Info Abstrak
Artikel
Article
History: Studi literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik Covid-19 pada anak. Perawat
Accepted may sebagai researcher sudah semestinya mengetahui informasi terkini mengenai Covid-19 pada
26rd 2021 anak. Studi literatur ini menggunakan metode narrative review. Pencarian literatur dilakukan
dengan menggunakan beberapa databases, yaitu CINAHL (via Ebscohost), Pub.Med, Proquest,
Science Direct dan Search Engine yaitu Google Scholar. Kata kunci yang digunakan adalah
Children” AND “Coronavirus Disease 2019” OR “Covid-19” AND “Characteristic”. Artikel yang
digunakan dilakukan penilaian kritis. Lima artikel penelitian kuantitatif ditelaah dalam studi
literatur ini. Pada hasil studi literatur ini didapatkan bahwa penelitian terkait usia yang
mempengaruhi kasus Covid-19 yang terjadi pada anak, alasan jumlah penyintas Covid-19 yang
lebih banyak terjadi pada anak laki-laki, faktor selain penyakit bawaan yang mungkin dapat
membuat kasus kritis pada anak, gejala baru yang mungkin dialami anak serta kasus Covid-19
pada bayi yang dicurigai penularan vertical dari ibu dengan Covid-19 masih perlu diteliti lebih
lanjut. Perlunya melakukan penelitian lebih lanjut akan sangat berguna bagi perawat untuk
memberikan pelayanan keperawatan pada anak serta keluarga dengan tepat
Abstract
This literature review aims to identify the characteristics of Covid-19 in children. Nurses as
researchers should know the latest literature about Covid-19 in children. This literature review
used a narrative review method. The searching process for literature studies was carried out using
several databases, that were CINAHL (via Ebscohost), Pub.Med. and Search Engine, namely Google
Scholar. The keywords used were "Children" AND "Coronavirus Disease 2019" OR "Covid-19" AND
"Characteristic". The articles to be used were carried out a critical assessment. Five quantitative
research articles were reviewed in this literature review. The results of this literature review
showed that age-related research affects Covid-19 cases on children, since the number of Covid-
19 cases are found more on boys, factors other than congenital diseases that might make critical
cases on children, new symptoms what may be experienced by children as well as cases of Covid-
19 on infants suspected of vertical transmission from mothers with Covid-19 still need further
investigation. The need for further research will be very useful for nurses to provide nursing
services to children and families appropriately
Corresponding author:
Ikeu Nurhidayah
Ikeu.nurhidayah@unpad.ac.id
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 4 No 1, May 2021
DOI: http://dx.doi.org/10.26594/jika.4.1.2021. 7-18
e-ISSN 2621-296X
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 4 No 1, May 2021/ page 7-18 8
sehingga dengan adanya bukti literatur dapat anak usia 0-18 tahun, artikel berbahasa
dapat digunakan perawat untuk memberikan Indonesia dan Inggris, dan ketersediaan full
perawatan pasien yang aman dan efektif (Potter text. Sementara itu, kriteria eksklusi dalam
et al., 2013). Saat ini, penelitian mengenai studi literatur ini adalah artikel yang tidak
karakteristik Covid-19 pada orang dewasa memenuhi kriteria inklusi, buku, berita,
lebih tersedia karena banyaknya kasus yang ensiklopedia, dan review article. Artikel yang
dilaporkan sedangkan karakteristik Covid- digunakan dilakukan penilaian kritis. Lima
19 pada anak sangat terbatas. Penelitian lebih artikel penelitian kuantitatif ditelaah dalam
lanjut mengenai Covid-19 pada anak juga studi literatur ini. Tahapan narrative review
diperlukan untuk mengeksplorasi alasan jumlah dapat digambarkan pada skema dibawah ini.
