Anda di halaman 1dari 12

Karakteristik Covid-19 Pada Anak

Ikeu Nurhidayah1, Mega Tamara2, Dyah Setyorini3


1,2,3Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Info Abstrak
Artikel
Article
History: Studi literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik Covid-19 pada anak. Perawat
Accepted may sebagai researcher sudah semestinya mengetahui informasi terkini mengenai Covid-19 pada
26rd 2021 anak. Studi literatur ini menggunakan metode narrative review. Pencarian literatur dilakukan
dengan menggunakan beberapa databases, yaitu CINAHL (via Ebscohost), Pub.Med, Proquest,
Science Direct dan Search Engine yaitu Google Scholar. Kata kunci yang digunakan adalah
Children” AND “Coronavirus Disease 2019” OR “Covid-19” AND “Characteristic”. Artikel yang
digunakan dilakukan penilaian kritis. Lima artikel penelitian kuantitatif ditelaah dalam studi
literatur ini. Pada hasil studi literatur ini didapatkan bahwa penelitian terkait usia yang
mempengaruhi kasus Covid-19 yang terjadi pada anak, alasan jumlah penyintas Covid-19 yang
lebih banyak terjadi pada anak laki-laki, faktor selain penyakit bawaan yang mungkin dapat
membuat kasus kritis pada anak, gejala baru yang mungkin dialami anak serta kasus Covid-19
pada bayi yang dicurigai penularan vertical dari ibu dengan Covid-19 masih perlu diteliti lebih
lanjut. Perlunya melakukan penelitian lebih lanjut akan sangat berguna bagi perawat untuk
memberikan pelayanan keperawatan pada anak serta keluarga dengan tepat

Kata Kunci: Covid-19, Karakteristik, Anak

Characteristics of Covid=19 On Children

Abstract

This literature review aims to identify the characteristics of Covid-19 in children. Nurses as
researchers should know the latest literature about Covid-19 in children. This literature review
used a narrative review method. The searching process for literature studies was carried out using
several databases, that were CINAHL (via Ebscohost), Pub.Med. and Search Engine, namely Google
Scholar. The keywords used were "Children" AND "Coronavirus Disease 2019" OR "Covid-19" AND
"Characteristic". The articles to be used were carried out a critical assessment. Five quantitative
research articles were reviewed in this literature review. The results of this literature review
showed that age-related research affects Covid-19 cases on children, since the number of Covid-
19 cases are found more on boys, factors other than congenital diseases that might make critical
cases on children, new symptoms what may be experienced by children as well as cases of Covid-
19 on infants suspected of vertical transmission from mothers with Covid-19 still need further
investigation. The need for further research will be very useful for nurses to provide nursing
services to children and families appropriately

Keyword: Coronavirus Disease-2019/Covid-19, Children, Characteristics

Corresponding author:
Ikeu Nurhidayah
Ikeu.nurhidayah@unpad.ac.id
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 4 No 1, May 2021
DOI: http://dx.doi.org/10.26594/jika.4.1.2021. 7-18
e-ISSN 2621-296X
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 4 No 1, May 2021/ page 7-18 8

PENDAHULUAN anak-anak adalah kelompok yang rentan


terkena akibat kontak keluarga dekat, dan
Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) mungkin rentan terhadap infeksi silang.
merupakan infeksi pandemi yang mulanya Selain itu, anak-anak tidak dapat dengan jelas
disebabkan oleh Severe Acute Respiratory menggambarkan status kesehatan atau riwayat
Syndrome-Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). kontak anak.
SARS-CoV-2 telah terbukti menyebabkan
penyakit dengan potensi kerusakan pada Karakteristik kasus Covid-19 pada masa kanak-
organ-organ vital, diantaranya paru-paru, kanak biasanya memiliki gejala yang ringan
jantung, hati, dan ginjal, dan infeksi seperti, batuk, demam dan kelelahan. Biasanya
menimbulkan risiko yang cukup besar bagi juga disertai dengan hidung tersumbat dan sakit
pasien dengan resiko tinggi pneumonia (Qiu kepala (Mustafa, N. M., & Selim, A. L., 2020).
et al., 2020). Indonesia merupakan salah satu Beberapa anak mungkin juga akan mengalami
negara yang terdampak pandemi Covid-19. gejala pada sistem gastrointestinal, yaitu
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, ketidaknyamanan perut, mual, muntah, sakit
sejak 02 Maret 2020 ditemukannya pasien perut, dan diare (Hong et al., 2020). Covid-19
positif Covid-19 di Indonesia, pada tanggal 19 memiliki prognosis yang baik bagi anak-anak,
Januari 2020 Indonesia telah mencapai jumlah karena sebagian besar kasus yang terjadi pada
kasus sebesar 927.380 dan menempati urutan anak-anak, anak sembuh setelah perjalanan
ke-20 di dunia. Kasus positif paling banyak penyakit ringan dan sangat jarang berkembang
terjadi pada rentang usia 31-45 tahun, yaitu menjadi penyakit pernapasan bawah yang parah
sebanyak 272.442 kasus. Sementara itu, (Mustafa et al., 2020). Akan tetapi, anak juga
kelompok usia 0-5 tahun yang positif Covid-19 memiliki resiko akan terjadinya komplikasi
sebesar 24.438 kasus, kelompok usia 6-18 penyakit akibat Covid-19 yaitu Acute
tahun sebesar 80.555 kasus, kelompok usia 19- respiratory distress syndrome (ARDS),
30 sebesar 224.470, kelompok usia 46-59 miokarditis dan syok septik (Sankar et al.,
sebesar 206.368 dan kelompok usia lebih dari 2020).
60 tahun yaitu sebesar 95.943. Berdasarkan
data, angka kematian tertinggi pada kasus Penelitian yang dilakukan oleh Pathak et al.
pandemi Covid-19 ini ditemukan pada pasien (2020) menjelaskan bahwa anak akan berisiko
dengan usia 60 tahun keatas yaitu sebesar tinggi ketika anak memiliki kondisi medis yang
11.826 kasus (Kementerian Kesehatan RI, mendasari yaitu penyakit paru-paru kronis,
2021). seperti asma yang merusak fungsi paru-paru
dan kanker. Selain itu, anak akan rentan apabila
Covid-19 telah memengaruhi semua anak berada di lingkungan yang
kelompok usia, meskipun tampaknya lebih memfasilitasi penyebaran virus, yaitu anak
ringan pada populasi anak daripada orang yang berada di lingkungan tercemar atau di
dewasa. Adapun kemungkinan alasannya, daerah tanpa akses yang sulit mendapatkan air
anak-anak memiliki penyakit penyerta yang bersih, anak yang menjalani perawatan jangka
lebih sedikit, tidak merokok, dan memiliki panjang di rumah sakit, dan tinggal di
ekspresi ACE-2 yang lebih rendah (Minotti et perumahan yang padat.
al., 2020). Akan tetapi, penelitian Huang et al.
(2020) juga memaparkan bahwa anak Peran perawat sebagai researcher adalah
rentan terhadap Covid-19 dikarenakan fungsi dengan mengidentifikasi pengetahuan baru.
kekebalan anak-anak belum matang, anak Pengetahuan memberikan dasar ilmiah untuk
rentan terhadap infeksi sistem pernapasan, dan praktik keperawatan dan memvalidasi
gejalanya lebih beragam sehingga keefektifan intervensi keperawatan. Penelitian
pembentukan antibodi dan imunitas silang keperawatan akan meningkatkan pendidikan
dapat terjadi. Hal tersebut juga didukung dan praktik profesional serta membantu
penelitian yang dilakukan oleh She, J., Liu, L., perawat menggunakan sumber daya secara
dan Liu, W. (2020) yang menjelaskan bahwa efektif. Basis pengetahuan ilmiah tentang
keperawatan terus berkembang hingga saat ini,

