Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Definisi Grup .................................................................................... 1
1.2 Sifat-Sifat Elementer Grup ............................................................... 6
LATIHAN SOAL ......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PEMBAHASAN
1. ( x y) z x ( y z )
2. Terdapat 0 Z sehingga x 0 x 0 x
3. Terdapat x Z sehingga x ( x) 0 ( x) x
Grup adalah suatu himpunan tak kosong G dan suatu operasi biner yang
didefinisikan pada G. Himpunan G disebut Grup terhadap operasi * yang
dinotasikan dengan G,* .
Berikut adalah beberapa contoh grup yang terlintas dalam pikiran yang
paling mudah ditemukan di sistem bilangan pada umumnya :
...,3,2,1,0,1,2,3,...
dari bilangan bulat. Himpunan z , dengan operasi addition, jelas
merupakan sebuah grup. Ini disebut grup aditif bilangan bulat dan diwakili
oleh symbol z, . Sebagian besar, ditunjukkan hanya dengan symbol
z.
1
sering ditunjukkan dengan sederhana menggunakan simbol Q . (-) Symbol
R mewakili himpunan bilangan real R , dengan operasi penjumlahan
disebut grup aditif dari bilangan real, dan di wakili oleh R, atau
sederhananya R .
Grup berhingga yang paling mudah dipelajari adalah grup bilangan bulat
modulo n (di mana n adalah salah satu bilangan bulat positif lebih besar dari
1). Katakanlah, grup bilangan bulat modulo 6. Grup ini terdiri dari a
himpunan dari enam elemen, sebagai berikut
0,1,2,3,4,5
dan operasi yang disebut modulo penjumlahan 6, yang dapat diuraikan sebagai
berikut: Bayangkan angka 0 sampai 5 didistribusikan secara merata di keliling
lingkaran. Untuk menambahkan dua angka h dan k, mulailah dengan h dan
gerakkan searah jarum jam sebesar k unit di sekitar lingkaran. Sebagai contoh,
3 3 0 , 3 5 2 dan seterusnya. Himpunan 0,1,2,3,4,5 dengan operasi ini
disebut grup bilangan bulat modulo 6, dan diwakili oleh simbol Z 6
2
Secara umum grup bilangan bulat modulo n terdiri dari himpunan.
0,1,2,..., n 1
Dengan operasi penjumlahan modulo n , yang bisa dijelaskan persis seperti
sebelumnya. Bayangkan angka 0 sampai n 1 menjadi titik di lingkaran unit,
salah satu dari angka 0 sampai n 1 . Dari pertimbangan geometri terlihat jelas
bahwa jenis ini addition (dengan rotasi berturut-turut pada lingkaran satuan)
bersifat asosiatif. Nol adalah elemen netral di grup ini, dan n h jelas
merupakan invers dari h (untuk h (n h) n , yang bertepatan dengan 0).
Sering kali saat bekerja dengan grup terbatas, akan berguna untuk
membuat tabel operasi. Misalnya, file tabel operasi Z 6 yaitu
3
Format dasar tabel ini adalah sebagai berikut:
Dengan satu baris untuk setiap elemen grup dan satu kolom untuk
setiap elemen grup. Kemudian 3 4 untuk contoh, terletak di baris 3 dan
kolom 4. Secara umum, grup terbatas apapun G,* memiliki tabel
Mari ingat bahwa hukum komutatif bukanlah salah satu aksioma teori
grup, karenanya identitas a * b b * a tidak benar di setiap grup. Jika hukum
komutatif berlaku di grup G , grup seperti itu disebut grup komutatif atau,
lebih umumnya grup abelian.
Maka sesuai dengan definisi, Jika G,* suatu grup yang memenuhi
sifat komutatif yaitu untuk setiap a, b G berlaku a * b b * a maka grup
G,* disebut grup abelian (grup komutatif).
4
Jika Berikut adalah contoh yang mana bukan merupakan grup abelian.
Misalkan G adalah grup yang terdiri dari enam matriks.
Grup ini memiliki tabel operasi sebagai berikut ini, yang harus diperiksa
Contoh Soal:
Definisikan :
1. a * a a a *b b a*c c
2. b * a b b *b c b*c a
3. c * a c c *b a c*c b
* a b c
a a b c
5
b b c a
c c a b
Jelas bahwa K ,* suatu grup dengan elemen identitas a.
Setiap grup terdapat tepat memiliki satu elemen identitas. Hal ini dapat
ditunjukkan sebagai berikut :
Oleh karena itu, e1 e 2 maka dalam setiap grup terdapat tepat satu elemen
identitas.
Kemudian,
a1 (a a 2 ) a1 e a1
dan
(a1 a ) a 2 e a 2 a 2
6
Operasi grup dapat disimbolkan dengan simbol () . Simbol lain yang
lebih umum digunakan adalah dan (plus dan multiply”). Ketika tanda
( ) digunakan untuk menunjukkan operasi grup maka dikatakan
menggunakan notasi aditif, dan jika merujuk ke a b sebagai jumlah dari a
dan b. (Ingatlah bahwa a dan b tidak harus berupa angka dan oleh karena itu
"jumlah" tidak secara umum mengacu pada penjumlahan bilangan). Ketika
( ) digunakan untuk menunjukkan operasi grup, maka dikatakan
menggunakan notasi perkalian, sehingga dapat ditulis ab sebagai ganti
a b , dan ab adalah hasil perkalian dari a dan b. (Sekali lagi, ingat bahwa
perkalian” secara umum tidak mengacu pada perkalian bilangan.) Notasi
perkalian adalah notasi yang paling populer karena sederhana dan
menghemat tempat. Notasi perkalian akan digunakan kecuali dinyatakan
lain. Secara khusus, ketika merepresentasikan sebuah grup dengan huruf
seperti G atau H, akan dipahami bahwa operasi grup tersebut ditulis sebagai
perkalian.
Contoh Soal:
Perhatikan himpunan fungsi linear
L f : R R | f x ax b, a 0.
Misalkan :
f ax b, g cx d , h ex f
i. Jelas bahwa
7
f * g ac x ad b L.
ii. Perhatikan bahwa kita mempunyai,
f * g * h ac h ad b
ace x acf ad b
Sementara itu,
g * h ce x cf d ,
sehingga,
f * g * h (ace ) x acf ad b
1 xb
iv. Terakhir, perhatikan bahwa f memenuhi
a
1 1
f*f i f * f.
Dengan demikian, telah dibuktikan bahwa L,* suatu grup. Jika diambil
f 2 x 1, g x2 kita dapatkan f * g 2x 3 sementara
Teorema 2.1.1
8
Karena G suatu grup dan Jika a G maka terdapat a 1 G
Jika b a c a maka
(b a ) a 1 (c a ) a 1
b (a a 1 ) c (a a 1 )
be ce
bc
Teorema 2.1.2
dalam G, maka :
BUKTI :
Hanya dibuktikan bagian (4) saja.
(a b) (b 1 a 1 ) (( a b) b 1 ) a 1
a (b b 1 ) a 1
a e a 1
a a 1
e
Hal ini berarti bahwa (b 1 a 1 ) merupakan invers dari (a b) . Akibatnya,
(a b) 1 (b 1 a 1 )
Teorema 2.1.3
BUKTI :
9
a * x b punya suatu penyelesaian. Klaim bahwa a 1 * b adalah
penyelesaiannya. Dengan demikian maka:
a * a 1 * b a * a 1 * b e * b b.
a * x1 b dan a * x 2 b sehingga
a * x1 a * x 2 .
Catatan:
Definisi 2.1.6
10
Order suatu grup berhingga G dinotasikan dengan (G ) adalah banyaknya
elemen di dalam G.
Definisi 2.1.7
Jika G suatu grup dan a G , maka order (periode) dari elemen a yang
dinotasikan dengan (a) adalah bilangan bulat positif terkecil m
Catatan :
Contoh Soal :
Bukti:
i. Tidak Kosong
G sebab 2 G …(terpenuhi)
11
(a b 1) c 1
(a b 1) c
(a b) c …(terpenuhi)
iv. Unsur Identitas
a Ge G e a a e a
Perhatikan bahwaa :
a b ba b
a b 1 b a 1 b
a a b (b 1)
a 1 G
v. Unsur Invers
a Ga 1 G a 1 a a a 1 e
Perhatikan bahwa :
a b b a 1
a b 1 b a 1 1
a a 1 (b 1)
a 2 b G (Terpenuhi )
LATIHAN SOAL
1. Apakah himpunan bilangan real dengan operasi tambah (+) adalah grup?
Pembahasan :
Langkah-langkah:
12
b) Cek apakah R mempunyai unsur identitas e
Misal ambil sebuah bilangan a anggota R
ae a
e aa
e0
Karena 0 anggota R maka himpunan R mempunyai unsur identitas.
