Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
Halaman | 1
BAB II
PEMBAHASAN
Tauhid Normatif-Asketis Dan Kesalehan Ritual Egoistik
1
Pengertian Asketisme
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Asketisme diakses pada hari Selasa,tanggal 15
oktober 2019 pukul 21.57
Halaman | 2
latihan dan praktek-praktek rohaniah dengan cara mengendalikan
tubuh dan jiwa.
Tauhid Normatif
2
https://www.neliti.com/id/publications/177463/asketisme-dalam-islam-perspektif-
psikologi-agama diakses pada hari Selasa,tanggal 15 oktober 2019 pukul 22.05
Halaman | 3
mengucapkan kalimat syahadat (kalimat persaksian) yaitu:
asyahadu alla illaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan
rasulullah (saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan saya
bersaksi bahwa muhammad adalah utusan Allah). Kalimat
pertama disebut dengan syahadat tauhid.
Dari segi bahasa, kata tauhid dalam bahasa arab, berasal
dari kata wahhada, yuwahhidu, tauhidan, yang berarti
mengesakan dan menyatukan. Tauhid bisa dimaknai dengan
keyakinan dan kesaksian bahwa “tidak ada tuhan selain Allah”.
Mengesakan Allah adalah bagian palin fundamental dari
ajaran agama islam dan inti sejatinya merupakan pesan utama
dari seluruh ajaran Allah SWT yang dibawa oleh para utusannya
sejak Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW.
Inti dari konsep tauhid secara sederhana diformulasikan
dalam kalimat “la ilaha illallah” (tiada Tuhan selain Allah). Kalimat
ini menggambarkan secara tepat dan mendalam tentang
keimanan umat islam. Kalimat tauhid mengantarkan umat islam
pada dua kesadaran dan keyakinan: pertama keyakinan untuk
mengingkari tuhan –tuhan yang palsu, dan yang kedua
memusatkan kepercayaan hanya kepada Allah SWT.
Dalam ilmu kalam, konsepsi tauhid ini kemudian
dikembangan dalam tiga aspek ketauhidan; tauhid rububiyyah,
tauhid mulkiyyah dan tauhid uluhiyyah.3
A. Tauhid Rububiyyah
3
http://aspekaqidah.blogspot.com/2016/03/makalah-aspek-akidah.html diakses pada hari
Selasa,tanggal 15 oktober 2019 pukul 21.56
Halaman | 4
Tauhid rububiyah yang berkenaan dengan kesadaran dan
keyakinan bahwa Allah adalah Tuhan yang menciptakan dan
memelihara seluruh makhluk di alam jagad raya.
B. Tauhid Mulkiyyah
C. Tauhid Uluhiyyah
Halaman | 5
“Rukun Iman“. Jadi rukun iman inilah hal asasi yang harus
diyakini oleh seorang muslim.4
Berbagai ekspresi dan perilaku tauhid asketis dan kesalehan
ritual egoistic
4
http://aspekaqidah.blogspot.com/2016/03/makalah-aspek-akidah.html diakses pada hari
Selasa,tanggal 15 oktober 2019 pukul 21.56
Halaman | 6
Dalam sudut pandang syari’ah, Yusuf Qardlawi (1995) juga
melihat praktek-praktek keagamaan di berbagai Negara muslim
yang dinilai : (1) mementingkan hal-hal yang bersifat simbol
(syiar) dariapada subtansial, (2) memperhatikan hal-hal yang
bersifat kuantitatif dan artificial daripada yang bersifat kualitatif
dan esensial; (3) mendahulukan pembentukan apa yang sering
kita sebut sebagai “kesalehan individual” daripada “kesalehan
sosial”; (4) memprioritaskan tuntutan-tuntutan subyektif,
kelompok dan golongan daripada tuntutan-tuntutan obyektifitas,
masyarakat, nasional, dan dunia Islam; (5) menonjolkan
pemikiran-pemikiran keagamaan skolastik dan dialektik daripada
pemikiran empiric dan praktis.
Halaman | 7
bersemangat menjalankan sebagian ibadah-ibadah sunnahnya
daripada mengurus kepentingan umum, bersilaturrahmi,
membantu kesulitan tetangga, di kehidupan social masyarakatnya
tentu merka akan di anggap tak peduli dengan sekitar dan akan
menimbulkan perspektif buruk dari masyarakat itu sendiri.
Halaman | 8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Halaman | 9
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Asketisme
https://www.neliti.com/id/publications/177463/asketisme-
dalam-islam-perspektif-psikologi-agama
http://aspekaqidah.blogspot.com/2016/03/makalah-aspek-
akidah.html
Halaman | 10