Ikeu Nurhidayah - Karakteristik Covid-19 Pada Anak


Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 4 No 1, May 2021/ page 7-18 9

sehingga dengan adanya bukti literatur dapat anak usia 0-18 tahun, artikel berbahasa
dapat digunakan perawat untuk memberikan Indonesia dan Inggris, dan ketersediaan full
perawatan pasien yang aman dan efektif (Potter text. Sementara itu, kriteria eksklusi dalam
et al., 2013). Saat ini, penelitian mengenai studi literatur ini adalah artikel yang tidak
karakteristik Covid-19 pada orang dewasa memenuhi kriteria inklusi, buku, berita,
lebih tersedia karena banyaknya kasus yang ensiklopedia, dan review article. Artikel yang
dilaporkan sedangkan karakteristik Covid- digunakan dilakukan penilaian kritis. Lima
19 pada anak sangat terbatas. Penelitian lebih artikel penelitian kuantitatif ditelaah dalam
lanjut mengenai Covid-19 pada anak juga studi literatur ini. Tahapan narrative review
diperlukan untuk mengeksplorasi alasan jumlah dapat digambarkan pada skema dibawah ini.
kasus pada anak yang lebih sedikit dan
manifestasi klinis ringan pada anak dengan
Covid-19 (Xie, Z., 2020). Oleh karena itu, Skema 1 Tahapan Narrative Review
penelitian ini memiliki tujuan untuk
mengidentifikasi karakteristik Covid-19 pada Hasil pencarian berdasarkan
anak. database : (n=26.762)
Artikel dieksklusi karena
tidak tersedia free full
METODE text (n= 12.376)
Metode penelitian yang digunakan pada studi Hasil pencarian berdasarkan
literatur ini yaitu narrative review. Narrative free full text yang ditemukan:
review sangat berguna dalam mengumpulkan EBSCOhost = 17
PubMed = 2.618 Artikel tidak sesuai
sejumlah literatur dalam bidang studi tertentu kategori inklusi:
ProQuest = 9.592
dan mensintesiskannya. Tujuan utamanya Google scholar = 300 1. Terbit < 2019-2020=
adalah untuk memberikan pembaca dengan Science Direct =1859 335
latar belakang yang komprehensif untuk (n= 14.386) 2. Bukan berbahasa
inggris/Indonesia= 106
memahami pengetahuan saat ini dan 3. Rentang usia bukan
pentingnya melakukan penelitian baru (Pare 0-18ahun = 11.816
et. al., 2015). Hal tersebut sesuai dengan Artikel yang sesuai kategori 4. Judul artikel tidak
tujuan studi literatur ini yaitu inklusi dan dilakukan sesuai=1.294
critical appraisal : (n=32) 5. Buku, berita,
mengidentifikasi karakteristik Covid-19
pada anak saat ini yang perlu dilakukan
Artikel
penelitian lebih lanjut. Ada beberapa
dieklusi
tahapan yang perlu dilakukan peneliti dalam Artikel yang dianalisis (n= 28)
melakukan narrative review, yaitu pencarian (n= 5)
literatur, menentukan kata kunci yang akan
digunakan, menentukan kriteria literatur,
melakukan penilaian kritis. Setelah itu, HASIL
literatur akan dianalisis (Sussanne, 2018;
Ferrari 2015; Pare et al., 2015; Green et al., Berdasarkan hasil pencarian literatur
2006; Apuke, 2017; Aveyard, H., 2014). didapatkan lima artikel yang membahas
Pencarian literatur dilakukan dengan karakteristik Covid-19 pada anak. Artikel
menggunakan beberapa databases, yaitu yang didapatkan berasal dari beberapa
CINAHL, Pub.Med, Proquest, Science Direct negara yaitu, China, Korea Selatan,
dan Search Engine yaitu Google Scholar. Kata Indonesia, dan United Kingdom (UK). Satu
kunci yang digunakan adalah Children” AND artikel menggunakan case series (Han et al.,
“Coronavirus Disease 2019” OR “Covid-19” 2020) , tiga artikel menggunakan
AND “Characteristic”. Kriteria inklusi yang retrospective (Zheng et al., 2020; Zheng et al.,
ditetapkan yaitu artikel membahas 2020; Radityo et al., 2020) dan satu artikel
mengenai karakteristik Covid-19 pada anak, menggunakan cohort (Gale et al., 2020).
tahun terbit artikel adalah 1 tahun terakhir
(2019-2020), sampel yang digunakan adalah

Ikeu Nurhidayah - Karakteristik Covid-19 Pada Anak


Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 4 No 1, May 2021/ page 7-18 10

PEMBAHASAN lanjut terkait usia anak dalam


mempengaruhi kasus Covid-19. Ludvigsson,
Usia Anak J. F. (2020) menyatakan bahwa masih
Hasil literatur yang ditemukan pada tiga terlalu dini untuk menyimpulkan anak usia
artikel memiliki pengkategorian usia dan dibawah 3 tahun lebih rentan terkena Covid-
jumlah anak yang berbeda. Artikel Han et al. 19 daripada anak yang lebih tua.
(2020) berjumlah 91 pasien anak dengan
usia rata-rata adalah 11 tahun. Jumlah anak Jenis Kelamin Anak
usia <1 tahun, 1-5 tahun, 6-10 tahun, 11-15 Jumlah kasus anak terbanyak berdasarkan
tahun, dan 16-18 tahun masing-masing jenis kelamin pada ketiga artikel yang
adalah 6 (7%), 13 (14%), 23 (25%), 31 digunakan dalam penelitian ini memiliki
(34%) dan 18 (36%). Artikel Zheng et al. persamaan, yaitu prevalensi kasus Covid-19
(2020) berjumlah 25 pasien anak dengan pada anak laki-laki cenderung lebih banyak
usia rata-rata adalah 3 tahun. Jumlah anak- jika dibandingkan dengan anak perempuan.
anak yang berusia <3 tahun, 3-6 tahun, dan Pada artikel Han et al. (2020), jumlah pasien
≥6 tahun masing-masing adalah 10 (40%), 6 anak laki-laki adalah 53 (58%) dan
(24%), dan 9 (36%). Sedangkan, untuk perempuan berjumlah 38 anak (42%).
artikel Zheng et al. (2020) berjumlah 52 Artikel Zheng et al. (2020), terdapat 14
anak dari 11 rumah sakit di tiga provinsi (56%) anak laki-laki dan 11 (44%) anak
selatan China dengan usia rata-rata anak perempuan. Artikel Zheng et al. (2020) juga
adalah 9 tahun. Jumlah anak yang berusia 0- menunjukkan jumlah anak laki-laki yang
13 adalah 11 anak (21,1%) dan anak usia 4- lebih banyak, yaitu 28 (53,9%) anak laki-laki
18 tahun berjumlah 41 anak. dan 24 (46,1%) anak perempuan.
Berdasarkan hasil literatur, dapat Penelitian Penna et al. (2020)
disimpulkan bahwa kasus terbanyak pada menyatakan bahwa jumlah sel CD4+ T
usia 3 tahun, 9 tahun dan 11 tahun. Hasil berbeda antar jenis kelamin, lebih tinggi
tersebut berbeda dengan teori sebelumnya pada perempuan dengan respon imun yang
yang menyatakan sistem imun anak baik, lebih baik. Selain itu, perempuan
dimana paru-paru anak dan jaringan usus menunjukkan ekspresi ACE-2 yang lebih
memiliki proporsi sel T regulator yang lebih rendah karena kombinasi dari dua gen
tinggi, yang dapat menekan respon imun terkait-X dibandingkan dengan ekspresi
(Lingappan et al., 2020). Selain itu, bayi baru yang timbul dari keterkaitan-X dan homolog
lahir dan bayi muda jauh lebih rentan, Y pada laki-laki (Penna et al., 2020). Namun,
karena antibodi maternal yang melindungi pada penelitian Gemmati et al. (2020)
bayi baru lahir dan bayi muda tidak mungkin menunjukkan tidak adanya perbedaan
bertindak untuk melawan virus baru seperti ekspresi yang dimediasi berdasarkan
SARS-CoV-2 (Dhochak et al., 2020). Pada perbedaan jenis kelamin.
tahap awal setelah lahir, sel CD4+ T juga Perawat memiliki peran sebagai
dapat terganggu dalam produksi sitokin researcher dapat membantu melakukan
proinflamasi. Kurangnya kemampuan penelitian lebih lanjut. Menurut Haitao et al.
membunuh oleh sel T pada tahap awal (2020) penelitian lebih lanjut diperlukan
setelah kelahiran bayi, dapat menjelaskan untuk mengidentifikasi faktor risiko spesifik
kerentanan terhadap SARS-CoV-2 pada bayi jenis kelamin terinfeksi SARS-CoV-2, mulai
(Yuki, K., Fujiogi, M., & Koutsogiannaki, S., dari jalur, hasil, dan prognosis Covid-19.
2020). Akan tetapi, hasil literatur
menunjukkan bahwa jumlah kasus Penyakit yang mendasari
terbanyak disetiap artikel memiliki rentang Pada artikel Han et al. (2020)
usia berbeda yang berarti semua anak ditemukkannya 6 dari 91 anak (7%)
rentan terkena. memiliki penyakit yang mendasari yaitu 3
Peran perawat sebagai researcher anak memiliki asma dan 3 anak lainnya
dapat membantu melakukan penelitian lebih epilepsi. Selain itu, dari total anak yaitu 91

Ikeu Nurhidayah - Karakteristik Covid-19 Pada Anak


Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 4 No 1, May 2021/ page 7-18 11

anak tidak ada anak yang mengalami inflamasi yang besar. Masuknya virus ke
defisiensi imun. Hasil artikel Zheng et al. dalam sistem saraf pusat menyebabkan
(2020) menunjukkan bahwa 2 dari 25 anak pelepasan sitokin pro-inflamasi (TNF-α, IL-
yang memiliki penyakit yang mendasari. 6, IL-1β), oksida nitrat, prostaglandin E2 dan
Anak pertama menderita penyakit jantung menyebabkan peradangan kronis,
bawaan, malnutrisi, dan dugaan penyakit hipereksitasi saraf, kejang, bahkan
metabolik keturunan. Satu anak lainnya kematian. Virus juga menyebabkan epilepsi
menderita penyakit jantung bawaan. dengan meningkatkan glutamat dan
Namun, kedua anak tersebut sudah menurunkan GABA di korteks serebral dan
menjalani operasi. Sementara itu, 52 anak hipokampus (Nikbakht, F.,
pada artikel Zheng et al. (2020) tidak ada Mohammadkhanizadeh, A., & Mohammadi,
yang memiliki penyakit penyerta. E., 2020).
Berdasarkan hasil literatur ketiga Pada anak yang terinfeksi SARS-CoV-2
artikel, penyakit penyerta yang diderita oleh biasanya akan mengalami demam. Demam
anak yaitu, asma, epilepsi, penyakit jantung tidak hanya menaikkan suhu otak, tetapi
bawaan, malnutrisi dan dugaan penyakit juga menginduksi pelepasan sitokin pro-
metabolik keturunan. Terdapat mekanisme inflamasi seperti interleukin-1β (IL-1β)
yang mungkin terjadi pada anak dengan pada otak anak. Virus menyebabkan
penyakit penyerta (komorbid). Pertama produksi sitokin pro-inflamasi yang pada
yaitu asma, dimana asma memiliki efek akhirnya menyebabkan kejang. Dampak
penghambatan pada induksi produksi anak yang memiliki penyakit epilepsi
interferon tipe I. Adanya penurunan sebelumnya dapat membuat kejang tidak
interferon tipe I pada asma. Interferon tipe I terkontrol dengan baik dan kemungkinan
(IFN-a / IFN-b) adalah sitokin antivirus yang yang mengkhawatirkan bahwa sekelompok
membentuk garis pertahanan pertama anak akan menderita kerusakan
melawan virus. Selain itu, Eosinofil dari perkembangan saraf yang tidak dapat
pasien asma menunjukkan gangguan diperbaiki atau bahkan kematian (Nikbakht,
kapasitas untuk berinteraksi dan F., Mohammadkhanizadeh, A., &
menangkap partikel virus dibandingkan Mohammadi, E., 2020).
dengan eosinofil dari kontrol yang sehat, dan Ketiga, penyakit jantung bawaan pada
penurunan kapasitas ini berkorelasi dengan anak. Penyebab komplikasi kardiovaskular
keparahan asma. Penurunan fungsi antivirus akibat infeksi SARS-Cov-2 masih tidak jelas,
eosinofil pada pasien asma selama infeksi hipotesisnya bahwa reseptor ACE-2 dapat
virus dapat berkontribusi pada eksaserbasi digunakan sebagai cara masuk ke miosit dan
asma yang disebabkan virus (Novak, N., & menyebabkan cedera miokard melalui
Cabanillas, B., 2020). berbagai mekanisme. Salah satu
Kedua, epilepsi. SARS-CoV-2 memiliki mekanismenya yaitu dengan melalui
kemampuan untuk memasuki sistem saraf peningkatan kebutuhan oksigen miokard
dan menyebabkan gejala neurologis. sebagai respons terhadap hipoksia berat.
Reseptor angiotensin converting enzyme-2 Coronavirus juga dapat menyebabkan
(ACE-2) menyediakan jalur masuk bagi cedera miokard melalui badai sitokin yang
SARS-CoV-2 untuk menginfeksi sel inang terjadi sebagai respons terhadap respons
manusia. Reseptor ini terutama ditemukan imun selama infeksi. Keterlibatan jantung
di batang otak dan bertanggung jawab untuk seperti gagal ventrikel kanan dan kongesti
mengatur fungsi kardiovaskular dan dapat disebabkan oleh gangguan
pernapasan. Virus dapat melakukan pernapasan atau cedera jantung langsung
perjalanan ke sistem saraf pusat baik dengan yang disebabkan oleh virus (Haiduc et al.,
menginfeksi sensorik atau motor neuronsor 2020).
menggunakan kinesin dan dynein. Setelah Pada anak yang pernah menjalani
invasi, virus memicu astrogliosis reaktif dan operasi jantung sebelumnya tanpa gejala
mengaktifkan mikroglia untuk memicu sisa dan tidak mengonsumsi obat jantung

Ikeu Nurhidayah - Karakteristik Covid-19 Pada Anak


Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 4 No 1, May 2021/ page 7-18 12

apa pun dapat mengikuti indikasi terkait menginduksi neutrofilia, aktivasi


pencegahan dasar Covid-19. Sementara itu, koagulasi, dan cedera ginjal dapat
ada kemungkinan bagi anak yang masih menyebabkan kematian pasien dengan
mengonsumsi angiotensin converting SARS-CoV-2. Diantara sitokin yang
enzyme (ACE) inhibitor dan angiotensin dilepaskan, IL-6, IL-1B, dan TNFα dapat
receptor blockers (ARBs) dapat berdampak besar pada metabolisme
meningkatkan regulasi ACE-2, sehingga glukosa, pensinyalan insulin, dan memicu
meningkatkan kerentanan terhadap virus. komplikasi kardiovaskular. C-Reactive
Akan tetapi, hal tersebut masih perlu Protein (CRP) juga dapat distimulasi dengan
dilakukan penelitian lebih lanjut apakah pelepasan IL-6. CRP dapat mengagregasi dan
pasien Covid-19 yang mengonsumsi obat menginduksi aktivasi komplemen dan faktor
tersebut harus beralih ke obat lain jaringan yang memulai koagulasi. Penyakit
(Bertoncelli et al., 2020). diabetes lebih rentan untuk
Keempat, malnutrisi. Malnutrisi mengembangkan koagulopati yang dapat
merupakan penyebab utama defisiensi imun diperburuk dalam kombinasi dengan infeksi
dan memengaruhi respons imun bawaan SARS-CoV-2 dan mengakibatkan hasil yang
dan adaptif yang seharusnya menghambat parah. Pada pasien SARS-CoV-2 dengan
proliferasi virus. Penyakit kronis yang telah penyakit metabolik yang terjadi berisiko
diakui sebagai faktor virulensi untuk Covid- lebih tinggi mengalami prognosis dan
19 yang parah, seringkali pada orang yang kematian yang lebih buruk. Ekspresi ACE-2
memiliki malnutrisi energi protein (juga yang berubah, kontrol glikemik yang buruk,
dikenal sebagai malnutrisi terkait penyakit), interleukin 6 yang tinggi, peningkatan
yang diketahui mengganggu aktivasi sel hemoglobin, dan limfositopenia adalah
kekebalan, sehingga memungkinkan beberapa dantara presentasi klinis yang
persistensi virus lebih lama dan meningkat. memprediksi perkembangan infeksi Covid-
Asupan protein yang tidak mencukupi 19 yang parah (Nigro et al., 2020).
kebutuhan dapat menyebabkan sarcopenia Peran orang tua sangat penting selama
terkait nutrisi. Defisiensi mikronutrien juga pandemi Covid-19 untuk memantau
merupakan masalah yang meningkat kepatuhan anak dalam meminum obat tepat
diantara orang yang kekurangan gizi. waktu dan jumlah yang tepat. Anak tidak
Vitamin memiliki peran dalam berfungsinya boleh mengurangi atau menghentikan obat
respon imun bawaan dan adaptif, dengan tanpa evaluasi dokter (Chen et al., 2020).
vitamin D dan A menjadi pemeran Anak-anak yang memiliki penyakit penyerta
utamanya. Misalnya, vitamin D penting (komorbid) juga memiliki kecenderungan
untuk berfungsinya sel-sel penghasil untuk terkena penyakit kritis setelah
antibodi dan vitamin A menopang proliferasi terinfeksi Covid-19 (Williams et al., 2020).
sel-T. Status malnutrisi menurunkan daya Peran perawat sebagai educator dapat
tahan untuk bertahan hidup dari COVID-19 memberikan informasi kepada keluarga
yang parah. Apabila ada status malnutrisi, terkait faktor resiko anak yang memiliki
maka peningkatan kewaspadaan harus penyakit penyerta dapat mengembangkan
diberi perhatian lebih karena apabilaa penyakit kritis setelah terinfeksi supaya
terinfeksi diperkirakan akan keluarga dapat meningkatkan kewaspadaan.
berkepanjangan (Briguglio et al., 2020). Selain itu, peran perawat sebagai
Kelima, penyakit metabolik turunan. coordinator dapat berkoordinasi dengan
Penyakit metabolik seperti diabetes, kader untuk mendata anak yang memiliki
memiliki peningkatan risiko dan hasil yang penyakit yang mendasari. Menurut Williams
lebih buruk untuk infeksi bakteri dan virus et al. (2020) hal tersebut penting untuk
yang dikaitkan dengan kombinasi imunitas dilakukan dalam penilaian risiko terkait
bawaan yang tidak teratur dan respons dengan rencana pengurangan jarak sosial
peradangan. Selama infeksi virus, yang direncanakan untuk anak-anak dan
peradangan kronis dan produksi sitokin keluarga. Pengumpulan data diperlukan

Ikeu Nurhidayah - Karakteristik Covid-19 Pada Anak


Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 4 No 1, May 2021/ page 7-18 13

untuk memberi perhatian lebih bagi anak anak-anak meski dengan infeksi ringan dan
yang memiliki faktor risiko untuk memberi perhatian khusus pada
mengembangkan penyakit lebih parah kecenderungan kasus anak yang memiliki
akibat penyakit penyerta (Williams et al., resiko tinggi untuk menjadi lebih parah.
2020).
Sumber Infeksi
Pada hasil ketiga artikel, didapatkan bahwa
sumber infeksi yang paling utama adalah
Klasifikasi Covid-19 pada Anak kontak dengan keluarga. Hal ini ditunjukkan
Klasifikasi Covid-19 yang ditemukan pada oleh artikel Han et al. (2020) dan Zheng et al.
artikel Han et al. (2020) menunjukkan (2020) yang jumlah terbanyak anak yang
adanya 20 kasus asimptomatik, 46 pasien terkena diakibatkan oleh kontak dengan
(65%) memiliki kasus pneumonia ringan keluarga yang positif, yaitu 57 anak (63%),
dan 20 (28%) memiliki kasus sedang. Ada 2 dan 16 anak (64%) Sumber infeksi yang
pasien (3%) dengan kasus Covid-19 berat, kedua adalah tinggal atau memiliki riwayat
yang dilengkapi dengan oksigenasial cukup perjalanan ke cluster outbreak. Artikel Han
lama, namun tanpa memerlukan ventilasi et al. (2020) menunjukkan adanya 11 kasus
mekanis Pada artikel Zheng et al. (2020), anak terkait cluster outbreak. Jumlah kasus
ditemukannya infeksi saluran pernapasan akibat cluster outbreak pada artikel Zheng et
atas pada 8 anak, 15 anak mengalami al. (2020) yaitu, 5 anak dan artikel Zheng et
pneumonia ringan, dan 2 anak mengalami al. (2020) berjumlah 23 anak. Selain itu,
kasus kritis. Sementara itu, artikel ketiga untuk sumber infeksi yang ketiga adalah
terdapat 13 kasus infeksi asimptomatik memiliki riwayat kontak dengan pasien
(23,1%), 6 kasus pneumonia ringan (17,3%), suspect atau yang sudah terkonfimasi Covid-
dan 30 kasus infeksi saluran pernapasan 19. Pada artikel Zheng et al. (2020) dan
atas akut (57,7%). Pada artikel Zheng et al. Zheng et al., 2020) jumlah kasus masing-
(2020) tidak ditemukan kasus pneumonia masing adalah 16 (64%) dan 19 (36,5%).
berat dan kasus kritis. Berdasarkan ketiga Berdasarkan temuan pada ketiga
artikel, dapat disimpulkan bahwa kasus artikel, peran perawat sebagai educator
yang paling banyak ditemukan pada anak sangat dibutuhkan untuk memfasilitasi
adalah kasus pneumonia ringan dengan total keluarga dalam pemahaman mengenai
67 anak. Meskipun hasil literatur gejala klinis dan memberikan informasi
mengungkapkan bahwa anak lebih banyak terkini mengenai banyaknya kasus yang
mengembangkan kasus Covid-19 yang terjadi di lingkup keluarga. Keluarga dapat
ringan, kasus berat dan kritis juga melakukan isolasi dini apabila mengalami
ditemukan pada 4 anak yang memiliki gejala Covid-19 dan melakukan
penyakt bawaan. Ketika anak-anak memiliki pemeriksaan kesehatan untuk mengurangi
penyakit kronis, risiko penyakit kritis, atau kejadian Covid-19 dalam keluarga. Apabila
bahkan kematian menjadi meningkat. keluarga tidak mengalami gejala, hal yang
Peran perawat sebagai researcher dapat dilakukan adalah mengurangi
dapat melakukan penelitian lebih lanjut. pertemuan keluarga besar dan melakukan
Menurut Jeng, M. J. (2020) perlunya perlindungan diri (terutama menjaga jarak
melakukan penelitian lebih lanjut terhadap yang tepat dari orang lain) sangat
kerentanan anak-anak dari berbagai usia dianjurkan. Apabila salah satu anggota
dan mekanisme keparahan penyakit yang keluarga memiliki riwayat kontak dekat
diperlukan untuk perawatan pasien anak dengan kasus yang dikonfirmasi, maka
dan pencegahan penyakit di masa isolasi 14 hari diperlukan untuk menahan
mendatang. Selain itu, peran perawat adalah penularan virus dalam keluarga (Zhang et
sebagai caregiver. He et al. (2020) al., 2020).
menyatakan bahwa tenaga kesehatan dapat
mengamati perkembangan penyakit pada Gejala Covid pada Anak

Ikeu Nurhidayah - Karakteristik Covid-19 Pada Anak


Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 4 No 1, May 2021/ page 7-18 14

Hasil ketiga artikel didapatkan bahwa anak (15%) sampel penelitian disebut menderita
memiliki gejala ringan. Gejala Covid-19 yang tanda-tanda klinis anosmia setelah
paling sering dialami oleh anak-anak adalah timbulnya infeksi. Apabila berada di daerah
demam. Dari 186 anak dengan gejala Covid- epidemi, kemungkinan infeksi SARS-CoV-2
19, 95 anak mengalami demam sedangkan harus dicurigai terutama bagi anak yang
73 anak lainnya mengalami batuk. Pada menunjukkan gejala riwayat demam atau
artikel Han et al. (2020), demam tinggi riwayat kontak dekat dengan kasus
(suhu, ≥38,0 ° C) dan demam ringan (suhu, terkonfirmasi (Cai et al., 2020).
37,5- < 38,0 ° C) berkembang pada 27 anak Peran perawat sebagai educator yaitu
(30%) dan 35 anak (39%), masing-masing. memberikan edukasi untuk meningkatkan
Lima puluh empat anak (60%) juga pengetahuan orangtua dan keluarga
mengalami gejala pernafasan antara lain mengenai gejala Covid-19 pada anak-anak.
batuk, dahak, dan rinorea, dimana 16 (18%) Menurut He et al. (2020) apabila keluarga
datang dengan gejala gastrointestinal, memiliki pengetahuan yang cukup mengenai
seperti diare dan sakit perut, adapula gejala Covid-19 yang mungkin dialami anak,
terdapat 1 pasien yang hanya mengalami keluarga dapat memastikan isolasi yang
sakit perut dan diare tanpa demam atau efektif dan membatasi penularan sekunder
gejala pernapasan. Dua belas anak (16%) dengan memeriksakan anak lebih awal.
mengalami kehilangan penciuman atau rasa,
satu pasien hanya menunjukkan kehilangan Bayi baru lahir dengan Ibu Terkonfirmasi
rasa, tanpa gejala lain. Artikel Zheng et al. Covid-19
(2020) juga menyatakan bahwa gejala yang Pada penelitian yang dilakukan Gale et al.
paling umum saat timbulnya penyakit (2020) di UK didapatkan bahwa ada 66 bayi
adalah demam pada 13 anak (52%), diikuti baru lahir yang terkonfirmasi Covid-19
oleh batuk kering pada 11 anak (44%). dalam kurun waktu 1 Maret-30 April 2020
Selain itu, 3 (12%) anak mengalami diare, 2 dengan riwayat usia kelahiran cukup bulan
(8%) anak mengalami hidung tersumbat, pada 48 bayi dan 16 bayi lahir prematur.
dispnea, sakit perut dan muntah. Hal yang Usai kelahiran, 42 bayi mendapatkan
sama juga didapatkan pada artikel ketiga, perawatan di bangsal anak, 20 bayi di unit
dimana gejala yang paling sering dialami perawatan neonatal, 4 bayi berada di ruang
oleh anak adalah demam dan batuk. Pada Pediatric Intensive Care Unit (PICU).
artikel Zheng et al. (2020), terdapat 21 Terdapat 22 (33%) bayi menerima satu atau
(40,4%) kasus demam yang berlangsung lebih jenis dukungan pernapasan: tiga bayi
dari 1 sampai 4 hari dan 25 (48,1%) pasien dengan salah satu bayinya lahir prematur
dengan batuk. Gejala lainnya ada 5 anak menerima ventilasi invasif, sepuluh bayi
(9,6%) dengan kelelahan dan nyeri sistemik, dengan empat bayi lahir prematur
3 (9,6%) anak dengan gejala tenggorokan, menerima bantuan ventilasi non-invasif, dan
dan 1 (1,9%) dengan gejala gastrointestinal. 22 bayi dengan lima bayi lahir prematur
Tidak ada anak dengan sesak napas, sianosis, menerima oksigen tambahan.
atau syok yang dilaporkan. Berdasarkan Berdasarkan hasil penelitian, terdapat
ketiga artikel tersebut, dapat disimpulkan tujuh (11%) bayi yang tidak memiliki tanda-
bahwa gejala yang sering dialami oleh anak tanda infeksi dan hanya dites setelah
adalah demam dan batuk. dicurigai adanya infeksi pada ibu bayi.
Gejala Covid-19 yang relatif ringan Secara keseluruhan, ada 34 (52%) bayi baru
pada anak-anak akan mudah untuk lahir yang terkonfirmasi Covid-19 memiliki
dilewatkan untuk diagnosis pada tahap awal riwayat keluarga dekat atau kontak dekat
ketika muncul. Selain itu, berdasarkan dengan tanda atau gejala yang sesuai dengan
penelitian terbaru pada bulan Desember infeksi SARS-CoV-2, 8 bayi baru lahir tanpa
2020 yang dilakukan oleh Guisan et al. ibu terkait Covid-19 terkena akibat
(2020), telah ditemukannya gejala lain penularan nosokomial dan ada 17 dari 66
diantara anak-anak yang terinfeksi, 5/33 bayi baru lahir yang terkonfirmasi Covid-19

Ikeu Nurhidayah - Karakteristik Covid-19 Pada Anak


Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 4 No 1, May 2021/ page 7-18 15

dengan ibu yang terkonfirmasi Covid-19 19 kepada keluarga agar keluarga dapat
juga dalam 7 hari sebelum atau sesudah mengetahui gejala Covid-19 dan
kelahiran. 45 (68%) bayi baru lahir lainnya memperiksakan diri lebih awal sehingga
didiagnosis lebih dari 7 hari setelah lahir. penularan tidak terjadi. Selain itu, peran
Hasil penelitian juga menunjukkan 8 dari 17 perawat sebagai collaborator dapat bekerja
bayi baru lahir tersebut tetap bersama ibu sama dengan psikolog untuk ibu yang
setelah lahir, hanya 7 dari 17 bayi baru lahir menderita kecemasan dan stres akibat
yang dipisahkan dari ibu. Terdapat 2 dari 17 terpisah dari bayinya (Montes et al., 2020).
bayi tersebut lahir prematur dan memiliki
kemungkinan terjadi penularan secara
vertical yaitu dari ibu. Hal ini berdasarkan SIMPULAN
hasil swab nasofaring pada kedua bayi
dalam waktu 12 jam setelah lahir. Hasil studi literatur ini menunjukkan bahwa
Pada penelitian yang dilakukan oleh masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait
Gale et al. (2020), terdapat 17 bayi karakteristik anak dengan Covid-19. Penelitian
terkonfirmasi Covid-19 dengan ibu terkait terkait usia yang mempengaruhi kasus Covid-
Covid-19. Berbeda dengan penelitian 19 pada anak, alasan jumlah kasus Covid-19
tersebut, pada penelitian yang dilakukan yang ditemukan lebih banyak pada anak
oleh Radityo et al. (2020) di Indonesia hasil laki-laki dibandingkan anak perempuan,
penelitian menunjukkan bahwa faktor selain penyakit bawaan yang mungkin
pemeriksaan swab pada bayi yang lahir dari dapat membuat kasus kritis pada anak,
ibu dengan terkonfirmasi Covid-19 gejala selain demam dan batuk yang tidak
didapatkan hasil negatif pada semua bayi. menutup kemungkinan anak akan alami
Pada penelitian Radityo et al. (2020) hanya dikarenakan penelitian terbaru terkait
jenis pemberian minum pada bayi yang gejala ditemukannya gejala baru yang
memiliki perbedaan. Bayi yang lahir dari ibu berbeda dari sebelumnya. Kasus Covid-19
dengan terkonfirmasi Covid-19 tidak pada bayi yang dicurigai penularan vertical
mendapatkan ASI secara eksklusif, dari ibu dengan Covid-19 masih perlu diteliti
disebabkan oleh ibu yang dirawat isolasi lebih lanjut karena hasil data yang
terpisah dari bayi akan kesulitan dalam ditemukan berbeda. Studi literatur ini
melakukan pemerahan ASI, mengumpulkan, sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut
menyimpan dan mengirimkan ASI perah terutama bagi perawat sehingga dapat
dari ibu ke bayinya. Hanya ada dua bayi melakukan pencegahan dan praktik
dengan ibu dengan Covid-19 yang keperawatan dengan tepat dengan
mendapatkan ASI predominan. Sementara mengetahui apa saja karakteristik lain yang
itu, 86% bayi dari ibu tidak terkait Covid-19 mungkin dialami anak apabila terkena
mendapatkan ASI secara eksklusif karena Covid-19.
tempat dirawatnya bersama bayi.
Berdasarkan perbedaan hasil dari
kedua artikel tersebut dapat disimpulkan REFERENSI
bahwa penelitian penularan vertical dari ibu
Apuke, O. D. (2017). Quantitative Research
ke anak masih perlu dilakukan lebih lanjut.
Methods : A Synopsis Approach. Kuwait
Selain itu, hasil penelitian Gale et al. (2020) Chapter of Arabian Journal of Business and
menunjukkan bayi yang terkonfirmasi Management Review, 6(11), 40–47.
Covid-19 memiliki riwayat keluarga dekat https://doi.org/10.12816/0040336
atau kontak dekat dengan tanda atau gejala
Aveyard, H. (2014). A practical guide 3rd edition :
yang sesuai dengan infeksi SARS-CoV-2. Doing a Doing a Literature Review in Health
Peran perawat sebagai educator dapat and Social Care.
mencegah hal tersebut. Peran perawat
Bart, N.Green, DC, MSEd, DACBSP,
sebagai educator adalah dengan
ClaireD.Johnson, DC, MSEd, DACBSP,
memberikan pengetahuan mengenai Covid- AlanAdams, DC, MS, MSEd, D. (2006).

Ikeu Nurhidayah - Karakteristik Covid-19 Pada Anak


Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 4 No 1, May 2021/ page 7-18 16

Writing narrative literature reviews for Ferrari, R. (2015). Writing narrative literature
peer-reviewed journals. JOURNAL OF reviews. The European Medical Writers
CHIROPRACTIC MEDICINE, 5. Association, 1(3), 311–320.
https://doi.org/10.1162/ling_a_00246 https://doi.org/DOI:
Bertoncelli, D., Guidarini, M., Della Greca, A., 10.1179/2047480615Z.000000000329
Ratti, C., Falcinella, F., Iovane, B., Luigi Gale, C., Quigley, M. A., Placzek, A., Knight, M.,
Dutto, M., Caffarelli, C., & Tchana, B. (2020). Ladhani, S., Draper, E. S., Sharkey, D.,
Covid19: Potential cardiovascular issues in Doherty, C., Mactier, H., & Kurinczuk, J. J.
pediatric patients. Acta Biomedica, 91(2), (2020). Characteristics and outcomes of
177–183. neonatal SARS-CoV-2 infection in the UK: a
https://doi.org/10.23750/abm.v91i2.965 prospective national cohort study using
5 active surveillance. The Lancet Child and
Briguglio, M., Pregliasco, F. E., Lombardi, G., Adolescent Health, 4642(20).
Perazzo, P., & Banfi, G. (2020). The https://doi.org/10.1016/S2352-
Malnutritional Status of the Host as a 4642(20)30342-4
Virulence Factor for New Coronavirus Gemmati, D., Bramanti, B., Serino, M. L.,
SARS-CoV-2. Frontiers in Medicine, 7(April), Secchiero, P., Zauli, G., & Tisato, V. (2020).
1–5. COVID-19 and individual genetic
https://doi.org/10.3389/fmed.2020.0014 susceptibility/receptivity: Role of
6 ACE1/ACE2 genes, immunity, inflammation
Cai, X., Ma, Y., Li, S., Chen, Y., Rong, Z., & Li, W. and coagulation. might the double x-
(2020). Clinical Characteristics of 5 COVID- chromosome in females be protective
19 Cases With Non-respiratory Symptoms against SARS-COV-2 compared to the single
as the First Manifestation in Children. x-chromosome in males? International
Frontiers in Pediatrics, 8(May), 1–9. Journal of Molecular Sciences, 21(10), 1–23.
https://doi.org/10.3389/fped.2020.00258 https://doi.org/10.3390/ijms21103474

Concheiro-guisan, A., Fiel-ozores, A., Novoa- Haiduc, A. A., Ogunjimi, M., Shammus, R.,
carballal, R., Portugu, M., Martínez-reglero, Mahmood, S., Kutty, R., Lotto, A., Guerrero,
C., Fern, I., & Gonz, I. (2020). Subtle R., Harky, A., & Dhannapuneni, R. (2020).
olfactory dysfunction after SARS-CoV-2 COVID-19 and congenital heart disease: An
insight of pathophysiology and associated
virus infection in children ☆. International
risks. Cardiology in the Young.
Journal of Pediatric Otorhinolaryngology,
https://doi.org/10.1017/S104795112000
January.
3741
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.
ijporl.2020.110539 He, M., Wang, C., Xu, L., Zhang, H., Liu, Y., Zhao, Y.,
& He, S. (2020). Epidemiological and
Dhochak, N., Singhal, T., Kabra, S. K., & Lodha, R.
clinical characteristics of 35 children with
(2020). Pathophysiology of COVID-19: Why
COVID-19 in Beijing , China. Pediatric
Children Fare Better than Adults? The
Investigation, 230–235.
Indian Journal of Pediatrics, 416.
https://doi.org/10.1002/ped4.12230
https://doi.org/10.1007/s12098-020-
03322-y Hong, H., Wang, Y., Chung, H. T., & Chen, C. J.
(2020). Clinical characteristics of novel
Fang Zheng, Chun Liao, Qi-hong Fan, Hong-bo
coronavirus disease 2019 (COVID-19) in
Chen, Xue-gong Zhao, Zhong-guo Xie, Xi-lin
newborns, infants and children. Pediatrics
Li, Chun-xi Chen, Xiao-xia Lu, Zhi-sheng Liu,
and Neonatology, 61(2), 131–132.
Wei Lu, Chun-bao Chen, Rong Jiao, Ai-ming
https://doi.org/10.1016/j.pedneo.2020.03
Zhang, Jin-tang Wang, Xi-wei Ding, Yao-
.001
guang Zeng, Li-ping Cheng, Qing-feng Huan,
R. J. (2020). Clinical Characteristics of Huang, X., Wei, F., Hu, L., Wen, L., & Chen, K.
Children with Coronavirus Disease 2019 in (2020). Epidemiology and Clinical
Hubei, China. Current Medical Science, Characteristics of COVID-19. Archives of
40(2). Iranian Medicine, 23(4), 268–271.
https://doi.org/https://doi.org/10.1007/s https://doi.org/10.34172/aim.2020.09
11596-020-2172-6 Jeng, M.-J. (2020). Coronavirus disease 2019 in

Ikeu Nurhidayah - Karakteristik Covid-19 Pada Anak


Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 4 No 1, May 2021/ page 7-18 17

children: Current status. Journal of Chinese Characterisation of COVID-19 Pandemic in


Medical Association, 69(14), 422–426. Paediatric Age Group: A Systematic Review
https://doi.org/doi: and Meta-Analysis. Journal of Clinical
10.1097/JCMA.0000000000000323 Virology, 128(April), 104395.
Kementerian Kesehatan RI. (2021). Peta Sebaran https://doi.org/10.1016/j.jcv.2020.10439
COVID-19. 5
https://doi.org/https://covid19.go.id/pet Nigro, E., Perrotta, F., Polito, R., D’Agnano, V.,
a-sebaran-covid19 Scialò, F., Bianco, A., & Daniele, A. (2020).
Lingappan, K., Davies, J., Akkanti, B., & Harting, M. Metabolic perturbations and severe covid-
T. (2020). Understanding the age divide in 19 disease: Implication of molecular
COVID-19 : why are children overwhelmingly pathways. International Journal of
spared ? 2(3), 4–9. Endocrinology, 2020.
https://doi.org/10.1152/ajplung.00183.2 https://doi.org/10.1155/2020/8896536
020 Nikbakht, F., Mohammadkhanizadeh, A., &
Ludvigsson, J. F. (2020). Systematic review of Mohammadi, E. (2020). How does the
COVID-19 in children shows milder cases COVID-19 cause seizure and epilepsy in
and a better prognosis than adults. Acta patients? The potential mechanisms.
Paediatrica, International Journal of Multiple Sclerosis and Related Disorders,
Paediatrics, 109(6), 1088–1095. 46(September), 102535.
https://doi.org/10.1111/apa.15270 https://doi.org/10.1016/j.msard.2020.10
2535
Mi Seon Han, MD, PhD; Eun Hwa Choi, MD, PhD;
Sung Hee Chang, MD; Byoung-Lo Jin, MD; Novak, N., & Cabanillas, B. (2020). Viruses and
Eun Joo Lee, MD; Baek Nam Kim, MD; Min asthma: the role of common respiratory
Kyoung Kim, MD; Kihyun Doo, MD; Ju-Hee viruses in asthma and its potential meaning
Seo, MD, PhD; Yae-Jean Kim, MD, PhD; Yeo for SARS-CoV-2. Immunology, 161(2), 83–
Jin Kim, MD; Ji Young Park, MD, PhD; Sun 93. https://doi.org/10.1111/imm.13240
Bok Suh, MD, P. (2020). Clinical Paré, G., Trudel, M. C., Jaana, M., & Kitsiou, S.
Characteristics and Viral RNA Detection in (2015). Synthesizing information systems
Children With Coronavirus Disease 2019 in knowledge: A typology of literature
the Republic of Korea. JAMA Pediatrics, reviews. Information and Management,
03080, 1–8. 52(2), 183–199.
https://doi.org/10.1001/jamapediatrics.2 https://doi.org/10.1016/j.im.2014.08.008
020.3988 Pathak, E. B., Salemi, J. L., Sobers, N., Menard, J., &
Minotti, C., Tirelli, F., Barbieri, E., Giaquinto, C., & Hambleton, I. R. (2020). COVID-19 in
Donà, D. (2020). How is Children in the United States: Intensive
immunosuppressive status affecting Care Admissions, Estimated Total Infected,
children and adults in SARS-CoV-2 and Projected Numbers of Severe Pediatric
infection? A systematic review. Journal of Cases in 2020. Journal of Public Health
Infection, 81(1), e61–e66. Management and Practice : JPHMP, 00(00),
https://doi.org/10.1016/j.jinf.2020.04.02 1–9.
6 https://doi.org/10.1097/PHH.000000000
Montes, M. T., Herranz-Rubia, N., Ferrero, A., 0001190
Flórez, A., Quiroga, A., Gómez, A., Chinea, B., Patricia A. Potter, Anne Griffin Perry, Patricia A.
Gómez, C., Montaner, C., Sánchez, N., Rico, C. Stockert, A. M. H. (2013). FUNDAMENTALS
M., Segovia, C., Eiriz, D., Carrillo, E., OF NURSING (8th Edition).
Cañizares, E. M., Chattas, G., Mimón, Ii. I., Penna, C., Mercurio, V., Tocchetti, C. G., &
Guerra, I. M., Del Río, L., … Jiménez, T. Pagliaro, P. (2020). Sex-related differences
(2020). Neonatal nursing in the COVID-19 in COVID-19 lethality. British Journal of
pandemic: can we improve the future? Pharmacology, 177(19), 4375–4385.
Journal of Neonatal Nursing, 26(5), 247– https://doi.org/10.1111/bph.15207
251.
https://doi.org/10.1016/j.jnn.2020.07.005 Qiu, H., Wu, J., Hong, L., Luo, Y., Song, Q., & Chen,
D. (2020). Clinical and epidemiological
Mustafa, N. M., & A Selim, L. (2020). features of 36 children with coronavirus

Ikeu Nurhidayah - Karakteristik Covid-19 Pada Anak


Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 4 No 1, May 2021/ page 7-18 18

disease 2019 (COVID-19) in Zhejiang, Williams, N., Radia, T., Harman, K., Agrawal, P.,
China: an observational cohort study. The Cook, J., & Gupta, A. (2020). COVID-19
Lancet Infectious Diseases, 2019(20), 1–8. Severe acute respiratory syndrome
https://doi.org/10.1016/S1473- coronavirus 2 (SARS-CoV-2) infection in
3099(20)30198-5 children and adolescents: a systematic
Radityo, A. N., Rini, A. E., Anam, M. S., & Sarosa, G. review of critically unwell children and the
I. (2020). Karakteristik Bayi Baru Lahir dari association with underlying comorbidities.
Ibu Terkait COVID-19 di RSUP Dr. Kariadi European Journal of Pediatrics, 2.
Semarang. Medica Hospitalia : Journal of https://doi.org/10.1007/s00431-020-
Clinical Medicine, 7(1A), 166–170. 03801-6
https://doi.org/10.36408/mhjcm.v7i1a.48 Xie, Z. (2020). Pay attention to SARS-CoV-2
1 infection in children. Pediatric
Sankar, J., Dhochak, N., Kabra, S. K., & Lodha, R. Investigation, 4(1), 1–4.
(2020). COVID-19 in Children: Clinical https://doi.org/10.1002/ped4.12178
Approach and Management. The Indian Yuki, K., Fujiogi, M., & Koutsogiannaki, S. (2020).
Journal of Pediatrics, 1. COVID-19 pathophysiology : A review.
https://doi.org/10.1007/s12098-020- Elsevier, April.
03292-1 https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.
She, J., Liu, L., & Liu, W. (2020). COVID-19 clim.2020.108427
epidemic: Disease characteristics in Zhang, Y., Zhang, C., Hu, Y., Yao, H., Zeng, X., Hu,
children. Journal of Medical Virology, March, C., Zhao, L., Zhang, X., & Ye, X. (2020).
1–8. https://doi.org/10.1002/jmv.25807 Clinical features and outcomes of seven
Sussanne, F. O. B. (2018). Narrative review. patients with COVID-19 in a family cluster.
Nordic Journal, 06(1), 267–269. BMC Infectious Diseases, 20(1), 1–14.
https://doi.org/10.1353/sym.2003.0023 https://doi.org/10.1186/s12879-020-
05364-1
Tu Haitao, MBBS; Jane V. Vermunt, MBChB, MSc;
Jithma Abeykoon, MD; Ranine Ghamrawi, Zheng, G., Wang, B., Zhang, H., Xie, C., Zhang, Y.,
MD; Madugodaralalage Gunaratne, MBBS; Wen, Z., Guo, Q., Zhu, H., Ye, G., Liang, J.,
Muthuvel Jayachandran, PhD; Kavita Meng, Q., Xie, J., Jiang, S., Liu, G., Gao, W.,
Narang, MD; Santosh Parashuram, MD; Wang, Y., & Guo, Y. (2020). Clinical
Sonja Suvakov, MD, PhD; and Vesna D. characteristics of acute respiratory
Garovic, DMD, P. (2020). COVID-19 and Sex syndrome with SARS - CoV - 2 infection in
Differences: Mechanisms and Biomarkers. children in South China. June, 1–8.
Mayo Clinic Proceedings for Medical https://doi.org/10.1002/ppul.24921
Education and Research, 21(1), 1–9.

Ikeu Nurhidayah - Karakteristik Covid-19 Pada Anak

Anda mungkin juga menyukai