Anda di halaman 1dari 24

Asuhan Kebidanan Pada Balita Sehat

Di Puskesmas Tenggarang

Disusun untuk memenuhi tugas praktik profesi bidan


Stase Bayi, Anak Balita dan Anak Usia Pra Sekolah

Oleh:
KINANTHI AISYAH FHATNUR
NIM 15901.02.20017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES HAFSYAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG
PROBOLINGGO

2020

LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan kebidanan pada An T Balita sehat Usia 17 Bulan
Telah diperika, dievaluasi dan disetujui oleh preseptor lahan dan preseptor akademik di
Puskesmas tenggarang

Bondowoso, 9 Maret2021
Mahasiswa

KINANTHI AISYAH FHATNUR


NIM 15901.02.20017

Pembimbing Wahana Pembimbing Akademik

TITIK SUHARTINI , S.ST


NIP 19641221 198503 2 008
TINJAUAN TEORI

1.1.      KONSEP TUMBUH KEMBANG


1.1.1.      Pengertian Tumbuh Kembang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang terjadi pada tiap
makhluk. Pada manusia terutama anak-anak, proses tumbuh kembang ini terjadi dengan
sangat cepat, terutama pada periode tertentu.(Depkes RI : 2004)
Tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan.
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah,
atau ukuran atau dimensi tingkat sel, yang diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kg),
ukuran panjang (cm, meter).
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan/ skill dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.(Soetjiningsih : 2004)

1.1.2.      Faktor – Faktor yang mempengaruhi Tumbuh Kembang


Secara umum terdapat 2 faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak :
a.         Genetik / Dalam
Yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri baik faktor bawaan
maupun faktor yang diperoleh, termasuk :
1)      Hal-hal yang diturunkan dari orang tua, kakek nenek atau generasi sebelumnya
(warna rambut, bentuk tubuh)
2)      Unsur berfikir dan kesempatan intelektual (kesempatan berfikir)
3)      Keadaan kelenjar zat-zat dalam
4)      Emosi dan sifat-sifat (temperamen) tertentu(Depkes RI : 2004)
Faktor genetik merupakan modal dasar mencapai hasil akhir proses tumbuh
kembang. Melalui instruksi genetik yang berkembang di dalam sel telur yang telah
dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Potensi genetik yang
bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga
diperoleh hasil akhir yang optimal.(Soetjiningsih : 2004)
b.         Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapainya atau tidaknya
potensi bawaan. Faktor lingkungan ini secara garis besar menjadi :
a)      Faktor Lingkungan yang berpengaruh anak pada waktu masih di dalam kandungan
(pranatal).
b)      Lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir (postnatal).
Keterangan :
1.      Faktor Lingkungan Prenatal
Faktor lingkungan prenatal berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai
dari konsepsi sampai lahir, antara lain :
1)      Gizi ibu pada waktu hamil
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu
sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR atau mati dan jarang
menyebabkan cacat bawaan. Anak yang lahir dari ibu bergizi kurang dan hidup di
lingkungan miskin maka akan mengalami kurang gizi juga dan mudah terkena
infeksi dan selanjutnya akan menghasilkan wanita dewasa yang berat dan tinggi
badannya kurang pula.

