Anda di halaman 1dari 8

BAB 3

HAK ATAS KAKAYAAN INTELEKTUAL

KOMPETENSI INTI

3. Memahami, menerapkan, menganalisias, dan mengapaluasi tentang pengetahuan vakltual,


koseptual, operasional dasar, metakoknotif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja teknik komputer
dan jaringan pada tingkat teknis , spasifik, detail, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan,teknologi, seni, budaya,dan humaniora dalam konteks pengembangan potnsi diri
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.

4. melaksanakantugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
di lahkukan serta memecah kan masalah sesuai dengan bidang kerja tenik koomputer dan jaringan.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja. Menunjukan keterampilan menalar, mengolah dan menyaji, secara
evektif,kreatif, mendiri, kolaborati, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengemmbangan dari yang di pelajari nya di sekolah, seta mampu melaksankan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung. Gerak mahir, menjadi kan gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang di pelajari nya di sekolah, serta mempu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan lalngsung.

KOMPETENSI DASAR

3.3 memahami hak atas kekayaan intlektual

4.3 memastikan hak atas kekayaan intlektual

Teknologi, dalam hal ini teknik komputer, merupakan karya yang harus di apresiasi, salah satu
cara pengapresiasian aras hasil karya teknologi adalah dengan memberikan hak cipta. Hak cipta
adalah hak yang bersifat ekslusif. Artinya, kegiatan yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi
tersebut harus disertai izin oleh pihak pencipta hasil karya teknologi tersebut. Untuk itu, mari kita
pelajarinbab berikut dengan seksama?”

AYO PAHAMI

A.HAK CIPTA SEBAGAI BAGIAN DARI HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

Era globalisaisekarang telah mempermudah manusia dalam melahkukan aktivitas usaha. Hal
tersebut karena mudah nya akses teknologi. Namun, era globalisasi memiliki kelemahan dalam hal
pembajakan merupakan pelanggaran atas hak cipta karena pembajakan telah melanggar ekslusif
adalah hak3 yang semata-mata di peruntukan bagi pemegangnya sehiga tidak ada pihak lain yang
boleh memanfaat kan seperti mengumumkan atau memperbanyak hak tersebut tanpa izin
pemegang nya.

Dalam hal ini, pengertian”mengumumkan” atau “memperbanyak” adalah kegiatan menerjemah


kan, mengadaptasi, menjual, menyewa dan mengomunikasikan ciptaan kepada publik melalui
serana apapun.

Hak cipta adalah hak dari pembuat sebuah ciptaan terhadap ciptaanya dan salinanya. Pembuat
sebuah ciptaan memiliki hak penuh terhadap ciptaan nya adlah hak-hak untuk membuat salinan dari
ciptaan nya tercebut, hak untuk membuat produk derivatif, dan hak-hak untuk menyerah kan hak-
hak tersebut ke pihak lain. Hak cipta berlalu seketika setelh ciptaan tersebut di buat. Hak cipta tidak
perlu di daftarkan terlebiih dahulu.

Landasan hukum hakcipta diungkapkan dalam uu no.28 tahun 2014 tentang hak cipta. Berikut
adalah isi undang-undang tersebut:

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 28 TAHUN2014
TENTANG
HAK CIPTA
DENGAN RAHMAT TUUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPULIK INDONESIA
Penimbang:
a. Bahwa hak cipta merupakan kekayaan intelektual di bidang ilmu pengetahun, seni, dan sastra
yang mempunyai peranan strategis dalam mendukung pembangunan bangsa dan memajukan
kesejateraan umumsebagai mana di amanatkan oleh undang-undang dasar negara republik
indonesia tahun 1945.
b. Bahwa perkembangan illmu , pengetaahuan, teknologi, seni, dan sastra, sudah demikian peasat
sehingga memerlukan peningkatan pelindung dan jaaminan kepasian hukumbagi pencipta,
pemegang hak cipta dan pemilik terkait;
c. bahwa indonesia telah menjadi anggota bebagai perjanjian internasional di bidang hak cipta
dan hak terkait sehingga di perlukan inplimentasi lebih lanjut dalam sistem hukum nasionalagar
par pencipta dan kreator nasionala mampu berkompetisi secara internasional.
d. bahwa undang-undang no 19 tahun 2002 tetang hak cipta sudah tidak sesuai dengan
perkembangan hukum dan kebutuhan masyarakat sehingga perlu di ganti dengan indang-undang
yang baru;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai mana di maksud pada huruf a, huruf b, huruf c, dan
huruf d perlu membentuk undang undang hak cipta.
Mengingat;
Pasal 5 ayat (1), pasal 20, pasal 28 C ayat (1), dan pasal 33 undang-undang dasr negara republik
indonesia tahun 1945;
Adaengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan
PRESIDEN REPUBLIK INIDONESIA
MEMUTUSKAN;
Menetapkan;
UNDANG-UNDANG TENTANG HAK CIPTA.