kasus pada anak yang lebih sedikit dan
manifestasi klinis ringan pada anak dengan
Covid-19 (Xie, Z., 2020). Oleh karena itu, Skema 1 Tahapan Narrative Review
penelitian ini memiliki tujuan untuk
mengidentifikasi karakteristik Covid-19 pada Hasil pencarian berdasarkan
anak. database : (n=26.762)
Artikel dieksklusi karena
tidak tersedia free full
METODE text (n= 12.376)
Metode penelitian yang digunakan pada studi Hasil pencarian berdasarkan
literatur ini yaitu narrative review. Narrative free full text yang ditemukan:
review sangat berguna dalam mengumpulkan EBSCOhost = 17
PubMed = 2.618 Artikel tidak sesuai
sejumlah literatur dalam bidang studi tertentu kategori inklusi:
ProQuest = 9.592
dan mensintesiskannya. Tujuan utamanya Google scholar = 300 1. Terbit < 2019-2020=
adalah untuk memberikan pembaca dengan Science Direct =1859 335
latar belakang yang komprehensif untuk (n= 14.386) 2. Bukan berbahasa
inggris/Indonesia= 106
memahami pengetahuan saat ini dan 3. Rentang usia bukan
pentingnya melakukan penelitian baru (Pare 0-18ahun = 11.816
et. al., 2015). Hal tersebut sesuai dengan Artikel yang sesuai kategori 4. Judul artikel tidak
tujuan studi literatur ini yaitu inklusi dan dilakukan sesuai=1.294
critical appraisal : (n=32) 5. Buku, berita,
mengidentifikasi karakteristik Covid-19
pada anak saat ini yang perlu dilakukan
Artikel
penelitian lebih lanjut. Ada beberapa
dieklusi
tahapan yang perlu dilakukan peneliti dalam Artikel yang dianalisis (n= 28)
melakukan narrative review, yaitu pencarian (n= 5)
literatur, menentukan kata kunci yang akan
digunakan, menentukan kriteria literatur,
melakukan penilaian kritis. Setelah itu, HASIL
literatur akan dianalisis (Sussanne, 2018;
Ferrari 2015; Pare et al., 2015; Green et al., Berdasarkan hasil pencarian literatur
2006; Apuke, 2017; Aveyard, H., 2014). didapatkan lima artikel yang membahas
Pencarian literatur dilakukan dengan karakteristik Covid-19 pada anak. Artikel
menggunakan beberapa databases, yaitu yang didapatkan berasal dari beberapa
CINAHL, Pub.Med, Proquest, Science Direct negara yaitu, China, Korea Selatan,
dan Search Engine yaitu Google Scholar. Kata Indonesia, dan United Kingdom (UK). Satu
kunci yang digunakan adalah Children” AND artikel menggunakan case series (Han et al.,
“Coronavirus Disease 2019” OR “Covid-19” 2020) , tiga artikel menggunakan
AND “Characteristic”. Kriteria inklusi yang retrospective (Zheng et al., 2020; Zheng et al.,
ditetapkan yaitu artikel membahas 2020; Radityo et al., 2020) dan satu artikel
mengenai karakteristik Covid-19 pada anak, menggunakan cohort (Gale et al., 2020).
tahun terbit artikel adalah 1 tahun terakhir
(2019-2020), sampel yang digunakan adalah
anak tidak ada anak yang mengalami inflamasi yang besar. Masuknya virus ke
defisiensi imun. Hasil artikel Zheng et al. dalam sistem saraf pusat menyebabkan
(2020) menunjukkan bahwa 2 dari 25 anak pelepasan sitokin pro-inflamasi (TNF-α, IL-
yang memiliki penyakit yang mendasari. 6, IL-1β), oksida nitrat, prostaglandin E2 dan
Anak pertama menderita penyakit jantung menyebabkan peradangan kronis,
bawaan, malnutrisi, dan dugaan penyakit hipereksitasi saraf, kejang, bahkan
metabolik keturunan. Satu anak lainnya kematian. Virus juga menyebabkan epilepsi
menderita penyakit jantung bawaan. dengan meningkatkan glutamat dan
Namun, kedua anak tersebut sudah menurunkan GABA di korteks serebral dan
menjalani operasi. Sementara itu, 52 anak hipokampus (Nikbakht, F.,
pada artikel Zheng et al. (2020) tidak ada Mohammadkhanizadeh, A., & Mohammadi,
yang memiliki penyakit penyerta. E., 2020).
