Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL LAPORAN

HASIL PELAKSANAAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
PADA PT. ARGATAMA MULTI AGUNG

DENGAN JUDUL :
“ Proses Produksi Rubber Stay Mirror Assembly”

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional (UN)
dan Ujian Sekolah (US) Tahun Pelajaran 2018 - 2019

Disusun oleh :

Nama Siswa                : Arman Maulana


NIS : 99933530125
Kelas : XI TKR B
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan

YAYASAN BUDINIAH
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) ”
BUDINIAH”
KELOMPOK : TEKNOLOGI INDUSTRI
Jl. Golf Jagorawi No. 2 Karanggan Rt 01/04, Ds. Puspasari,
Kec. Citeureup, 16810 Kab. Bogor
Telp. (021) 87916478 E-mail : smkbn1ctr@yahoo.co.id
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
PADA PT. ARGATAMA MULTI AGUNG

                          
TELAH DIPERIKSA, DISETUJUI DAN DISAHKAN
Pada hari         :………………………………………
Tanggal           :………………………………………

 Wakasek Hubin                                                                 Pembimbing Sekolah

Rahmat Mulyana, S.Kom                                            Rahmat Mulyana, S.Kom

Mengetahui,

Kepala SMK BUDINIAH KAPROG TKR

Moch. Nanang Mahfudzi, S.Pd.I Budi Mulyamin, ST


HALAMAN PENGESAHAN INDUSTRI
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
PADA PT. ARGATAMA MULTI AGUNG

                          
TELAH DIPERIKSA, DISETUJUI DAN DISAHKAN
Pada hari         :………………………………………
Tanggal           :………………………………………

   HRD / Koordinator Prakerin                                               Pembimbing Prakerin

Fariq Pribadi Purba, S.Sos Dicky Faisal

Mengetahui,
Pimpinan Perusahaan

Agus Rusmawan, SH
IDENTITAS PESERTA PKL

Nama : Arman Maulana

Kelas : XI TKR B

Tempat Tanggal Lahir : Bogor 10 Oktober 1999

Alamat : Gunung Putri GG Asem RT02 RW12

No Tlp / HP : 089521372849

Nama Orang Tua:

a. Ayah : Yahman

b. Ibu : Amah

Pas Photo

3x4
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.wr.wb

Puji Syukur kita panjatakan Kepada Allah SWT, atas nikmat yang telah
diberikan kepada kita semua. Salawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan
Nabi Muhamad SAW. Alahamdulilahi Robil Alamin, bahwasanya kegiatan PKL
yang sudah saya laksanakan di PT. ARGATAMA MULTI AGUNG selama 3
(tiga) bulan dari 02 Januari s/d 02 April 2018, telah selsai dilaksanakan tanpa ada
perrmasalahan yang berarti, adapun dari kegiatan tersebut saya berusaha untuk
menyusun PROPOSAL LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PRAKTEK
KERJA LAPANGAN (PKL) sebagai kewajiban dan syarat untuk mengikuti
SIDANG PKL . Berkat dukungan dari semua pihak saya selaku penyusun dapat
menyelsaikan PROPOSAL LAPORAN HASIL PELAKSANAANPRAKTEK
KERJA LAPANGAN (PKL) tepat waktu, untuk itu saya ucapkan terima kasih
kepada:

1. Allah SWT
2. Kedua Orang Tua Saya
3. Bapak / Ibu Guru
4. Pembimbing Perusahaan
5. Teman-teman satu Team
6. Teman-teman satu kelas.
Yang sudah membantu sampai dengan tersusunya PROPOSAL LAPORAN PKL
ini. Saya sadar susunan PROPOSAL LAPORAN HASIL PELAKSANAAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) ini masih banyak kekurangan, saran
dan kritik saya sangat harapkan untuk perbaikan saya kedepan.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Citeureup, 22 April 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang & Tujuan Praktek Kerja Lapangan


I. Latar Belakang
Berdasarkan Kermendikbud Nomor 60 Tahun 2014, waktu pelaksanaan
pembelajaran di Institusi Pasangan/Industri dapat dilakukan pada kelas XI
atau kelas XII.Untuk menjamin keterlaksanaan program PKL.

Praktik Kerja Lapangan atau yang biasa di sebut dengan PKL adalah
salah satu bentuk emplementasi secara sistematis dan sinkron antara program
pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh
melalui kegiatan kerja secara langsung didunia kerja untuk mencapai tingkat
keahlian tertentu.