BAB 1
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Undang-Undang iniyang di maksud dengan:
1. Hak cipta adlah hak ekslutif pencipyta yang timbul secara otomatis berasarkan prinsif deklaraif
setah suatu ciptaan di wujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatas sesuai dengan
ketentuan perundang undangan.
2. pencipta adlah seseorang atau beberapa orang secara sendiri-sendiri atau bersama-saama
menghasilkakn suatu ciptaan yang bersifat khas dan pribadi.
3.ciptaan adalah stiap hasil karya cipta di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang di
hasilkan atas infirasi, kemampuan , pikiran, imajinasi, kecakatan, keterampilan, atau ke ahalian
yang di ekspresikan dalalm bentuk nyata.
4. pemegang hak cipta adalah pencipta sebagai pemiliik hak cipta, pihaka yang menerima
tersebut secara sah dari pencipta, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak daripada yang
menerima hak tersebut secara sah.
5. hak terkait adlah hak yang berkiatan dengan hak cipta yang merupakan hak ekslusif bagi pelaku
pertunjukan, prodocer fonogram, atau lembaga penyiaran.
6. pelaku petunjukan adlah seorang atu beberapa orang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama
menampilkakn dan mempertunjukan suatu ciptaan.
7. prodoser fonogram adlah orang atau badan hukum yang pertama kali merekam dan memiliki
tanggung jawab untuk melaksanakan perekaman suar atau perekaman bunyi, biak perekaman
pertunjukakn maupun perekaman suara atau bunyi lain.
8. lembaga penyiaran adalah penyelenggara penyiaran, baik lembaga penyiaran publik, lembaga
penyiaran swasta, lembaga penyiaran komonitas maupun lembaga penyiaran brlangganan yang
dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnyasesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
9.program komputer adalah seperangkat intruksi yang di ekspresikan dalam bentuk bahas, kode,
skema, atau dalalm bentuk apapun yang di tunjukan agar komputer bekerja melakukan fungsi
tertentu atau untuk mencapai hasil tertentu.
10. fotret adalah karya potografi dengan objek manusia.
11. pengumuman adlah pembacaan, penyiaran, pameran, suatu cipta dengan menggunakan alat
apapun baik elektronik atau noon-elektronik atau melakukan dengan cara apapun sehingga suatu
ciptaan dapapt di baca, di dengar, atau di liat orang lain.
12. penggandaan adlah proses, perbuatan, atau cara mengganda kan suatu salinan ciptaan
dan/atau fonogram atau lebih dengan caradan dalam bentuk apapun, secara permanen atau
semntara.
13. fiksasi adalah perekaman suatu yang dapat di dengar, perekaman gambaratau keduanya, yang
dapat di liat, didengar, di gandakan, atau di kumunikasikan melalui perangkat apa pun.
14. fonogram adlalh fiksasi suara pertunjukan atau suara lainya, atau representasi suara, yang
tidak termasuk bentuk fikasi yang trgabung dalam sinematografi atau ciptaan audio visuallalinya.
15. penyiaran adalah pentransmisian suatu ciptaan atau produk hak terkait tanpa kabel
sehinggadapat di terima oleh semua orang di lokasi yang jauh dari tempat transmisi berasal.
16.komunikasi kepada publik yang selanjutnya di sebut komunikasi adlah pentransmisian suara
ciptaan, per

