Anda di halaman 1dari 3

Arti Kematian Yesus di Kayu Salib

Pdt. Dian A.N.

Ayat Nats : "Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup tidak
lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetap untuk Dia, yang telah mati dan telah bangkit untuk
mereka" (2 Kor 5 : 15)

Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus secara khusus (2 Kor 5 : 14 _ 21) telah
menjelaskan arti kematian Yesus di kayu salib, oleh karena Kasih Kristus yang telah
menguasai/mendesak . ("Sunecho"= menekan, mendorong) dan rasul Paulus telah
memberikan alasan-alasan Kasih Kristus yang telah menguasai/mendesaknya.

1. Jika Kristus tidak mati bagi kita maka kita mati dalam hukuman, dalam dosa,
dalam pelanggaran, dalam kerohanian kita dan disambung dengan kematian
kekal. Ini adalah keadaan yang sangat menyedihkan dan akan selalu dalam
keadaan yang sangat mengerikan.
2. Apa yang akan kita perbuat bagi Kristus yang telah mati bagi kita? Kita harus
hidup bagi Dia!

Kematian Kristus telah melepaskan kita, orang-orang beriman, dari kematian kekal dan
kebangkitanNya mendatangkan kehidupan kekal bagi kita. Kematian Kristus mempunyai
pengertian ganda, yaitu:

1. Ia telah mati untuk kita (Rm 5 : 6-8 ; 2 Kor 5: 21)

Pada waktu Kristus mati untuk menggantikan kita, maka keadilan Allah
dinyatakan dan kita dibenarkan.

2. Kita telah mati bersama Kristus (Rm 6 : 8 )

Pada waktu kita mati bersama Kristus, maka itulah yang menjadi dasar
kekudusan. Kita harus memandang diri kita telah mati bagi dosa, tetap hidup
bagi Allah dalam Kristus Yesus. (Rm 6 : 11 ; Gal 2 : 20)

Dan dari pengertian ganda Kematian Kristus tersebut, rasul Paulus telah memberikan 3
akibat yaitu:

1. PEMBARUAN HIDUP

"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang" (2 Kor 5 : 17)

Soal yang paling penting ialah "di dalam Kristus". Bagaimana caranya seseorang ada di
dalam Kristus? Setiap orang yang lahir di dalam dunia ini, ada di "luar Kristus", karena
semua orang telah berdosa. Bagaimana caranya seseorang berpindah dari keadaan "di
luar Kristus" kepada keadaan " ada di dalam Kristus?". Ia harus mempunyai perubahan
dalam pikirannya mengenai Kristus. Janganlah kita menilai Kristus menurut ukuran
manusia, sama seperti dunia menilai Dia.

Ada di dalam Kristus, berarti dipersatukan dengan Kristus. Pada sat kita bertobat dan
beriman kepada Kristus, lalu mengundang Dia masuk dalam hati kita sebagai Juruselamat
kita, pada saat itu kita berada di dalam Kristus. Itulah yang dimaksud dengan dilahirkan
kembali oleh pekerjaan Roh Kudus dan dengan demikian kita mengalami perubahan
hidup yang besar sehingga kita merupakan ciptaan baru. Itulah permulaan yang baru.

"Yang lama sudah berlalu"

Yaitu kecintaan akan dosa, pikiran lama, prinsip lama dan kebiasaan-kebiasaan lama.

"Yang baru sudah datang"

Yaitu yang baru dalam hati, pikiran perangai, maksud dan tujuan. (Yoh 3 : 3-7 ; Gal
6:15 ; Kol 1 : 23 ). Baru dalam pandangan terhadap Allah dan Kristus Yesus. Baru dalam
pandangan terhadap dunia sekarang dan yang akan datang.

2. PENDAMAIAN

"Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan
kita dengan diriNya....... Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diriNya oleh Kristus
dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka..." (2 Kor 5 : 18a ; 19a)

Manusia telah berdosa terhadap Allah. Bukan karena dosa-dosanya yang kecil atau besar,
tetapi dosa-dosanya merupakan kedurhakaan terhadap Allah. Kedurhakaan itu
menyebabkan kita berseteru dengan Allah. (Bukan Allah yang berseteru dengan kita)
Agar kedua belah pihak dapat berdamai, dasar perseteruan, yaitu dosa, harus dicabut dan
dibuang.

