Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar disebut dengan selisih (variance). Analisis selisih
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung berbeda dengan analisis selisih biaya overhead
pabrik.
Dalam analisis selisih biaya bahan baku dan biaya tenaga kerjalangsung hanya dikenal dua macam
kapasitas: kapasitas sesungguhnya dan kapasitas standar,sedangkan dalam analisis selisish biaya
overhead pabrik dikenal tiga macam kapasitas: kapasitassesungguhnya, kapasitas standar, dan kapasitas
normal (kapasias yang terakhir ini digunakanuntuk ,menghitung tarif bop).
1. analisis selisih biaya produksi langsung (biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung).
2. biaya overhead pabrik.
Dalam model ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standartidak dipecah ke dalam selisih
harga dan selisih kuantitas, tetapi hanya ada satumacam selisih yang merupakan gabungan antara selisih
harga dengan selisih kuantitas. Jadi dalam analisis selisih biaya produksi hanya akan dijumpai tiga selisih:
Hasil perhitungan selisih diberi tanda L (selisih labaatau selisih yang menguntungkan) dan tanda R
(selisih rugi). Analisis selisih dalammodel ini dapat digambarkan dengan rumus sebagai berikut:
Dimana:
HS = Harga Sesungguhnya
Dimana :
Dalam hubungannya dengan biaya bahan baku, analisis selisih biaya bahanbaku menjadi selisih harga
dan selisih kuantitas ditujukan untuk membebankantanggung jawab terjadinya masing-masing jenis
selisih tersebut kepada manajeryang bertanggung jawab. Selisih harga yang timbul menjadi tanggung
jawabmanajerfungsi pembelian, sedangkan selisih kuantitas menjadi tanggung jawabmanajer produksi.
Dalam model ini, selisih antara biaya standar dengan biaya sesunggguhnyadipecah menjadi tiga macam
selisih berikut ini: selisih harga, selisih kuantitas dan selisih harga atau kuantitas. Hubungan harga dan
kuantitas standar dengan harga dan kuantitas sesungguhnya dapat terjadi dengan tiga kemungkinan
berikut ini :
1. Harga dan kuantitas standar masing-masing lebih besar atau lebih kecildari harga dan kuantitas
sesungguhnya
2. Harga standar lebih rendah dari sesungguhnya, namun sebaliknyakuantitas standar lebih tinggi
dari kuantitas sesungguhnya
3. Harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya, namun sebaliknyakuantitas standar lebih
rendah dari kuantitas sesungguhnya
Analisis varians biaya produksi adalah suatu proses sistematis untuk mengidentifikasi, melapor, dan
menjelaskan varians atau penyimpangan hasil yang sesungguhnya dari hasil yang diharapkan atau
dianggarkan.
Apa yang dimaksud dengan analisis varians biaya produksi (manufacturing Cost Variances) ?
Manufacturing Cost Variances atau varians biaya produksi adalah suatu proses sistematis untuk
mengidentifikasi, melapor, dan menjelaskan varians atau penyimpangan hasil yang sesungguhnya dari
hasil yang diharapkan atau dianggarkan (Tunggal 1995).
Yang dimaksud dengan analisis varians dalam penelitian ini adalah proses untuk mengidentifikasi adanya
penyimpangan antara biaya produksi yang dianggarkan dengan realisasi biaya produksi yang terjadi.
Analisis varians biaya produksi terdiri dari analisis varians biaya bahan baku, analisi varians biaya tenaga
kerja langsung, dan analisi varians biaya overhead pabrik.
Penghitungan selisih biaya bahan baku dapat di lakukan dengan model satu selisih,model dua selisih
atau model tiga selisih (Daljono: 2001:2012).
Model satu selisih dengan cara membandingkan biaya standart dengan biaya yang sesungguhnya.
Model dua selisih membedakan selisih biaya menjadi selisih harga dan selisih kuantitas.
Untuk menghitung selisih harga bahan baku dilakukan perbandingan antara harga bahan baku
sesungguhnya dengan harga bahan baku menurut standart. Jumlah selisih harga bahan baku dihitung
dengan cara mengalikan selisih harga bahan baku persatuan dengan kuantitas sesungguhnya yang dibeli.
Selisih kuantitas bahan bahan baku adalah seslisih kuantitas yang timbul karena telah dipakai kuantitas
bahan baku yang lebih besar atau lebih kecil disbanding dengan kuantitas standar dalam pengolahan
produk. Selisih kuantitas bahan baku dapat dihitung sebesar kuantias bahan baku dikalikan dengan
harga standar bahan baku per buah.
Model tiga selisih membedakan selisih biaya menjadi selisih harga, selisih kuantitas dan selisih
gabungan.
Penghitungan selisih biaya tenaga kerja langsung dapat dilakukan dengan model satu selisih, model dua
selisih dan model tiga selisih (Daljono 2001:212).
Model satu selisih menghitung selisih biaya tenaga kerja langsung dengan cara membandingkan biaya
standar dan biaya sesungguhnya.
Model dua selisih membedakan selisih biaya menjadi selisih tarif upah langsung dan selisih efisiensi
upah langsung.
Selisih efisiensi upah langsung dihitung dari selisih jam kerja langsung sesungguhnya dengan jam kerja
standar dikalikan tarif upah langsung standar.
Model tiga selisih membedakan selisih biaya menjadi selisih tarif upah langsung, selisih efisiensi upah
langsung dan selisih gabungan.
Selisih biaya overhead pabrik timbul karena perbedaan antara biaya overhead pabrik yang
sesungguhnya dengan yang seharusnya terjadi dalam mengolah produk. Analisis selisih biaya overhead
pabrik dapat dilakukan dengan model satu selisih, model dua selisih, model tiga selisih dan model empat
selisih.
Model satu selisih menghitung selisih biaya overhead pabrik secara total yaitu dengan membandingkan
biaya overhead pabrik standar dan biaya overhead pabrik sesungguhnya.
Model dua selisih membedakan selisih biaya menjadi selisih terkendalikan dan selisih volume.
Selisih terkendalikan
Selisih terkendalikan adalah selisih yang diakibatkan oleh perbedaan antara biaya overhead pabrik yang
sesungguhnya terjadi. dengan biaya overhead pabrik yang dianggarkan pada jam atau kapasitas standar.
Selisih volume
Selisih volume adalah selisih antara kapasitas normal dengan kapasitas standar.
Model tiga selisih membedakan selisih biaya menjadi selisih anggaran, selisih kapasitas dan selisih
efisiensi.
Model empat selisih membedakan selisih biaya menjadi selisih anggaran, selisih kapasitas, selisih
efisiensi variabel dan selisih efisiensi tetap.
Sedangkan menurut Bastian & Nurlela (2006) menyatakan bahwa: “Varians adalah selisih antara biaya
aktual dengan standar yang ditetapkan sebelum kegiatan operasi perusahaan dilakukan.
Menurut Halim (2010): “Analisa varians biaya produksi adalah proses menganalisa selisih biaya yang
timbul karena perbedaan biaya produksi yang sesungguhnya terjadi dibandingkan dengan biaya
produksi standar, dan menentukan penyebab selisih biaya produksi tersebut. ‟‟
Ada tiga komponen biaya produksi yang dianalisa (Abdul Halim, 2010):
Biaya bahan baku,
Menurut Halim (2010): “Selisih biaya yang disebabkan oleh adanya perbedaan antara biaya bahan baku
yang sesungguhnya terjadi dengan biaya bahan baku standar.‟‟
Selisih biaya ini disebabkan oleh adanya perbedaan harga sesungguhnya dengan harga standar,
perbedaan antara kuantitas sesungguhnya dengan kuantitas standar. (Abdul Halim, 2010:278)
Menurut Halim (2010), “Selisih biaya tenaga kerja langsung adalah selisih biaya yang disebabkan oleh
adanya perbedaan antara biaya tenaga kerja langsung yang sesungguhnya dengan biaya tenaga kerja
langsung standar.‟‟ Selisih biaya ini disebabkan oleh:
Menurut Halim (2010) “Selisih biaya overhead pabrik adalah selisih biaya yang disebabkan adanya
perbedaan antara biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dengan biaya overhead pabrik
standar.‟‟
Perhitungan selisih biaya overhead pabrik berbeda dengan perhitungan selisih biaya produksi langsung.
Perhitungan tarif biaya overhead pabrik adalah menggunakan kapasitas normal, sedangkan
pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk menggunakan kapasitas sesungguhnya yang dicapai.
Dalam perusahaan yang menggunakan sistem biaya standar, analisis selisih biaya overhead pabrik
dipengaruhi oleh kapasitas standar. Oleh karena itu ada empat model analisis selisih biaya overhead
pabrik, yaitu sebagai berikut (Mulyadi,
2014:409):
Dalam model ini, selisih biaya overhead pabrik dihitung dengan cara mengurangi biaya overhead pabrik
dengan tarif standar pada kapasitas standar dengan biaya overhead pabrik sesungguhnya.
Selisih biaya overhead pabrik yang dihitung dengan model dua selisih dapat dipecah menjadi dua
macam selisih, yaitu selisih terkendalikan dan selisih volume. Selisih terkendalikan adalah perbedaan
biaya overhead sesungguhnya dengan biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas standar,
sedangkan selisih volume adalah perbedaan antara biaya overhead yang dianggarkan pada jam standar
dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk (kapasitas standar dengan tarif standar).
Selisih biaya overhead pabrik yang dihitung dengan model tiga selisih dapat dipecah menjadi tiga macam
selisih, yaitu selisih pengeluaran, selisih kapasitas dan selisih efisiensi. Selisih pengeluaran adalah
perbedaan biaya overhead pabrik sesungguhnya dengan biaya overhead yang dianggarkan pada
kapasitas sesungguhnya. Selisih kapasitas adalah perbedaan antara biaya overhead yang dianggarkan
pada kapasitas sesungguhnya dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk pada
kapasitas sesungguhnya (kapasitas sesungguhnya dengan tarif standar).
Model empat selisih ini merupakan perluasan model tiga selisih. Dalam model ini, selisih efisiensi dalam
model tiga selisih dipecah lebih lanjut menjadi dua selisih, yaitu selisih efisiensi variabel dan selsih.
Menurut Mulyadi (2014) ada tiga model analisis selisih biaya produksi langsung:
Dalam model ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar tidak dipecah ke dalam selisih
harga dan selisih kuantitas, tetapi hanya ada satu macam selisih yang merupakan gabungan antara
selisih harga dengan selisih kuantitas. Jadi dalam analisis selisih biaya produksi akan dijumpai tiga selisih,
yaitu selisih biaya bahan baku, selisih biaya tenaga kerja langsung dan selisih biaya overhead pabrik.
Hasil perhitungan selisih diberi tanda L (selisih laba atau selisih yang menguntungkan) dan tanda R
(selisih rugi). Analisis selisih dalam model ini dapat digambarkan dengan rumus berikut ini
Dalam model analisis selisih ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar dipecah
menjadi dua macam selisih, yaitu selisih harga dan selisih kuantitas atau efisiensi. Rumus perhitungan
selisih dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
SH = (HSt - HS) x KS
Dalam metode ini, selisih antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya dipecah menjadi tiga macam
selisih, yaitu selisih harga, selisih kuantitas, dan selisih harga/kuantitas. Dalam model tiga selisih, rumus
perhitungan selisih harga dan selisih kuantitas tergantung dari jenis hubungan harga dan kuantitas
standar dengan harga dan kuantitas sesungguhnya. Apabila selisih harga dan selisih kuantitas dalam
kondisi harga standar dan kuantitas standar masing-masing lebih rendah dari harga sesungguhnya dan
kuantitas sesungguhnya dapat dinyatakan dalam rumus berikut ini:
Rumus perhitungan selisih harga dan selisih kuantitas dalam kondisi harga standar dan kuantitas standar
masing-masing lebih tinggi dari harga sesungguhnya dan kuantitas sesungguhnya dapat dinyatakan
dalam rumus berikut ini:
SH = (HSt - HS) x KS
SK = (KSt - S) x HS
Apabila harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya, namun sebaliknya kuantitas standar lebih
tinggi dari kuantitas sesungguhnya, maka selisih gabungan yang merupakan harga/kuantitas tidak akan
terjadi. Dengan demikian perhitungan selisih harga dan selisih kuantitas dalam kondisi seperti ini dengan
model tiga selisih dilakukan dengan rumus berikut ini:
SH = (HSt - HS) x KS
Karena selisih harga/kuantitas sama dengan nol, maka dengan demikian tidak terdapat selisih biaya yang
menjadi tanggung jawab bersama diantara dua manajer (misalnya manajer fungsi pembelian dan
manajer fungsi produksi).
Jika harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya, namun sebaliknya kuantitas standar lebih
rendah dari kuantitas sesungguhnya, selisih gabungan tidak akan terjadi. Dengan demikian perhitungan
selisih harga dan kuantitas dalam kondisi seperti ini dengan model tiga selisih dilakukan dengan rumus
berikut ini:
https://www.researchgate.net/publication/326344196_Model_Analisis_Penyimpangan