tujukan, atau fonogram melalui kabel atau media lalin nya selain penyiaran sehingga dpat di
terima oleh publik, termasuk penyedian suatu ciptaan, pertunjukan, atau ponogram agar dapat di
akses publik dari tempat dan waktu yang di pilih nya.
17.pendistribusian adlah penjualan, pengedaran, dan/atau penyebaran ciptaan dan/tau produk
hak terkai.
18. kuasa aadlah konsultan kekayaan intlektual, atau orang yang mendapat kuasa dari pencipta.
Pemegang hak cipta, atau pemilk hak terkait.
19.permohonan adlah permohonan pencatatan penciptaan oleh pemohan ke pada menteri.
20. lisensi adlah izin tertulis yang di berikan oleh pemegang hak cipta atau pemilik hak terkait
kepad pihak lain untuk melaksanakan hak ekonomiatau ciptaan nya atau produk hak
terkaitdengan syarat tertentu.
21.royalti adlalh imbalan atas pemanfaatan hak ekonomi suatu ciptaan atau produk hak terkait
yang di terima oleh pincipta atau ppemilih hak terkait.
22. lembaga manajemen kolektif adlallh institusi yang berbentuk badan hukum nirlaba yang di
beri kuasa oleh pencita, pemegang hak cipta, dan/atau pepmilik hak terkait guna mengelola hak
ekonominya dalam bentuk menghimpun dan mendestribusikan royalti.
23. pembajakan adalah penggandaan ciptan dan/atau produk hak terkait secara tidak sah dna
pendistribusian barang hasil penggandaan di maksud secara luas untuk memperoleh keuntungan
ekonomi.
24. penggunaan secara komersial adlah pemanfaatan ciptaan dan/atau produk hak terkait dengan
tujuan untuk memperoleh keuntungan ekonomi dari berbagai sumber atau berbayar.
25. ganti rugi adlah pembayaran sejumlah uang yang di bebankan kepada pelaku pelanggaran hak
ekonomi pencipta, pemegang hak cipta dan/atau pemilik hak terkait berdasarkan putusan
pengadilan perkara perdata atau pidana yang berkekuatan hukum tetap atas kerugian yang di
terima ppencipta, pemegang hak cipta dan/atau pemilik hak terkait.
26. menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum.
27.orang adlah orang perseorangan atau badan hukum.
28. hari adalah hak kerja.

Pasal 2
Undang-Undang ini berlakuterhadap;
a. semua ciptaan dan produk hak terkait warga negara, penduduk, dan badan hukum indonesia;
b. semua ciptaan dan produk hak terkait buakan warga negara indonesia, bukan penduduk
indoonesia, dan buakan badan hukum indonesia yang untuk pertama kali dilakukan pengumuman
di indonesi;
c. semua ciptaan dan/atau produk hak terkait dan pengguna ciptaan dan/atau produk hak terkai
bukan warga negara indoonesia, bukan penduduk indonesuia, dan bukan badan hukum indonesia
dengan ketentuan;
1. negaranya mempunyai pejanjian bilaterla dengan negara republik indonesia mengenai
pelindungan hak ciptadan hak terkai; atau
2. negaranya dan negara republik indonesia meruupakan pihak atau peserta dlam perjanjian
multilateral yaitu sma mmemngenai pelindungan hak cipta dan hak terkait.

Pasal 3
Undang-Undang ini mengatur:
a. hak cipta; dan
b. hak terkai.
BAB II
HAK CIPTA
Bagian Kesatu
Umum

Pasal 4
Hak Cipta sebagai mana di maksud dalam pasal 3 huruf a merupakan hak ekslusif yang terdiri atas
hak moral dan hak ekonomi.
Bagin Kedua
Hak moral

