Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI


(KELUARGA BERENCANA)

Dosen Pengampu :
Isyti’aroh, M.Kep., Ns Sp Kep Mat

Nama : Miladiya Nur Hasanah


Nim : 201902010082
Prodi : 2A DIII Keperawatan

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

1
LAPORAN PENDAHULUAN
KELUARGA BERENCANA

A. KONSEP DASAR
1. DEFINISI
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu untuk mendapatkan
objek-objek tertentu, menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan
kehamilan yang diinginkan, mengatur interval kehamilan, menentukan jumlah anak
dalam keluarga, mengontrol saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri.
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, alat yang digunakan
untuk menunda kehamilan dan menjarangkan jarak kelahiran. Menurut WHO (dalam
Imbarwati, 2009), keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau
pasangan suami isteri untuk:
1. Mendapatkan objektif tertentu
2. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
3. Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan
4. Mengatur interval diantara kelahiran
5. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri
6. Menentukan jumlah anak dalam keluarga
Dalam Imbarwati (2009) juga dijelaskan bahwa kontrasepsi berasal dari kata
kontra berarti mencegah atau melawan. Sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara
sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan
kehamilan.Jadi kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut.
2. ETIOLOGI
Suntik KB digunakan untuk mencegah kehamilan dan sebagai pengobatan
bagi kondisi medis yang melibatkan gangguan siklus haid. Metode kontrasepsi ini
akan dianjurkan bagi pasien yang:
- Tidak mau mengonsumsi pil KB setiap hari
- Tidak dapat menggunakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen
- Mengalami anemia, kejang, anemia sel sabit, endometriosis, atau polip rahim.
KB suntuk juga bisa memberikan beberapa keunggulan di bawah ini yang dapat
menjadi pertimbangan pasien:
- Tidak perlu penyuntikan setiap hari
- Pasien dapat berhubungan intim seperti biasa
- Mengurangi nyeri dan kram saat haid
- Mengurangi aliran darah haid, pada beberapa pasien dapat menghentikan haid
- Mengurangi risiko terjadinya kanker endometrium

3. STRATEGI PELAKSANAAN KB
Terbagi dalam 2 strategi, yaitu:
a. Strategi dasar

2
• Meneguhkan kembali program di daerah
• Menjamin kesinambungan program
b. Strategi operasional
• Peningkatan kapasitas system pelayanan program KB nasional
• Peningkatan kualitas program dan program prioritas
• Penggalangan dan pemantapan komitmen
• Dukungan regulasi dan kebijakan
• Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan

4. PATOFISIOLOGI
Pemasangan implan KB perlu dilakukan untuk memberi jarak antar
kehamilan. Kehamilan yang jaraknya terlalu dekat berisiko menimbulkan komplikasi
baik bagi ibu maupun bayi. Selain itu pemasangan implan KB perlu dilakukan sebagai
kontrasepsi jangka panjang, karena efektif dan mudah. Ada beberapa keuntungan
implan KB lainnya, yaitu:

 Dapat dipasang dan dilepas kapan saja untuk mengembalikan kesuburan


 Dapat bertahan selama 3 tahun
 Tidak mengganggu aktivitas seksualTidak mengandung estrogen, sehingga aman bagi
wanita yang tidak bisa terpapar estrogen

