Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmul Lughoh
DOSEN PENGAMPU:
SYARIFAH, M. S. I
DISUSUN OLEH:
UPIT YUPITA(2014029)
NAINA(2014023)
Saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Syarifah, M. S. I selaku dosen
Pengampu mata kuliah Fiqh Lughah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kami. Kami menyadari bahwa makalah yang kami
tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena Itu, kami selaku penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan Makalah ini dimasa yang akan
datang. Akhir kata, penulis mengucapkan selamat membaca makalah ini, semoga bermanfaat
bagi kita Semua, sekian dan terimakasih.
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar..........................................................................................................................i
Daftar Isi ...................................................................................................................................ii
Bab 1 Pendahuluan
1.1. Latar
Belakang.....................................................................................................................1
1.2. Rumusan
Masalah................................................................................................................2
1.3. Tujuan
Penulisan..................................................................................................................3
Bab 2 Pembahasan
2.1. Pengertian Fenomik..............................................................................................................
2.2. Identifikasi Fenom...............................................................................................................
2.3. Perubahan Fenom .................................................................................................................
2.4. Asimilasi...............................................................................................................................
2.5. Disimilasi..............................................................................................................................
2.6. Kontras..................................................................................................................................
2.7. Pasangan Minimal................................................................................................................
Bab 3 penutup
3.1. Kesimpulan...........................................................................................................................
3.2. Saran.....................................................................................................................................
Daftar Pustaka.............................................................................................................................
Bab 1
Pendahuluan
Di dalam ilmu linguistik kita mengenal sebutan ilmu Fonologi, yaitu ilmu yang mempelajari
seluk-beluk bunyi bahasa serta merumuskannya secara teratur dan sistematis. Menurut hierarki satuan
bunyi yang menjadi objek studinya, fonologi dibedakan menjadi fonetik dan fonemik. Berbeda
dengan fonetik yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut
mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak, fonemik adalah studi fonologi yang
mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna.
Fonemik juga mengkaji atau menganalisis bunyi bahasa dengan memperhatikan statusnya sebagai
pembeda makna. Bunyi bahasa yang diucapkan oleh manusia akan memiliki pembeda makna pada
setiap bunyi bahasanya. Objek kajian dari fonemik adalah fonem, berbeda dengan objek kajian fonetik
yang mengkaji fon.
Pembahasan
Fonemik merupakan cabang ilmu fonologi yang mengkaji tentang pengaruh bunyi
bahasa dalam perubahan fenom tertentu yg dapat mengubah makna dari suatu kata itu sendiri.
Dan yang akan di bahas yaitu: pengertian fonemik, identifikasi, perubahan fonem, asimilasi,
disimilasi, kontras, alofon dan pasangan minimal.
2.4. Asimilasi
Asimilasi adalah perubahan bunyi dari dua hal bunyi yang tidak sama menjadi bunyi
yang sama atau hampir sama. Hal ini terjadi karena bunyi-bunyi bahasa itu diucapkan secara
berurutan sehingga berpotensi untuk saling mempengaruhi atau dipengaruhi. Dalam bahasa
Indonesia, asimilasi fonetis terjadi pada bunyi nasal pada kata tentang dan tendang. Bunyi
Nasal pada tentangd iucapkan apiko-dental karena bunyi yang mengikutinya, yaitu [t], juga
apiko-dental. Bunyi nasal pada tendang diucapkan apiko-alveolar karena bunyi yang
mengikutinya, yaitu [d], juga Apiko-alveolar. Perubahan bunyi nasal tersebut masih dalam
lingkup alofon dari fonem yang sama.
2.5. Disimilasi
Disimilasi adalah perubahan bunyi dari dua bunyi yang sama atau mirip menjadi
bunyi yang tidak sama atau berbeda. Contoh :
Kata bahasa Indonesia belajar [bǝlajar] berasal dari penggabungan prefix ber [bǝr]
dan bentuk dasar ajar [ajar]. Mestinya, kalau tidak ada perubahan menjadi berajar [bǝrajar].
Tetapi, karena ada dua bunyi [r], maka [r] yang pertama diperbedakan atau didisimilasikan
menjadi [l] sehingga menjadi [bǝlajar]. Karena perubahan tersebut sudah menembus batas
fonem, yaitu [r] merupakan alofon dari fonem /r/ dan [l] merupakan alofon dari fonem /l/,
maka disebut disimilasi fonemis.
2.6. Kontras
Kontras fonemik mengacu pada perbedaan fonetik minimal, yaitu perbedaan kecil
dalam bunyi ujaran, yang membuat perbedaan dalam cara bunyi diterima oleh pendengar, dan
oleh karena itu dapat menyebabkan entri leksikal mental yang berbeda untuk kata-kata.
Misalnya, apakah suatu suara disuarakan atau tidak (pertimbangkan / b / dan / p / dalam
bahasa Inggris) penting bagi bagaimana suatu suara dipahami dalam banyak bahasa, sehingga
mengubah fitur fonetik ini dapat menghasilkan kata yang berbeda (pertimbangkan kelelawar
dan menepuk dalam Bahasa Inggris); Lihat Fonem. Contoh lain dalam bahasa Inggris dari
kontras fonemik adalah perbedaan antara kebocoran dan liga; perbedaan minimal dalam
menyuarakan antara [k] dan [g] menyebabkan dua ucapan dianggap sebagai kata yang
berbeda. Di sisi lain, contoh yang bukan merupakan kontras fonemik dalam bahasa Inggris
adalah perbedaannya [duduk] dan [duduk].[1] Dalam hal ini perbedaan minimal panjang
vokal bukanlah kontras dalam bahasa Inggris, sehingga kedua bentuk tersebut akan dianggap
sebagai pengucapan yang berbeda dari kata yang sama. Kursi.
2.7. Alofon
Alofon adalah variasi fonem yang tidak membedakan arti. Alofon dituliskan diantara
dua kurung siku […]. Kalau [p] yang lepas kita tandai dengan [p], sedangkan [p] yang tidak
lepas kita tandai dengan [p`], maka dapat dikatakan bahwa dalam bahasa Indonesia, fonem
/p/ memiliki dua alofon, yakni [p] dan [p`]. Realisasi fonem dalam pelaksanaan ujaran
banyak mengalami perubahan. Fonem /b/ misalnya pada kata /baru/ dan /abu/ diucapkan tetap
sebagai [b]. Akan tetapi pada kata /sabtu/, fonem /b/ diucapkan sebagai /p/. Jadi, realisasi
fonem /b/ dalam pelaksanaan ujaran bisa menjadi [b] dan [p]. Realisasi [b] dan [p] atas fonem
/b/ itu yang sering disebut dengan alofon. Fonem-fonem yang lain juga memiliki alofon,
misalnya fonem /u/ pada kata /buku/ diucapkan sebagai [u]. Akan tetapi, pada kata /subur/,
fonem /u/ diucapkan sebagai [o]. Dengan demikian fonem /u/ memiliki alofon [u] dan [o].
Demikian seterusnya untuk fonem-fonem yang lain. Hal ini akan dibahas dalam modul yang
lain.
KESIMPULAN
fonemik yakni bunyi bahasa yang membedakan makna.Bunyi bahasa yang diucapkan
oleh manusia akan memiliki pembeda makna pada setiap bunyi bahasanya. Objek kajian dari
fonemik adalah fonem, berbeda dengan objek kajian fonetik yang mengkaji fon. Dalam
pembahasan fonemik memang harus benar-benar dipahami secara teliti biar kita semua bisa
tau apa fonemik itu sendiri.
SARAN
Semoga setelah melihat, membaca, dan mempelajari makalah ini kita
semua dapat mengerti dan memahami apa itu fenomik. Dan kami menyadari
bahwa makalah yang saya buat masih jauh dari kata sempurna dan juga masih
terdapat banyak kesalahan, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca agar dalam pembuatan makalah selanjutnya
dapat menjadi lebih baik, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Aamiin.
Daftar Pustaka
http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2568/2/312013002_BAB%20II_sampai_BAB
%20VI.pdf
http://repository.ut.ac.id/4732/1/PBIN4102-M1.pdf
http://eprints.unm.ac.id/10761/1/JURNAL%20TESIS.pdf
https://id.ert.wiki/wiki/Phonemic_contrast
https://www.ilmubahasa.net/2017/10/pengertian-fonem-alofon-dan-grafem-dan.html
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/nusa/article/download/21314/14288
https://www.greelane.com/id/sastra/inggris/minimal-pair-phonetics-1691392/