Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN SD

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hj. Aslamiah, M.Pd, Ph.D / Yayuk Hartini, M.Pd
Nama : khairullah
Kelas : 5A PGSD
NIM : 1810125310046
Awali dengan berdoá, jawablah dengan teliti dan cermat!
1. Sehubungan dengan usaha untuk mengoptimalkan afektif, kognitif dan psikomotor
siswa, menurut pendapat kalian, apa yang harus dilakukan oleh para guru agar
dapat merencanakan pembelajaran yang benar-benar ideal?
JAWAB: yaitu guru harus Dalam merancang pembelajaran, tugas pertama dari seorang
guru adalah merumuskan tujuan pembelajaran khusus beserta materi pelajarannya. Sebab
tujuan umum (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) dari pembelajaran sudah
dirumuskan oleh para pengembang kurikulum. Dalam merusmuskan tujuan pembelajaran
ada 3 aspek penting yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Kognitif: tujuan pembelajaran berkaitan dengan aspek intelektual siswa, melalui
penguasaan pengetahuan dan informasi mengenai data dan fakta, konsep, generalisasi,
dan prinsip. Semakin kuat seseorang dalam menguasai pengetahuan dan informasi, maka
semakin mudah seseorang dalam melaksanakan aktivitas belajar.
Afektif: domain yang berhubungan dengan penerimaan dan apresiasi seseorang terhadap
suatu hal dan perkembagan mental yang ada dalam diri seseorang.
Psikomotor: domain yang menggambarkan kemampuan dan ketrampilan seseorang yang
dapat dilihat dari unjuk kerja atau performance yang berupa ketrampilan fisik dan
ketrampilan non fisik. Ketrampilan fisik adalah ketrampilan seseorang untuk
mengerjakan sesuatu dengan menggunakan oto, sedangkan ketrampilan nonfisik adalah
ketrampilan seseorang dalam menggunakan otak sebagai alat utama dalam mengerjakan
dan memecahkan suatu permasalahan.
Selanjutnya yaitu Memilih pengalaman belajar, Belajar bukan hanya sekedar
mencatat dan menghafal, akan tetapi proses berpengalaman, sehingga siswa harus
didorong secara aktif untuk melakukan kegiatan tertentu, mencari dan menemukan
sendiri fakta. Ada kalanya proses pembelajaran juga dilakukan dengan simulasi dan
dramatisasi. Tujuan yang hendak dicapai tidak hanya sekedar untuk mengingat, tapi juga
menghayati suatu peran tertentu yang berkaitan dengan perkembangan mental dan emosi
siswa. Ada kalanya siswa juga diberi kesempatan untuk belajar secara berkelompok yang
memberikan pengalaman pada siswa untuk mampu bersosialisasi dengan orang lain.
Selanjutnya Menentukan kegiatan belajar mengajar yang sesuai pada dasarnya dapat
dirancang melalui pendekatan kelompok atau pendekatan individual. Pendekatan
kelompok adalah pembelajaran yang dirancang dengan menggunakan pendekatan
klasikal, yakni pembelajaran di mana setiap siswa belajar secara berkelompok baik
kelompok besar maupun kelompok kecil. Pembelajaran Pembelajaran individual adalah
pembelajaran di mana siswa belajar secara mandiri melalui bahan ajar yang dirancang
demikian sehingga siswa dapat belajar menurut kecepatan dan kemampuan masing-
masing.
Selanjutnya Menentukan Orang yang terlibat dalam proses pembelajaran, Orang-orang
