhikmat 1 Kor 1:17, 2:4). Orang yang benar berhikmat adalah
mereka yang beroleh karunia Ilahi seperti Salomo (Mat 12:42, Luk 11:31), Stefanus (Kis 6:10),
Paulus (2 Petr 3:15). Berbeda dengan hikmat menurut bangsa Yunani yang berusaha menjawaab
masalah rohani lewat pengalaman manusiawi.
Salah satu karunia Kristus kepada para muridNya yaitu hikmat untuk mengatakan hal
yang benar pada masa penganiayaan dan pencobaan (Luk 21:15). Hikmat yang sama juga
dibutuhkan untuk memahami teka-teki dan berita apokaliptik (Why 13:18). Hikmat mutlak perlu
bukan hanya bagi para pemimpin gereja (Kis 6:3), tetapi juga bagi orang percaya agar
memahami maksud Allah dalam penyelamatan (Ef 1:8-9), dan supaya dapat berjalan
sebagaimana mestinya di hadirat Allah (Kol 1:9, Yak 1:5, 3:13-17). Sebagaimana Paulus telah
mengajar para pendengarnya dalam segala hikmat (Kol 1:28), demikian juga hendaknya mereka
yang cukup dewasa untuk memahami hikmat rohani wajib pula mengajar orang-orang lain dalam
hikmat (Kol 3:16).
4
. www.wikipedia.com
9|Page
Hikmat Allah jelas ditunjukkan dalam persediaanNya mengenai penebusan (Rm 11:33)
yang dinyatakan dalam gereja. Itu langsung dinyatakan dalam tindakan yaitu kematianNya
dikayu salib. Hikmat ini awalnya terselubung bagi manusia, tak tersaingi baik oleh hikmat
filsafati, maupun kebijakan praktis.
5
Kristus yang berinkarnasi menjadi daging bertumbuh dalam hikmat ( Luk 2:40,52)
sebagai anak-anak dan manusia sejati Ia membuat kagum banyak orang dengan hikmatNya (Mat
13:54, Mrk 6:2). Dua kali Kristus mempersonifikasikan diriNya sebagai hikmat dengan
mengingatkan orang tentang konsep hikmat dalam Amsal (Mat 11:19, Luk 7:35). Dalam ayat ini
Kristus mengacu diriNya pada hikmat itu. Bahwa Dialah ‘taurat baru’ yang merupakan
penyataan kehendak Allah yang lengkap. Bahkan Paulus memandang Yesus sebagai
penggenapan dari hukum Taurat dan Dialah Hikmat Allah, didalam diri Yesus kehendak Allah
yang tidak mampu terselami manusia dinyatakan secara langsung dalam bentuk tindakan yaitu
kasih Allah yang tidak terbatas dalam diri manusia. kristologi hikmat Paulus memberikan
penekanan bahwa Kristus adalah hikmat yang juga bersama-sama Allah dalam proses penciptaan
dan secara dinamis berperan pula dalam proses penebusan (Kol 1:15). Allah menjadikan Yesus
sebagai hikmat yang jauh melebihi hikmat nyata didalam pembenaran, pengudusan dan
penebusanNya.
Dalam Beberapa surat yang ditulis oleh Paulus secara gamblang Paulus menuliskan
tentang pemahamannya tentang Yesus dan beberapa penjelasan retorik tentang hikmat. Paulus
yang adalah salah seorang murid Gamaliel sudah tentu merupakan golongan cendekiawan
Yahudi dan perihal hikmat Paulus banyak belajar ketika ia masih menjadi seorang murid. Tetapi
yang menarik dalam hikmat Paulus, adalah konsep hikmatnya selalu dikaitkan dengan
pemberitaan tentang Yesus. Berikut ini ada beberapa konsep hikmat menurut Paulus berdasarkan
surat yang ditulisnya :
5
. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini jilid I, h. 392-393
10 | P a g e
- Surat Korintus
Dalam 1 Kor 1 dan 2, Paulus menentang suatu hikmat yang dari segi intinya bertentangan
dengan teologi salib yang diberitakan oleh Paulus. Sebab bagi Paulus, teologi salib adalah inti
iman dan proklamasi orang Kristen.6 Karena itu, ia mendefinisikan kembali hikmat dalam terang
salib dalam Kristologinya. Menurut Paulus, berita tentang salib adalah unsur yang tidak bisa
diabaikan dalam pemberitaan Injil. Paulus menegaskan bahwa hanya di dalam dan melalui salib
dan kematian Yesus, Allah menyatakan diri-Nya sendiri kepada dunia yang tidak dapat
mengenal Allah melalui hikmatnya sendiri. 7Pemberitaan tentang salib juga mengungkapkan
keadaan yang benar bahwa apa yang dunia anggap sebagai hikmat, bagi Allah merupakan suatu
kebodohan, dan apa yang dunia ini anggap suatu kekuatan, bagi Allah merupakan suatu
kelemahan. Ini tidak berarti bahwa tidak ada kemungkinan untuk mengenal Allah. Karena
meskipun manusia gagal mengenal Allah berdasarkan hikmatnya sendiri, dapat mengenal Allah
melalui pemberitaan tentang salib berdasarkan iman. Jadi mereka yang percaya akan memahami
bahwa salib adalah kuasa dan hikmat Allah sedangkan mereka yang memandang berita tentang
salib sebagai suatu kebodohan dan menolak untuk percaya akan dibinasakan karena mereka
melihat salib sebagai suatu kelemahan dan kebodohan. Jelas, bahwa hikmat Allah yang Paulus
maksudkan itu identik dengan Tuhan yang mulia itu. Hikmat itulah yang dicari oleh orang yang
telah matang secara rohani8 untuk melakukan kebaikan bagi semua.