2)      Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan
pada bayi yang akan dilahirkan. Demikian pula dengan posisi janin pada uterus
dapat mengakibatkan talipes, dislokasi panggul, tortikolis congenital palsi fasialis
atau krania tabes.
3)      Toksin/ Zat Kimia
Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat
teratogen. Misal: thalidomide, phenitosin, metadion, obat-obat anti kanker dapat
menyebabkan kelainan bawaan. Demikian pula ibu hamil yang perokok berat/
peminum alkohol kronis sering melahirkan bayi BBLR, lahir mati atau cacat atau
retardasi mental. Keracunan logam berat pada ibu hamil dapat menyebabkan
mikrosefali dan palsi serebral.
4)      Endokrin
Hormon-hormon yang mungkin pada pertumbuhan janin adalah
somatropoin, hormon plasenta, hormon tiroid, insulin dan peptida-peptida lain
dengan aktifitas mirip insulin (Insulin Like Growth Factors / IGFS).
5)      Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 bulan dapat menyebabkan
kematian janin, kerusakan otak atau cacat lainnya.
6)      Infeksi
Infeksi intrauterin yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH
(toxoplasmesis, rubella, cytomegalovirus, herpes simplex). Sedangkan infeksi
yang lainnya dapat menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, caxackie
malaria, virus HIV, polio dan lain-lain. Diduga setiap hiperpireksia pada ibu hamil
dapat merusak janin.
7)      Stress
Stress yang dialami ibu waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh
kembang janin antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan dan lain-lain.
8)      Imunitas
Rpresus atau ABD inkontabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops
fetalistern ikterus atau lahir mati.
9)      Anoreksia Embrio
Oksigenasi janin mengalami gangguan pada plasenta atau tali pusat,
menyebabkan berat badan janin lahir rendah.
2.      Faktor Lingkungan Post Natal
Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari suatu sistem yang
teratur yang sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya, ke suatu sistem yang
tergantung pada kemampuan genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu sendiri.
Lingkungan post natal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum dapat
digolongkan menjadi:
1)      Lingkungan Biologis
a.       Ras Suku Bangsa
Pertumbuhan somatik juga dipengaruhi oleh ras/ suku bangsa. Bangsa kulit putih/
Eropa mempunyai pertumbuhan somatik yang lebih tinggi dari pada asia.
b.      Jenis Kelamin
Dikatakan anak laki-laki lebih sering sakit dibanding anak perempuan, tetapi
belum diketahui secara pasti mengapa demikian.
c.       Umur
Umur yang paling rawan adalah masa balita, dan oleh karena itu anak mudah sakit
dan mudah terjadi kurang gizi. Di samping itu masa balita merupakan dasar
pembentukan kepribadian anak sehingga diperlukan perhatian khusus.
d.      Gizi
Makanan memegang peran penting yang sangat penting dalam tumbuh kembang
anak, dimana kebutuhan anak berbeda dengan orang dewasa, karena makanan
bagi anak dibutuhkan juga untuk pertumbuhan, dimana dipengaruhi oleh
ketahanan makanan (food security) keluarga.
e.       Perawatan Kesehatan
Perawatan kesehatan yang teratur, tidak saja kalau anak sakit, tetapi pemeriksaan
kesehatan dan menimbang anak secara rutin setiap bulan, akan menunjang pada
pertumbuhan dan perkembangan anak.
f.       Kepekaan Terhadap Penyakit
Dengan imunisasi, maka diharapkan untuk terhindar dari penyakit-penyakit yang
sering menyebabkan cacat atau kematian.
g.      Penyakit Kronis
Anak yang menderita penyakit menahun atau terganggu tumbuh kembangnya dan
pendidikannya. Di samping itu anak juga mengalami stress yang berkepanjangan
akibat penyakitnya.
h.      Fungsi Metabolisme
Khusus pada anak, karena adanya perbedaan yang mendasar dalam proses
metabolisme pada berbagai umur, maka kebutuhan akan berbagai nutrien harus
didasarkan atas perhitungan yang tepat atau setidaknya memadai.
i.        Hormon
Hormon yang bepengaruh terhadap tumbuh kembang antara lain : growth
hormone, tiroid, hormon seks, I?GFS dan hormon yang dihasilkan kelenjar
adrenal.
2)      Faktor Fisik :
a.       Cuaca, Musim, Keadaan Geografis Suatu Daerah
Musim kemarau yang panjang dapat berdampak pada tumbuh kembang anak
antara lain sebagai akibat gagalnya panen, sehingga banyak anak yang kurang
gizi.
b.      Sanitasi
Sanitasi lingkungan memiliki peran cukup dominan dalam penyediaan lingkungan
yang mendukung kesehatan anak dan tumbuh kembangnya.
c.       Keadaan rumah
Struktur rumah, ventilasi, cahaya dan kepadatan hunian.
d.      Radiasi
Tumbuh kembang anak dapat tergantung akibat adanya radiasi yang tinggi.
3)      Faktor Psikososial
a.       Stimulasi
Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang
mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang
dibandingkan dengan anak yang kurang/tidak mendapat stimulasi.
b.      Motivasi Belajar
Motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini dengan memberikan lingkungan
yang kondusif untuk belajar.
c.       Ganjaran ataupun hukuman yang wajar
Yang penting hukuman harus diberikan secara objektif disertai pengertian dan
maksud dari hukuman, bukan hukuman untuk melampiaskan kebencian dan
kejengkelan terhadap anak. 

d.      Stress
Stress pada anak juga berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya misalnya anak
akan menarik diri, rendah diri terlambat bicara, nafsu makan menurun.
e.       Sekolah
Dengan mendapat pendidikan yang baik, maka diharapkan dapat meningkatkan
taraf hidup anak-anak tersebut.
f.       Cinta dan Kasih Sayang
Salah satu hak anak adalah hak untuk dicintai dan dilindungi.
g.      Kualitas Interaksi Anak-Orang tua
Interaksi tidak ditentukan oleh seberapa lama kita bersama anak. Tetapi lebih
ditentukan oleh kualitas dari interaksi tersebut yaitu pemahaman terhadap
kebutuhan masing-masing dan upaya optimal untuk memenuhi kebutuhan tersebut
yang dilandasi oleh rasa saling menyayangi.
4)      Faktor Keluarga dan Adat Istiadat
a.       Pekerjaan / Pendapatan Keluarga
Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang pertumbuhan dan
perkembangan anak.
b.      Pendidikan ayah / Ibu
Dengan pendidikan orang tua yang baik, maka orang tua dapat menerima segala
informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik, bagaimana
menjaga kesehatan anaknya, pendidikannya dan sebagainya.
c.       Jumlah Saudara
Jumlah anak yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup
akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima anak.