Pasal 5
(1)hak moral sebagai mana di maksud dalam pasal 4 merupakan hak yang melekat secar abadi
pada diri pencipta untuk:
a. tetep mencantumkan atau tida mencantumkan nama nya pada salinan sehubung dengan
pemakaian ciptaan nyauntuk umum;
b. menggunkan nama aliasnya atau smaran nya;
c. mengubah ciptaan nya sesuai dengan kepatutan dalam masyarakat;
d. mengubah judul dan anak judul ciptaaan; dan
e. mempertahan kan hak nya dalam hal terjadi distori ciptaan, mutilasi ciptaan, modifikasi ciptaan,
atau hal yang bersifat merugikan kehormatan diri atau repputasi nya.
(2)hak moral sebagai mana di maksud pada ayat (1) tidak dapat di alihkan selama pencipta masih
hidup, tetapi pelaksanan hak tersebut dapat di ahlikan dengan wasiat atau sebab lai sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan setelah pencipta meninggal dunia.
(3)dalam hal terjadi pengalihan pelaksanaan hak nya dengan syarat pelepasan atau penolakan
pelaksanaan hak tersebut di nyatakan secara tertulis.

Pasal 6
Untuk melindungi nhak morall bagai mana di maksud dalam pasal 5 ayat (1),pencipta dapat
memiliki:
a.informasi manajemen hak cipta; dan/atau
b.informasi elektronik hak cipta.

Pasal 7
(1)informasi menejemen hak cipta sebagai mana dimaksud dalam pasal 6 huruf a melipputi
informasi tentang:
a. metode atau sistem yang dpat mengidentifiasi originalisasi substansi ciptaan dan penciptaan
nya; dan
b. kode informasi dan kode ases.
(2)informasi elektronnik hak cipta sebagai mana di maksud dalam pasal 6 huruf b meliputi
informasi tentang:
a. suatu ciptaan, yang muncul damn melekat secara elektronik dalam hubungan dengan kegiatan
pengumuman ciptaan;
b. nama pencipta, alias nya atau nama samaranya;
c.pencipta sebagai pemegang hak cipta;
d. mas dan kondisi penggunaan ciptaan;
e. nomor; dan
f. kode informasi.
(3)informasi menejemen hak cipta sebagai mana di maksud pada ayat(1)dan informasi elektronik
hak cipta sebagai mana di maksud pada ayat (2)yang di miliki penciptadi larang di hilalngkakn,
diubah, atau di rusak.

Bagian Ketiga
Hak Ekonomi
Paragraf 1
Hak Ekonomi Pencipta atau Pemegsng Hak Cipta
Pasal 8
Hak Ekonomi merupakan hak ekslusif pencipta atau pemegsng hak cipta untuk mmendapatkan
manfaat ekonomi atas ciptaan.

Pasal 9
(1)pencipta atau pemegang hak cipta sebagai mana di maksud dalam pasal 8 memiliki hak
ekonomi untuk melahkukan:
a. penerbit ciptaan;
b. penggandaan ciptaan dalam segala bentuk nya;
c. pengadaptasian, ciptaan;
d. pengadptasian, pengaransemenan, atau prenstansformansian ciptaan;
e. pendistribusian ciptaan atausalinanya;
f. pertujukn ciptaan;
g. pengumuman ciptaan;
h. komunikasi ciptaan ;dan
i. penyewaan ciptaan;
(2)seiap orang yang melaksanakan hak ekonomi sebagai mana di maksu pada ayat (1) wajib
mendapatkan izinpencipta atau pemegang hak cipta.
(3)setiap orang yang tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta dilarang melakukan
penggandaan dan/atau penggunaan secara komersial ciptaan.

Pasal 10
Pengelola tanpa perdagangan dilarang membiarkan penjualan dan/atau penggandaan barang
hasil pelanggaran hak cipta dan/atau hak terkait di tempat perdagangan yang di kelolanya.

Pasal 11
(1)hak ekoonomi untuk melahkukan pendistri busian ciptaan atau slainanya sebagai mana di
maksud dalam pasal 9ayat (1) huruf e tidak berlaku terhadap ciptaan atau salinan nya yang telh di
jual atau yamg telah dahlikankepemilikan ciptaan.
(2)hak ekonoomi utuk menyewakan ciptaan ataau salinanya sebagaimana di maksud dalam pasl 9
ayat (1) huruf i tidak berlaku terhadap program komputeer dalam hal program komputer tersebut
bukan merupakan objek esensial dari penyewaan.