Berdasarkan hasil literatur ketiga Pada anak yang terinfeksi SARS-CoV-2
artikel, penyakit penyerta yang diderita oleh biasanya akan mengalami demam. Demam
anak yaitu, asma, epilepsi, penyakit jantung tidak hanya menaikkan suhu otak, tetapi
bawaan, malnutrisi dan dugaan penyakit juga menginduksi pelepasan sitokin pro-
metabolik keturunan. Terdapat mekanisme inflamasi seperti interleukin-1β (IL-1β)
yang mungkin terjadi pada anak dengan pada otak anak. Virus menyebabkan
penyakit penyerta (komorbid). Pertama produksi sitokin pro-inflamasi yang pada
yaitu asma, dimana asma memiliki efek akhirnya menyebabkan kejang. Dampak
penghambatan pada induksi produksi anak yang memiliki penyakit epilepsi
interferon tipe I. Adanya penurunan sebelumnya dapat membuat kejang tidak
interferon tipe I pada asma. Interferon tipe I terkontrol dengan baik dan kemungkinan
(IFN-a / IFN-b) adalah sitokin antivirus yang yang mengkhawatirkan bahwa sekelompok
membentuk garis pertahanan pertama anak akan menderita kerusakan
melawan virus. Selain itu, Eosinofil dari perkembangan saraf yang tidak dapat
pasien asma menunjukkan gangguan diperbaiki atau bahkan kematian (Nikbakht,
kapasitas untuk berinteraksi dan F., Mohammadkhanizadeh, A., &
menangkap partikel virus dibandingkan Mohammadi, E., 2020).
dengan eosinofil dari kontrol yang sehat, dan Ketiga, penyakit jantung bawaan pada
penurunan kapasitas ini berkorelasi dengan anak. Penyebab komplikasi kardiovaskular
keparahan asma. Penurunan fungsi antivirus akibat infeksi SARS-Cov-2 masih tidak jelas,
eosinofil pada pasien asma selama infeksi hipotesisnya bahwa reseptor ACE-2 dapat
virus dapat berkontribusi pada eksaserbasi digunakan sebagai cara masuk ke miosit dan
asma yang disebabkan virus (Novak, N., & menyebabkan cedera miokard melalui
Cabanillas, B., 2020). berbagai mekanisme. Salah satu
Kedua, epilepsi. SARS-CoV-2 memiliki mekanismenya yaitu dengan melalui
kemampuan untuk memasuki sistem saraf peningkatan kebutuhan oksigen miokard
dan menyebabkan gejala neurologis. sebagai respons terhadap hipoksia berat.
Reseptor angiotensin converting enzyme-2 Coronavirus juga dapat menyebabkan
(ACE-2) menyediakan jalur masuk bagi cedera miokard melalui badai sitokin yang
SARS-CoV-2 untuk menginfeksi sel inang terjadi sebagai respons terhadap respons
manusia. Reseptor ini terutama ditemukan imun selama infeksi. Keterlibatan jantung
di batang otak dan bertanggung jawab untuk seperti gagal ventrikel kanan dan kongesti
mengatur fungsi kardiovaskular dan dapat disebabkan oleh gangguan
pernapasan. Virus dapat melakukan pernapasan atau cedera jantung langsung
perjalanan ke sistem saraf pusat baik dengan yang disebabkan oleh virus (Haiduc et al.,
menginfeksi sensorik atau motor neuronsor 2020).
menggunakan kinesin dan dynein. Setelah Pada anak yang pernah menjalani
invasi, virus memicu astrogliosis reaktif dan operasi jantung sebelumnya tanpa gejala
mengaktifkan mikroglia untuk memicu sisa dan tidak mengonsumsi obat jantung
untuk memberi perhatian lebih bagi anak anak-anak meski dengan infeksi ringan dan
yang memiliki faktor risiko untuk memberi perhatian khusus pada
mengembangkan penyakit lebih parah kecenderungan kasus anak yang memiliki
akibat penyakit penyerta (Williams et al., resiko tinggi untuk menjadi lebih parah.
2020).
Sumber Infeksi
Pada hasil ketiga artikel, didapatkan bahwa
sumber infeksi yang paling utama adalah
Klasifikasi Covid-19 pada Anak kontak dengan keluarga. Hal ini ditunjukkan
Klasifikasi Covid-19 yang ditemukan pada oleh artikel Han et al. (2020) dan Zheng et al.
artikel Han et al. (2020) menunjukkan (2020) yang jumlah terbanyak anak yang
adanya 20 kasus asimptomatik, 46 pasien terkena diakibatkan oleh kontak dengan
(65%) memiliki kasus pneumonia ringan keluarga yang positif, yaitu 57 anak (63%),
dan 20 (28%) memiliki kasus sedang. Ada 2 dan 16 anak (64%) Sumber infeksi yang
pasien (3%) dengan kasus Covid-19 berat, kedua adalah tinggal atau memiliki riwayat
yang dilengkapi dengan oksigenasial cukup perjalanan ke cluster outbreak. Artikel Han
lama, namun tanpa memerlukan ventilasi et al. (2020) menunjukkan adanya 11 kasus
mekanis Pada artikel Zheng et al. (2020), anak terkait cluster outbreak. Jumlah kasus
ditemukannya infeksi saluran pernapasan akibat cluster outbreak pada artikel Zheng et
atas pada 8 anak, 15 anak mengalami al. (2020) yaitu, 5 anak dan artikel Zheng et
pneumonia ringan, dan 2 anak mengalami al. (2020) berjumlah 23 anak. Selain itu,
kasus kritis. Sementara itu, artikel ketiga untuk sumber infeksi yang ketiga adalah
terdapat 13 kasus infeksi asimptomatik memiliki riwayat kontak dengan pasien
(23,1%), 6 kasus pneumonia ringan (17,3%), suspect atau yang sudah terkonfimasi Covid-
dan 30 kasus infeksi saluran pernapasan 19. Pada artikel Zheng et al. (2020) dan
atas akut (57,7%). Pada artikel Zheng et al. Zheng et al., 2020) jumlah kasus masing-
(2020) tidak ditemukan kasus pneumonia masing adalah 16 (64%) dan 19 (36,5%).
berat dan kasus kritis. Berdasarkan ketiga Berdasarkan temuan pada ketiga
artikel, dapat disimpulkan bahwa kasus artikel, peran perawat sebagai educator
yang paling banyak ditemukan pada anak sangat dibutuhkan untuk memfasilitasi
adalah kasus pneumonia ringan dengan total keluarga dalam pemahaman mengenai
67 anak. Meskipun hasil literatur gejala klinis dan memberikan informasi
mengungkapkan bahwa anak lebih banyak terkini mengenai banyaknya kasus yang
mengembangkan kasus Covid-19 yang terjadi di lingkup keluarga. Keluarga dapat
ringan, kasus berat dan kritis juga melakukan isolasi dini apabila mengalami
ditemukan pada 4 anak yang memiliki gejala Covid-19 dan melakukan
penyakt bawaan. Ketika anak-anak memiliki pemeriksaan kesehatan untuk mengurangi
penyakit kronis, risiko penyakit kritis, atau kejadian Covid-19 dalam keluarga. Apabila
bahkan kematian menjadi meningkat. keluarga tidak mengalami gejala, hal yang
Peran perawat sebagai researcher dapat dilakukan adalah mengurangi
dapat melakukan penelitian lebih lanjut. pertemuan keluarga besar dan melakukan
Menurut Jeng, M. J. (2020) perlunya perlindungan diri (terutama menjaga jarak
melakukan penelitian lebih lanjut terhadap yang tepat dari orang lain) sangat
kerentanan anak-anak dari berbagai usia dianjurkan. Apabila salah satu anggota
dan mekanisme keparahan penyakit yang keluarga memiliki riwayat kontak dekat
diperlukan untuk perawatan pasien anak dengan kasus yang dikonfirmasi, maka
dan pencegahan penyakit di masa isolasi 14 hari diperlukan untuk menahan
mendatang. Selain itu, peran perawat adalah penularan virus dalam keluarga (Zhang et
sebagai caregiver. He et al. (2020) al., 2020).
menyatakan bahwa tenaga kesehatan dapat
mengamati perkembangan penyakit pada Gejala Covid pada Anak
Hasil ketiga artikel didapatkan bahwa anak (15%) sampel penelitian disebut menderita
memiliki gejala ringan. Gejala Covid-19 yang tanda-tanda klinis anosmia setelah
paling sering dialami oleh anak-anak adalah timbulnya infeksi. Apabila berada di daerah
demam. Dari 186 anak dengan gejala Covid- epidemi, kemungkinan infeksi SARS-CoV-2
19, 95 anak mengalami demam sedangkan harus dicurigai terutama bagi anak yang
73 anak lainnya mengalami batuk. Pada menunjukkan gejala riwayat demam atau
artikel Han et al. (2020), demam tinggi riwayat kontak dekat dengan kasus
(suhu, ≥38,0 ° C) dan demam ringan (suhu, terkonfirmasi (Cai et al., 2020).
