AND
OVERVIEW OF BUSSINESS PROCESS
MATA KULIAH TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MANAJEMEN DAN AKUNTANSI
DOSEN : Dr. NASRIZAL, SE, M. Si, Ak, CA
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
1. RIRI RAHAYU (NIM 2110247005)
2. ANTO (NIM 2110246872)
3. JUSNALA YANTI (NIM 2110246889)
4. MAZIYAH (NIM 2110246786)
5. DEA RESA WANA (NIM 2110247007)
6. TRI SETYA HADISTI (NIM 2110246990)
DAFTAR ISI.................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 2
1.3 Tujuan Pembelajaran.................................................................. 2
BAB II ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM OVERVIEW........... 3
2.1 Kebutuhan Informasi dan Proses Bisnis................................... 3
2.2 Sistem Informasi Akuntansi...................................................... 8
2.3 Kasus Persaingan Walmart VS Tesco....................................... 16
BAB III OVERVIEW OF BUSSINES PROCESS........................................ 20
6.1 Pemprosesan Transaksi : Siklus Pengolahan Data.................... 20
6.2 Sistem Enterprise Resource Planning (ERP)............................ 30
6.3 Kasus Bar Harbor Blueberry Farm........................................... 34
BAB IV PENUTUP........................................................................................ 38
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 39
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini menyajikan teori pengantar atas Sistem Informasi Akuntansi yang
dimulai dari pembahasan tinjauan menyeluruh atas Sistem Informasi Akuntansi
sampai pembahasan Pemrosesan Transaksi dan Sistem Enterprise Resource
Planning (ERP). Pada setiap bagian juga disajikan kasus-kasus yang relevan beserta
pembahasan/penyelesaian kasus dimaksud.
2
BAB II
ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM OVERVIEW
4
untuk melakukan pertukaran barang atau jasa atau kejadian lain yang dapat
diukur dari segi ekonomi oleh organisasi. Contohnya meliputi aktivitas
menjual barang kepada pelanggan, membeli persediaan dari pemasok, dan
membayar karyawan. Proses yang dimulai dengan menangkap data transaksi
dan diakhiri dengan output yang penuh informasi, seperti laporan keuangan,
disebut dengan pemrosesan transaksi (transaction processing).
Banyak aktivitas bisnis merupakan pasangan kejadian yang terlibat
dalam pertukaran memberi-mendapatkan (give-get exchange). Sebagian
besar organisasi saling terikat dalam sejumlah kecil pertukaran memberi-
mendapatkan, tetapi setiap jenis pertukaran dapat terjadi berkali-kali.
Pertukaran ini dapat dikelompokkan ke dalam lima siklus proses bisnis atau
siklus transaksi (business processes or transaction cycle):
a. Siklus pendapatan (revenue cycle), di mana barang dan jasa dijual
untuk mendapatkan uang tunai atau janji untuk menerima uang tunai di
masa depan;
b. Siklus pengeluaran (expenditure cycle), di mana perusahaan membeli
persediaan untuk dijual kembali atau bahan baku untuk digunakan
dalam memproduksi barang sebagai pertukaran uang tunai atau janji
untuk membayar uang tunai di masa depan;dan
c. Siklus produksi atau konversi (production or conversion cycle), di
mana bahan baku ditransformasikan menjadi barang jadi.
d. Siklus sumber daya manusia/penggajian (human resources/payroll
cycle), di mana karyawan dipekerjakan, dilatih, diberi kompensasi,
dievaluasi, dipromosikan, dan diberhentikan.
e. Siklus pembiayaan (financing cycle), di mana perusahaan menjual
sahamnya kepada investor dan meminjam uang, kemudian investor akan
dibayar dengan dividen dan bunga yang dibayar atas pinjamannya
tersebut.
5
Siklus-siklus ini sering kali memproses beberapa transaksi yang
berkaitan. Contohnya, sebagian besar transaksi siklus pendapatan merupakan
proses menjual barang dan jasa kepada pelanggan atau melakukan penagihan
kas atas penjualan tersebut. Gambar 1-1 berikut ini menunjukkan siklus
transaksi utama dan pertukaran memberi-mendapatkan yang melekat pada
setiap siklus.
