Anda di halaman 1dari 10

BANGSA INDONESIA DI MASA PENJAJAHAN

1. Bangsa Indonesia di masa penjajahan Belanda (1602 – 1942)


Sejarah bangsa belanda datang keindonesia pertama kali pada tahun 1596. Rombongan
bangsa belanda yang dipimpin oleh Cornelis de Hotman dan Pieter Keyzer ini membawa 4
kapal. Setelah menempuh perjalanan selama 14 bulan, pada 22 Juni 1596, mereka berhasil
mendarat dipelabuhan banten. Inilah titik awal kedatangan belanda dinusantara. Kunungan
pertama tidak berhasil karena sikap arogan Cornelis de Houtman. Pada 1 Mei 1598,
perseroan Amsterdam mengirim Kembali rombongan perdagangannya ke nusantara dibawah
pimpinan Jacob Van Neck, Van Heemskrck, dan Van Waerwijk. Dengan belajar dari
kesalahan Cornelis de Houtman, mereka berhasil mengambil simpati penguasa banten
sehingga para pedagang belanda ini diperbolehkan berdagang dipelabuhan banten.
Tujuan kedatangan Belanda ke Indonesia adalah untuk berdagang rempah-rempah.
Setelah berhasil menemukan daerah penghasil rempah-rempah dan keuntungan yang besar,
belanda berusaha untuk mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah dan menjajah.
Untuk memperlancar usahanya, belanda menempuh beberapa cara seperti pembentukan VOC
dan pembentukan pemerintahan colonial Hindia-Belanda. Hampir 2 abadd VOC mengalami
kejayaan dan berkuasa mutlak diindonesia (abad ke-17) dan ke-18) banyak keuntungan dari
monopoli perdagangan rempah-rempah dan campur tangan secara politis diberbagai wilayah.
Pada akhir abad ke-18 organisasi ini mengalami kebangkrutan, dan tanggal 31 Desember
1799 VOC dibubarkan yang ditandai oleh buruknya kondisi keuangan serikat dagang
tersebut dengan kas yang kosong dan utang yang menumpuk, VOC kemudian tidak dapat
lagi menjalankan kegiatannya.
2. Bangsa Indonesia dimasa Penjajahan Spanyol (1521 – 1692)
Sejarah kedatangan bangsa Spanyol dan Portugis ke Indonesia terjadi pada sekitar abad ke-16
Masehi. Maksud awal dua bangsa Eropa itu ke Nusantara adalah mencari dunia baru
penghasil rempah-rempah. Ada peristiwa yang melatarbelakangi penjelahan samudera oleh
bangsa-bangsa Eropa, termasuk Spanyol dan Portugis, yakni runtuhnya Konstantinopel
akibat serangan Turki Utsmani pada 1453 M.
Spanyol disebut-sebut sebagai bangsa perintis penjelajahan samudera demi mencari rempah-
rempah. Pada 3 Agustus 1492, pelaut asal Spanyol, Christopher Columbus, memimpin
pelayaran ke arah barat. Armada Columbus tiba di Kepulauan Kanari, Afrika sebelah Barat,
tanggal 6 September 1492. Setelah itu, mereka lanjut berlayar hingga menemukan Kepulauan
Bahama, Amerika, pada 12 Oktober 1492. Awalnya, Columbus mengira bahwa wilayah
tersebut adalah India atau Hindia. Oleh karena itu, Columbus menyebut orang asli wilayah
itu dengan istilah “Indian”.
Perjalanan dilanjutkan hingga Columbus beserta rombongannya menemukan Kepulauan
Haiti, Amerika. Setelah itu, Columbus kembali ke Spanyol pada 1493. Berkat perjalanannya
ini, Columbus diakui sebagai penemu benua baru yang bernama Amerika. Pelaut lain asal
Spanyol menyusul jejak Columbus. Ferdinand Magellan beserta kapten kapal Yan Sebastian
del Cano berlayar sampai Amerika. Di sana, mereka menemukan selat yang jalurnya
mengarahkan Samudera Atlantik ke Samudera Pasifik. Maret 1521, rombongan kedua
Spanyol ini tiba di Pulau Guam hingga sampai ke Kepulauan Filipina pada April di tahun
yang sama. Di Filipina, dikutip dari Philippine Historical Review (1972), terjadi konflik
dengan penduduk setempat yang menewaskan Magellan. Yan Sebastian del Cano membawa
rombongannya melarikan diri ke arah selatan. Beberapa waktu berselang, mereka tiba di
Kepulauan Maluku, kawasan Timur Nusantara penghasil rempah-rempah.
3. Bangsa Indonesia dimasa penjajahan portugis (1509 – 1595)
Keberhasilan Spanyol menemukan wilayah baru membuat Raja Portugis yakni Manuel I
penasaran. Sang raja menitahkan Vasco da Gama untuk berlayar dan menemukan daerah
yang kaya akan rempah-rempah. Elaine Sanceau dalam Good Hope: the Voyage of Vasco Da
Gama (1967) mengungkapkan, perjalanan Vasco da Gama dimulai melalui rute Tanjung
Harapan, Afrika. Mereka selanjutnya mengembangkan layar menuju Lautan Hindia. Tahun
1498, Vasco da Gama beserta awak kapalnya tiba di Goa, pantai sebelah barat India. Di
negeri ini, Portugis membangun kantor dagang beserta benteng pertahanan. Vasco da Gama
diberikan hak kuasa atas daerah Goa oleh Raja Portugis. Rombongan Portugis berikutnya
dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque untuk melanjutkan upaya dari Vasco da Gama.
Pelayaran Alfonso de Albuquerque akhirnya sampai di Malaka, kawasan barat Nusantara.
Dikutip dari R.Z. Leirissa dalam Sejarah Perekonomian Indonesia (1996), tahun 1511
Portugis menaklukkan Malaka dan memonopoli perdagangan di sana. Timbul sejumlah
konflik. Portugis berulangkali mendapatkan perlawanan dari bangsa Melayu di Malaka
maupun dari kerajaan-kerajaan di Nusantara, termasuk dari Jawa. Ternyata Portugis mampu
menandingi dan meredam perlawanan-perlawanan tersebut. Bahkan, monopoli yang
dijalankan Portugis di Malaka akhirnya meluas sampai ke kawasan timur Nusantara dan
berhasil mengenyahkan Spanyol. Portugis termasuk salah satu bangsa Barat yang menjamah
Nusantara, selain Spanyol, Inggris, Perancis, Belanda, dan Jepang, hingga Indonesia
menyatakan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

