Akuntansi Kombinasi Bisnis
Akuntansi Kombinasi Bisnis
PENDAHULUAN
Bukan hal yang baru bahwa tahun 2015 merupakan tahun krisis ekonomi
global sebagai dampak dari krisis di Yunani dan Eropa, perekonomian Indonesia
sedikit banyaknya mengalami dampak krisis tersebut untuk komoditi- komoditi
ekspor ke negara terdampak krisis. BPS melaporkan, ekonomi Indonesia pada
triwulan tiga 2015 tumbuh 4,73% terhadap triwulan tiga 2014. Ini peningkatan
dibanding 4,67 % pertumbuhan pada triwulan sebelumnya (April-Juni), yang
merupakan angka terendah selama enam tahun.
Untuk sektor industri energi dan otomotif masih menjadi primadona PDB
negara. Kementerian Perindustrian optimistis sektor industri terus menggeliat tahun
depan. Pertumbuhan industri ditargetkan mencapai 5,7 persen.Menurut Menteri
Perindustrian Saleh Husin, pihaknya ingin terus menjaga konsistensi pertumbuhan
industri lebih tinggi daripada angka pertumbuhan ekonomi nasional.
1
Tahun 2016, ditargetkan pertumbuhan industri mampu mencapai 5,7 persen.
Ini di atas target pertumbuhan ekonomi yang 5,3 persen," kata Menperin pada
Kompas 100 CEO Forum di Jakarta.Sampai dengan triwulan III 2015, pertumbuhan
industri pengolahan non-migas sebesar 5,21persen, lebih tinggi dibanding
pertumbuhan ekonomi periode serupa di tahun 2014 sebesar 4,73 persenn
Secara nominal, ekspor produk hasil industri (industri pengolahan non migas)
sampai Agustus 2015 sebesar USD 72,21 miliar dan impor produk komoditi industri
sebesar USD 72,49 miliar.
Ekspor produk hasil industri (industri pengolahan non migas) s.d Agustus
2015 memberikan kontribusi 70,44 persen terhadap total ekspor nasional. Pangsa
pasar ekspor utama produk industri menuju Amerika Serikat, Jepang, China,
Singapura, dan India.
Nilai investasi PMDN sektor industri triwulan III pada tahun 2015 sebesar Rp
20,05 triliun atau tumbuh sebesar 7,45 persen dibanding triwulan III tahun 2014
sebesar Rp 18,66 triliun. Sedangkan nilai investasi PMA sektor industri pada triwulan
III tahun 2015 mencapai USD 3,15 miliar. Sehingga nilai total investasi yang masuk
pada triwulan III pada tahun 2015 mencapai USD 4,75 miliar.
2
Dalam praktiknya di dunia bisnis akan memungkinkan untuk satu perusahaan
melakukan pengabungan usaha dengan kompetitor baik itu berupa merger,
konsolidasi, maupun akuisisi dengan alasan tertentu sebagai upaya menambah
daya saing perusahaan tersebut menghadapi kompetitor lain dan juga meningkatkan
keuntungan perusahaan tersebut.
3
6. Pendapatan Investasi dalam Laporan Keuangan Individu
4
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan kegiatan serta cara-cara yang penulis tempuh dalam
melakukan penelitian guna mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan
dengan permasalahan yang dikaji.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan hal-hal yang berhubungan dengan seluruh hasil
penelitian yang diperoleh penulis. Di dalamnya berisi tentang analisis dan
pemecahan masalah yang dikaji dalam tugas akhir ini.
5
BAB 2
7
2.1.2. METODE KOMBINASI BISNIS
Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi dimana suatu perusahaan
memperoleh pengendalian atas satu atau lebih perusahaan lain.
8
Akuisisi saham biasa entitas target biasanya menyebabkan entitas
pengakuisisi memiliki hak suara dalam entitas target. Akuisisi sebagian besar
saham entitas target memberikan hak pengendalian bagi entitas pengankuisisi,
sehingga terjadi kombinasi bisnis.
