ASUHAN KEPERAWATAN
PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAM
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehamilan terbagi dalam tiga trimester. Trimester pertama adalah 12 minggu sejak hari pertama
wanita terakhir menstruasi. Bagi kebanyakan calon ibu, ini adalah masa-masa yang
menggembirakan, mendebarkan, sekaligus penuh keingintahuan. Begitu banyak perubahan pada diri
calon ibu sejak terjadinya konsepsi: janin berkembang pesat dan tubuh sang ibu juga mulai
menyesuaikan diri dengan kehamilan.
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar dinegara
berkembang dan dinegara miskin. Sekitar 25 – 50% kematian wanita usia subur disebabkan hal yang
berkaitan dengan kehamilan. World Heath Organization (WHO) memperkirakan lebih dari 585 000
ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin. Di Asia selatan wanita berkemungkinan 1 : 18
meninggal akibat kehamilan / persalinan selama kehidupan, Negara afrika 1 : 14 sedangkan di
Amerika Utara 1 : 6,366. Lebih dari 50% kematian di Negara berkembang sebenarnya dapat di cegah
dengan tehnologi yang ada serta biaya relatif rendah.
Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan eklamsi. Sekitar 5%
kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat kehamilan, misalnya penyakit jantung
dan infeksi kronis. Selain itu keadaan ibu sejak prahamil dapat berpengaruh terhadap kehamilannya.
Hal ini disebabkan rendahnya pengetahuan ibu tentang kehamilan. Penyebab tak langsung kematian
ibu antara lain adalah : anemia, Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan keadaan “4 terlalu” (terlalu
muda/ tua, sering dan banyak. Kematian ibu di Indonesia diwarnai oleh hal hal non teknis yang
masuk katagori penyebab mendasar seperti : rendahnya status wanita, ketidak berdayaannya dan
taraf pendidikan yang rendah.
Menurut Nell, ibu primigravida adalah seorang wanita yang pertama kali hamil. Selanjutnya menurut
Sastrowinoto bahwa kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan pertemuan antara sel telur (ovum)
dan sel mani (spermatozoa). Arti hamil atau kehamilan adalah suatu keadaan dalam seseorang
wanita mengandung sel telur dibuahi oleh sperma, sebagian tubuh ibu hamil tersebut mengadakan
keseimbangan untuk menyesuaikan diri dengan adanya individu tersebut. Kehamilan pertama
merupakan pengalaman baru yang dapat menjadi faktor yang menimbulkan stres bagi suami istri.
Beberapa stressor ada yang dapat diduga dam ada yang tidak dapat diduga atau tidak terantisipasi
misalnya komplikasi persalinan. Persulitan menurut adaptasi fisika, psikologis dan sosial dari kedua
pasangan .
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Amenore (tidak adanya menstruasi) Amenorea ini disebabkan karena konsepsi dan nidasi,
yang menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraff dan ovulasi. Oleh karena itu
sangat penting juga untuk mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir, agar kita dapat
menentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi (Wiknjosastro,
2008)
B. Mual (Nause) dan Muntah (Emesis)
Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan progesteron
menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan, sehingga menimbulkan mual
dan muntah terutama pagi hari yang sering disebut juga “morning sickness”. Umumya
terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih
fisiologik. Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut
“hiperemesis gravidarum” (Wiknjosastro, 2008).
C. Mengidam
Menginginkan makanan atau minuman tertentu , sering terjadi pada bulan- bulan pertama
akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan (Wiknjosastro, 2008).
D. Sering BAK Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan
oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh
karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa
timbul karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing
(Wiknjosastro, 2008).
E. Pingsan Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang menyebabkan
iskemia susunan saraf pusat yang menimbulkan sinkope atau pingsan. Sinkope atau pingsan
sering terjadi pada awal kehamilan dan sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat
ramai. Biasanya akan hilang setelah kehamilan 16 minggu (Wiknjosastro, 2008).
