Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fayza Putri Saliha

Kelas/Jurusan : C-1/Hubungan Internasional


No. presensi : 28
NIM : 215120401111031

Individu dan aktor transnasional

Elite Politik
Jangkauan pengaruh individu dalam politik berbeda-beda tergantung pada sudut pandang
teori hubungan internasional yang digunakan. Liberal mengakui bahwa pemimpin dan individu
membawa perbedaan. Kaum realis melihat pengaruh individu dibatasi oleh negara yang mereka
huni. Kaum neorealis melihat pengaruh individu dibatasi oleh sistem internasional. Radikal
melihat individu dibatasi oleh sistem internasional, yaitu kapitalisme internasional.
Tindakan individu akan berpengaruh jika setidaknya ada salah satu dari faktor-faktor ini,
lembaga-lembaga politik tidak stabil, masih baru/ muda, dalam krisis , atau runtuh. Individu juga
berpengaruh jika tidak banyak batasan dalam kelembagaan. Seperti dalam rezim diktator atau
rezim yang tersentralisasi, pemimpin relatif bebas dari batasan domestik, seperti politik oposisi
atau input masyarakat. Maka dari itu mereka dapat menentukan arah keputusan dan menerapkan
kebijakan luar negeri, seperti Soviet dan Cina. Terkadang dalam rezim demokrasi pun, pemimpin
dapat mengubah kebijakan dengan drastis. Individu akan lebih berpangaruh ketika masalah lebih
bersifat periferal daripada sentral, tidak rutin sehingga tidak ada standar prosedur, atau ketika
situasi ambigu dan informasi tidak jelas.
Karakteristik Kepribadian Pemimpin
 Nasionalisme: memiliki ikatan emosional yang kuat dengan bangsa, penekanan pada
kehormatan dan martabat nasional.
 Persepsi kontrol: Percaya pada kemampuan untuk mengendalikan peristiwa, tingkat
kontrol atas situasi tinggi, pemerintah mampu mempengaruhi negara dan bangsa.
 Kebutuhan atas power: keperluan untuk membangun, memelihara, dan memproyeksikan
kekuasaan atau pengaruh atas orang lain.
 Kebutuhan untuk afiliasi: kepedulian untuk membangun dan memelihara hubungan baik
dengan pihak lain.
 Kompleksitas konseptual: Kemampuan untuk berdiskusi secara intelektual tentang
tempat, kebijakan, ide pihak lain.
 Tidak percaya pada pihak lain: merasa ragu, gelisah tentang motif dan tindakan pihak
lain.
Orientasi Kebijakan Luar Negeri
 Pemimpin independen: nasionalisme tinggi, persepsi kontrol tinggi, sangat membutuhkan
power, kompleksitas konseptual rendah, ketidakpercayaan pada orang lain tinggi.
 Pemimpin partisipatif: nasionalisme rendah, persepsi kontrol rendah, sangat
membutuhkan afiliasi, kompleksitas konseptual tinggi, ketidakpercayaan pada orang lain
rendah.
Mekanisme Psikologis Digunakan yang untuk Memproses Informasi
 Cognitive Consistency: Kecenderungan untuk menerima informasi yang kompatibel
dengan yang sebelumnya telah diterima, sering mengabaikan informasi yang tidak
konsisten. Ingin tetap konsisten dalam bersikap.
 Evoked Set: Situasi masa kini diatasi meggunakan informasi yang diperoleh dari situasi
masa lalu. Evoked set memberi kesimpulan yang serupa dengan yang dari masa lalu.
 Mirror Image: Melihat lawan sebagai kebalikan dari karakteristik diri sendiri. Lawan
dipandang sebagai musuh yang tanpa kompromi, sedangkan diri sendiri dipandang ramah
dan kompromi.
 Groupthink: Kelompok kecil membentuk konsensus dan menolak kritik posisi inti,
seringkali mengabaikan informasi yang kontradiktif.
 Satisficing: Kelompok cenderung mencari solusi yang "cukup baik" bukan yang optimal.

