Anda di halaman 1dari 19

Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Fengajarannya

m&has&
5em*

...,
ili;{i*ii*t *1l
TAIIASA DAN SENX
Jrmal Bahasa, Sastra, Seni, dan Fengajarannya

Telun 42, Nomor 1, Februari 2014

DAFT.{R ISI
Pmanfaaran lt{oodle dalam Pembelajaran Sharaf danlnteraksinya dengan Locus Of Control
(L"c/ ldahasiswa" 1-14
Jllerg Ralmat

ncAre*arasi Budaya dalam Mitos Amungme, 15-35


,ililr& llawene

nftmfulundisme dalam Nolrel Burni Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer, 36-50
Ibatrndnarti
il& da Teks Desain Kemasan .Iamu Khusus Wanita, 51-65 'l

[ *u. lb,y,4.1oir, Faruk Tripoli, dan Bayu Wahyono

t uui Bunga Di Atas Batu: Patung Karya Anusapati, 66-78


furahydi
ry - Percakapan Interaksi Kelas Bahasa Indonesia Keilmuan Pada Jurusan Ilmu Hukum,
ws
fugWerdiningsih, Dawud, Suparno, dan Suyono

ffu Atrimasi Sebagai Media Pembelajaran Kekeritisan Penalaran Anak Usia Sekolah Dasar
pdr h{aqarakat Multibudaya Di Indonesia, 96-106
furi Pratiwi
Anelisis Makna dan Nilai dalam Peribahasa Dawan, 107-122
Ibringus Y. Selan
Kontekstualisasi Bahasa Qur'ani dalam Komunikasi Dakwah: Strategi Tindak Tutur Transfor-
masi Pesan-Pesan Keagamaan, 123-135
Lilik Nur Kholidah

Xtrdes*rkan SK Direlitur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik


rrnro.d- Nomor 80/DIKTIII(eplZtlZ tanggall3 Desember 2012 tentang Husil Akreditasi Belk$la llmiah
ffir fendcral Pendidikan Tinggi, Jurnal Bahasa dan Seni ditetapkan sebagai berkala ilmiah yang
Erlnditasi
WACANA PERCAKAPAN INTERAKSI KELAS BAHASA INDONESIA
KEILMUAN PADA JURUSAN ILMU HT'KTIM

Endang Werdiningsih, Dawud, Suparno, dan Suyono

Universitas Wisnuwardhanq Universitas Negeri Malang

Abstract: This study aims to describe the structure, shategy, and the interactional
functions of conversation that took place during the teaching and learning process of
Indonesian for Academic Purposes at the Department of Legal Study, Universitas
Wisnuwardhana Malang. This is a mono-site qualitative descriptive study. The
findings showed that the classroom conversations contain three types of conversational
structures (transaction, turn-taking, and move), three types of conversational strategies
(initiation, negotiation, and elicitation), and four conversational functions (declaring,
asking, giving commands, and expressing feelings). The use of negotiation strategy in
expressing an apology and gratitude is a new phenomenon in a formal conversation.

Keywords: classroom discourse, Indonesian for Academic Purposes, and speech


functions.

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mendeslcripsikan struktur, strategi, dan fungsi
percakapan interaksi kelas Bahasa Indonesia Keilmuan (BIK) pada Jurusan Ilmu
Hukum di Universitas Wisnuwardhana Malang. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kualitatif monositus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses
belajar mengajar di kelas tersebut beragam tuturan yang muncul memuat tiga macam
stmktur percakapan (struktur fransaksi, struktur alih tutur, dan struktur gerak
percakapan), tiga strategi percakapan (sfrategi inisiasi, strategi negosiasi, dan strategi
elisitasi), dan empat fungsi percakapan (firngsi menyatakan, menanyakan, memerintah,
dan mengungkapkan rasa). Penggunaan strategi negosiasi, tuturan yang
mengungkapkan permintaan maaf, dan ungkapan terima kasih merupakan fenomena
baru dalam percakapan formal.

Kata-kata kunci: wacana kelas, bahasa Indonesia keilmuan, dan fungsi tuturan.

Bahasa memiliki peran yang sangat penting digunakan untuk mengungkapkan isi, yaitu
dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai alat untuk menyampaikan informasi faktual.
interaksi sosial dalarn masyarakat. Dengan Fungsi interaksional digunakan dalam
bahasa pengungkapan hubungan-hubungan sosial
perannya sebagai alat interaksi sosial,
memiliki dua fungsi, yakni fungsi transak- dan sikap-sikap pribadi sebagai alat untuk
sional dan fungsi interaksional (Brown dan menjaga keharmonisan hubungan antar-
Yule, 1996:l). Fungsi transaksional partisipan dalam berkomunikasi. Kedua

79
80 BAIIASA DAN SENI, Tahun 42, Nomor l, Februari 2014

fungsi tersebut digunakan dalam kegiatan mis, dan (4) memiliki sumber daya manusia
pembelajaran di kelas. yang tinggi baik mahasiswa maupun dosen.
Dalam pembelajaran di perguruan tinggi Di samping itu, mahasiswa Jurusan Ilmu
bahasa yang digunakan di samping Hukum memiliki kemampuan berbahasa
dipengaruhi fitur masukan, juga dipengaruhi yang relatif sama, sehingga bahasa yang
faklor lain, di antaranya strategi pembe- digunakan memiliki ciri khas. Bahasa yang
lajaran yang dipilih dan ditentukan dosen. digunakan dikelas antara dosen dan
Strategi yang dipilih hendaknya disesuaikan mahasiswa atau pun mahasiswa dengan ma-
dengan topik, media, bidang keahlian hasiswa merupakan wacana percakapan
mahasisw4 dan tujuan pembelajaran. pemi- yang memiliki karakteristik tersendiri.
lihan strategi pembelajaran yang ditentukan Karalcteristik tersebut tampak pada penggu-
dosen dapat menggambarkan aktivitas di naan istilah untuk menyebutkan un-
dalam kelas bahwa (1) dosen selalu memberi surlkomponen pola kalimat berkaidah hu-
pertanyaan yang memancing mahasiswa kum, baik pada naskah perundang-undangan
berpikir kritis pada setiap kegiatan pem- maupun produk hukum yang lain. Istilah
belajaran; (2) penggunaan metode pem- yang digunakan, yaitu (l) situasi sekitar, (2)
belajaran yang bervariasi; (3) adartya prasyarat hukurn, (3) subjek hukum, dan
pemberian tugas dan umpan balik; (4) perbuatan atau tindakan hukum.
memberikan kesempatan kepada mahasiswa Wacana percakapan dengan karak-
untuk lebih banyak menggunakan bahasa; teristik bahasa berkaidah hukum yang
dan (5) tagihan berupa produk kebahasaan dibangun oleh mahasiswa dan dosen tersebut
yang merupakan benfuk kemampuan dan dipahami sebagai wacana yang mengindi-
kreativitas mahasiswa dalam menggunakan kasikan bahwa percakapan yang dibangun
bahasa, misalnya makalah, artikel, tulisan terkait dengan jenis komunikasi tertentu.
populer, dan lain-lain. Dalam konteks wacana interaksi kelas, dosen
Untuk menganalisis wacana percakapan dan mahasiswa atau mahasiswa dan
interaksi kelas dalam penelitian ini, mahasiswa melakukan percakapan langsung
digunakan teori Analisis Percakapan (Ap) bersemuka. Bentuk komunikasi seperti ini
model Sinclair dan Coulthard (1978), baik cenderung bersifat resiprokal, karena Mt
struktur, strategi, maupun fungsi futuran (mahasiswa) dapat merespon secara lang-
yang digunakan para partisipan. Penggunaan sung tuturan Pn (dosen dan mahasiswa) atau
teori AP tersebut didasarkan kenyataan sebaliknya. Dalam wacana kelas, pn dan Mt
bahwa AP juga memperhatikan makna tu- saling dapat merespon dan memberi umpan
turan yang digunakan dalam wacana balik terhadap tuturan yang dihasilkan.
percakapan interaksi kelas. Fungsi yang Dalam konteks wacana kelas, inisiasi dan
dikaji disesuaikan dengan karakteristik respon serta balikan yang dituturkan
wacana percakapan interaksi kelas, yaitu merupakan unit dasar dari setiap wacana
fungsi menyatakan, menanyakan, dan kelas (Walsh, 201 l :35).
memerintah (Coulthard dan Sinclair, Dalam realisasinya, wacana kelas
1978:17). dibangun oleh unsur-unsur yang mem-
Penelitian wacana percakapan interaksi bangun strukturpercakapan. Oleh karena itu,
kelas ini dilaksanakan di Fakultas Hukum wacana kelas (dalam penelitian ini)
Universitas Wisnuwardhana Malang dengan menunfut peran aktif dosen dalam melak_
pertimbangan bahwa (1) mahasiswanya sanakan pembelajaran, yakni (1) mampu
multikultur, (2) memiliki budaya komuni- membangun dan memelihara praktik
kasi secara demokratis, (3) memiliki potensi komunikasi yang baik, (2) mampu mengen-
untuk berkembang ke arah yang lebih dina- dalikan pola komunikasi, (3) mampu memo-
Werdiningsih, Wacanq Percakapan Interaksi Kelas Bahasa Indonesia Keilmuan 8l