F. Mammae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan pengaruh estrogen dan
progesterone yang merangsang duktli dan alveoli di mamae. Glandula montgomeri tampak
lebih jelas ( Wiknjosastro, 2008 ).
G. Anoreksia (tidak nafsu makan) Pada bulan- bulan pertama, kadang terjadi anoreksia. Tetapi
setelah itu nafsu makan timbul kembali. Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian
makan untuk dua orang, sehingga kenaikan tidak sesuai dengan usia kehamilan
(Wiknjosastro, 2008 ).
I. Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan dahi
kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, yang dikenal sebagai kloasma
gravidarum. Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen
yang berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula line alba di garis tengah
abdomen menjadi lebih hitam (linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari
hormone kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit (Wiknjosastro,
2008).
J. Epulis Suatu hypertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada trimester satu
(Wiknjosastro, 2008 ).
K. Varises Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan terjadinya
penampakan pembuluh darah vena. Varises sering terjadi pada trimester terakhir dan
kadang-kadang merupakan gejala pertama kehamilan muda, pada multigravida di dapat
pada daerah genitalia eksterna Fossa poplitea, kaki dan betis. Penampakan pembuluh darah
ini dapat menghilang setelah persalinan (Wiknjosastro, 2008 ).
Berdasarkan pemeriksaan :
a. Terlihatnya embrio atau kantung kehamilan melalui USG pada 4-6 minggu sesudah
pembuahan
b. Denyut jantung janin ketika usia kehamilan 10-20 minggu. Didengar dengan stetoskop
leanec, alat kardiotokografi, alat dopler, atau dilihat dengan USG
c. Terasa gerak janin dalam rahim. pada primigravida bisa dirasakan ketika kehamilan berusia
18 minggu, sedangkan pada multigravida di usia 16 minggu. Terlihat atau teraba gerakan
janin dan bagian-bagian janin.
d. Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin.
e. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Pertama
Awal kehamilan anda ditandai berdasarkan menstruasi terakhir anda. Banyak perubahan fisik
yang akan anda alami selama trimester pertama (3 bulan pertama kehamilan). Periode ini juga
merupakan periode tumbuh kembang yang cepat bagi bayi anda.
1. Minggu ke – 1
Pertumbuhan dan perkembangan janin pada minggu I, dimulai oleh adanya konsepsi atau fertilisasi.
Perkembangan selanjutnya, zigot atau hasil konsepsi mengalami pembelahan dan akhirnya bernidasi
di endometrium yang telah disiapkan.
2. Minggu ke – 2
Setelah implantasi, terjadi perubahan pada bintik benih yang merupakan bagian blastokist, terlihat
adanya ruangan amnion dan yolk sac. Ruangan ini kelak menjadi besar dan meliputi seluruh embrio,
di dalam ruangan inilah embrio akan tumbuh. Sel-sel yang membatasi ruangan ini
dinamakan ectoderm. Pada waktu yang sama, timbul sebuah rongga lain dibawah ruangan amnion,
yaitu ruangan kuning telur. Sel-sel disekitar kuning telur dinamakan endoderm. selanjutnya timbul
lapisan lain diantara ectoderm dan endoderm yaitu mesoderm. Endoderm menjadi lebih tebal
membentuk procordal plate.
3. Minggu ke – 3
Selama minggu ketiga, hasil konsepsi tumbuh pesat yaitu berlangsung mulai hari ke 15 sampai
dengan 21. Pada masa ini terjadi diferensiasi sel-sel menjadi organ-organ tubuh sederhana, yaitu :
a. Ektoderm
Ektoderm membentuk jaringan tubuh paling luar seperti rambut, kuku, kulit dan sistem saraf seperti
otak, sumsum tulang belakang dan saraf motorik. Sel-sel saraf pada saat lahir berjumlah kurang lebih
100 juta. Selama kehamilan manusia, sel-sel baru tidak bertambah tetapi membesar sesuai
pertumbuhan tubuh.