37,5- < 38,0 ° C) berkembang pada 27 anak Peran perawat sebagai educator yaitu
(30%) dan 35 anak (39%), masing-masing. memberikan edukasi untuk meningkatkan
Lima puluh empat anak (60%) juga pengetahuan orangtua dan keluarga
mengalami gejala pernafasan antara lain mengenai gejala Covid-19 pada anak-anak.
batuk, dahak, dan rinorea, dimana 16 (18%) Menurut He et al. (2020) apabila keluarga
datang dengan gejala gastrointestinal, memiliki pengetahuan yang cukup mengenai
seperti diare dan sakit perut, adapula gejala Covid-19 yang mungkin dialami anak,
terdapat 1 pasien yang hanya mengalami keluarga dapat memastikan isolasi yang
sakit perut dan diare tanpa demam atau efektif dan membatasi penularan sekunder
gejala pernapasan. Dua belas anak (16%) dengan memeriksakan anak lebih awal.
mengalami kehilangan penciuman atau rasa,
satu pasien hanya menunjukkan kehilangan Bayi baru lahir dengan Ibu Terkonfirmasi
rasa, tanpa gejala lain. Artikel Zheng et al. Covid-19
(2020) juga menyatakan bahwa gejala yang Pada penelitian yang dilakukan Gale et al.
paling umum saat timbulnya penyakit (2020) di UK didapatkan bahwa ada 66 bayi
adalah demam pada 13 anak (52%), diikuti baru lahir yang terkonfirmasi Covid-19
oleh batuk kering pada 11 anak (44%). dalam kurun waktu 1 Maret-30 April 2020
Selain itu, 3 (12%) anak mengalami diare, 2 dengan riwayat usia kelahiran cukup bulan
(8%) anak mengalami hidung tersumbat, pada 48 bayi dan 16 bayi lahir prematur.
dispnea, sakit perut dan muntah. Hal yang Usai kelahiran, 42 bayi mendapatkan
sama juga didapatkan pada artikel ketiga, perawatan di bangsal anak, 20 bayi di unit
dimana gejala yang paling sering dialami perawatan neonatal, 4 bayi berada di ruang
oleh anak adalah demam dan batuk. Pada Pediatric Intensive Care Unit (PICU).
artikel Zheng et al. (2020), terdapat 21 Terdapat 22 (33%) bayi menerima satu atau
(40,4%) kasus demam yang berlangsung lebih jenis dukungan pernapasan: tiga bayi
dari 1 sampai 4 hari dan 25 (48,1%) pasien dengan salah satu bayinya lahir prematur
dengan batuk. Gejala lainnya ada 5 anak menerima ventilasi invasif, sepuluh bayi
(9,6%) dengan kelelahan dan nyeri sistemik, dengan empat bayi lahir prematur
3 (9,6%) anak dengan gejala tenggorokan, menerima bantuan ventilasi non-invasif, dan
dan 1 (1,9%) dengan gejala gastrointestinal. 22 bayi dengan lima bayi lahir prematur
Tidak ada anak dengan sesak napas, sianosis, menerima oksigen tambahan.
atau syok yang dilaporkan. Berdasarkan Berdasarkan hasil penelitian, terdapat
ketiga artikel tersebut, dapat disimpulkan tujuh (11%) bayi yang tidak memiliki tanda-
bahwa gejala yang sering dialami oleh anak tanda infeksi dan hanya dites setelah
adalah demam dan batuk. dicurigai adanya infeksi pada ibu bayi.
Gejala Covid-19 yang relatif ringan Secara keseluruhan, ada 34 (52%) bayi baru
pada anak-anak akan mudah untuk lahir yang terkonfirmasi Covid-19 memiliki
dilewatkan untuk diagnosis pada tahap awal riwayat keluarga dekat atau kontak dekat
ketika muncul. Selain itu, berdasarkan dengan tanda atau gejala yang sesuai dengan
penelitian terbaru pada bulan Desember infeksi SARS-CoV-2, 8 bayi baru lahir tanpa
2020 yang dilakukan oleh Guisan et al. ibu terkait Covid-19 terkena akibat
(2020), telah ditemukannya gejala lain penularan nosokomial dan ada 17 dari 66
diantara anak-anak yang terinfeksi, 5/33 bayi baru lahir yang terkonfirmasi Covid-19
dengan ibu yang terkonfirmasi Covid-19 19 kepada keluarga agar keluarga dapat
juga dalam 7 hari sebelum atau sesudah mengetahui gejala Covid-19 dan
kelahiran. 45 (68%) bayi baru lahir lainnya memperiksakan diri lebih awal sehingga
didiagnosis lebih dari 7 hari setelah lahir. penularan tidak terjadi. Selain itu, peran
Hasil penelitian juga menunjukkan 8 dari 17 perawat sebagai collaborator dapat bekerja
bayi baru lahir tersebut tetap bersama ibu sama dengan psikolog untuk ibu yang
setelah lahir, hanya 7 dari 17 bayi baru lahir menderita kecemasan dan stres akibat
yang dipisahkan dari ibu. Terdapat 2 dari 17 terpisah dari bayinya (Montes et al., 2020).
