HASIL PELAKSANAAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
PADA PT. ARGATAMA MULTI AGUNG
DENGAN JUDUL :
“ Proses Produksi Rubber Stay Mirror Assembly”
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional (UN)
dan Ujian Sekolah (US) Tahun Pelajaran 2018 - 2019
Disusun oleh :
YAYASAN BUDINIAH
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) ”
BUDINIAH”
KELOMPOK : TEKNOLOGI INDUSTRI
Jl. Golf Jagorawi No. 2 Karanggan Rt 01/04, Ds. Puspasari,
Kec. Citeureup, 16810 Kab. Bogor
Telp. (021) 87916478 E-mail : smkbn1ctr@yahoo.co.id
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
PADA PT. ARGATAMA MULTI AGUNG
TELAH DIPERIKSA, DISETUJUI DAN DISAHKAN
Pada hari :………………………………………
Tanggal :………………………………………
Mengetahui,
TELAH DIPERIKSA, DISETUJUI DAN DISAHKAN
Pada hari :………………………………………
Tanggal :………………………………………
Mengetahui,
Pimpinan Perusahaan
Agus Rusmawan, SH
IDENTITAS PESERTA PKL
Kelas : XI TKR B
No Tlp / HP : 089521372849
a. Ayah : Yahman
b. Ibu : Amah
Pas Photo
3x4
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.wr.wb
Puji Syukur kita panjatakan Kepada Allah SWT, atas nikmat yang telah
diberikan kepada kita semua. Salawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan
Nabi Muhamad SAW. Alahamdulilahi Robil Alamin, bahwasanya kegiatan PKL
yang sudah saya laksanakan di PT. ARGATAMA MULTI AGUNG selama 3
(tiga) bulan dari 02 Januari s/d 02 April 2018, telah selsai dilaksanakan tanpa ada
perrmasalahan yang berarti, adapun dari kegiatan tersebut saya berusaha untuk
menyusun PROPOSAL LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PRAKTEK
KERJA LAPANGAN (PKL) sebagai kewajiban dan syarat untuk mengikuti
SIDANG PKL . Berkat dukungan dari semua pihak saya selaku penyusun dapat
menyelsaikan PROPOSAL LAPORAN HASIL PELAKSANAANPRAKTEK
KERJA LAPANGAN (PKL) tepat waktu, untuk itu saya ucapkan terima kasih
kepada:
1. Allah SWT
2. Kedua Orang Tua Saya
3. Bapak / Ibu Guru
4. Pembimbing Perusahaan
5. Teman-teman satu Team
6. Teman-teman satu kelas.
Yang sudah membantu sampai dengan tersusunya PROPOSAL LAPORAN PKL
ini. Saya sadar susunan PROPOSAL LAPORAN HASIL PELAKSANAAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) ini masih banyak kekurangan, saran
dan kritik saya sangat harapkan untuk perbaikan saya kedepan.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Praktik Kerja Lapangan atau yang biasa di sebut dengan PKL adalah
salah satu bentuk emplementasi secara sistematis dan sinkron antara program
pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh
melalui kegiatan kerja secara langsung didunia kerja untuk mencapai tingkat
keahlian tertentu.
II. Tujuan
1. Metode Penyusunan
3. Interview
Dalam hal ini penulis mengumpulkan data dan cara mencari serta membaca
buku-buku di perpustakaan yang ada kaitannya dengan pembahasan masalah.
Rubber (Karet)
1. Pengertian
Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa
jenis tumbuhan. Bahan karet ini berasal dari sebuah pohon yaitu Pohon karet.
Pohon karet berasal dari lembah Amazon Brasilia dengan nama ilmiah Hevea
brasiliensis. Pohon karet baru masuk ke Asia pada tahun 1876 M, setelah inggris
menyeludupkan biji karet dari Brazilia untuk dikembangkan di Taman Botani
Inggris dan negara-negara jajahannya termasuk Malaysia.
Seperti yang telah dijelaskan lateks berasal dari partikel karet yang dilapisi protein
dan fosfolipid. Protein ini akan memberikan muatan negatif yang mengelilingi
partikel karet sehingga mencegah terjadinya interaksi antara sesama partikel karet,
dengan demikian sistem koloid lateks akan tetap stabil. Namun dengan adanya
mikroorganisme maka protein yang terdapat dalam partikel karet akan rusak dan
terjadilah interaksi antara partikel karet membentuk flokulasi atau gumpalan.
Pembekuan atau koagulasi bertujuan untuk mempersatukan (merapatkan) butir-
butir karet yang terdapat dalam cairan lateks, supaya menjadi suatu gumpalan atau
koagulum. Untuk membuat koagulum ini, lateks perlu dibubuhi bahan pembeku
(koagulan) seperti asam semut atau asam cuka. Lateks segar yang diperoleh dari
hasil sadapan mempunyai pH 6,5. Agar dapat terjadi penggumpalan atau
koagulasi, pH yang mendekati netral tersebut harus diturunkan sampai pH 4,7.
2. Macam-macam
Karet dibedakan menjadi dua macam yaitu Karet Alam dan Karet Sintetik.