b. Mesoderm
Sel-sel mesoderm akan membentuk otot, tulang, jaringan ikat, otot jantung, pembuluh darah dan
corpus, limpa ginjal dan genetalia.
c. Endoderm
Endoderm membentuk organ-organ tubuh bagian dalam seperti intertinum, paratiroid, tiroid, timus,
liver, pankreas, traktus respiratorius, saluran paringotimpani dan telinga tengah, kandung kencing,
uretra, genetalia laki-laki dan perempuan, kelenjar prostat, kelenjar vestibulum dan garis uterus.
pembentukan genetalia dan sistem urinarius dimulai dari penonjolan dan penebalan mesoderm yang
disebut urogenital ridge, dilanjutkan dengan migrasi sel-sel germinativum promodial dari
dinding yolk sac, dekat ventrikulum allantois.
4. Minggu ke – 4
Selama empat minggu, embrio tumbuh dan bertambah panjang 3,5 cm dan berat kira-kira 5 mg.
Perpanjangan embrio kearah atas menjadi kepala, ke arah bawah menjadi ekor dan ke arah samping
menjadi tubula. Penutupan saluran pernapasan mulai terjadi di daerah atas bawah oksiput.
Pericardial jantung membesar karena mengangkatnya kepala, pertumbuhan laringotracheal dan
paru-paru menjadi sistem pernapasan. Mandibula dan maxilla menjadi rahang yang terpisah,
rudimeter mata, telinga dan hidung menjadi terpisah. Sistem peredaran darah sederahana mulai
ternbentuk dan jantung mulai berdetak, lambung, liver dan pankreas, tiroid dan kelenjar timus mulai
berkembang, plasenta tumbuh sempurna.
5. Minggu ke – 5
Pada pertengahan kehamilan, janin diukur dengan ukuran kepala bokong (CRL). Sebelum
pertengahan kehamilan janin diukur dengan ukuran bokong tumit (CHL). Panjang CRL dari 4 mm
menjadi 8 mm dan beratnya dari 5 mg menjadi 50 mg. Pertumbuhan kepala lebih cepat dari
pertumbuhan badan, sehingga embrio melengkung dan membentuk huruf C. Permulaan bentuk kaki
dan tangan berupa benjolan.
6. Minggu ke – 6
Kepala terlihatlebih besar dari leher dan melengkung melampaui jantung. Posisi mata, hidung dan
mulut jelas. Kaki atas dan bawah mulai dapat diidentifikasi dan telapak tangan berkembang menjadi
jari-jari. Pertumbuhan berupa alat kelamin testis mulai terjadi, sedangkang ovarium terjadi lebih
lambat dibanding testis. Hemisfer serebral terlihat lebih cepat membesar seperti kepala. Posisi mata
pindah, dari lateral ke arah frontal sesuai dengan perpanjangan muka. Tonjolan berupa jantung dan
liver ke arah dinding ventral lebih dahulu, karena memiliki fungsi vital bagi embrio, tali pusat
mengecil. Bentuk lengan atas dan bawah, tungkai atas dan bawah menjadi jelas. Jari-jari terus
berkembang pada hari ke 40-50.
7. Minggu ke – 7
Jantung sudah terbentuk lengkap. Saraf dan otot bekerja bersamaan untuk pertama kalinya. Bayi
mempunyai refleks dan bergerak spontan. Bayi mulai menendang dan berenang di dalam rahim,
walau ibu belum mampu merasakannya. Pada akhir minggu ini, otak akan terbentuk lengkap. Dalam
minggu ketujuh, rangka mulai tersebar keseluruh tubuh dan tulang-tulang mencapai bentuk yang
kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu kedelapan, otot-otot menempati posisinya
di sekeliling bentukan tulang.