bayi tersebut lahir prematur dan memiliki
kemungkinan terjadi penularan secara
vertical yaitu dari ibu. Hal ini berdasarkan SIMPULAN
hasil swab nasofaring pada kedua bayi
dalam waktu 12 jam setelah lahir. Hasil studi literatur ini menunjukkan bahwa
Pada penelitian yang dilakukan oleh masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait
Gale et al. (2020), terdapat 17 bayi karakteristik anak dengan Covid-19. Penelitian
terkonfirmasi Covid-19 dengan ibu terkait terkait usia yang mempengaruhi kasus Covid-
Covid-19. Berbeda dengan penelitian 19 pada anak, alasan jumlah kasus Covid-19
tersebut, pada penelitian yang dilakukan yang ditemukan lebih banyak pada anak
oleh Radityo et al. (2020) di Indonesia hasil laki-laki dibandingkan anak perempuan,
penelitian menunjukkan bahwa faktor selain penyakit bawaan yang mungkin
pemeriksaan swab pada bayi yang lahir dari dapat membuat kasus kritis pada anak,
ibu dengan terkonfirmasi Covid-19 gejala selain demam dan batuk yang tidak
didapatkan hasil negatif pada semua bayi. menutup kemungkinan anak akan alami
Pada penelitian Radityo et al. (2020) hanya dikarenakan penelitian terbaru terkait
jenis pemberian minum pada bayi yang gejala ditemukannya gejala baru yang
memiliki perbedaan. Bayi yang lahir dari ibu berbeda dari sebelumnya. Kasus Covid-19
dengan terkonfirmasi Covid-19 tidak pada bayi yang dicurigai penularan vertical
mendapatkan ASI secara eksklusif, dari ibu dengan Covid-19 masih perlu diteliti
disebabkan oleh ibu yang dirawat isolasi lebih lanjut karena hasil data yang
terpisah dari bayi akan kesulitan dalam ditemukan berbeda. Studi literatur ini
melakukan pemerahan ASI, mengumpulkan, sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut
menyimpan dan mengirimkan ASI perah terutama bagi perawat sehingga dapat
dari ibu ke bayinya. Hanya ada dua bayi melakukan pencegahan dan praktik
dengan ibu dengan Covid-19 yang keperawatan dengan tepat dengan
mendapatkan ASI predominan. Sementara mengetahui apa saja karakteristik lain yang
itu, 86% bayi dari ibu tidak terkait Covid-19 mungkin dialami anak apabila terkena
mendapatkan ASI secara eksklusif karena Covid-19.
tempat dirawatnya bersama bayi.
Berdasarkan perbedaan hasil dari
kedua artikel tersebut dapat disimpulkan REFERENSI
bahwa penelitian penularan vertical dari ibu
Apuke, O. D. (2017). Quantitative Research
ke anak masih perlu dilakukan lebih lanjut.
Methods : A Synopsis Approach. Kuwait
Selain itu, hasil penelitian Gale et al. (2020) Chapter of Arabian Journal of Business and
menunjukkan bayi yang terkonfirmasi Management Review, 6(11), 40–47.
Covid-19 memiliki riwayat keluarga dekat https://doi.org/10.12816/0040336
atau kontak dekat dengan tanda atau gejala
Aveyard, H. (2014). A practical guide 3rd edition :
yang sesuai dengan infeksi SARS-CoV-2. Doing a Doing a Literature Review in Health
Peran perawat sebagai educator dapat and Social Care.
mencegah hal tersebut. Peran perawat
Bart, N.Green, DC, MSEd, DACBSP,
sebagai educator adalah dengan
ClaireD.Johnson, DC, MSEd, DACBSP,
memberikan pengetahuan mengenai Covid- AlanAdams, DC, MS, MSEd, D. (2006).