Secara kimiawi karet alam adalah senyawa hidrokarbon yang merupakan polimer
alam hasil penggumpalan makromolekul poliisoprena (C5H8)n. Sedangkan karet
sintetis adalah karet yang terbuat dari bahan baku yang berasal dari minyak batu
bara, minyak, gas alam, dan acetylene. Jenis-jenis karet sintesis yaitu:
• NBR (Nytrile Butadiene Rubber)
• CR (Chloroprene Rubber)
• IIR (Isobutene Isoprene Rubber)
3.Ciri-ciri Karet alam
Karet alam memiliki daya elastisitas yang baik, mudah pengolahannya, tidak
mudah aus (tidak mudah habis karena gesekan), dan tidak mudah panas. Sifatnya
adalah memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan, tanpa hentakan yang
berula-ulang, serta daya lengket yang tinggi terhadap berbagai bahan.
Karet sintetis
Karet sintetis memiliki daya tahan terhadap suhu/panas, minyak, pengaruh udara,
dan kedap gas.
• NBR (Nytrile Butadiene Rubber)
NBR memiliki ketahanan yang tinggi terhadap minyak, digunakan dalam
pembuatan pipa karet untuk bensin dan minyak, membran, seal, gaskot.
• CR (Chloroprene Rubber)
CR memiliki ciri tahan terhadap nyala api, digunakan sebagai bahan pipa karet,
pembungkus kabel, seal, gaskot, dan sabuk pengangkut.
• IIR (Isobutene Isoprene Rubber)
IIR memiliki ciri kedap terhadap air, digunakan untuk bahan ban bermotor,
pembalut kawat listrik, pelapis bagian dalam tangki, serta penyimpan lemak dan
minyak.
4. Contoh
Karet alam: Ban pesawat terbang dan ban mobil balap dibuat dari bahan baku
utama karet alam murni.
Karet sintetis: Pipa karet untuk minyak dan bensin, seal, gasket. Karet CR
mempunyai kelebihan tahan api, untuk pembuatan pipa karet, pembungkus kabel,
seal, gasket, sabuk/ban berjalan. Jenis IR yang tahan gas digunakan untuk
campuran pembuatan ban kendaraan bermotor, pembalut kabel listrik, serta
pelapis tangki penyimpan minyak atau lemak.
SIFAT-SIFAT KARET ALAM
Karet Alam maupun Karet sintetis sering juga disebut dengan Elastomer .
Elastomer adalah zat yang apabila ditarik/diberi tegangan akan dengan cepat
kembali ke bentuk semula bila tarikan atau tegangan dilepaskan / dibebaskan.
Karet alam merupakan salah satu jenis Elastomer yang terdapat di alam.
Elastomer merupakan salah satu jenis dari Polymer yang terdiri dari
monomer-monomer. Monomer-monomer ini disebut dengan isoprene. Karet alam
merupakan linear polymer atau cis-1,4-polyisoprene dari hidrokarbon tidak jenuh
yang disebut (2-methyl-1,3butadiene) seperti yang digambarkan dibawah ini:
Ada sekitar 11.000 sampai 20.000 unit isoprene yang terdapat pada rantai
polymer karet alam , rantai pajang ini disebut polyisoprene polymer. Berat
molekul berbeda-beda tergantung dari klon biji karet Hevea brasiliensis yaitu
antara 100.000 s/d 1.000.000 .
Karet alam memiliki sifat-sifat unggul dan sifat-sifat yang lemah sbb :
1. Karet alam bersifat keras dan elastis, tetapi akan melunak dan lengket bila berada
pada suhu yang tinggi dan mengeras dan padat pada suhu rendah.
2. Spesifik gravity nya 0.915.
3. Memiliki daya elastisitas tinggi.
4. Memiliki ketahanan terhadap daya gesek dan kekuatan tensil rendah.
5. Tidak dapat larut dalam air, acetone, alkali.
6. Larut dalam larutan ether, carbon disulphide, carbon tetrachloride, turpentine
dan minyak tanah.
7. Bila karet alam divulkanisasi akan memiliki sifat-sifat s
3.2 Metode Pekerjaan& Gambar Alur Pekerjaan
4.1 Kesimpulan
Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa jenis
tumbuhan. Sumber utama produksi karet dalam perdagangan internasional adalah
para atau Hevea brasiliensis (suku Euphorbiaceae). Rendahnya produktivitas
kebun karet rakyat disebabkan oleh banyaknya areal tua, rusak dan tidak
produktif, penggunaan bibit bukan klon unggul serta kondisi kebun yang
menyerupai hutan.
4.2 Saran
Buat saran untuk sekolah dan perusahaan/instansi/lembaga .
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, C., 2001. Manajemen dan Teknologi Budidaya Karet. Pusat Penelitian
Karet. Medan.
Aidi dan Daslin., 1995. Pengelolaan Bahan Tanam Karet. Pusat Penelitian Karet.
Balai Penelitian Sembawa. Palembang.
Deptan., 2006. Basis Data Statistik Pertanian (http://www.database.deptan.go.id/).
Diakses tanggal 5 Mei 2009.
Http://id.wikipedia.org/wiki/Para_(pohon), diakses 2 Maret 2010.
Maryadi., 2005. Manajemen Agrobisnis Karet. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Nazaruddin dan F.B. Paimin., 1998. Karet. Penebar Swadaya. Jakarta.
Santosa. 2007., Karet. (http://id.wikipedia.org/wiki/karet). Diakses tanggal 21
Maret 2009.
Siregar, T.H.S., 1995. Teknik Penyadapan Karet. Kanisius, Yogyakarta.
Suhendry, I., 2002. Kajian finansial penggunaan klon karet unggul generasi IV.
Warta Pusat Penelitian Karet. 21 : 1- 3.