Kel 5 Asbab An Nuzul Dan Asbab Al Wurudd
Kel 5 Asbab An Nuzul Dan Asbab Al Wurudd
Dosen Pengampu
Disusun oleh:
Semester 5 A
2021/ 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT., atas limpahan rahmat
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami sangat berharap
makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan juga
wawasan menyangkut Memahami Asbab an Nuzul dan Asbab al Wurud.
Dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang akan di buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3
Simpulan.........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
Isi surat dan ayat Qur’an umumnya berkorelasi dengan peristiwa yang terjadi
pada masa dakwah Nabi, seperti surat Baqarah, al-Hasyr dan al-'Adiyat. Kadang
kala pula suatu surat atau ayat diturunkan karena adanya kebutuhan mendesak
akan hukum-hukum Islam, seperti al-Nisa', al-Anfal, al-Thalak dan lain-lain.
Eratnya hubungan antara satu ayat atau surat dengan dinamika sosial budaya yang
terjadi ketika ayat atau surat tersebut diwahyukan, meniscayakan untuk
mengetahui sebab-sebab dari diwahyukannya satu ayat atau surat, ketika ayat atau
surat terkait ditafsirkan. Para ulama menyepakati bahwa mengetahui asbabu al-
nuzul akan sangat membantu untuk mengetahui dan memahami kandungan ayat
Al-Quran sekaligus untuk mengetahui makna serta rahasia-rahasia yang
dikandungnya.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Kata Asbabun nuzul terdiri dari kata asbab dan an-nuzul. Asbab adalah kata
jamak dari kata mufrad sabab, yang berarti sebab, alasan. Yang di maksud dengan
nuzul adalah penurunan Alquran dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw
melalui perantara malaikat Jibril As. Karena itu istilah lengkap asalnya ialah
Asbabun Nuzulul-Qur’an yang berarti sebab-sebab turun al-Quran.
a. Subhi Shalih: asbab an-nuzul adalah suatu yang menjadi sebab turunnya
satu atau beberapa ayat al-Qur’an yang terkadang menyiratkan suatu
peristiwa, sebagai respons atasnya atau penjelas terhadap hukum-hukum
ketika peristiwa itu terjadi.
b. Mana’ Al-Qaththan: asbab an-nuzul adalah peristiwa-peristiwa yang
menyebabkan turunnya al-qur’an, berkenaan dengannya waktu peristiwa
itu terjadi, baik berupa kejadian atau pertanyaan yang diajukan kepada
nabi.
Dapat disimpulkan bahwa asbab an-nuzul adalah kejadian atau peristiwa
yang melatarbelakangi turunnya ayat al-qur’an, dalam rangka menjawab,
menjelaskan, dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari kejadian
tersebut. Dari pengertian tersebut dapat di simpulkan bahwa sebab turunnya suatu
ayat itu berkisar pada dua hal yaitu:
Pengertian asbab al wurud secara etimologi terdiri dari dua bagian kata,
yang masing-masing kata memiliki makna tersendiri. Makna kata yang pertama,
yaitu kata asbab, merupakan bentuk jamak dari sabab yang berarti habl, yaitu
segala sesuatu yang dapat saling menghubungkan antara satu dengan yang
lainnya.
Jadi, makna kata asbab adalah sebab-sebab atau alasan hadirnya suatu hadits
yang disampaikan melalui Rasulullah SAW kepada para sahabatnya. Sementara
itu, kata al-wurud merupakan bentuk isim mashdar dari warada-yaridu-wurudan
yang artinya datang atau sampai. Selanjutnya, kata al wurud yang merupakan
bentuk isim mashdar yang berarti datang atau sampai.
Jadi, makna kata al-wurud adalah turunnya atau datangnya suatu hadits
yang disampaikan oleh Rasulullah saw. kepada para sahabatnya. Dengan
demikian, secara sederhana asbab wurud al-hadits dapat diartikan dengan sesuatu
yang menjadi sebab timbulnya suatu hadis.
Macam-macam asbab an-nuzul dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun,
asbab an-nuzul dapat dibagi kepada:
Artinya: “Katakanlah:”Dia-lah Allah, yang maha Esa. Allah adalah tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Tiada berada beranak dan tiada pula di
peranakkan. Dan tiada seorang pun yang setara dengan dengan dia.”
Satu sebab yang melatarbelakangi turunnya beberapa ayat. Contoh: Q.S. Ad-
dukhan/44: 10,15 dan16, yang berbunyi:
Artinya: “maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata.”
Artinya: “sesungguhnya (kalau) kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit
sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar).”
Artinya:“(ingatlah) hari (ketika) kami menghantam mereka dengan hantaman
yang keras. Sesungguhnya kami memberi balasan.”
Asbab an-nuzul dari ayat-ayat tersebut adalah; dalam suatu riwayat
dikemukakan, ketika kaum Quraisy durhaka kepada nabi saw. Beliau berdo’a
supaya mereka mendapatkan kelaparan umum seperti kelaparan yang pernah
terjadi pada zaman nabi Yusuf. Alhasil mereka menderita kekurangan, sampai-
sampai mereka pun makan tulang, sehingga turunlah (QS. Ad-dukhan/44: 10).
Kemudian mereka menghadap nabi SAW untuk meminta bantuan. Maka
Rasulullah SAW berdo’a agar di turunkan hujan. Akhirnya hujan pun turun, maka
turunlah ayat selanjutnya (QS. Addukhan/44: 15), namun setelah mereka
memperoleh kemewahan mereka pun kembali kepada keadaan semula (sesat dan
durhaka) maka turunlah ayat ini (QS. Ad-dukhan/44: 16) dalam riwayat tersebut
dikemukakan bahwa siksaan itu akan turun di waktu perang badar.
Sebab yang berupa hadis berarti pada waktu itu terdapat sebuah hadis,
namun sebagian sahabat tampaknya merasa kesulitan dalam memahaminya, maka
kemudian muncullah hadis lain yang dapat memberikan penjelasan terhadap
hadis tersebut. Contohnya: “sesungguhnya Allah SWT memiliki para malaikat di
bumi, yang dapat berbicara melalui mulut manusia mengenai kebaikan dan
keburukan seseorang.” (HR. Hakim)
c. Sebab yang berupa perkara yang berkaitan dengan para pendengar di kalangan
sahabat
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
Agus Solahudin dan Agus Suyadi, Ulumul Hadis (Bandung: Pustaka Setia, 2017),
2014), 61.