OOGENESIS
Pendahuluan
spermatozoa. Fungsi dasar daripada ovum adalah berkontribusi pada sifat genetik
anak, bergabung dengan satu buah spermatozoa pada saat fertilisasi, berperan
Ogenesis adalah proses pembentukan ovum dan proses ini meliputi dua fase
Organ ini dipandang sebagai kelenjar eksokrin karena menghasilkan sel kelamin
Bila ovarium disayat secara memanjang tampak adanya bagian luar yaitu
korteks dan bagian dalam yaitu medula. Korteks merupakan daerah tepi yang
mengandung folikel ovarium dan korpus luteum (Gambar 4.2). Bagian korteks
dibalut oleh epitel berbentuk kubus. Lapisan epitel tersebut dikenal juga sebagai
epitelium germinalis. Hal tersebut disebabkan karena sel epitel tersebut dianggap
sebagai cikal bakal oogonium yang berkembang menjadi sel telur. Namun, telah
diketahui bahwa oogonium tidak berasal dari lapisan epitel kubus, tetapi dari
merupakan jaringan ikat longgar. Tunika albugenia tebal dan merupakan lapis yang
langsung di bawah epitel. Tebal tunika albugenia dapat menipis dan bahkan
Fase Proliferasi
Ovarium mengandung banyak sekali populasi oosit pada hewan yang baru
lahir. Namun, tidak semua oosit mempunyai potensi yang sama untuk tumbuh dan
berkembang. Karena itu, oosit yang tidak mampu tumbuh dan berkembang tersebut
akan berumur pendek. Akibatnya, hanya sebagian kecil dari oosit yang terlepas dari
Oosit hanya akan bisa bertumbuh dalam ovarium apabila dikelilingi oleh sel
folikel. Proses ini terjadi mulai sebelum lahir, ketika sel telur menempatkan dirinya
di sekeliling sel folikel. Struktur yang terbentuk ketika sel secara lengkap
membentuk sel-sel folikel yang berbentuk pipih selapis. Sel telur atau ovum dengan
Fase Meiosis
sel secara khusus yaitu pembelahan reduksi (meiosis) tahap pertama untuk
menghasilkan oosit sekunder. Interaksi seluler oosit dengan rete ovarii dianggap
ini diikuti oleh pemisahan pasangan kromosom serta dihasilkannya badan kutub
sesaat sebelum ovulasi. Jadi, hewan tersbut mengovulasikan oosit sekunder. Pada
anjing betina, pembelahan meiosis kedua terjadi setelah ovulasi. Jadi, anjing betina
meiosis pertama, tetapi tertahan pada tahap metafase. Pembelahan meiosis kedua
meiosis kedua.
Folikel primer terdiri atas oosit primer, yang dikelilingi oleh epitel pipih atau
kubis selapis. Folikel primer paling muda dikelilingi oleh epitel pipih selapis. Folikel
primer ini terdapat tepat di bawah tunika albugenia, yaitu lapis yang langsung
berada di bawah epitel permukaan, dan terbagi-bagi dalam kelompok kecil. Folikel
Folikel sekunder terdiri atas epitel banyak lapis dan sel-sel granulosa
berbentuk polihedral yang mengitari oosit primer (Gambar 4.3). Rongga yang berisi
cairan belum terbentuk di antara sel-sel folikel. Folikel sekunder ditandai oleh
pembelahan sel lebih lanjut, sekresi dan akumulasi cairan mulai terjadi pada ruang
antarsel, dan membentuk rongga antrum yang mengandung cairan folikel. Lapis
vaskular yang terdiri atas sel berbentuk kincir, disebut sel-sel theka, mulai terbentuk
mengitari lapis sel-sel granulosa pada tahap akhir folikel sekunder. Pembentukan
antrum itu menandai tercapainya stadium folikel tersier atau folikel Graaf.
