Anda di halaman 1dari 3

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul KB 1)

A. Judul Modul : Pembunuhan


B. Kegiatan Belajar : 1. Menganalisis pengertian pembunuhan
2. Membedakan macam-macam pembunuhan
3. Menganalisis dasar hukum larangan membunuh
4. Menganalisis hukuman pelaku pembunuhan
5. Menganalisis hikmah larangan pembunuhan
C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1. Peta Konsep

Pengertian
Pembunuhan

Hukum Pembunuhan

Qatl al-‘Amd
Macam-macam
Pembunuhan Pembunuhan Qatl Syibhu al-‘Amd

Qatl al-Khata’
Hukuman Pelaku
Pembunuhan

Hikmah Larangan
Membunuh
Peta Konsep
1 (Beberapa istilah
dan definisi) 2. Pengertian Pembunuhan
Pembunuhan secara bahasa adalah menghilangkan nyawa seseorang.
Sedangkan secara istilah pembunuh adalah pebuatan manusia yang
mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang, baik dengan sengaja
ataupun tidak sengaja, baik dengan alat yang mematikan ataupun
dengan alat yang tidak mematikan atau dengan kata lain melenyapkan
nyawa seseorang dengan sengaja atau tidak sengaja, dengan
menggunakan alat mematikan ataupun tidak mematikan.
Wahbah al-Zuhailiy mendefinisikan pembunuhan adalah suatu
tindakan yang menghilangkan nyawa atau mematikan, atau suatu
tindakan oleh manusia yang menyebabkan hilangnya kehidupan, yakni
tindakan yang merobohkan formasi bangunan yang disebut manusia.
3. Macam-Macam Pembunuhan

Di dalam Islam, pembunuhan ada dua macam, yaitu:


pertama, pembunuhan dengan hak, yaitu perbuatan menghilangkan
nyawa dengan alasan yang dibenarkan oleh syarak.
Kedua, pembunuhan dengan tidak hak, yaitu perbuatan
menghilangkan nyawa seseorang tanpa alasan yang dibenarkan oleh
syarak.
Menurut mazhab Malikiyah, pembunuhan terbagi kepada dua macam,
yaitu: pembunuhan sengaja dan pembunuhan tersalah.
Sedangkan menurut jumhur fukaha (Hanafiyah, Syafi’iyah, dan
Hanabilah) membagi kepada tiga macam, yaitu:
a. Pembunuhan Sengaja (Qatl al-‘Amd)
b. Pembunuhan Seperti Sengaja (Qatl Syibhu al-‘Amd)
c. Pembunuhan Tersalah atau Tidak Sengaja (Qatl al-Khata’)
4. Dasar Hukum
a. Firman Allah Q.S Al-Isra’ ayat 33

َْ َّ ُ ٰ َ َ َّ ْ َّ ُ ُ ْ َ َ
‫َولا تقتلوا النف َس ال ِتي حرم اّلل ِالا ِبالح ِق‬
َّ ْ

- Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah


(membunuhnya) melainkan dengan suatu alasan yang benar. (QS
al-Isra’/17: 33).
b. Hadis Nabi saw yang diriwayatkan HARI Muslim
‫قال رسول هلال صلى هلال عليه و سلم ) القاتل واملقتول يف املنار‬
Pembunuh dan yang terbunuh masuk neraka. (HR. Muslim)
5. Hukuman Pelaku Pemebunuhan
a. Pembunuhan Sengaja (Qatl al-‘Amd)
Had Kisas yaitu pelaku harus diberikan sanksi yang berat. Melalui
putusan pengadilan, hakim menetapkan hukuman kisas kepada
pelaku pembunuhan, dan keluarga korban tidak diperbolehkan
main hakim sendiri. Jika keluarga korban memaafkan pelaku
pembunuhan, maka hukumannya adalah membayar diyat
mughalladzah (denda berat) yang diambilkan dari harta
pembunuh dan dibayarkan secara tunai kepada pihak keluarga.
Selain itu, pembunuh juga harus menunaikan kaffarah.
b. Pembunuhan Seperti Sengaja (Qatl Syibhu al-‘Amd)
Dihukum dengan membayar diyat mughaladzah (denda berat)
yang diambilkan dari harta keluarganya dan dapat dibayarkan
secara bertahap selama tiga tahun kepada keluarga korban, setiap
tahunnya sepertiga. Selain itu, pembunuh juga harus
melaksanakan kaffarah sesuai dengan sabda Rasulullah saw.
Dari Amru bin Syu’aib bahwasanya Nabi saw. bersabda: Barang
siapa membunuh dengan sengaja, ia diserahkan kepada keluarga
terbunuh. Jika mereka (keluarga terbunuh) menghendaki, mereka
dapat mengambil kisas. Dan jika mereka menghendaki (tidak
mengambil kisas), mereka dapat mengambil diyat berupa 30 ekor
hiqqah, 30 ekor jazd’ah, dan 40 ekor khilfah. (HR. Ahmad)
c. Pembunuhan Tersalah atau Tidak Sengaja (Qatl al-Khata’)
Membayar diyat mukhaffafah (denda ringan) yang diambilkan dari
harta keluarga pembunuh dan dapat dibayarkan secara bertahap
selama tiga tahun kepada keluarga korban, setiap tahunnya
sepertiga. Rasulullah saw. bersabda:
Dari Abdullah bin Mas’ud berkata, Bersabda Rasulullah saw. Diyat
khata’ itu terdiri dari 20 ekor unta berumur empat tahun, 20 ekor
unta berumur limat tahun, 20 ekor unta betina berumur 1 tahun,
20 ekor unta betina berumur dua tahun, dan 20 ekor unta jantan
berumur dua tahun. (HR. Abu Dawud)

6. Hikmah Larangan Pembunuhan


Untuk memelihara kehormatan dan keselamatan jiwa manusia.

Daftar materi
1. .......................
bidang studi yang
2 2. .......................
sulit dipahami pada
3. ........................
modul

Macam-Macam Pemunuhan
Menurut mazhab Malikiyah, pembunuhan terbagi kepada dua macam, yaitu:
pembunuhan sengaja dan pembunuhan tersalah.
Daftar materi yang
Sedangkan menurut jumhur fukaha (Hanafiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah)
sering mengalami
3 membagi kepada tiga macam, yaitu:
miskonsepsi dalam
pembelajaran a. Pembunuhan Sengaja (Qatl al-‘Amd)
b. Pembunuhan Seperti Sengaja (Qatl Syibhu al-‘Amd)
c. Pembunuhan Tersalah atau Tidak Sengaja (Qatl al-Khata’)

Anda mungkin juga menyukai