Anda di halaman 1dari 8

Tahun 1800an para ilmuwan mulai melakukan penelitian untuk mengetahui isi inti sel atau

nucleus, mereka menemukan suatu molekul yang belum pernah dilihat sebelumnya, karena
molekul baru ini bersifat asam dan berada di dalam nucleus, mereka menamakan molekul ini
dengan nama asam nukleat atau nucleic acid meskipun belakangan telah diketahui bahwa asam
nukleat juga dapat ditemukan di luar inti sel.
Asam nukleat adalah makromolekul kompleks yang tersusun atas rantai nukleotida yang
menyimpan informasi genetik dari suatu makhluk hidup (Alberts, 2014; )
Asam nukleat terdapat dalam semua sel dan mempunyai peranan yang sangat penting
dalam biosintesis protein. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikat oleh
protein yang mempunyai sifat basa, misalnya DNA dalam inti sel terikat pada histon.
Senyawa gabungan antara asam nukleat dengan protein ini disebut nucleoprotein.
Molekul asam nukleat merupakan suatu polimer seperti protein, tetapi yang menjadi
monomer bukan asam amino, melainkan nukleotida. Oleh karena itu untuk mempelajari
asam nukleat, perlu dipelajari terlebih dahulu tentang nukleotida.

STRUKTUR ASAM NUKLEAT


Sama dengan protein maupun karbohidrat, asam nukleat merupakan makromolekul, jadi
memiliki ukuran molekul yang lebih besar daripada molekul-molekul yang lain. Bersama dengan
protein dan karbohidrat, asam nukleat termasuk makromolekul yang tergolong polimer karena itu
tersusun atas banyak monomer. Jika karbohidrat merupakan polimer, monomernya adalah
monosakarida, monosakarida bergabung dengan monosakarida menjadi disakarida, bergabung
lagi semakin panjang dan banyak dikenal dengan polisakarida. Begitu pula protein yang
merupakan polimer dari asam amino, asam amino satu berikatan dengan asam amino yang lain
sehingga menjadi rantai polipeptida, kemudian rantai polipeptida tersebut membentuk struktur 3
dimensi dengan fungsi tertentu yang dikenal dengan protein. Nah, asam nukleat ini merupakan
polimer, monomernya adalah nukleotida. Jadi nukleotida satu dengan lainnya akan saling
berikatan dengan ikatan kimia kemudian membentuk rantai. Rantai yang tersusun atas
nukleotida-nukleotida inilah yang dikenal dengan asam nukleat.
- Nukleotida dan nukleosida
Molekul nukleotida terdiri atas nukleosida yang mengikat asam fosfat. Molekul
nukleosida terdiri atas pentosa (deoksiribosa atau ribosa) yang mengikat suatu basa
(deriva purin atau pirimidin). Pentosa, basa nitrogen, dan asam fosfat dapat dihasilkan dari
hidrolisis nucleoprotein. Nucleoprotein yang dihidrolisis sempurna akan menghasilkan
protein, asam fosfat, pentose, dan basa purin atau pirimidin.
Komponen Nukleotida:
1. Gula pentosa, berbentuk cincin, merupakan monosakarida yang memiliki 5 buah
atom C.
2. Gugus fosfat, diikat oleh karbon nomor 5 gula pentose, gugus fosfat merupakan
atom fosfor yang dikelilingi oleh 4 atom oksigen.
3. Basa nitrogen merupakan suatu molekul kecil berbentuk cincin yang mengandung
nitrogen, berikatan dengan pentosa di C nomor 1. Ikatannya merupakan ikatan
glikosidik yang merupakan ikatan kovalen yang menggabungkan molekul karbohidrat (di
sini untuk asam nukleat adalah pentose) dengan kelompok lain (di sini dengan basa
nitrogen)
Perbedaan ribosa dan deoksiribosa:
1. Pada deoksiribosa di ikatan nukleotida pada atom C kedua kehilangan satu atom O. Pada
ribosa O nya lengkap sehingga terdapat gugus hidroksil, maka di deoksiribosa tepatnya
untuk atom C keduanya pada struktur gulanya tidak ditemukan gugus hidroksil. Ribosa
itu sendiri merupakan salah satu jenis dari gula pentosa. Berhubungan dengan penamaan
untuk deoksiribosa, de itu kehilangan, sedangkan oxy adalah oksigen. Jadi karena untuk
ribosa O nya lengkap maka namanya tetap ribosa.
2. Basa Nitrogen: Pada DNA memiliki basa nitrogen arginine, sitosin, guanine, dan timin.
Sedangkan untuk RNA timin diganti dengan urasil.
Basa purin (adenine, guanine) memiliki dua cincin, sedangkan pirimidin (sitosin, timin,
dan urasil) hanya satu. Simbol basa nitrogen AGCTU

Urasil  pada pH cairan tubuh, urasil terdapat dalam bentuk keto.


Uridin trifosfat
Ikatan antar nukleotida:
Nukleotida yang satu dengan yang lain berikatan membentuk ikatan fosfodiester. Reaksi
pembentukan ikatan fosfodiester termasuk reaksi dehidrasi, sehingga selain membentuk ikatan,
reaksi tersebut juga menghasikan atau melepaskan H2O atau air. Pembentukan ikatan terjadi
antara gugus fosfat di salah satu nukleotida dan karbon nomor 3 dari nukleotida yang lain.
Pembentukan ikatan yang semakin panjang, terdiri dari semakin banyak nukleotida, terjadi pada
peristiwa replikasi.
C paling luar di ujung adalah C nomor 5, sedangkan di ujung lainnya C nomor 3. Dikenal istilah
ujung 3 dan ujung 5.
5’-ATG-3’ , RNA 5’-UGC-3’
Pemberian nama asam nukleat:
diberikan nama untuk setiap ujung asam nukleat. ujung atas, gugus fosfat berikatan dengan atom
C nomor 5. Maka daerah tersebut disebut daerah 5’ prime. Lalu pada ujung bawah gugus fosfat
berikatan dengan atom C nomor 3, maka disebut daerah 3’ prime. Terakhir untuk menyebut
nama molekul secara keseluruhan, digabungkan nama ujung dan urutan basa nitrogen sehingga
molekul tersebut disebut 5’prime-CAGCGT-3’prime
Ikatan hidrogen di antara basa nitrogen. Berhubungan dengan tangan dari basa nitrogen,
memiliki 2 atau 3.
DNA ganda  bersifat komplementer atau berpasangan di mana G berpasangan dengan C yang
dihubungkan oleh 3 ikatan hidrogen, sedangkan A selalu berpasangan dengan T dihubungkan 2
buah ikatan nitrogen.
Rantai anti parallel, satu rantai dari 5 ke 3 berpasangan dengan 3 ke 5.
Jadi urutannya adalah gugus fosfat, pentose, dan basa nitrogen berikatan membentuk nukleotida,
nukleotida berikatan dengan nukleotida yang lain membentuk molekul panjang disebut dengan
asam nukleat dengan setiap nukleotida mengikat basa nitrogen yang berbeda.
Pemisahan asam nukleat dan protein
3 Perbedaan utama DNA dan RNA:
1. perbedaan jenis gula
DNA deoksiribosa, RNA ribosa
2. basa nitrogen
DNA ACGT
RNA AGCU
3. Untaian rantai
DNA ganda  bersifat komplementer atau berpasangan di mana G berpasangan dengan
C yang dihubungkan oleh 3 ikatan hidrogen, sedangkan A selalu berpasangan dengan T
dihubungkan 2 buah ikatan nitrogen.
RNA tunggal.

FUNGSI UNTUK TUBUH MANUSIA

Alberts, B., Johnson, A., Lewis, J., Morgan, D., Raff, M., Roberts, K., et al. (2014). Molecular Biology of The
Cell (6th ed.): Garland Science.
Usmar, U., Arfiansyah, R., & Nainu, F. (2017). Sensor asam nukleat sebagai aktivator imunitas
intrinsik terhadap patogen intraseluler. Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of
Pharmacy)(e-Journal), 3(2), 174-190.