SUMPAH PEMUDA

Sumpah pemuda merupakan salah satu kejadian penting dalam pergerakan kemerdekaan
Indonesia. Sumpah atau ikrar dari sejumlah pemuda inilah yang menjadi penyemangat bangsa
demi cita-cita berdirinya negara Indonesia. Para pemuda di masa itu sadar bahwa pergerakan
organisasi yang bersifat kedaerahan tidak pernah memberikan hasil berarti untuk kemerdekaan
Indonesia karena pergerakan seperti itu sangat mudah dipatahkan oleh penjajah Belanda. Sebab
itulah organisasi-organisasi pemuda ini sepakat untuk melebur menjadi satu dan membuat
pergerakan secara serentak untuk melawan penjajah, hal inilah yang membuat para pemuda
sepakat untuk mengadakan kongres pemuda. Kongres ini bertujuan untuk menyatukan
organisasi-organisasi yang pada saat itu terpecah belah. Kongres pemuda diadakan sebanyak dua
kali, yakni kongres pemuda kesatu yang berlangsung pada tanggal 30 April – 2 Mei 1926 dan
kongres pemuda Kedua yang diadakan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928.

Sumpah Pemuda lahir dari Kongres Pemuda Kedua yang diadakan selama dua hari,
tepatnya di tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 di Jakarta. Kongres ini diadakan oleh Perhimpunan
Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI). Anggota PPPI terdiri dari pelajar-pelajar dari seluruh wilayah
Indonesia. Ada sejumlah perwakilan dari berbagai organisasi kepemudaan di Indonesia yang
menghadiri kongres ini, yakni : Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond,
Jong Islamieten Bond, Jong Ambon.