Writing narrative literature reviews for Ferrari, R. (2015). Writing narrative literature
peer-reviewed journals. JOURNAL OF reviews. The European Medical Writers
CHIROPRACTIC MEDICINE, 5. Association, 1(3), 311–320.
https://doi.org/10.1162/ling_a_00246 https://doi.org/DOI:
Bertoncelli, D., Guidarini, M., Della Greca, A., 10.1179/2047480615Z.000000000329
Ratti, C., Falcinella, F., Iovane, B., Luigi Gale, C., Quigley, M. A., Placzek, A., Knight, M.,
Dutto, M., Caffarelli, C., & Tchana, B. (2020). Ladhani, S., Draper, E. S., Sharkey, D.,
Covid19: Potential cardiovascular issues in Doherty, C., Mactier, H., & Kurinczuk, J. J.
pediatric patients. Acta Biomedica, 91(2), (2020). Characteristics and outcomes of
177–183. neonatal SARS-CoV-2 infection in the UK: a
https://doi.org/10.23750/abm.v91i2.965 prospective national cohort study using
5 active surveillance. The Lancet Child and
Briguglio, M., Pregliasco, F. E., Lombardi, G., Adolescent Health, 4642(20).
Perazzo, P., & Banfi, G. (2020). The https://doi.org/10.1016/S2352-
Malnutritional Status of the Host as a 4642(20)30342-4
Virulence Factor for New Coronavirus Gemmati, D., Bramanti, B., Serino, M. L.,
SARS-CoV-2. Frontiers in Medicine, 7(April), Secchiero, P., Zauli, G., & Tisato, V. (2020).
1–5. COVID-19 and individual genetic
https://doi.org/10.3389/fmed.2020.0014 susceptibility/receptivity: Role of
6 ACE1/ACE2 genes, immunity, inflammation
Cai, X., Ma, Y., Li, S., Chen, Y., Rong, Z., & Li, W. and coagulation. might the double x-
(2020). Clinical Characteristics of 5 COVID- chromosome in females be protective
19 Cases With Non-respiratory Symptoms against SARS-COV-2 compared to the single
as the First Manifestation in Children. x-chromosome in males? International
Frontiers in Pediatrics, 8(May), 1–9. Journal of Molecular Sciences, 21(10), 1–23.
https://doi.org/10.3389/fped.2020.00258 https://doi.org/10.3390/ijms21103474
Concheiro-guisan, A., Fiel-ozores, A., Novoa- Haiduc, A. A., Ogunjimi, M., Shammus, R.,
carballal, R., Portugu, M., Martínez-reglero, Mahmood, S., Kutty, R., Lotto, A., Guerrero,
C., Fern, I., & Gonz, I. (2020). Subtle R., Harky, A., & Dhannapuneni, R. (2020).
olfactory dysfunction after SARS-CoV-2 COVID-19 and congenital heart disease: An
insight of pathophysiology and associated
virus infection in children ☆. International
risks. Cardiology in the Young.
Journal of Pediatric Otorhinolaryngology,
https://doi.org/10.1017/S104795112000
January.
3741
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.
ijporl.2020.110539 He, M., Wang, C., Xu, L., Zhang, H., Liu, Y., Zhao, Y.,
& He, S. (2020). Epidemiological and
Dhochak, N., Singhal, T., Kabra, S. K., & Lodha, R.
clinical characteristics of 35 children with
(2020). Pathophysiology of COVID-19: Why
COVID-19 in Beijing , China. Pediatric
Children Fare Better than Adults? The
Investigation, 230–235.
Indian Journal of Pediatrics, 416.
https://doi.org/10.1002/ped4.12230
https://doi.org/10.1007/s12098-020-
03322-y Hong, H., Wang, Y., Chung, H. T., & Chen, C. J.
(2020). Clinical characteristics of novel
Fang Zheng, Chun Liao, Qi-hong Fan, Hong-bo
coronavirus disease 2019 (COVID-19) in
Chen, Xue-gong Zhao, Zhong-guo Xie, Xi-lin
newborns, infants and children. Pediatrics
Li, Chun-xi Chen, Xiao-xia Lu, Zhi-sheng Liu,
and Neonatology, 61(2), 131–132.