Paragraf 2
Hak Ekonomi atas potret

Pasal 12
(1)Setiap orang di larang melahkukan penggunaan secara komersial, penggandaan, pengumuman,
pendistribusian, dan/atau komunikasi atas potret yang di buat nya guna kepentingan reklamen
atau periklanan secara komersial tanpa persetuajan tertulis dari orang yang di potretatau ahli
waris nya.
(2)penggunaan seca komersial, penggandaan, pengumuman, pendistribusian, dan/atau
komunikasi potret sebagai manadi mksud pada ayat (1) yang memuat potret 2 (dua) orang atau
lebih, wajib minta persetujuan dari orang yang ada dalam potret atau ahli warisnya.

Pasal 13
Pengumuman, pendistribusian, atau komunikasi potret seorang atau yang berbeda orang pelaku
pertunjukan dalam suatu pertunjukan umum tidak dianggapsebagai peselenggaraan hak cipta,
kecuali di nya takan lain atau diberi persetujuan oleh pelaku persetunuan atau pemegang hak atas
pertunjukan tersebut sebelum aatau pada saat pertunjukan berlangsung.

Pasal 14
Untuk kepentingan keamanan, kepentingan umum, dan/atau keperluan proses peradilan puidana,
instansi yang berwenamn dapat melahkukan pengumuman, pendistribusian, atau komunikasi
potret tanpa harus mendapat kan persetujuan dari seseorang atau beberpa orang yang ada dalam
potret.

Pasal 15
(1)kecuali di perjankan lain, pemilik dan/atau pemegang siptaan potografi, lukisan,gambar, karya
arsitektur, patung, atau karya seni lain berhak melahkukan pengumuman ciptaan dalalm suatu
pameran umum atau penggandaan dalam suatu katalog yang di produksi untuk keperluan
pameran tanppa persetujuan cipta.
(2)ketentuan pengumuman ciptaan sebagai mnadimaksud pada ayat (1) berlaku juga terhadap
potret sepaanjang tidak bertentangan dengan ketentuan sebagai mana di maksud dalam pasal 12.

Paragtaf 3
Pengalihan Hak Ekonomi
Pasal 16
(1)hak cipta merupakan benda bergerak tidak berwujud.
(2)hak cipta dapat beralih atau di alihkan, baik seluruh maupun sebagian karena:
a. pewarisan;
b.hibah;
c. wakaf;
d. wasiat;
e. perjanjian tertulis; atau
f. sebab lain yang di benar kan sesuai denagan ketentuan peraturan perundang-undanga.
(3)hakcipta dapat di jadikan sebagai objek jaminan fidusia.
(4)ketentuan mengenai hak cipta sebagai objek jaminan fidusia sebagai mana di maksud pada
ayat(3)dilaksanakn sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 17
(1)hak ekonomi atas suatu hak ciptaan tetap berada di tangn ppencipta atau pemegang hak cipta
selama pencipta atau pemegang hak cipta yidak mengalihkan seluruh hak ekonomi dari pencipta
atau pemegang hak cipta tersebut ke pada penerimapengalihan hak atas ciptaan.
(2)hak ekonomi yang di alihkan pencipta atau pemegang hak cipta untuk seluruh atau sebagian
tidak dapat di lihkan untuk kedua kalinya oleh pincipta atau pemegang hak cipta yang sma.

Pasal 18
Ciptaan buku, dan/atau semua hasil karya tulisnya, lagu dan/atau musik dengan atau tanpa teks
yang di alihkan dalam perjanjian jual putus dan/atau pengalihan tanpa batas waktu, hak cipta nya
bralih kembali ke pada pencipta pada saat perjanjian tersebut mencapai jangka waktu 25 (dua
puluh lima)tahun.