Pelaksanaan Sumpah Pemuda

 Kongres Pemuda 1
Kongres pemuda yang pertama ini diadakan pada tanggal 30 April hingga 2 Mei
1928. Kongres ini dihadiri oleh perwakilan-perwakilan dari Jong Java, Jong Islamieten
Bond, Jong Sumatra Bond Jong Ambon, Sekar Rukun Jong Batak dan para Pemuda
Theosofi. Kongres pertama ini mengedepankan tema pentingnya persatuan dan kesatuan
para pemuda yang kemudian berdiri dalam satu payung untuk mencapai Indonesia
merdeka. Meski terbentuk kesepakatan untuk menerima dan mengakui cita-cita persatuan
Indonesia, badan untuk mewadahi semua organisasi pemuda saat itu masih gagal
terbentuk. Hal ini terjadi karena adanya kesalahpahaman serta beda pendapat antara
anggota kongres. Keputusan penting hasil dari Kongres Pemuda 1 ini adalah :
1. Semua perkumpulan pemuda harus bersatu dalam organisasi yang bernama
Pemuda Indonesia.
2. Perlu segera diadakannya Kongres Pemuda kedua.
 Kongres Pemuda 2
Ada tiga rapat yang dihadiri oleh para pemuda di kongres pemuda kedua ini.
Rapat pertama bertempat di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB),
Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng) pada 27 Oktober 1928. Rapat dibuka oleh
Ketua PPPI, Soegondo Djojopoespito. Dalam sambutannya, Soegondo mengatakan
bahwa ia sangat mengharapkan kongres ini bisa memperkuat semangat persatuan yang
ada di dalam hati para pemuda peserta kongres, dan seluruh Indonesia nantinya. Ia
melanjutkan dengan menjelaskan lima faktor yang bisa membuat persatuan Indonesia
menjadi lebih kuat, yakni sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan dan kemauan yang
kuat.
Rapat kedua bertempat di Gedung Oost-Java Bioscoop di tanggal 28 Oktober
1928. Rapat kedua ini banyak membahas seputar pendidikan. Di hari kedua ini yang jadi
pembicara adalah Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro. Kedua pembicara ini
memiliki pendapat bahwa anak-anak harus mendapat pendidikan kebangsaan. Selain itu
mereka juga mengetengahkan pentingnya keseimbangan antara pendidikan sekolah dan
di rumah
Rapat ketiga, sekaligus menutup kongres mengambil tempat di gedung
Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106. Di sini Sunario yang menjadi
pembicara memberikan penjelasan akan pentingnya nasionalisme dan demokrasi
mengiringi gerakan kepanduan. Ramelan yang ikut menjadi pembicara di rapat ketiga ini
mengatakan bahwa gerakan kepanduan tidak boleh dipisahkan dari pergerakan nasional.
Gerakan kepanduan yang ditanamkan sejak dini pada anak-anak bisa mendidik mereka
untuk menjadi disiplin dan mandiri. Kedua hal tersebut sangatlah dibutuhkan dalam
perjuangan menuju kemerdekaan.

Isi Sumpah Pemuda

Satu hal yang unik adalah istilah Sumpah Pemuda tidak muncul pada hasil kongres di
tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 tersebut. Istilah ini justru muncul setelah kongres itu selesai.

Bunyi dari Sumpah Pemuda yaitu :

1. Pertama : Kami Poetra dan Poetri Indonesia, Mengakoe Bertoempah darah Jang Satoe,
Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah yang
Satu, Tanah Indonesia).
2. Kedoea : Kami Poetra dan Poetri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa
Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa yang Satu, Bangsa
Indonesia).
3. Ketiga : Kami Poetra dan Poetri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa
Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa
Indonesia).

Ketiga kalimat yang menjadi rumusan Kongres Sumpah Pemuda tersebut ditulis oleh
Moehammad Yamin di atas secarik kertas yang disodorkan pada Soegdondo saat Sunario sedang
berpidato di sesi terakhir kongres.Moehammad Yamin berbisik pada Soegondo bahwa ia
mempunyai sebuah formula yang terlihat lebih elegen demi keputusan kongres ini. Melihat isi
dari apa yang dituliskan Moehammad Yamin, Soegondo membubuhkan paraf setuju di secarik
kertas tersebut, lalu diteruskan kepada peserta kongres untuk kemudian ikut membubuhkan paraf
setuju. Pada awalnya, sumpah tersebut dibacakan Soegondo dan kemudian dijelaskan secara
lebih mendetail oleh Moehammad Yamin.

BPUPKI & PIAGAM JAKARTA

Nilai-nilai pancasila pada saat penjajah (kolonial) sebelum terjadinya proklamasi selalu
direndahkan, dilecehkan, diinjak-injak.Kemudian dengan dilakukannya proklamasi nilai
pancasila ditegakkan, diselamatkan, ditinggikan, dijunjung tinggi. Sehingga dengan melakukan
proklamasi yang pada awalnya pada masa penjajahan pancasila tidak dianggap bahkan
dilecehkan maka dengan perjuangan rakyat bangsa indonesia kedudukan pancasila sebagai dasar
negara kembali ditegakkan.

Proklamasi kemerdekaan merupakan jembatan emas, yang artinya suatu instrumen yang
bernilai dimana diseberang jembatan tersebut/setelah kemerdekaan bangsa Indonesia
membangun bangsa untuk mencapai tujuan nasional yaitu masyarkat yang adil makmur dan
sejahtera. Tujuan nasional ini tercantum dalam pembukaan UUD 1945, yang didalamnya
terdapat sila-sila pancasila.

Nilai-nilai dalam pancasila mendasari,menjiwai,menyemangati,menuntutun bangsa ketika


bangsa indonesia membangun bangsa untuk mencapai tujuan nasional. Jadi pancasila disini
sebagai penuntun bangsa indonesia dalam membangun bangsa. Hal ini telah tertuang pada
pembukaan UUD 1945.

Pada dasarnya Proklamasi bukan merupakan tujuan tetapi sebagai prasayarat untuk
mencapai tujuan yaitu sebagai sumber hukum formal saat melakukan revolusi hukum dari hukum
kolonial menuju hukum nasional, revolusi tata negara kolonial menuju tata negara nasional.
Maka proklamasi memiliki makna sebagai pernyataan bangsa indonesia baik diri sendiri maupun
kepada dunia luar bahwa bangsa indonesia telah merdeka. Oleh karena itu makna proklamasi
harus diberi dasar hukum dengan merincinya dalam pembukaan UUD 1945 yaitu dengan
memberikan penjelasan, penegakan, dan pertanggung jawaban terhadap dilaksanakannya
proklamasi seperti yang telah tertuang dalam pembukaan UUD 1945.

1.Sejarah Perumusan Pancasila dan Tokoh yang Terlibat

Pada bulan Juli 1944 kedudukan Jepang semakin terdesak dalam Perang Pasifik. Pasukan
Jepang di Pulau Saipan jatuh ke tangan pasukan Amerika Serikat. Dengan jatuhnya Pulau
Saipan, kedudukan Jepang semakin terancam. Begitu pula di berbagai wilayah, peperangan
tentara Jepang selalu menemui kekalahan, dalam keadaan seperti itulah, pada tanggal 9
September 1944 Perdana Menteri Koiso memberikan janji kemerdekaan kepada rakyat
Indonesia. Penyampaian janji itu bertujuan untuk menarik simpati rakyat Indonesia agar mau
membantu Jepang.
Pada tanggal 1 Maret 1945, kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik semakin jelas,
sehingga Jenderal Kumakici Herada mengumumkan dibentuknya suatu badan khusus yang
bertugas menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yang bernama Dokuritzu
Zyunbi Coosakai atau Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI).

Pada tanggal 28 April 1945 diumumkan pengangkatan anggota BPUPKI. Kemudiaan


terbentuk pada tanggal 29 April 1945, tetapi baru dilantik pada tanggal 28 Mei 1945 dan baru
mulai bekerja pada tanggal 29 Mei 1945. Upacara peresmiannya dilaksanakan di Gedung Cuo
Sangi In di Pejambon Jakarta (sekarang Gedung Departemen Luar Negeri). Ketua BPUPKI
ditunjuk Jepang adalah dr. Rajiman Wedyodiningrat, wakilnya adalah Icibangase (Jepang), dan
sebagai sekretarisnya adalah R.P. Soeroso. Jumlah anggota BPUPKI adalah 63 orang yang
mewakili hampir seluruh wilayah Indonesia ditambah 7 orang tanpa hak suara.

Masa Sidang BPUPKI

Masa sidang I (29 Mei – 1 Juni 1945)

Dalam masa sidang ini dikemukakan pendapat tentang dasar negara yang akan digunakan untuk
Indonesia merdeka. Pemikiran ini dikemukakan oleh tiga tokoh yakni Mr. Muhammad Yamin,
Prof. Dr Soepomo dan Ir. Soekarno.