yang akan terlibat dalam proses pembelajaran dan berperan sebagai sumber belajar
meliputi instruktur atau guru, dan tenaga profesional. Peran guru dalam proses
pembelajaran adalah sebagai pengelola pembelajaran. Agar guru dapat melaksanakan
fungsi dan tugasnya secara maksimal, maka guru harus memiliki kemampuan untuk
berbicara dang berkomunikasi dengan menggunakan berbagai media. Selain itu, guru
juga berperan sebagai pengatur lingkungan belajar yang memberikan pengalaman belajar
yang memadai bagi siswa. Guru dituntut untuk dapat mendesain dan mengatur
lingkungan agar siswa dapat belajar dngan penuh semangat sesuai dengan gaya
belajarnya masing-masing.
Selanjutnya memilih bahan dan alat, Penentuan bahan dan alat dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut yaitu keberagaman kemampuan intelektual
siswa, jumlah dan keberagaman tujuan pembelajaran khusus yang harus dicapai siswa,
tipe-tipe media yang diproduksi dan digunakan secara khusus, berbagai alternatif
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran, bahan dan alat yang dapat
dimanfaatkan, fasilitas fisik yang tersedia
Selanjutnya Perencanaan evaluasi dan pengembangan, merupakan faktor penting dalam
perencanaan pembelajaran, sebab dengan evaluasi akan dapat dilihat keberhasilan
pengelolaan pembelajaran dan keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
2. Jelaskan secara rinci komponen-komponen penilaian yang terdapat dalam kurikulum
2013!
A. Penilaian sikap
Penilaian sikap dimaksudkan sebagai penilaian terhadap perilaku peserta didik dalam
proses pembelajaran kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler, yang meliputi sikap
spiritual dan sosial. Penilaian sikap memiliki karakteristik yang berbeda dari
penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga teknik penilaian yang digunakan
juga berbeda. Dalam hal ini, penilaian sikap lebih ditujukan untuk membina perilaku
sesuai budipekerti dalam rangka pembentukan karakter peserta didik sesuai dengan
proses pembelajaran.
a. Sikap spritual
Penilaian sikap spiritual (KI-1), antara lain: (1) ketaatan beribadah; (2)
berperilaku syukur; (3) berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan; dan (4)
toleransi dalam beribadah. Sikap spiritual tersebut dapat ditambah sesuai
karakteristik satuan pendidikan.
b. Sikap sosial
Penilaian sikap sosial (KI-2) meliputi: (1) jujur yaitu perilaku yang didasarkan
pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan; (2) disiplin yaitu tindakan yang menunjukkan
perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan; (3) tanggung
jawab yaitu sikap dan perilaku peserta didik untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan, negara, dan Tuhan Yang Maha Esa;(4)
santunyaitu perilaku hormat pada orang lain dengan bahasa yang baik; (5) peduli
yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain
atau masyarakat yang membutuhkan; dan (6) percaya diri yaitu suatu keyakinan
atas kemampuannya sendiri untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Sikap sosial
tersebut dapat ditambah oleh satuan pendidikan sesuai kebutuhan.

B. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan cara mengukur penguasaan peserta didik
yang mencakup pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam berbagai
tingkatan proses berpikir. Penilaian dalam proses pembelajaran berfungsi sebagai alat
untuk mendeteksi kesulitan belajar (assesment as learning), penilaian sebagai proses
pembelajaran (assessment for learning), dan penilaian sebagai alat untuk mengukur
pencapaian dalam proses pembelajaran (assessment of learning).Melalui penilaian
tersebut diharapkan peserta didik dapat menguasai kompetensi yang diharapkan.
Untuk itu, digunakan teknik penilaian yang bervariasi sesuai dengan kompetensi
yang akan dinilai, yaitu tes tulis, lisan, dan penugasan.Prosedur penilaian
pengetahuan dimulai dari penyusunan perencanaan, pengembangan instrumen
penilaian, pelaksanaan penilaian, pengolahan, dan pelaporan, serta pemanfaatan hasil
penilaian.
a. Tes tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawabannya secara tertulis, berupa pilihan
ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian
b. Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan, perintah, kuis yang diberikan pendidik
secara lisan dan peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara lisan. Jawaban
tes lisan dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf.Tes lisan bertujuan
menumbuhkan sikap berani berpendapat, menegecek penguasaan pengetahuan
untuk perbaikan pembelajaran, percaya diri, dan kemampuan berkomunikasi
secara efektif. Dengan demikian, tes lisan dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Tes lisan juga dapat digunakan untuk melihat
ketertarikan siswa terhadap materi yang diajarkan dan motivasi siswa dalam
belajar
c. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada siswa untuk mengukur dan/atau
memfasilitasi siswa memperoleh atau meningkatkan pengetahuan. Penugasan
yang berfungsi untuk penilaian dilakukan setelah proses pembelajaran
(assessment of learning). Sedangkan penugasan sebagai metode penugasan
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan yang diberikan sebelum dan/atau
selama proses pembelajaran (assessment for learning). Tugas dapat dikerjakan
baik secara individu maupun kelompok sesuai karakteristik tugas yang diberikan,
yang dilakukan di sekolah, di rumah, dan di luar sekolah.
C. Penilaiam Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan dengan mengidentifikasi karateristik kompetensi
dasar aspek keterampilan untuk menentukan teknik penilaian yang sesuai. Tidak
semua kompetensi dasar dapat diukur dengan penilaian kinerja, penilaian proyek,
atau portofolio. Penentuan teknik penilaian didasarkan pada karakteristik kompetensi
keterampilan yang hendak diukur. Penilaian keterampilan dimaksudkan untuk
mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dapat digunakan untuk mengenal
dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan sesungguhnya (dunia nyata). Penilaian
keterampilan menggunakan angka dengan rentangskor 0 sampai dengan 100 dan
deskripsi
a. Penilaian kinerja
Penilaian kinerja merupakan penilaian yang meminta peserta didik untuk
melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya dengan mengaplikasikan
atau mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Pada
penilaian kinerja, penekanan penilaiannya dapat dilakukan pada proses atau
produk. Penilaian kinerja yang menekankan pada produk disebut penilaian
produk, sedangkan penilaian kinerja yang menekankan pada proses disebut
penilaian praktik (praktik).Penilaian praktik, misalnya; memainkan alat musik,
melakukan pengamatan suatu obyek dengan menggunakan mikroskop, menyanyi,
bermain peran, menari, dan sebagainya. Penilaian produk, misalnya: poster,
kerajinan, puisi, dan sebagainya.
b. Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa rangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pengolahan, penyajian data, dan pelaporan. Penilaian proyek dapat digunakan
untuk mengetahui pemahaman, kemampuan pengumpulan data, kemampuan
mengaplikasikan, kemampuan inovasi dan kreativitas serta kemampuan
menginformasikan peserta didik pada muatan tertentu secara jelas
c. Portofolio
Portofolio dapat berupa kumpulan dokumen dan teknik penilaian. Portofolio
sebagai dokumen merupakan kumpulan dokumen yang berisi hasil penilaian
prestasi belajar, penghargaan, karya peserta didik dalam bidang tertentu yang
bersifat reflektif-integratif dalam kurun waktu tertentu. Pada akhir
periode,portofolio tersebut diserahkan kepada guru pada kelas berikutnya dan
orang tua sebagai bukti otentik perkembangan peserta didik
3. Dalam pembelajaran daring/luring dan kombinasi di masa pandemic covid19,
bagaimanakah cara merencanakan dan mengimplementasikan pembelajaran yang
bermutu dan penilaian yang tetap autentik meskipun tidak dilakukan pembelajaran tatap
muka.
JAWAB: Cara merencanakan dan mengimplementasi pembelajar yang harus dilakukan
