SISTEM PENAMBANGAN
10
11
SILL DRIFT
DRILLING
RAMP
TRANSPORT DRIFT
UNDERGROUND MINE
Gambar 3.1
Skema Penampang Sistem Penambang Bawah Tanah dengan Metode Cut and Fill
c) Secara umum beberapa metode tambang bawah tanah lebih ramah lingkungan
(misal : Cut and Fill, Shrinkage Stoping, Stope and Pillar)
d) Dapat menambang deposit dengan model yang tidak beraturan
e) Bekas penggalian dapat ditimbun dengan Tailling dan Waste**
f) Semakin dalam penggalian terowongan, semakin naik temperaturnya.
*Striping Ratio adalah perbandingan antara Volume Over Burden (tanah
penutup) dalam Bank Cubic Meter (BCM) yang harus digali untuk dapat
menambang satu ton bijih. Pada tambang terbuka, penggalian yang semakin
dalam akan menghasilkan nilai SR yang semakin besar.
**Waste adalah sisa-sisa penggalian pada tambang bawah tanah yang tidak
bermaanfaat
Notes :
*Permissible Explossive yaitu bahan peledak yang menghasilkan gas-gas
tidak beracun, dan dikhususkan pemakaiannya pada tambang bawah tanah
**Mining Recovery yaitu perbandingan antara bijih yang dapat ditambang
dengan bijih yang ada didalam perhitungan eksplorasi yang dinyatakan dalam
persen
***Losses yaitu kehilangan bijih pada penambangan bawah tanah karena
keterbatasan metode yang diterapkan
14
3.1.1 Development
Development merupakan segala jenis pekerjaan dalam rangka
mempersiapkan Sarana dan Prasarana ntuk menunjang kegiatan Produksi
nantinya, yang terdiri dari beberapa macam metoda bukaan yang akan diterapkan.
Metoda Penambangan ini tergantung pada letak, posisi, kemiringan badan bijih
terhadap permukaan tanah serta pengaruh dari Topografi.
Tujuan Development secara umum adalah :
a) Mempersiapkan segala fasilitas yang diperlukan pada tahap penggalian
bukaan (Opening)
b) Membuat Lubang Bukaan (Opening) pada permukaan bumi menuju Vein
yang kelak berfungsi sebagai jalan masuk (Entry/Portak) untuk operasi
penambangan
Model jalan masuk utama yang dipakai di PT Antam Tbk. UBPE Pongkor
adalah bukaan horizontal berupa adit dan bukaan vertical berupa Raise.Pembuatan
lubang bukaan ini dengan cara peledakan yang disusul dengan pengamanan
berupa pemasangan penyanggan pada daerah-daerah rawan ambrukan di sekitar
lubang bukaan.
berdasarkan rencana dan realisasi UPEP sejak awal Proyek 1992 sampai Mei
1994.
Apabila kegiatan pembuatan lubang utama telah selesai, maka dilanjutkan
pembuatan Drift Footwall, Cross Cut, Raise, Sill Drive (Drive Vein Atas), Raise
(Lubang Naik), Ore Chute, dan Raise Boring (Lubang Naik Tembus Permukaan)
sebagai sarana ventilasi.
Mill Tailings
SERVICE from surface
RAISE Return Air
Raise
UNBROKEN ORE
STOPE
Gambar 3.2
Metode Penambangan “Cut and Fill”
9. BACK HOE
Alat berat tambang ini sering disebut dengan istilah excavator. Alat berat ini
digunakan untuk menggali tanah dan bantuan. Yang termasuk dalam kategori
ini adalah Front Shovel, Back Hoe, Dragline, dan Clamshell.
SB
FLG
IN
T
R
O
P
U
AK
CD
-H
MEF ILN
K
C
A
B GD
SUPOR INGT
ILN G
SP O
N
A
TR
R
G
HA
C
TIN
R
IN
G
R
-SM C
I N
K
C
U
M G
E
K
O
G
STIN G
LIN
A
LA
B
S
P
U
M
GT
R
O
D
-LA
IN
K
C H
B
E
-SM C
G
LIN
A
E
K
O
Gambar 3.3
Siklus Penambangan Development dan Siklus Penambngan Produksi
1) Pemboran (Drilling)
Pengeboran menggunakan Jumbo Drill maupun dengan menggunakan
Jack Hammer/Jack Leg. Dalam proses Produksi ini, pengeboran dimaksudkan
untuk membuat lubang-lubang tembak untuk proses peledakan.
19
Gambar 3.4
Alat Bor : Jumbo Drill (1)
Jumbo Drill sedang membuat lubang bor yang nantinya akan dipasang
bahan peledak
Gambar 3.5
Bahan Peledak : Dinamit dan Anfo
5) Penggerukan (Mucking)
Setelah lubang hasil peledakan aman untuk dilalui barulah kemudian
dilakukan Mucking menggunakan LHD (Load Haul Dump) atau Wheel
Loader. Mucking adalah proses pengerukan batuan dari hasil Blasting dengan
menggunakan LHD atau Wheel Loader untuk kemudian diangkut oleh
Grandby Car atau Mine Truck ke luar tambang.
Gambar 3.6
Alat Berat : LHD (Load Haul Dump) dan Wheel Loader
6) Pengangkutan (Transportation)
Transportation adalah Pengangkutan material (Ore, Waste, dll) dari dalam
tambang ke keluar tambang begitupun juga sebaliknya. Dengan bantuan
alat transportasi tambang seperti Mine Truck, Grandby Car, dll.
Gambar 3.7
Alat Transportation Mine
Grandby Car dan Mine Truck
7) Penyanggaan (Supporting)
Setelah peledakan dapat dilakukan penyanggaan apabila dibutuhkan. Fungsi
penyanggaan adalah untuk mengontrol masa batuan disekitar lubang bukaan.
Penyanggaan berfungsi untuk mengontrol masa batuan disekitar lubang
bukaan, yaitu :
1. Menahan / mengeliminir perpindahan tegangan pada dinding lubang
bukaan
2. Menyangga batuan yang potensial untuk runtuh / memperkecil deformasi
massa batuan
Menurut sifatnya, penyanggaan terbagi 2, yaitu Penyanggaan Aktif dan
Penyanggaan Pasif.
a) Penyanggaan Aktif (Active Support)
Bersifat memperkuat masa batuan secara langsung (Reinforcement).
Artinya jika penyangga sudah dipasang, maka penyangga tersebut secara
langsung menahan beban batuan.
Yang termasuk ke penyanggaan aktif adalah Rock Bolt, Weld Mesh, Wire
Mesh, Rock Straps.
23
Gambar 3.8
Fungsi Penahan & Penguat RockBolt
Fungsi Penahan :
- Penjangkaran Baut batuan harus pada massa batuan yang relatif keras
& stabil yang berada diatas lapisan yang berpotensial runtuh
Fungsi Penguat (Reinforcement) :
- Baut batuan tidak dapat mencegah terjadinya pecah batuan tetapi dapat
memperbaiki kekuatan dan integritas
Keuntungan :
- Lebih fleksibel, dapat digunakan dalam bentuk geometri yang
bervariasi.
- Memberikan reaksi penyanggaan yang cepat setelah pemasangan.
- Pemasangannya dapat sepenuhnya dengan mekanisasi, sehingga relatif
lebih cepat, sehingga produktifitas kerja lebih meningkat.
- Tahan terhadap korosi & relatif murah
- Kerapatannya (jumlah baut batuan per satuan luas)
- Dengan mudah disesuaikan dengan kondisi batuan lokal
- Dapat dikombinasikan dengan penyangga seperti “Wire Mesh”, “Weld
Mesh”, “ Rock Straps“, dan “Penyangga Pasif”
24
Gambar 3.9
Kepala RockBolt (Dome Plate) dan Batang RockBolt
25
Gambar 3.10
Alat Berat : Jumbo Drill
Jumbo Drill sedang memasang RockBolt pada Front, Wall, dan Roof Tunnel
Gambar3.10
Wire Mesh / Chainlink Mesh dan Weld Mesh
26
Gambar 3.11
Rock Strap (Tali Pengikat Batuan)
e) Penyanggaan Pasif (Passive Support)
27
f) H-BEAM
Penyangga ini biasanya dipasang untuk lubang yang bentuknya empat
persegi panjang dan umumnya digunakan didaerah lubang-lubang
produksi.
Keuntungan :
- Homogen dan mempunyai sifat elastisitas yang tinggi
- Tidak dipengaruhi oleh kelembaban
- Lebih tahan lama dibandingkan dengan kayu
Kerugian :
- Mahal Harganya
- H-Beam dan Stappling
- H-Beam dan Stappling
- H-Beam dan Stappling
- H-Beam dan Stappling
- H-Beam dan Stappling
- H-Beam dan Stappling
- H-Beam dan Stappling
- H-Beam dan Stappling
- H-Beam dan Stappling
- H-Beam dan Stappling
- H-Beam dan Stappling
- H-Beam dan Stappling
- H-Beam dan Stappling
- Gambar 3.12
- H-Beam dan Stappling
g) CRIBBING
28
Gambar 3.13
Cribbing