TEORI AKUNTANSI
MEASUREMENT THEORY
DISUSUN OLEH :
PUTRI AMANAH AL-AZHARI (A031191073)
Pengukuran sangat penting dilakukan karena dengan mengukur suatu objek, maka
kita dapat mengetahui nilai suatu objek sehingga dapat menjadi acuan untuk dapat
menentukan kebijakan yang berkaitan dengan objek tersebut. Untuk memudahkan kita
melakukan suatu pengukuran sehingga memperoleh suatu hasil yang akurat dan dapat
diandalkan maka kita dapat menggunakan skala dan memilih tipe pengukuran yang sesuai
dengan karakteristik objek yang kita ukur.
SKALA PENGUKURAN
Setiap pengukuran dibuat berdasarkan sebuah skala. Sebuah skala dibuat ketika
aturan semantic digunakan untuk menghubungkan pernyataan matematika kepada objek atau
kejadian. Skala menunjukkan informasi apa yang diwakili oleh angka, sehingga memberikan
arti kepada angka tersebut. Jenis skala yang dibuat tergantung kepada aturan sematik yang
digunakan. Menurut Steven, skala dapat digambarkan secara umum menjadi nominal, ordinal,
interval atau rasio. (Godfrey, dkk. 2010).
TIPE-TIPE PENGUKURAN
Sumber Kesalahan
1) Operasi Pengukuran tidak tetap = Aturan untuk menetapkan nomor untuk properti
tertentu biasanya terdiri dari satu set operasi. Satu set operasi tidak dapat dinyatakan
secara tepat dan karenanya dapat diinterpretasikan salah oleh pengukur.
2) Pengukur Pengukur = mungkin salah menafsirkan aturan, menjadi bias, atau
menerapkan atau membaca instrumen dengan tidak benar.
3) Instrumen = Banyak operasi membutuhkan penggunaan alat fisik, seperti penggaris
atau termometer atau barometer, yang mungkin cacat.
4) Lingkungan Pengaturan = di mana operasi dilakukan pengukuran dapat
mempengaruhi hasil.
5) Atribut yang tidak jelas = Apa yang harus diukur mungkin tidak jelas, terutama jika
pengukuran melibatkan suatu konsep yang tidak dapat diukur secara langsung.
6) Resiko dan Ketidakpastian Hal ini berkaitan dengan distribusi pengembalian aset
nyata.
Perhitungan yang paling fundamental dalam ilmu akuntansi adalah perhitungan modal
dan laba. Modal dinilai berasal dari transaksi dan penilaian ulang yang terjadi di pasar modal.
Laba berasal dari perbandingan dari beban dan pendapatan, juga perubahan modal dalam
satu periode akuntansi.
Beberapa isu diciptakan untuk auditor oleh pergeseran fokus untuk pengukuran
keuntungan dari pendapatan dan beban yang cocok untuk menilai perubahan atas nilai wajar
aktiva bersih. Ketika keuntungan ditentukan dengan cara mencocokkan transaksi pendapatan
dan beban untuk periode auditor dapat berkonsentrasi pada pengumpulan bukti bahwa
transaksi tersebut telah ditangani dengan tepat oleh sistem akuntansi klien. Namun, ketika
keuntungan berasal dari perubahan nilai wajar pertanyaan yang lebih sulit muncul untuk
auditor sekitar mengumpulkan bukti pada perkiraan manajemen.
Adanya berbagai alternatif metode penilaian atas aset yang menimbulkan masalah
tersendiri bagi auditor. Terdapat banyak cara penilaian aset yang dapat diterima oleh auditor
jika memenuhi persyaratan :