Anda di halaman 1dari 10

Ilmu Fiqih Serta Keutamaannya

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok

Mata Kuliah Qiraatul Kutub

Dosen Pengampu

Yudi Kamil M.Ag.

Disusun Oleh:

Emi ( NIM : 1920210015 )

Fitri Yani Lestari ( NIM : 1920210017 )

Hadi Muhaemin ( NIM : 1920210018 )

Iis Saripah ( NIM : 1920210021 )

Irsan Munawir Sazaly ( NIM : 1920210025 )

Semester 5A

PENIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) YAMISA SOREANG

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

 Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur dengan berkat rahmat Allah SWT,
yang telah memudahkan kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, Rasulullah
terakhir yang diutus dengan membawa syariah yang mudah, penuh rahmat, dan
membawa keselamatan dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Makalah berjudul Ilmu Fiqih Serta Keutamaannya  ini disusun untuk


memenuhi tugas mata kuliah Qiraatul Kutub. Kami  telah berusaha semaksimal
mungkin sesuai dengan kemampuan yang ada agar makalah ini dapat tersusun sesuai
harapan. Sesuai dengan fitrahnya, manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang
tak luput dari kesalahan dan kekhilafan, maka dalam makalah yang kami susun ini
belum mencapai tahap kesempurnaan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Soreang, 27 September 2021


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Bacaan Kitab Ta’lim Muta'lim ............................................................................ 2
2.2 Tarkib .................................................................................................................. 2
2.3 Pengembangan Materi ......................................................................................... 7
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ............................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kitab Ta‘līm al-Muta‘allim adalah sebuah kitab karangan seorang ulama’ besar yang
bernama Burhanuddin al-Islam al-Zarnuji. Dia hidup pada masa kejayaan ilmu pengetahuan,
dia belajar di Bukhara dan Samarqan yang pada saat itu kedua kota tersebut menjadi pusat
kegiatan keilmuan. Setelah belajar pada banyak guru akhirnya dia menjadi seorang ulama
besar, yang kemudian mengarang kitab Ta‘līm al-Muta‘allim.

Kitab ini ditulis oleh al-Zarnuji karena keprihatinannya terhadap para peserta didik pada saat
zamannya. Dia melihat banyak orang yang mempunyai ilmu, akan tetapi tidak diamalkannya
dalam kehidupan sehari-hari sehingga ilmu yang dimilikinya tidak bisa bermanfaat bagi
dirinya sendiri apalagi bagi orang lain dan lingkungannya. Berangkat dari keprihatinan
terhadap keadaan peserta didik pada zamannyalah yang membuat al-Zarnuji menulis sebuah
kitab yang berisikan tentang bagaimana menuntut ilmu yang baik sehingga bisa bermanfaat
bagi dirinya serta orang lain. Oleh sebab itulah dalam merumuskan tujuan pendidikan di
antaranya adalah mengharapkan Ridha Allah SWT, mengharapkan kebahagiaan akhirat,
menghilangkan kebodohan dan menegakkan agama.

Dalam kitab Ta‘līm al-Muta‘allim al-Zarnuji membagi ilmu pengetahuan menjadi dua
macam, yang di bagi menurut kebutuhannya yaitu ilmu yang hukumnya fardhu ‘ayn dan
fardhu kifāyah,4 dan dia menganjurkan peserta didik agar sebelum belajar maka dia harus
memilih ilmu, yaitu ilmu yang terbaik bagi dirinya dan agamanya baru kemudian ilmu yang
lain.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu ilmu yang fardhu kifayah dan haram di pelajari ?

2. Apa definisi ilmu ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui ilmu yang fardhu kifayah dan yang haram di pelajari

2. Mengetahui definisi ilmu


‫‪BAB II‬‬

‫‪PEMBAHASAN‬‬

‫‪2.1 Bacaan Kitab Ta’lim Muta'lim‬‬

‫‪A. Ilmu Yang Fardu Kifayah dan Yang Haram dipelajari.‬‬


‫َوأما حفظ ما يقع فى بعض األحايين ففرض على سبيل الكفاية‪ ،‬إذا قام به البعض فى بلدة سقط عن الب‪LL‬اقين‪ ،‬ف‪LL‬إن لم يكن فى‬
‫البلدة من يقوم به اشتركوا جميعا فى المأثم‪ ،‬فيجب على اإلمام أن يأمرهم بذلك‪ ،‬ويجبر أهل البلدة على ذل‪LL‬ك‪ .‬فقي‪LL‬ل‪ :‬ب‪ٔLL‬ان علم‬
‫ما يقع على نفسه فى جميع األحوال بمتر لة الطعام البد لكل واحد من ذل‪L‬ك‪.‬وعلم م‪LL‬ا يق‪LL‬ع فى بعض األح‪L‬ايين بمترل‪LL‬ة ال‪L‬دواء‬
‫يحتاج إليه فى بعض األوقات وعلم النجوم بمترلة المرض‪ ،‬فتعلمه حرام‪ ،‬النه يضر والينفع‪ ،‬والهرب من قض‪LL‬اء هللا تع‪LL‬الى‬
‫وق‪LL‬دره غ‪LL‬ير ممكن فينبغى لك‪LL‬ل مس‪LL‬لم أن يش‪LL‬تغل فى جمي‪LL‬ع أوقات‪LL‬ه ب‪LL‬ذكر هللا تع‪LL‬الى وال‪LL‬دعاء‪ ،‬والتض‪LL‬رع‪ ،‬وق‪LL‬راءة الق‪LL‬رآن‪،‬‬
‫والصدقات الدافعة للبالء ويسأل هللا تعالى العفو والعافية فى ال‪LL‬دين واآلخ‪LL‬رة ليص‪LL‬ون هللا عن البالء واآلف‪LL‬ات‪ ،‬ف‪LL‬إن من رزق‬
‫الدعاء لم يحرم اإلجابة‪ .‬فإن كان البالء مقدرا يصبه المحالة‪ ،‬ولكن ييسره هللا تعلى عليه ويرزقه الصبر ببركة ال‪LL‬دعاء اللهم‬
‫إذا تعلم من النجوم قدرما يعرف به القبلة‪ ،‬وأوقات الصالة فيجوز ذلك وأما تعلم علم الطب فيجوز‪ ،‬ألن‪LL‬ه س‪LL‬بب من األس‪LL‬باب‬
‫فيجوز تعلمه كسائر األسباب فقد تداوى النبى عليه وسلم وقد حكى عن الشافعى رحمة هللا تعالى أن‪LL‬ه ق‪LL‬ال‪ :‬العلم علم‪LL‬ان‪ :‬علم‬
‫‪.‬الفقه لألديان‪ ،‬وعلم الطب لألبدان‪ ،‬وما وراء ذلك بلغة مجلس‬
‫‪B. Definisi Ilmu.‬‬
‫وأما تفسير العلم‪ :‬فهو صفة يتجلى بها لمن قامت هى به المذكور والفقه‪ :‬معرفة دقائق العلم قال أبو حنيف‪L‬ة رحم‪L‬ة هللا تع‪L‬الى‬
‫عليه الفقه معرفة النفس ما لها وما عليها‪ .‬وقال‪ :‬ما العلم إال للعمل به‪ ،‬والعم‪LL‬ل ب‪LL‬ه ت‪LL‬رك العاج‪LL‬ل لالج‪LL‬ل‪ .‬فينبغى لإلنس‪LL‬ان أن‬
‫اليغفل عن نفسه‪ ،‬وما ينفعها وما يضرها‪ ،‬فى أواله‪LL‬ا وآخره‪L‬ا‪ ،‬فيس‪L‬تجلب م‪L‬ا ينفعه‪L‬ا ويجتنب م‪L‬ا يض‪L‬رها‪ ،‬كياليك‪L‬ون عقل‪L‬ه‬
‫وعمله حجة عليه فيزداد عقوبة‪ ،‬نعوذ باهلل من سخطه وعقوبه وق‪LL‬د ورد فى من‪LL‬اقب العلم وفض‪LL‬ائله‪ ،‬آي‪LL‬ات وأخب‪LL‬ار ص‪LL‬حيحة‬
‫‪.‬مشهورة لم نشتغل بذكرها كياليطول الكتاب‬
2.2 Tarkib
2.3 Pengembangan Materi
A. Ilmu Yang Fardu Kifayah dan Yang Haram dipelajari
Ilmu fardhu kifayah adalah ilmu yang apabila sudah ada seseorang atau sekelompok orang
yang mempelajarinya maka kewajiban ini gugur pada masyarakat lainnya dalam suatu daerah
tersebut.
Contoh aktivitas yang tergolong fardu kifayah:
 Menyalatkan jenazah muslim
 Belajar ilmu tertentu (misalnya kedokteran, ekonomi)
 Melakukan hal yang diperintahkan dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Tuhan
 Jihad ibtida’i
Tapi bila di suatu daerah tidak ada seorang pun yang mempelajarinya, maka semua
penduduk daerah itu berdosa. Oleh karena itu pemerintah wajib memerintahkan kepada
rakyatnya supaya belajar ilmu yang hukumnya fardhu kifayah tersebut. Pemerintah berhak
memaksa mereka untuk mereka untuk melaksanakannya.
Dikatakan bahwa mengetahui/mempelajari amalan ibadah yang hukumnya fardhu ain itu
ibarat makanan yang di butuhkan setiap orang. Sedangkan mempelajari amalan yang
hukumnya fardhu kifayah, itu ibarat obat, yang mana tidak dibutuhkan oleh setiap orang, dan
penggunaannya pun pada waktu-waktu tertentu.
Ilmu Fardu Kifayah, yaitu ilmu yang dibutuhkan manusia demi tegaknya agama yang
sifatnya harus ada, yaitu berupa ilmu-ilmu Syari’at, seperti : menghafal Alquran, Hadits dan
ilmu Hadits, ilmu Ushul, Fikih, Nahwu, Bahasa Arab, Shorof, ilmu perowi Hadits, Ijma’ dan
perselisihan Ulama.
Ilmu yang haram di pelajari yaitu ilmu nujum, karena ia diibaratkan penyakit yang sangat
membahayakan. Dan mempelajari ilmu nujum itu hanyalah sia-sia belaka, karena ia tidak
bisa menyelamatkan seseorang dari taqdir Tuhan.
Boleh mempelajari ilmu nujum (ilmu falaq) untuk mengetahui arah kiblat, dan waktu-
waktu shalat. Imam Syafi’I rahimahullah berkata, “ilmu itu ada dua, yaitu ilmu fiqih untuk
mengetahui hukum agama, dan ilmu kedokteran untuk memelihara badan.”
Boleh pula mempelajari ilmu kedokteran, karena ia merupakan usaha penyembuhan yang
tidak ada hubungannya dengan sihir, jimat, tenung dan lain-lainnya. Karena Nabi juga pernah
berobat.
B. Definisi Ilmu
Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari ‘alima – ya’lamu yang
berarti tahu atau mengetahui, sementara itu secara istilah ilmu diartikan sebagai Idroku syai
bi haqiqotih yaitu mengetahui sesuatu secara hakiki.
Imam Syafi’i Rahimahullah berkata “ ilmu itu ada dua yaitu, ilmu fiqih untuk mengetahui
agama dan ilmu kedokteran untuk memelihara badan”
Ilmu tafsir adalah ilmu yang di gunakan untuk menafsir ayat-ayat Al-Qur’an dengan
sempurna. Dengan ilmu tafsir seseorang mampu mengungkap atau mengetahui maksud ayat-
ayat Al-Qur’an. Sedangkan ilmu fiqih adalah ilmu untuk mengetahui hukum-hukum agama
secara rinci Abu Hanifah berkata “ilmu fiqih adalah ilmu untuk mengetahui mana yang
berguna bagi seseorang dan mana yang membahayakannya”.
Beliau juga berkata “tidak ada ilmu kecuali untuk di amalkan, sedangkan mengamalkannya
berarti meninggalkan dunia untuk meraih kebahagiaan di akhirat”.
Oleh karna itu, setiap orang Islam hendaknya tidak melupakan hal-hal bermanfaat dan
yang membahayakan dirinya di dunia dan di akhirat. Maka dari itu kita harus mempelajari
ilmu yang bermanfaat dan menjauhi ilmu yang tidak berguna, agar akal dan ilmunya tidak
membahayakan dirinya .
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
 Ilmu fardhu kifayah adalah ilmu yang apabila sudah ada seseorang atau sekelompok
orang yang mempelajarinya maka kewajiban ini gugur pada masyarakat lainnya
dalam suatu daerah tersebut.
 Ilmu yang haram di pelajari yaitu ilmu nujum, karena ia diibaratkan penyakit yang
sangat membahayakan. Dan mempelajari ilmu nujum itu hanyalah sia-sia belaka,
karena ia tidak bisa menyelamatkan seseorang dari taqdir Tuhan.
 Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari ‘alima – ya’lamu
yang berarti tahu atau mengetahui, Imam Syafi’i Rahimahullah berkata “ ilmu itu ada
dua yaitu, ilmu fiqih untuk mengetahui agama dan ilmu kedokteran untuk memelihara
badan”
DAFTAR PUSTAKA
Kitab Ta’limul Muta’lim karya Syaikh Az Zarnuji

Anda mungkin juga menyukai