d.      Jenis Kelamin dalam keluarga


Pada masyarakat tradisional, wanita mempunyai status yang lebih rendah
dibandingkan laki-laki, sehingga angka kematian bayi dan malnutrisi masih tinggi
pada wanita.
e.       Stabilitas Rumah Tangga
Tumbuh kembang anak akan berbeda pada keluarga yang harmonis, dibandingkan
dengan mereka kurang harmonis.
f.       Keprihatinan orang tua
Keprihatinan orang tua terbuka tentu pengaruhnya berbeda terhadap tumbuh
kembang anak, bila dibandingkan dengan orang tua dengan keprihatinan tertutup.
g.      Adat Istiadat dan Norma
Adat istiadat yang berlaku di tiap daerah berpengaruh terhadap tumbuh kembang.
h.      Agama
Pengajaran Agama harus sudah ditanamkan pada anak sedini mungkin.
i.        Urbanisasi
Salah satu dampak dari urbanisasi adalah kemiskinan dengan segala
permasalahannya.
j.        Kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan
anak, anggaran dan lain-lain.
Ada berbagai macam tes perkembangan yang sering digunakan dalam menilai
perkembangan anak yaitu :
1.      Skala Yaumil-Mimi, Perkembangan mental.
Gerakan-gerakan kasar dan halus, emosi, sosial dan perilaku bicara.
a. Lahir sampai 3 bulan
§  Belajar mengangkat kepala.
§  Belajar mengikuti obyek dengan matanya.
§  Melihat ke muka orang dengan tersenyum.
§  Bereaksi terhadap suara / bunyi.
§  Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak.
§  Menahan barang yang dipegangnya.
§  Mengoceh spontan.
b. 3 sampai 6 bulan
§  Mengangkat kepala 90° dan mengangkat dada dengan bertopang dada.
§  Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauan.
§  Menaruh benda-benda di mulut.
§  Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak main.
c.  6 sampai 9 bulan
§  Dapat duduk tanpa dibantu.
§  Dapat tengkurap dan berbalik sendiri.
§  Dapat mengangkat meraih benda atau mendekati seseorang.
§  Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk.
§  Bergembira ria dengan melempar benda-benda.
§  Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian.
d. 9 sampai 12 bulan
§  Dapat berjalan sendiri tanpa dibantu.
§  Dapat berjalan dengan dibantu.
§  Menirukan suara.
§  Mengulang bunyi yang didengar.
§  Belajar mengatakan 1 atau 2 kata.
§  Mengerti perintah sederhana atau larangan.
§  Berpartisipasi dalam permainan.
e.   12 sampai 18 bulan
§  Berjalan dan mengeksplorasi rumah.
§  Menyusun 2 atau 3 kotak.
§  Dapat mengatakan 5 dari 10 kata.
f.  18 sampai 24 bulan
§  Naik turun tangga.
§  Menyusun 6 kotak.
§  Menunjuk garis di kertas atau pasir.
g.  2 sampai 3 tahun
§  Belajar melompat, memanjat dengan 1 kaki.
§  Membuat jembatan dengan 3 kotak.
§  Menggambar lingkungan.
h.  3 sampai 4 tahun
§  Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga.
§  Berjalan pada jari kaki.
§  Menggambar garis silang.
§  Mengenal 2 atau 3 warna.
§  Banyak bertanya.
i.   4 sampai 5 tahun
§  Melompat dan menari
§  Menggambar orang berdiri dari kepala, lengan, badan.
§  Menggambar segi empat dan segi tiga.
§  Pandai berbicara.
§  Mengenal 4 warna.
2.      Pendidikan / Stimulasi yang perlu diberikan :
a.       Akademik sederhana, pengenalan ruang, bentuk, warna, persiapan berhitung.
b.      Pendidikan alam sekitar, sosialisasi, mengenal lingkungan masyarakat.
c.       Menyanyi, menggambar.
d.      Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya pengalaman.
e.       Bahasa : bercakap-cakap, membaca gambar, bercerita, mengucap syair sederhana.
f.       Membuat permainan dari kertas.
g.      Bermain musik.
h.      Mengenal tugas atau larangan.
i.        Aktifitas sehari-hari (makan sendiri, minum sendiri, kontrol buang air kencing dan
besar)

1.2        Konsep DDTK
1.2.1 Pengertian
Deteksi Dini Tumbuh adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini
adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah.
Deteksi Dini Perkembangan adalah kegiatan/pemeriksaan untuk mengetahui
perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.
1.2.2  Jenis Deteksi Dini Tumbuh Kembang
a.   Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan
b.   Deteksi dini perkembangan
c.   Deteksi dini penyimpangan mental emosional
1.2.3  Alat Yang Diperlukan
-     Lembar formulir DDTK
-     Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan test dan
penilaian.
2.2.4  Prosedur DDTK terdiri dari 2 tahap :
a.  Tahap Pertama
Secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia :
a)      3 – 6 bulan
b)      9 – 12 bulan
c)      18 – 24 bulan
d)     3 tahun
e)      4 tahun
f)       5 tahun
b.    Tahap Kedua
Dilakukan pada anak yang dicurigai adanya hambatan perkembangan kemudian
dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik lengkap.