Wei Lu, Chun-bao Chen, Rong Jiao, Ai-ming
https://doi.org/10.1016/j.pedneo.2020.03
Zhang, Jin-tang Wang, Xi-wei Ding, Yao-
.001
guang Zeng, Li-ping Cheng, Qing-feng Huan,
R. J. (2020). Clinical Characteristics of Huang, X., Wei, F., Hu, L., Wen, L., & Chen, K.
Children with Coronavirus Disease 2019 in (2020). Epidemiology and Clinical
Hubei, China. Current Medical Science, Characteristics of COVID-19. Archives of
40(2). Iranian Medicine, 23(4), 268–271.
https://doi.org/https://doi.org/10.1007/s https://doi.org/10.34172/aim.2020.09
11596-020-2172-6 Jeng, M.-J. (2020). Coronavirus disease 2019 in
disease 2019 (COVID-19) in Zhejiang, Williams, N., Radia, T., Harman, K., Agrawal, P.,
China: an observational cohort study. The Cook, J., & Gupta, A. (2020). COVID-19
Lancet Infectious Diseases, 2019(20), 1–8. Severe acute respiratory syndrome
https://doi.org/10.1016/S1473- coronavirus 2 (SARS-CoV-2) infection in
3099(20)30198-5 children and adolescents: a systematic
Radityo, A. N., Rini, A. E., Anam, M. S., & Sarosa, G. review of critically unwell children and the
I. (2020). Karakteristik Bayi Baru Lahir dari association with underlying comorbidities.
Ibu Terkait COVID-19 di RSUP Dr. Kariadi European Journal of Pediatrics, 2.
Semarang. Medica Hospitalia : Journal of https://doi.org/10.1007/s00431-020-
Clinical Medicine, 7(1A), 166–170. 03801-6
https://doi.org/10.36408/mhjcm.v7i1a.48 Xie, Z. (2020). Pay attention to SARS-CoV-2
1 infection in children. Pediatric
Sankar, J., Dhochak, N., Kabra, S. K., & Lodha, R. Investigation, 4(1), 1–4.
(2020). COVID-19 in Children: Clinical https://doi.org/10.1002/ped4.12178
Approach and Management. The Indian Yuki, K., Fujiogi, M., & Koutsogiannaki, S. (2020).
Journal of Pediatrics, 1. COVID-19 pathophysiology : A review.
https://doi.org/10.1007/s12098-020- Elsevier, April.
03292-1 https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.
She, J., Liu, L., & Liu, W. (2020). COVID-19 clim.2020.108427
epidemic: Disease characteristics in Zhang, Y., Zhang, C., Hu, Y., Yao, H., Zeng, X., Hu,
children. Journal of Medical Virology, March, C., Zhao, L., Zhang, X., & Ye, X. (2020).
1–8. https://doi.org/10.1002/jmv.25807 Clinical features and outcomes of seven
Sussanne, F. O. B. (2018). Narrative review. patients with COVID-19 in a family cluster.
Nordic Journal, 06(1), 267–269. BMC Infectious Diseases, 20(1), 1–14.
https://doi.org/10.1353/sym.2003.0023 https://doi.org/10.1186/s12879-020-
05364-1
Tu Haitao, MBBS; Jane V. Vermunt, MBChB, MSc;
Jithma Abeykoon, MD; Ranine Ghamrawi, Zheng, G., Wang, B., Zhang, H., Xie, C., Zhang, Y.,
MD; Madugodaralalage Gunaratne, MBBS; Wen, Z., Guo, Q., Zhu, H., Ye, G., Liang, J.,
Muthuvel Jayachandran, PhD; Kavita Meng, Q., Xie, J., Jiang, S., Liu, G., Gao, W.,
Narang, MD; Santosh Parashuram, MD; Wang, Y., & Guo, Y. (2020). Clinical
Sonja Suvakov, MD, PhD; and Vesna D. characteristics of acute respiratory
Garovic, DMD, P. (2020). COVID-19 and Sex syndrome with SARS - CoV - 2 infection in
Differences: Mechanisms and Biomarkers. children in South China. June, 1–8.
Mayo Clinic Proceedings for Medical https://doi.org/10.1002/ppul.24921
Education and Research, 21(1), 1–9.