Private Individual
Individu pribadi, bertindak berdasarkan keadaan, keterampilan, atau sumber daya,
terlepas dari peranan resmi. Mereka tidak terlalu terikat aturan dan norma kelembagaan. Suara
individu dapat tersebar melalui media sosial. Individu dengan sumber daya keuangan dapat
mengembangkan program untuk mengatasi masalah yang tidak dipedulikan oleh pemerintah.
Individu pribadi berperan dalam track-two diplomacy atau diplomasi jalur kedua,
khususnya di bidang resolusi konflik. Diplomasi jalur kedua menggunakan individu di luar
pemerintah untuk melakukan negosiasi, dalam beberapa kasus berhasil mencapai keputusan.
Tetapi, upaya diplomasi jalur dua tidak selalu diterima dengan baik.
Jenis lain dari diplomasi jalur-dua melibatkan proses dialog berkelanjutan. Dalam
beberapa kasus, individu tidak resmi dari kelompok internasional yang berbeda hadir dalam
workshop penyelesaian masalah sehingga mereka dapat mengembangkan hubungan pribadi dan
memahami masalah dari perspektif orang lain. Individu diharapkan dapat berusaha untuk
mempengaruhi opini publik di negara bagian masing-masing, berusaha untuk membentuk
kembali citra lawan.
Public Mass
Masyarakat massa berpikir dengan presepsi mirror image. Pengaruh publik massa pada
kebijakan luar negeri dapat dijelaskan dalam tiga cara: dengan sifat umum mereka yang sama
dengan kaum elit, opini publik massa mempengaruhi pembuat keputusan, atau massa bertindak
secara relatif independen.
 Elites and Masses: Common Traits
Dapat dikatakan bahwa elit dan massa memiliki kepercayaan yang sama dan
bertindak serupa karena mereka memiliki karakteristik psikologis dan biologis yang
sama. Misalnya, individu dikatakan memiliki dorongan untuk mendapatkan, melindungi,
dan mempertahankan wilayah. Individu dan masyarakat juga memiliki sindrom
frustration-aggression, dimana ketika masyarakat atau individu frustrasi, mereka menjadi
agresif. Ada juga faktor gender, elit dan massa laki-laki cenderung mencari kekuasaan,
sedangkan perempuan cenderung membangun konsensus, lebih kolaboratif, dan lebih
cenderung berkompromi.
 The Impact of Public Opinion on Elites
Orientasi umum publik sering kali mencerminkan suasana general dari populasi
yang dapat dideteksi oleh para pemimpin di sebagian besar rezim demokratis. Namun,
terkadang pemimpin dihadapkan dengan berbagai sikap publik. Popularitas seorang
presiden dapat ditingkatkan jika dia mengikuti suasana umum massa atau
memperjuangkan kebijakan yang populer dalam publik. Hal ini memberi kelonggaran
untuk menetapkan agenda nasional, tetapi sikap massa tidak selalu mempengaruhi
keputusan kebijakan. Terkadang, massa dapat memilih secara langsung kebijakan luar
negeri pada suatu masalah yang signifikan.
 Mass Actions and the Role of Elites
Massa yang tidak dikendalikan oleh lembaga formal, dapat mengambil tindakan
kolektif yang memiliki dampak mendalam pada hubungan internasional, terlepas dari
tindakan elit. Elit kecil juga dapat bertindak di belakang layar atau mengorganisir protes
massa. Dampak jangka panjang dari revolusi di mana massa memainkan peran dengan
dukungan elit masih diragukan. Di beberapa negara, reformasi yang baru dilembagakan
telah dibatalkan, atau melemah, dan LSM yang dihasilkan sangat dibatasi.
Kesimpulan
Pengaruh individu tergantung pada sudut pandang teori hubungan internasional yang
digunakan. Bagi liberal, tindakan pemimpin dan individu penting dan dapat membawa
perbedaan, publik massa juga penting karena dipercaya dapat membantu merumuskan keputusan
negara. Konstruktivis modern terutama feminis melihat individu sebagai hal yang penting,
karena kaum elit dapat mempromosikan perubahan melalui ide. Realis, neorealis dan radikal
tidak menganggap individu sebagai hal yang penting, individu dibatasi oleh sistem internasional,
kapitalisme internasional dan negara.
Pertanyaan: Bagaimana media sosial dapat mempengaruhi hubungan internasional?
Apakah dampak yang diberikan cenderung lebih positif atau negatif?

Anda mungkin juga menyukai