Company), untuk menilai kelayakan harga akuisisi berdasarkan nilai wajar dari
entitas target. Penilai independen akan melakukan penilaian berdasarkan penilaian
yang di Indonesia di sebut setandar penilaian Indonesia (SPI). Profesi prusahaan
penilai ini diatur dalam undang-undang pasar modal no.8 tahun 1995. Perusahaan
penilai memiliki peran penting dalam menentukan nilai wajar asset entitas, kerena
nilai wajar ini diperlukan sebagi informasi wajib mematuhi prosedur dan tatacara
yang dipersiapkan serta dikeluarkan oleh organisasi prodesi bersangkutan dalam
menentukan dan melaporkan nilai wajar asset entitaas dimaksud.
Suatu ekuisisi dapat dibiayai dengan kas atau saham. Akuisisi yang dibiayai
dengan kas dilakukan melaui pembayaran kas atau setara kas atau penerbit surat
utang kepada pemilik entitas target. Dengan pembayaran tersebut, pemilik lama
entitas yang diakuisisi akan meninggalkan entitas tersebut dan dan digantikan oleh
entitas pengakuisisi sebagai pemilik baru.pembiayaan akuisisi dengan saham
dilakukan dengan menerbitkan saham baru. Pembiayaan jenis ini dilakukan dengan
menerbitkan saham baru atau mengeluarkan kembali saham treasuri atau
pembendaharaan yang diberikan kepada pemilik lama entitas target. Akuisisi yang
dibiayai dengan saham menyebabkan pemilik lama entitas target meninggalkan
entitas tersebut, tetapi menjadi pemegang saham entitas pengakuisisi, atau dengan
kata lain, menjadi pemilik baru entitas pengakuisisi, (investor). Walaupun secara
hukum entitas pengakuisisi dan entitas target merupakan entitas yang berbeda,
tetapi secara ekonomi keduanya adalah satu. Dengan demikian, pada dasarnya
pemilik lama entitas target tetap memiliki hak suara dalam entitas target meskipun ia
kini terhitung sebagi pemegang saham entitas pengakuisisi. Karena itu, akuisisi
tersebut tidak memiliki dampak ekonomi terhadap pemilik lama entitas target.
9
PT. pinokio mengakuisisi seluruh saham biasa PT. Abunawas. Saham PT.
Abunawas yang beredar berjumlah 1 juta lembar dengan nilai nominal Rp 1.000 per
lembar, agio Rp 200 per lembar saham, dan nilai buku saham Rp 1.500 perlembar
saham. Harga akuisisi perlembar saham adalah Rp 1.500 Dan untuk ini PT. pinokio
menerbitkan 1 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per lembar
sementara harga pasar perlembar adalah Rp 1.500. PT. pinokio mencatat ayat jurnal
berikut:
HARGA AKUISISI
Nilai investasi pada tanggal akuisisi dicatat sebesar harga perolehan. Biaya
terkait akuisisi adalah biaya yang dikeluarkan pihak pengakuisisi dalam rangka
kombinasi bisnis, yang meliputi biaya makelar, hukum, akuntansi, penilaian, dan
biaya profesional atau konsultasi lainnya; serta biaya administrasi umum, termasuk
biaya pemeliharaan departemen akuisisi internal yang dicatat sebagai beban pada
periode akuisisi. Khusus biaya pendaftaran serta penerbitan efek utang dan efek
ekuitas sesuai dengan PSAK 22 revisi 2010 diakui berdasarkan ketentuan dalam
PSAK 55 (revisi 2006 ) instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran.
Contoh: Pada tanggal 1 januari 2012, PT. intiseka mengakuisisi saham biasa PT.
andaika sebanyak 4 juta lembar dengan harga per saham Rp 1.400. pengeluaran-
pengeluaran lain sehubungan dengan akuisisi tersebut antara lain.
_ Biaya akuntan, perusahaan penilai, dan pihak independen lain yang terlibat
akuisisi Rp 200 juta
_ pengeluaran sehubungan dengan surat menyurat Rp 15.000.000
Beban Rp 215.000.000
Kas Rp 215.000.000
Akuisisi saham akan diakui dengan registrasi saham. Biaya registrasi saham pada
dasarnya merupakan biaya langsung akuisisi, tetapi tidak satu paket dengan harga
akuisisi. Biaya langsung yang tidak satu paket dengan transaksi akuisisi
diperlakukan sebagai pengurang tambahan modal disetor. Dalam transaksi akuisisi
diatas, misalkan perusahaan mencatat saham dengan biaya Rp 100 juta per kas,
PT. intiseka akan mencatat ayat jurnal sebagai berikut:
Jadi tambahan modal disetor PT. intiseka berkurang sebesar Rp 100 juta akibat
pencatatan saham PT. andaika yang diakuisisi tersebut.
11
Nilai wajar sebesar Rp6,8 miliar merupakan nilai wajar 100% kekayaan PT
Andika, yaitu yang baik yang akan diakusisi 80% maupun kepentingan
nonpengendali.
Harga akusisi sebesar Rp5,6 miliar mencerminkan harga wajar atas 80%
bank suara PT Andika. Karena kepentingan nonpengendali juga harus nilai pada
harga wajar sesuai PSAK 22 revisi 2010 maka harga diakusisi sebesar Rp5,6 miliar
dapat dijadikan rujukan harga wajar untuk 20% kepentingan nonpengendali. Jika
harga wajar untuk 80% hak suara adalah Rp5,6 miliar, maka harga pasar untuk
100% adalah Rp7 miliar (Rp5,6 miliar/80%). Dengan demikian harga nonpengendali
adalah Rp1,4 miliar (20% x Rp7 miliar). Perhitungan harga wajar kepentingan
nonpengendali ini bukan satu-satunya teknik yang diizinkan. Jika terdapat bukti lain
yang lebih valid, dapat diterapkan teknik perhitungan lain untuk kepentingan
nonpengendali. Jadi, harga wajar kepentingan nonpengendali bisa saja lebih besar
atau lebih kecil dari Rp1,4 miliar.
Goodwill merupakan selisih lebih harga akusisi dengan nilai wajar ekuitas yang
diakuisasi PSAK 22 menyatakan goodwill dialokasikan ke pihak pengendali
(perusahaan induk) dan kepentingan nonpengendali.
Dengan demikian, nilai goodwill adalah selisih lebih dari penjumlahan harga ekuitas
yang diakusisi dan harga wajar pepentingan nonpengendali, dengan total nilai wajar
kekayaan entitas yang diakuisisi:
Goodwill xxx
12
Kadang kala, pihak pengkuisisi melakukan pembelian dengan diskon, yaitu suatu
kombinasi bisnis di mana hasil penjumlahan harga ekuitas yang diakuisisi dan harga
wajar kepintingan nonpengendalian lebih kecil dan nilai wajar total ekuitas yang
diakusisi. Hal ini mengidentifikasi adanya diskon pembelian yang menjadi
keuntungan bagi pihak pengakuisisi.
Jika selisih lebih nilai wajar entitas yang diakuisisi tetap ada, pihak pengkuisisi
mengakui keutungan yang dihasilkan dalam laporan laba rugi pada tanggal akusisi.
Keutungan tersebut diatribusikan kepada pihak pengakuisisi.