2.2.5  Instrumen Tumbuh Kembang Anak


a.       Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
-     Jadwal :
3, 6, 9....24, 30....72 bulan
-     Pelaksana :
Tenaga kesehatan, guru TK, dan petugas terlatih.
-     Alat / Instrumen :
1.      Formulir
2.      Alat Bantu
-     Cara :
1.      Tentukan umur
2.      Pilih formulir sesuai umur bayi
3.      Beritahukan pada ibu agar tidak ragu–ragu dalam menjawab pertanyaan
-     Interpretasi :
1.      Hitung berapa jumlah jawaban “YA”
2.       Jawaban “TIDAK”           Perlu dirinci
-     Intervensi :
1.      S (YA = 9 – 10)
2.      M (YA = 7 – 8)
3.      P (YA = < 6)

b.      Tes Daya Dengar (TDD)


Tindak lanjut sesuai buku paduan, rujuk ke RS bila tidak dapat ditanggulangi.
-     Tujuan :
Menemukan gangguan pendengaran sejak dini, agar dapat segera ditindak lanjuti untuk
tingkatkan kemampuan daya dengar dan bicara anak.
-     Jadwal :
1.      Tiap 3 bulan pada bayi umur < 12 bulan
2.      Tiap 6 bulan umur 12 bulan ke atas
-     Pelaksana :
1.      Tenaga Kesehatan
2.      Guru TK
3.      PADU (Pusat Pendidikan Anak Dini Usia)
4.      Petugas Terlatih
-     Cara :
1.      Tentukan Umur
2.      Pilih formulir yang sesuai
3.       Anak < 24 bulan      ditanyakan pada orang tua jika jawaban “YA” bila bisa
melakukan 1 bulan terakhir, jawaban “TIDAK” bila anak tidak bisa melakukan 1
bulan terakhir.
Anak > 24 bulan        pertanyaan yang ditujukan pada orang tua untuk dikerjakan
anak
-     Interpretasi :
Mengalami kemungkinan gangguan pendengaran (ada 1 atau > jawaban tidak) cacat
-     Intervensi :

c.       Tes Daya Lihat (TDL)


-     Tujuan :
Deteksi dini kelainan daya lihat agar dapat segera ditanggulangi sehingga kesempatan
memperoleh ketajaman daya lihat menjadi lebih.
-     Jadwal :
Tiap 6 bulan (3 – 6 tahun)
-     Pelaksana :
1.      Tenaga Kesehatan
2.      Guru TK
3.      PADU
4.      Petugas Terlatih
-     Alat :
1.      Ruangan yang bersih
2.      2 kursi
3.      Poster “E”
4.      Alat penunjuk
-     Cara :
1.      Pilih ruangan bersih, tenang, penyinaran baik
2.      Gantungkan poster “E” setinggi mata anak
3.      Letakkan kursi sejauh 3 meter
4.      Letakkan kursi untuk pemeriksa
5.      Tunjukkan huruf “E” yang ada di poster, perintahkan anak untuk mengarahkan kartu
“E” yang dipegangnya sesuai dengan kartu “E” yang ada pada poster.
6.      Tutup mata bergantian
7.      Beri pujian
8.      Tulis baris “E” terkecil yang bisa dilihat
-     Interpretasi :
Kemungkinan mengalami gangguan penglihatan bila tidak bisa melihat baris ke 3 pada
kartu “E”
-     Intervensi :
Minta anak datang lagi
Bila tetap          rujuk
d.      KMME (Kuesioner Masalah Mental Emosional)
-     Tujuan :
Deteksi dini penyimpangan masalah mental emosional pada anak pra sekolah
-     Jadwal :
Tiap 6 bulan pada anak umur 36 – 72 bulan
-     Alat :
KMME
-     Cara :
1.      Tanyakan secara jelas, satu persatu pada orang tua
2.      Catat jumlah jawaban “YA”
-     Interpretasi :
Bila ada jawaban “YA”  →  kemungkinan +
-     Intervensi :
1.      Bila ada jawaban “YA” beri konseling pada orang tua dengan buku pedoman pola
asuh anak yang mendukung perkembangan. Lakukan evaluasi 3 bulan → tetap →
rujuk.
2.      Bila jawaban “YA” 2 / > → rujuk
e.       CHAT (Checklist for Autism in Toddlers)
-          Tujuan :
Deteksi dini autis pada anak umur 18 – 36 bulan
-          Jadwal :
Atas indikasi ada keluhan dari orang tua/pengasuh/guru TK  mengenai :
1.      Keterlambatan bicara
2.      Gangguan komunikasi / interaksi sosial
3.      Perilaku berulang–ulang
-          Alat :
CHAT CARDS
-          Cara :
1.      Ajukan pertanyaan dengan lambat, dan jelas pada orang tua
2.      Lakukan pengamatan kemampuan anak
3.      Catat
-          Interpretasi :
1.      Resiko tinggi menderita autis → tidak pada A3, A7, B2, B3, B4
2.      Resiko rendah menderita autis → tidak A7 dan B4
3.      Kemungkinan gangguan pendengaran → “TIDAK” jumlahnya 3 pada A1 – A4,
A6, A8, A9, B1, B5
4.      Anak dalam batas normal, bila tidak dalam kategori 1, 2, 3
-          Intervensi :
Bila anak resiko menderita autis dan kemungkinan ada gangguan perkembangan →
rujuk ke RS yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa / tumbuh kembang anak
f.       GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas)
-          Tujuan :
Deteksi Dini anak adanya gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
-          Jadwal :
Atas indikasi ada keluhan dari orang tua / pengasuh / guru TK mengenai :
1.      Anak tidak bisa duduk tenang
2.      Anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak mengenal lelah
3.      Perubahan suasana hati yang mendadak / impulsif
-          Alat :
Formulir GPPH
-          Cara :
1.      Ajukan pertanyaan
2.      Lakukan pengamatan
3.      Keadaan diamati pada anak dimanapun dia berada
4.      Catat
-          Interpretasi :
Beri nilai
0 → tidak ditemukan
1→ kadang – kadang
2 → sering ditemukan
3 → selalu ada
-          Intervensi :
Bila total 13 → uji ulang 1 bulan lagi
Anak dengan GPPH → perlu dirujuk ke RS

2.3        Konsep Manajemen Kebidanan  SOAP


 

Tanggal  :
Jam         : 
A.   Data Subjektif
1.      Biodata
Anak
Nama Anak       :  untuk mengenal, memanggil, dan  menghindari terjadinya kekeliruan.
Usia                   : untuk mengetahui penilaian tumbuh kembang anak yang akan dilakukan
pada umur tersebut.
Jenis Kelamin    : untuk mencocokkan identitas sesuai nama bayi, serta menghindari
kekeliruan bila terjadi kesamaan nama dengan bayi lain.
Anak ke             : untuk mengetahui paritas dari orang tua
Orang Tua
Nama                 :  untuk mengenal/memanggil klien, serta sebagai penanggung jawab
terhadap anak.
Umur                 :  untuk mengetahui umur dari ibu serta suami.
Suku                  : untuk mengetahui dari suku mana ibu dan suami berasal dan menentukan
cara pendekatan serta pemberian asuhan kepada anak.
Agama               : untuk mengetahui kepercayaan klien terhadap agama yang dianutnya dan
mengenali hal-hal yang berkaitan dengan masalah asuhan kebidanan
Pendidikan        : untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar dalam memberikan
asuhan.
Pekerjaan           : jenis pekerjaan dapat menunjukkan tingkat keadaan ekonomi keluarga juga
dapat mempengaruhi kesehatan.
Penghasilan       : mengetahui taraf hidup ekonomi dan berkaitan dengan status gizi pada anak.
Alamat              :       untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah lingkungan
cukup aman bagi kesehatannya serta mempermudah untuk melakukan kunjungan ulang.
2.     Alasan Datang
Untuk mengetahui alasan ibu datang ke puskesmas.
3.     Keluhan Utama
Ditanyakan untuk mengetahui bagaimana kondisi anak.
4.     Riwayat Kesehatan Sekarang
Untuk mengetahui apakah anak sekarang menderita suatu penyakit.
5.     Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Untuk mengetahui apakah anak pernah menderita penyakit menurun atau menular yang dapat
mempengaruhi perkembangannya sekarang.
6.     Riwayat Kesehatan Keluarga
Untuk mengetahui adakah penyakit menurun atau menular yang diderita anggota keluarga
yang bisa mempengaruhi kesehatan anak dan adakah keturunan kembar dalam keluarga.
7.     Riwayat Prenatal, Natal, Postnatal dan Neonatal
a.      Prenatal
Ditanyakan pada ibu ini kehamilan ke berapa, keluhan ibu pada saat hamil ini, periksa ke
mana dan sudah berapa kali periksa, mendapat obat apa saja setelah periksa.
b.      Natal
Ditanyakan pada ibu melahirkan dimana, ditolong siapa, bagaimana caranya serta penyulit
yang dialami sewaktu ibu melahirkan.
c.      Postnatal
Ditanyakan pada ibu mengeluarkan darah yang bagaimana, seberapa banyak, , ada luka
jahitan.
d.     Neonatal
Ditanyakan pada ibu tentang jenis kelamin, berat badan, panjang badan bayi yang dilahirkan.
8.     Riwayat Imunisasi
Untuk mengetahui imunisasi apa saja yang telah didapat oleh bayi.
9.     Pola Kebiasaan Sehari-hari
Untuk mengetahui bagaimana pola nutrisi, eliminasi, istirahat, aktivitas, personal hygiene.
10.  Riwayat Psikososial dan Budaya
a.      Psikologi
Bagaimana respon ibu dan keluarga terhadap kelahiran anaknya
b.      Sosial
Apakah hubungan ibu dengan suami, keluarga serta petugas kesehatan baik atau tidak.
c.      Budaya
Untuk mengetahui tradisi yang dianut keluarga yang merugikan termasuk pantang makanan,
minum jamu dan kebiasaan berobat jika sakit.
11.   Riwayat Spiritual
Untuk mengetahui bagaimana sikap ibu terhadap agama yang diyakininya.