8. Minggu ke – 8
Selama akhir periode ini embrio telah menunjukkan bentuk dan ciri-ciri manusia, hemisfer serebral
tumbuh pesat, dimana besarnya mencapai 50% dari massa embrio. Letak wajah setengah bagian
bawah dari kepala dan mata terus berpindah ke arah frontal. Alis mata mulai berkembang. jari-jari
memanjang dan dapat dibedakan pada akhir minggu kedelapan. Perbedaan jenis kelamin bagian luar
bisa dilihat oleh mata yang sudah terlatih, mulai pemeriksaan anatomic dan histology kelenjar
kelamin, namun masih membingungkan. Pertumbuhan alat kelamin dipengaruhi oleh hormon-
hormon yang dikeluarkan oelh kelenjar kelamin, obat-oabatan, radiasi dan gizi ibu hamil. Alat
kelamin perempuan dibentuk dari duktus Mulleri, sedangkan alat kelamin laki-laki dibentuk dari
sistem duktus Wolfii.
9. Minggu ke 9 – 12
Pada usia 9 minggu, kepala terlihat lebih besar, wajah tampak secara garis besar, perbandingan
ukuran tungkai atas sudah mencapai proporsi normal. Tungkai bawah berkembang labih panjang.
Genetalia eksterna perempuan dan laki-laki terlihat sama pada minggu ke-9, tetapi mencapai
maturitas, sempurna dan dapat dibedakan pada minggu ke-12. Sel-sel darah merah mulai diproduksi
oleh liver selama minggu awal dan fungsinya diambil alih oleh splenn selama minggu ke-12. Panjang
janin sekitar 7-9 cm.
2. Sistem Reproduksi
a. Uterus
Pada minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti buah avokad. Seiring
dengan perkembangan kehamilan, daerah fundus dan korpus akan membulat dan akan menjadi
bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu.
b. Serviks Uteri
Pada trimester pertama kehamilan, berkas kolagen menjadi kurang kuat terbungkus. Hal ini terjadi
akibat penurunan konsentrasi kolagen secara keseluruhan. Dengan sel-sel otot polos dan jaringan
elatis, serabut kolagaen bersatu dengan arah pararel terhadap sesamanya sehingga serviks menjadi
lunak pada dinding kondisi tidak hamil, tetapi tetap mampu mempertahankan kehamilan.
c. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luterum graviditatum, korpus luteum graviditatis
berdiameter kira-kira 3 cm, kemudian korpus luteum mengecil setelah plasenta terbentuk. Korpus
luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan prostegeron. Proses ovulasi selama kehamilan akan
terhenti dan kematangan volikel baru ditunda, hanya satu korpus luteum yang dpat ditemukan oleh
ovarium. Volikel ini akan befuksi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan
berepran sebagai penghasil progesteron dalam jumlah yang relatif minimal dengan korpus luteum
gravidarum akan meneruskan funsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16
minggu.
d. Payudara
Payudara akan membesar dang tegang akibat hormon somatomamotropin,estrogen dan
progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan asi. Estrogen menimbulkan hipertropik sistem
saluran, sedangkan prgesteron menambah sel-sel asinus pada payudara.
Somamotropin mempengaruhi [ertumbuhan sel-sel asinus dan menimbulkan perubahan dalam sel-
sel sehingga terjadi pembuatan kasien. Dengan demikian payudara di persiapakan untuk laktasi.
Disamping itu perubahan progesteron dan somatomatropin terbentuk lemak di sekitar alveolua-
alveolus, sehingga payudara menjadi besar. Papilia mamae akan membesar, lebih tegang dan
tambah lebih hitam, seperti seluruh areole mamae karena hiperpigmentasi. Lemak yang muncul di
aerola primer disebut lemak tuberkel montgomery. Grandula montgomery tampak lebih jelas
menonjol di permukaan aerola mamae.
3. Sistem Endokrin
1. Hormon Plasenta
Sekresi hormon plasenta dan HCG dari plasenta janin mengubah organ endokrin secara langsung.