c) Cek apakah R mempunyai invers a 1 untuk setiap unsur
Misal ambil sebuah bilangan a anggota R
a a 1 e
a 1 e a
a 1 0 a
a 1 a
Karena a adalah anggota R maka setiap unsur dalam R mempunyai
invers.
d) Cek asosiatif
Misal ambil a, b dan c anggota R
a b c a b c a b c
Terbukti a b c a b c
Maka hukum asosiatif terpenuhi.
Jadi, karena keempat syarat terpenuhi, maka himpunan bilangan real dengan
operasi tambah (+) adalah grup.
( a b) c a b ab c
13
a b ab c ac bc abc
a b c ab ac bc abc
a (b c) a (b c bc)
a b c bc ac bc abc
a b c ab ac bc abc
a a 1 0
14
a a 1 aa 1 0
a a a 1 aa 1 a 0
e a 1 aa 1 a
0 a 1 aa 1 a
a 1 1 a a
a
a 1 dengan a 0
1 a
Pembahasan :
(a b)(a b) e (a b) (a b) 1
Berdasarkan teorema yang menyatakan jika G grup dan a, b G , berlaku
(ab) 1 b 1 a 1
Sehingga:
(a b) (a b) 1
(a b) b 1 a 1
15
Karena (b a) b 1 a 1 , maka a b b a
Misal:
a11 a1n
A , a11 ,..., a m n Q
a m1 a m n
b11 b1n
B , b11 ,...,bm n Q
bm1 bm n
c11 c1n
C , c11 ,...,cm n Q
cm1 cm n
16
a11 b11 a1n b1n c11 c1n
a m1 bm1 a m n bm n cm1 cm n
Diperoleh ( A B) C A ( B C )
a11 a1n
A
1
, a11 ,...,a m n Q
a m1 a m n
a b
5. M , a, b, d Q dan ad 1 dengan operasi perkalian matriks.
0 d
Selidiki, apakah operasi pada himpunan tersebut merupakan sebuah grup?
jika iya, apakah termasuk kedalam grup abelian?
Pembahasan :
Langkah-langkah:
a) Operasi perkalian pada adalah operasi biner
17
A, B M , A B M
a b
A , a, b, d Q dan ad 1
0 d
e f
B , e, f , g Q dan eg 1
0 g
a b e f ae af bg
A B
0 d 0 g 0 dg
Karena a, b, d , e, f , g Q
Karena ad 1, eg 1 maka ae dg 1
Sehingga diperoleh A B M
a b
b) Operasi perkalian pada M , a, b, d Q dan ad 1 bersifat
0 d
asosiatif
A, B, C M , A B C A B C
a b
A , a, b, d Q dan ad 1
0 d
e f
B , e, f , g Q dan eg 1
0 g
h i
C , h, i, j Q dan hj 1
0 j
18
a b e f h i
A B C
0 d 0 g 0 j
a b eh ei fj
0 d 0 gj
aeh aei afj bgj
0 djg
Dengan aeh, aei afj bgj, dgj Q dan aeh dgj 1
Diperoleh A B C A B C
a b
c) Operasi perkalian pada M , a, b, d Q dan ad 1 mempunyai
0 d
1 0
elemen identitas yaitu I
0 1
1 d b
A 1
det A 0 a
d b
e) perhatikan bahwa M ' memenuhi M * M ' i M '*M
0 a
dengan demikian, telah dibuktikan bahwa (M ,*) suatu grup. jika diambil
a b d b 1 0
M , M ' kita dapatkan M * M ' dan
0 d 0 a 0 1
1 0
M '*M . Sehingga dapat dikatakan bahwa grup (M ,*) komutatif
0 1
Jadi, operasi pada himpunan tersebut merupakan sebuah grup abelian
karena memenuhi hukum komutatif.
19
DAFTAR PUSTAKA
Ariawan, Wisna. 1996. Struktur Aljabar. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Gozali, Sumanang Muhtar. 2010. Teori Grup. Diakses pada 13 Februari 2021 pada:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/19741124200
5011-SUMANANG_MUHTAR_GOZALI/TEORI_GRUP.pdf