Pemetaan Geomorfologi
Tri Rani Puji Astuti, S.T., M.Eng
Sukiato Khurniawan, S.T., M.Sc
Idwan Suhardi, M.Sc., P.hD
Konsep Garis Kontur
• Kontur adalah garis khayal yang menunjukkan tempat-tempat ketinggian yang sama.
Sehingga unsur pokok dalam kontur adalah ketinggian dan lereng (slope).
• Kontur indeks (garis tebal dengan angka ketinggian) dan kontur biasa (garis-garis tipis
diantara kontur indeks, tanpa angka ketinggian):
Keterangan:
S : Kemiringan lereng
Δh : Perbedaan ketinggian
D : Jarak titik tertinggi hingga terendah
Morfometri
Peta Morfometri
Morfogenesa
Morfogenesa adalah proses/ asal - usul terbentuknya
permukaan bumi, seperti bentuklahan perbukitan /
pegunungan, bentuklahan lembah atau bentuklahan
pedataran. Proses yang berkembang terhadap
pembentukkan permukaan bumi tersebut yaitu
proses eksogen dan proses endogen.
Menurut Zuidam (1985) berikut adalah aspek
morfogenetik yang dibagi ke dalam beberapa kelas,
yaitu:
Morfogenesa
Warna - warna tertentu yang direkomendasikan
untuk dijadikan simbol satuan geomorfologi
berdasarkan aspek genetik adalah sebagai berikut
(Van Zuidam, 1985):
Hubungan ketinggian absolut dengan
morfografi (sumber : Van Zuidam, 1985)
Peta Morfografi
Peta Geomorfologi
Peta Geomorfologi ini
didapatkan setelah
diintegrasikan unsur-unsur
pemetaan geomorfologi
seperti: morfografi,
morfogenesa, dan
morfometri.
Setiap unsur-unsur
pemetaan geomorfologi
sudah dibuat dalam
bentuk peta sehingga
menghasilkan satuan
geomorfologi.
Untuk penamaan satuan
yang tepat akan dibahas
pada slide selanjutnya.
ACUAN PENAMAAN SATUAN GEOMORFOLOGI DI
DALAM PEMETAAN GEOMORFOLOGI
Oleh:
Sukiato Khurniawan
Tri Rani Puji Astuti
Satuan
Perbukitan
Vulkanik Curam
Penamaan satuan
geomorfologi seharusnya
menjadi “satuan perbukitan
Kelebihan:
1. Hasil klasifikasi pada peta relatif
sederhana.
2. Lebih tepat untuk geografi, karena
lebih menitikberatkan pada observasi
yang sifatnya kalkulatif (e.g.,
kemiringan lereng, bentuk sungai, dll.).
Kekurangan:
1. Pengamatan hanya berdasarkan pada
analisis foto udara dan citra.
2. Karena menitikberatkan pada aspek
observasi, klasifikasi ini tidak terlalu
mencerminkan proses dan tahapannya
(unsur geologi kurang menonjol).
Contoh penamaan:
Perbukitan vulkanik curam
(Morfografi) (Morfogenesa) (Morfometri)
Brahmantyo & Bandono (2006)
Klasifikasi BMB (Bentuk Muka Bumi)
Memperhitungkan unit geomorfologi (landform) yang
mencirikan proses
Kelebihan:
1. Lebih tepat untuk geologi, karena klasifikasi/penamaan
menitikberatkan pada proses (interpretasi), di samping
kenampakan umum (observasi).
Kekurangan:
1. Sangat kompleks, pada daerah dengan kondisi geomorfologi
yang kaya, bisa didapatkan >10 unit geomorfologi (landform)
yang harus dideskripsi.
2. Karena unit geomorfologi yang harus didekripsi dapat
berukuran relatif kecil dan penyebarannya tidak luas, maka
akan sulit terpetakan.
3. Tidak memperhitungkan aspek morfometri.
Contoh penamaan:
Lembah antiklin Welaran
Punggungan tanggul alam Ciliwung
(Bentuk/Geometri/Morfologi) (Genesa morfologis) (Nama daerah)
Penamaan Satuan pada Peta Geomorfologi
Perbukitan Vulkanik Berlereng Curam Perbukitan Struktural Berlereng Curam Perbukitan Struktural Berlere
curam
Contoh:
Perbukitan vulkanik berlereng curam
(Morfografi) (Morfogenesa) (Morfometri)
Morfografi
Mencakup: bentuk lembah
(bukit/perbukitan/lembahan/dataran/gunung/pegunungan), pola
aliran sungai, dan kelas relief
Morfometri
Mencakup: kemiringan lereng dominan dan ketinggian (mdpl)
Morfogenesa
Mencakup: batuan penyusun (morfostruktur pasif), proses endogen
(morfostruktur aktif), dan proses eksogen (morfodinamik)
Perbukitan vulkanik berlereng curam
Morfografi (Morfografi) (Morfogenesa) (Morfometri)
Penamaan: Bukit/Perbukitan, Gunung/Pegunungan, Lembahan, Dataran (lihat tabel kiri)
Unsur-unsur morfografi:
1. Bentuk Lembah:
(1) V lancip, (2) V tumpul, (3) U lancip, (4) U tumpul
3. Unsur morfografi
(1) Datar-hampir datar, (2) berombak, (3) berombak-bergelombang, (4) bergelombang-berbukit, (5)
berbukit-pegunungan, (6) pegunungan curam, (7) pegunungan sangat curam
Perbukitan vulkanik berlereng
MorfoMETRI curam
Penamaan: Berlereng… (Morfografi) (Morfogenesa)
(Morfometri)
Unsur-unsur morfometri:
1. Kemiringan lereng dominan
2. Ketinggian (mdpl)
Penentuan berdasarkan pengukuran GPS atau data ketinggian
(titik ketinggian, kontur, dsb) yang tersedia pada peta topografi.
MorfoGENESA
Penamaan: Struktural, Vulkanik, Fluvial, Karst, Eolian, Pesisir/Pantai, Delta,
Bawah Samudera, Glasial. Karena penamaan satuan dikontrol oleh morfogenesa
(jenis bentang alam/kelas genetik), maka penggunaan warna harus mengikuti ajuan
van Zuidam (1985)
Unsur-unsur morfogenesa:
1. Batuan penyusun (morfostruktur pasif):
Sesuai litologi berdasarkan pengamatan di lapangan.
b. Apabila pada satu buah satuan geomorfologi yang sama terdapat dua jenis
landform yang terpisah atau berjauhan, maka diberi nama berbeda, misal:
Lembah Antiklin Welaran dan Lembah Antiklin Cihapit
c. Apabila dalam satu buah satuan geomorfologi terdapat lebih dari 2 landform yang
sejenis, maka penamaan landfrom dapat ditambahkan dengan kata: Kompleks
dan sejenisnya, misal:
Kompleks Lembah Dolina Cisolok
Kompleks Kubah Intrusi Garam Ciganea
d. Apabila landform terbentang luas dan menerus pada daerah penelitian dan
melewati berbagai daerah geografis, maka penamaan didasarkan pada dua
nama daerah terjauh, misal:
Punggungan Antiklin Paras-Cijantung
e. Apabila landfrom terdapat pada daerah yang tidak memiliki nama geografis
(kota/desa/kabupaten/dsb), maka penamaan dapat mengacu pada nama
terdekat, misalnya nama sungai, bukit, dsb.
f. Nama unit geomorfologi harus sesuai dengan ciri satuan geomorfologi, misal:
Nama satuan geomorfologi: Perbukitan Vulkanik Berlereng Curam
Unit geomorfologi (landform): Punggungan Aliran Lahar Cihapit, Kubah Lava
Sukamahi, Bukit Intrusi Ajibarang, Bukit Karst Muntilan (harus dipisahkan menjadi
satuan geomorfologi yang baru, karena bukit karst bukan termasuk bentang alam
vulkanik)
Akan ditambahkan subkolom “Unit geomorfologi (landform)”
CONTOH PENERAPAN - PETA pada kolom “Morfogenetik”
geomorfologi