Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kemudahan bagi kami sebagai penyusun untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat
pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas dari mata pelajaran biologi, yang
mana dengan tugas ini kami  dapat mengetahui lebih jauh dari materi yang diberikan
oleh guru mata pelajaran Makalah yang berjudul tentang “SEL TUMBUHAN”.
Mengenai penjelasan lebih lanjut kami memaparkannya dalam bagian pembahasan
makalah ini.

Dengan harapan makalah ini dapat bermanfaat, maka kami sebagai penulis
mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yan telah membantu
menyelesaikan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah ini. Saran dan kritik
yang membangun dengan terbuka kami terima untuk meningkatkan kualitas makalah
ini.

Waitomu, September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………


Daftar Isi ………………………………………………………………………………………
BAB    I.       PENDAHULUAN
1.1.     Latar Belakang Masalah ……………………………………….…………………….
1.2.    Tujuan Masalah ……………………………………………………………………….
1.3.     Manfaat Penulisan ………………………………………………………………….
BAB    II.      PEMBAHASAN
2.1.  Sejarah Penemuan Sel ……………………………………………………………….
2.2.  Sitologi Tumbuhan …………………………………………………………………….
2.3.  Komponen Protoplasmik ……………………………………………………………….
2.4.  Komponen Non-Protoplasmik ……………………………………………………….
2.5.  Dinding Sel …………………………………………………………………………….
2.6.  Membran Plasma ……………………………….…………………………………….
2.7.  Pembelahan Inti dan Pembelahan sel ……………………………………………….
BAB   III.     PENUTUP
1.1.  KESIMPULAN ………………………………………………………………………….
1.2.  SARAN ………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang

Fisiologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari tentang proses, fungsi,


dan aktivitas suatu organisme dalam menjaga dan mengatur kehidupannya. Seperti
halnya cabang ilmu biologi lain, fisiologi tumbuhan juga mempelajari proses
kehidupan yang sering mirip atau identik pada banyak organisme. Fisiologi
tumbuhan sebenarnya merupakan terapan dari fisika dan kimia modern untuk
memahami tumbuhan. Karena itu, kemajuan fisiologi tumbuhan hampir seluruhnya
bergantung pada kemajuan dibidang fisika dan kimia. Kini teknologi ilmu fisika
terapan menyumbangkan peralatan untuk membantu penelitian dibidang fisiologi
tumbuhan serta pengetahuan dasar yang dipakai untuk menafsirkan berbagai
hasilnya.

Dalam mempelajari fisiologi tumbuhan, yang paling mendasar perlu di pelajari


adalah ilmu tentang sel . Tumbuhan termasuk organisme multiseluler yang terdiri dari
berbagai jenis sel terspesialisasi yang bekerja sama melakukan fungsinya. Sel
tumbuhan meliputi berbagai organel seperti dinding sel, sitoplasma, membran
plasma, retikulum endoplasma, badan golgi, vakuola, badan mikro, sferosom, rangka
sel, ribosom, mitokondria, plastida dan nukleus. Masing-masing organel memiliki
struktur dan fungsi yang berbeda. Fotosintesis, metabolisme, pertumbuhan serta
perkembangan tumbuhan merupakan aktivitas sel-sel tumbuhan. Misalnya organel
plastida yang berperan dalam fotosintesis tumbuhan.

2.      Tujuan Masalah

Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah memenuhi salah satu tugas
mata pelajaran biologi Struktur Tumbuhan Dan tujuan masalahnya yaitu agar kita
megetahui tentang Sel.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Penemuan Sel

Berikut ini catatan mengenai sejarah penemuan sel :

1. Tahun 1665, Robert Hooke menemukan sel mati dari gabus kulit batang
quercus suber yang tinggal dinding selnya saja, tersusun seperti rumah
lebah. Ruang-ruang kecil tanpa isi sel itu disebut kemudian disebut sel.
2. Tahun 1770, Anthony Van Leeuwenhoek menemukan kloroplast pada
daun segar.
3. Tahun 1772, Bonaventuri Corti menemukan aliran plasma pada ganging
chara sp.
4. Tahun 1850 , kollicher menemukan mitokondria.