Faktor biologis umumnya meliputi masalah – masalah organik, kondisi neurologis,


penyakit metabolik, dan gangguan afektif. Faktor psikoseksual meliputi faktor
emosional, afektif, dan psikologis. Faktor kontekstual meliputi hal – hal yang bersifat
kekinian seperti masalah kesehatan dan fungsi seksual pasangan (Graziottin, Serafini,
dan Palacios, 2009). Berbagai faktor dapat mempengaruhi terjadinya gangguan pada
fungsi seksual wanita. Hal tersebut dikarenakan fungsi seksual wanita sebagai suatu
interaksi kompleks dari faktor neurovascular dan endokrin (Fourcroy, 2003).
Patofisiologi dari keinginan/gairah seksual yang rendah merupakan hal yang
kompleks dan seharusnya dipertimbangkan dalam konteks pendekatan biopsikososial
(Kingsberg dan Woodard, 2015). Faktor biologis bisa berkontribusi secara langsung
maupun tidak langsung, yang terdiri dari kondisi medis termasuk perawatan yang
diterima (hipertensi dan diabetes mellitus), umur atau penuaan serta perubahan sistem
neuroendokrin (perubahan tidak langsung dari penurunan estrogen) (Kingsberg dan
Woodard, 2015). Faktor psikologis yang berperan dalam penurunan hasrat seksual
yaitu kondisi psikiatris seperti depresi dan kecemasan. Faktor sosial yang berpengaruh
terhadap hasrat seksual juga seharusnya dipertimbangkan. Kebudayaan, sosial, nilai
agama dan moral bisa berpengaruh secara negatif pada hasrat seksual terutama
perempuan yang dibesarkan pada budaya dan agama yang bersifat membatasi
(Kingsberg dan Woodard, 2015). Faktor hubungan dengan pasangan juga
mempengaruhi penurunan hasrat seksual seperti konflik, atau disfungsi seksual pada
pasangan, tekanan finansial, karir, serta tanggung jawab keluarga (Kingsberg dan
Woodard, 2015). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara disfungsi seksual pada wanita dengan variabel umur, tingkat
pendidikan, hubungan pertalian darah dan penggunaan obat – obatan (Jafarzadeh
Esfehani et al, 2016).

3
5. PATHWAY

4
6. JENIS/MACAM
Menurut Kusumaningrum (2009), terdapat beberapa jenis kontrasepsi, diantaranya:
1. Kontrasepsi PIL Tablet yang mengandung hormone estrogen dan progesterone
sintetik disebut pil kombinasi dan hanya mengandung progesterone sintetik saja
disebut Mini Pil atau Pil Progestrin.
1.1 Cara Kerja
a. Menekan ovulasi Jika seorang wanita minum pil KB setiap hari maka tidak akan
terjadi ovulasi (tidak ada sel telur). Tanpa ovulasi tidak akan terjadi kehamilan.
b. Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu
c. Mengganggu pertumbuhan endometrium, sehingga menyulitkan proses implantasi
d. Memperkental lender serviks (mencegah penetrasi sperma)
1.2 Efektivitas Efektivitas teoritis untuk pil sebesar 99,7% sedangkan efektivitas
praktisnya sebesar 90-96%. Artinya pil cukup efektif jika tidak lupa meminum pil
secara teratur.
1.3 Keuntungan
a. Mudah penggunaannya dan mudah didapat
b. Mengurangi kehilangan darah (akibat haid) dan nyeri haid
c. Mengurangi resiko terjadinya KET (Kehamilan Ektopik Terganggu) dan Kista
Ovarium
d. Mengurangi resiko terjadinya kanker ovarium dan rahime. Pemulihan kesuburan
hampir 100%

1.4 Baik untuk wanita yang:


• Masih ingin punya anak
• Punya jadwal harian yang rutin

1.5 Kontraindikasi
a. Menyusui (khsusu pil kombinasi)
b. Pernah sakit jantung
c. Tumor/keganasan
d. Kelainan jantung, varices, dan darah tinggi
e. Perdarahan pervaginam yang belum diketahui sebabnya
f. Penyakit gondok
g. Gangguan fungsi hati & ginjal
h. Diabetes, epilepsy, dan depresi mental
i. Tidak dianjurkan bagi wanita mur >40 tahun

1.6 Efek Samping Penggunaan pil KB pada sebagian wanita dapat menimbulkan efek
samping, antara lain mual, berat badan bertambah, sakit kepala (berkunangkunang)
perubahan warna kulit dan efek samping ini dapat timbul berbulanbulan.

2. Suntik Kontrasepsi
suntikan adalah hormone yang diberikan secara suntikan/injeksi untuk
mencegah terjadinya kehamilan. Adapun jenis suntikan hormone ini ada yg terdiri
atas 1 hormon, & ada pula yg terdiri atas dua hormone sebagai contoh jenis suntikan
yg terdiri 1 hormon adalah Depo Provera, Depo Progestin, Depo Geston & Noristerat.

5
Sedangkan yg terdiri dari atas dua hormone adalah Cyclofem dan Mesygna. KB
suntik sesuai untuk wanita pada semua usia reproduksi yang menginginkan
kontrasepsi yang efektif, reversible, dan belum bersedia untuk sterilisasi.

