Anda di halaman 1dari 1

‫ وآل من حفى حتى تالقى محمدا‬# ‫فاليت آل ارثى لها من كاللة‬

‫ تراخى و تلقى من فواضله ندى‬# ‫متى ما تناخى عند باب ابن هاشم‬
‫ اغا ر (لعمرى) فى البالد وانجدا‬# ‫نبى يرى ما آل يرون وذكره‬
‫ و ليس عطاء اليوم يمنعه غدا‬# ‫له صدقات) ما تغب و نائل‬

“Demi Allah unta ini tidak akan aku kasihani dari keletihannya, dan dari rasa sakit kakinya sebelum dapat
bertemu dengan Muhammad”

“Nanti jika kau telah sampai ke pintu Ibnu Hasyim, kau akan dapat beristirahat dan akan mendapatkan
pemberiannya yang berlimpah-limpah”

“Seorang Nabi yang dapat mengetahui sesuatu yang tak dapat dilihat oleh mereka, dan namanya telah
tersiar di seluruh negeri dan di daerah Nejed”

“Pemberiannya tidak akan terputus selamanya, dan pemberiannya sekarang tidak akan mencegah
pemberiannya di hari esok”

A'sya ibn Qais

Seorang penyair arab terkemuka pada masa zaman nabi masih hidup. Dengan nama asli Abu Bashir
Maimun Ibn Qais Ibn Jundul Al- Qaisy, lahir di daerah Yamamah di sebuah desa berbama Manfuhah.
Keahlian berpuisi didapat dari pamannya bernama Al- musayyab ibn Alas. Merupakan penyair
terkemuka di zamanya. Di sebutkan bahwa ayah Al A'sya mati kelaparan didalam sebuah gua, ayah Al
A'sya meneduh di sebuah gua untuk berteduh namun tidak disangka gua tersebut tertimpa reruntuhan
gunung dan menutup jalan keluar. Al A'sya merupakan penyair yang lidahnya sangat tajam dan juga
jenius dalam membuat syair, dikatakan jika Al A'sya memuji seseorang, orang itu terkenal seketika. Al
A'sya terkenal menyukai orang yang dermawan, ketika terdengar sebuah kabar bahwa muncul seorang
utusan yang sangat dermawan, A'sya berangkat ke madinah membawa sebuah syair pujian untuk nabi,
tetapi kaum quraisy mencegah kedatangan A'sya dengan memberikan 100 ekor unta, dan
mengurungkan niatnya bertemu nabi, kemudian kembali pulang ke Yamamah, dalam perjalanan pulang
A'sya Meninggal Dunia.

Anda mungkin juga menyukai