Anda di halaman 1dari 26

INTEGRAL

KELOMPOK 2
Pemodelan Sistem dan Komputasi
Muhammad Nuruzzaman 201111108
Arju SiroOdja Wahhaja 201111109
Afan Welman Al Amri 201111110
Risa Khanya Dessy Nabilla 201111112
Mijasnia Okatrina 201111113

INFORMATIKA
PENGERTIAN INTEGRAL
Integral merupakan bentuk penjumlahan kontinu yang terdiri dari
anti turunan atau kebalikan dari turunan.

Integral (antiturunan/antidiferensial) adalah invers dari turunan. Jika


F(𝑥) adalah fungsi yang bersifat 𝐹 ′ 𝑥 = 𝑓(𝑥), maka 𝑓(𝑥) disebut
anti turunan atau integral dari 𝑓(𝑥). Proses untuk menentukan
antiturunan dari suatu fungsi disebut pengintegralan. Antiturunan
dari fungsi 𝑓(𝑥) dinotasikan dengan 𝑓 𝑥 𝑑𝑥.
SIFAT-SIFAT INTEGRAL
INTEGRAL TAK TENTU

Integral tak tentu merupakan suatu kebalikan dari turunan. Integral tak
tentu dari suatu fungsi menghasilkan fungsi baru yang belum memiliki
nilai yang tentu.

Rumus Integral Tak Tentu Keterangan:


f(x) : persamaan kurva
F(x) : luasan di bawah kurva f(x)
C : konstanta
INTEGRAL TENTU

Integral tentu didefinisikan sebagai jumlahan suatu daerah yang


dibatasi kurva atau persamaan tertentu. Berbeda dari integral tak tentu,
integral tentu memiliki nilai tertentu karena batas yang ditentukan
sudah jelas.

Rumus Integral Tentu Keterangan:


f(x) : persamaan kurva
a, b : batas bawah dan batas atas integral
F(b), F(a) : nilai integral untuk x = b dan x = a.
INTEGRAL PECAHAN

𝑓(𝑥)
Fungsi pecahan dapat didefinisikan sebagai . Penyelesaian
𝑔(𝑥)
integral fungsi pecahan dapat dilakukan dengan memecah
fungsi yang kompleks menjadi beberapa fungsi yang lebih
sederhana.
INTEGRAL EKSPONENSIAL

Fungsi eksponensial biasanya dinotasikan dengan ex. Beberapa konsep


dasar yang harus dipelajari dalam integral eksponensial yaitu
Rumus Integral Exponensial Keterangan:
𝑒 𝑥 , 𝑒 𝑘𝑥 , 𝑘 𝑥 : fungsi eksponensial
C : konstanta
INTEGRAL SUBTITUSI

Beberapa permasalahan atau integral suatu fungsi


dapat diselesaikan dengan integral substitusi jika
terdapat perkalian fungsi dengan salah satu fungsi
merupakan turunan fungsi yang lain.
INTEGRAL PARSIAL

Integral parsial biasa digunakan untuk menyelesaikan integral


dari perkalian dua fungsi. Secara umum, integral parsial
didefinikan dengan

Rumus Integral Parsial Keterangan:


U, V : fungsi
dU, dV : turunan dari fungsi U dan turunan dari fungsi V
MENENTUKAN LUAS DAERAH

Cara menghitung luas dengan menggunakan integral dibagi menjadi


dua secara garis besarnya yaitu luas daerah dengan batas ada di sumbu
X dan luas daerah yang batasnya ada pada sumbu Y. Kemudian untuk
masing-masing baik batas di sumbu X dan sumbu Y dibagi lagi menjadi
beberapa bagian.
Luas Daerah di Atas Sumbu-x

Luas daerah yang dibatasi kurva y = f(x), sumbu-x, garis x=a danx=b
dengan f(x)≥0 pada [a,b] adalah :
Luas Daerah di Bawah Sumbu-x

Luas daerah yang dibatasi kurva y = f(x), sumbu-x, garis x=a dan
x = b dengan f(x)≤ 0 pada [a,b ] adalah :
Luas Antara Dua Kurva