Peningkatan kadar estrogen menyebabkan produksi globulin meningkat dan menekan produksi
tiroksin, kortikosteroid dan steroid, dan akibatnya plasma yang mengandung hormon-hormon ini
akan meningkat jumlahnya. Tetapi kadar hormon bebas tidak mengalami peningkatan yang besar.
2. Kelenjar Hipofisis
Berat kelenjar hipofise anterior meningkat antara 30%-50%, yang menyebabkan perempuan hamil
menderita pusing. Sekresi prolaktin, hormon adrenokortikotropik, hormon tirotropik dan melanocyt
stimulating hormon meningkat.
3. Kelenjar Tiroid
Dalam masa kehamilan, normalnya ukuran kelenjar tiroid akan mengalami pembesaran kira-kira 13%
akibat adanya hiperplasi dari jaringan glandula dan peningkatan vaskularitas. Secara fisiologis akan
terjadi peningkatan ambilan iodine sebagai kompensasi kebutuhan ginjal terhadap iodine yang
meningkatkan laju filtrasi glomerolus.
4. Kelenjar Adrenal
Karena dirangsang oleh hormon estrogen, kelenjar adrenal memproduksi lebih banyak kortisol
plasma bebas dan juga kortikosteroid, termasuk ACTH, dan ini terjadi sejak usia 12 minggu hingga
masa aterm. Karena kortisol bebas menekan produksi ACTH, disimpulkan adanya gangguan
mekanisme feed-back. Diperkirakan kortisol bebas yang meningkat mempunyai efek yang
berlawanan terhadap insulin. Dengan meningkatkan kadar glukosa dalam darah, adanya asam lemak
dan produksi glikogen serta menurunnya tingkat penyebaran glukosa oleh otot dan lemak, dapat
membuat kebutuhan fetus akan glukosa terpenuhi.
4. Sistem Kekebalan
HCG mampu menurunkan respon imun pada perempuan hamil. Selain itu, kadar Ig G, Ig A dan Ig M
serum menurun mulai dari minggu ke-10 kehamilan hingga mencapai kadar terendah pada minggu
ke-30 dan tetap berada pada kadar ini, hingga aterm.
5. Sistem Perkemihan
Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat pengaruh estrogen dan
progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat sampai 60%-150%. Dinding
saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin
hidronefrosis sementara. Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun
namun hal ini dianggap normal.
6. Sistem Pencernaan
Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah, selain itu terjadi juga
perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar / perasaan ingin
makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung. Pada keadaan patologik tertentu
dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari (hiperemesis gravidarum).
7. Sistem Musculoskeletal
Estrogen dan relaksasi memberi efek maksimal pada relaksasi otot dan ligamen pelvic pada akhir
kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan kemampuannya dalam
menguatkan posisi janin di akhir kehamilan dan saat kelahiran.
8. Sistem Kardiovaskuler
Meningkatnya beban kerja jantung menyebabkan otot jantung mengalami hipertrofi, terutama
ventrikel kiri sebagai pengatur pembesaran jantung. pembesaran uterus menekan jantung ke atas
dan kiri. Pembuluh jantung yang kuat membantu jantung mengalirkan darah keluar jantung ke
bagian atas tubuh, juga menghasilkan elektrokardiografi dan radiografi yang perubahannya sama
dengan iskemik oada kelainan jantung. Perlu diperhatikan juga jantung pada perempuan hamil
normal. Suara sistolik jantung dan murmur yang berubah adalah normal.
9. Sistem Integumen
Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan berupa
hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba (-> linea grisea), striae
lividae pada perut, dsb.
10. Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan karbohidrat
meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui). Kebutuhan protein 1
g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat sampai 300
g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan sampai
kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan. Khusus untuk metabolisme karbohidrat,
pada kehamilan normal, terjadi kadar glukosa plasma ibu yang lebih rendah secara bermakna karena
:
1. ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat
2.produksi glukosa dari hati menurun
3. produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
4. aktifitas ekskresi ginjal meningkat
5. efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2 plasenta lainnya, hormon2
ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).
Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga peningkatan
aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.
4. Tahap Akhir (perjanjian)
Meskipun ia sudah cukup stabil dalam menerima perannya, namun ia tetap mengadakan
“perjanjian” dengan dirinya sendiri untuk sedapat mungkin “menepati janji” mengenai kesepakatan-
kesepakatan internal yang telah ia buat berkaitan dengan apa yang akan ia perankan sejak saat ini
sampai bayinya lahir kelak.
Selama kehamilan banyak wanita yang mengalami perasaan – perasaan : marah, tertekan, bersalah,
bingung, was – was, kesal, pilu dan khawatir. Hal ini biasanya ditandai dengan gejala – gejala :
Apabila kondisi - kondisi ini terjadi secara beruntun sedikitnya selama 2 minggu maka akan
menimbulkan kondisi psikologis yang bermasalah yang sifatnya memerlukan adanya pengobatan.
1. Oksigen
Meningkatnya jumlah progesteron selama kehamilan memengaruhi pusat pernafaasan,
CO2 menurun dan O2 meningkat akan bermanaat bagi janin. Kehamilan menyebabkan
hiperventilasi, dimana keadaan CO2 menurun.
2. Nutrisi
Kalori 200 gr/dL, Protein 30 gr/hari untuk pertumbuhan dan perkembangan bulan kehamilan serta
kenaikan protein plasma dan HB ibu hamil. Kenaikan berat badan antara 6-19 kg dan sebelum 20
minggu adaln 2 kg/bulan
3. Personal Hygiene
Harus selalu dijaga selama kehamilan, mandi untuk perawata kulit, karena funsi ekskresi meningkat
(Keringat). Kebersiahan payudara harus dijaga menggunakan minyak telon kemudian dibilas denga
air bersih
4. Eliminasi
Pada trimester 1 ibu cenderung BAK karena rahim membesar dan menekan kandung kemih sehingga
sering BAK. Pengaruh progesterone, gerakan peristaltik usus menurun sehingga terjadi konstipasi.
5. Seksual
Libido menurun karena sering mual dan muntah
6. Periksa kehamilan
Pada trimester 1 dijadwalkan untuk kunjungan ulang denga interval 4 minggu.
7. Istirahat/tidur
Ibu hamil dianjurkan menentuka pola istirahat dengan baik guna menunjang kesehatan ibu dan
janin.
8. Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang bisa
menyebabkan kematian ibu dan janin.
1. Perdarahan Pervaginam
Penanganan : Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan ibu termasuk tanda-tanda vital (tekana
darah, nadi, pernafasan, temperature)
2. Hiperemesis Gravidarum
Penanganan : Hindari makan yang sulit dicerna dan berlemak.
Komplikasi : Jika muntuah terus menerus biasa terjadi kerusakan hati, komplikasi lain perdarahan
pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika muntah.
3. Mola
Penanganan : jika diagnosis kehamilan mola ditegakkan, lakukan evaluasi uterus, dan lakukan
evakuasi jaringan mola dan berikan infuse.
4. Sakit kepala hebat
Penanganan : jika ibu tidak sadar/kejang segera mobilisasi tenaga yang ada dan siapkan fasilitas
tindakan gawat darurat
5. Penglihatan kabur
Penanganan : : jika ibu tidak sadar/kejang segera mobilisasi tenaga yang ada dan siapkan fasilitas
tindakan gawat darurat
6. Odema pada wajah, kaki, dan tangan
Penanganan : istirahat yang cukup dan tingkatkan makanan yang mengandung protein dan kurangi
makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak
7. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh memburuknya keadaan dan terjdi gejala-gejala sakit kepala,
mual, dan nyeri uluh hati
8. Demam
Ibu hamil dengan suhu lebih dari 38 0C merupakan masalah gejala infeksi dalam kehamilan.
Penanganan : Istirahat yang cukup, minum air putih yang banyak, dan kompres untuk menurunkan
suhu.