Paulus harus berhadapan dengan Gnostis yaitu ajaran yang juga mengutamakan tentang
hikmat yang tersembunyi untuk mengenal yang Ilahi dan agaknya gnostis ini telah sangat
mempengaruhi jalan berpikir jemaat Korintus. Terhadap semua pemahaman yang didasarkan
pada kristologi sofia Yahudi Gnostik ini, yang membentuk pemahaman kelompok sekte di
Korintus (1 Kor. 1:11,12; band. 3:3, dstnya), Paulus merasa perlu menyampaikan protes karena
pemahaman itu dapat menyebabkan pemberitaannnya tentang salib Kristus tidak bermakna
(band. 1 Kor. 1:17). Bahkan ada beberapa orang dalam jemaat suka berkata-kata ataupun
mengajar dan mengklaim itu sebagai hikmat dari Allah seolah semua yang mereka katakan
adalah kehendak Allah (perkara bahasa lidah) dengan demikian Paulus secara tegas menekankan
6
Gerhard Friedrich, (ed), Theological Dictonary of the New Testament (Grand Rapids Michigan: WM. B. Eerdmans
Publ. Co., 1971) h. 521
7
. Pdt. DR. Samuel Hakh dalam Materi Kuliah Kolokium Biblika (Kamis, 25 Juli 2013)
8
Anthony T. Thiselton, The First Epistle to the Corinthians, The New International Greek Testament Commentary
(Grand Rapids Michigan/Cambridge, UK : William B. Eerdmans Publ. Co., 2000) h. 231
11 | P a g e
tentang perbedaan antara hikmat dari Allah dan hikmat dunia. Hikmat dari Allah selalu akan
bermuara pada teologi salib dan tentunya hal ini tidak akan pernah bersesuaian dengan hikmat
duniawi.
- Surat Filipi
Dengan demikian madah pujian dalam Fil. 2 ini menekankan tentang pra ada Yesus sebagai
hikmat Allah yang telah ada sebelum segala sesuatu ada. Walau demikian Ia tidak menganggap
kesetaraan-Nya dengan Allah sebagai milik yang dipertahankan, melaikan Ia telah
mengosongkan diri-Nya sendiri sampai mati dikayu salib tetapi Allah telah meninggikan Dia dan
memberikan kepada-Nya nama dia atas segala nama yaitu sebagai Tuhan atas alam semesta.
9
. . Pdt. DR. Samuel Hakh dalam Materi Kuliah Kolokium Biblika (Kamis, 25 Juli 2013)
12 | P a g e
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas tentang Hikmat maka penulis dapat memberikan kesimpulan :
- Konsep tentang Hikmat sangat popular dikalangan umat Israel yang berakar pada
kebudayaan Timur Tengah kuno. Bahwa pada zaman itu telah ada kelompok orang
berhikmat atau para cendekiawan yang mengemukakan hikmat sebagai salah satu
petunjukk dalam menjalani hidup.
- Hikmat identik dengan pendidikan dan pengajaran. Karena hikmat dapat diperoleh
lewat pendidikan dan pengajaran. Tujuan hikmat adalah mendapatkan kecakapan
intelektual dan kemampuan untuk menyusun rencana dan menetapkan keputusan etis
dalam kehidupan diri sendiri maupun orang lain.
- Hikmat menurut Perjanjian Lama tujuannya adalah mendidik orang muda agar hidup
teratur secara moral, dan berhasil dalam hidup makmur dan kesejahteraan.
- Hikmat ini bermula dari rasa takut akan Tuhan mendatangkan ketaatan dan membawa
pada keberhasilan . satu hal yang penting bahwa hikmat Allah ini sangat luas dan
dalam sehingga manusia tidak akan pernah mampu memahami kebesaran hikmat
Allah.
- Bagi orang Israel hikmat Allah saja yang hadir dalam proses penciptaan alam semesta
sehingga tidak ada seorang manusia yang dapat menyamai hikmat Allah.
- Dalam Perjanjian Baru hikmat Allah nyata dalam diri Yesus. Bahwa Yesus sendirilah
hikmat itu dan hikmat termuliaa dari Allah nyata lewat proses penyelamatan manusia
lewat kematianNya di kayu salib.
- Menurut Paulus segala hikmat adalah kesia-sian jikalau tidak bermuara pada teologi
penyaliban. Hal ini juga merupakan kecaman keras terhadap gnostis suatu aliran
hikmat duniawi zaman perjanjian Baru yang merupakan hasil asimilasi dengan
kebudayaan helenisme.
- Pada akhirnya semua orang percaya akan beroleh hikmat Allah untuk memahami dan
menyatakan kehendak Allah lewat tindakan yang nyata. Dan hikmat Allah itu
seharusnya diaplikasi secara baik untuk kemuliaan Allah.