dimasa pandemic covid-19 ialah dengan merancang kegiatan belajar mengajar yang
sesuai dengan kondisi peserta didik. Implementasi kegiatan belajar mengajar harus
dengan proses yang menyenangkan agar peserta didik tidak merasa bosan. Kegiatan
belajar mengajar dilaksanakan menggunakan media pembelajaran yang bersifat
menghibur agar focus peserta didik dalam pembelajaran tetap stabil dan peserta didik
tetap senang dan semangat untuk mengikuti pembelajaran, dengan begitu kegiatan belajar
mengajar akan bermutu dan peserta didik akan mendapatkan proses belajar yang
bermakna dengan pengalaman yang baru. Penilaian dapat dilakukan dengan melihat
respon peserta didik saat kegiatan belajar mengajar dan dapat dilihat dari tugas yang kita
berikan
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan asesmen diagnostic, dan seberapa jauh asesmen
diagnostic mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa?
JAWAB: Asesmen Diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk
mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik, sehingga pembelajaran
dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik. Peserta Didik yang
perkembangan atau hasil belajarnya paling tertinggal berdasarkan hasil Asesmen
Diagnostik, diberikan pendampingan belajar secara afirmatif. Pelaksanaan penilaian
semacam ini biasanya bertujuan untuk keperluan bimbingan belajar, pengajaran remedial,
menemukan kasus-kasus dan lain-lain. Soal-soalnya disusun sedemikian rupa agar dapat
ditemukan jenis kesulitan belajar yang dihadapi oleh para siswa. Tes diagnostik
dilakukan guru sebagai langkah awal dalam menentukan dimana proses belajar mengajar
telah atau belum dikuasai. Di dalam penggunaannya tes diagnostik berusaha mengungkap
karakteristik dan kesulitan apa yang ada dalam pembelajaran sehingga dapat dilakukan
upaya untuk mengambil keputusan dalam mencari jalan pemecahan. Keputusan
melakukan tes diagnostik sebelum pelajaran dimulai pada peserta didik yakni dengan
melakukan tes diagnostik pada saat sebelum pembelajaran guru dapat mengambil sikap
perlu tidaknya pserta didik diberikan pelajaran ekstra agar mampu menguasai pelajaran
yang sesuai prasyarat yang belum dikuasai.
Tes diagnostik adalah tes yang dapat digunakan untuk mengetahui secara tepat dan
memastikan kelemahan dan kekuatan siswa pada pelajaran
tertentu. Bagi guru informasi yang diperoleh dari tes diagnostik dapat digunakan untuk
memperbaiki proses pembelajaran, sedangkan bagi siswa dapat digunakan untuk
memperbaiki proses belajar. Jadi, informasi dari
tes diagnostik dapat dimanfaatkan guru dan siswa dalam program pembelajaran remedial.
tes diagnostik sebagai tes yang dapat digunakan untuk mengetahui kelemahan dan
kekuatan siswa. Dengan demikian, hasil tes diagnostik dapat digunakan sebagai dasar
memberikan tindak lanjut berupa perlakuan yang tepat dan sesuai dengan kelemahan
yang dimiliki siswa. Tes diagnostik memiliki dua fungsi utama, yaitu: mengidentifikasi
masalah atau kesalahan yang dialami siswa dan merencanakan tindak lanjut berupa
upaya-upayapemecahan sesuai masalah atau kesalahan yang telah teridentifikasi.
Penilaian diagnostic sangat berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar siswa apalagi
di masa pandemi seperti ini guru bisa menggunakannya sebagai salah satu upaya untuk
membantu siswa terutaman yang paling terdampak dan berpotensi paling tertinggal.
Asesmen dilakukan di semua kelas secara berkala, untuk mendiagnosis kondisi siswa
sebagai dampak pembelajaran jarak jauh dimana guru bisa merekam, mengetahui, dan
mengidentifikasi permasalahan yang ada pada siswa. Baik masalah yang sifatnya sosial,
psikologi maupun pembelajaran. Hasil asesmen menjadi dasar pilihan strategi
pembelajaran. Memberikan remedial atau pelajaran tambahan untuk peserta didik yang
paling tertinggal.

5. Perhatikan bunyi KD di bawah ini :


Kompetensi Dasar IPA SD Kelas IV (Empat)
KD : 3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk
energi, dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas
bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-
hari.
JAWAB
1. Sebutkan dan jelaskan menurut kamu apa saja 3 ke unggulan pengunaan energi
alternatif Pada Matahari dalam kehidupan sehari – hari?
2.
Kompetensi Dasar IPS Kelas V (Lima)
Bunyi KD : 3.1 Mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara
kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap
kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi.

Kompetensi Dasar Matematika Kelas VI (Enam)


Bunyi KD : 3.2 Menjelaskan dan melakukan operasi penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian yang melibatkan bilangan bulat negative.

Buatlah masing-masing 2 soal berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) yang dapat
membuat anak berfikir kritis, dan memunculkan jawaban beragam dari siswa!

SEMOGA BERHASIL 

Anda mungkin juga menyukai