B. Data Objektif
1.     Pemeriksaan Umum
Keadaan umum    : baik
Kesadaran            : composmentis
Pernafasan           : normal (40 - 60 x/menit)
Nadi                     : normal (100 - 160 x/menit)
Suhu                     : normal (36,5 – 37,5 oC)
BB                       :  apakah berat badan anak dalam keadaan normal
TB                        :  apakah tinggi badan anak dalam keadaan normal
LILA                   :  lingkar lengan anak menentukan status gizi anak
LIKA                   :  apakah lingkar kepala anak dalam keadaan normal
2.    Pemeriksaan Fisik
a.       Inspeksi
Kepala           :  Simetris, tidak ada benjolan abnormal, rambut hitam, bersih
Wajah            :     Simetris, tidak kuning, tidak pucat
Mata              : Simetris, sclera tidak ikterus, konjungtiva tidak pucat
Telinga           : Simetris, tidak ada serumen.
Hidung          : Simetris, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada secret .
Mulut             : Simetris, bibir tidak kering, tidak ada labiochizis, tidak ada labiopalatochizis,
lidah bersih.
Leher             : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan pembesaran kelenjar limfe
Dada              : Simetris, tidak terlihat retraksi dada
Abdomen       : Bentuk normal, tidak kembung
Genetalia       : Bersih, tidak ada pengeluaran sekret
Ekstremitas         
Atas            : Pergerakan aktif, simertis, tidak ada polidaktil dan sindaktil
Bawah         : Pergerakan aktif, simetris, tidak ada polidaktil dan sindaktil
b.   Palpasi
Kepala           :  Tidak teraba benjolan abnormal.
Leher             : Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, tidak teraba pembesaran kelenjar
limfe, dan tidak teraba pembesaran vena jugularis.
Abdomen       : Tidak teraba benjolan abnormal
c.    Auskultasi
                                Dada              :  Tidak terdengar ronchi atau wheezing
d.   Perkusi    
Abdomen       : Tidak  kembung

3.    Pemeriksaan Penunjang
Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
1.     Tanpa bantuan, Gerak Halus Y Tida
apakah anak dapat a k
mempertemukan
dua kubus kecil
yang ia pegang?
Kerincingan
bertangkai dan
tutup panci tidak
ikut dinilai
2.     Apakah anak Gerak Kasar Y Tida
dapat jalan sendiri a k
atau jalan dengan
berpegangan ?
3.     Tanpa bantuan Sosialisasi & Y Tida
apakah anak dapat kemandirian a k
bertepuk tangan
atau melambai-
lambai? Jawab
tidak jika ia
membutuhkan
bantuan
4.    Apakah anak Bicara & bahasa Y Tida
dapat mengatakan a k
“papa” ketika ia
memanggil/meliha
t ayahnya, atau
mengatakan
“mama” jika
memanggil/meliha
t ibunya? Jawab
YA bila anak
mengatakan salah
satu diantaranya
5.    Dapatkah anak Gerak Kasar Y Tida
berdiri sendiri a k
tanpa berpegangan
selama kira-kira 5
detik
6.    Dapatkah anak Gerak Kasar Y Tida
berdiri sendiri a k
tanpa berpegangan
selama kira-kira
30 detik atau lebih
7.    Tanpa berpegang Gerak Kasar Y Tida
an atau a k
menyentuh lantai,
apakah anak dapat
membungkuk
untuk memungut
mainan di lantai
dan kemudian
berdiri kembali
8.    Apakah anak Sosialisasi & Kemandir Y Tida
dapat ian a k
menunjukkan apa
yang
diinginkannya
tanpa menangis
atau merengek?
Jawab YA bila ia
menunjuk,
menarik atau
mengeluarkan
suara yang
menyenangkan
9.    Apakah anak Gerak Kasar Y Tida
dapat berjalan a k
disepanjang
ruangan tanpa
jatuh atau
terhuyung-
huyung?
10.  Apakah anak Gerak Halus Y Tida
dapat mengambil a k
benda kecil seperti
kacang, kismis,
atau potongan
biskuit dengan
menggunakan ibu
jari dan jari
telunjuk

C. ANALISIS DATA
Dx    : An. “...“ Umur … dengan tumbuh kembang meragukan.
Ds    : Data yang diperoleh melalui anamnesa
Do    : Data hasil pemeriksaan petugas kesehatan yang menunjang diagnosa.

D. PENATALAKSANAAN 
Implementasi yang dilaksanakan adalah mengacu pada intervensi yang telah dibuat
serta menyesuaikan dengan situasi dan kondisi pasien. Dilakukan untuk mengevaluasi
keefektifan dan keberhasilan dari asuhan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria
hasil.
ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SEHAT An A 17 BULAN
DI PUSKESMAS TENGGARANG

I.                   PENGKAJIAN
Tanggal   : 9 Maret 2021
Jam                  : 09.30 WIB
A.     DATA SUBYEKTIF
1.           Biodata
-        Anak
Nama anak                        : An. “A”
Tempat & tanggal lahir     : Bondowoso, 13 Oktober 2019
Usia                                   : 17 bulan
Jenis kelamin                     : Laki - laki
Anak ke                             : II
-        Orang Tua
Nama ibu               : Ny. “N”         Nama ayah      : Tn. “E”
Umur                     : 33 tahun        Umur               :  41 tahun
Agama                   : Islam             Agama             : Islam
Suku/ Bangsa        : Jawa              Suku/ Bangsa  : Jawa
Pendidikan             : SMEA           Pendidikan      : SMA
Pekerjaan               : IRT                Pekerjaan         : Swasta
Penghasilan           :  -                    Penghasilan     : Rp. 750.000,00/bln
Alamat                  : JTenggarang
2.      Alasan datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan tumbuh kembang anaknya
3.           Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada anaknya.
4.           Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah menderita penyakit menular maupun menurun. Ibu
mengatakan anaknya tidak pernah sakit parah sampai opname. Ibu mengatakan anaknya
pernah sakit pilek, batuk dan panas. Bila anak sakit ibu segera memeriksakan ke
puskesmas dan sembuh setelah minum obat dari puskesmas.
5.           Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan saat ini anaknya sehat, tidak sakit apapun.
6.           Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dari pihak keluarganya maupun suami tidak ada yang menderita penyakit
menular seperti penyakit kuning, TBC, dan penyakit typoid. Serta dalam keluarga tidak
ada yang menderita penyakit menurun seperti darah tinggi, kencing manis, jantung dan
tidak ada riwayat kembar.
7.           Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas
a.          Prenatal
Selama hamil kondisi ibu baik, pada bulan pertama kehamilan ibu mengalami mual
muntah tapi mulai menghilang seiring bertambahnya usia kehamilan. Ibu mendapat
vitamin, tambah darah dan kalk secara teratur dari Bidan. Ibu rutin memeriksakan
kehamilannya kebidan.
b.      Natal
Ibu mengatakan melahirkan secara SC saat usia kehamilnya 8 bulan karena KPD dan
letak lintang. Ibu melahirkan ditolong oleh dokter di RSU.
c.     Post Natal
Selama nifas tidak ada keluhan, ibu tidak demam. Ibu tidak mengalami perdarahan. Ibu
mengeluarkan darah nifas selama 40 hari. Bekas jahitan operasi baik, tidak ada infeksi.
d.      Neonatal
Ibu mengatakan dalam waktu beberapa jam melahirkan, bayinya sudah bisa berak dan
kencing. Tali pusat baik dan tidak terjadi perdarahan.
8.       Riwayat Imunisasi
Ibu mengatakan imunisasi anaknya lengkap.
9.      Pola Kebiasaan Sehari–Hari
a.       Nurtisi
Setiap hari makan 3-4 x sehari dengan komposisi nasi ± ½ centong dengan sayur dimakan
habis dan lauk pauk. Anak masih minum ASI ± 4-5 x sehari.
b.      Eliminasi
BAB : 1 x/hari
BAK : 5-7 x/hari
c.       Istirahat
Anak tidur siang ± 2-3 jam. Tidur malam ± 8-9 jam.
d.      Aktivitas
Anak suka bermain dengan temannya dan dengan saudaranya didalam rumah. Siang hari
kadang anak bermain tapi kadang tidak.
e.       Personal Hygiene
Anak mandi 2 x/hari, ganti baju tiap kali habis mandi, ganti celana dalam tiap kali
kotor/basah.
10.      Riwayat Psikososial dan Budaya
a.       Psikologi
Ibu tampak senang menerima kelahiran anaknya. Anak diasuh oleh ibu dan ayah.
b.      Sosial
Ibu mengatakan hubungan ibu dengan keluarga dan tetangga terjalin dengan baik juga
dengan petugas kesehatan juga terjalin dengan baik.
c.       Budaya
Dalam keluarga masih melakukan selamatan 7 bulanan, tidak ada budaya pantang
makanan, tidak pernah minum jamu, jika keluarga sakit selalu dibawa ke petugas
kesehatan.