Pasal 19
(1)hak cipta yang di miliki pencipta yang belum, telah,. Atau tidak dilahkukan pengumuman,
pendistribusisn, atau komunikasi setelah penciptanya meninggal dunia menjadi milik ahli waris
atau milik penerima waiat.
(2)ketentuan sebagai mana dimaksu pad ayat (1)tidak berlaku jika hak tersebut di peroleh ecara
melawan hukum.

BABA 3
HAK TERKAIT
Bagin Kesatuan
Umum
Pasal 20
Hak terkait sebagai mana di mkasud dalam pasal 3 huruf b merupakan hak ekslusif :
a.Hak moral pelaku pertunjukan;
b.hak ekonomi pelaku pertunjukan;
c.hak ekonomi prosedur fonogram; dan
d.hak ekonomi lembaga penyiaran .

Bagian Kedua
Hak Moral Pelaku Pertunjukan
Pasal 21
Hak moral pelaku pertunjukan sebagai mana di maksud dalam pasal 21 meliputi hak untuk;
a. nama nya di cantum kan sebagai pelaku pertunjukan, kecuali di setujui sebaliknya; dan
b. tidak di lahkukan ya distorsi ciptaan, multilasi ciptaan, moditifikasi ciptaan, atau hal hal yang
bersifat merugikan kehormataan diri atau reputasi nya kecuali di setuji sebalikany.
Bagian Ketiga
Hak Ekonoomi
Paragrap 1
Hak Ekonomi Pelaku Pertujuksn

Pasal 23
(1)pelaku pertunjukan memiliki hak ekonomi.
(2)hak ekonomo pelaku pertunjukan sebagai mana di maksud pada ayat (1) meliputi hak
melaksankan sendiri, memberikan izin, atau melarang pihak lain untuk melahkukan:
a.penyiaran atau komunkasi atau pertunjukan pelaku pertunjukan;
b.fiksasi dari ppertunjukkan nya yang belum di fikasi;
c. penggandaan atas fiksasi pertunjukan nya dengan cara ataubentuka apapun;
d. pendistribusian atau fiksasi pertunjukan ataausalinanya;
e. penyewaan atas fiksasi pertujukan atau salinan nya ke pada publik; dan
f. menyediakan atas fiksasi pertunjukan yang dapat di akses publik.
(3)penyiaran atau komunikasi sebgai mana dimaksud pada ayat (2) huruf atidak terlalu terhadap:
a. hasil fikasi pertunjukan yang telah di beri izin oleh pelaku pertunjukan; atau
b. penyiaran atau komunikasi kembali yang telah di beri izin oleh lembaga penyiaran yang
pertama kali mendapat kan izin pertunjukan.
(4)pendistribusian sebagai mana di maksu pada ayat (2) huruf d tidak berlaku terhadap karya
pertunjukan yang telah difikasi, di jual atau di alihkna .
(5)setiap orang dapat melahkukan penggunaan secara komersial ciptaan dalam suatu pertunjukna
tanpa meminta izin terlebi dahulu kepada pencipta dengan membayar imbalan ke pada pencipta
melaluilembaga manajemenkolektif.

Paragraf 2
Ekonomi Produser Fonogram
Pasal 24
(1)prosedur fonogram memiliki hak ekonomi.
(2)hak ekonomi prosedur fonogram sebagai mana di maksud pada ayat (1) meliputi hak
melaksanakan sendiri, memberikN IZIN, atau melarang pihak lain untuk mellahkukan:
a. penggandaan atas fonogram dengan caraatau bentuk apapun;
b.pendistribusian atas fonogram asli atau salinannya;
c. penyewaan kepad publik atas salinan ponogram; dan
d. penyedian atas fonogram dengan atau tapa kabel yang dapat di akses publik.
(3)pendistribusian sebagai mana di maksud pada ayat (2) hurub b, tidak berlaku tehadap salinan
fiksasi atas pertujukan yang telah di jual ataubyang telah di alihkan kepemilikanya oleh produser
fonogram kepada pihak lain.
(4)setiap orang yang melaksanakan hak ekonomi produser fonogram sebagai mana di maksud
pada ayat (2)wajib mendapatkan iijindari prosedur fonogram.

Anda mungkin juga menyukai