difikasi tuturan, (4) mampu melaksanakan Dengan bermacam strategi yang digunakan
inisiasi, negosiasi, dan elisitasi, serta (5) dalam pembelajaran dapat memunculkan
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang beragam fungsi tuturan.
dilakukan mahasiswa. Dari kelima pemn Strategi inisiasi adalah tuturan pemicu
tersebut, empat fitur yang lazim terjadi yang berfungsi sebagai pembuka perca-
dalam interaksi, yakni pngendalian interaksi, kapan. Inisiasi diikuti sebuah respon atau
modifikasi tuturan, elisitasi, dan perbaikan tanggapan, baik respon verbal, respon
kesalahan merupakan ciri khas wacana kelas kognitif, maupun respon nonverbai (Rosidi,
(Walsh, 2006:5, dan Walsh, 20ll:23) 2009:4). Strategi negosiasi adalah tuturan
Di kelas, semua partisipan menggunakan yang digunakan para partisipan dalam
bahasa dalam berinteraksi untuk mengakses interaksi kelas untuk menyelesaikan masalah
pengetahuan baru, memperoleh mengem- perbedaan pemahaman terhadap konsep
bangkan keterampilan, mengidentifikasi keilmuan yang berkaitan dengan topik
masalah pemahaman, melakukan kese- pembelajaran. Dalam WPIK negosiasi
pakatan, membangun dan memelihara merupakan strategi untuk memperoleh
hubungan dan sebagainya. Bahasa yang kepastian tentang suatu pemahaman terha-
digunakan dapat melakukan beberapa fungsi dap materi pembelajaran (Fathurrokhman,
sekaligus, yakni mencari informasi, meme- 2A09:7). Strategi elisitasi merupakan cara
riksa pembelajaran, menawarkan nasihat, atau suatu penciptaan yang sifabrya
refleksi pribadi, dan seterusnya (Walsh, produktif dalam mengemukakan pendapat
20ll:23). untuk mendapatkan respon dari Mt Elisitasi
Adapun komponen struktur wacana yang digunakan oleh dosen dan mahasiswa
percakapan interaksi kelas terdiri atas bertujuan untuk memancing respon tentang
struktur transaksi, pola alih tutur dan struktur topik yang dipelajari bersama.
gerak. Secara keseluruhan, percalcapan Beberapa penelitian percakapan
interaksi kelas terdiri atas beberapa unit sebelumnya yang menggunakan ancangan
transaksi. Setiap transaksi terdapat beberapa pragmatik, etnograf-r komunikasi, dan anali-
pertukaran, setiap unit pertukaran terdapat sis percakapan antara lain Rani (1992),
beberapa gerak yang mengandung beberapa Hamidah (1996), Wennerstorm (2003),
tindak tutur. Tannen (2007), Jumadi (2005), Hudiyono
Struktur kansaksi percakapan interaksi (2007), Arifin (2008), dan Ardianto (2013).
kelas dikelompokkan ke dalam tiga bagian, Beberapa penelitian tersebut memiliki
yaitu (1) bagian pendahuluan untuk mencip- kesamaan dan perbedaan pada objek yang
takan kedekatan emosional, (2) pelaksanaan dikaji. Rani (1992) dan Hamidah (1996)
kegiatan inti pembelajaran untuk transfer sama-sama meneliti tentang percakapan
pengetahuari baru, (3) penutupan untuk anak usia prasekolah, tetapi objek kajiannya
mengakhiri seluruh kegiatan pembelajaran. berbeda. Rani memfokuskan penelitian pada
Di dalam pelaksanaan kegiatan pembe- struktur percakapan, pola alih tutur, topik
iajaran tersebut digunakan strategi percakapan, kohesi wacan4 sedangkan
percakapan yang meliputi (a) strategi Hamidah memfokuskan pada tindak direktif
inisiasi, (2) strategi negosiasi, dan (3) bahasa Indonesia yang digunakan dalam
strategi elisitasi. Masing-masing strategi interaksi kelas. Wennerstorm (2003) meng-
tersebut dapat dilakukan dengan tanya kaji tentang keluwesan penggunaan bahasa,
jawab, papaftrn, diskusi, verifikasi, kepercayaan diri, dan identifikasi etnik
konfirmasi, klarifikasi, dan tugas, sesuai dalam percakapan kelas. Jumadi (2005)
dengan topik/materi yang dibahas serta memfokuskan pada representasi power
model pembelajaran yang telah ditentukan. dalam tindak tutur guru yang terdiri atas
82 BAIASA DAN SENI, Tahun 12, Nomor l, Februari 2014

tindak tutur direktil asertif, dan ekspresif, hanya pada satu tempat @ogdan dan Biklen,
sedangkan. Tannen (2007) meneliti hu- L982:27-30; Creswel, 2007:35-37, Miles dan
bungan antara gaya percakapan dengan Hubermen, 1992:137 -224).
tingkat pendidikan orang-orang New York. Sumber data penelitian ini adalah dosen
Hudiyono (2007) fokus penelitian yang pengampu matakuliah dan 25 orang maha-
dilakukan adalah struktur, strategi, dan siswa semester empat tahun akademik
fungsi percakapan instruksional di MTsN i 20ll/2012 Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas
Malang. Soleh (2009) memfokuskan pada Hukum Universitas Wisnuwardhana Malang
representasi bentuk, strategi, dan fungsi yang memrogram dan mengikuti perkuliahan
kesantunan berbahasa mahasiswa dalam BIK. Data penelitian terdiri atas tuturan
wacana akademik. Wahyuniarti (2011) pene- dosen dan tuturan mahasiswa baik verbal
litian yang dilakukan difokuskan pada maupun nonverbal. Teknik pemerolehan
bentuk, fungsi, dan makna tindak elisitasi data dilakukan dengan perekaman, penca-
guru dalam wacana kelas. Ardianto (2013) tatan lapangan, dan wawancara. Perekaman
dengan fokus penelitian tentang bentuk, dilakukan dengan dua alat, yakni handycam
fungsi, dan strategi tindak tutur direktif guru dan tape recorder. Data hasil rekaman
dalam wacana interaksi kelas anak ditranskripsikan, dipilah-pilah, diberi kode,
tunarungu. kemudian dianalisis.
Berdasarkan paparan tersebut, penelitian Sebagai instrumen kunci, peneliti
yang berjudul Wacana Percakapan Interal<si melakukan aktivitas secara menyeluruh, baik
Kelas Bahasa Indonesia Keilmuan pada dalam pengumpulan data maupun dalam
Jurusan llmu Hukum di Universitas kegiatan penganalisisan data Aktivitas yang
Wisnu,vardhana Malang layak untuk diteliti. dilakukan peneliti diawali dengan pengum-
Tujuan penelitian ini adalah untuk pulan data, mendeskripsikan, mengelom-
mendeskripsikan (l) struktur wacana pokkan, menyeleksi, menilai, menentukan
percakapan interaksi kelas BIK yang terbagi apakah data memenuhi persayaratan untuk
atas (a) struktur transaksi, (b) struktur alih dianalisis, melakukan pengecekan data, serta
tutur, dan (c) struktur gerak dalam perca- menyimpulkan hasil penelitian. Dalam
kapan; (2) strategi percakapan interaksi kelas kegiatan pengumpulan data, peneliti
BIK yang terbagi atas (a) strategi inisiasi, (b) menggunakan panduan yang berisi tentang
strategi nego-siasi, dan (c) strategi elisitasi; (1) indikator wacana percakapan interaksi
(3) fungsi percakapan interaksi kelas BIK kelas sesuai dengan fokus penelitian, (2)
meliputi fungsi tuturan (a) menyatakan, (b) format agenda perekaman, (3) format catatan
menanyakan, (c) memerintah, dan (d) lapangan, (4) format wawancara untuk
mengungkapkan. dosen, dan (5) format wawancara untuk
mahasiswa. Peneliti juga melakukan
pencatatan lapangan baik yang berupa data
METODE
verbal maupun nonverbal.
Penelitian wacana percakapan interaksi Data penelitian ini adalah wacana lisan
kelas ini termasuk penelitian deskriptif yang berupa ujaran atau tuturan dosen dan
dengan menggunakan pendekatan kualitatif mahasiswa sebagai data verbal dan konteks
monositus, karena (1) penelitian dilakukan sebagai data nonverbal. Catatan lapangan
dalam latar alamiah, (2) peneliti sebagai digunakan sebagai tambahan data verbal dan
instrumen kunci dalam pengumpulan dan nonverbal. Data verbal terdiri atas tuturan
penganalisisan data (3) penelitian ini bersi- interaktif antara mahasiswa yang satur
fat deskripsi, (4) tuturan sebagai data utama dengan mahasiswa lain yang mengikuti
penelitian, dan (5) penelitian dilaksanakan perkuliahan BIK dan tuturan mahasiswa dan
Werdiningsih, W'acana Percakapan Interaksi
Kelas Bahasa Indonesia Keilmuan g3

