Anda di halaman 1dari 5

Profesi Pendidikan

Tugas Kelompok II;


1. Peran Profesional Guru
2. Kompetensi Guru
3. Ciri dan Strategi Guru

Oleh;
Benediktus Tanaem
Milka S. I. Henukh
Yohanis Taniu
Yuliana Lese Geken

1. Peran Profesional Guru


A. Pengertian

Guru sebagai pendidik professional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila
dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan masyarakat
sekelilingnya. Masyarakat terutama yang sekelilingnya.masyarakat terutama akan melihat
bagaimana sikap dan perbuatan guru itu sehari-hari hal.
Hal ini berhubungan dengan bagaimana pola tingkah laku guru dalam
memahami,menghayati,serta mengamalkan sikap kemampuan dan sikap profesionalnya. Pola
tingkah laku guru yang berhubungan dengan itu akan dibicarakan sesuai dengan sasarannya,yakni
sikap profesional keguruan terhadap:
1.peraturan perudang-undang
2.organisasi profesi
3.teman sejawat
4.anak didik
5.tempat kerja
6.pemimpin
7.pekerjaan

B. Sasaran Sikap Profesional.

1. Sikap terhadap peraturan perundang-undang pada butir Sembilan kode etik guru
Indonesia disebutkan bahwa guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam
bidang pendidikan (PGRI 1973)
2. Sikap terhadap terhadap organisai profesi guru secara bersama-sama memelihara dan
meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
3. Sikap terhadap teman sejawat dalam ayat tujuh kode etik guru disebutkan bahwa guru
memelihara hubungan seprofesi semangat kekeluargaan, dan ketidak setiakawanan.
4. Sikap terhadap anak didik dalam kode etik guru indonesia dengan jelas dituliskan bahwa:
Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membimbing peserta didik untuk
membentuk manusia indonesia seutuhnya yang berjiwa pancasila.
5. Sikap terhadap tempat kerja sudah menjadi pengetahuan umum bahwa suasana yang baik
ditempat kerja akan meningkatkan produktifitas
6. Sikap terhadap pemimpin sebagai salah satu anggota organisasi baik organisasi guru
maupun organisasi yang lebih besar departemen pendidikan dan kebudayaan guru akan
selalu berada dalam bimbingan dan pengawasan pihak atasan.
7. Sikap terhadap pekerjaan profesi guru berhubungan dengan anak didik,yang secara alami
mempunyai persamaan dan perbedaan.

C. Pengembangan Sikap Profesional

1. Pengembangan sikap selama pendidikan prajabatan. Dalam pendidikan


prajabatan,calon guru dididik dalam berbagai pengetahuan sikap,dan keterampilan
yang diperlukan dalam pekerjaanya nanti.
2. Pengembangan sikap selama dalam jabatan. Pengembangan sikap profesional tidak
berhenti apabila calon guru selesai mendapatkan pendidikan prajabatan.
(Referensi; dari buku Profesi Keguruan oleh Prof. Soetjipto Drs. Raflis Kosasi, M.Sc.
hal; 42-55)

Guru sebagai komunikator dan fasilitator

A. Guru profesional sebagai komunikator.


Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu peroses menjelaskan siapa,mengatakan
apa,dengan saluran apa,kepada apa,kepada siapa, dengan akibat atau hasil apa.
Dalam kegiatan pembelajaran,tugas guru adalah membantu siswa untuk mencapai
tujuannya. Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah
sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

B. Guru profesional sebagai fasilitator


Sebagai fasilitator guru berperan memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam
kegiatan proses pembelajaran peran guru sebagai fasilitator membawa konsekuensi terhadap pola
hubungan guru dan siswa.

C. Guru sebagai agen pembelajaran


Salah satu komponen penting dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional
adalah adanya guru yang berkualitas,profesional,dan berpengetahuan.
( Referensi dari buku; Profesi Kependidikan, oleh; Dr. Pudjosumedi, AS., M.Ed. Trisni Handayani,
M.Pd. Ella Sulhah Saidah, M. Pd. Dan Dr. Istaryatiningtias, M.Si. hal. 103-112)

Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran.

Guru sebagai Pendidik dan Pengajar

 Guru sebagai Pendidik; Guru sebagai seorang pendidik tidak hanya tahu tentang materi
yang akan diajarkan. Akan tetapi, ia pun harus memiliki kepribadian yang kuat yang
menjadikannya sebagai panutan bagi para siswanya.
Mendidik adalah menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap materi yang disampaikan
kepada anak. Penanaman nilai-nilai ini akan lebih efektif apabila dibarengi dengan teladan yang
baik dari gurunya yang akan dijadikan contoh bagi anak.

 Guru sebagai Pengajar


Peran guru sebagai pengajar, kadang diartikan sebagai menyampaikan materi pelajaran
kepada siswa. Dalam posisi ini, guru aktif menempatkan dirinya sebagai pelaku imposisi
yaitu menuangkan materi ajar kepada siswa. Sedangkan di lain pihak, siswa secara pasif
menerima materi pelajaran yang diberikan tersebut sehingga proses pengajaran bersifat
monoton. Padahal, peran guru sebagai pengajar bukan hanya menyampaikan informasi,
tetapi masih banyak kegiatan lain yang harus dilakukan guru agar proses pengajaran
mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.
Guru adalah faktor penentu keberhasilan proses pembelajaran yang berkualitas. Sehingga
berhasil tidaknya pendidikan mencapai tujuan selalu dihubungkan dengan kiprah para
guru.

 Peran Guru sebagai Pengajar dan Pelatih


Perubahan paradigma kependidikan, yakni dari konsep “guru mengajar dan murid
belajar” menjadi “guru membelajarkan peserta didik” serta penganggapan siswa sebagai
“obyek didik” menjadi “subyek didik”, menuntut peran guru sebagai pengajar/pelatih untuk
mengurangi dominasi peran di dalam kelas dan lebih “menonjolkan” peran-perannya
sebagai:
Fasilitator, yaitu mengusahakan berbagai sumber belajar yang menunjang pencapaian
tujuan pembelajaran.
Pembimbing, dalam artian mengusahakan kemudahan anak untuk belajar. Peran guru
seperti inilah yang disebut membelajarkan peserta didik.
Mediator, yaitu kreatif memilih dan menggunakan media pembelajaran yang tepat.
Learning manager (pengelola kelas), yaitu mengusahakan terciptanya kondisi belajar di
kelas yang optimal.
Motivator, yaitu lebih banyak memberikan dorongan semangat terhadap belajar siswa,
sehingga siswa bergairah untuk belajar atas dorongan diri sendiri, dan mereka menjadi sadar
bahwa belajar adalah demi kepentingan masa depan dirinya.
Evaluator, yaitu mengevaluasi proses dan hasil belajar siswa serta proses pembelajaran
oleh guru sendiri dalam rangka memperoleh balikan yang dapat digunakan untuk merevisi
strategi pembelajaran yang lebih tepat, dari pada perannya sebagai:
Transmitter, yaitu memindahkan nilai-nilai ataupun ilmu pengetahuan kepada siswa,
Demonstrator, yaitu penampilan sebagai pengajar atau penceramah di depan kelas,
Informator, yaitu sebagai juru penerang yang memberikan pesan-pesan kepada siswa,

 Peran Guru dalam Administrasi


Dalam hubungannya dengan kegiatan administrasi, Uzer Usman (1997) menyarankan seorang guru
dapat berperan sebagai berikut. Pengambilan inisiatif, pengarah, dan penilaian kegiatan-kegiatan
pendidikan. Hal ini berarti guru turut serta memikirkan kegiatan-kegiatan pendidikan yang direncanakan
serta nilainya.
 Tugas profesional
Tugas profesional guru meliputi mendidik, mengajar dan melatih/membimbing, serta meneliti (riset).
Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melatih/Membimbing berarti mengembangkan
ketrampilan-ketrampilan peserta didik. Dan meneliti untuk pengembangan kependidikan.
(Referensi Modul; https://peran-guru-dalam-proses-pembelajaran-guru-sebagai-pendidik-dan-pengajar/)

Kompetensi Guru

Anda mungkin juga menyukai