2.1 Cara Kerja Depo provera disuntikkan setiap 3 bulan sedangkan Noristerat setiap 2
bulan.Wanita yang mendapat suntikan KB tidak mengalami ovulasi.
2.2 Efektivitas Dalam teori: 99,75%. Dalam praktek: 95-97%.
2.3 Keuntungan
a. Merupakan metode yang telah dikenal oleh masyarakat
b. Dapat dipakai dalam waktu yang lama
c. Tidak mempengaruhi produksi air susu ibu
2.4 Baik untuk Wanita yang:
a. Calon akseptor yg tinggal di daerah terpencil
b. Lebih suka disuntik daripada makan pil
c. Menginginkan metode yang efektif dan bisa dikembalikan lagi
d. Mungkin tidak ingin punya anak lagi
e. Tidak khawatir kalau tidak mendapat haid

2.5 Kontraindikasi
a. Hamil atau disangka hamil
b. Perdarahan pervaginam yg tidak diketahui sebabnya
c. Tumor/keganasan
d. Penyakit jantung, hati, darah tinggi, kencing manis, penyakit paru berat, varices

2.6 Efek Samping Efek samping dari suntikan Cyclofem yg sering ditemukan adalah
mual, BB bertambah, sakit kepala, pusing2 dan kadang2 gejala tersebut hilang setelah
beberapa bulan atau setelah suntikan dihentikan. Sedang efek samping dari suntikan
Depo Provera, Depo Progestin, Depo Geston, dan Noristeat yg sering dijumpai adalah
menstruasi tidak teratur, masa menstruasi akan lebih lama, terjadi bercak perdarahan
bukan mungkin menjadi anemia pada beberapa klien.

3. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) AKDR atau spiral, atau Intra-Uterine
Devices (IUD) adalah alat yang dibuat dari polietilen dengan atau tanpa metal/steroid
yg ditempatkan di dalam rahim.Pemasangan ini dapat untuk 3-5 tahun dan dapat
dilepaskan bila berkeinginan untuk mempunyai anak.

3.1 Cara Kerja AKDR ini bekerja dengan mencegah pertemuan sperma dengan sel
telur. Imbarwati (2009), menjelaskan cara kerja IUD sebagai berikut:
a. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi
b. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai cavum uteri
c. Mencegah sperma dan ovum bertemu dengan membuat sperma masuk ke dalam
alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi
d. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus

3.2 Efektivitas Sangat efektif (0,5-1 kehamilan per 100 wanita setelah pemakaian
selama 1 tahun)

6
3.3 Keuntungan
a. Tidak terganggu faktor lupa
b. Metode jangka panjang (perlindungan sampai 10 tahun dengan menggunakan
tembaga T 380
c. Mengurangi kunjungan ke klinik
d. Lebih murah dari pil dalam jangka panjang

3.4 Baik untuk Wanita yang:


a. Menginginkan kontrasepsi dengan tingkat efektivitas yg tinggi, & jangka panjang
b. Tidak ingin punya anak lagi atau ingin menjarangkan anak
c. Memberikan ASI
d. Berada dalam masa postpartum dan tidak memberikan ASI
e. Berada dalam masa pasca aborsi
f. Mempunyai resiko rendah terhadap PMS
g. Tidak dapat mengingat untuk minum sebutir pil setiap hari
h. Lebih menyukai untuk tidak menggunakan metode hormonal atau yang memang
tidak boleh menggunakannya i. Yang benar-benar membutuhkan alat kontrasepsi
darurat

3.5 Kontraindikasi
a. Hamil atau diduga hamil
b. Infeksi leher rahim atau rongga panggul, termasuk penderita penyakit kelamin
c. Pernah menderita radang rongga panggul
d. Penderita perdarahan pervaginam yg abnormal
e. Riwayat kehamilan ektopik
f. Penderita kanker alat kelamin
3.6 Efek samping
a. Perdarahan dank ram selama minggu2 pertama setelah pemasangan. Kadang2
ditemukan keputihan yg bertambah banyak. Disamping itu pada saat berhubungan
(senggama0 terjadi expulsi (IUD bergeser dari posisi) sebagian atau seluruhnyab.
Pemasangan IUD mungkin meninmbulkan rasa tidak nyaman dan dihubungkan
dengan resiko infeksi rahim.

3.7 Waktu Penggunaan IUD Dalam Imbarwati (2009) dijelaskan penggunaan IUD
sebaiknya dilakukan pada saat:
a. Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidak hamil
b. Hari pertama sampai ke-7 siklus haid
c. Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4 minggu
pascapersalinan, setelah 6 bulan apabila menggunakan metode amenorea laktasi
(MAL)
d. Setelah terjadinya keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari) apabila tidak ada
gejala infeksi e. Selama 1-5 hari setelah senggama yg tidak dilindungi

3.8 Waktu Kontrol IUD Menurut Imbarwati (2009), waktu kontrol IUd yang harus
diperhatikan adalah:
a. 1 bulan pasca pemasangan

7
b. 3 bulan kemudian
c. Setiap 6 bulan berikutnya
d. Bila terlambat haid 1 minggu
e. Perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya
4. AKBK (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit) Adalah 2 kapsul kecil yang terbuat dari
silicon berisi 75 gram hormone levonorgestrel yang ditanam di bawah kulit.

4.1 Cara Kerja AKBK atau sering disebut dengan implant secara tetap melepaskan
hormone tersebut dalam dosis kecil ke dalam darah. Bekerja dengan cara:
a. Lendir serviks menjadi kental
b. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
c. Menekan ovulasi 4.2 Efektivitas Dalam teori: 99,7%. Dalam praktek: 97-99%

4.3 Keuntungan
a. Sekali pasang untuk 3 tahun
b. Tidak mempengaruhi produksi ASI
c. Tidak mempengaruhi tekanan darah
d. Pemeriksaan panggul tidak diperlukan sebelum pemakaian
e. Baik untuk wanita yang tidak ingin punya anak lagi tetapi belum mantap untuk di
tubektomi

4.4 Baik untuk wanita yang:


a. Ingin metode yang praktis
b. Mungkin tidak ingin punya anak lagi
c. Tinggal di daerah terpencil
d. Tak khawatir jika tak dapat haid

4.5 Kontraindikasi
a. Hamil atau disangka hamil
b. Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui sebabnya
c. Tumor/keganasan
d. Penyakit jantung, darah tinggi, kencing manis

6.6 Efek samping Kadang2 pada saat pemasangan akan terasa nyeri. Selain itu
ditemukan haid yang tidak teratur, sakit kepala, kadang2 terjadi spotting atau
anemia karena perdarahan yg kronis.

4.7 Waktu Mulai Menggunakan Implant


a. Implant dapat dipasang selama siklus haid ke-2 sampai hari ke-7
b. Bila tidak hamil dapat dilakukan setiap saat
c. Saat menyusui 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan
d. Pasca keguguran implant dapat segera diinsersikan
e. Bila setelah beberapa minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, insersi
dilakukan setiap saat jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari

8
7. Kondom Pria Adalah sarung karet tipis yang dipakai oleh pria pada waktu
bersenggama

5.1 Cara Kerja Sarung karet ini mencegah sperma bertemu dengan ovum
5.2 Efektivitas Dalam teori: 98%. Dalam praktek: 85%. Efektif jika digunakan benar
tiap kali berhubungan.Namun efektivitasnya kurang jika dibandingkan metode pil,
AKDR, suntikan KB.
5.3 Keuntungan
a. Dapat dipaki sendiri
b. Dapat mencegah penularan penyakit kelamin
c. Tidak mempengaruhi kegiatan menyusui
d. Dapat digunakan sebagai pendukung metode lain
e. Tidak mengganggu kesehatan
f. Tidak ada efek samping sistemik
g. Tersedia secara luas
h. Tidak perlu resep atau penilaian medis
i. Tidak mahal (jangka pendek)

5.4 Baik untuk pasangan yang:


a. Ingin menunda kehamilan atau ingin menjarangkan anak
b. Jarang bersenggama
c. Pasangan yang takut menularkan & tertular penyakit kelamin
d. Wanita yang kemungkinan sudah hamil

5.5 Kontraindikasi Alergi.


6. Kontrasepsi Mantap (Kontap) Adalah pemotongan/pegikatan kedua saluran telur
wanita (tubektomi) atau kedua saluran sperma laki-laki (vasektomi). Operasi
tubektomi ada beberapa macam cara antara lain adalah Kuldoskopik, Kolpotomi,
Posterior, Laparoskopi, dan Minilaparotomi. Cara yang sering diapaki di Indonesia
adalah Laparoskopi dan Mini laparotomi.