dosen pengampu yang memberikan kuliah. pengodean tersebut adalah


Wujud tuturan tersebut berupa kata, klausa, @IK/StrukiRH_
cL/01).
,dan kalimat yang digunakan dalam . .K"!!S",.tahap penyajian data- Data yang
berinteraksi di kelas, iedangkan data telah direduksi dan telah ditata disajikai
nonverbal adalah konteks dan kinesik yang
dalam bentuk wacana percakapan kelas dan
menyertai tuturan dalam berinteraksi. diberi nomor urut sesuai d"ng* fokus
Dipilihnya tuturan dosen dan mahasiswa penelitian. Data yang telah tersajilianalisis,
sebagai sumber data kerena keduanya ditafsirkan, dan disimpulkan sementara
terlibat aktif dalam percakapan interaksi sesuai dengan landasan teori yang digu_
kelas. untuk menghasilkan tuturan sebagai
nakan.
alat berkomunikasi pada kegiatan pembe_
lajaran. . Keempat, tahap verifikasi ataupenarikan
simpulan. Pada tahap ini di samping menaf_
Penganalisisan data dilakukan secara sirkan data verbal yang Oisa;itL juga
induktif dengan menggunakan model inter_ memperhatikan data no.ru"ibal yang
aktif sebagaimana yang dikemukakan Miles diperoleh memalui catatan lapangan untuk
dan Hubermen (1992:15 - 20). pengana_ memberikan penafsiran terhadap data verbal.
lisisan data dengan model ini menc-akup Untuk memperoleh kemantapan dan
e1pl tahap, yaitu (l) pengumpulan data (2) kebenaran terhadap penganalisisan data
reduksi
9u,r), (3) penyajian data dan (a) penelitian, dilakukan trianggulasi data, teori,
verifikasi atau penarikan simpulan. Masing_ dan hasil penelitian. periima. trianggulasi
masing diuraikan sebagai berikut ini.
data dilakukan melalui tiga tahap,-]umi
Pertama, pengumpulan data dilakukan tahap triangulasi sumber, metode dan
dengan teknik observasi perekaman, penca_ peneliti. Kedua, triangulasi terhadap teori
tatan lapangan. pada tahap ini diperoleh dilakukan dengan menyajikan
catatan hasil observasi, transkripsi rekaman, L*r*
penelitian kemudian dikroscekkan dengan
dan catatan lapangan tentang wacana dimensi temuan tentang struktur, strategi,
percakapan kelas yang dilakukan dosen dan
dan fungsi tuturan dalam percakapan.
mahasiswa. Ketiga, triangulasi terhadap trasi aitatut<an
. . {!dro, tahap reduksi data. pada tahap dengan mengkonsultasikan dan mengkonfi
rni dilakukan pendeskripsian, pengidenti_ masikan temuan penelitian kepaJa para
r_

fikasian, pengelompokan, pengkodein, dan pakar


penyeleksian. Masing-masing dimasukkan
ke dalam format data struktui, strategi, dan HASIL DAN PEMBAI{ASAN
fungsi percakapan. Kode-kode tersebut Berdasarkan hasil paparan dan
adalah /struV, /stra/, dan /fungl.Kode /struH penganalisisan data diketahui bahwa
-mtuk menandai bahwa data tersebut Wacana Percakapan Interaksi Kelas BIK
Sigunakan sebagai bahan analisis strukfur, pada Jurusan Ilmu Hukum di Universitas
<ode /stra/ untuk menandai bahan analisis Wisnuwardhana Malang meliputi (l)
strategi, dan kode /fun9/ untuk menandai ..t rklr percakapan, (2) strategi peicakapan,
rahan analisis fungsi tuturan dalam WPIK. dan (3) fungsi percakapan. Masing_masing
Di samping itu, data juga diberi kode sesuai dipaparkan sebagai berikut ini.
iengan_ teknik pemerolehannya, yaitu (RlD
S truktur Percakapan dalan I nteraksi
-n1uk d1a yang diperoleh dengan menggu_
:akan. handycam, (RT) untuk Oata Kelas
/a"g
:iperoleh dengan tape recorder, (CL) untuk percakapan terdiri atas (a)
:ata hasil catatan lapangan, dan -Struktur
$D unhrk struktur transaksi, (b) strukrur alih tutur, dan
:ata hasil wawancara. Sebagai contoh (c) struktur gerak dalam percakapan.
U BAI{ASA DAN SENI, Tahun 12, homor t, Februori 20ll

Struktur transaksi berisi kegiatan awal, tuturan pada kegiatal au.al. inti. ,i- r{d;iri-rri"

kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Jenis dalam pembelajaran masing-ma_..: : :.ilorr/e
tuturan, penutur, macam tuturan, dan tujuan dilihat pada tabel 1. 2. dan 3 benk": *,

Tabel 1. Jenis Tuturan, Penutur, Macam Tuturan, dan Tujuan pada Kegiatan Anal ,ju1;n,m
Pembelajaran

No. Jenis tuturan Penutur dan macam tuturan Tujuan


1. Salam 1. salam dituturkan oleh dosen dan l. sebagai penanda
mahasisrva pembelajaran dimulai
2. dituturkan dalam berbagai salam 2. penghormaran pada
mahasiswa yang meng3:_
beragam agama
2. Basa-ba-si l. jika dituturkan dosen dilakukan l. melakukan pendekatar
tanya jawab tentang keadaan, emosional
kesehatan mahasisw4 2. menunjukkan keakraba:l
2. jika ditututkan mahasiswa
dilakukan dengan menanyakan
tentang materi yang akan dibahas
Pengenalan Pemberitahuan tentang materi yang untuk menyiapkan dan
topik akan dibahas dan mengingatkan mem fokuskan mahasi su a pa:.
meteri yang telah dipelajari kegiatan yang harus diik-ur:
sebelumnya untuk mencapai ujuan
pembelajaran

