Anda di halaman 1dari 61

ii

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. Alhamdulillahi
Rabbil ‟Aalamin, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan modul ini. Shalawat dan salam dengan ucapan Allahumma sholli ‟ala
Muhammad wa ‟ala ali Muhammad penulis sampaikan untuk junjungan kita Nabi
besar Muhammad Saw.
Seperti layaknya sebuah modul, maka pembahasan dimulai dengan
menjelaskan tujuan yang hendak dicapai dan disertai dengan soal yang mengukur
tingkat penguasaan materi setiap topik. Dengan demikian pengguna modul ini secara
mandiri dapat mengukur tingkat ketuntasan yang dicapainya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa modul ini tentu punya banyak
kekurangan. Untuk itu penulis dengan berlapang dada menerima masukan dan
kritikan konstruktif dari berbagai pihak demi kesempurnaannya di masa yang akan
datang. Akhirnya kepada Allah jualah penulis bermohon semoga semua ini menjadi
amal saleh bagi penulis dan bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta, September 2018

Penulis
iii

DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................... ii
Daftar isi.............................................................................................................................. iii
BAB I: Anatomi, Fisiologi Dan Patofisiologi Sistem Muskuloskeletal ............................. 1
BAB II : Anatomi, Fisiologi Dan Patofisiologi Sistem Respiratory................................... 9
BAB III: Anatomi, Fisiologi Dan Patofisiologi Sistem Cardiovascular ............................. 20
1

BAB 1
ANATOMI, FISIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
SISTEM MUSKULOSKELETAL

A. Sistem Muskuloskeletal

Muskuloskeletal terdiri dari kata Muskulo yang berarti otot dan

kata Skeletal yang berarti tulang. Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-

otot tubuh. Ilmu yang mempelajari tentang muskulo atau jaringan otot-otot

tubuh adalah Myologi. Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka tubuh. Ilmu

yang mempelajari tentang muskulo atau jaringan otot-otot

tubuh adalah Osteologi. Sistem musculoskeletal merupakan salah satu Sistem

tubuh yang sangat berperan terhadap fungsi pergerakan dan mobilitas seseorang.

Komponen penununjang yang paling dominan pada Sistem ini adalah tulang.

Masalah atau gangguan pada tulang akan dapat mempengaruhi Sistem pergerakan

seseorang, mulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, maupun pada lansia.

1. Anatomi Sistem Muskuloskeletal

Musculoskeletal terdiri atas Muskuler/otot : Otot, tendon, dan rangka dan

Skeletal/rangka : Tulang dan sendi.

a. Skeletal/rangka

Adalah rangkaian tulang yang mendukung dan

melindungi beberapaorgan lunak, terutama dalam tengkorak dan panggul.

Kerangka juga berfungsi sebagai alat ungkit pada gerakan

dan menyediakan permukaan untuk kaitan otot-otot kerangka. Rangka


2

tubuh adalah tempat terjadinya haematopoiesis, yaitu tempat

pembentukan sel darah. Sumsum tulang merupakan tempat pembentukan

sel darah. Terutama di tulang pipihcontoh : tulang dada / pada corpus

sterni.

1) Pembagian Skeletal

a) Rangka Axial (kerangka sumbu)

Terdiri atas kepala dan badan, termasuk tulang-tulang berikut

● Bagian kepala (cranium) Terdiri dari:

‣ 1 tulang kepala belakang (occipital)

‣ 2 tulang ubun-ubun (parientale)

‣ 1 tulang dahi (frontale)

‣ 2 tulang pelipis (temporale)

‣ 2 tulang tapis (ethmoid)

‣ 2 tulang spenoidal (sphenoidale)

● Tulang wajah (spalchocranium)


3

‣ 2 tulang rahang atas (Maxilla)

‣ 2 tulang rahang bawah (Mandibula)

‣ 2 tulang pipi (Zygomatic)

‣ 2 tulang hidung (Nasale)

‣ 2 tulang langit-langit (Pallatum)

‣ 1 tulang lidah (Hyoideum)

‣ 2 tulang air mata (Lacrimale)

‣ 2 tulang rongga mata (Orbitalle)

● Tulang dada (sternum)


4

‣ Tulang hulu (manubrium sterni)


‣ Tulang badan (corpus sterni)
‣ Taju pedang (proccesus xyphoideus)

● Tulang rusuk (costae)

‣ 7 pasang tulang rusuk sejati (costae vera)


‣ 3 pasang tulang rusuk palsu ( costa sporia)
‣ 2 pasang tulang rusuk melayang (costa fluctuantes)

● Tulang gelang bahu (humerum)

‣ 2 tulang belikat (scavula)


‣ 2 tulang selangka (clavicula)

● Tulang gelang panggul (pelvis)


5

‣ 2 tulang duduk (ichium)


‣ 2 tulang kemaluan (pubis)
‣ 2 tulang panggul (illium)

● Tulang belakang (vertebrae)

‣ 7 ruas tulang leher (vertebrae cervicale)


‣ 12 ruas tulang punggung (vertebrae thoracalis)
‣ 5 ruas tulang pinggang (vertebrae lumbalis)
‣ 5 ruas tulang kelangkang (vertebrae cacrum)
‣ 4 ruas tulang ekor (vertebrae corcigeus)

b) Rangka Appendikular
6

Merupakan alat gerak yang melengkapi rangka aksial dan


tersusun atas alat gerak atas, gelang bahu, alat gerak bawah, dan
gelang panggul. Tulang ini berjumlah 126 buah.
● Alat gerak bagian atas (ekstremitas superior)
‣ Tulang belikat (Scapula)
‣ Tulang Selangka (Clavicula)
‣ Tulang lengan atas (Humerus)
‣ Tulang hasata (Ulna)
‣ Tulang lengan bawah (Radius)
‣ Tulang pangkal tangan (Carpal)
‣ Tulang telapak tangan (Metacarpal)
‣ 2x4 ruas tulang jari tangan (phalanges)

● Alat gerak bagian bawah (extremitas inferior)


‣ 2 tulang paha (femur)
‣ 2 tulang kering (tibia)
‣ 2 tulang betis (fibula)
‣ 2 tulang tumit (calcaneus)
‣ 2 tulang tempurung lutut (patella)
‣ 2x7 tulang pergelangan kaki (tarsal)
‣ 2x5 tulang telapak kaki (meta tarsal)
‣ 2x5 tulang jari kaki (phalanges pedis)
‣ 2x14 ruas tulang jari kaki (digiti phalanges pedis)
7

2) Struktur Tulang
a) Periosteum
Bagian luar tulang diselimuti oleh membran fibrus padat yang
dinamakan periosteum. Periosteum mengandung syaraf,
pembuluh darah, dan limfatik. Lapisan yang paling dekat dengan
tulang mengandung osteoblas yang merupakan sel pembentuk
tulang.
b) Osteon
Merupakan unit fungsional mikroskopis tulang dewasa. Ditengah
osteon terdapat kapiler, disekeliling kapiler tersebut merupakan
matrik tulang yang dinamakan lamela.
c) Lamela
Adalah lapisan-lapisan tipis tulang. Di dalam lamela terdapat
osteosit yang memperoleh nutrisi melalui prosesus yang berlanjut
ke dalam kanalikuli yang halus (kanal yang menghubungkan
dengan pembuluh darah)
d) Canaliculi (saluran)
Tulang dilintasi oleh saluran-saluran longitudinal yang disebut
canalis Havers yang satu sama lain saling beranastomose dengan
hubungan yang tranversal dari permukaan periosteum ke
endosteum yang disebut sebagai canalis Volkmann
e) Kanal volkmann
Pembuluh periosteum mengangkut darah ke tulang kompak
melalui kanal volkmann yang sangat kecil.
f) Endosteum
Endoesteum adalah membran vasculer tipis yang menutupi
rongga sum-sum tulang panjang dan rongga-rongga dalam tulang
kanselus.
g) Trabekulae (batang) tulang
Trabekulae ini terlihat seperti spon tapi kuat sehingga disebut
Tulang Spon yang didalam nya terdapat bone marrow yang
membentuk sel-sel darah merah.
b. Muskuler/otot
8

Jaringan otot adalah salah satu dari empat jenis jaringan primer
(utama) terutama terdiri dari sel-sel otot yang khusus untuk berkontraksi.
Tiga jenis jaringan otot yaitu otot rangka, otot jantung dan otot polos.
Tanpa adanya jaringan otot, tubuh tidak dapat melakukan pergerakan

1) Ciri-ciri otot :
Kontraksi : Menegang

Ekstabilitas : Merespon dengan kuat jika distimulasi


oleh impuls saraf

Ekstensibilitas : Mampu menegang melebihi panjang otot


saat rileks

Elastisitas : Dapat kembali ke ukuran semula setelah


berkontraksi

2) Jenis otot
a) Otot Rangka
Otot rangka merupakan bagian terbesar tubuh kita. Fungsi
utamanya untuk menggerakkan tubuh. Otot-otot anggota gerak
ada 2 kelompok yaitu otot-otot fleksor, untuk membengkokkan
sendi. Dan otot-otot ekstensor untuk meluruskan sendi.
Umumnya kedua kelompok ini saling berlawanan, bila otot
ekstensor berlontraksi (berkerut), otot fleksor akan relaksasi
(melemas). Tetapi bila diperlukan kedua kelompok itu dapat
sama-sama berkontraksi atau sama-sama relaksasi.
 Ciri otot rangka
‣ Bercorak lintang
‣ Terdapat pada rangka tubuh
‣ Bekerja sesuai kesadaran (volunteer)
 Struktur mikroskopis otot rangka
‣ Seratnya memiliki diameter 10-100 µm
9

‣ Serat otot berukuran relatif besar, memanjang, dan


berbentukseperti silinder
‣ Panjang sampai 750.000 µ atau 2,5 kaki
‣ Jaringan ikat nya terdapat bagian luar epimysium,
bagian tengah perimysium dan bagian inti
endomysium

b) Otot Polos
Sebagian besar sel otot polos ditemukan di dinding saluran dan
organ berongga. Seperti kandung kemih dan uterus serta pada
dinding tuba. Yang terdapat pada sistem respiratorik,
pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah.
 Ciri otot polos :
‣ Berbentuk gelendong
‣ Mempunyai inti sel
‣ Tidak mempunyai garis melintang
‣ Cara kerjanya di luar kesadaran
 Struktur mikroskopis otot polos:
‣ Berbentuk gelendong, memiliki satu inti, dan
cukup kecil
‣ Berdiameter 2-10 µ dan panjang 50-400 µm
‣ Filament myosin tebal, filament aktin tipis, filamen
ukuran menengah
c) Otot jantung
Otot jantung hanya terdapat di jantung secara structural dan
fungsional memiliki kesamaan dengan otot rangka & otot polos
unit tunggal seperti otot rangka, otot jantung memperlihatkan
serat lintang karena filament tebal dan tipisnya tersusun sangat
teratur menjadi pola pita yang regular. Fungsinya untuk
memompa darah ke pembuluh darah untuk sirkulasi ke seluruh
tubuh.
 Fungsi otot jantung :
10

‣ Mengatur fungsi jantung


‣ Memompa darah keluar dari serambi dan bilik ke
pembuluh darah dari kiri/tubuh/sistemik dan
kanan/paru-paru
‣ Memeras darah keluar dari jantung untuk pasokan
ke paru-paru atau bagian tubuh lainnya
‣ Menyimpan energi dalam bentuk kreatin fosfat
 Ciri otot jantung
‣ Berbentuk memanjang
‣ Mempunyai inti sel (tengah)
‣ Terdapat garis melintang gelap & terang
‣ Cara kerjanya di luar kesadaran
 Struktur mikroskopis otot jantung
‣ Retikulum Sarkoplasma
‣ Terminal sisterna
‣ Sarkomer
‣ Mitokondria
‣ myofibril
‣ Sarcolema
c. Jaringan Penyambung
1) Sendi
Sendi atau artikulasi adalah istilah yang digunakan untuk
menunjuk pertemuan antara dua atau beberapa tulang kerangka,
untuk memudahkan terjadinya gerakan. Ilmu yang mempelajari
persendian disebut artrologi. Terdapat tiga jenis sendi utama, yaitu
sendi fibrus, sendi tulang rawan dan sendi synovial. Sendi juga dapat
diklasifikasikan menurut kemungkinan geraknya: tak bergerak,
sedikit bergerak, dan bergerak luas. (pearce, 2010)
a) Sendi fibrus
Atau sinarthroses adalah sendi yang tak dapat bergerak atau
merekat ikat sementara itu menurut (Martini, 2001) antara tepi
tulang dan tepi tulang lainnya cukup dekat, maka tidak mungkin
ada gerakan diantara tulang-tulangnya.
Contoh: sutura  sela antara tulang pipih dan tulang tengkorak
11

b) Sendi tulang rawan


Atau amphiatrosis adalah sendi dengan gerakan sedikit dan
permukaan persendiannya dipisahkan oleh serat kolagen dan
tulang rawan dan hanya sedikit gerakan.
Contoh: sendi antara manubrium dan bahan sternum
c) Sendi synovial
Atau diarthrosis adalah persendian yang bergerak bebas dan
terdapat banyak ragamnya.
2) Ligamen
Ligamen adalah jaringan ikat fibrosa yang menghubungkan
satu tulang yang lain. Menjadi jaringan ikat yang memfasilitasi
gerakan, ligamen sangat elastis untuk memungkinkan peregangan
dan lentur sendi dan anggota badan untuk memproduksi gerak.
Ligamen dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori utama –
Ligamen artikular, Ligamen Remnant fetal dan Ligamen
peritoneal.
a) Ligamen artikular adalah jaringan ikat tulang-tulang yang
menghubungkan tulang untuk membentuk sendi. Ligamen
ini sangat tangguh dan padat berserat, yang diperlukan
untuk bertahan dan keausan yang dialami oleh sendi.
b) Ligamen Remnant Fetal adalah ligamen seperti struktur
yang tetap dalam tubuh organisme sejak masih janin dan
telah berkembang menjadi jaringan menyerupai ligamen.
c) Ligamen peritoneal adalah lipatan jaringan ikat yang
terbentuk di dalam dan di sekitar lapisan membran dari
rongga perut. Ligamen ini adalah ligamentum
hepatoduodenal dan ligamentum uterus.
3) Tendon
Tendon adalah jaringan ikat yang memiliki kekuatan tarik
yang sangat tinggi yang menghubungkan otot dengan tulang. Mirip
dengan ligamen, tendon juga terutama terdiri dari serat kolagen.
Tendon secara struktural dirancang untuk menahan jumlah tinggi
tegangan otot dan mereka bekerja sama dengan otot untuk
mengerahkan kekuatan dalam yang digunakan untuk menarik hal-
12

hal ke arah tubuh. Selain serat kolagen padat, tendon juga terdiri
dari elastin, glikoprotein berat glikosilasi, kalsium, mangan dan
tembaga.

2. Fisiologi Sistem Muskuloskeletal


a) Sistem rangka
Sistem rangka sebagai bagian dari tubuh manusia memiliki beberapa
fungsi sehingga manusia bisa beraktivitas secara normal sehari hari,
fungsi itu adalah:
1) Penyangga : berdirinya tubuh, tempat melekatnya otot otot,
ligament, jaringan lunak dan organ.
2) Penyimpan mineral : sebagai tempat penyimpanan ( kalsium dan
fosfat ) dan lipid (yellow marrow).
3) Produksi sel sel darah merah : (red marrow).
4) Pelindung : membentuk rongga yang melindungi organ halus dan
lunak.
5) Penggerak : dapat mengubah arah dan kekuatan otot rangka saat
bergerak
6) adanya persendian memudah kan semua itu terjadi.(Kuntarti, 2007)

b) Sistem otot
Sistem otot memiliki fungsi yang cukup penting terhadap tubuh kita,
gangguan pada sistem otot dapat mempengahi aktifitas sehari hari
manusia secara signifikan, beberapa jenis faktor resiko dapat berpengaruh
terhadap gangguan otot dan dapat menimbulkan keluhan musculoskeletal
disorders atau MSD‟s (Ellis, 2006). Berikut ini merupakan fungsi
esensial sistem otot terhadap tubuh manusia (Sloane, 2003) :
1) Pergerakan, otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot itu
melekat sehingga menimbulkan gerakan yang dinamis dengan
tulang.
2) Penopang tubuh dan mempertahankan postur, otot menopang dan
mempertahankan tubuh saat dalam posisi berdiri atau saat duduk.
13

3) Mempertahankan panas tubuh, kontraksi otot dapat memacu


metobolisme untuk mempertahankan suhu tubuh.

Adapun fungsi dari otot :


1) Fungsi otot rangka:
 Menghasilkan gerakan otot, pada tempat otot itu melekat
 Mempertahankan postur dan posisi tubuh terhadap gaya
grafitasi
 Menjaga panas tubuh, agar suhu tubuh tetap normal
 Mengatur gerak pada tulang dan sebagai alat gerak aktif
2) Fungsi otot polos
 Membantu dalam pencernaan makanan dan juga memaksa
makanan dari satu organ ke organ yang lain dalam sistem
pencernaan
 Mengatur kontraksi dari kerja organ pencernaan, pernafasan,
reproduksi, serta organ-organ lainnya kecuali jantung.
3) Fungsi otot jantung :
 Mengatur fungsi jantung
 Memompa darah keluar dari serambi dan bilik ke pembuluh
darah dari kiri/tubuh/sistemik dan kanan/paru-paru
 Memeras darah keluar dari jantung untuk pasokan ke paru-paru
atau bagian tubuh lainnya
 Menyimpan energi dalam bentuk kreatin fosfat

3. Patofisiologi Sistem Muskuloskeletal


a. Kelainan Pada T'ulang
1) Osteomyelitis
Osteomyelitis dapat terjadi sebagai akibat kegagalan absorpsi
kalsiumatau kehilangan kalsium yang berlebihan dari tubuh.
 Etiologi
‣ Osteomyilitis ini biasanya disebabkan oleh bakteri maupun
virus, jamu dan mikroorganisme lain.
‣ Infeksi bisa disebabkan oleh penyebaran henatopgen
(melalui darah) dari fokus infeksi dari tempat lain.
14

‣ Osteomylitis dapat berhubungan dengan penyebaran infeksi


jaringan lunak seperti ulkus dekubitus yang terinfeksi atau
ulkus vaskuler. Atau kontaminasi lansung tulang misalnya
fraktur terbuka, cedera traumatik seperti luka tembak dan
pembedahan tulang.

 Patofisiologi
‣ Staphylococcus aurens merupakan penyebab 70% -
80%menginfeksi tulang.
‣ Awitan osteomylitis ortopedi dapat terjadi dalam 3 bulan
pertama ( akut fulminan staduim I ) dan sering berhubungan
dengan hematomaatau infeksi superfisial. Infeksi awitan
lambat ( stadium II) terjadi antara 4-24 bulansetelah
pembedahan. Osteomylitis lama ( stadium III )biasanya
akibat penyebaran hematogen dan terjadi dua tahun atau
lebih setelah pembedahan.
‣ Respon inisial terhadap infeksi adalah salah satu dari
inflamasi, peningkatan vaskularisasi dan edema. Setelah 2-3
hari trombus pada pembulu darah terjadi pada tempat
tersebut. Sehingga mengakibatkan iskemia dengan nekrotis
tulang. Seiringan dengan peningkatan dan dapat menyebar
ke jaringan lunak atau sendi di sekitarnya.
2) Skoliosis
Skoliosis adalah penyimpangan tulang belakang ke lateral dari
garis tengah. Skoliosis merupakan deformitor tulang belakan yang
menggambarkan deviasi vertebrata ke arah lateral. Bentuk dan tiap-
tiap ruas tulang manusia pada umumnya adalah sama hanya ada
perbedaan sedikit tergantung pada kerja yang di tanganinya.
 Etiologi
‣ Faktor heriditas
yaitu yang di turunkan secara auotsomal dominan, kelainan
ini dapat terjadi karena akibat adanyaabnormalitas tulang
bawahyang mengenai vertebra atauipun struktur-
strukturnya.
15

‣ Kongenital
Yaitu didapat sejak lahir. Adapula yang tidak didapat sejak
lahir tetapi berkembang pada masa berikutnya.
‣ Idiopatik
Tidak di ketahui penyebabnya, tetapi jenis ini lebih umum
biasanya berkembang pada masa remaja.
‣ Struktural
Perubahan pada steruktur tulang belakang karena sebab
yang bervariasi
 Patofisiologi
Skoliosis dapat terjadi hanya pada daerah tulang spinalis
termasuk rongga tulang spinal. Lengkungan dsapat berbentuk S
atau C. Derajat lengkungan penting untuk di ketahui karena hal
dapat menentukan jumlah tulang rusuk yang mengalami
pergeseran. Pada tingkat rootasi lengkungan yang cukup besar
mungkin dapat menekan dan menimbulkan keterbatasan pada
organ penting yaitu paru-paru dan jantung.
Aspek paling penting terjadinya deformitas adalah
progresivitas pertumbuhan tulang. Dengan terjadinya
pembengkokan tulang vertebra ke arah lateraldi sertai dengan
rotasi tulang belakang. Maka akan diikutio dengan
perkembangan sekunder pada tulang vertebra dan iga. Oleh
karena adanya gangguan pertumbuhan yang bersifat progresif,
di samping terjadi perubahan pada vertebra, juga terdapt
perubaahan pada tulang iga. Dimana bertambahnya kurva yang
menyebabkan deformitasi tulang iga semakin jelas.
3) Fraktur
Fraktur adalah rusaknya kontinuitas tulang yang disebabkan
tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap
oleh tulang. Pernyataan ini sama yang diterangkan dalam buku
Luckman and Sorensen‟s Medical Surgical Nursing.
 Etiologi
‣ Kekerasan langsung
16

‣ Kekerasan langsung menyebabkan patah tulang pada titik


terjadinya kekerasan. Fraktur demikian demikian sering
bersifat fraktur terbuka dengan garis patah melintang atau
miring.
‣ Kekerasan tidak langsung
‣ Kekerasan tidak langsung menyebabkan patah tulang
ditempat yang jauh dari tempat terjadinya kekerasan. Yang
patah biasanya adalah bagian yang paling lemah dalam jalur
hantaran vektor kekerasan.
‣ Kekerasan akibat tarikan otot
‣ Patah tulang akibat tarikan otot sangat jarang terjadi.
Kekuatan dapat berupa pemuntiran, penekukan, penekukan
dan penekanan, kombinasi dari ketiganya, dan penarikan.
 Patofisiologi
Tulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekeuatan
dan gaya pegas untuk menahan tekanan (Apley, A. Graham,
1993). Tapi apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar
dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada
tulang yang mengakibatkan rusaknya atau terputusnya
kontinuitas tulang (Carpnito, Lynda Juall, 1995). Setelah
terjadi fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta saraf
dalam korteks, marrow, dan jaringan lunak yang membungkus
tulang rusak. Jaringan tulang segera berdekatan ke bagian
tulang yang patah. Jaringan yang mengalami nekrosis ini
menstimulasi terjadinya respon inflamasi yang ditandai denagn
vasodilatasi, eksudasi plasma dan leukosit, dan infiltrasi sel
darah putih. Kejadian inilah yang merupakan dasar dari proses
penyembuhan tulang nantinya (Black, J.M, et al, 1993)
b. Kelainan Pada Sendi
1) Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah suatu penyakit sendi degeneratif yang
terutama terjadi pada orang yang berusia lanjut dan ditandai oleh
degenerasi kartilago artikularis, perubahan pada membran sinovia
serta hipertrofi tulang pada tepinya.
17

 Insidens, Etiologi Dan Patologi


Diperkirakan ⅓ dari orang berusia >35 tahun, menunjukkan
bukti radiografik yang memperlihatkan penyakit osteoarthritis
dengan prevalensi yang terus meningkat sampai 80 tahun.
 Keluhan dan Gejala
‣ Nyeri sendi yang khas yaitu nyeri yang bertambah berat
pada waktu menopang berat badan atau waktu aktivitas
(melakukan gerakan), dan membaik bila diistirahatkan
‣ Gerakan sendi menjadi terhambat karena nyeri
‣ Pada beberapa penderita, nyeri sendi atau kaku sendi dapat
timbul setelah istirahat lama, misalnya duduk di kursi atau
mobil (perjalanan jauh), atau setelah bangun tidur di pagi
hari
‣ Kadang disertai suara gemeretak/kemretek pada sendi yang
sakit
Secara klinis, osteoartritis dapat dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu :
 Subklinis.
Pada tingkatan ini belum ada keluhan atau tanda klinis lainnya.
Kelainan baru terbatas pada tingkat seluler dan biokimiawi
sendi.
 Manifest.
Pada tingkat ini biasanya penderita datang ke dokter. Kerusakan
rawan sendi bertambah luas disertai reaksi peradangan.
 Dekompensasi
Rawan sendi telah rusak sama sekali, mungkin terjadi
deformitas dan kontraktur. Pada tahap ini biasanya diperlukan
tindakan bedah
2) Arthritis Rheumatoid
Artritis rheumatoid adalah penyakit inflamasi yang mengenai
jaringan ikat sendi, bersifat progresif, simetrik, dan sistemik serta
cenderung menjadi kronik. Atau arthritis reumatoid adalah kelainan
sistemik dengan manifestasi utama pada persendian yang
berkembang secara perlahan-lahan dalam beberapa minggu.
 Etiologi
18

Penyebab utama kelainan ini tidak diketahui. Ada beberapa


teori yang dikemukakan mengenai penyebab artritis reumatoid,
yaitu :
‣ Infeksi streptokokus hemolitikus dan streptokokus non-
hemolitikus
‣ Endokrin
‣ Autoimun
‣ Metabolik
‣ Faktor genetik serta faktor pemicu lainnya.

Para mahasiswa, saat ini kita sudah selesai membahas tentang sistem
muskuloskeletal. Untuk melihat pemahaman Anda tentang materi tersebut, maka
silahkan Anda kerjakan latihan berikut ini.

TES 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Kontraksi otot secara metabolis untuk mempertahankan suhu tubuh normal
merupakan fungsi sistem muskuler...
A. Pergerakan
B. Penopang
C. Produksi Panas
D. Mempertahankan postur
2. Serabut otot akan merespon dengan kuat jika ditimulasi oleh impuls syaraf,
hal ini merupakan bentuk ciri syaraf...
A. Kontrakstilitas
B. Eksitabilitas
C. Eksensibilitas
D. Elastisitas
3. Berikut ini merupakan salah satu sifat otot rangka adalah...
A. Volunter
B. Involunter
19

C. Bekerja terus menerus


D. Berada pada dinding berongga
4. Berikut ini merupakan salah satu sifat otot polos adalah...
A. Volunter
B. Involunter
C. Bekerja terus menerus
D. Kontraksinya sangat cepat
5. Contoh gerakan otot sinergis adalah...
A. Pronator teres dan pronator kuadrus
B. Otot bisep dengan otot trisep
C. Depressor dengan elevator
D. Adduktor dengan abduktor
6. Tendon yang melekat pada tulang ketika otot berkontraksi adalah...
A. Ligamen
B. Bursa
C. Inersio
D. Origo
7. Pada struktur tulang, yang mempunyai fungsi membuat dan mensekresi
protein kolagen
adalah...
A. Osteoblas
B. Osteosit
C. Osteoklas
D. Matriks
8. Jenis tulang rawan yang terdapat pada tulang-tulang panggul adalah...
A. Hyalin
B. Fibrosa
C. Elastik
D. Tingkat organ
9. Secara mikroskopis struktur tulang yang merupakan saluran yang berisi
serabut saraf, pembuluh darah dan aliran limfe adalah...
A. Lamella
B. Lacuna
C. Kanalikuli
20

D. Sistem havers

10. Hubungan antara os femur dengan os pelvis merupakan gerakan sendi...


A. Engsel
B. Putar
C. Pelana
D. Peluru

KUNCI JAWABAN TES 1


1) C
2) B
3) A
4) B
5) A
6) C
7) A
8) B
9) D
10) C
21

BAB II
ANATOMI, FISIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
SISTEM RESPIRATORY

A. Sistem Respirasi

Respirasi atau pernapasan merupakan suatu mekanisme pertukaran gas oksigen

(O²) yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dengan karbondioksida (CO²)

yang dihasilkan dari metabolisme. Sistem respirasi terdiri dari dua bagian yaitu 1)

saluran nafas bagian atas, udara yang masuk pada bagian ini dihangatkan,

disaring dan dilembabkan, dan 2) saluran nafas bagian bawah (paru), merupakan

tempat pertukaran gas. Pertukaran gas terjadi di paru. Alveoli merupakan tempat

terjadinya pertukaran gas antara O2 dan CO2 di paru. Pompa muskuloskeletal

yang mengatur pertukaran gas dalam proses respirasi terdapat pada rongga pleura

dan dinding dada. Rongga pleura terbentuk dari dua selaput serosa, yang meliputi

dinding dalam rongga dada yang disebut pleura parietalis, dan yang meliputi paru

atau pleura veseralis (Brunner‟s & Suddarth, 2008)

1. Anatomi Sistem Respirasi

Organ pernapasan pertama yang kita pelajari adalah organ pernapasan atas.

Organ pernapasan atas ini terdiri atas hidung, nasofaring (terdapat pharyngeal

tonsil dan tuba eustachius), orofaring (merupakan pertemuan rongga mulut

dengan faring,terdapat pangkal lidah), dan laringofaring(tempat persilangan

antara aliran udara dan aliran makanan).

a. Hidung
22

Hidung atau nasal merupakan saluran udara yang pertama, mempunyai

dua lubang (kavum nasi), dipisahkan oleh sekat hidung (septum nasi). Di

dalamnya terdapat bulu-bulu yang berguna untuk menyaring udara, debu,

dan kotoran yang masuk ke dalam lubang hidung (Syaifuddin, 2006).

Bagian depan terdapat nares (cuping hidung) anterior dan di belakang

berhubungan dengan bagian atas farings (nasofaring). Rongga hidung

terbagi menjadi 2 bagian yaitu vestibulum, merupakan bagian lebih lebar

tepat di belakang nares anterior, dan bagian respirasi. Permukaan luar

hidung ditutupi oleh kulit yang memiliki kelenjar sabesea besar, yang

meluas ke dalam vestibulum nasi tempat terdapat kelenjar sabesa,

kelenjar keringat, dan folikel rambut yang kaku dan besar. Rambut pada

hidung berfungsi menapis benda-benda kasar yang terdapat dalam udara

inspirasi (Graaff, 2010; Pearce 2007).

b. Faring

Tekak atau faring merupakan saluran otot yang terletak tegak lurus antara

dasar tengkorak (basis kranii) dan vertebra servikalis VI (Syaifuddin,

2012). Faring merupakan tempat persimpangan antara jalan nafas dan

jalan makanan. Letaknya berada dibawah dasar tengkorak, dibelakang

rongga hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang leher, ke atas

berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang yang

bernama koana, ke depan berhubungan dengan rongga mulut, tempat

hubungan ini bernama istmus fausium, ke bawah terdapat dua lubang, ke

depan lubang laring, ke belakang lubang esofagus. Dibawah selaput

lendir terdapat jaringan ikat, juga dibeberapa tempat terdapat folikel


23

getah bening. Perkumpulan getah bening ini dinamakan adenoid. Di

sebelahnya terdapat 2 buah tonsil kiri dan kanan dari tekak. Di sebelah

belakang terdapat epiglottis (empang tenggorok) yang berfungsi menutup

laring pada waktu menelan makanan.

Faring dibagi menjadi tiga, yaitu :

1) Nasofaring

Terletak di bawah dasar tengkorak, belakang dan atas palatum molle.

Pada bagian ini terdapat dua struktur penting yaitu adanya saluran

yang menghubungkan dengan tuba eustachius dan tuba auditory.

2) Orofaring

Merupakan bagian tengah farings antara palatum lunak dan tulang

hyodi. Pada bagian ini traktus respiratory dan traktus digestif

menyilang dimana orofaring merupakan bagian dari kedua saluran

ini. Orofaring terletak di belakang rongga mulut dan permukaan

belakang lidah dasar atau pangkal lidah berasal dari dinding anterior

orofaring.

3) Laringofaring

Terletak di belakang larings. Laringofaring merupakan posisi

terendah dari farings. Pada bagian bawah laringofaring sistem

respirasi menjadi terpisah dari sitem digestif. Udara melalui bagian

anterior ke dalam larings dan makanan lewat posterior ke dalam

esophagus melalui epiglottis yang fleksibel.


24

c. Laring
Laring merupakan pangkal tenggorokan berupa saluran udara, yang
terletak di depan faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk
ke dalam trakea dibawahnya mempunyai fungsi untuk pembentukan
suara. Bagian ini dapat ditutup oleh epiglotis, yang terdiri dari tulang-
tulang rawan yang berfungsi menutupi laring pada waktu kita menelan
makanan. Laring terdiri dari 5 tulang rawan antara lain :
1) Kartilago tiroid (1 buah) terletak di depan jakun sangat jelas terlihat
pada
2) Kartilago ariteanoid (2 buah) yang berbentuk beker
3) Kartilago krikoid (1 buah) yang berbentuk cincin
4) Kartilago epiglotis (1 buah).
Laring dilapisi oleh selaput lendir, kecuali pita suara dan bagian epiglotis
yang dilapisi oleh sel epitelium berlapis (Syaifuddin, 2012; Anderson,
1999).
d. Trakea
Trakea merupakan batang tenggorokan lanjutan dari laring,
terbentuk oleh 16-20 cincin yang terdiri dari tulang-tulang rawan.
Panjang trakea 9-11 cm dan dibelakang terdiri dari jaringan ikat yang
dilapisi oleh otot polos. Dinding-dinding trakea tersusun atas sel epitel
bersilia yang menghasilkan lendir. Lendir ini berfungsi untuk
penyaringan lanjutan udara yang masuk, menjerat partikel-partikel debu,
serbuk sari dan kontaminan lainnya. Sel silia berdenyut akan
menggerakan mukus sehingga naik ke faring yang dapat ditelan atau
dikeluarkan melalui rongga mulut. Hal ini bertujuan untuk membersihkan
saluran pernapasaan. Trakea terletak di depan saluran esofagus,
mengalami percabangan di bagian ujung menuju ke paru-paru, yang
memisahkan trakea menjadi bronkus kiri dan kanan disebut arina
( Graaff, 2010; Silvertho, 2001; Syaifuddin, 2006).
e. Bronkus
Bronkus merupakan percabangan trakhea kanan dan kiri. Tempat
percabangan ini disebut karina. Bronkus terbagi menjadi bronkus kanan
dan kiri, bronkus lobaris kanan terdiri 3 lobus dan bronkus lobaris kiri
terdiri 2 lobus. Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus
25

segmental dan bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental.


Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus
subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki arteri,
limfatik dan syaraf. Berikut adalah organ percabangan dari bronkus
yaitu :
1) Bronkiolus, merupakan cabang-cabang dari bronkus segmental.
Bronkiolus mengandung kelenjar submukosa yang memproduksi
lendir yang membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian
dalam jalan nafas.
2) Bronkiolus terminalis, merupakan percabagan dari bronkiolus.
Bronkiolus terminalismempunyai kelenjar lendir dan silia.
3) Bronkiolus respiratori, merupakan cabang dari bronkiolus
terminalis. Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran
transisional antara lain jalan nafas konduksi dan jalan udara
pertukaran gas.
4) Duktus alveolar dan sakus alveolar. Bronkiolus respiratori kemudian
mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus alveolar, kemudian
menjadi alvioli ( Anderson, 1999; Syaifuddin, 2006).
f. Paru-Paru
Letak paru-paru di rongga dada, menghadap ke tengah rongga dada
atau kavum mediastinum. Pada bagian tengah terdapat tampuk paru-paru
atau hilus. Pada mediastinum depan terletak jantung. Paru-paru
dibungkus oleh selaput yang bernama pleura. Pleura dibagi menjadi 2
yaitu, pleura visceral (selaput pembungkus) yang langsung membungkus
paru-paru dan pleura parietal yaitu selaput yang melapisi rongga dada
sebelah luar. Pada keadaan normal, kavum pleura ini vakum (hampa)
sehingga paru-paru dapat mengembang mengempis dan juga terdapat
sedikit cairan (eksudat) yang berguna untuk melumasi permukaanya
(pleura), menghindarkan gesekan antara paru-paru dan dinding dada
sewaktu ada gerakan bernapas (Silverthon, 2001; Syaifuddin, 2006).
Alveoli merupakan tempat pertukaran udara, O2 masuk ke dalam
darah dan CO2 dikeluarkan dari darah. Banyaknya gelembung paru-paru
ini kurang lebih 700.000.000 buah (paru-paru kiri dan kanan). Paru-paru
terbagi menjadi dua yaitu paru-paru kanan, terdiri dari 3 lobus yaitu lobus
26

pulmo dekstra superior, lobus media, dan lobus inferior. Paru-paru kiri
mempunyai 10 segmen yaitu 5 buah segmen pada lobus superior, dan 5
buah segmen pada inferior.

2. Fisiologi Sistem Respirasi

Berikut adalah fungsi dari Organ Respirasi :

Hidung : Fungsi dari rongga hidung yaitu


tempat dimana keluar masuknya
gas. Oksigen yang masuk akan
dihirup melalui hidung. Begitu pula
dengan gas karbondioksida yang
akan keluar melalui rongga hidung
tersebut.

Tenggorokan / Faring : fungsi dari faring ini adalah sebuah


jalur yang akan membawa oksigen
menuju ke organ pernapasan
selanjutnya.

Pangkal Tenggorokan / laring : Dalam respirasi laring ini hanya


berfungsi sebagai penghubung
antara faring dan trakea.

Trakea : berfungsi sebagai jalan masuk dan


keluarnya udara dari paru –paru.

Bronkus : sebagai jalur penghubung antar


trakea dan paru –paru. Udara yang
telah melalui bronkus akan
27

diteruskan menuju ke bronkiolus.


Kemudian akan menuju ke alveolus
/ gelembung udara.

Paru-Paru : Fungsi dari organ ini dalam


pernapasan adalah menukar /
mengubah oksigen menjadi
karbondioksida. Setelah ditukar,
karbondioksida akan keluar melalui
bronkus dan diteruskan ke organ
lainnya.

Untuk memenuhi oksigen di dalam tubuh manusia terjadi beberapa macam


pernapasan antara lain pernapasan paru dan pernapasan sel. Marilah kita
pelajari mengenai kedua pernapasan tersebut.
a. Pernapaan Paru
Pernapasan paru adalah pertukaran oksigen dan karbondioksida
yang terjadi pada paru-paru. Oksigen diambil melalui mulut dan hidung
pada waktu bernapas, masuk melalui trakea sampai ke alveoli
berhubungan dengan darah dalam kapiler pulmonar. Alveoli memisahkan
okigen dari darah, oksigen kemudian menembus membran, diambil oleh
sel darah merah dibawa ke jantung dan dari jantung dipompakan ke
seluruh tubuh. Karbondioksida merupakan hasil buangan di dalam paru
yang menembus membran alveoli, dari kapiler darah dikeluarkan melalui
pipa bronkus berakhir sampai pada mulut dan hidung. Pernapasan
pulmoner (paru) terdiri atas empat proses yaitu:
1) Ventilasi pulmoner, gerakan pernapasan yang menukar udara dalam
alveoli dengan udara luar.
2) Arus darah melalui paru-paru, darah mengandung oksigen masuk ke
seluruh tubuh, karbondioksida dari seluruh tubuh masuk ke paru-
paru.
3) Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian rupa dengan jumlah
yang tepat, yang bisa dicapai untuk semua bagian.
28

4) Difusi gas yang menembus membran alveoli dan kapiler


karbondioksida lebih mudah berdifusi dari pada oksigen (Pearce,
2007; Silverthon, 2001; Syaifuddin,2006).
Proses pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi ketika
konsentrasinya dalam darah merangsang pusat pernapasan pada otak,
untuk memperbesar kecepatan dalam pernapasan, sehingga terjadi
pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 lebih banyak. Darah merah
(hemoglobin) yang banyak mengandunng oksigen dari seluruh tubuh
masuk ke dalam jaringan, mengambil karbondioksida untuk dibawa ke
paru-paru dan di paru-paru terjadi pernapasan eksterna ( Pearce, 2007;
Silverthon, 2001; Syaifuddin,2006).

b. Pernapasan sel
Transpor gas paru-paru dan jaringan. Pergerakan gas O2 mengalir
dari alveoli masuk ke dalam jaringan melalui darah, sedangkan CO2
mengalir dari jaringan ke alveoli. Jumlah kedua gas yang ditranspor ke
jaringan dan dari jaringan secara keseluruhan tidak cukup bila O2 tidak
larut dalam darah dan bergabung dengan protein membawa O2
(hemoglobin). Demikian juga CO2 yang larut masuk ke dalam
serangkaian reaksi kimia reversibel (rangkaian perubahan udara) yang
mengubah menjadi senyawa lain. Adanya hemoglobin menaikkan
kapasitas pengangkutan O2 dalam darah sampai 70 kali dan reaksi CO2
menaikkan kadar CO2 dalam darah mnjadi 17 kali (Pearce, 2007;
Silverthon, 2001;Syaifuddin, 2006).

Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang


mengandung oksigen serta menghembuskan udara yang banyak mengandung
karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Penghirupan
udara ini disebut inspirasi dan penghembusannya disebut ekspirasi. Bernapas
berarti melakukan inpirasi dan eskpirasi secara bergantian, teratur, berirama,
dan terus menerus. Inspirasi terjadi bila muskulus diafragma telah mendapat
rangsangan dari nervus frenikus lalu mengerut datar. Muskulus interkostalis
yang letaknya miring, setelah mendapat rangsangan kemudian mengerut dan
29

tulang iga (kosta) menjadi datar. Dengan demikian jarak antara sternum
(tulang dada) dan vertebra semakin luas dan melebar. Rongga dada membesar
maka pleura akan tertarik, yang menarik paru-paru sehingga tekanan udara di
dalamnya berkurang dan masuklah udara dari luar (Pearce, 2007; Silverthon,
2001; Syaifuddin, 2006).
Ekspirasi, pada suatu saat otot-otot akan kendor lagi (diafragma akan
menjadi cekung, muskulus interkostalis miring lagi) dan dengan demikian
rongga dada menjadi kecil kembali, maka udara didorong keluar. Jadi proses
respirasi atau pernapasan ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara
rongga pleura dan paru-paru. Pada pernapasan dada, pada waktu seseorang
bernapas, rangka dada terbesar bergerak. Ini terdapat pada rangka dada yang
lunak, yaitu pada orang-orang muda dan pada perempuan. Pada pernapasan
perut, jika pada waktu bernapas diafragma turun naik, maka ini dinamakan
pernapasan perut. Kebanyakan pernapasan perut terdapat pada orang tua,
karena tulang rawannya tidak begitu lembek dan bingkas lagi yang
disebabkan oleh banyak zat kapur yang mengendap di dalamnya dan banyak
ditemukan pada laki-laki (Pearce, 2007; Silverthon, 2001; Syaifuddin, 2006).

3. Patofisiologi Sistem Respirasi

Sistem pernapasan dapat mengalami berbagai gangguan, baik karena kelainan


sistem pernapasan atau akibat infeksi kuman. Beberapa jenis gangguan sistem
pernafasan antara lain :
a. ASMA/ SESAK NAFAS
1) Etiologi Asma
a) Pada penderita asma, penyempitan saluran pernapasan
merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-
paru normal tidak akan memengaruhi saluran pernapasan.
Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti
serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olah
raga.
b) Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami
kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami
30

pembengkakan karena adanya peradangan (inflamasi) dan


pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan
memperkecil diameter dari saluran
udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini
menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya
dapat bernapas.
2) Gejala Asma
a) Sesak napas yang singkat dan ringan
b) Hampir selalu mengalami batuk dan mengi (bengek)
c) Sering batuk berkepanjangan terutama di waktu malam hari atau
cuaca dingin
d) Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau
di leher. Batuk kering di malam hari
e) sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat
f) sianosis (kulit tampak kebiruan)
3) Pengobatan
a) Agonis reseptor beta-adrenergik digunakan dalam
bentuk inhaler (obat hirup) atau sebagai nebulizer (untuk sesak
napas yang sangat berat).
b) Memberikan suntikan epinephrine atau terbutaline di bawah
kulit dan aminophyllins theophylline) melalui infus intravena.
c) Jika diduga terjadi infeksi, diberikan antibiotik.
d) Inhaler yang mengandung agonis reseptor beta-adrenergik.
4) Pencegahan Asma
Serangan asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan
bisa dihindari. Misalkan serangan yang dipicu oleh olahraga bisa
dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.

b. PNEUMONIA
1) Etiologi Pneumonia
a) Beberapa kasus-kasus dari pneumonia didapatkan dengan
menghirup rintik-rintik kecil (droplets) yang mengandung
organisme-organisme yang dapat menyebabkan pneumonia.
31

Rintik-rintik ini masuk kedalam udara ketika seorang yang


terinfeksi dengan kuman-kuman ini batuk atau bersin.
b) Pada kasus-kasus lain, pneumonia disebabkan ketika bakteri-
bakteri atau virus-virus yang secara normal hadir didalam
mulut, tenggorokan, atau hidung tanpa sengaja memasuki paru.
Sewaktu tidur, adalah sama sekali umum untuk orang-orang
untuk menyedot sekresi-sekresi (pengeluaran) dari mulut,
tenggorokan, atau hidung. Secara normal, respon refleks tubuh
(membatuk keluar sekresi-sekresi) dan sistim imun akan
mencegah organisme-organisme yang tersedot menyebabkan
pneumonia.
2) Gejala Pneumonia
a) Inflensa yang kemudian diikuti oleh suatu demam yang tinggi
b) Menggigil
c) Batuk dengan produksi sputum (dahak)
d) Dahak biasanya berubah warna dan adakalanya berdarah
e) Nafas pendek
f) Nyeri dada
3) Pengobatan Pneumonia
Kebanyakan kasus pneumonia dapat diobati tanpa rawat inap.
Biasanya, antibiotik oral, istirahat, cairan, dan perawatan di rumah
yang cukup untuk resolusi lengkap. Namun, orang dengan
pneumonia yang mengalami kesulitan bernapas, orang dengan
masalah medis lainnya, dan orang tua mungkin memerlukan
pengobatan lebih maju. Jika gejala memburuk, pneumonia tidak
membaik dengan pengobatan rumah, atau komplikasi terjadi,
seseorang akan sering harus dirawat di rumah sakit.
4) Pencegahan Pneumonia
a) Seringlah mencuci tangan, terutama setelah menggunakan toilet,
mengganti popok, menyiapkan atau makan makanan, atau
membuang lendir dan kotoran dari hidung.
b) Jangan merokok.
c) Dapatkan vaksinasi untuk pneumonia dan flu.
d) Anak-anak juga harus mendapatkan vaksin Hib.
32

e) Pada beberapa anak yang berusia kurang dari 24 bulan, obat


palivizumab dapat diresepkan untuk membantu mencegah
pneumonia sebagai komplikasi dari masalah pernapasan
lainnya.

c. TUBERKOLOSIS (TBC)
Pada dasarnya penyakit ini diakibatkan adanya
bakteri Mycobacterium tuberculosis yang masuk ke dalam penderitanya
melalui udara. Tuberkulosis ini merupakan suatu infeksi menular yang
mana infeksi ini bisa berakibat fatal bagi penderitanya.
1) Etiologi Tuberkolosis
Apa yang menyebabkan penyakit ini adalah karena adanya
bakteri yang menyerang kepada penderitanya dan bakteri ini dapat
masuk ke dalam tubuh penderitanya melalui udara. Dan jenis
bakteri ini adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis,
Mycobacterium bovis atau Mycobacterium africanum. Bakteri-
bakteri tersebut apabila tidak ditangani dengan cepat, maka dapat
berakibat fatal bagi penderita dan tentunya bukan hal yang tidak
mungkin apabila penderita mengalami kematian apabila penyakit
ini bertambah parah.
2) Gejala Tuberkulosis
a) Gejala respiratori ialah batuk lebih dari 2 minggu, batuk
bercampur darah . Bisa juga nyeri dada dan sesak napas.
b) Gejala sistemis antara lain demam, badan lemah yang disebut
sebagai malaise, keringat malam, anoreksia dan berat badan
menurun menjadi semakin kurus.
3) Pengobatan Penyakit TBC
a) Pengobatan bagi penderita penyakit TBC akan menjalani proses
yang cukup lama, yaitu berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan
atau bahkan bisa lebih. Penyakit TBC dapat disembuhkan
secara total apabila penderita secara rutin mengkonsumsi obat-
obatan yang diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan
tubuhnya dengan gizi yang cukup baik.
33

b) Selama proses pengobatan, untuk mengetahui


perkembangannya yang lebih baik maka disarankan pada
penderita untuk menjalani pemeriksaan baik darah, sputum,
urine dan X-ray atau rontgen setiap 3 bulannya. Adapun obat-
obatan yang umumnya diberikan adalah Isoniazid dan
Rifampin sebagai pengobatan dasar bagi penderita TBC, namun
karena adanya kemungkinan resistensi dengan kedua obat
tersebut, maka dokter akan memutuskan memberikan tambahan
obat seperti Pyrazinamide dan Streptomycin
sulfate atau Ethambutol HCL sebagai satu kesatuan yang
dikenal „Triple Drug‟.

d. BRONKHITIS
Bronkitis adalah suatu peradangan pada cabang tenggorok
(bronchus) (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat
ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita
yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau
penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.

1) Etiologi Bronkitis
a) Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, bakteri dan
organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma
pneumoniae dan Chlamydia).
b) Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan
penderita penyakit paru-paru dan saluran pernapasan menahun.
Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari
c) Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh:
‣ Sinusitis kronis
‣ Bronkiektasis
‣ Alergi
‣ Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.
‣ Berbagai jenis debu
‣ Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik,
klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromin
34

‣ Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen


dioksida
‣ Tembakau dan rokok.
2) Gejala Bronkitis
a) Batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)
b) Sesak napas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan
c) Sering menderita infeksi pernapasan (misalnya flu)
d) Bengek
e) Lelah
f) Pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan
kanan
g) Wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna
kemerahan
h) Pipi tampak kemerahan
i) Sakit kepala
j) Gangguan penglihatan.

3) Pengobatan Bronkitis
Untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan, kepada
penderita dewasa bisa diberikan aspirin atau acetaminophen;
kepada anak-anak sebaiknya hanya diberikan acetaminophen.
Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan.
4) Pencegahan Bronkitis
Ada beberapa langkah penting untuk menekan risiko terserang
bronkitis dan melindungi paru Anda:
a) Jangan merokok dan jauhi para perokok. Asap rokok
meningkatkan risiko terjadinya bronkitis kronis dan
emphysema.
b) Hindari mereka yang terserang pilek atau flu.
c) Lakukan vaksinasi secara berkala. Banyak kasus bronkitis akut
berasal dari influenza, yang bermula dari serangan virus.
35

Dengan melakukan vaksinasi flu setahun sekali dapat mencegah


Anda terserang flu.
d) Suntik vaksin pneumonia. Jika Anda berusia di atas 60 tahun
atau Anda memiliki faktor risiko seperti diabetes, penyakit
jantung dan emphysema, pertimbangkan untuk melakukan
vaksinasi pneumonia. Vaksin yang dikenal sebagai Prevnar ini
dapat membantu melindungi anak-anak Anda dari serangan
pneumonia. Vaksin ini direkomendasikan untuk semua anak di
bawah usia 2 tahun atau mereka yang berada di kisaran usia 2
hingga 5 tahun.
e) Selalu cuci tangan dengan sabun. Untuk mengurangi risiko
terkena infeksi virus, seringlah mencuci tangan dan biasakan
menggunakan sabun khusus untuk cuci tangan.
f) Jika perlu pakai masker. Jika Anda banyak berhubungan dengan
orang-orang yang sakit batuk atau flu, ada baiknya untuk
memakai masker untuk menutup mulut dan hidung untuk
mengurangi tertular
Para mahasiswa, saat ini kita sudah selesai membahas tentang sistem
Respiratori. Untuk melihat pemahaman Anda tentang materi tersebut, maka
silahkan Anda kerjakan latihan berikut ini.
TES 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Berikut merupakan organ pernapasan bagian atas…
A. Laring
B. Faring
C. Trakhea
D. Bronkhi
2. Berfungsi menapis benda-benda kasar yang terdapat dalam udara inspirasi
A. Rambut hidung
B. Vestibulum
C. Septumnasi
D. Cavumnasi
3. Rongga hidung berhubungan dengan beberapa rongga yang disebut sinus
paranasalis. Berikut ini merupakan sinus paranasalis kecuali ......
36

A. Maksilaris
B. Frontalis
C. Sfenoidalis
D. Oksipitaslis
4. Berikut bukan merupakan fungsi hidung
A. saluran udara pernapasan
B. penghangatan, dan pelembaban.
C. penerimaan bau
D. tempat sekresi
5. Tempat persimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan
A. Laring
B. Faring
C. Trakhea
D. Bronkhi
6. Merupakan bagian tengah farings antara palatum lunak dan tulang hyodi:
A. Nasofaring
B. Laringofaring
C. Orofaring
D. Nasolaring

7. Memisahkan trakea menjadi bronkus kiri dan kanan:


A. Karina
B. Bronkus
C. Bronkiolus
D. Faring
8. Paru-paru kanan, terdiri dari:
A. 2 lobus
B. 3 lobus
C. 4 lobus
D. 5 lobus
9. Volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal ke dalam paru-
paru setelah inspirasi biasa disebut........
A. Volume Tidal
B. Volume Suplemen
37

C. Volum Komplemen
D. Volum Residu
10. Jumlah O2 yang diangkut ke jaringan bergantung pada ........
A. Tekanan parsial oksigen
B. Jumlah kadar total CO2
C. Selisih antara garis kelarutan CO2
D. Jumlah hemoglobin dalam darah

KUNCI JAWABAN TES 2


1 B
2 A
3 D
4 D
5 B
6 C
7 A
8 B
9 C
10 D
38

BAB III
ANATOMI, FISIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
SISTEM CARDIOVASCULAR

A. Sistem Cardiovascular

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari

jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan

mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan

dalam proses metabolisme tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak

mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas

tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas

jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak

di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi

memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri. Sistem peredaran

darah juga merupakan bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah

(sistem kardiovaskuler). Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme,

didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat

kimia dan fisiologis cairan tubuh. Sistem kardiovaskular terdiri dari Jantung,

Pembuluh Darah, dan Saluran Limfe (Pearce,2007; Smeltzer & Bare, 2002).

1. Anatomi Sistem Cardiovascular

a. Jantung
Jantung adalah pompa berotot didalam dada yang bekerja terus menerus
tanpa henti memompa darah keseluruh tubuh. Jantung berkontraksi dan
relaksasi sebanyak 100.000 kali dalam sehari, dan semua pekerjaan ini
memerlukan suplai darah yang baik yang disediakan oleh pembuluh arteri
39

koroner. Bagian kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang


sebelah atas (atrium) yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah
(ventrikel) yang mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir dalam
satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu
katup pada jalan keluar (Pearce,2007; Smeltzer & Bare,2002). Jantung
terletak di rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum dan
vertebra (tulang punggung). Bagian depan dibatasi oleh sternum dan costae
3,4, dan 5. Hampir dua pertiga bagian jantung terletak di sebelah kiri garis
median sternum. Jantung terletak di atas diafragma, miring ke depan kiri
dan apex cordis berada paling depan dalam rongga thorax. Bagian- bagian
dari jantung, Basis kordis: bagian jantung sebelah atas yang berhubungan
dengan pembuluh darah besar dan dibnetuk oleh atrium sinistra dan
sebagian oleh atrium dekstra. Apeks kordis : bagian bawah jantung
berbentuk puncak kerucut tumpul.
Jantung dibagi menjadi bagian kanan dan kiri, dan memiliki empat bilik
(ruang), bilik bagian atas dan bawah di kedua belahannya. Bilik-bilik atas,
atria (atrium, tunggal) menerima darah yang kembali ke jantung dan
memindahkannya ke bilik-bilik bawah, ventrikel, yang memompa darah
dari jantung. Kedua belahan jantung dipisahkan oleh septum, yang
mencegah pencampuran darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat
penting, karena bagian kanan jantung menerima dan memompa darah
beroksigen rendah sementara sisi kiri jantung menerima dan memompa
darah beroksigen tinggi. Bagian-bagian jantung terdiri dari :
1) Atrium Dextra
Dinding atrium dextra berukuran tipis, rata-rata 2 mm. Terletak agak ke
depan dibandingkan ventrikel dextra dan atrium sinistra. Pada bagian
antero-superior terdapat lekukan ruang atau kantung berbentuk daun
telinga yang disebut Auricle.
2) Atrium Sinistra
Terletak postero-superior dari ruang jantung, tebal dinding atrium
sinistra 3 mm, sedikit lebih tebal dari pada dinding atrium dextra.
Endocardiumnya licin dan otot pectinatus hanya ada pada auricle.
3) Ventrikel Dextra
40

Terletak di ruang paling depan di dalam rongga thorax, tepat di


bawah manubrium sterni. Sebagian besar ventrikel kanan berada di
kanan depan ventrikel sinistra dan di medial atrium sinistra. Ventrikel
dextra berbentuk bulan sabit atau setengah bulatan, tebal dindingnya 4-
5 mm. Bentuk ventrikel kanan seperti ini guna menghasilkan kontraksi
bertekanan rendah yang cukup untuk mengalirkan darah ke dalam
arteria pulmonalis. Sirkulasi pulmonar merupakan sistem aliran darah
bertekanan rendah, dengan resistensi yang jauh lebih kecil terhadap
aliran darah dari ventrikel dextra, dibandingkan tekanan tinggi sirkulasi
sistemik terhadap aliran darah dari ventrikel kiri. Karena itu beban
kerja dari ventrikel kanan jauh lebih ringan daripada ventrikel kiri.
Oleh karena itu, tebal dinding ventrikel dextra hanya sepertiga dari
tebal dinding ventrikel sinistra.
4) Ventrikel Sinistra
Berbentuk lonjong seperti telur, dimana pada bagian ujungnya
mengarah ke antero-inferior kiri menjadi Apex Cordis. Bagian dasar
ventrikel tersebut adalah Annulus Mitralis. Tebal dinding ventrikel
sinistra 2-3x lipat tebal dinding ventrikel dextra, sehingga menempati
75% masa otot jantung seluruhnya. Tebal ventrikel sinistra saat diastole
adalah 8-12 mm.

Katup jantung berfungsi mempertahankan aliran darah searah melalui


bilik-bilik jantung. Setiap katub berespon terhadap perubahan tekanan.
Katub-katub terletak sedemikian rupa, sehingga mereka membuka dan
menutup secara pasif karena perbedaan tekanan, serupa dengan pintu satu
arah. Katub jantung dibagi dalam dua jenis, yaitu :
1) Katub Atrioventrikuler
Terletak antara atrium dan ventrikel, sehingga disebut katub
atrioventrikular. Katub yang terletak di antara atrium kanan dan
ventrikel kanan mempunyai tiga buah katub disebutkatub trukuspid.
2) Katub Semilunar
Disebut semilunar (“bulan separuh”) karena terdiri dari tiga daun katub,
yang masing-masing mirip dengan bulan separuh. Katub semilunar
memisahkan ventrikel dengan arteri yang berhubungan. Katub
41

pulmonal terletek pada arteri pulmonalis, memisahkan pembuluh ini


dari ventrikel kanan.

Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan berbeda, yaitu:


1) Perikardium (Epikardium)
merupakan membran tipis di bagian luar yang membungkus jantung.
Terdiri dari dua lapisan yaitu perikarduim fibrosum (viseral),
merupakan bagian kantong yang membatasi pergerakan jantung terikat
di bawah sentrum tendinium diafragma, bersatu dengan pembuluh
darah besar merekat pada sternum melalui ligamentum
sternoperikardial dan perikarduim serosum (parietal), dibagi menjadi
dua bagian, yaitu Perikardium parietalis membatasi perikarduim
fibrosum sering disebut epikardium, dan Perikardium fiseral yang
mengandung sedikit cairan yang berfungsi sebagai pelumas untuk
mempermudah pergerakan jantung.
2) Miokardium,
merupakan lapisan tengah yang terdiri dari otot jantung, membentuk
sebagian besar dinding jantung. Serat-serat otot ini tersusun secara
spiral dan melingkari jantung. Lapisan otot ini yang akan menerima
darah dari arteri koroner.
3) Endokardium
lapisan tipis endothelium, suatu jaringan epitel unik yang melapisi
bagian dalam seluruh sistem sirkulasi (Pearce,2007; Smeltzer & Bare,
2002).

Otot jantung adalah otot penyusun dinding jantung yang meliputi sel-sel
cardiomycocyte atau sel otot myocardiocyteal yang berjumlah satu atau
dua, tetapi adapun berjumlah tiga atau empat inti sel yang sangat jarang
terjadi. Otot jantung disebut juga myocardium. Myo artinya otot dan
cardium artinya jantung. Otot jantung bergerak di bawah kesadaran yang
tak dipengaruhi oleh perintah otak atau saraf pusat. Otot jantung merupakan
gabungan otot polos dan otot lurik karena memiliki kesamaan, sebagaimana
otot jantung memiliki daerah gelap dan terang, memiliki banyak inti sel
yang terletak di tengah seperti otot lurik sedangkan otot polos memiliki
42

kesamaan sifat seperti bergerak secara tak sadar (involunter). Otot ini
bekerja tanpa lelah, tanpa beristirahat yang membuat darah terus mengalir
artinya manusia tetap hidup jika berhenti maka akan membuat kematian
bagi manusia.Adapun ciri-ciri dari otot jatung yaitu:
1) Bentuk yang memanjang
2) Mempunyai inti sel yang berada di tengah
3) Cara kerja otot jantung ini berada di luar kesadaran atau tidak
dipengaruhi oleh otak atau saraf pusat.
4) Serat jantung memiliki panjang 50 sampai 100 um, diameter
berkisar diantara 14 um
5) Serat pada otot jantung berupa sarkolema dan terdiri atas myofibril
yang terlihat berdampingan
6) Otot jantung terdiri atas 1 dan 2 inti sel atau bahkan dapat berjumlah
3 dan 4 tetapi itu sangat jarang bekerja terus menerus tanpa istirahat
7) Otot jantung dipengaruhi oleh saraf otonom yakni saraf simpatis dan
saraf parasimpatis
8) Bentuk silindris bercabang dan menyatu
9) Memiliki serat yang bercabang-cabang
10) Mempunyai diskus interkalaris, interkalaris adalah pembatas antara
sarkomer

b. Darah
Darah adalah cairan jaringan tubuh yang fungsi utamanya adalah
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah
juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa
metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang
bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon
dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah. Darah berwarna merah,
antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila
kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh
hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung
besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-
molekul oksigen (Pearce,2007; Smeltzer & Bare, 2002). Darah terdiri atas
plasma darah 55 %, Sel-sel darah 45 % yang terdiri atas Sel darah merah
43

(eritrosit), Sel darah putih (leukosit), keping-keping darah (trombosit).


Plasma darah merupakan komponen terbesar dalam darah. Hampir 90%
bagian dari plasma darah adalah air.
Sel darah merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang
merah,limpa dan hati. Proses pembentukannya dalam sumsum tulang
melalui beberapa tahap.Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa
berkurang,demikian juga banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah.
Apabila kedua-duanya berkurang maka keadaan ini disebut anemia, yang
biasanya disebabkan oleh perdarahaan yang hebat, penyakit yang
melisis eritrosit,dan tempat pembuatan eritrosit terganggu.
c. Peredaran darah jantung
Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium
dekstra yang datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah
dari ventrikel dekstra masuk ke paru-paru(pulmo). Antara ventrikel sinistra
dan arteri pulmonalis terdapat katup vlavula semilunaris arteri pulmonalis.
Vena pulmonalis membawa darah dari paru-paru masuk ke atrium sinitra.
Aorta (pembuluh darah terbesar) membawa darah dari ventrikel sinistra dan
aorta terdapat sebuah katup valvulasemilunaris aorta.

2. Fisiologi Sistem Cardiovascular

Fungsi utama jantung adalah memberikan dan mengalirkan suplai oksigen


dan nutrisi ke seluruh jaringan dan organ tubuh yang diperlukan dalam
proses metabolisme. Secara normal setiap jaringan dan organ tubuh akan
menerima aliran darah dalam jumlah yang cukup sehingga jaringan dan
organ tubuh menerima nutrisi dengan adekuat. Sistem kardiovaskular yang
berfungsi sebagai sistem regulasi melakukan mekanisme yang bervariasi
dalam merespons seluruh aktivitas tubuh. Fungsi umum otot jantung yaitu:
 Sifat ritmisitas/otomatis: secara potensial berkontraksi tanpa adanya
 rangsangan dari luar.
 Mengikuti hukum gagal atau tuntas: impuls dilepas mencapai
ambang
 rangsang otot jantung maka seluruh jantung akan berkontraksi
44

 maksimal.
 Tidak dapat berkontraksi tetanik.
 Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot.

a. Ruang jantung
Jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 ruang yang berdinding tipis disebut
atrium (bilik) dan 2 ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel
(serambi) dengan Fungsi yaitu :

Ruang Jantung Fungsi

Atrium kanan : Sebagai penampung (reservoir) darah yang rendah


oksigen dari seluruh tubuh melalui vena kava superior
dan inferior dan dari jantung melalui sinus koronari.
Tekanan di atrium kanan 2 sampai 6 mmHg dengan
saturasi oksigen 75%. Kemudian darah dipompakan

ke ventrikel kanan dan selanjutnya ke paru

Atrium kiri : Menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru
melalui empat

buah vena pulmonalis. Tekanan atrium kiri 4


sampai 12 mmHg dengan saturasi oksigen 95%
sampai 98%.
Ventrikel kanan : Menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke
paru-paru melalui arteri pulmonalis. Tebal dinding
kanan biasanya 0,5 cm dan tekanan sistoliknya 15-39
mmHg dan diastolik 0-5 mmHg dengan

saturasi oksigen 75%


45

Ventrikel kanan : Menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan


keseluruh tubuh melalui aorta. Tebal dari dinding
ventrikel kiri normalnya adalah 120 mmHg dan
diastolik 0-10 mmHg dengan saturasi oksigen sebesar

95- 98%.

b. Katup jantung adalah jaringan khusus di dalam ruang jantung yang


mengatur urutan aliran darah dari satu bagian ke bagian lain. Di bawah
ini merupakan katup yang berada di dalam jantung beserta letak dan
fungsinya

Katup Struktur dan Fungsi

Katup trikuspid : Terdiri dari tiga daun katup yang


mencegah aliran balik darah dari
ventrikel kanan ke atrium kanan selama
kontraksi ventrikel
46

Katup semilunar paru : Terdiri dari tiga flaps-bulan berbentuk


setengah.
Mencegah aliran balik darah dari trunkus paru
ke ventrikel kanan selama ventrikel relaksasi
Katup bicuspid (mitral) : Terdiri dari dua katup yang mencegah aliran
balik darah dari ventrikel kiri ke atrium

kiri selama kontraksi ventrikel


Katup semilunar aorta : Terdiri dari tiga flaps-bulan berbentuk
setengah.
Mencegah aliran balik darah dari aorta ke
ventrikel kiri
selama kontraksi ventrikel.

c. Sistem pengaturan jantung


1) Serat Purkinje. Serat ini adalah serabut otot jantung khusus yang
mampu mengantar impuls dengan kecepatan lima kali lipat
kecepatan hantaran serabut otot jantung. Hantaran yang cepat di
sepanjang sistem Purkinje memungkinkan atrium berkontraksi
bersamaan, kemudian diikuti dengan kontraksi ventrikular yang
serempak, sehingga terbentuk kerja pemompaan darah yang
terkoordinasi.
2) Nodus sinoatrial (nodus SA)
a) Lokasi. Nodus SA adalah suatu massa jaringan otot jantung
khusus yang terletak di dinding posterior atrium kanan tepat
di bawah permukaan vena kava superior.
b) Nodus SA melepaskan impuls sebanyak 72 kali permenit,
frekuensi irama yang lebih cepat dibandingkan dalam atrium
(40 sampai 60 kali permenit), dan ventrikel (20 kali
permenit). Nodus ini dipengaruhi saraf simpatis dan
parasimpatis sistem saraf otonom, yang akan mempercepat
atau memperlambat iramanya.
c) Nodus SA mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga
disebut pemacu jantung (pacemaker).
47

3) Nodus atrioventrikular (nodus AV)


a) Lokasi. Impuls menjalar di sepanjang pita serat purkinje
pada atrium, menuju nodus AV yang terletak di bawah
dinding posterior atrium kanan.
b) Nodus AV menunda impuls seperatusan detik, sampai ejeksi
darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi ventrikular.
4) Berkas AV (berkas His)
a) Lokasi. Berkas AV adalah sekelompok besar serat purkinje
yang berasal dari nodus AV dan membawa impuls di
sepanjang septum interventrikular menuju ventrikel. Berkas
ini dibagi menjadi percabangan berkas kanan dan kiri.
b) Percabangan berkas kanan memanjang di sisi dalam ventrikel
kanan. Serabut bercabang menjadi serat-serat purkinje kecil
yang menyatu dalam serat otot jantung untuk
memperpanjang impuls.
c) Percabangan berkas kiri memanjang di sisi dalam ventrikel
kiri dan bercabang ke dalam serabut otot jantung kiri.

d. Otot jantung adalah otot penyusun dinding jantung, Otot ini bekerja
tanpa lelah, tanpa beristirahat yang membuat darah terus mengalir
artinya manusia tetap hidup jika berhenti maka akan membuat
kematian bagi manusia. Adapun fungsi otot jantung yaitu:
1) Membantu memompa darah ke seluruh tubuh
2) Membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida)
3) Sel-sel pada otot jantung membantu dalam kontraksi sel lainnya
4) Otot jantung menyediakan cara pemompaan ventrikel pada
jantung
5) Otot jantung berfungsi meremas darah sehingga darah dapat
keluar dari jantung saat berkontraksi dan mengambil darah pada
relaksasi
6) Menunjang kerja dari organ jantung
48

e. Metabolisme Otot Jantung


Seperti otot kerangka, otot jantung juga menggunakan energy kimia
untuk berkontraksi. Energy terutama berasal dari metabolism asam
lemak dalam jumlah yang lebih kecil dari metabolisme zat gizi
terutama laktat dan glukosa. Proses metabolism jantung adalah aerobic
yang membutuhkan oksigen.
f. Siklus Jantung
Empat pompa yang terpisah yaitu: dua pompa primer atrium dan dua
pompa tenaga ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai
kontraksi berikutnya disebut siklus jantung.
g. Curah jantung
Normal, jumlah darah yang dipompakan ventrikel kiri dan kanan sama
besarnya. Jumlah darah yang dipompakan ventrikel selama satu menit
disebut curah jantung (cardiac output). Faktor-faktor utama yang
mempengaruhi otot jantung:
1. Beban awal
2. Kontraktilitas
3. Beban akhir
4. Frekuensi jantung

Periode pekerjaan jantung yaitu:


1. Periode systole
2. Periode diastole
3. Periode istirahat

h. Bunyi Jantung
Tahapan bunyi jantung:
1. Bunyi pertama: lup
2. Bunyi kedua : Dup
3. Bunyi ketiga: lemah dan rendah 1/3 jalan diastolic individu muda
4. Bunyi keempat: kadang-kadang dapat didengar segera sebelum
bunyi pertama
49

3. Fisiologi Sistem Cardiovascular

a. Gagal Jantung
Gagal jantung adalah adalah sindrom klinis yang kompleks dihasilkan dari
setiap gangguan struktural atau fungsional dari pengisian ventrikel atau
ejeksi darah sehingga jantung gagal memompakan darah dalam jumlah
yang memadai untuk mencukupi kebutuhan metabolisme, atau jantung
dapat bekerja dengan baik hanya bila tekanan pengisian dinaikkan.
1) Penyebab gagal jantung yaitu :
a) Penyempitan pembuluh darah arteri jantung yang disebabkan oleh
penyakit kolesterol, dan penumpukan lemak jahat.
b) Adanya kerusakan otot jantung
c) Detak jantung tidak normal
d) Komplikasi penyakit lainnya seperti penyakit hipertensi

2) Gejala dari penyakit gagal jatung yaitu:

a) Selalu merasakan sakit dan nyeri pada bagian dada.


b) Mudah merasakan capek dan lelah saat beraktivitas lebih
c) Detak jantung tidak beraturan dengan irama yang cepat (takikardia)
d) S3 gallop
e) Sering mengalami sesak nafas
f) Udem paru
g) Kardiomegali radiografi
h) Penurunan kemampuan bergerak
i) Mengalami gejala batuk yang terus menerus atau berulang dan
sering
j) Hilangnya fokus fikiran karena tidak bisa konsentrasi

3) Prinsip Terapi
Meningkatkan curah jantung, mempertahankan tekanan darah normal,
mencegah komplikasi
50

1) Terapi farmakologi
a) Golongan obat inotropik: glikosida jantung (digoksin,
digitoksin)
b) Golongan diuretika: furosemid,
c) Antagonis aldosteron: spironolakton.
d) Golongan ACE inhibitor/ARB: kaptropil / valsartan
e) Golongan β bloker: bisoprolol, karvedilol
f) Antikoagulan
g) Vasodilator: hidralazin, isosorbid dinitara
h) Statin sebagai terapi ajuvan

2) Modifikasi gaya hidup dan pola makan


a) Menkonsumsi makanan rendah lemak seperti yang terdapat
pada sayur, buah dan biji-bijian
b) Mengurangi konsumsi gula
c) Berolahraga secara teratur dan istirahat yang cukup

b. Stroke
Stroke terjadi akibat kurangnya aliran darah yang mengalir ke otak.
Kemungkinan karena terjadi pendarahan diotak Stroke termasuk penyakit
serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengankematian
jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran
darah danoksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa
dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh
darah. Apabila oksigen sudah tidak bisa mensuplai jaringan otak maka ini
akan berakibat pada kematian.Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1) Stroke iskemik
yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah
ke otaksebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke
Iskemik. Stroke iskemik ini dibagimenjadi 3 jenis, yaitu :
a) Stroke Trombotik : proses terbentuknya thrombus yang membuat
penggumpalan.
b) Stroke Embolik : Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
51

c) Hipoperfusion Sistemik : Berkurangnya aliran darah ke seluruh


bagian tubuh karena adanyagangguan denyut jantung.
2) Stroke hemoragik
adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak.
Hampir70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.
a) Hemoragik Intraserebral : pendarahan yang terjadi didalam
jaringan otak.
b) Hemoragik Subaraknoid : pendarahan yang terjadi pada ruang
subaraknoid (ruang sempitantara permukaan otak dan lapisan
jaringan yang menutupi otak).

Faktor Penyebab Stroke, Faktor resiko medis, antara lain Hipertensi


(penyakit tekanan darah tinggi), Kolesterol, Aterosklerosis (pengerasan
pembuluh darah), Gangguan jantung, diabetes, Riwayat stroke
dalamkeluarga, Migrain.
Faktor resiko perilaku, antara lain Merokok (aktif & pasif), Makanan tidak
sehat ( junk food, fast food ), Alkohol, Kurang olahraga, Mendengkur,
Kontrasepsi oral, Narkoba, Obesitas.

c. Nyeri Jantung (Angina)


Angina (angina pektoris) merupakan nyeri dada sementara atau suatu
perasaan tertekan, yangterjadi jika otot jantung mengalami kekurangan
oksigen.Kebutuhan jantung akan oksigen ditentukan oleh beratnya kerja
jantung (kecepatan dan kekuatandenyut jantung).Aktivitas fisik dan emosi
menyebabkan jantung bekerja lebih berat dan karena itu
menyebabkanmeningkatnya kebutuhan jantung akan oksigen.Jika arteri
menyempit atau tersumbat sehingga aliran darah ke otot tidak dapat
memenuhikebutuhan jantung akan oksigen, maka bisa terjadi iskemia dan
menyebabkan nyeri.
 Penyebab
Biasanya angina merupakan akibat dari penyakit arteri
koroner .Penyebab lainnya adalah: Stenosis katup aorta (penyempitan
katup aorta), Regurgitasi katupaorta (kebocoran katup
aorta), Stenosis subaortik hipertrofik, Spasme
52

arterial (kontraksisementara pada arteri yang terjadi secara tiba-tiba),


Anemia yang berat.
 Gejala
Tidak semua penderita iskemia mengalami angina. Iskemia yang
tidak disertai dengan angina disebut silent ischemia. Masih belum
dimengerti mengapa iskemia kadang tidak menyebabkan
angina.Biasanya penderita merasakan angina sebagai rasa tertekan
atau rasa sakit di bawah tulang dada (sternum). Nyeri juga bisa
dirasakan di:
‣ bahu kiri atau di lengan kiri sebelah dalam
‣ Punggung
‣ tenggorokan, rahang atau gigi
‣ lengan kanan (kadang-kadang).
Banyak penderita yang menggambarkan perasaan ini sebagai rasa tidak
nyaman dan bukan nyeri. Yang khas adalah bahwa angina:
‣ dipicu oleh aktivitas fisik
‣ berlangsung tidak lebih dari beberapa meni
‣ akan menghilang jika penderita beristirahat.Kadang penderita
bisa meramalkan akan terjadinya angina setelah melakukan
kegiatan tertentu.
Angina seringkali memburuk jika:
‣ aktivitas fisik dilakukan setelah makan
‣ cuaca dingin
‣ stres emosional.

d. Penyakit Jantung Rematik.


Penyakit jantung rematik adalah kerusakan pada katup jantung karena
demam rematik, yang disebabkan oleh bakteri streptokokus. Adapun yang
dimaksud Demam Rematik adalah suatu peradangan pada persendian
(artritis) dan jantung (karditis).
 Penyebab
‣ Demam rematik biasanya terjadi akibat infeksi streptokokus
pada tenggorokan.
Demam rematik bukan merupakan suatu infeksi, tetapi
53

merupakan suatu reaksi peradangan terhadap infeksi, yang


menyerang berbagai bagian tubuh (misalnya persendian,
jantung, kulit).
 Gejala
Gejalanya bervariasi, tergantung kepada bagian tubuh yang meradang.
Biasanya gejala timbul beberapa minggu setelah nyeri tenggorokan
akibat streptokokus menghilang.
Gejala utamanya adalah:
- nyeri persendian (artritis)
- nyeri dada atau palpitasi (jantung berdebar) karena karditis
- renjatan/kedutan diluar kesadaran (corea Sydenham)
- ruam kulit (eritema marginatum)
- benjolan kecil dibawah kulit (nodul).

e. Penyakit Jantung Koroner


Adalah penyakit yang menyerang pembuluh darah dan bisa
menyebabkan serangan jantung. Hal ini diakibatkan oleh pembuluh arteri
yang tersumbat sehingga menghambat penyaluran oksigen dan nutrisi ke
jantung.
 Penyebab
Penyakit arteri koroner bisa menyerang semua ras, tetapi angka
kejadian paling tinggi ditemukan pada orang kulit putih. Tetapi ras
sendiri tampaknya bukan merupakan faktor penting dalam gaya
hidup seseorang.
Secara spesifik, faktor-faktor yang meningkatkan resiko terjadinya
penyakit arteri koroner adalah:
a. Diet kaya lemak
b. Merokok
c. Malas berolah raga.
 Pencegahan
Resiko terjadinya penyakit arteri koroner bisa dikurangi dengan
melakukan beberapa tindakan berikut:
1. Berhenti merokok
2. Menurunkan tekanan darah
54

3. Mengurangi berat badan


4. Melakukan olah raga.

f. Aterosklerosis.
Aterosklerosis adalah penebalan dinding arteri sebelah dalam karena
endapan plak ateromatus (lemak, kolesterol dan buangan sel lainnya)
sehingga menghambat dan menyumbat pasokan darah ke sel-sel otot.
Aterosklerosis dapat terjadi di seluruh bagian tubuh. Bila terjadi pada
dinding arteri jantung, maka disebut penyakit jantung koroner (coronary
artery disease) atau penyakit jantung iskemik.
Atherosclerosis mengacu pada istilah proses pembentukan zat lemak,
kolesterol, produk buangan seluler, kalsium, dan fibrin (zat penggumpal di
dalam darah) pada dinding dalam pembuluh darah arteri. Zat-zat yang
terbentuk tersebut dinamakan plaque.

Para mahasiswa, saat ini kita sudah selesai membahas tentang sistem Respiratori.
Untuk melihat pemahaman Anda tentang materi tersebut, maka silahkan Anda
kerjakan latihan berikut ini.

TES 3
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Tempat penyimpanan dan penyalur darah dari vena-vena sirkulasi sistemik ke
dalam ventrikel dextra adalah…
A. Ventrikel sinistra
B. Ventrikel dextra
C. Atrium sinistra
D. Atrium dextra
2. Bagian jantung yang terletak postero-superior dari ruang jantung yaitu...
A. Ventrikel sinistra
B. Ventrikel dextra
C. Atrium sinistra
D. Atrium dextra
3. Suatu jaringan epitel unik yang melapisi bagian dalam seluruh sistem sirkulasi
yaitu...
55

A. Perikardium
B. Miokardium
C. Endokardium
D. Parametrium
4. Dinding jantung yang berfungsi sebagai pelumas untuk mempermudah
pergerakan
jantung adalah...
A. Perikardium
B. Miokardium
C. Endokardium
D. Parametrium
5. Jantung dipersarafi oleh...
A. Sistem saraf otonom
B. Sistem saraf pusar
C. Syaraf sakral
D. Saraf spinalis
6. Komponen terbesar dalam darah adalah...
A. Sel darah merah
B. Sel darah putih
C. Plasma darah
D. Keping-keping darah
7. Bagian darah yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh yaitu...
A. Sel darah merah
B. Sel darah putih
C. Plasma darah
D. Keping-keping darah
8. Trombositopeniaadalah suatu keadaan dimana kadar trombosit kurang dari...
A. 100.000
B. 200.000
C. 300.000
D. 400.000
9. Leukositosis adalah suatu keadaan dimana kadar lekosit...
A. Melebihi 10000/mm3
B. Kurang dari 6000/mm3
56

C. Melebihi 6000/mm3
D. Kurang dari 10000/mm3
10. Urutan perjalanan peredaran darah besar yaitu...
A. Bilik kanan jantung – arteri pulmonalis – paru-paru – vena pulmonalis –
serambi kiri jantung.
B. Serambi kiri-vena pulmonalis-paru-paru-vena cava superior-bilik kiri jantung.
C. Bilik kiri – aorta – pembuluh nadi – pembuluh kapiler – vena cava superior
dan vena cava inferior – serambi kanan.
D. Serambi kanan-arteri pulmonalis-paru-paru-vena cava superior-bilik kiri
jantung.

KUNCI JAWABAN TES 3


1. D
2. C
3. C
4. A
5. A
6. C
7. B
8. B
9. A
10. C
57

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, P.D. (1999). Anatomi fisiologi tubuh manusia. Jones and Barret publisher

Boston,

Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC..

Brunner‟s and suddarth. (2008). Textbook of medical surgical nursing (11th ed).

Williams and Wilkins.

Graaff, V. D. (2010). Human anatomy, Ten Edition. New York: McGraw-Hill

Companies.

Marieb, E.N, Wilhelm, P.B & Mallat,J (2012). Human Anatomy 6th ed media update.

Benjamin Cummings.

Pearce, E. C. (2007). Anantomy dan fisiology untuk paramedis. Jakarta: Penerbit

BukU Kedokteran EGC.

Sherwood. (2004). Human physiology: from cells to systems (6th ed). USA: Thomson

Learnig. Inc.

Silvertho C. Andrew, (2001). Human physiology and integrated approach. Edisi dua.

New Jersey: Penerbit Oprentice Hall.

Sloane, E. (2012). Anatomi dan fisiologi untuk pemula. alih bahasa, James Veldman,

editor edisi bahasa Indonesia, Palupi Widyastuti. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Smeltzer S.C dan Bare Brenda G (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah

Brunner &

Suddarth(Ed. 8 Vol 2). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Syaifuddin(2006). Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta: Penerbit

Buku

Kedokteran EGC.
58

Syaifuddin (2012). Anatomi Fisiologi untuk Keperawatan dan Kebidanan. Edisi 4.

Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Anderson, P.D. (1999). Anatomi fisiologi tubuh manusia. Jones and Barret publisher

Boston,

Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: EGC.

Coad, Jane (2001). Anatomy and physiology for midwives. Mosby: London.

Guyton, A.C. & Hall, J.E. (2006). Textbook of medical physiologi, 12nd edition.

Philadelphia: W.B. Saunders Company.

Landau, B.R. (1980). Essential human anatomy and physiology, 2nd edition. Scott

Foresman and Company Glenview.

Martini, F.H. et al. (2001). Fundamentals of anatomy and physiology, 5nd edition.

New Jersey:Prentice Hall.

Pearce, E.C. (1999). Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia.

Sanders, T. & Scanlon, V.C. (2007). Essential of anatomy and physiology. F.A. Davis

Company.

Verralls, Sylvia (1997). Anatomi dan fisiologi terapan dalam kebidanan. Jakarta:

EGC.

Wijaya (1996). Anatomy dan alat-alat rongga panggul. Jakarta: FKUI.

Wingerd, Bruce A (1994) The Human Body, Concepts of Anatomy and Physiology.

Philadelphia.WB. Saunders.

Anda mungkin juga menyukai