1. Pidato Mr. Muhammad Yamin


Mohammad Yamin menyatakan pemikirannya tentang dasar negara Indonesia merdeka
dihadapan siding BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945. Pemikirannya diberi judul ”Asas
dan Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia”. Mohammad Yamin mengusulkan
dasar negara Indonesia merdeka yang intinya sebagai berikut :
 Peri kebangsaan
 Peri kemanusiaan
 Peri ketuhanan
 Peri kerakyatan
 Kesejahteraan rakyat
2. Pidato Prof. Dr. Soepomo
Soepomo mendapat giliran mengemukakan pemikirannya di hadapan sidang BPUPKI
pada tanggal 31 Mei 1945. Pemikirannya berupa penjelasan tentang masalah-masalah
yang berhubungan dengan dasar negara Indonesia merdeka. Negara yang akan dibentuk
hendaklah negara integralistik yang berdasarkan pada hal-hal berikut ini:
 Persatuan
 Kekeluargaan
 Keseimbangan lahir dan batin
 Musyawarah
 Keadilan social

3. Pidato Ir. Soekarno

Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Sukarno mendapat kesempatan untuk mengemukakan dasar negara
Indonesia merdeka. Pemikirannya terdiri atas lima asas berikut ini :

 Kebangsaan Indonesia
 Internasionalisme atau perikemanusiaan
 Mufakat atau demokrasi
 Kesejahteraan social
 Ketuhanan Yang Maha Esa

Atas saran temannya yang ahli bahasa, lima asas yang disampaikan Soekarno diberinya nama
Pancasila. Sehingga saat sebagian orang setiap 1 Juni memperingati hari lahirnya istilah
Pancasila.

Masa sidang II (10 Juli – 16 Juli 1945)

Sebelum masa sidang II, BPUPKI membentuk panitia sembilan. Tugas panitia Sembilan adalah
menampung aspirasi tentang pembentukan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Panitia
sembilan terdiri atas: Ir. Soekarno, Abdul Kahar Muzakir, Drs. Moh. Hatta, KH Abdul Wachid
Hasyim, Mr. Muhammad Yamin, H. Agus Salim,Mr. A. A .Maramis,Abikusno Cokrosuyoso,
Mr. Ahmad Subarjo. Pada tanggal 22 Juni 1945, panitia sembilan berhasil merumuskan dasar
negara yang oleh Mr. Muhammad Yamin dinamakan Jakarta Charter atau Piagam Jakarta.
Naskah Piagam Jakarta adalah sebagai berikut :

Piagam Jakarta

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri
keadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia, dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan
luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan
ini kemerdekaannya.

Piagam Jakarta kemudian ditetapkan menjadi Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945,


setelah diadakannya perubahan pada sila pertama, yaitu “Ketuhanan dengan berkewajiban
menjalankan syariat-syariat Islam bagi para pemeluknya” menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Setelah panitia sembilan menetapkan Mukadimah UUD 1945, mereka mengajukan


pembentukan PPKI sebagai pengganti BPUPKI.Pada tanggal 7 Agustus 1945, Jenderal Terauchi
menyetujui pembentukan Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritzu
Zyunbi Inkai yang mengganti BPUPKI. Lembaga tersebut dalam bahasa Jepang disebut
Dokuritsu Junbi Iinkai. PPKI dipimpin oleh Ir. Sukarno, wakilnya Drs. Moh. Hatta, dan
penasihatnya Ahmad Subarjo. Adapun anggotanya adalah Mr. Supomo, dr. Rajiman
Wedyodiningrat, R.P. Suroso, Sutardjo, K.H. Abdul Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo,
Oto Iskandardinata, Suryohamijoyo, Abdul Kadir, Puruboyo, Yap Tjwan Bing, Latuharhary, Dr.
Amir, Abdul Abbas, Teuku Moh. Hasan, Hamdani, Sam Ratulangi, Andi Pangeran, I Gusti Ktut
Pudja, Wiranatakusumah, Ki Hajar Dewantara, Kasman Singodimejo, Sayuti Melik, dan Iwa
Kusumasumantri.
DAFTAR PUSTAKA

RI, HUBUNGAN PANCASILA DENGAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN. "STIE AKBP


padang."

PUTRA, ALIN RIZKIYAN. "SUMPAH PEMUDA SEJARAH INDONESIA KELAS XI."

PUTRA, A. R. PENJAJAHAN BANGSA EROPA DI INDONESIA SEJARAH INDONESIA


KELAS XI.

https://doi.org/10.31219/osf.io/bvgkh

https://sisariyantimedia.com/wp-content/uploads/2021/02/XI_Sejarah-Indonesia_KD-
3.4_Final.pdf

https://www.popmama.com/big-kid/10-12-years-old/jemima/asah-pengetahuan-anak-6-negara-
penjajah-indonesia

Anda mungkin juga menyukai