4. Tanyajawab Pertanyaan dilakukan sebagai inisiasi untuk memperoleh respon

Tabel 2. Jenis Tuturan, Penutur, Macam Tuturan, dan Tujuan pada Kegiatan Inri deirmm
pembelajaran
No. Jenis tutwan Penutur dan macam tuturan Tujuan
l. Pertanyaan l. pertanyaan diberikan dosen l. untuk memancing respon maj:-:r* .
dan mahasiswa, agar terlibat aktifdalam keeia:::
2. p€rtanyaan dosen evaluatif pembelajaran
sedangkan pertanyaan 2. memberikan kesempatan maha_...-.,
"
mahasiswa bersifat elisitasi dalam menggunakan pengerat: -:-
dan pengalaman
3. melatih mahasiswa beran i
mengungkapkan masalah
A
meningkatkan kemampuan be:::-
mahasiswa
-.
2. Tugas dan l. tugas yang diberikan dosen 1. memperoleh respon
Diskusi bersifat individu dan 2. melatih mahasiswa bertar gg-ur: a
kelompolg jawab
2. tugas dalam bentuk proyek 3. meningkatkan kemampuan
dan portofolio, mahasiswa menulis karya ilmiai
3. mahasiswa 4. melatih mahasiswa mengem u ka-r:-
mempresentas ikan h as i I dan mempertahankan pendapat.
diskusikelompok
3. Verifikasi& dilakukan oleh dosen dan
l. mengecek dan memanrapkan
pernahaman mahasisa terhadap
Klarifikasi mahasiswa dalam bentuk tanya
jawab materi perkuliahan
werdiningsih, wacana Percakapan Interal$i Keras Bahasa Indonesiq Keilmuqfi gS

No. Jenis tuturan Penutur dan macam tufuran Tujuan


pemahaman ikan dalanr
bentuk verbaal dan nonverbal
lngul
Tabel3. Jenis tuturan, Penutur, Macam Tufuran, dan Tujuan pada Kegiatan Akhir dalam
Pembelajaran

No. Jenis Penutur dan Tujuan Data


tuturan mas&m tuturan
l. Konfirmasi dilakukan dosen untuk mengetahui apakah data [8] tuturan
setelah memberikan materi yang dipelajari sudah (l) dan (6)
penjelasan dengan dipahami mahasiswa
memberikan
pertanyaan terbuka
secara klasikal
2. Elisitasi Dilakukan untuk memperoleh kepastian data [8] tuturan
mahasiswa dalam dalam rangka meyakinkan (l) dan (a)
bentuk pertanyaan pemahamannya terhadap materi
yang dijelaskan dosen
3. Negosisi dilakukan dosen dan l. untuk menyepakati jawaban data (8)
mahasiswa dengan yang diberikan rangkaian tuturan
saling memberikan 2. menengahijikaada (l) s.d (7)
respon perbedaan pendapat

Verifikasi dilakukan oleh dosen


l. mengecekdan data [8] tuturan
memantapkan pemahaman (6)
dan mahasiswa
mahasiswa terhadap materi
dalam bentuk tanya
perkuliahan
jawab
2. pemahaman disampaikan
dalam bentuk verbal dan
nonverbal (paralin guistik)
5. Simpulan Dikakukan bersama- agar pemahaman terhadap data [8] tuturan
sama materi perku I iahan bersifat (5)
perrnanen

Basa-basi Dilakukan dosen dan


l. untuk memberikan data [8] tuturan
penghargaan kepada (6) dan (7)
&salam respon oleh
mahasiswa agar mereka
mahasiswa
senang mengikuti
pembelajaran beri kutnya
2. Sebagai tanda bahwa

Struktur alih tutur yang ditemukan pemyataan-pertanyaan, dan (4) pemyataan-


dalam penelitian ini berpola (1) pertanyaan- perintah. Pola-pola tersebut digambarkan
jawaban, (2) pertanyaan-pertanyaan, (3) dalam tabel 4.

Tabel4 Pola Alih Tutur dalam WPIK


No. PoIa Wujud Tuturan Fungsi Date

l. Pertnyaan kalimat tanya yang


l. kalimat tanya sebagai [9] tuturan (l),
Jawaban dituturkan dosen dan
inisiasi (starter) ll ll tuturan (l)
jawaban oleh memancing respon
86 BA1ASA DAN SENI, Tahun 42, Nomor l' Februari 2014

Wujud Tuturan Fungsi Data


No. Pola
mahasiswa sebagai mengharapkan terjadi
(T. J)
respon komunikasi dua arah
Pertanyaan- dilakukan dosen dan 1. sebagai inisiasi [11] tuturan (1) -
") sebagai elisitasi (6)
Pertanyaan mahasiswa dengan
(T-T) saling memberikan
pertanyaan
t. Paparan sebagai li2l tuturan (1)
Pernyataan - paparan tentang 4 Pola
pemicri/inisiasi dan (7)
Pertanyaan kalimat dalam bahasa
hukum yang terdiri atas Memperjelas
(P-T) situasi sekitar, pemahaman
persyaratan hukum. mahasiswa tentang
subjek hukum, dan pola kalimat bahasa
perbuatan/tindak hukum hukum
yang harus ada dalam Memancing respon
kalimat
1. dosen mengulang 1. mengecekdan [3] tuturan (1) -
4. Pernyataan - penjelasan Yang memantaPkan (4)
Perintah sudah disamPaikan pemahaman mahasisa
2. mahasiswa meminta terhadap materi
(P - Pr)
dosen untuk perkuliahan
mengulang 2. meyakinkan
penjelasan tentang pemahaman tentang
materi materi

Struktur gerak yang ditemukan adalah struktur gerak percakapan dalam \\Pts'
(1) gerak pembukaan, (2) gerak penjawaban' digambarkan pada tabel 5.
i*i:l g;ruk tindak lanjut. Masing-masing
Tatel i Struktur Gerak?ercakspan dalam-WPIK pad-1Nl*!Ii"h BIK
Fungsi Realisasi
Gerak Tindak
Penanda/Starter Batas awal PercakaPan Baiklah kita mulai, sudah siaP?
Pembukaan
Pendorong Memberikan dorongan Hari ini kita akan membahas tentang
bahasa hukum.
Memberi informasi Sejak tahun 2000-an bahasa hukum
Informasi
di Indonesia mulai banYak diba-
has/diteliti.
Penyemangat Memberikan Apa itu bahasa?
semangat/motivasi
Memancing PendaPat Seperti apa/bagaimana agar bahasa
Elisistasi
itu dapat menYamPaikan Pesan?
Menjawab Meminta konfirmasi Maaf Bapak, mohon dijelaskan anta'a
Penjawaban
bahasa dalam kajian linguistik!
Memberijawaban Sebagaimana tadi sudah disebutkan
secaratidak langsung bahwa.....
Elisitasi Memancing PendaPat Bagaimana menyusun Produk hukur:r
yang dipahami oleh masYarakat?
Menjawab Jawaban Tentu harus disusun dengan bahasa
(RepM yang mudah diPahami'

Komentar Jawaban Tidak ada, semakin banYak klausa


Tindak
kan semakin jelas, asal tidak mem: -
Lanjut ngungkan
Werdiningsih, Wacana Percakapan Interaksi Kelas Bahasa Indonesia Keilmuqn 87

Gerak Tindak Fungsi Reelisesi


Penilaian Menilai Ya betul ada dua penafsiran. Ya ...ya
Memuji Pujian Mau saya seperti ini dan Luar biasa
menarik.
Menerima Menerima Ya ... ya... yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia

Berdasarkan penggambaran hasil pada struktur WPIK yang ditemukan adalah


penelitian pada tabel l-5 dapat disimpulkan pola T-J, T-T, P-T, dan P-Pr, sedangkan
sebagai berikut rni. Pertama, stmktur WPIK stnrktur gerak yang ditemukan adalah gerak
dalam penelitian ini dapat diformulasikan. pembukaan, gerak penjawaban, dan gerak
Kegiatan awal terdiri atas (1) penggunaan tindak lanjut.
salam, (2) ungkapan basa-basi, (3)
pengenalan topih (4) permohonan/permin- Strotegi Percakapan dslam Interaksi Kelas
taan, dan (5) inisiasi. Kegiatan inti terdiri Strategi percakapan yang ditemukan
atas (1) penjelasan/paparan materi, (2) tanya dalam penelitian ini adalah strategi inisiasi,
jawab/diskusi, dan (3) verifikasi dan klari- strategi negosiasi, dan strategi elisitasi.
fikasi. Selanjutny4 kegiatan akhir terbagi Strategi inisiasi terdiri atas empat bentuk,
atas (1) elisitasi, (2) konfirmasi materi, (3) yakni (1) salam, (2) pertanyaan, (3) paparan,
negosiasi, (4) tugas, (5) simpulan, dan (6) dan (4) tugas. Strategi negosiasi dalam
salam. Kedua, penggunaim berbagai inisiasi bentuk (1) tanya jawab, (2) diskusi, (3)
bertujuan agar pembelajaran lebih bervariasi konfirmasi dan klarifikasi, sedangkan
dan humanis, sehingga menciptakan suasana strategi elisitasi dalam bentuk (1) tanya
pembelajaran yang menyenangkan serta jawab, (2) diskusi, dan (3) paparan. Masing-
pelibatan mahasiswa lebih aktif dalam masing strategr percakapan tersebut dapat
menggunakan bahasa. Dengan demikian, dilihat pada tabel 6, 7, dan 8.
pola alih tutur dan struktur gerak dalam
percakapan juga lebih bervariasi. Empat pola