I. Pemeriksaan Diagnostik
A. Pengkajian
1) Riwayat Obstetri
Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya agar perawat dapat
menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan-sekarang. Riwayat Obstetri meliputi hal-hal di
bawali ini :
a. Gravida, para-abortus, dan anak hidup (GPAH).
b. Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi.
c. Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan penolong persalinan.
d. Jenis anestesi dan kesulitan persalinan.
e. Komplikasi maternal seperti diabetes, hiperlensi, infeksi, dan perdarahan.
f. Komplikasi pada bayi.
g. Rencana menyusui bayi.
2) Riwayat Kontrasepsi
Beberapa bentuk konirasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau keduanya.
Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didlapatkan pada saat kunjungan pertama.
Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut.
4) Riwayat Kesehatan
5) Riwayat keluarga
Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan dengan masalah genetik,
penyakit kronis, dan infeksi. Penggunaan obat-obatan seperti kokain dan alkohol akan berpengaruh
pada kemampuan keluarga untuk menghadapi kehamilan dan persalinan. Rokok yang digunakan
oleh ayah akan berpengaruh pada ibu dan janin, terulama risiko mengalami komplikasi. Pernapasan
akibat sebagai perokok pasif. Golongan darah dan tipe Rhesus ayah penting jika ibu dengan Rh
negatif dan kemungkinan inkompabilitas darah dapat terjadi.
Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda Vital
a. Tekanan darah
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi akan memengaruhi tekanan
darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan darah diukur pada posisi duduk dengan lengan sejajar
posisi jantung. Pendokumentasian perlu dicatat posisi dan tekanan darah yang didapatkan.
Nadi
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit. Takikardi bisa terjadi pada keadaan cemas,
hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa selama satu menit penuh untuk dapat menentukan
keteraturan detak jantung. Nadi diperiksa untuk menentukan masalah sirkulasi tungkai, nadi
seharusnya sama kuat dan teratur.
Pernapasan
Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali per menit. Takipnea terjadi karena
adanya infeksi pernapasan atau penyakit jantung. Suara napas hams sama bilateral, ekspansi paru
simetris, dan lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.
Suhu
Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6°C. Peningkatan suhu menandakan terjadi infeksi dan
membutuhkan perawatan medis.
2. Sistem Kardiovaskuler
a. Bendungan vena
Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi terhadap bendungan vena, yang bisa
berkembang menjadi varises. Bendungan vena biasanya terjadi pada tungkai, vulva, dan rektum.
b. Edema
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada ekstremitas akibat perpindahan
cairan intravaskular ke ruang intertisial. Ketika dilakukan penekanan dengan jari atau jempol
menyebabkan terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut pitting edema. Edema pada tangan dan
wajah memerlukan pemeriksaan lanjut karena merupakan tanda dari hipertensi pada kehamilan.
3. Sistem Muskuloskeletal
a. Postur
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan. Keadaan ini mengakibatkan
regangan pada otot punggung dan tungkai.
b. Tinggi dan berat badan
Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk dapat menentukan kenaikan
berat badan selama kehamilan. Berat badan sebelum konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan
kurang dari 150 cm ibu berisiko melahirkan bayi prematur dan berat badan lahir rendah. Berat
badan sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat menyebabkan diabetes pada kehamilan, hipertensi
pada kehamilan, persalinan seksio caesarea, dan infeksi postpartum.
c. Pengukuran pelviks
Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan diameternya yang berguna untuk
persalinan per vaginam.
d. Abdomen
Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi fundus diukur jika fundus bisa dipalpasi
diatas simfisis pubis. Kandung kemih harus dikosongkan sebelum pemeriksaan dilakukan untuk
menetukan keakuratannya. Pengukuran metode Mc Donald dengan posisi ibu berbaring.
4. Sistem Neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki tanda dan gejala yang
mengindikasikan adanya masalah. Pemeriksaan refleks tendon sebaiknya dilakukan karena
hiperefleksi menandakan adanya komplikasi kehamilan.