Disamping dunia usaha , Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) Dapat


memberikan keuntungan pada pelaksanaan itu sendiri yaitu sekolah, karena
keahlian yang tidak diajarkan di sekolah bisa didapat didunia usaha , sehingga
dengan adanya Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) dapat meningkatkan mutu
dan relevensi Pendidikan Menengah Atas yang dapat diarahkan untuk
mengembangkan suatu system yang mantap antara dunia pendidikan dan
dunia usaha.

II. Tujuan

Maksud dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) yang


diwujudkan dalam kerja disuatu perusahaan. Selain sebagai salah satu syarat
tugas akhir Praktik Kerja Lapangan ( PKL ),Praktik Kerja Lapangan ( PKL )
juga sebagai kegiatan Siswa untuk mencari pengalaman kerja sebelum
memasuki dunia kerja yang sesungguhnya, yang tercermin dalam Pendidikan
Nasional yang berdasarkan Pancasila yang bertujuan meningkatkan
kecerdasan, kreativitas, dan ketrampilan agar dapat menumbuhkan manusia
yang dapat membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas
Pembangunan Bangsa dan Negara dalam pencapaian perekonomian
meningkat dan kehidupan yang makmur.

Karena pertumbuhan perekonomian yang meningkat, didukung pula oleh


tumbuhnya persaingan dibidang industri dan teknologi yang memaksa kita
untuk ikut terjun kedalam dunia industri, bisnis, dan perdagangan .

Adapun tujuan diadakan pelaksanakan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) antara


lain :

1. Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha


2. Menumbuhkan & meningkatkan sikap profosional yang diperlukan siswa
untuk memasuki dunia usaha
3. Meningkatkan daya kreasi dan produktifitas tehadap siswa sebagai
persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha yang
sesungguhnya
4. Meluaskan wawasan dan Pandangan Siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan
pada tempat dimana Siswa melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

1.2 Tujuan Pembuatan Laporan


Tujuan pembuatan laporan, sebagai kewajiaban setelah menyelsaikan
PKL, dan syarat untuk mengikuti sidang PKL sesuai ketentuan kurikulum
2013

1.3 Metode Pengumpulan Data (AMBIL METODE YANG DILAKUKAN


SAJA)

Dalam penyusunan laporan ini Penulis menggunakan metode dan


beberapa tekhnik penulisan dengan maksud agar memudahkan didalam
pengumpulan data,sehingga susunan laporan ini dapat tersusun dengan lebih
baik dan sesuai situasi kondisi.Adapun metode dan tekhnik yang di gunakan
dalam penyusunan laporan antara

1. Metode Penyusunan

Dalam penyusunan laporan ini penulis menggunakan metode deskriptif


mengargumentasikan dan memaparkan permasalahan secara terperinci sesuai
dengan data dan fakta yang ada.

2. Tekhnik Penyusunan Observasi

Yaitu melaksanakan secara langsung di perusahaan melalui teori yang


kemudian di terapkan dalam bentuk kegiatan atau Praktik Kerja Lapangan
( PKL ) ini.

3. Interview

Yaitu Mengumpulkan data dengan cara melakukan Tanya jawab secara


langsung, hal ini di lakukan untuk memperoleh suatu informasi yang tepat
dan jelas yang dibutuhkan di dalam penyusunan laporan.
4. Study Literatur

Dalam hal ini penulis mengumpulkan data dan cara mencari serta membaca
buku-buku di perpustakaan yang ada kaitannya dengan pembahasan masalah.

5. Sistematis Penyusunan Laporan

Sistematis dari isi laporan ini,sebelum penulis menjabarkan setiap pokok


pembahasan terlebih dahulu Penulis harus menuliskan pokok pembahasan
dengan sistematis dari laporan ini.
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN/INSTANSI

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan/Instansi/lembaga


2008 PT.Argatama was born at Bekasi as TRADING COMPANY
2009 We are joint business with SHARP ELECTRONICS INDONESIA.INDOKARLO
PERKASA and TRIDAYA DIMAS ADITAMA
2010 We are joint business with Citra Plastindo Indonesia
2011 We are corporate with ASTRA OTOPART GROUP and ASALTA MANDIRI
AGUNG for automotif component
2012 We are operating at new factory Citeureup Bogor and joint business with ASTRA
KOMPONENT INDONESIA and Achievement Certificated for ISO 9001 2008
2013 We are joint business with INOAC, YUTAKA MANUFACTURING, and AUTO
PLASTIC INDONESIA
2014 we are implementation automatic process system for product Staymirror

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan


BAB III
MATERI PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1 Dasar Teori


Proses Produksi Rubber Stay mirror Assembly

Rubber (Karet)

1. Pengertian
        Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa
jenis tumbuhan. Bahan karet ini berasal dari sebuah pohon yaitu Pohon karet.
Pohon karet berasal dari lembah Amazon Brasilia dengan nama ilmiah Hevea
brasiliensis. Pohon karet baru masuk ke Asia pada tahun 1876 M, setelah inggris
menyeludupkan biji karet dari Brazilia untuk dikembangkan di Taman Botani
Inggris dan negara-negara jajahannya termasuk Malaysia.

Seperti yang telah dijelaskan lateks berasal dari partikel karet yang dilapisi protein
dan fosfolipid. Protein ini akan memberikan muatan negatif yang mengelilingi
partikel karet sehingga mencegah terjadinya interaksi antara sesama partikel karet,
dengan demikian sistem koloid lateks akan tetap stabil. Namun dengan adanya
mikroorganisme maka protein yang terdapat dalam partikel karet akan rusak dan
terjadilah interaksi antara partikel karet membentuk flokulasi atau gumpalan.
Pembekuan atau koagulasi bertujuan untuk mempersatukan (merapatkan) butir-
butir karet yang terdapat dalam cairan lateks, supaya menjadi suatu gumpalan atau
koagulum. Untuk membuat koagulum ini, lateks perlu dibubuhi bahan pembeku
(koagulan) seperti asam semut atau asam cuka. Lateks segar yang diperoleh dari
hasil sadapan mempunyai pH 6,5. Agar dapat terjadi penggumpalan atau
koagulasi, pH yang mendekati netral tersebut harus diturunkan sampai pH 4,7.

Di dalam proses penggumpalan lateks, terjadi perubahan sol ke gel dengan


pertolongan zat penggumpal. Pada sol karet terdispersi di dalam serum, tetapi
pada gel karet di dalam lateks. Penggumpalan dapat terjadi dengan penambahan
asam (menurunkan pH), sehingga koloid karet mencapai titik isoelektrik dan
terjadilah penggumpalan.
Peranan pH sangat menentukan mutu karet. Penggumpalan pada pH yang sangat
rendah mengakibatkan warna karet semakin gelap dan nilai modulus karet
semakin rendah. Sebaliknya keuntungannya, masa pemeraman singkat dan PRI
dapat dipertahankan setinggi mungkin. Penambahan elektrolit yang bermuatan
positif juga dapat menetralkan muatan negatif dari partikel karet

2. Macam-macam

        Karet dibedakan menjadi dua macam yaitu Karet Alam dan Karet Sintetik.
Secara kimiawi karet alam adalah senyawa hidrokarbon yang merupakan polimer
alam hasil penggumpalan makromolekul poliisoprena (C5H8)n. Sedangkan karet
sintetis adalah karet yang terbuat dari bahan baku yang berasal dari minyak batu
bara, minyak, gas alam, dan acetylene. Jenis-jenis karet sintesis yaitu:
• NBR (Nytrile Butadiene Rubber)
• CR (Chloroprene Rubber)
• IIR (Isobutene Isoprene Rubber)
3.Ciri-ciri Karet alam
Karet alam memiliki daya elastisitas yang baik, mudah pengolahannya, tidak
mudah aus (tidak mudah habis karena gesekan), dan tidak mudah panas. Sifatnya
adalah memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan, tanpa hentakan yang
berula-ulang, serta daya lengket yang tinggi terhadap berbagai bahan.

Karet sintetis
Karet sintetis memiliki daya tahan terhadap suhu/panas, minyak, pengaruh udara,
dan kedap gas.
• NBR (Nytrile Butadiene Rubber)
NBR memiliki ketahanan yang tinggi terhadap minyak, digunakan dalam
pembuatan pipa karet untuk bensin dan minyak, membran, seal, gaskot.

• CR (Chloroprene Rubber)
CR memiliki ciri tahan terhadap nyala api, digunakan sebagai bahan pipa karet,
pembungkus kabel, seal, gaskot, dan sabuk pengangkut.
• IIR (Isobutene Isoprene Rubber)
IIR memiliki ciri kedap terhadap air, digunakan untuk bahan ban bermotor,
pembalut kawat listrik, pelapis bagian dalam tangki, serta penyimpan lemak dan
minyak.