Tabel6. Strategi Inisiasi dalam WPIK


No. Macam Wujud Fungsi

Salam Salam islami, umum, dan 1. Pembentukan karakter


salam untuk yang nonmuslim 2. Pembudayaan perilaku positif
3. Pengakuan multikultur
Pertanyaan l. Pertanyaan materi yang l. Sebagai apersepsi
sudah dipelajari 2. Penanaman konsep
2. Pertanyaan tentang materi 3. Alat ukur pemahaman mahasiswa
yang sedang dipelaiari terhadap materi
3. Pertanyaan sebagai
kegiatan klarifikasi

Paparan Penjelasan tentang materi l. Penanaman konsep


') Menambah pengetahuan dan
wawasBn
Tugas Tugas individu bersifat l.Menanamkan sikap bertanggung
temporal dan tugas kelompok jawab dan bekerja sama
dalam waktu yang relatif lama 2. Mengeksplor kemampuan
J. Melatih kemampuan menulis dan
berbicara
ffi BAIASA DAN SENI, Takun 42, Nomor 1, Februari 20]4

Tabel T. Strategi Negosiasi dalam WPIK

No. Macam Wujud Fungsi

t. Tanya jawab l. Pertanyaan mahasiswa tentang l. Sebagai tanda keticar"-


pengulangan kata pada kalimat pahaman
dalam bahasa hukum 2. Sebagai respon unrj!:
2. Jawaban dosen, yang kemudian diikuti memperjelas konsel
p€rtanyaan mahasiswa, dan jawaban 3. Sebagai tanda adan'' =
dosen yang diak:hiri dengan bahasa pemahaman.
nonverbal mengangguk-anggukkan
kepala sebagai tanda setuju dan
paham.
Diskusi 1. Bekerja dalam kelompok untuk 1. Memecahkan
menyelesaikan tugas yang diberikan permasalahan
dosen. 2. Mencapai ke>epala-",
2. Tanya jawab antar kelomPok dalam menlele>aika:
permasalaha-n
3. Memandirikan
mahasis*'a dala::r
menyamakan
perbedaan
Konfirmasi Pertanyaan mahasiswa tentang jumlah Untuk memperoleh
pola kalimat dalam bahasa hukum kepastian jumlah p"ola
kalimat dalam bahasa
hukum
Klarifikasi l. Protes mahasiswa bahwa pola yang l. Sebagai benn:lt
keemapat belum dijelaskan oleh dosen pembenaran bah'*e
2. Pemyataan dosen bahwa pola kalimat pola yang dimak-.u:
bahasa hukum ada 4 belum dijelaskan
2. Sebagai infomra..:
untuk melengkep.
konsep pola kaiinLa
yang telah dit€rikEr
kepada nrahasisr,.:

Tabel8. Strategi Elisitasi dalam WPIK


No. Macam Wujud Fungsi

l. Tanya jawab Pertanyaan dari dosen dan L Untuk memperoleh resptor


mahasiswa 2. Sebagai alat ukur tercara::1:
tujuan pembelajaran
3. Unruk meyakinkan p'er.:r:e:e:
terhadap materi
2. Diskusi 1. Paparan materi 1. Memecahkan permasalahan
2. kalimat tany4 perintah, 2. Mencapai kesepakan tentailg
informasi permasalahan
3. Melatih mahasisrva berbalusl
lisan, menghargai orang lajn- ls-
mempertahankan pendap a*
4. menciptakan sikap kritis
3, Paparan Penjelasan materi dari Memberikan informasi tentan g
dosen atau pun dari konsep keilmuan yang sedeng
mahasiswa dipelajari sebagai elisitasi unr:;;
memancing respon dari \lt
ll'erdiningsih, wacana Percakapan Interaksi Kelas Bahasa Indanesia Keilmuqn
&g

Berdasarkan hasil penganalisisan data kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Ketiga
tentang tabel 6 - 8 dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut sesuai dengan pendapat
dalam WPIK ditemukan tiga strategi yang Sinclair dan Coulthard (1978:25) bahwa di
digunakan, yaitu (1) strategi insiasi, (2) dalam kegiatan pembelajaran ketiganya wa-
srtategi negosiasi, dan (3) strategi elisitasi. jib hadir yang disebutnya sebagai
Strategi inisiasi dilakukan dosen atau pun preliminary, medial, dan terminal.
mahasiswa dengan berbagai bentuk, yakni Kegiatan awal dalam pembelajaran
(1) salam, (2) pertanyaan, (3) paparan, dan selalu didahului salam baik oleh dosen
(4) tugas. Strategi negosiasi dilakukan maupun mahasiswa sebagai pembuka perca-
dengan (1) tanya jawab, (2) diskusi, dan (3) kapan sebagai penanda diawalinya kegiatan
konfirmasi dan klarifikasi, sedangkan pembelajaran. Salam merupakan jenis
strategi elisitasi dilakukan dengan (1) tanya perangkat ratifikasi sebagai ritual braket
jawab, (2) diskusi, dan (3) papann (oral untuk menetapkan kelayakan seseoftrng
report). terlibat dalam percakapan. Salam adalah
prosedur ritual yang mengafur seseorang
Fungsi Percakapan dalam Interaksi Kelas untuk masuk dalam percakapan secara resmi
Fungsi percakapan interaksi kelas yang (Svennevig, 1999:9). Salam dalam kegiatan
ditemukan dalam penelitian ini meliputi (l) pembelajaran, di samping sebagai penanda
fungsi menyatakan, ( 2) fungsi menanyakan, dimulainya pembelajaran juga digunakan
(3) fungsi memerintah, dan (4) fungsi guru sebagai upaya membangun suasana
mengungkapkan. Fungsi menyatakan dalam keagamaan di kelas (Hudiyono, 2007:95).
wacana percakapan interaksi kelas meliputi Dalam penelitian ini, salam digunakan
(1) menyatakan informasi dan (2) menya- sebagai inisiasi untuk memperoleh respon.
takan penjelasan. Fungsi pertanyaan dalam Jika inisiasi dilakukan dosen, kegiatan
WPIK meliputi (1) pertanyaan untuk ini- pandahuluan berisi (1) salam (2) ungkapan
sisasi, (2) pertanyaan untuk negosiasi, dan basa-basi, (3) persilaan, (4) pertanyaan seba-
(3) pertanyaan untuk elisitasi. Fungsi meme- gai apersepsi- Sementara itu, apabila inisiasi
rintah dalam WPIK meliputi (l) fungsi dilakukan mahasiswa dapat berupa (l)
menyuruh, (2) fungsi menuntut, (3) fungsi salam, (2) permintaan/permohonan, (3) basa-
menganjurkan, (4) fungsi melarang, dan (5) basi, dan (4) pertanyaan.
fungsi menasihatilmemberi saran. Fungsi Salam pada awal kegiatan pembelajaran
mengungkapkan meliputi (1) firngsi digunakan sebagai pembuka percakapan ba-
menyatakan rasa suka./senang, (2) fungsi ik yang dilakukan oleh dosen maupun
menyatakan rasa tidak suka/tidak senang, (3) mahasiswa. Penggunaan salam pada kajian
fungsi menyatakanpermintaan maaf, dan (a) analisis percakapan dikategorikan sebagai
fungsi menyatakan terima kasih. bentuk sapium dalam kegiatan interaksi
kelas. Salam yang dituturkan dosen di sam-
Str uktur Percakapan dalam Interaksi ping sebagai bentuk sapaan juga digunakan
Kelas sebagai upaya untuk menciptakan kelas yang
kondusif dan humanis. Sementara itu, salam
Berdasarkan hasil paparan dan penga-
yang dituturkan mahasiswa di samping
nalisisan data diketahui bahwa Struk-tur
sebagai bentuk sapaan yang sudah membu-
Wacana Percakapan Interaksi Kelas BIK
daya di kalangan masyarakat, juga diguna-
pada Jurusan Ilmu Hukum terdiri atas (a)
kan sebagai bentuk permo-honan/permin-
struktur transaksi, (b) struktur alih tutur, dan
(c) struktur gerak dalam percakapan.
taan atas ketidaktepatan waktu yang
dilakukan mahasiswa.
Struktur transaksi berisi kegiatan awal,
9A BAHASA DAN SENI Tahun 42, Nomor 1, Februai 2014

Tuturan-tuturan yang dilakukan dosen sendiri dalam arti bahwa penjela-


pada kegiatan awal dimaksudkan sebagai san/pemaparan satu materi tentunya terdapa:
penanda/pengantar bahwa pembelaj aran siap kegiatan yang lain, misalnya tanya jawab dr
dimulai (Sinclair dan Coulthard, 1978:19). tugas. Tanya jawab dan tugas yang diberika.
Tuturan-tuturan tersebut jrga bertujuan kepada mahasiswa dalam rangka penguata:
untuk memperoleh (1) respon verbal, (2) tentang pemahaman terhadap materi yar:u
respon kognitif, dan (3) respon fisik, karena diberikan. Hal ini untuk menghinda:
di dalamnya terdapat pemyataan, perta- dominasi dosen dalam kegiatan pembe-
fiyaan, permintaan, dan perintah (Coulthard, lajaran, walaupun demikian yang mengeno.-
1985:97). Dari hasil penganalisisan data likan proses pembelajaran tetap dose:
struktur kegiatan awal dalam wacana Pertanyaan dan tugas yang diberikan dose:
percakapan interaksi kelas terdiri atas (1) kepada mahasiswa pada dasarnya seb€.
penggunaan salam, (2) ungkapan basa-basi, inisiasi untuk memperoleh respon )'r.i
(3) pengenalan topik, dan (4) pertanyaan merupakan karakterisik interaksi dua a':..-
sebagai inisiasi untuk memancing respon lebih individu (Coulthard, 1985:95 - 96).
dari mahasiswa. Tuturan-tuturan tersebut Kegiatan verifikasi dan klarifikasi me:--
tidak selalu hadir dalam setiap awal kegiatan pakan bagian akhir pada kegiatan 1.,:
pembelajaran. Hal itu sangat bergantung Selanjutnya, dari verifakasi dan klarifili',
pada situasi awal yang melatarinya. Per- yang dilakukan dosen merupakan p€nar,;;
tanyaan-pertanyaan yang diberikan dosen bahwa kegiatan inti sudah akan berakhir cL-
pada dasarnya merupakan apersepsi untuk masuk kegiatan refleksi pada kegia:.-
memasuki kegiatan selanjutnyq yaitu penutup. Tujuan kegiatan tersebut un;*r
kegiatan inti. mengetahui apakah topik yang dipela- --
Kegiatan inti merupakan bagian ter- sudah dipahami oleh mahasiswa. Hal -:
penting dalam kegiatan pembelajaran. sebagai upaya dosen untuk memberikan 'r**-
Dalam kegiatan ini doserVmahasiswa pan balik dalam rangka mengetahui bat, r
menjelaskan topik yang sedang dibahas tduan pembelajaran sudatr terca;,,,"
bersama. Berhasil atau tidaknya tujuan (Coulthard,1985:I 03 - 104).
pembelajaran yang ingin dicapai sangat Dalam proses pembelajaran, kegia:ul
bergantung pada aktivitas yang dilakukan inti merupakan tuturan yang berisi p,:,.r:
sesuai dengan metode pembelajaran yang sebagai kegiatan utama. Sebagai kegi=:rr
dipilih dan ditentukan bersama. Hal ini sela- utama bukan berarti semua pesan dis";:.
ras dengan pendapat Coulthard (1985:101) paikan oleh dosen. Hal itu dapat dibukt!-er
yang menyatakan bahwa di dalam kelas pada hasil penganalisisan data d: i-:
dosen menentukan topik dan memutuskan penelitian ini bahwa kegiatan pembela'.:r"'
metode apa yang digunakan agat tidak yang lebih mengedepankan aktivitas nrr-*'
terjadi penyimpangan, sehingga tujuan siswa setiap pembelaj aran berlangsung.
pembelajaran tercapai. Sebagai kegiatan Setelatr dilakukan verifiksi dan Hr-:
utama dalam pembelajaran, struktur inti kasi, kegiatan pembelajaran berik::. r:

terdiri atas beberapa bagian, antara lain (1) adalah kegiatan akhir. Kegiatan akhir ci:r:
penjelasan/paparan materi, (2) tanya ja- WPIK, seperti lazimnya kegiatan p€rir*;:.-e,
wab/diskusi, dan (3) verifrkasi dan klari- jaran pada umunnya, percakapan i,siiu
fikasi. kegiatan akhir berisi tentang (1) elisi*t.-. :
Kegiatan menjelaskan/memaparkan da- konfirmasi materi, (3) negosiasi, (4) si::-:--
lam WPIK bertujuan untuk memberikan lan, (5) tugas/evaluasi, dan (6) salam.
pemahaman tentang suatu konsep keilmuan Di dalam struktur interaksi suatu pe::':
yang dipelajari. Kegiatan ini tidak berdiri lajaran terdapat struktur alih tutur. Sr-r,:.u"
werdiningsih, wacano Percakapan Interalai Kelas Bqhasa Indonesio Keilmuan 9l

alih tutur di dalam kelas tentunya terjadi wajib hadir dalam setiap tatap muka.
antara dosen-mahasiswa, mahasiswa dosen, Kegiatan awal terdiri atas (1) penggurulan
atau mahasiswa- mahasiswa. Hal ini sezuai salam, (2) ungkapan basa-basi, (3) pengena-
yang dikemukakan oleh Coulthard lan topilq (4) pennohonan/permin-taan, dan
(1985:103) dalam penelitiannya terhadap (5) inisiasi. Struktur inti terdiri atas (l)
guru bahasa [nggris ditemukan batrwa guru penjelasan/paparan materi, (2) tanya
lebih banyak mendominasi kegiatan pembe- jawab/diskusi, dan (3) verifftasi dan klari-
lajaran di kelas. Namun berdasarkan fikasi. Selanjutry4 kegiatan akhir terbagi
pengamatan peneliti selama proses atas (1) elisitasi, (2) konfirmasi materi, (3)
pengambilan dan hasil penganalisisan data negosiasi, (4) tugas, (5) simpulan, dan (6)
tidaklah demikian. Hal itu sangat bergantung salam.
pada metode dan model pembelajaran yang
dipilih dan materi yang dibahas. Pada Strategi Percokapon dalam Interaksi Kelas
penelitian ini, struktur alih tutur dalam Beberapa strategi percakapan yang
WPIK ditemukan empat pola, yakni stnrktur ditemukan adalah (l) strategi inisiasi, (2)
alih tutur dengan pola (l) pertanyaan - strategi negosiasi, dan (3) strategi elisitaSi.
jawaban, (2) pertanyaan - pertanyaan, (3)
Strategi inisiasi dilalarkan dosen atau pun
pemyataan - pertanyaan, dan (4) pemyataan mahasiswa dengan berbagai bentuk, yakni
- perintah. Pola alih tutur semacam ini juga (1) salam, (2) pertanyaan, (3) paparan, dan
disebutkan sebagai pergantian tutur (4) tugas. Strategi negosiasi dilakukan
(Hudiyono, 2007 :13 5 - | 46). dengan: (1) Tanya jawab, (2) Diskusi, dan
Ketika dilakukan alih tutur dalam (3) Konfirmasi dan Klarifikasi. Sementara
percakapan terdapat struktur gerak sebagai itu, Strategi elisitasi dalam pembelajaran
unsur yang membangun terjadinya perruka- dilakukan dengan (l) tanya jawab, (2)
ran pada setiap stnrktur percakapan. Gerak diskusi, dan (3) paparan (oral report).
dalam WPIK dapat diklasifikasikan atas tiga Inisiasi dalam percakapan interaksi kelas
bagian, yakni (1) gerak pembukaan, (2) merupakan bentuk tuturan pembuka sebagai
gerak penjawaban, dan (3) gerak tindak pemicu/stimulus yang dilalcukan oleh dosen
lanjut. Gerak pembukaan yang ditemukan dengan tujuan untuk memperoleh respon
dalam penelitian ini berfungsi sebagai mahasiswa atau dari mahasiswa ke mahasis-
tindak pembatas, pemancingan, pendorong, wa yang lain. Dikatakan sebagai alat untuk
pemberi informasi, dan penggugah se- memperoleh respon karena memberikan
mangat. Gerak pembatas pada pembukaan inisiasi dosen dapat mengetahui kesiapan
percakapan ditandai dengan katabaik seperti mahasiswa untuk memulai belajar dan
pada salah satu tuturan dosen berikut ini. mengetahui metakognitif yang dimiliki
Baiklah kita mulai, sudah siap? Gerak mahasiswa tentang topik yang akan dibahas.
pembatas ini selalu ditandai dengan Respon-respon yang diberikan mahasiswa
penggun&m kata baik, benar, sekarang, dan akan dapat digunakan untuk mengukur
bagus (well, right, now, dan good) kontribusi mahasiswa dalam pembahasan
Coulthard, (1985:101). Kemudian diikuti topik perkuliahan dan dapat digunakan
oleh tuturan pendorong untuk menciptakan sebagai alat mengendalikan proses interaksi
respon mahasiswa atau disebut juga sebagai dalarn pembelajaran (Coulthard, 1985:95-
starter (Sinclair dan Coulthard, 1978:34). 96). Contoh insiasi yang bertujuan untuk
Berdasarkan uraian di atas dapat mengetahui kesiapan mahasiswa di kelas
disimpulkan bahwa struktur WPIK dalam adalah dosen memberikan salam. Salam
penelitian ini dapat diformulasikan bahwa sudalr Lazm digunakan di sekolah yang
Kegiatan Awal + Inti + Akhir. Ketiganya
92 BAHASA DAN SENI, Tahun 42, Nomor I, Februqri 2014

berba-sis keagamaan maupun sekolah Strategi ketiga adalah strategi elisita..


umum. Salam dalam wacana interaksi kelas yang ditemukan dalam penelitian in-
untuk (l) menandai dimulainya interaksi diwujudkan dalam berbagai bentuk tinda-n.
kelas, (2) mempersiapkan diri siswa, dan (3) tutur, yakni tanya jawab, diskusi, dan papa-
menciptakan suasana kelas yang mengarah ran dengan berbagai fungsinya. Stratee:
pada iklim akademis yang religius elisitasi dalam WPIK adalah teknik pemax-
(Hudiyono, 2007:99). cingan, yaitu memancing mahasiswa atau
Kemudian untuk mengetahui dosen untuk berbicara atau mempergunaka-i-.
metakognitif mahasiswa terhadap topik bentuk-bentuk bahasa tertenfu. Strateg
perkuliahan, dosen memberikan inisiasi elisitasi adalah cara bagaimana agar
dengan pertanyaan yang memerlukan mahasiswa mampu menggunakan baha-.*
jawaban yang berupa respon (a) respon (berbicara) tanpa memberikan konsep yang
verbal, (b) respon kognitif, dan (c) respon telah tersusun rryi.
fisik. Semua pertanyaan yang diberikan pada Berdasarkan uraian di atas dalam WPIk
hakikatnya adalah permohonan yang pada Jurusan Ilmu Hukum dapai
berwujud perintah dan permintaan disimpulkan sebagai berikut. Pertama.
(Coulthard, I 98 5 : 97). Tuturan-tuturan terse- terdapat empat bentuk strategi inisiasi, yakril
but berupa kalimat tanya yang menghendaki (1) salam, (2) pertanyaan, (3) paparan, dar,
respon mahasiswa baik respon verbal, respon (4) tugas. Kedua, strategi negosiasi dalarn
fisik, maupun respon kognitif. bentuk (1) tanya jawab, (2) diskusi, (3r
Strategi kedua yang diperoleh dari konfirmasi dan klarifikasi. Ketiga, strate,ei
penganalisisan data adalah strategi nego- elisitasi dalam bentuk (1) tanya jawab, (i r

siasi, Dalam pembelajaran negosiasi diskusi, dan (3) paparan (oral repor|. Dan
dimaksudkan sebagai proses untuk mempe- ketiga strategi yang ditemukan dalan:
roleh kepastian tentang suatu pemahaman penelitian ini, penggunaan strategi negosias i
terhadap konsep atau materi yang dipelajari merupakan fenomena baru dalar
bersama. Bernegosiasi dalam WPIK dapat percakapan formal.
dilakukaan dengan beberapa strategi, yakni
(1) tanya jawab, (2) diskusi, dan (3) konfir- Fungsi Percakapan dalam Interaksi Kelas
masi dan klarifikasi. Dalam melakukan Fungsi percakapan interaksi kelas yan,a
negosiasi tersebut perlu memperhatikan ditemukan dalam penelitian ini meliputi (1 ,

norna-norna dalam berinteraksi yang ber- fungsi menyatakan, (2) fungsi menanyakar."
laku dalam masyarakat bahasa yang disebut (3) fungsi memerintah, dan (4) fungs
kompetensi komunikasi (Hymes, 197 3). mengungkapkan rasa. Fungsi menyataka:-
Untuk bernegosisi Pn tidak hanya dalam wacara percakapan interaksi kela.
dituntut mampu menggunakan kalimat yang meliputi (1) menyatakan informasi dan (-
baik dan benar, akan tetapi juga perlu menyatakan penjelasan. Fungsi pertanya-:
memperhatikan prinsip kerja sama dan dalam WPIK meliputi (l) pertanyaan una'
prinsip kesantunan. Oleh karena itu, para inisiasi, (2) pertanyaan untuk negosiasi, ca:
partisipan dalam kelas perlu memiliki (1) (3) pertanyaan untuk elisitasi. Fungsirn"rnti
pengetahuan, dan (2) keterampilan di dalam rintah dalam WPIK meliputi (1) fungs.
menggunakan bahasa dalam bernegosiasi. Di menyuruh, (2) fi.mgsi menuntut, (3) fung
samping dilakukan dengan kegiatan tanya menganjurkan, (4) fungsi melarang, dan (5
jawab, negosiasi dalam WPIK juga fungsi menasihati/memberi sarzln. Fun.i
dilakukan dengan kegiatan diskusi, klari- mengungkapkan meliputi (1) fungsi nl€r.'";:
fikasi, dan verifikasi takan rasa suka"/senang, (2) fungs.
werdiningsih, wqcona Percakapan Interaksi Kelas Bahasa Indonesia Keilmuan g3