B.      DATA OBYEKTIF
1.      Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum              : baik
Kesadaran                        : composmentis
Nadi                                 : 100 x / menit
Pernafasan                       : 34 x /menit
Suhu                                : 36,6oC
BB                                   : 7,1 kg
TB                                    : 79 cm
2.      Pemeriksaan Fisik
a.                   Inspeksi
Kepala             : Bentuk normal, rambut hitam, bersih
Muka               : Simetris, tidak pucat, tidak kuning.
Mata                : Simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva merah muda.
Hidung            : Bersih, tidak ada sekret
Gigi dan Mulut  : Bersih, tumbuh gigi susu, gigi tidak ada karies, lidah bersih
Leher               : Tidak terlihat adanya pembesaran pada kelenjar limfe, kelenjar tiroid, maupun
vena jugularis.
Dada               : Simetris, tidak tampak retraksi dada
 Abdomen       : Bentuk normal, tidak tampak pembesaran hepar
Genetalia         : Bersih, tidak ada pengeluaran sekret
Ekstremitas   : Atas        : simetris, gerak aktif , tidak ada polidaktil dan sidaktil
Bawah    : simetris, gerakan aktif, tidak ada polidaktil dan sidaktil

b.            Palpasi
Kepala             : Tidak teraba benjolan abnormal
Leher               : tidak teraba pembekakan kelenjar tyroid, kelenjar limfe maupun vena jugularis.
Abdomen        : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba benjolan abnormal.
Ekstremitas     :  Atas     : tidak oedem
Bawah : tidak oedem
c.                   Auskultasi
Abdomen           : Bising usus (+)
d.            Perkusi
Abdomen           : tidak kembung
e.                   Perhitungan Umur anak
Tanggal Test   : 9 Maret 2021
Tanggal Lahir : 10 Oktober 2019
Perhitungan umur sebagai berikut :           2021-3-9
                                                                  2019-10-10  _
                                                                    1 -   4 -  29  
Jadi An “A” berumur 1 Tahun 5 Bulan
3.      Pemeriksaan Penunjang
a.       Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
1.   Tanpa bantuan, Gerak Halus Y Tida
apakah anak dapat a k
mempertemukan dua
kubus kecil yang ia
pegang? Kerincingan
bertangkai dan tutup
panci tidak ikut
dinilai
2.   Apakah anak Gerak Kasar Y Tida
dapat jalan sendiri a k
atau jalan dengan
berpegangan ?
3.   Tanpa bantuan Sosialisasi & kemandirian Y Tida
apakah anak dapat a k
bertepuk tangan
atau melambai-
lambai? Jawab
tidak jika ia
membutuhkan
bantuan
4.   Apakah anak dapat Bicara & bahasa Y Tida
mengatakan “papa” a k
ketika ia
memanggil/melihat
ayahnya, atau
mengatakan
“mama” jika
memanggil/melihat
ibunya? Jawab YA
bila anak
mengatakan salah
satu diantaranya
5.   Dapatkah anak Gerak Kasar Y Tida
berdiri sendiri tanpa a k
berpegangan selama
kira-kira 5 detik
6.   Dapatkah anak Gerak Kasar Y Tida
berdiri sendiri tanpa a k
berpegangan selama
kira-kira 30 detik
atau lebih
7.   Tanpa berpeganga Gerak Kasar Y Tida
n atau menyentuh a k
lantai, apakah anak
dapat membungkuk
untuk memungut
mainan di lantai dan
kemudian berdiri
kembali
8.   Apakah anak dapat Sosialisasi & Kemandiria Y Tida
menunjukkan apa n a k
yang diinginkannya
tanpa menangis atau
merengek? Jawab
YA bila ia
menunjuk, menarik
atau mengeluarkan
suara yang
menyenangkan
9.   Apakah anak dapat Gerak Kasar Y Tida
berjalan a k
disepanjang
ruangan tanpa jatuh
atau terhuyung-
huyung?
10. Apakah anak dapat Gerak Halus Y Tida
mengambil benda a k
kecil seperti kacang,
kismis, atau
potongan biskuit
dengan
menggunakan ibu
jari dan jari telunjuk

C. ANALISIS DATA
Anak “A” Usia 17 bulan dengan Pemantauan Tumbuh Kembang

D. PENATALAKSANAAN
1.      Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan dengan menggunakan metode DDTK.
Hasil pemeriksaan pada orang tua anak yaitu dari hasil pemeriksaan dengan metode
DDTK dapat diketahui bahwa perkembangan anak sesuai dalam penilaian Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan
R/ Ibu mengetahui tentang perkembangan anaknya
2.      Jelaskan pada ibu tentang manfaat dari penilaian perkembangan dengan menggunakan
metode DDTK yang sangat diperlukan karena apabila ada keterlambatan perkembangan
dapat segera dikonsultasikan dan segera dapat dilakukan penanganan dengan cepat.
R/ DDTK merupakan metode skrining terhadap kelainan perkembangan tumbuh kembang
anak
3.      Motivasi orang tua untuk tetap memberikan nutrisi yang sesuai usia anak
R/ Gizi baik dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
4.      Motivasi orang tua untuk tetap melatih motorik kasar anak
R/ Latihan yang terus diberikan akan membantu merpercepat kemajuan perkembangan
anak
5.      Sarankan ibu untuk segera kontrol bila terdapat kelainan - kelainan dalam
perkembangannya
R/ Untuk deteksi dini adanya kelainan perkembangan
6.      Beritahu ibu tugas perkembangan selanjutnya
R/ Acuan untuk memberikan stimulus perkembangan
7.      Anjurkan ibu untuk menimbang BB anak setiap bulan di Posyandu terdekat
R/  BB merupakan monitor pertumbuhan anak

Anda mungkin juga menyukai