Gambar 1-1 SIA dan Subsistemnya
6
Tabel 1-2 berikut merupakan daftar beberapa aktivitas utama dalam
setiap siklus transaksi.
Tabel 1-2 Aktivitas Siklus Umum
7
Perhatikan bahwa aktivitas terakhir yang terdaftar dalam Tabel 1-
2 untuk setiap siklus transaksi adalah “Mengirim informasi yang sesuai
untuk siklus lainnya.” Gambar 1-1 menunjukkan bagaimana berbagai siklus
transaksi ini berkaitan satu sama lain dan terhubung dengan sistem buku
besar dan pelaporan (general ledger and reporting system), yang
digunakan untuk menghasilkan informasi bagi manajemen dan pihak
eksternal.
Dalam beberapa paket perangkat lunak akuntansi, berbagai siklus
transaksi diimplementasikan sebagai modul yang terpisah. Setiap organisasi
tidak perlu untuk mengimplementasikan setiap modul. Lebih lanjut lagi,
beberapa organisasi memiliki kebutuhan yang unik. Institusi keuangan,
contohnya, memiliki siklus giro dan angsuran pinjaman yang terkait dengan
transaksi yang melibatkan rekening nasabah dan pinjaman. Selain itu, sifat
siklus transaksi tertentu berbeda antarjenis organisasi. Contohnya, siklus
pengeluaran perusahaan jasa, seperti akuntan publik atau biro hukum,
biasanya tidak melibatkan pemrosesan transaksi terkait dengan pembelian,
penerimaan, dan pembayaran barang yang akan dijual kembali ke pelanggan.
Setiap siklus transaksi dapat mencakup berbagai proses atau aktivitas bisnis
yang berbeda. Setiap proses bisnis dapat menjadi relatif sederhana atau
cukup kompleks.
12
Terdapat tiga faktor yang memengaruhi desain SIA:
a. perkembangan TI;
b. strategi bisnis; dan
c. budaya organisasi.
13
Penting juga untuk mengenali bahwa desain SIA juga dapat
memengaruhi budaya organisasi dengan mengendalikan arus informasi di
dalam organisasi. Contohnya, SIA dapat membuat informasi yang dapat
diakses dengan mudah dan tersedia secara luas yang memungkinkan
peningkatan tekanan pada otonomi dan desentralisasi.
Penyelesaian Kasus :
a. Informasi jenis apa yang Anda pikirkan dari pengumpulan Tesco?
Tesco melakukan pengumpulan informasi mengenai pembelian dari pembeli
terhadap penggunaan clubcard. Dari penggunaan clubcard ini bisa dilihat juga
indentitas dari pelanggan, sehingga Tesco dapat melakukan pengelompokkan
pelanggan yang paling menguntungkan. Sehingga hal ini menjadi sebuah
keuntungan bagi Tesco agar dapat memberikan reward kepada pelanggan dan
menemukan cara untuk menarik perhatian dari kelompok pelanggan yang
menguntungkan ini. Dari Clubcard juga bisa dilihat data produk apa yang
banyak diminati oleh pembeli sehingga bisa melakukan strategi yang efektif
terhadap produk tersebut dengan menambah stok produk teresebut.
20
BAB III
OVERVIEW OF BUSSINESS PROCESS
21
c. Orang yang berpartisipasi dalam setiap aktivitas.
Secara historis, sebagian besar bisnis menggunakan dokumen sumber
(source documents) kertas untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas bisnis
mereka. Kemudian memindahkan data dari kertas tersebut ke dalam komputer
dan menyimpannya dengan nama dan format yang ada. Dokumen sumber adalah
dokumen yang digunakan untuk memperoleh data transaksi pada sumbernya
ketika transaksi terjadi (misalnya: pesanan penjualan dan pesanan pembelian.
Dokumen turnaround (tunaround documents) adalah catatan data
perusahaan yang dikirim ke pihak eksternal dan kemudian dikembalikan ke
sistem sebagai input. Dokumen turnaround ada dalam bentuk mesin yang dapat
dibaca untuk mempermudah pemrosesan selanjutnya sebagai catatan input
(contoh : tagihan utilitas yang dikirim ke pelanggan, dikembalikan bersama
pembayaran pelanggan, dan dibaca oleh alat pemindai khusus ketika
dikembalikan).
Alat otomatisasi data sumber (source data automation) mengambil data
transaksi dalam bentuk yang dapat dibaca mesin pada waktu dan tempat asalnya.
Seperti ATM yang digunakan oleh bank, pemindai point penjualan yang
digunakan dalam took ritel, serta pemindai bar code yang digunakan dalam
gudang.
Langkah kedua dalam pemrosesan input adalah untuk memastikan data
yang diambil akurat dan lengkap. Salah satu cara untuk melakukannya adalah
untuk menggunakan otomatisasi data sumber atau dokumen turnaround yang
didesain dengan baik dan layar entri data. Dokumen dan layar yang didesain
dengan baik meningkatkan akurasi dan kelengkapan dengan memberikan
instruksi data apa yang dikumpulkan, mengelompokkan secara logis informasi-
informasi yang berdekatan, menggunakan kotak centang atau menu turun-naik
untuk memberikan opsi yang tersedia, serta menggunakan bayangan dan batas
yang sesuai untuk memisahkan item-item data dengan jelas.
Pengguna dapat meningkatkan pengendalian dengan menggunakan
22
dokumen sumber yang sudah diberi nomor atau dengan memiliki sistem yang
secara otomatis menetapkan nomor urut untuk setiap transaksi baru.
Langkah ketiga dalam pemrosesan input adalah untuk meyakinkan
kebijakan perusahaan diikuti, seperti menyetujui atau memverifikasi transaksi.
2. Penyimpanan Data
Data perusahaan adalah salah satu sumber daya yang paling pentig.
Relevansi data tak menjamin bahwa data tersebut berguna. Agar data berfungsi
sebagaimana mestinya, organisasi harus siap dan bisa mengakses data tersebut
dengan mudah. Oleh karena itu, akuntansi perlu memahami bagaimana data
diatur dan disimpan dalam SIA dan bagaimana data-data tersebut dapat diakses.
Esensinya, akuntan harus tahu bagaimana mengelola data untuk penggunaan
perusahaan secara maksimum.
Informasi akuntansi kumulatif disimpan dalam buku besar umum
(general ledger) yang berisi ringkasan level data untuk setiap akun aktiva,
kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban organisasi. Dan buku besar
pembantu (subsidiary ledger) yang digunakan untuk mencatat data secara detail
untuk akun buku besar umum dengan banyak sub-akun terpisah, seperti piutang,
persediaan, dan utang usaha.
Akun buku besar umum berhubungan dengan akun buku besar pembantu
yang disebut akun control (control account). Akun control merupakan sebuah
titel yang diberikan pada akun buku besar umum yang meringkas total jumlah
yang tercatat dalam buku besar pembantu. Hubungan antara akun control buku
besar umum dan total saldo pada tiap-tiap akun buku besar pembantu membantu
menjaga keakuratan data SIA. Khususnya jumlah dari semua saldo akun buku
besar pembantu yang harus sama dengan jumlah akun kontol buku besar umum
yang terkait. Perbedaan di antara keduanya mengindikasikan telah terjadi
kesalahan pencatatan.
Data dalam buku besar disusun secara logis menggunakan teknik
23
pengkodean. Pengkodean (coding) adalah penetapan sisematis dari angka atau
huruf pada item untuk mengklasifikasi dan mengatur item-item tersebut.
Berikut ada beberapa teknik pengkodean, yaitu :
a. Dengan kode urutan (sequence code), merupakan item-item yang diberikan
nomor secara berurutan sehingga perbedaan dalam kode urutan akan
mengindikasikan item hilang yang sebaiknya diinvestigasi. Contohnya cek
yang dinomori sebelumnya, faktur, dan pesanan pembelian.
b. Dengan kode blok (block code), merupakan blok angka yang dicadangkan
untuk kategori data tertentu, sehingga akan membantu untuk mengatur data.
Contohnya bagan akun.
c. Dengan kode grup (group code), merupakan dua atau lebih subgroup digit
yang digunakan untuk kode item. Kode grup sering kali digunakan bersamaan
dengan kode blok.
d. Dengan kode mnemonic (mnemonic code), merupakan huruf dan angka yang
diselingi untuk mengidentifikasi item. Kode mnemonic berasal dari deskripsi
item dan biasanya mudah untuk dihafal.
Untuk menghasilkan sistem pengkodean yang lebih, berikut pedoman yang
harus diikuti :
a. Konsisten dengan tujuan penggunaannya, yang mengharuskan pembuat kode
menentukan sistem yang diinginkan output sebelum memilih kode;
b. Memungkinkan untuk penambahan;
c. Sesederhana mungkin untuk meminimalkan biaya, memudahkan penghafalan
dan interpretasi, juga memastikan dapat diterima oleh karyawan;
d. Konsisten dengan struktur organisasi perusahaan dan antar divisi perusahaan.
Contoh yang sangat baik terkait pengkodean ini adalah bagan akun (chart
of accounts), yang merupakan daftar angka yang ditetapkan untuk setiap aun
buku besar umum. Angka-angka akun ini memungkinkan data transaksi
dikodekan, diklasifikasikan, dan dimasukkan ke dalam akun yang sesuai. Bagan
akun juga mempermudah persiapan laporan keuangan, karena data yang
24
disimpan dalam tiap-tiap akun dapat dengan mudah diringkas untuk presentasi.
Namun, data yang tersimpan dalam akun ringkasan tidak bisa dengan mudah
dianalisa dan dilaporkan dengan lebih detail. Akibatnya, penting bahwa bagan
akun berisi data yang detail untuk memenuhi kebutuhan informasi organisasi.
Data transaksi sering kali dicatat dalam jurnal sebelum dientri ke dalam
buku besar. Entri jurnal menunjukkan akun dan jumlah untuk didebit dan
dikredit. Jurnal umum (general journal) digunakan untuk mencatat transaksi
yang tidak sering atau tidak rutin, seperti pembayaran pinjaman dan penyesuaian
akhir periode dan jurnal penutup. Jurnal khusus (specialized journal) mencatat
sejumlah besar transaksi yang berulang seperti penjualan, penerimaan kas, dan
pengeluaran kas.
25
Gambar diatas menunjukkan bagaimana cara menjurnal dan mem-posting
transaksi penjualan. Pertama, setiap penjualan kredit dicatat dalam jurnal
penjualan. Kemudian, setiap entri jurnal penjualan di-posting ke akun pelanggan
yang sesuai pada buku besar pembantu piutang. Secara periodic, total semua entri
jurnal penjualan di-posting ke buku besar.
26
Gambar tersebut juga menunjukkan cara memasukkan angka referensi dan
dokumen yang memberikan jejak audit. Jejak audit (audit trail) adalah jalur
transaksi yang dapat ditelusuri melalui sistem pengolahan data dari titik asal ke
output final, atau mundur dari output final ke titik asal. Jejak audit ini digunakan
untuk mengecek keakuratan dan validitas posting buku besar. Jurnal penjualan
mencatat nomor faktur untuk setiap entri individu. Ini memberikan penjelasan
untuk menempatkan dan menguji dokumen sumber yang sesuai untuk
memverifikasi transaksi yang terjadi dan dicatat secara akurat.
3. Pengolahan Data
Setelah data aktivitas bisnis dimasukkan ke dalam sistem, data tersebut
harus diproses untuk menjaga arus database. Berikut 4 (empat) jenis aktivitas
pengolahan data yang berbeda yang disebut sebagai CRUD, adalah :
28
a. Membuat (creating) record data baru, seperti menambahkan data karyawan
yang baru dipekerjakan ke database penggajian.
b. Membaca (reading), mengambil atau melihat data yang sudah ada.
c. Memperbarui (updating) data yang tersimpan sebelumnya.
d. Menghapus (deleting) data, seperti membersihkan file induk vendor untuk
semua vendor dalam perusahaan yang tidak lagi melakukan bisnis dengan
perusahaan.
Pembaruan yang dilakukan secara periodic, misalnya harian disebut
sebagai pemrosesan batch (batch processing), yaitu mengakumulasikan catatan
transaksi ke dalam grup atau batch untuk memproses pada interval regular seperti
harian atau mingguan. Catatan biasanya disortir ke dalam beberapa urutan
(secara numeric atau alphabet) sebelum pemrosesan. Sebagian besar perusahaan
memperbarui data pada saat terjadinya transaksi, yang disebut sebagai
pemrosesan online, real-time (online, real-time processing), karena pemrosesan
ini menjadikan informasi yang disimpan selalu baru, yang kemudian akan
meningkatkan pengambilan keputusan yang berguna. Sistem ini juga lebih akurat
karena kesalahan data dapat diperbaik pada saat itu juga. Dan juga memberikan
keunggulan kompetitif yang signifikan.
29
4. Output Informasi
Langkah akhir dalam siklus pengolahan data adalah output informasi.
Ketika ditampilkan pada monitor, output mengacu pada “soft copy”. Dan ketika
dicetak dalam kertas, output mengacu pada “hard copy”. Informasi biasanya
disajikan dalam 3 (tiga) bentuk, yaitu sebagai berikut :
a. Dokumen (document), adalah catatan transaksi atau data perusahaan lainnya.
30
b. Laporan (report), digunakan oleh karyawan untuk mengendalikan aktivitas
operasional dan oleh manajer digunakan untuk membuat keputusan dan
merumuskan strategi bisnis.
c. Database Query (pertanyaan), digunakan untuk memberikan informasi yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang
membutuhkan tindakan atau jawaban cepat. Informasinya akan diambil,
ditampilkan, atau dicetak, dan/atau dianalisis sebagaimana yang diminta.
32
a. Keuangan (sistem buku besar dan pelaporan), terdiri dari buku besar, piutang,
utang, aktiva tetap, penganggaran, manajemen kas, dan persiapan laporan
manajerial dan laporan keuangan.
b. Sumber daya manusia dan penggajian, terdiri dari sumber daya manusia,
penggajian, imbalan kerja karyawan, pelatihan, waktu dan kehadiran, manfaat,
dan laporan pemerintah.
c. Memesan ke kas (siklus pendapatan), terdiri dari entri pesanan penjualan,
pengiriman, persediaan, penerimaan kas, dan perhitungan komisi.
d. Membeli untuk membayar (siklus pengeluaran), terdiri dari pembelian,
penerimaan dan pemeriksaan persediaan, persediaan dan manajemen gudang, dan
pengeluaran kas.
e. Manufaktur (siklus produksi), terdiri dari perekayasaan, penjadwalan produksi,
daftar bahan baku, barang dalam proses, manajemen alur kerja, pengendalian
kualitas, manajemen biaya, serta proses manufaktur dan proyek.
f. Manajemen proyek, terdiri dari penetapan biaya, penagihan, waktu dan biaya,
unit kinerja, dan manajemen aktivitas.
g. Manajemen hubungan pelanggan, terdiri dari penjualan dan pemasaran,
komisi, pelayanan, kontak pelanggan, dan dukungan pusat panggilan.
h. Alat sistem, terdiri dari alat untuk membuat data file induk, membuat perincian
arus informasi, pengendalian akses, dan sebagainya.
Sistem ERP dengan database terpusat, memberikan beberapa keuntungan
yang signifikan, sebagai berikut :
a. ERP memberikan tampilan tunggal atas data organisasi dan situasi keuangan
yang terintegrasi di seluruh perusahaan. Menyimpan semua informasi perusahaan
dalam database tunggal memecah hambatan antara departemen dan arus
informasi.
b. Input data diambil atau dikunci sekali, dan tidak berkali-kali, saat dimasukkan ke
dalam sistem yang berbeda. Mengunduh data dari satu sistem ke yang lain tidak
lagi diperlukan.
33
c. Manajemen mendapatkan visibilitas yang lebih besar ke dalam setiap area
perusahaan dan kemampuan dalam memonitor yang lebih besar. Karyawan lebih
produktif dan efisien karena mereka dapat secara cepat mengumpulkan data dari
dalam dan luar departemen mereka.
d. Organisasi memperoleh pengendalian akses yang lebih baik. ERP dapat
mengkonsolidasikan berbagai perizinan dan model keamanan ke dalam struktur
akses data tunggal.
e. Prosedur dan laporan yang telah distandarisasi antarunit bisnis. Standarisasi ini
khususnya dapat bernilai dengan merger dan akuisisi karena sistem ERP dapat
menggantikan sistem yang berbeda dengan sistem tunggal dan bersatu.
f. Pelayanan pelanggan meningkat karena karyawan dapat dengan cepat mengakses
pesanan, persediaan yang tersedia, mengirimkan informasi, dan detail transaksi
pelanggan sebelumnya.
g. Pabrik manufaktur menerima pesanan baru secara real-time, dan otomatisasi
proses manufaktur membuat produktivitas meningkat.
Sistem ERP juga memiliki kerugian yang signifikan, sebagai berikut :
a. Biaya. Perangkat keras ERP, perangkat lunak dan biaya konsultasi berkisar dari
$50 juta hingga $500 juta untuk perusahaan Fortune 500 dan pembaruan dapat
menghabiskan biaya sebesar $50 juta hingag $100 juta. Perusahaan berukuran
sedang dapat menghabiskan sekitar $10 sampai $20 juta.
b. Jumlah waktu yang diminta. Hal ini dapat menghabiskan beberapa tahun untuk
memilih dan mengimplementasikan sistem ERP secara penuh, tergantung pada
ukuran bisnis, jumlah modul yang harus diimplementasikan, tingkat penyesuaian,
lingkup perubahan, dan seberapa baik pelanggan mengambil kepemilikan
proyek. Sebagai hasilnya, implementasi ERP memiliki risiko tinggi atas
kegagalan proyek.
c. Perubahan proses bisnis. Kecuali perusahaan ingin menghabiskan waktu dan
uang untuk menyesuaikan modul, mereka harsu beradaptasi untuk
menstandarisasi proses bisnis sebagai lawan dalam mengadopsi paket ERP untuk
34
proses perusahaan yang ada. Kegagalan untuk memetakan proses bisnis saat ini
terdapat pada perangkat lunak ERP yang sudah ada adalah penyebab terbesar
kegagalan proyek ERP.
d. Kompleksitas. Hal ini berasal dari integrasi berbagai aktivitas dan sistem bisnis
yang berbeda, masing-masing memiliki proses, aturan bisnis, semantic data,
hierarki otorisasi, dan pusat keputusan yang berbeda.
e. Resistansi. Organisasi yang memiliki banyak departemen dengan sumber daya
terpisah, misi, laba dan rugi, dan rantai komando mungkin percaya bahwa sistem
tunggal memiliki beberapa keuntungan. Ini juga memerlukan pelatihan dan
pengalaman yang dapat dipertimbangkan untuk menggunakan sistem ERP secara
efektif, dan penolakan karyawan adalah alasan utama mengapa banyak
implementasi ERP tidak sukses.
Oleh karena terlalu sulit bagi sebagian besar perusahaan untuk
mengimplementasikan perangkat lunak ERP itu sendiri, mereka sering kali
mempekerjakan vendor ERP atau perusahaan konsultasi untuk melakukannya. Ada
banyak vendor ERP, dua yang terbesar adalah SAP dan Oracle. Vendor terkemuka
lainnya adalah The Sage Group, Microsoft, dan Infor. Perusahaan-perusahaan ini
biasanya memberikan tiga jenis jasa, yaitu konsultasi, penyesuaian, dan dukungan.
Pentingnya pengendalian internal dalam ERP tidak dapat dinyatakan secara
berlebihan. Sifat terintegrasi sistem ERP berarti bahwa kecuali setiap item data
divalidasi dan dicek untuk akurasi waktu entri awal, kesalahan akan secara otomatis
tersebar lewat sistem. Oleh karena itu, pengendalian entri data dan pengendalian
akses menjadi hal yang penting. Sebagian manajer dan karyawan hanya melihat dan
memiliki akses untuk sebagian porsi dari sistem. Pemisahan tugas ini memberikan
pengendalian internal. Penting untuk memisahkan pertanggungjawaban
penyimpanan asset, otorisasi aktivitas yang mempengaruhi asset tersebut, dan
mencatat informasi mengenai aktivitas dan status asset organisasi.
36
Penyelesaian Kasus
37
38
39
BAB IV
PENUTUP
40
DAFTAR PUSTAKA
Romney, Marshall B. dan Paul J.Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 13.
Jakarta: Salemba Empat.
41