6.1 Cara Kerja Hal ini mencegah pertemuan sel telur dengan sperma
6.2 Efektivitas Dalam teori: 99,9%. Dalam praktek: 99%.
6.3 Keuntungan
a. Paling efektif
b. Mengakhiri kesuburan selamanya (keberhasilan pengembalian tidak bisa dijamin).
c. Tidak perlu perawatan khusus

6.4 Baik untuk pasangan yang:


a. Sudah yakin tidak ingin punya anak lagi
b. Jika hamil akan membahayakan jiwanya
c. Ingin metode yang tidak mengganggu

6.5 Kontraindikasi Tidak ada.

9
6.6 Efek SampingJarang, ringan, dan bersifat sementara misalnya bengkak, nyeri, dan
infeksi luka operasi.Pada vasektomi infeksi dan epididimis terjadi pada 1-2%
pasien. Pada tubektomi perdarahan, infeksi, kerusakan organ lain dan komplikasi
karena anastesi dapat terjadi.

7. TUJUAN KB
a. Tujuan Umum
KB bertujuan untuk memenuhi permintaan pelayanan KB dan
menyelenggarakan pelayanan kesehatan reproduksi yang 1415 berkualitas
serta mengendalikan angka kelahiran yang pada akhirnya akan meningkatkan
kualitas penduduk dan mewujudkan keluarga kecil berkualitas (Nuriyanah, T
E, dan Rejeki, W S,2015: 8).
b. Tujuan khusus
Mansjoer mengatakan, dalam pemilihan jenis kontrasepsi didasarkan pada
tujuan penggunaan kontrasepsi, yaitu:
1) Fase Menunda kehamilan. Pasangan dengan istri berusia dibawah 20 tahun
dianjurkan menunda kehamilannya (Amalia,2012:4).
2) Fase Menjarangkan kehamilan (mengatur kesuburan) Masa saat istri berusia
20-30 tahun adalah masa usia yang paling baik untuk melahirkan 2 anak
dengan jarak 3-4 tahun (Amalia,2012:4).
3) Fase Mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi) Saat usia istri diatas 30
tahun, dianjurkan untuk mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 anak
(Amalia,2012:4).

10
B. ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama :
TTL :
Umur :
Jenis kelamin :
Status :
Agama :
Pendidikan :
Perkerjaan :
Alamat :
No.Rm :
Diagnosa Medis :
Tanggal Pengkajian :

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Status :
Agama :
Pendidikan :
Perkerjaan :
Alamat :
Hubungan dengan klien :
c. Keluhan utama
d. Riwayat penyakit sekarang
e. Riwayat mestruasi
f. Riwayat KB
g. Riwayat psikologi
h. Pemeriksaan fisik
i. Riwayat obstetric

2. Diagnosa Keperawatan
- Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi

11
3. Intervensi Keperawatan
N DIAGNOSA KRITERIA INTERVESI RASIONAL
O KEPERAWATA HASIL/TUJUAN
N
1. Defisit Setelah dilakukan - Kaji tingkat - Membantu
pengetahuan intervensi pengetahuan menentukan
berhubungan keperawatan selama klien jenis
dengan kurang 1x24 jam klien - Jelaskan pengetahuan
terpapar informasi diharapkan tentang yang akan
menunjukkan kontrasepsi, diberikan
pengetahuan jenisjenis pada klien
tentang kontrasepsi. kontrasepsi, -
Dengan kriteria kekurangan & Meningkatka
hasil : kelebihan n
 Klien masing2 pemahaman
menyatakan kontrasepsi klien
kepahaman dan cara -
tentang penggunaanny Meningkatka
kondisi a n
kontrasepsi, - Jelaskan cara pemahaman
jenis mengatasi klien dan
kontrasepsi, masalah yang membantu
kelebihan & mungkin klien
kekurangan, muncul setelah mengatasi
serta cara pemakaian masalah yang
menggunaka kontrasepsi muncul
nnya - Diskusikan - Memilih
 Klien pemilihan kontrasepsi
mampu kontrasepsi yang tepat
melaksanaka dan sesuai
n prosedur dapat
yang mengurangi
dijelaskan kecemasan
secara benar klien&
 Klien memenuhi
mampu kebutuhan
menjelaskan klien
kembali apa
yang
dijelaskan
perawat/tim
kesehatan
lainnya

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/299551163/laporan-pendahuluan-KB
http://ecampus.poltekkes-
medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/2223/2/KB%20SUNTIK.docx
http://eprints.umpo.ac.id/976/2/BAB%201.pdf
http://repository.unimus.ac.id/1444/3/BAB%20ll.pdf
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1075/3/BAB%20II.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai