beb68af9bd146b8dcccf5ecd037c4257
beb68af9bd146b8dcccf5ecd037c4257
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. Alhamdulillahi
Rabbil ‟Aalamin, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan modul ini. Shalawat dan salam dengan ucapan Allahumma sholli ‟ala
Muhammad wa ‟ala ali Muhammad penulis sampaikan untuk junjungan kita Nabi
besar Muhammad Saw.
Seperti layaknya sebuah modul, maka pembahasan dimulai dengan
menjelaskan tujuan yang hendak dicapai dan disertai dengan soal yang mengukur
tingkat penguasaan materi setiap topik. Dengan demikian pengguna modul ini secara
mandiri dapat mengukur tingkat ketuntasan yang dicapainya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa modul ini tentu punya banyak
kekurangan. Untuk itu penulis dengan berlapang dada menerima masukan dan
kritikan konstruktif dari berbagai pihak demi kesempurnaannya di masa yang akan
datang. Akhirnya kepada Allah jualah penulis bermohon semoga semua ini menjadi
amal saleh bagi penulis dan bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................... ii
Daftar isi.............................................................................................................................. iii
BAB I: Anatomi, Fisiologi Dan Patofisiologi Sistem Muskuloskeletal ............................. 1
BAB II : Anatomi, Fisiologi Dan Patofisiologi Sistem Respiratory................................... 9
BAB III: Anatomi, Fisiologi Dan Patofisiologi Sistem Cardiovascular ............................. 20
1
BAB 1
ANATOMI, FISIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
SISTEM MUSKULOSKELETAL
A. Sistem Muskuloskeletal
kata Skeletal yang berarti tulang. Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-
otot tubuh. Ilmu yang mempelajari tentang muskulo atau jaringan otot-otot
tubuh adalah Myologi. Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka tubuh. Ilmu
tubuh yang sangat berperan terhadap fungsi pergerakan dan mobilitas seseorang.
Komponen penununjang yang paling dominan pada Sistem ini adalah tulang.
Masalah atau gangguan pada tulang akan dapat mempengaruhi Sistem pergerakan
seseorang, mulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, maupun pada lansia.
a. Skeletal/rangka
sterni.
1) Pembagian Skeletal
b) Rangka Appendikular
6
2) Struktur Tulang
a) Periosteum
Bagian luar tulang diselimuti oleh membran fibrus padat yang
dinamakan periosteum. Periosteum mengandung syaraf,
pembuluh darah, dan limfatik. Lapisan yang paling dekat dengan
tulang mengandung osteoblas yang merupakan sel pembentuk
tulang.
b) Osteon
Merupakan unit fungsional mikroskopis tulang dewasa. Ditengah
osteon terdapat kapiler, disekeliling kapiler tersebut merupakan
matrik tulang yang dinamakan lamela.
c) Lamela
Adalah lapisan-lapisan tipis tulang. Di dalam lamela terdapat
osteosit yang memperoleh nutrisi melalui prosesus yang berlanjut
ke dalam kanalikuli yang halus (kanal yang menghubungkan
dengan pembuluh darah)
d) Canaliculi (saluran)
Tulang dilintasi oleh saluran-saluran longitudinal yang disebut
canalis Havers yang satu sama lain saling beranastomose dengan
hubungan yang tranversal dari permukaan periosteum ke
endosteum yang disebut sebagai canalis Volkmann
e) Kanal volkmann
Pembuluh periosteum mengangkut darah ke tulang kompak
melalui kanal volkmann yang sangat kecil.
f) Endosteum
Endoesteum adalah membran vasculer tipis yang menutupi
rongga sum-sum tulang panjang dan rongga-rongga dalam tulang
kanselus.
g) Trabekulae (batang) tulang
Trabekulae ini terlihat seperti spon tapi kuat sehingga disebut
Tulang Spon yang didalam nya terdapat bone marrow yang
membentuk sel-sel darah merah.
b. Muskuler/otot
8
Jaringan otot adalah salah satu dari empat jenis jaringan primer
(utama) terutama terdiri dari sel-sel otot yang khusus untuk berkontraksi.
Tiga jenis jaringan otot yaitu otot rangka, otot jantung dan otot polos.
Tanpa adanya jaringan otot, tubuh tidak dapat melakukan pergerakan
1) Ciri-ciri otot :
Kontraksi : Menegang
2) Jenis otot
a) Otot Rangka
Otot rangka merupakan bagian terbesar tubuh kita. Fungsi
utamanya untuk menggerakkan tubuh. Otot-otot anggota gerak
ada 2 kelompok yaitu otot-otot fleksor, untuk membengkokkan
sendi. Dan otot-otot ekstensor untuk meluruskan sendi.
Umumnya kedua kelompok ini saling berlawanan, bila otot
ekstensor berlontraksi (berkerut), otot fleksor akan relaksasi
(melemas). Tetapi bila diperlukan kedua kelompok itu dapat
sama-sama berkontraksi atau sama-sama relaksasi.
Ciri otot rangka
‣ Bercorak lintang
‣ Terdapat pada rangka tubuh
‣ Bekerja sesuai kesadaran (volunteer)
Struktur mikroskopis otot rangka
‣ Seratnya memiliki diameter 10-100 µm
9
b) Otot Polos
Sebagian besar sel otot polos ditemukan di dinding saluran dan
organ berongga. Seperti kandung kemih dan uterus serta pada
dinding tuba. Yang terdapat pada sistem respiratorik,
pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah.
Ciri otot polos :
‣ Berbentuk gelendong
‣ Mempunyai inti sel
‣ Tidak mempunyai garis melintang
‣ Cara kerjanya di luar kesadaran
Struktur mikroskopis otot polos:
‣ Berbentuk gelendong, memiliki satu inti, dan
cukup kecil
‣ Berdiameter 2-10 µ dan panjang 50-400 µm
‣ Filament myosin tebal, filament aktin tipis, filamen
ukuran menengah
c) Otot jantung
Otot jantung hanya terdapat di jantung secara structural dan
fungsional memiliki kesamaan dengan otot rangka & otot polos
unit tunggal seperti otot rangka, otot jantung memperlihatkan
serat lintang karena filament tebal dan tipisnya tersusun sangat
teratur menjadi pola pita yang regular. Fungsinya untuk
memompa darah ke pembuluh darah untuk sirkulasi ke seluruh
tubuh.
Fungsi otot jantung :
10
hal ke arah tubuh. Selain serat kolagen padat, tendon juga terdiri
dari elastin, glikoprotein berat glikosilasi, kalsium, mangan dan
tembaga.
b) Sistem otot
Sistem otot memiliki fungsi yang cukup penting terhadap tubuh kita,
gangguan pada sistem otot dapat mempengahi aktifitas sehari hari
manusia secara signifikan, beberapa jenis faktor resiko dapat berpengaruh
terhadap gangguan otot dan dapat menimbulkan keluhan musculoskeletal
disorders atau MSD‟s (Ellis, 2006). Berikut ini merupakan fungsi
esensial sistem otot terhadap tubuh manusia (Sloane, 2003) :
1) Pergerakan, otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot itu
melekat sehingga menimbulkan gerakan yang dinamis dengan
tulang.
2) Penopang tubuh dan mempertahankan postur, otot menopang dan
mempertahankan tubuh saat dalam posisi berdiri atau saat duduk.
13
Patofisiologi
‣ Staphylococcus aurens merupakan penyebab 70% -
80%menginfeksi tulang.
‣ Awitan osteomylitis ortopedi dapat terjadi dalam 3 bulan
pertama ( akut fulminan staduim I ) dan sering berhubungan
dengan hematomaatau infeksi superfisial. Infeksi awitan
lambat ( stadium II) terjadi antara 4-24 bulansetelah
pembedahan. Osteomylitis lama ( stadium III )biasanya
akibat penyebaran hematogen dan terjadi dua tahun atau
lebih setelah pembedahan.
‣ Respon inisial terhadap infeksi adalah salah satu dari
inflamasi, peningkatan vaskularisasi dan edema. Setelah 2-3
hari trombus pada pembulu darah terjadi pada tempat
tersebut. Sehingga mengakibatkan iskemia dengan nekrotis
tulang. Seiringan dengan peningkatan dan dapat menyebar
ke jaringan lunak atau sendi di sekitarnya.
2) Skoliosis
Skoliosis adalah penyimpangan tulang belakang ke lateral dari
garis tengah. Skoliosis merupakan deformitor tulang belakan yang
menggambarkan deviasi vertebrata ke arah lateral. Bentuk dan tiap-
tiap ruas tulang manusia pada umumnya adalah sama hanya ada
perbedaan sedikit tergantung pada kerja yang di tanganinya.
Etiologi
‣ Faktor heriditas
yaitu yang di turunkan secara auotsomal dominan, kelainan
ini dapat terjadi karena akibat adanyaabnormalitas tulang
bawahyang mengenai vertebra atauipun struktur-
strukturnya.
15
‣ Kongenital
Yaitu didapat sejak lahir. Adapula yang tidak didapat sejak
lahir tetapi berkembang pada masa berikutnya.
‣ Idiopatik
Tidak di ketahui penyebabnya, tetapi jenis ini lebih umum
biasanya berkembang pada masa remaja.
‣ Struktural
Perubahan pada steruktur tulang belakang karena sebab
yang bervariasi
Patofisiologi
Skoliosis dapat terjadi hanya pada daerah tulang spinalis
termasuk rongga tulang spinal. Lengkungan dsapat berbentuk S
atau C. Derajat lengkungan penting untuk di ketahui karena hal
dapat menentukan jumlah tulang rusuk yang mengalami
pergeseran. Pada tingkat rootasi lengkungan yang cukup besar
mungkin dapat menekan dan menimbulkan keterbatasan pada
organ penting yaitu paru-paru dan jantung.
Aspek paling penting terjadinya deformitas adalah
progresivitas pertumbuhan tulang. Dengan terjadinya
pembengkokan tulang vertebra ke arah lateraldi sertai dengan
rotasi tulang belakang. Maka akan diikutio dengan
perkembangan sekunder pada tulang vertebra dan iga. Oleh
karena adanya gangguan pertumbuhan yang bersifat progresif,
di samping terjadi perubahan pada vertebra, juga terdapt
perubaahan pada tulang iga. Dimana bertambahnya kurva yang
menyebabkan deformitasi tulang iga semakin jelas.
3) Fraktur
Fraktur adalah rusaknya kontinuitas tulang yang disebabkan
tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap
oleh tulang. Pernyataan ini sama yang diterangkan dalam buku
Luckman and Sorensen‟s Medical Surgical Nursing.
Etiologi
‣ Kekerasan langsung
16
Para mahasiswa, saat ini kita sudah selesai membahas tentang sistem
muskuloskeletal. Untuk melihat pemahaman Anda tentang materi tersebut, maka
silahkan Anda kerjakan latihan berikut ini.
TES 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Kontraksi otot secara metabolis untuk mempertahankan suhu tubuh normal
merupakan fungsi sistem muskuler...
A. Pergerakan
B. Penopang
C. Produksi Panas
D. Mempertahankan postur
2. Serabut otot akan merespon dengan kuat jika ditimulasi oleh impuls syaraf,
hal ini merupakan bentuk ciri syaraf...
A. Kontrakstilitas
B. Eksitabilitas
C. Eksensibilitas
D. Elastisitas
3. Berikut ini merupakan salah satu sifat otot rangka adalah...
A. Volunter
B. Involunter
19
D. Sistem havers
BAB II
ANATOMI, FISIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
SISTEM RESPIRATORY
A. Sistem Respirasi
(O²) yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dengan karbondioksida (CO²)
yang dihasilkan dari metabolisme. Sistem respirasi terdiri dari dua bagian yaitu 1)
saluran nafas bagian atas, udara yang masuk pada bagian ini dihangatkan,
disaring dan dilembabkan, dan 2) saluran nafas bagian bawah (paru), merupakan
tempat pertukaran gas. Pertukaran gas terjadi di paru. Alveoli merupakan tempat
yang mengatur pertukaran gas dalam proses respirasi terdapat pada rongga pleura
dan dinding dada. Rongga pleura terbentuk dari dua selaput serosa, yang meliputi
dinding dalam rongga dada yang disebut pleura parietalis, dan yang meliputi paru
Organ pernapasan pertama yang kita pelajari adalah organ pernapasan atas.
Organ pernapasan atas ini terdiri atas hidung, nasofaring (terdapat pharyngeal
a. Hidung
22
dua lubang (kavum nasi), dipisahkan oleh sekat hidung (septum nasi). Di
hidung ditutupi oleh kulit yang memiliki kelenjar sabesea besar, yang
kelenjar keringat, dan folikel rambut yang kaku dan besar. Rambut pada
b. Faring
Tekak atau faring merupakan saluran otot yang terletak tegak lurus antara
rongga hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang leher, ke atas
sebelahnya terdapat 2 buah tonsil kiri dan kanan dari tekak. Di sebelah
1) Nasofaring
Pada bagian ini terdapat dua struktur penting yaitu adanya saluran
2) Orofaring
belakang lidah dasar atau pangkal lidah berasal dari dinding anterior
orofaring.
3) Laringofaring
c. Laring
Laring merupakan pangkal tenggorokan berupa saluran udara, yang
terletak di depan faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk
ke dalam trakea dibawahnya mempunyai fungsi untuk pembentukan
suara. Bagian ini dapat ditutup oleh epiglotis, yang terdiri dari tulang-
tulang rawan yang berfungsi menutupi laring pada waktu kita menelan
makanan. Laring terdiri dari 5 tulang rawan antara lain :
1) Kartilago tiroid (1 buah) terletak di depan jakun sangat jelas terlihat
pada
2) Kartilago ariteanoid (2 buah) yang berbentuk beker
3) Kartilago krikoid (1 buah) yang berbentuk cincin
4) Kartilago epiglotis (1 buah).
Laring dilapisi oleh selaput lendir, kecuali pita suara dan bagian epiglotis
yang dilapisi oleh sel epitelium berlapis (Syaifuddin, 2012; Anderson,
1999).
d. Trakea
Trakea merupakan batang tenggorokan lanjutan dari laring,
terbentuk oleh 16-20 cincin yang terdiri dari tulang-tulang rawan.
Panjang trakea 9-11 cm dan dibelakang terdiri dari jaringan ikat yang
dilapisi oleh otot polos. Dinding-dinding trakea tersusun atas sel epitel
bersilia yang menghasilkan lendir. Lendir ini berfungsi untuk
penyaringan lanjutan udara yang masuk, menjerat partikel-partikel debu,
serbuk sari dan kontaminan lainnya. Sel silia berdenyut akan
menggerakan mukus sehingga naik ke faring yang dapat ditelan atau
dikeluarkan melalui rongga mulut. Hal ini bertujuan untuk membersihkan
saluran pernapasaan. Trakea terletak di depan saluran esofagus,
mengalami percabangan di bagian ujung menuju ke paru-paru, yang
memisahkan trakea menjadi bronkus kiri dan kanan disebut arina
( Graaff, 2010; Silvertho, 2001; Syaifuddin, 2006).
e. Bronkus
Bronkus merupakan percabangan trakhea kanan dan kiri. Tempat
percabangan ini disebut karina. Bronkus terbagi menjadi bronkus kanan
dan kiri, bronkus lobaris kanan terdiri 3 lobus dan bronkus lobaris kiri
terdiri 2 lobus. Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus
25
pulmo dekstra superior, lobus media, dan lobus inferior. Paru-paru kiri
mempunyai 10 segmen yaitu 5 buah segmen pada lobus superior, dan 5
buah segmen pada inferior.
b. Pernapasan sel
Transpor gas paru-paru dan jaringan. Pergerakan gas O2 mengalir
dari alveoli masuk ke dalam jaringan melalui darah, sedangkan CO2
mengalir dari jaringan ke alveoli. Jumlah kedua gas yang ditranspor ke
jaringan dan dari jaringan secara keseluruhan tidak cukup bila O2 tidak
larut dalam darah dan bergabung dengan protein membawa O2
(hemoglobin). Demikian juga CO2 yang larut masuk ke dalam
serangkaian reaksi kimia reversibel (rangkaian perubahan udara) yang
mengubah menjadi senyawa lain. Adanya hemoglobin menaikkan
kapasitas pengangkutan O2 dalam darah sampai 70 kali dan reaksi CO2
menaikkan kadar CO2 dalam darah mnjadi 17 kali (Pearce, 2007;
Silverthon, 2001;Syaifuddin, 2006).
tulang iga (kosta) menjadi datar. Dengan demikian jarak antara sternum
(tulang dada) dan vertebra semakin luas dan melebar. Rongga dada membesar
maka pleura akan tertarik, yang menarik paru-paru sehingga tekanan udara di
dalamnya berkurang dan masuklah udara dari luar (Pearce, 2007; Silverthon,
2001; Syaifuddin, 2006).
Ekspirasi, pada suatu saat otot-otot akan kendor lagi (diafragma akan
menjadi cekung, muskulus interkostalis miring lagi) dan dengan demikian
rongga dada menjadi kecil kembali, maka udara didorong keluar. Jadi proses
respirasi atau pernapasan ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara
rongga pleura dan paru-paru. Pada pernapasan dada, pada waktu seseorang
bernapas, rangka dada terbesar bergerak. Ini terdapat pada rangka dada yang
lunak, yaitu pada orang-orang muda dan pada perempuan. Pada pernapasan
perut, jika pada waktu bernapas diafragma turun naik, maka ini dinamakan
pernapasan perut. Kebanyakan pernapasan perut terdapat pada orang tua,
karena tulang rawannya tidak begitu lembek dan bingkas lagi yang
disebabkan oleh banyak zat kapur yang mengendap di dalamnya dan banyak
ditemukan pada laki-laki (Pearce, 2007; Silverthon, 2001; Syaifuddin, 2006).
b. PNEUMONIA
1) Etiologi Pneumonia
a) Beberapa kasus-kasus dari pneumonia didapatkan dengan
menghirup rintik-rintik kecil (droplets) yang mengandung
organisme-organisme yang dapat menyebabkan pneumonia.
31
c. TUBERKOLOSIS (TBC)
Pada dasarnya penyakit ini diakibatkan adanya
bakteri Mycobacterium tuberculosis yang masuk ke dalam penderitanya
melalui udara. Tuberkulosis ini merupakan suatu infeksi menular yang
mana infeksi ini bisa berakibat fatal bagi penderitanya.
1) Etiologi Tuberkolosis
Apa yang menyebabkan penyakit ini adalah karena adanya
bakteri yang menyerang kepada penderitanya dan bakteri ini dapat
masuk ke dalam tubuh penderitanya melalui udara. Dan jenis
bakteri ini adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis,
Mycobacterium bovis atau Mycobacterium africanum. Bakteri-
bakteri tersebut apabila tidak ditangani dengan cepat, maka dapat
berakibat fatal bagi penderita dan tentunya bukan hal yang tidak
mungkin apabila penderita mengalami kematian apabila penyakit
ini bertambah parah.
2) Gejala Tuberkulosis
a) Gejala respiratori ialah batuk lebih dari 2 minggu, batuk
bercampur darah . Bisa juga nyeri dada dan sesak napas.
b) Gejala sistemis antara lain demam, badan lemah yang disebut
sebagai malaise, keringat malam, anoreksia dan berat badan
menurun menjadi semakin kurus.
3) Pengobatan Penyakit TBC
a) Pengobatan bagi penderita penyakit TBC akan menjalani proses
yang cukup lama, yaitu berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan
atau bahkan bisa lebih. Penyakit TBC dapat disembuhkan
secara total apabila penderita secara rutin mengkonsumsi obat-
obatan yang diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan
tubuhnya dengan gizi yang cukup baik.
33
d. BRONKHITIS
Bronkitis adalah suatu peradangan pada cabang tenggorok
(bronchus) (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat
ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita
yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau
penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.
1) Etiologi Bronkitis
a) Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, bakteri dan
organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma
pneumoniae dan Chlamydia).
b) Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan
penderita penyakit paru-paru dan saluran pernapasan menahun.
Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari
c) Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh:
‣ Sinusitis kronis
‣ Bronkiektasis
‣ Alergi
‣ Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.
‣ Berbagai jenis debu
‣ Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik,
klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromin
34
3) Pengobatan Bronkitis
Untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan, kepada
penderita dewasa bisa diberikan aspirin atau acetaminophen;
kepada anak-anak sebaiknya hanya diberikan acetaminophen.
Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan.
4) Pencegahan Bronkitis
Ada beberapa langkah penting untuk menekan risiko terserang
bronkitis dan melindungi paru Anda:
a) Jangan merokok dan jauhi para perokok. Asap rokok
meningkatkan risiko terjadinya bronkitis kronis dan
emphysema.
b) Hindari mereka yang terserang pilek atau flu.
c) Lakukan vaksinasi secara berkala. Banyak kasus bronkitis akut
berasal dari influenza, yang bermula dari serangan virus.
35
A. Maksilaris
B. Frontalis
C. Sfenoidalis
D. Oksipitaslis
4. Berikut bukan merupakan fungsi hidung
A. saluran udara pernapasan
B. penghangatan, dan pelembaban.
C. penerimaan bau
D. tempat sekresi
5. Tempat persimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan
A. Laring
B. Faring
C. Trakhea
D. Bronkhi
6. Merupakan bagian tengah farings antara palatum lunak dan tulang hyodi:
A. Nasofaring
B. Laringofaring
C. Orofaring
D. Nasolaring
C. Volum Komplemen
D. Volum Residu
10. Jumlah O2 yang diangkut ke jaringan bergantung pada ........
A. Tekanan parsial oksigen
B. Jumlah kadar total CO2
C. Selisih antara garis kelarutan CO2
D. Jumlah hemoglobin dalam darah
BAB III
ANATOMI, FISIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
SISTEM CARDIOVASCULAR
A. Sistem Cardiovascular
jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan
mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan
tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas
jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak
di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi
darah juga merupakan bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah
didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat
kimia dan fisiologis cairan tubuh. Sistem kardiovaskular terdiri dari Jantung,
Pembuluh Darah, dan Saluran Limfe (Pearce,2007; Smeltzer & Bare, 2002).
a. Jantung
Jantung adalah pompa berotot didalam dada yang bekerja terus menerus
tanpa henti memompa darah keseluruh tubuh. Jantung berkontraksi dan
relaksasi sebanyak 100.000 kali dalam sehari, dan semua pekerjaan ini
memerlukan suplai darah yang baik yang disediakan oleh pembuluh arteri
39
Otot jantung adalah otot penyusun dinding jantung yang meliputi sel-sel
cardiomycocyte atau sel otot myocardiocyteal yang berjumlah satu atau
dua, tetapi adapun berjumlah tiga atau empat inti sel yang sangat jarang
terjadi. Otot jantung disebut juga myocardium. Myo artinya otot dan
cardium artinya jantung. Otot jantung bergerak di bawah kesadaran yang
tak dipengaruhi oleh perintah otak atau saraf pusat. Otot jantung merupakan
gabungan otot polos dan otot lurik karena memiliki kesamaan, sebagaimana
otot jantung memiliki daerah gelap dan terang, memiliki banyak inti sel
yang terletak di tengah seperti otot lurik sedangkan otot polos memiliki
42
kesamaan sifat seperti bergerak secara tak sadar (involunter). Otot ini
bekerja tanpa lelah, tanpa beristirahat yang membuat darah terus mengalir
artinya manusia tetap hidup jika berhenti maka akan membuat kematian
bagi manusia.Adapun ciri-ciri dari otot jatung yaitu:
1) Bentuk yang memanjang
2) Mempunyai inti sel yang berada di tengah
3) Cara kerja otot jantung ini berada di luar kesadaran atau tidak
dipengaruhi oleh otak atau saraf pusat.
4) Serat jantung memiliki panjang 50 sampai 100 um, diameter
berkisar diantara 14 um
5) Serat pada otot jantung berupa sarkolema dan terdiri atas myofibril
yang terlihat berdampingan
6) Otot jantung terdiri atas 1 dan 2 inti sel atau bahkan dapat berjumlah
3 dan 4 tetapi itu sangat jarang bekerja terus menerus tanpa istirahat
7) Otot jantung dipengaruhi oleh saraf otonom yakni saraf simpatis dan
saraf parasimpatis
8) Bentuk silindris bercabang dan menyatu
9) Memiliki serat yang bercabang-cabang
10) Mempunyai diskus interkalaris, interkalaris adalah pembatas antara
sarkomer
b. Darah
Darah adalah cairan jaringan tubuh yang fungsi utamanya adalah
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah
juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa
metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang
bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon
dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah. Darah berwarna merah,
antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila
kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh
hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung
besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-
molekul oksigen (Pearce,2007; Smeltzer & Bare, 2002). Darah terdiri atas
plasma darah 55 %, Sel-sel darah 45 % yang terdiri atas Sel darah merah
43
maksimal.
Tidak dapat berkontraksi tetanik.
Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot.
a. Ruang jantung
Jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 ruang yang berdinding tipis disebut
atrium (bilik) dan 2 ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel
(serambi) dengan Fungsi yaitu :
Atrium kiri : Menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru
melalui empat
95- 98%.
d. Otot jantung adalah otot penyusun dinding jantung, Otot ini bekerja
tanpa lelah, tanpa beristirahat yang membuat darah terus mengalir
artinya manusia tetap hidup jika berhenti maka akan membuat
kematian bagi manusia. Adapun fungsi otot jantung yaitu:
1) Membantu memompa darah ke seluruh tubuh
2) Membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida)
3) Sel-sel pada otot jantung membantu dalam kontraksi sel lainnya
4) Otot jantung menyediakan cara pemompaan ventrikel pada
jantung
5) Otot jantung berfungsi meremas darah sehingga darah dapat
keluar dari jantung saat berkontraksi dan mengambil darah pada
relaksasi
6) Menunjang kerja dari organ jantung
48
h. Bunyi Jantung
Tahapan bunyi jantung:
1. Bunyi pertama: lup
2. Bunyi kedua : Dup
3. Bunyi ketiga: lemah dan rendah 1/3 jalan diastolic individu muda
4. Bunyi keempat: kadang-kadang dapat didengar segera sebelum
bunyi pertama
49
a. Gagal Jantung
Gagal jantung adalah adalah sindrom klinis yang kompleks dihasilkan dari
setiap gangguan struktural atau fungsional dari pengisian ventrikel atau
ejeksi darah sehingga jantung gagal memompakan darah dalam jumlah
yang memadai untuk mencukupi kebutuhan metabolisme, atau jantung
dapat bekerja dengan baik hanya bila tekanan pengisian dinaikkan.
1) Penyebab gagal jantung yaitu :
a) Penyempitan pembuluh darah arteri jantung yang disebabkan oleh
penyakit kolesterol, dan penumpukan lemak jahat.
b) Adanya kerusakan otot jantung
c) Detak jantung tidak normal
d) Komplikasi penyakit lainnya seperti penyakit hipertensi
3) Prinsip Terapi
Meningkatkan curah jantung, mempertahankan tekanan darah normal,
mencegah komplikasi
50
1) Terapi farmakologi
a) Golongan obat inotropik: glikosida jantung (digoksin,
digitoksin)
b) Golongan diuretika: furosemid,
c) Antagonis aldosteron: spironolakton.
d) Golongan ACE inhibitor/ARB: kaptropil / valsartan
e) Golongan β bloker: bisoprolol, karvedilol
f) Antikoagulan
g) Vasodilator: hidralazin, isosorbid dinitara
h) Statin sebagai terapi ajuvan
b. Stroke
Stroke terjadi akibat kurangnya aliran darah yang mengalir ke otak.
Kemungkinan karena terjadi pendarahan diotak Stroke termasuk penyakit
serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengankematian
jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran
darah danoksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa
dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh
darah. Apabila oksigen sudah tidak bisa mensuplai jaringan otak maka ini
akan berakibat pada kematian.Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1) Stroke iskemik
yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah
ke otaksebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke
Iskemik. Stroke iskemik ini dibagimenjadi 3 jenis, yaitu :
a) Stroke Trombotik : proses terbentuknya thrombus yang membuat
penggumpalan.
b) Stroke Embolik : Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
51
f. Aterosklerosis.
Aterosklerosis adalah penebalan dinding arteri sebelah dalam karena
endapan plak ateromatus (lemak, kolesterol dan buangan sel lainnya)
sehingga menghambat dan menyumbat pasokan darah ke sel-sel otot.
Aterosklerosis dapat terjadi di seluruh bagian tubuh. Bila terjadi pada
dinding arteri jantung, maka disebut penyakit jantung koroner (coronary
artery disease) atau penyakit jantung iskemik.
Atherosclerosis mengacu pada istilah proses pembentukan zat lemak,
kolesterol, produk buangan seluler, kalsium, dan fibrin (zat penggumpal di
dalam darah) pada dinding dalam pembuluh darah arteri. Zat-zat yang
terbentuk tersebut dinamakan plaque.
Para mahasiswa, saat ini kita sudah selesai membahas tentang sistem Respiratori.
Untuk melihat pemahaman Anda tentang materi tersebut, maka silahkan Anda
kerjakan latihan berikut ini.
TES 3
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Tempat penyimpanan dan penyalur darah dari vena-vena sirkulasi sistemik ke
dalam ventrikel dextra adalah…
A. Ventrikel sinistra
B. Ventrikel dextra
C. Atrium sinistra
D. Atrium dextra
2. Bagian jantung yang terletak postero-superior dari ruang jantung yaitu...
A. Ventrikel sinistra
B. Ventrikel dextra
C. Atrium sinistra
D. Atrium dextra
3. Suatu jaringan epitel unik yang melapisi bagian dalam seluruh sistem sirkulasi
yaitu...
55
A. Perikardium
B. Miokardium
C. Endokardium
D. Parametrium
4. Dinding jantung yang berfungsi sebagai pelumas untuk mempermudah
pergerakan
jantung adalah...
A. Perikardium
B. Miokardium
C. Endokardium
D. Parametrium
5. Jantung dipersarafi oleh...
A. Sistem saraf otonom
B. Sistem saraf pusar
C. Syaraf sakral
D. Saraf spinalis
6. Komponen terbesar dalam darah adalah...
A. Sel darah merah
B. Sel darah putih
C. Plasma darah
D. Keping-keping darah
7. Bagian darah yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh yaitu...
A. Sel darah merah
B. Sel darah putih
C. Plasma darah
D. Keping-keping darah
8. Trombositopeniaadalah suatu keadaan dimana kadar trombosit kurang dari...
A. 100.000
B. 200.000
C. 300.000
D. 400.000
9. Leukositosis adalah suatu keadaan dimana kadar lekosit...
A. Melebihi 10000/mm3
B. Kurang dari 6000/mm3
56
C. Melebihi 6000/mm3
D. Kurang dari 10000/mm3
10. Urutan perjalanan peredaran darah besar yaitu...
A. Bilik kanan jantung – arteri pulmonalis – paru-paru – vena pulmonalis –
serambi kiri jantung.
B. Serambi kiri-vena pulmonalis-paru-paru-vena cava superior-bilik kiri jantung.
C. Bilik kiri – aorta – pembuluh nadi – pembuluh kapiler – vena cava superior
dan vena cava inferior – serambi kanan.
D. Serambi kanan-arteri pulmonalis-paru-paru-vena cava superior-bilik kiri
jantung.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, P.D. (1999). Anatomi fisiologi tubuh manusia. Jones and Barret publisher
Boston,
Brunner‟s and suddarth. (2008). Textbook of medical surgical nursing (11th ed).
Companies.
Marieb, E.N, Wilhelm, P.B & Mallat,J (2012). Human Anatomy 6th ed media update.
Benjamin Cummings.
Sherwood. (2004). Human physiology: from cells to systems (6th ed). USA: Thomson
Learnig. Inc.
Silvertho C. Andrew, (2001). Human physiology and integrated approach. Edisi dua.
Sloane, E. (2012). Anatomi dan fisiologi untuk pemula. alih bahasa, James Veldman,
Kedokteran EGC.
Smeltzer S.C dan Bare Brenda G (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner &
Buku
Kedokteran EGC.
58
Jakarta:
Anderson, P.D. (1999). Anatomi fisiologi tubuh manusia. Jones and Barret publisher
Boston,
Coad, Jane (2001). Anatomy and physiology for midwives. Mosby: London.
Guyton, A.C. & Hall, J.E. (2006). Textbook of medical physiologi, 12nd edition.
Landau, B.R. (1980). Essential human anatomy and physiology, 2nd edition. Scott
Martini, F.H. et al. (2001). Fundamentals of anatomy and physiology, 5nd edition.
Pearce, E.C. (1999). Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia.
Sanders, T. & Scanlon, V.C. (2007). Essential of anatomy and physiology. F.A. Davis
Company.
Verralls, Sylvia (1997). Anatomi dan fisiologi terapan dalam kebidanan. Jakarta:
EGC.
Wingerd, Bruce A (1994) The Human Body, Concepts of Anatomy and Physiology.
Philadelphia.WB. Saunders.