Gambar 4.3 Folikel sekunder, memperlihatkan oosit primer (A) dikitari oleh (B) zona
pellucida, dan (C) sel–sel polihedral tersusun banyak lapis
Folikel tersier merupakan struktur besar berisi cairan yang membengkak ke
luar permukaan ovarium (Gambar 4.4). Pada folikel tersier yang besar, bentuk sel
yang mengitari oosit menjadi silinder dengan susunan radial dikenal dengan korona
radiata. Pada folikel tersier, sel granulosa membentuk lapisan folikel parietal yang
antrum pada bagian tertentu yang tertata pada membrana basalis disebut kumulus
ooforus. Stratum granulosum dikitari oleh lapis theka folikel. Pada folikel tersier,
theka folikel tersebut berdiferensiasi menjadi dua lapis, yakni theka interna dengan
banyak pembuluh dan theka eksterna di sebelah luar sebagai penunjang. Sel theka
interna berperan dalam produksi estrogen, sedangkan sel granulosa pada korpus
C A B
Gambar 4.4 Folikel tersier (Folikel Graaf), memperlihatkan Oosit (A), Kumulus
ooforus (B), Antrum (C).
Folikel Atretik
Proses menyusutnya folikel itu disebut atresia. Perubahan atresia pada folikel
atretik obliteratif dan sistik. Pada atretik obliteratif, kedua lapis granulosa dan theka
mengalami hipertrofi dan menjulur mengisi antrum. Pada atresia sistik, kedua lapis
granulosa dan theka mengalami atrofi (pengecilan) atau hanya lapis granulosa yang
mengalami atrofi dan lapis theka dapat mengalami luteinisasi fibrous (terjadinya
Korpus Luteum
permukaan ovarium. Tempat pecahnya folikel kemudian terisi oleh darah dan
cairan limfe. Pada saat itu, struktur itu disebut dengan korpus hemorhagikum. Pada
anjing, tidak terbentuk korpus hemoragikum setelah terjadi ovulasi. Hal ini
atau struktur yang disebut korpus luteum, sebagai akibat dari proliferasi sel theka
Pada umumnya, korpus luteum berwarna kuning. Namun, korpus luteum pada
anjing berwarna merah muda cerah (bright salmon pink) dan konsistensinya padat.
Korpus luteum tersebut bertindak sebagai penghasil progesteron. Korpus luteum
bertahan di dalam ovarium sampai akhir kebuntingan. Setelah kelahiran anak,
korpus luteum akan mengalami degenerasi. Bekas tempat korpus luteum tersebut
berubah menjadi jaringan parut berwarna coklat kepucatan-pucatan. Struktur itu
disebut korpus albikan. Korpus albikan tersebut tidak mempunyai peran dalam
proses reproduksi.
Jumlah kuning telur sebagai penyedia makanan pada telur sangat bervariasi pada
jenis binatang dan juga penyebarannya. Berdasarkan jumlah kuning telur (vitelin),
telur dibagi menjadi 3 macam yaitu,
Ukuran telurnya kecil dan mengandung sedikit kuining telur. Macam telur ini
ditemukan pada telur golongan invertebrata laut seperti hydra, Amphioxus dan
marsupial.
2. Mesolecithal, adalah tipe tellur yang mengandung jumlah kuning telur yang
sedang. Tipe telur ini dijumpai pada cacing annelida, moluska, dipnoi, dan amfibia.
Berdasarkan distribusi atau penyebaran kuning telur dalam telur maka telur dapat
dibagai menjadi 3 macam yaitu,
1. Homolecithal atau isolecithal, adalah jumlah kuning telur yang sedikit dan
penyebarannya merata di dalam sitoplasma telur.
2. Telolecithal, adalah tipe telur dengan kuning telur umumnya terkonsentrasi pada
satu kutub.
Rangkuman
Sel gamet betina disebut dengan ovum atau sel telur merupakan sel yang terbesar di
dalam tubuh hewan. Fungsi dasar daripada ovum adalah berkontribusi pada sifat
genetik anak, bergabung dengan satu buah spermatozoa pada saat fertilisasi,
berperan dalam mekanisme penghambatan secara molekuler, dan perlindungan
pada perkembangan embryo. Fungsi ini telah didapatkan oleh ovum selama
perkembangannya di dalam ovarium dalam proses yang disebut Oogenesis. Ovum
juga mengandung material yang dapat secara cepat terbentuk setelah adanya
rangsangan dari fertilisasi