Luas daerah yang dibatasi kurva y=f(x),y=g(x),garis x=a dan x =


b dengan f(x) ≥ g(x) pada [a,b] adalah :
VOLUME BENDA PUTAR

Volume Benda Putar Terhadap Sumbu-x


Volume benda putar jika daerah yang dibatasi kurva y = f(x), sumbu-x,
garis x=a dan x=b diputar 360o mengelilingi sumbu-x adalah :
𝑏 𝑏
𝑉= 𝜋 𝑦2 𝑑𝑥 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑉 = 𝜋 [𝑓(𝑥)]2 𝑑𝑥
𝑎 𝑎
VOLUME BENDA PUTAR

Volume benda putar jika daerah yang dibatasi kurva y1 = f(x), y2 = g(x), garis
x=a dan x=b diputar 360° mengelilingi sumbu-x adalah :
𝑏 𝑏
𝑉= 𝜋 2 2
(𝑦1 − 𝑦2 ) 𝑑𝑥 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑉 = 𝜋 (𝑓 𝑥 2
− [𝑔(𝑥)]2 ) 𝑑𝑥
𝑎 𝑎
VOLUME BENDA PUTAR

Volume Benda Putar Terhadap Sumbu-y


Volume benda putar jika daerah yang dibatasi kurva x = f(y), sumbu-y, garis y=a
dan y=b diputar 360o mengelilingi sumbu-y adalah :
𝑏 𝑏
𝑉= 𝜋 2
𝑥 𝑑𝑦 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑉 = 𝜋 [𝑓(𝑦)]2 𝑑𝑦
𝑎 𝑎
VOLUME BENDA PUTAR

Volume benda putar jika daerah yang dibatasi kurva x1 = f(y), x2 = g(y), garis
x=a dan x=b diputar 360o mengelilingi sumbu-y adalah :
𝑏 𝑏
𝑉= 𝜋 2 2
(𝑥1 − 𝑥2 ) 𝑑𝑥 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑉 = 𝜋 (𝑓 𝑦 2
− [𝑔(𝑦)]2 ) 𝑑𝑦
𝑎 𝑎
CONTOH SOAL INTEGRAL

INTEGRAL TENTU
CONTOH SOAL INTEGRAL

INTEGRAL TAK TENTU


CONTOH PENERAPAN INTEGRAL

Penerapan integral dalam kehidupan sehari-hari


1. Pada Bidang Matematika
a. menentukan luas suatu bidang
b. menentukan voluem benda putar
c. menentukan panjang busur
2. Pada Bidang Ekonomi
a. mencari fungsi asal dari fungsi marginalnya (fungsi turunannya)
b. mencari fungsi biaya total
c. mencari fungsi penerimaan total dari fungsi penerimaan marginal
d. Mencari fungsi konsumsi dari fungsi konsumsi marginal
e. fungsi tabungan dari fungsi tabungan marginal
f. fungsi kapital dari fungsi investasi
CONTOH PENERAPAN INTEGRAL

3. Pada Bidang Teknologi


a. Penggunaan laju tetesan minyak dari tangki untuk menentukan jumlah
kebocoran selama selang waktu tertentu
b. Penggunaan kecepatan pesawat ulang alik Endeavour untuk menentukan
ketinggian maksimum yang dicapai pada waktu tertentu
c. Memecahkan persoaalan yang berkaitan dengan volume, paanjang kurva,
perkiraan populasi, keluaran kardiak, gaya pada bendungan, usaha, surplus
konsumen
CONTOH PENERAPAN INTEGRAL

4. Pada Bidang Fisika


a. Untuk analisis rangkaian listrik arus AC
b. Untuk analisis medan magnet pada kumparan
c. Untuk analisis gaya-gaya pada struktur pelengkung
CONTOH PENERAPAN INTEGRAL

5. Pada Bidang Teknik Penggunaan Integral dapat membantu


programmer dalam pembuatan aplikasi dari mesin-mesin yang handal.
Misal: Para enginer dalam membuat desain mesin pesawat terbang
CONTOH PENERAPAN INTEGRAL

6. Pada Bidang Kedokteran Dosimetri adalah ri radioterapi, intinya dosimetri


tersebut memakai high energy ionizing radiation, salah satu contohnya yaitu
sinar-X. Disini ilmu matematika khususnya integral sangat berpengaruh dalam
proses pengerjaanya, dimana penembakan laser nantinya membutuhkan
koordinat yang tepat. Pada integral dibahas volume benda putar dengan metode
cakram, cincin, dll (dengan begini dapat mengukur volume tumor, jikalau pasca
penembakan laser volume menurun, maka operasi berhasil).
16 03 21

TERIMA KASIH !
KELOMPOK 2

Anda mungkin juga menyukai