menyatakan rasa tidak suka/tidak senang, (3) komponen struktur percakapan yakni struk-
fungsi menyatakanpermintaan maaf, dan (4) tur tansaksi, pola alih tutur, dan struktur
fungsi menyatakan terima kasih. gerak yang disampaikan dengan berbagai
Dari keempat fungsi yang ditemukan strategi percakapan, yakni strategi inisiasi,
tersebut, fungsi mengungkapkan rasa terima negosiasi, dan elisitasi yang digunakan
kasih dan permintaan maaf merupakan dalam pembelajaran dapat menghasilkan
fenomena baru dalam wacana percakapan beragam tuturan. Strategi negosiasi dan
formal. Tuturan mengungkapkan rasa terima fungsi mengungkapkan ftNa tentang
kasih dan permintaan maaf belum pernah permintaan maaf dan ucapan terima kasih
ditemukan oleh peneliti sebelumnya. Kedua yang ditemukan dalam penelitian ini dapat
tuturan tersebut tidak hanya dituturkan oleh digunakan sebagai acuan untuk pembe-
mahasiswa, akan tetapi juga oleh dosen. lajaran BIK. Strategi negosiasi dapat
Dengan ditemukannya kedua tuturan menumbuhkan sifat menghargai orang lain,
tersebut, peneliti berpendapat bahwa menya- menerima perbedaan pendapat, dan
takan permintaan maaf dan mengucapkan mengendalikan emosi, sedangkan fungsi
terima kasih pada kegiatan pembelajaran mengungkapkan rasa permintaan maaf dan
tidak akan menuunkan power do- terima kasih dapat membentuk sifat jujur,
sen.Tuturan mengungkapkan rasa yang tanggung jawab, dan bersyukur. Dengan
berfungsi menyatakan terima kasih pembiasaan menggunakan beragam tuturan
merupakan fenomena baru. Hal ini perlu dalam kelas dapat mengembangkan kepri-
dibudayakan di kalangan dosen dan maha- badian dan kreativitas pada diri mahasiswa
siswa khususnya serta masyarakat pada dalam menggunakan bahasa. Temuan
umufimya. tentang strategi negosiasi dan fungsi
Berdasarkan hasil analisis data pene- mengungkapkan rasa dalam penelitian ini
litian ini tuturan mengungkapkan rasa yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran
menyatakan permintaan maaf dan terima BIK.
kasih dilakukan dosen dan mahasiswa. Berdasarkan temuan hasil pengana-
Dengan temuan ini jika dikaitkan dengan lisisan data tersebut disarankan kepada dosen
fenomena budaya dan karakter bangsa, maka (1) memperhatikan penerapan ketiga stnrl<tur
tampak jelas perilaku positif dan santun bagi transaksi dalam perencaruuln dan pelaksa-
kalangan akademisi. Hal ini yang tidak naan pembelajaran agar tujuan pembelajaran
ditemukan oleh peneliti sebelumnya sebagai- tercapai, (2) menggunakan ketiga strategi
mana yang dikemukakan (Jumadi, percakapan, yakni strategi inisiasi, negosiasi,
2005:179-189, dan Hudiono,2007 :279). dan elisitasi untuk mendorong mahasiswa
Dalam prespektif etnografi komunikasi, agar terlibat aktif mengikuti kegiatan
aktivitas dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran dan kreatif dalam menggu-
berinteraksi di kelas membuktikan bahwa nakan bahasq (3) memilih strategi
kampus sebagai lembaga formal juga percakapan yang dapat meningkatkan
merupakan agen sosial ya.rg membenfuk kemampuan mahasiswa berkomunikasi, (4)
mahasiswa mempunyai kompetensi kultural dapat menumbuhkan rasa senang/suka
yang diperoleh melalui proses pembelajaran terhadap pembelajaran bahasa Indonesia
di kelas. bagi maha-siswq dan (5) mampu menjadi
contoh dalam penggunaan bahasa Indonesia
SIMPULAI{ DA}t SARAN sehingga dapat mengembangkan perilaku
positif, menumbuhkan sikap berbahasa
Berdasarkan hasil penganalisisan data Indonesia yang baik, benar, dan santun.
dapat disimpulkan bahw4 kelengkapan
94 BAHASA DAI\I SENI Tahun 42, Nomor l, Febru.ari 20i4

Berkaitan dengan penemuan strategi Creswel, 1.W.2007. Qualitative Inquiry &


negosiasi dan tuturan yang berfungsi Reaearch Design: Choosing Amang Five
mengungkapkan rasa dalam WPIK, dosen Approaches. Califomia: Sage Publication
hendaknya dapat melaksanakan strategi Inc
negosiasi pada setiap kegiatan pembelajaran. Fathurrokhman. 2009. Negosiasi Pilihan
Dengan bemegosiasi dapat menciptakan Bahasa dalam Masyarakat Mukilingual.
sikap terbuka dan saling menghargai pada (online)
diri mahasiswa. Sikap terbuka, saling http ://fathurrokhmancenter. wordpress. co
menghargai, dan selalu bersyukur, jujur, dan ml 2009 I 0 6 104/negosiasi-pilihan-bahasa-
bertanggung jawab melalui tuturan terima dalam-masyarakat-multilingual-diakses.
kasih dan permintaan maaf akan menjadi 3 t Mei 2A12.
penlaku sehariJrari dalam kehidupan Hamidah. 1996. Tindok Direktif Bahasa
bermasyarakat. Indonesia dalam Interaksi Kelas di
Penelitian ini merupakan penelitian Taman Kanak-Kanak. Tesis tidak
monositus. Oleh karena itu, perlu dilakukan dipublikasikan. Malang: Pascasarjana
penelitian lanjutan dengan topik yang sama IKIP Malang
pada subjek y*g berbeda agar diperoleh Hudiyono, Y. 2007. Percakapar
gambaran secara utuh tentang WPIK dalam Instrulesional di MTsN I Malang
pembelajaran BIK pada jurusan/program Disertasi tidak dipublikasikan. Malang
studi ilmu hukum. Dengan demikian, hasil Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
penelitiannya dapat dijadikan rujukan para Hymes, D. 1973. Foundation ir
dosen dalam mercncanakan, melaksanakan, Sociolinguitics: An Ethnographi:
dan mengevaluasi pembelajaran BIK dalam Approach. Philadelphia: University c:
rangka pengembangan kepribadian dan Pennsylvania.
kreativitas mahasiswa melalui bahasa. Jumadi. 2005. Representasi Power dalo*
Wacana Kelas: Kajian Etnogr;.'
Komunikasi. Disertasi tidak diterbitka"
DAFTAR RUJUKAI{
Malang: Pascasarjana Universitas Neg::
Ardianto. 2013. Tindak Tutur Direlcif Guru Malang.
dalam Wacana Interalui Kelas Anak Miles, M. B. & Hubermffi, A. M., 19.c:
Tuna Rungu di SLB-B YPTB Malang. Penganalisisan data Kualita:.'
Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Penerjemah ljetjep R. R. Jakr-:
Pascasarj ana Universitas Negeri Malang. Iniversitas Indonesia Press.
Arifin, 2008. Penggunaan Tindak Tutur Rani, A. 1992. Analisis Wacana Percakc:,:'
Siswa dalam PercakaPan di Kelas. Anak-anak Usia Prasekolah. Tesis tc:,
Disertasi tidak diterbitkan. Malang: dipublikasikan. Malang: Prog:r-
Pascasarjana Universitas Negeri Malang Pascasarjana IKIP Malang.
Bogdan, R.C. &, Biklen, S.K. 1982, Rosidi, I. 2009. Struhur Pertukaran dt.":*
Qualitative Researchfor Education to Kupas Tuntas Calon Presiden di T';";
Theory and Methods. Boston: Allyn and TY. (online) htrp: -::*-"
Bacon [nc. umarbakriliniisiasi.blogspot. com 3 C' ":
-

Brown, G &. G. Yule. 1996. Analisis siartikel Ilrniah-kebahasaan.htm I. c i *-i:r


Wacana. Diterjemahkan oleh Soetikno. Rabu, 18 Juli 2012.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Coulthard, M and Sinclair, J.M. & .:"i
Coulthard, M. 1985. An Introduction to Toward an Analysis of Discour:; Inu
Discourse Analysis. London: Longman English Used by Teache, ;,;
Group Limited. Pupils.London: Oxford Univenr;' !:-::, .
werdiningsih, wacanu percakapan trnterqksi Kera-s
Bahasa Indonesia Keilmuan 9s

Soleh, Muhammad. 2009. Representasi Wahyuniarti, Fitri. ZAll. Tindak Elisitasi


Kesatuan Berbahasa Mahasiswa dolam dalam Wacana Kelas: Kajian Milvoet_
Wacana Akademik. Disertasi tidak nografi terhodap Bahasa Guru. Tesis
diterbitkan. Malang: pascasarjana tidak diterbitkan. Malang: pascasarjana
Universitas Negeri Malang Universitas Negeri Malang Walsh, S.
Svennevig, J. 1999. Getting Acquinted in 2006. Investigating Classroom
Conversation. Netherland: John Discourse. New york: Routledge.
Benjamin Publishing Company. Walsh S. 2006. Investigating ilorrroo*
Tannen, D.2007 . Talking Yoices: Repetition, Discourse. London and New york:
Dialogue, and Imagery in Conversational Routledge
Discourse. Cambridge: Cambridge Walsh, S. 2011. Exploring Classroom
University Press Discourse: Language in Action. New
York: Routledge
Wennerstorm, A.Z0O3. Student as Discourse
Analysis in The Converstion Class.
(online),

18 Okrober 2010.

Anda mungkin juga menyukai