Teori tentang sel mempunyai konsep bahwa ;

1. Sel merupakan satuan struktur organism hidup


2. Sel merupakan satuan fungsi dalam organisme hidup

B. Sitologi Tumbuhan

Merupakan ilmu yang mempelajari bentuk, susunan, sifat-sifat fisik dan kimia
darisel tumbuhan serta perkembangan dinding selnya. Sel dibedakan menjadi 2 yaitu
:

1. Prokariotik : sel tidak mempunyai membrane inti atau membrane yang


mengikat organela-organela, DNA terkonsentrasi pada daerah yag disebut
nukleoid.
2. Eukariotik : sel mempunyai struktur yang kompleks. Inti dan organela-organela
yang lain terbungkus oleh membran inti dan terdapat pada suatu larutan semi
cair yang disebut litosol.

Struktur yang membedakan sel tumbuhan dengan sel lainnya adalah


keberadaan dinding sel yang merupakan lapisan terluar dari sel yang berbatasan
dengan membran sel. Dinding sel akan memberikan bentuk sel tumbuhan. Isi sel
yang satu dengan yang lain dipisahkan oleh keberadaan dinding sel.
Dalam hubungannya dengan fungsi, sel tumbuhan dapat berbentuk oval, elips,
silinder, seperti serat atau bercabang. Ukuran sel juga sangat berhubungan dengan
fungsinya. Sel dengan ukuran sangat kecil tidak bias dijumpai pada tumbuhan. Sel-
sel parenkim mempunyai ukuran antara 0,01-0,1 mm, serat kayu dan floem
mempunyai ukuran lebih panjang dibanding parenkim, yaitu 1-3 mm pada
angiospermae dan 2-8 mm pada gymnospermae. Pada tumbuhan monokotil tertntu
dan anggota suku urtaceae, sel serat dapat mencapai panjang 550 mm.

C.      Komponen Protoplasmik

Yang termasuk pada komponen ini adalah sitoplasma, inti sel (nucleus),
plastida, mitokondria, ribosom, reticulum endoplasma, diktiosom (badan golgi),
mikrobadan, sferosom, dan lisosom.

1.      Sitoplasma

Sitoplasma merupakan substansi hialin yang jernih dengan bahan dasar


hialoplasma. sitoplasma dibedakan menjadi tiga bagian.

a. Plasmolema ; dinding plasma luar yang bersifat semipermeable.


b. Pilioplasma ; bagian yang tampak keruh karena adanya butir-butirmikrosoma.
Pada bagian ini dapat dilihat adanya aliran sitoplasma [rotasi dan sikrolasi].
c. Tonoplas ; membran dalam yang berbatasan dengan vakuola, bersifat
semipermeable.

2. Inti sel ( nukleus )


Inti sel merupakan pusat pengendali segala macam proses yang terjadi
didalam sel, dibungkus oleh pembran ganda yang tersusun dari senyawa lipoprotein
dengan pori yang mempunyai ukuran bervariasi dari 400 sampai 600 A0 . Dengan
adanya pori ini memungkinkan terjadinya komunikasi antara nukleoplasma dan
sitoplasma.

3.      Plastida

Plastida berupa benda kecil-kecil dengan bentuk yang bervariasi yang tersusun atas
zat  putih telur yang mempunyai struktur dan fungsi spesifik. Berdasarkan warnanya,
plastida dikelompokkan menjadi Leukoplas yang Biasanya berfungsi sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan dan Kromatofora yang merupakan plastisida yang
mengandung pigmen.

4.      Mitokondria

Merupakan organela membran ganda yang mempunyai ukuran diameter 1-2 am dan
jumlahnya didalam sel bervariasi tergantung pada masing-masing spesies. 
Mitokondria mempunyai fungsi yang berhubungan erat dengan respirasi sel
(mengandung enzim-enzim respirasi).

5.      Ribosom

Berupa partikel kecil bergaris tengah 17-20 am, terdapat pada sitoplasma dan
kadang dijumpai menempel pda membran sebelah luar reticulum endoplasma yang
tersusun sangat teratur . ribosom mengandung ARN, nucleoprotein dan enzim-enzim
yang diperlukan dalam sintesis protein.

6.      Reticulum endoplasma

Berbentuk seperti tabung kempis, bercabang atau seperti buluh sempit yang kadang
berawal dari membran inti dan berakhir pada membrane plasma. Reticulum
endoplasma berfungsi sebagai tempat sintesis  berbagai bagian sel yang penting
antara lain asam lemak dan protein.

7.      Diktiosom (badan golgi)

Terdiri dari tumpukan sisterna pipih yang bulat, setiap sisterna dibatasi oleh
membran yang halus. Dibawah mikroskop electron diktiosom tampak tersusun oleh 3
macam struktur yaitu struktur seperti kantong pipih, vakuola besar, dan kantong yang
membulat. Diktiosom terutama terlibat dalam sekresi gula, polisakarida dan
kompleks protein polisakarida.

8.      Mikrobadan

Merupakan badan renik berdiameter antara 0,5-1,5 nm, terdapat dalam


sitoplasmasel dari berbagai jaringan. Mikrobadan dibatasi oleh membrane tunggal
dan matriknya Nampak seperti granul atau fibril, berisi berbagai macam enzim,
sesuai dengan macam sel atau jaringannya.

9.      Sferosom

Merupakan tubuh lipid yang dikelilingi membrane, berbentuk bulat denga diameter
0,5-1 am berfungsi dalam sintesis lemak dan di dalamnya juga dijumpai adanya
timbunan  lemak. Selain itu sferofom juga sebagai intermedia dalam sintesis lilin,
kutin dan berbagai senyawa penghasil kutin dan suberin penyusun dinding sel.

10.  Lisosom

Berbentuk seperti mitokondria, tetapi hanya mempunyai membran tunggal dan tidak
mempunyai kristae, mempunyai diameter 04-0,8 am, dan lazimnya di jumpai pada
sel-sel hewan. Pada sel tumbuhan kadang terdapat pada sel-sel meristem, tetapi
tidak selalu dijumpai adanya lisosom. Lisosom mengandung enzim-enzim yang
berperan dalam proses hidrodilis.
C. Komponen Non-Protoplasmik

1.      Komponen non-protoplasmik cair

Adalah asam-asam organic , karbohidrat, protein, alkaloid, zat penyamak, dan zat
warna antosianin. Lemak dan minyak lemak terdapat sebagai cadangan makanan
pada biji-bijian.  Contohnya adalah pada kacang tanah dan kelapa.

2.      Komponen non-protoplasmik padat, antara lain :

a. Kristal kalsium oksalat, merupakan endapan dari garam oksalat yang jika
terakumulasi terlalu banyak akan bersifat racun pada tumbuhan. Bentuknya
berupa Kristal tunggal pada daun jeruk, krital pasir pada tangkai daun bayam
dan tembakau, Kristal rafida pada daun bunga pukul empat, Kristal roset pada
batang jarak.
b. Aleuron, merupakan cadangan makanan berupa protein, disimpan didalam
vakuola sel. Letaknya pada tanaman bervariasi, misalnya pada biji jarak tersebar
didalam keping biji dan pada biji  jagung merupakan lapisan dan terdapat
dibagian terluar dari endosperm.
c. Amilum, merupakan cadangan makanan yang tersimpan didalam umbi, rizoma,
batang, buah dan biji.
D. Dinding Sel

Merupakan bagian paling luar dari sel tumbuhan dan merupakan bagian yang
membedakan antara sel tumbuhan dan sel hewan. Setelah terjadi pertumbuhan
sekunder, dinding sel tumbuhan dibagi menjadi 3 lapisan, yaitu :

1. Lamela tengah, merupakan perekat sel satu dengan sel yang lain apabila
beberapa sel membentuk jaringan. Lapisan ini tersusun dari zat pekatin.
2. Dinding primer, merupakan dinding yang pertama kali tebentuk dan selam sel
dalam fase perkembangan. Lapisan ini tersusun dari zat sefulosa,
hemiselulosa, dan pectin, kadang juga mengandung lignin.
3. Dinding sekunder, merupakan lapisan yang terbentuk disebelah dalam dari
dinding primer sebelah sel selesai mengadakan pertumbuhan. Lapisan ini
tersusun dari zat selulosa, hemiselulosa dan lignin (tidak dijumpai adanya
pectin).

Pada dinding sel terdapat noktah dan plasmodesmata.

1.      Noktah

Adalah bagian dinding sel yang tidak mengalami penebalan sehingga


memungkinkan adanya hubungan antara suatu sel dengan sel-sel yang ada
disekitarnya.

Berdasarkan bentuknya, ada 2 tipe noktah yaitu noktah sederhana (biasa) dan
noktah terlindung (berhalaman). Jika dua noktah sederhana berpasangan disebut
noktah sederhana, apabila kedua noktah terlindung berpasangan disebut pasangan
noktah terlindung (berhalaman).
2.      Plasmodemata

Kenyataan dialam dijumpai adanya hubungan antarprotoplas sel yang satu dengan
protoplas sel-sel sekitarnya. Hubungan ini terjadi melalui untaian protoplasma yang
disebut plasmodesma. Kehadiran plasmodemata ini merupakan karateristik bagi sel-
sel hidup dan dijumpai pada seluruh dinding sel hidup untuk menjamin kontinuitas
protoplasma. Plasmodemata mempunyai peranan penting pada proses tranportasi
material dan meneruskan rangsang dari sel satu ke sel yang lain.

E. Membran Plasma

Adalah selaput tipis yang terdiri dari lapisan ganda fosfolipid, dengan
gumpalan-gumpalan protein, sebagian gumpalan protein yang menempel
dipermukaan lapisan fosfolipid (protein perifer) , sedang yang lainnya menembus
lapisan fosfolipid (protein integral).
Protein perifer tidak melekat erat pada permukaan membrane sehingga mudah
terlepas, mengandung asam amino dengan rantai hidrofilik, yang menyebabkan
adanya interaksi dengan air disekelilingnya dan permukaan lemak yang dihidrofibik.

Protein integral mengandung bagian protein yang hidrofililik dan hidrofobik.


Protein yang berada didalam lapisan lemak bersifat hidrofobik, sedangkan yang
menyembul ke permukaan lemak bersifat hidrofilik. Diduga bahwa protein yang
hidrofibik bergabung dengan bagian ekor molekul lemak yang hidrofobik.
F. Pembelahan Inti dan Pembelahan Sel

Dikenal ada 2 macam, yaitu :

1.      Mitosis (pembelahan yang terjadi pada sel-sel somatis)

Mitosis pada tumbuhan mudah dilihat, yaitu pada titik tumbuh (ujung akar atau
ujung batang) dengan menggunakan mikroskop cahaya. Waktu yang dibutuhkan
untuk mitosis (pembelahan inti) bervariasi antara beberapa menit sampai 3 jam.
Mitosis dibagi 4 tahap, yaitu :

a.      Profase (awal, tengah, dan akhir)

Ditandai dengan adanya kondensasi dari bahan-bahan yang menyerap zat warna
sampai terbentuknya kromosom. Selama kondensasi, daerah sekeliling inti bebas
dar organela-organela lain (seperti mitokondria dan plastida). Kromosom berjalan
ketengah ke tempat yang sebelumnya dilingkupi oleh membran inti.

b.      Metaphase

Pada fase ini kromosom telah membelah menjadi dua buah kromatid. Dijumpai
adanya benang-benang yang menghubungkan kromosom dengan kutub (disebut
benang spindle kromosom) dan benang-benang yang menghubungkan antarkutub
(disebut benang spindle continue).

c.       Anaphase

Pada daerah sentromer (tempat melekatnya benang spindle pada kromosom), dua
buah kromatid memisahkan diri satu dengan yang lain bergerak ke arah kutub-kutub
yang berlawanan memberikan gambaran seperti dua deret bntang sehingga sering
disebut fase 2 bintang.
d.      Anaphase

Kromosom telah sampai dikutub dan membentuk kumpulan yang kompak kemudian
terbentuk membran inti. Kromosom menjadi samar-samar dan anak inti timbul
kembali kemudian terjalin kembali hubungan antara membran luar inti dengan
reticulum endoplasma. Benang-benang spindle dan tetes-tetes kecil (dihasilkan oleh
diktosom) akan terkumpul didaerah bidang ekuatorial dan membentuk sekat.
Terbentuklah dua sel anakan.

2.      Meiosis (pembelahan yang terjadi pada sel-sel kelamin)

Terjadi pada sel-sel reproduksi. Meiosis atas 2 fase ;

a.      Meiosis I

Ada 6 tahap :

 Leptoten : kromosom banyak seperti benang halus, diploid, tunggal


 Zigoten : kromosom hormolog saling mendekat dan berpasangan (membentuk
sinapsis)
 Pakhiten : kromosom menebal dan memendek (tahap berpasangan) dan
membelah membujur menghasilkan 4 kromatida
 Diploten : terjadi pelekatan antara kromatida pada suatu tempat (titik). Titik
pelekatan disebut khiasma. Dengan perlekatan tersebut kromatida sulit untuk
memisahkan diri.
 Diakinesis : pasangan kromatida menjadi sangat pendek dan menyusun diri
dibagian tepi inti. Pada fase akhir fase ini selaput inti pecah, anak inti
menghilang, terbentuk benang spindle seperti mitosis.

b.      Meiosis II

Setelah istirahat sejenak (yaitu pada fase interkinesis), pembelahan


selanjutnya memasuki propase II. Menjelang akhir profase II kromosom memendek
dan menebal. Pada metaphase kromosom mengkonsentrasikan diri pada bidang
ekuator. Pada stadium anaphase sentrometer membelah menjadi 2 dan masing-
masing sentrometer anakan menarik kromatid ke kutub gelondong. Pada stadium
berikutnya yaitu telofase setiap perangkat kromatid (kromosom) membentuk satu inti,
dan keempat inti tersebut masing-masing diselubungi oleh dinding pemisah.
BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan

1. Berdasarkan pembahasan dari makalah “ Fisiologi Tumbuhan dan Sel


Tumbuhan” ini, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
2. Fisiologi   tumbuhan   adalah   suatu   bidang   ilmu   yang   mengkaji  
fenomena-fenomena penting di dalam tumbuhan
3. Fisiologi tumbuhan mempelajari aktivitas hidup tumbuhan, meng-
interpretasikan proses-proses kehidupannya, dan mempelajari tanggapan
tumbuhan terhadap perubahan lingkungan serta pertumbuhan dan
perkembangannya
4. Fisiologi tumbuhan berkaitan erat dengan cabang-cabang ilmu biologi  lain
seperti ekologi dan ekofisiologi atau fisiologi lingkungan
5. Tumbuhan terdiri atas sel yang memiliki nucleus yang terbungkus oleh
membrane atau struktur serupa tapi tanpa membran
6. Sel tumbuhan memiliki beberapa jenis organel yang terbungkus membrane,
misalnya kloroplas, mitokondria, nucleus, dan vakuola
7. Sebagian besar sel tumbuhan eukariotik diselimuti oleh dinding sel.

2.      Saran

Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui


bahwa sel  penting bagi kehidupan kita.

Selain dari pada itu, penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan
karena kami masih dalam proses pembelajaran. Dan yang kami harapkan dengan
adanya makalah ini,dapat menjadi wacana yang membuka pola pikir pembaca dan
memberi saran yang sifatnya tersirat maupun tersurat.
DAFTAR PUSTAKA

1. Agustriana, Rochmah dan Tunjung Tripeni. 2006. Buku Ajar. Fisiologi


Tumbuhan I
2. Universitas Lampung : Bandar Lampung
3. Campbell, Reece – Mitchell. 2002. Biologi. Erlangga : Jakarta
4. Hasnunidah, Neni. 2010. Buku Ajar. Fisiologi Tumbuhan. Universitas Lampung:
Bandar Lampung
5. Lakitan, Benyamin. 2001. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo
Persada: Jakarta
6. Salisbury, F.B dan C.W. Ross. Fisiologi Tumbuhan. ITB Bandung : Bandung
7. Sutrian, Yayan. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Tentang Sel &
Jaringan. Rineka Cipta : Jakarta
Makalah

SEL TUMBUHAN

Oleh :

WA ODE DEWI WARDI KAIMUDDIN

Anda mungkin juga menyukai