5. Sistem Integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan anemis, jaundice menandakan
gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti cloasma gravidarum, serta linea nigra berkaitan
dengan kehamilan dan strie perlu dicatat. Penampang kuku berwarna merah muda menandakan
pengisian kapiler baik.
6. Sistem GI
a. Mulut
Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas dari ulserasi, gusi berwarna
kemerahan, serta edema akibat efek peningkatan estrogen yang menyebabkan hiperplasia. Gigi
terawat dengan baik, ibu dapat dianjurkan ke dokter gigi secara teratur karena penyakit periodontal
menyebabkan infeksi yang memicu terjadinya persalinan prematur. Trimester kedua lebih nyaman
bagi ibu untuk melakukan perawatan gigi.
b. Usus
Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman untuk ibu hamil. Bising usus bisa
berkurang karena efek progesteron pada otot polos, sehingga menyebabkan konstipasi. Peningkatan
bising usus terjadi bila menderita diare.
B. Diagnosa Keperawatan
C. Rencana Intervensi
KH :
Mengidentifikasi dasar yang mengakibatkan kelekahan dan area kontrol individu
Memodifikasi gaya hidup untuk memenuhi perubahan kebutuhan/tingkat energi
Melaporkan adanya peningkatan energi
INTERVENSI RASIONAL
Anjurkan tidur siang 1 – 2 jam dan tidur malam Untuk memenuhi kebutuhaan metabolik yang
8 jam. berkenan dengan pertumbuhan jaringan
ibu/janin.
Tentukan siklus tidur bangun yang normal dan Membantu menyusun prioritas yang realistic
komitmen terhadap pekerjaan, keluarga, dan waktu untuk menguji komitmen. Klien
komunitas dan diri sendiri. perlu membuat penilaian seperti perubahan
shift kerja untuk mengatasi mual pagi hari atau
istirahat yang banyak dsb.
Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zat Fe dalam Kadar Hb rendah, mengakibatkan kelelahan
tubuh, anjurkan mengkonsumsi zat Fe sesuai lebih besar karena penurunan jumlah
indikasi. pembawa oksigen.
2. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan nafsu makan,
mual/muntah, keuangan yang tidak mencukupi, tidak mengenal peningkatan
metabolik/nutrisi.
Tujuan : Dalam waktu 3 x 24 jam setelah dilakukan tindakan keperawatan, kebutuhan
nutrisi klien terpenuhi.
KH :
Menjelaskan komponen diit seimbang prenatal.
Memberi makanan yang mengandung vitamin, mineral dan besi
Mengikuti diet yang dianjurkan
Mengkonsumsi vitamin/suplemen zat besi, Menunjukan penambahan berat badan
yang sesuai(minimal 1,5 kg pada akhir trimester pertama)
INTERVENSI RASIONAL
Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan Kesejateraan janin-ibu tergantung pada nutrisi
nutrisi dulu atau sekarang dengan ibu selama kehamilan
menggunakan batasan 24 jam.
Dapatkan riwayat kesehatan; catat usia Remaja cenderung malnutrisi/anemia, dan lansia
(kurang dari 17 tahun, lebih dari 35 tahun). cenderung obesitas/diabetes gestasional.
Perhatikan adanya pika/ngidam. Kaji pilihan Memakan bahan bukan makanan pada kehamilan
bahan bukan makanan dan tingkat motivasi karena kebutuhan psikologis, fenomena budaya,
untuk memakannya respon terhadap lapar dan atau respon tubuh
terhadap kebutuhan tubuh
KH :
INTERVENSI RASIONAL
Kaji suhu dan perubahan kulit, membran Indikator dalam membantu mengevaluasi
mukosa, tensi, BJ urine dan output/input. kebutuhan hidrasi
INTERVENSI RASIONAL
Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar terhadap Mendorong klien menyusun prioritas termasuk
keluarga/pekerjaan waktu untuk istirahat