Karena Allah adalah adil dan benar. Dia harus membenci dan menghukum dosa. Sebab
itu Allah bertindak lebih dulu. Allah senantiasa mengasihi kita dan penuh rakhmat.
Tetapi, keadilanNya harus ditunjukkanNya. (Rm 3 : 26). KeadilanNya menuntut
hukuman atas dosa. Oleh karena itu, Allah dengan kasihNya telah mengaruniakan
AnakNya menjadi korban pendamaian bagi dosa-dosa kita. (Rm 3 : 25 ; Kol 1 : 20 ; I
Yoh 2 : 2, 4, 10). Allah telah membuka jalan agar kita dapat diperdamaikan dengan Dia.
Allah telah menghukum AnakNya di kayu salib karena dosa-dosa kita. PengorbanNya
telah memmbuka jalan agar kita diperdamaikan dengan Allah sebab perseteruan karena
dosa kita telah dicabut.

Allah telah membuka jalan agar kita diperdamaikan dengan diriNya oleh kematian
Kristus Yesus di kayu salib untuk menggantikan kita. Tetapi pendamaian berkuasa dan
berlaku bagi kita menurut sikap kita.
Penting sekali kita mengerti bahwa Allah tak perlu memperdamaikan diriNya dengan
kita, melainkan kita harus memperdamaikan diri kita dengan Allah. Kematian Kristus di
kayu salib adalah atas nama kita atau rekening kita. Harga pendamaian kita tidak lain
adalah darah Kristus. Tetapi, ependamaian itu menuntut tindakan dari kita, yaitu percaya
bahwa Kristus adalah pendamaian itu. Menyambut Dia ke dalam hati kita sebagai
Juruselamat.

3. PELAYANAN PEMBERITAAN INJIL

"Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami" (2 Kor 5 : 19b)

Sebagaimana Allah mai berdamai dengan kita, demikianlah kita harus mempunyai
kemauan untuk berdamai dengan Allah. Rencana pendamaian itu yang dibuat Allah tidak
memperhitungkan pelanggaran yang dibuat manusia. (Rm 5 : 18 _ 6 : 2 ). Dan sekarang
Ia telah mempercayakan kita pelayanan pendamaian itu. Dengan kata lain, memberitakan
InjilNya. Oleh karena kita sudah terlebih dahulu mengalami pelayanan pendamaian itu
yang kemudian memberitakannya kepada semua orang yang belum mengenal Kasih
Karunia Allah.

Kehidupan orang-orang percaya yang sudah diperdamaikan dengan Allah hidupnya harus
dipersembahkan kepada Kristus, yang telah mati bagi kita. Sama seperti Kristus tidak
hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk kita.

"Tidak hidup untuk dirinya sendiri", artinya tidak mencari kesenangan, kepentingan,
kemudian bagi dirinya sendiri.

"Tetapi, untuk Dia" artinya mencari kemuliaan bagi namaNya. Seluruh waktu, talenta,
kekuatan, kepandaian dan hidup, semuanya untuk Dia. Kemudian Kristus melepaskan
kita dari kematian kekal dan kebangkitanNya mendatangkan hidup kekal yang
merupakan inti dari Pemberitaan Injil yang perlu disampaikan kepada semua orang.

Kristus yang mati di kayu salib, yang tak mengenal dosa di dalam diriNya dijadikan dosa
untuk kita yang tidak mempunyai kebenaran di dalam diri kita, dijadikan benar oleh
Allah di dalam Dia. Sehingga setiap orang yang percaya, memperoleh jaminan hidup
yang kekal.

Dengan demikian kita yang percaya kepadaNya dibenarkan di hadapan Allah Bapa,
karena Yesus Kristus dengan kehendakNya sendiri dijadikan dosa sebagai ganti kita.
Itulah isi inti Pemberitaan Injil yang harus disampaikan ke seluruh dunia.

Anda mungkin juga menyukai