Akuisisi ekuitas dalam kombinasi bisnis membuat pihak pengakuisisi menjadi induk
dan pihak yang diakuisisi sebagai anak. Hal ini akan dibahas secara khusus dalam
Bab 3. Entitas
Distribusi laba atau dividen (kecuali dividen saham) yang diterima dari
investee mengurangi nilai tercatat investasi yang dicacat investor sebagai berikut:
14
Dalam penentuan harga akuisisi, kombinasi bisnis PT Intiseka dan PT Andaika
diperhitungkan undervalue atas penilaian indevenden berdasarkan nilai wajar sebesar
Rp300.000.000, dan Googwil Rp200.000.000. keterangan mengenai informasi nilai wajar tersebut
disajikan dalam peraga 2-2
PERAGA 2-2
Informasi Tahun 2012 PT Andika
Nama Akun Jumlah Keterangan
Piutang usaha – overvalue Rp(500.000.000)
Persedian – overvalue (350.000.000) Telah terjual tahun 2012
Bangunan – undervalue 500.000.000 Umur 10 tahun, metode garis lurus
Tanah – undervalue 800.000.000
Utang pajak – overvalue (150.000.000)
Goodwill 200.000.000 Penurunan nilai tahun 2012 Rp12,5
Jumlah 500.000.000 jt
Jika diurai berdasarkan komponennya, maka nilai investasi itu adalah sebagai
berikut:
15
Terjualnya persediaan oleh PT Andaika akan menyebabkan overvalue
persediaan harus dipulihkan. Karena kondisi overvalue menurunkan harga akuisisi
(nilai investasi), maka PT Intiseka harus memulihkan nilai investasi sebesar Rp280
juta (80% x Rp 350 juta) dengan jurnal sebagai berikut:
Investasi Rp 280.000.000
Selisih investasi dengan nilai buku akibat bangunan yang undervalue sebesar
Rp 400 juta (80% x Rp 350 juta) akan menyebabkan naiknya harga akuisisi.
Bangunan merupakan aset tetap yang dibeli bukan untuk dijual kembali seperti
persediaan, melainkan untuk dipakai dalam operasi normal perusahaan. Nilai
bangunan PT Andaika akan terus menurun selama 10 tahun umur ekonomisnya.
Karena itu, nilai investasi harus diturunkan setiap tahun sebesar Rp 40 juta (Rp 400
juta/ 10 tahun) untuk menyesuaikan penurunan nilai bangunan tersebut dengan
ayat jurnal berikut:
16
Amortisasi selisih investasi
Kekayaan investasi per 31 Desember 2008 sebesar Rp 6.6 miliar berasal dari:
PERAGA 2-3
17
1/1/2012 Amortisasi
31/12/2012
Tanah 640.000.000 -
640.000.000
Jumlah Rp 400.000.000
Rp630.000.000
Selisih investasi tersebut suatu saat akan menjadi nol. Aset akan menjadi nol
melalui proses penjualan, penyusutan, amortisasi atau bahkan kerusakan, hilang,
atau ditarik dari operasi karena teknologi yang tidak sesuai lagi. Sementara itu,
utang akan menjadi nol melalui proses pelunasan atau pembebasan utang. Apabila
aset atau utang yang menjadi factor penyebab selisih investasi pada saat akuisisi
menjadi nol, investor harus mengoreksi nilai investasinya. Apabila selisih investasi
menjadi nol, maka
Misalkan pada tahun 2040 selisih investasi telah seluruhnya diamortisasi. Apabila
kekayaan pemegang saham PT Andaika sebesar Rp 10 miliar, maka nilai investasi
adalah 80% x Rp10 miliar = Rp 8 miliar.
Apabila pada saat akuisisi tidak terdapat selisih investasi dengan nilai
kekayaan yang diperoleh, atau harga investasi pada saat akuisisi sebesar nilai buku
kekayaan investee yang diakuisisi, maka jumlah kekayaan investee yang dimiliki
mencerminkan nilai investasi dan tidak ada amortisasi selisih investasi yang
mempengaruhi investasi serta pendapatan investasi.
18
Pendapatan investasi apabila pada tanggal akuisisi terdapat selisih investasi
adalah sebagai berikut:
- Undervalue (xxx)
- Overvalue xxx
- Aset tidak berwujud (goodwill dll) (xxx)
Total pendapatan investasi xxx
Apabila selisih investasi sudah menjadi nol melalui proses amortisasi dan
impairment, pendapatan investasi hanya bersumber dari laba entitas investee
kecuali terjadi kasus lain yang akan dibahas dalam bab 5 dan 6. Misalkan pada
tahun 2040 setelah semua selisih investasi menjadi nol, PT Andaika mengumumkan
laba sebesar Rp400 juta. Jadi, pendapatan investasi PT Intiseka adalah 80% x Rp
400 juta = Rp 320 juta.
PSAK 15 revisi 2009 paragraf 20 (b) mengatakan bahwa setiap selisih bagian
investor atas nilai wajar dan liabilitas yang teridentifikasi dari entitas asosiasi
terhadap biaya perolehan investasi dimasukkan sebagai penghasilan dalam
menentukan bagian investor atas laba atau rugi entitas asosiasi pada periode
investasi diperoleh. Dalam kasus kombinasi bisnis PT Intiseka dan PT Andaika, jika
terdapat diskon pembelian sebesar Rp 20 juta seperti yang telah dijelaskan, maka
perhitungan pendapatan investasi adalah sebagai berikut:
19
2009, tetapi PSAK 4 tetap mengizinkan entitas pengakuisisi (induk) menggunakan
metode biaya (cost) ketika menyusun laporan tersendiri (laporan individu) dalam
batas sebagai informasi tambahan sesuai dengan PSAK 55 : Intrument keuangan:
pengakuan dan pengukuran. Pencatatan dengan metode cost menyajikan nilai
investasi sebesar harga perolehan dan mengabaikan perkembangan nilai investasi
dalam entitas anak.
20
investasinya dengan menggunakan metode cost, pengumuman dividen untuk
yang 80% dicatat sebagai pendapatan dengan ayat jurnal berikut:
21
BAB 3
METODE PENELITIAN
22
Penelitian diskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.
2. Penelitian komparatif
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat
membandingkan. Disini variabelnya masih sama dengan variabel mandiri tetapi
untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.
3. Penelitian asosiatif
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih.
Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan
komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat
berfungsi unguk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
23
yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan
topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh
dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan
disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan,
ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain.
Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari
suatu penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan
diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan. Selain itu
seorang peneliti dapat memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian
sejenis atau yang ada kaitannya dengan penelitiannya. Dan penelitian-penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan melakukan studi kepustakaan,
peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang
relevan dengan penelitiannya.
Untuk melakukan studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu tempat
yang tepat guna memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relevan untuk
dikumpulkan, dibaca dan dikaji, dicatat dan dimanfaatkan (Roth 1986). Seorang
peneliti hendaknya mengenal atau tidak merasa asing dilingkungan
perpustakaan sebab dengan mengenal situasi perpustakaan, peneliti akan
dengan mudah menemukan apa yang diperlukan. Untuk mendapatkan informasi
yang diperlukan peneliti mengetahui sumber-sumber informasi tersebut,
misalnya kartu katalog, referensi umum dan khusus, buku-buku pedoman, buku
petunjuk, laporan-laporan penelitian, tesis, disertasi, jurnal, ensiklopedi, dan
bahan-bahan khusus lain. Dengan demikian peneliti akan memperoleh informasi
dan sumber yang tepat dalam waktu yang singkat.
Tujuan Studi Kepustakaan
Peneliti akan melakukan studi kepustakaan, baik sebelum maupun selama dia
melakukan penelitian. Studi kepustakaan memuat uraian sitematis tentang
kajian literatur dan hasil penelitian sebelumnya yang ada hubungannya dengan
penelitian yang akan dilakukan dan diusahakan menunjukkan kondisi mutakhir
dari bidang ilmu tersebut (the state of the art). Studi kepustakaan yang dilakukan
sebelum melakukan penelitian bertujuan untuk:
Menemukan suatu masalah untuk diteliti. Dalam arti bukti-bukti atau pernyataan
bahwa masalah yang akan diteliti itu belum terjawab atau belum terpecahkan
24
secara memuaskan atau belum pernah diteliti orang mengenai tujuan, data dan
metode, analisa dan hasil untuk waktu dan tempat yang sama.
BAB 4
PEMBAHASAN
25
biasanya meliputi input, proses dan output dalam hal ini dapat menggantikan
faktor – faktor lain, seperti memiliki operasi yang telah dimulai dan memiliki
rencana untuk menghasilkan output
Harga Akuisisi
Total Aset Bersih Perusahaan B adalah Rp 650 namun dibeli oleh perusahaan A
dengan harga Rp 850, ada selisih Rp 200. Nah, selisih inilah yang kita sebut sebagai
"Goodwill". Apa ini kerugian? mungkin secara angka angka memang lebih mahal,
tapi manfaat pembelian perusahaan B ini diprediksi akan mengalir hingga beberapa
tahun kedepan.
yaitu suatu kombinasi bisnis di mana hasil penjumlahan harga ekuitas yang
diakuisisi dan harga wajar kepentingan nonpengendalian lebih kecil dan nilai wajar
total ekuitas yang diakusisi. Hal ini mengidentifikasi adanya diskon pembelian yang
menjadi keuntungan bagi pihak pengakuisisi.
29
disebut induk, yang berkewajiban menyusun laporan konsolidasi yang akan dibahas
pada bab-bab berikutnya. Pada umumnya, pihak pengakuisisi diidentifikasi sebagai
pihak yangmengalihkan kas atau aset lainnya, atau meiliki liabilitas sebagai pihak
yang mengalihkan kas atau aset lainnya, atau memiliki liabilitas atas kombinasi
bisnis. Kas atau aset lainnya akan diberikan atau dialihkan (liablilitas) kepada pemilik
atau pengendali entitas target sebelumnya. Jika terjadi hal semacam itu, PSAK 22
revisi 2010 memberikan indikasi yang dapat dipakai untuk menetukan nama
perusahaan pengakuisisi, yakni:
Jika kombinasi bisnis melibatkan lebih dari dua pihak, maka pengakuisisi
biasanya merupakan pihak yang berinisiatif melakukan kombinasi bisnis, dan
ukurannya lebih besar dari pihak lain dalam kombinasi bisnis.
Entitas baru yang dibentuk sebagai hasil dari kombinasi bisnis tidak selalu
merupakan pihak pengakuisisi. Jika entitas baru dibentuk untuk menerbitkan
kepentingan ekuitas dalam rangka kombinasi bisnis, maka salah satu entitas
yang bergabung merupakan peihak pengakuisisi dengan melihat ukuran dan
faktor lainnya.
Bahwa dalam kombinasi bisnis yang dilakukan dengan penerbitan ekuitas, pihak
pengakuisisi umumnya merupakan pihak yang menerbitkan ekuitas. Pengecualian
terjadi dalam Reverse Acquistion di mana pihak yang secara hukum diidentifikasi
sebagai pihak pengakuisisi, tetapi berdasarkan substansi akuntansi diidentifikasi
sebagai pihak yang diakuisisi.
Dalam metode biaya sumber pendapatan investasi adalah laba dibagikan oleh
investee. Penerapan metode ini dilakukan dengan alasan tertentu yakni:
30
1. Pengendalian dimaksudkan untuk sementara, karena alasan perusahaan
anak dibeli dengan tujuan dijual kembali dalam jangka pendek.
3. Penggunaan metode ekuitas atas investee tidak lagi sesuai dengan alasan-
alasan tertentu.
Kesimpulan
Setelah penulis pelajari makalah ini penulis dapat beberapa kesimpulan yaitu
sebagai berikut :
Dari penjelasan diatas bisa ditarik bahwa penggabungan usaha merupakan sebuah
kombinasi bisnis suatu transaksi yang salah satu entitas memperoleh aktiva bersih
dari perusahaan-perusahaan lain yang bergabung. tidak hanya mengakusisi atau
31
merger maupun konsolidasi terlebih dapat membangun kesejahteraan perusahaan
maupun meningkatkan defisit negara
Saran
32