4. Contoh
Karet alam: Ban pesawat terbang dan ban mobil balap dibuat dari bahan baku
utama karet alam murni.
Karet sintetis: Pipa karet untuk minyak dan bensin, seal, gasket. Karet CR
mempunyai kelebihan tahan api, untuk pembuatan pipa karet, pembungkus kabel,
seal, gasket, sabuk/ban berjalan. Jenis IR yang tahan gas digunakan untuk
campuran pembuatan ban kendaraan bermotor, pembalut kabel listrik, serta
pelapis tangki penyimpan minyak atau lemak.
SIFAT-SIFAT KARET ALAM
Karet Alam maupun Karet sintetis sering juga disebut dengan Elastomer  .
Elastomer adalah zat yang apabila ditarik/diberi tegangan akan dengan cepat
kembali ke bentuk semula bila tarikan atau tegangan dilepaskan / dibebaskan.
Karet alam merupakan salah satu jenis Elastomer yang terdapat di alam.
Elastomer merupakan salah satu jenis dari Polymer yang terdiri dari
monomer-monomer. Monomer-monomer ini disebut dengan isoprene. Karet alam 
merupakan linear polymer atau cis-1,4-polyisoprene dari hidrokarbon tidak jenuh
yang disebut (2-methyl-1,3butadiene) seperti yang digambarkan dibawah ini:

Ada sekitar 11.000 sampai 20.000 unit isoprene yang terdapat pada rantai
polymer karet alam , rantai pajang ini disebut polyisoprene polymer. Berat
molekul berbeda-beda tergantung dari klon biji karet Hevea brasiliensis yaitu
antara 100.000 s/d 1.000.000 .

Karet alam memiliki sifat-sifat unggul dan sifat-sifat yang lemah sbb :
1.                Karet alam bersifat keras dan elastis, tetapi akan melunak dan lengket bila berada
pada suhu yang tinggi dan mengeras dan padat pada suhu rendah.
2.                Spesifik gravity nya 0.915.
3.                Memiliki daya elastisitas tinggi.
4.                Memiliki ketahanan terhadap daya gesek dan kekuatan tensil rendah.
5.                Tidak dapat larut dalam air, acetone, alkali.
6.                Larut dalam larutan  ether, carbon disulphide, carbon tetrachloride, turpentine
dan minyak tanah.
7.                Bila karet alam divulkanisasi akan memiliki sifat-sifat s
3.2 Metode Pekerjaan& Gambar Alur Pekerjaan

I. Proses Produksi Rubber Stay Mirror Assembly


Memasang Rubber pada Stay Mirror

II. Gambar Alur Pekerjaan


3.2 Perhitungan / Statistik

Karet alam merupakan polimer Poliisoprena yang merupakan monomer dari


isoprena
Peranan pH sangat menentukan mutu karet. Penggumpalan pada pH yang sangat
rendah mengakibatkan warna karet semakin gelap dan nilai modulus karet
semakin rendah. Sebaliknya keuntungannya, masa pemeraman singkat dan PRI
dapat dipertahankan setinggi mungkin. Penambahan elektrolit yang bermuatan
positif juga dapat menetralkan muatan negatif dari partikel karet
BAB VI PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa jenis
tumbuhan. Sumber utama produksi karet dalam perdagangan internasional adalah
para atau Hevea brasiliensis (suku  Euphorbiaceae). Rendahnya produktivitas
kebun karet rakyat disebabkan oleh banyaknya areal tua, rusak dan tidak
produktif, penggunaan bibit bukan klon unggul serta kondisi kebun yang
menyerupai hutan. 

4.2 Saran
Buat saran untuk sekolah dan perusahaan/instansi/lembaga .
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, C., 2001. Manajemen dan Teknologi Budidaya Karet. Pusat Penelitian
Karet. Medan.
Aidi dan Daslin., 1995. Pengelolaan Bahan Tanam Karet. Pusat Penelitian Karet.
Balai Penelitian Sembawa. Palembang.
Deptan., 2006. Basis Data Statistik Pertanian (http://www.database.deptan.go.id/).
Diakses tanggal 5 Mei 2009.
Http://id.wikipedia.org/wiki/Para_(pohon), diakses 2 Maret 2010.
Maryadi., 2005. Manajemen Agrobisnis Karet. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Nazaruddin dan F.B. Paimin., 1998. Karet. Penebar Swadaya. Jakarta.
Santosa. 2007., Karet. (http://id.wikipedia.org/wiki/karet). Diakses tanggal 21
Maret 2009.
Siregar, T.H.S., 1995. Teknik Penyadapan Karet. Kanisius, Yogyakarta.
Suhendry, I., 2002. Kajian finansial penggunaan klon karet unggul generasi IV.
Warta Pusat Penelitian Karet. 21 : 1- 3.

Anda mungkin juga menyukai