Intisari NUKLASI KHUSUS


ASAM NUKLEAT
Enzim yang mampu mendegradasi asam nukleat telah dikenal selama bertahun-tahun. Nuklease
ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Mereka yang menunjukkan spesifisitas untuk
DNA disebut sebagai deoksiribonuklease. Mereka yang secara khusus menghidrolisis RNA
adalah ribonuklease. Beberapa nuklease mendegradasi DNA dan RNA. Dalam kedua kelas ini
terdapat enzim yang mampu memutuskan ikatan fosfodiester internal untuk menghasilkan
terminal 3′-hidroksil dan 5′-fosforil atau terminal 5′-hidroksil dan 3′-fosforil. Ini disebut sebagai
endonuklease. Beberapa mampu menghidrolisis kedua untai molekul beruntai ganda, sedangkan
yang lain hanya dapat membelah untai tunggal asam nukleat. Beberapa nuklease hanya dapat
menghidrolisis untai tunggal yang tidak berpasangan, sementara yang lain mampu
menghidrolisis untai tunggal yang berpartisipasi dalam pembentukan molekul untai ganda. Ada
kelas endonuklease yang mengenali urutan spesifik dalam DNA; sebagian besar adalah
endonuklease restriksi, yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi alat penting dalam genetika
molekuler dan ilmu kedokteran. Daftar beberapa endonuklease restriksi yang dikenal saat ini
disajikan pada Tabel 39-2. Beberapa nuklease mampu menghidrolisis nukleotida hanya jika
nukleotida itu ada di ujung molekul; ini disebut sebagai eksonuklease. Eksonuklease bekerja
dalam satu arah (3′ → 5′ atau 5′ → 3′) saja. Pada bakteri, eksonuklease 3′ → 5′ merupakan
bagian integral dari mesin replikasi DNA dan berfungsi untuk mengedit—atau mengoreksi—
deoksinukleotida yang paling baru ditambahkan untuk kesalahan pasangan basa.
DNA mengandung gen, informasi yang mengatur sintesis protein dan
RNA. DNA mengandung bagian-bagian yang menentukan pengaturan
ekspresi gen (promoter, operator, dll.). Ribosomal RNA (rRNA)
merupakan komponen dari ribosom, mesin biologis pembuat protein
Messenger RNAs (mRNA) merupakan bahan pembawa informasi
genetik dari gen ke ribosom. Transfer RNAs (tRNAs) merupakan
bahan yang menterjemahkan informasi dalam mRNA menjadi urutan
asam amino RNAs memiliki fungsi-fungsi yang lain, di antaranya
fungsi-fungsi katalis. Asam nukleat merupakan molekul raksasa yang
memiliki fungsi khusus yaitu, menyimpan informasi genetik dan
menerunkannya kepada keturunanya. Susunan asam nukleat yang
menentukan apakah mahluk itu menjadi hewan ,tumbuhan, maupun
manusia. Begitu pula susunan dalam sel, apakah sel itu menjadi sel
otot maupun sel darah.
Beberapa fungsi penting asam nukleat adalah menyimpan,
menstransmisi, dan mentranslasi informasi genetik; metabolisme
antara(intermediary metabolism) dan reaksi-reaksi informasi energi;
koenzim pembawa energi; koenzim pemindah asam asetat, zat gula,
senyawa amino dan biomolekul lainnya; koenzim reaksi oksidasi
reduksi.

Asam nukleat adalah biomolekul yang paling penting. Molekul ini ditemukan berlimpah di semua
makhluk hidup; mereka berfungsi untuk membuat, menyandikan, dan menyimpan informasi genetik di
setiap sel hidup dari setiap bentuk kehidupan di Bumi. Selain itu, mereka juga mengirimkan dan
mengekspresikan informasi tersebut, baik dalam operasi internal sel hingga meneruskannya ke generasi
selanjutnya. Informasi disandi dan disampaikan melalui urutan asam nukleat. Urutan spesifik dalam
pasangan basa DNA yang membawa informasi genetik ini disebut gen. Melalui RNA, urutan pasangan
basa menghasilkan asam amino dan selanjutnya protein, yang menentukan kerangka dan menjadi
bagian dari sebagian besar proses kimiawi dalam tubuh makhluk hidup.

Apa saja fungsi asam nukleat bagi tubuh?


Tiap jenis asam nukleat memiliki peran berbeda di dalam sel. Beberapa fungsi yang umumnya antara
lain:

1. Menyimpan dan mengkode informasi genetik


Asam nukleat dalam DNA berperan penting dalam menyimpan dan mengkodekan informasi genetik.
DNA memungkinkan informasi genetik seseorang untuk diwariskan pada keturunannya.Nukleotida
dalam DNA hanya akan berpasangan dengan urutan tertentu. Setiap kali sel menggandakan untaian
DNA, urutan nukleotida juga harus disalin dengan urutan yang benar. Salinan akurat inilah yang akan
dibuat dan diturunkan dari generasi ke generasi.

Asam nukleat adalah biomolekul yang paling penting. Molekul ini ditemukan berlimpah di semua
makhluk hidup; mereka berfungsi untuk membuat, menyandikan, dan menyimpan informasi genetik di
setiap sel hidup dari setiap bentuk kehidupan di Bumi. Selain itu, mereka juga mengirimkan dan
mengekspresikan informasi tersebut, baik dalam operasi internal sel hingga meneruskannya ke generasi
selanjutnya. Informasi disandi dan disampaikan melalui urutan asam nukleat. Urutan spesifik dalam
pasangan basa DNA yang membawa informasi genetik ini disebut gen. Melalui RNA, urutan pasangan
basa menghasilkan asam amino dan selanjutnya protein, yang menentukan kerangka dan menjadi
bagian dari sebagian besar proses kimiawi dalam tubuh makhluk hidup.

2. Sintesis protein dan ekspresi informasi


RNA berperan penting untuk melakukan sintesis protein. Salah satu asam nukleat ini juga berperan
besar dalam ekspresi informasi yang disimpan dalam DNA. Ekspresi ini penting dalam proses pembuatan
protein.Sementara fungsi RNA lainnya meliputi:

 Membuat sel baru di dalam tubuh


 Menerjemahkan DNA menjadi protein
 Pembawa pesan antara DNA dan ribosom
 Membantu ribosom memilih asam amino yang tepat saat membuat protein

3. Menghasilkan energi untuk sel


Fungsi lain dari asam nukleat adalah menghasilkan energi untuk proses seluler. Ini berarti, tidak semua
senyawa ini terlibat dalam proses informasi yang ada di dalam sel. Yang berperan sebagai penghasil
energi adalah asam nukleat adenosin trifosfat (ATP).ATP terbentuk dari gugus-gugus fosfat dan
merupakan ikatan energi yang tinggi guna memasok energi pada sel. Energi ini penting agar sel bisa
menjalankan fungsinya dengan baik.Di samping itu, ATP berperan dalam fungsi tubuh tertentu seperti
kontraksi otot, termasuk saat jantung berdetak.

4. Penelitian berbagai penyakit


Banyak tes dilakukan dengan memanfaatkan asam nukleat untuk mendiagnosis penyakit atau kondisi
medis tertentu. Tes berbasis asam molekular ini juga bisa mengidentifikasi patogen penyebab infeksi.Tak
kalah penting, tes menggunakan DNA atau RNA juga krusial untuk mengetahui status pembawa genetik
seseorang.Beberapa jenis kanker memanfaatkan diagnosis dengan bahan asam nukleat. Misalnya,
kanker kandung kemih, kanker kolorektoral, kanker ovarium, kanker prostat, dan kanker payudara.
Demikian juga dengan penyakit kelainan kromosom dan sederet penyakit parah lainnya.

Peran asam nukleat dalam pandemi Covid-19


Hingga kini, kita masih menghadapi pandemi Covid-19 dan belum ada petunjuk jelas kapan musibah ini
akan berakhir. Namun para pakar kesehatan menemukan dua peran penting asam nukleat dalam wabah
ini. Apa sajakah itu?

 Tes diagnosis
Munculnya pandemi Covid-19 diiringi dengan kerja keras ahli medis dalam menemukan cara
mendiagnosis orang yang terkena penyakit ini. Untuk melakukan diagnostis penyakit yang tergolong
baru ini, salah satu yang digunakan adalah reagen berbasis asam nukleat.Tes terhadap asam nukleat
dianggap sebagai standar tertinggi untuk mendiagnosis Covid-19. Hal ini tentu dikemukakan setelah
dilakukan pengujian dengan sensitivitas dan spesifikasi yang tinggi.Oleh karena itu, produk berbasis
asam nukleat memiliki efek positif dalam pencegahan dan pengendalian wabah Covid-19.

 Potensi pengobatan

Asam nukleat juga dianggap sebagai salah satu potensi dalam pengobatan infeksi SARS-CoV-2. Pasalnya,
molekul ini telah terbukti efektif dalam menghadapi SARS-CoV, yang menjadi virus penyebab penyakit
SARS.Penggunaan molekul berbasis asam nukleat juga berguna untuk mengatur tingkat ekpresi gen di
dalam sel target. Berdasarkan suatu penelitian, agen terapeutik berbasis asam nukleat telah
memberikan angin segar karena terbukti menjadi kelompok obat antivirus yang ampuh dan
serbaguna.Obat tersebut memiliki kemanjuran menjanjikan terhadap beberapa infeksi virus, termasuk
SARS-CoV. Jika dikembangkan sepenuhnya sebagai molekul obat, mungkin saja bisa digunakan untuk
melawan SARS-CoV-2.Sebagai salah satu potensi yang diandalkan untuk mengendalikan wabah,
penelitian tentang asam nukleat tentu perlu lebih digencarkan.Dengan studi yang makin baik, potensi
yang selama ini terpendam bisa direalisasikan dengan baik pula. Termasuk kemungkinan menggunakan
vaksin berbasis DNA atau RNA yang hingga kini masih terus diteliti.

Penyimpanan Informasi

Sejauh ini fungsi terpenting asam nukleat untuk makhluk hidup adalah perannya sebagai
pembawa informasi.

Karena asam nukleat dapat dibuat dengan empat “basa,” dan karena “aturan pasangan basa”
memungkinkan informasi untuk “disalin” dengan menggunakan satu untai asam nukleat sebagai
templat untuk membuat yang lain, molekul-molekul ini mampu mengandung dan menyalin
informasi. .

Untuk memahami proses ini, mungkin berguna dengan membandingkan kode DNA dengan kode
biner yang digunakan oleh komputer. Kedua kode tersebut sangat berbeda dalam hal spesifiknya,
tetapi prinsipnya sama. Sama seperti komputer Anda dapat membuat seluruh realitas virtual
hanya dengan membaca string 1s dan 0s, sel dapat membuat seluruh organisme hidup dengan
membaca string dari empat pasangan basa DNA.

Seperti yang Anda bayangkan, tanpa kode biner, Anda tidak memiliki komputer dan tidak ada
program komputer. Dengan cara yang sama, organisme hidup membutuhkan salinan utuh “kode
sumber” DNA mereka untuk berfungsi.

Paralel antara kode genetik dan kode biner bahkan telah menyebabkan beberapa ilmuwan
mengusulkan pembuatan “komputer genetik,” yang mungkin dapat menyimpan informasi jauh
lebih efisien daripada hard drive berbasis silikon. Namun karena kemampuan kita untuk
merekam informasi tentang silikon telah maju, sedikit perhatian telah diberikan untuk penelitian
ke “komputer genetik.”
Melindungi Informasi

Karena kode sumber DNA sama pentingnya dengan sel seperti halnya sistem operasi Anda untuk
komputer Anda, DNA harus dilindungi dari potensi kerusakan. Untuk mengangkut instruksi
DNA ke bagian lain sel, salinan informasinya dibuat menggunakan jenis asam nukleat lain –
RNA.

Ini adalah salinan RNA dari informasi genetik yang dikirim dari nukleus dan di sekitar sel untuk
digunakan sebagai instruksi oleh mesin seluler.

Sel juga menggunakan asam nukleat untuk keperluan lain. Ribosom – mesin seluler yang
menghasilkan protein – dan beberapa enzim dibuat dari RNA.

DNA menggunakan RNA sebagai semacam mekanisme perlindungan, memisahkan DNA dari
lingkungan sitoplasma yang semrawut. Di dalam nukleus, DNA dilindungi. Di luar nukleus,
pergerakan organel, vesikel, dan komponen seluler lainnya dapat dengan mudah merusak untaian
DNA yang panjang dan kompleks.

Fakta bahwa RNA dapat bertindak baik sebagai bahan turun temurun dan suatu enzim
memperkuat alasan untuk gagasan bahwa kehidupan pertama mungkin adalah molekul RNA
yang dapat melakukan replikasi sendiri dan dapat dikatalisasi sendiri.

Peran Asam Nukleat


DNA juga dikenal sebagai materi herediter atau informasi genetik. Hal ini ditemukan dalam gen,
dan urutan basa-basa membuat kode. Antara kode “mulai” dan “berhenti,” membawa petunjuk
untuk urutan yang benar dari asam amino dalam protein (lihat Gambar di bawah). DNA dan
RNA memiliki fungsi yang berbeda yang berkaitan dengan kode genetik dan protein. Seperti satu
set cetak biru, DNA mengandung instruksi genetik untuk urutan yang benar dari asam amino
dalam protein. RNA menggunakan informasi dalam DNA untuk merakit asam amino yang benar
dan membantu membuat protein. Informasi dalam DNA ditularkan dari sel induk ke sel anak
setiap kali sel membelah. Informasi dalam DNA juga ditularkan dari orang tua kepada
keturunannya ketika organisme bereproduksi. Ini adalah bagaimana karakteristik diwariskan dari
satu generasi ke generasi berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai