1 PB
1 PB
ABSTRAK
Sintesis Indium Oksida (In2O3) berukuran nanometer melalui proses sol gel yang akan
digunakan sebagai oksida logam yang merupakan bahan aktif pada sensor gas telah dilakukan.
Untuk membentuk Indium Oksida, sebagai bahan dasar digunakan Indium Asetat/In(CH 3COO)3
0
yang dilarutkan dalam dietilen glikol yang dipanaskan pada suhu 130 C sampai campuran
menjadi homogen, dimana kemudian ditambahkan asam nitrat (HNO 3) dan diaduk dengan
0
cepat, dan selanjutnya dipanaskan pada suhu 180 C selama lima jam. Butiran halus Indium
0
Oksida berwarna kuning diperoleh setelah dilakukan pengeringan pada suhu 400 C selama
0 0 0
dua jam dan di-annealing pada suhu 400 C, 500 C dan 600 C selama satu jam. Karakterisasi
struktur bahan dilakukan dengan menggunakan XRD dan topografi menggunakan SEM. Dari
penelitian ini diperoleh senyawa In2O3 yang memiliki ukuran butitan dibawah 30 nm, sehingga
In2O3 nano partikel sesuai sebagai lapisan aktif pada sensor gas.
Kata kunci: Bahan Aktif Indium Oksida (In2O3), kristal nano, sol gel, sensor gas
ABSTRACT
Synthesizing of indium oxide (In2O3) nano particle using sol-gel process as an active sensing
material of gas sensor has been carried out. As starting material, indium acetate/In(CH 3COO)3
0
was dissolved in diethylene glycol and heated up at 130 C until homogeneity is achieved. Nitric
acid (HNO3) was added under vigorous stirring where the resulting mixture was heated at 180
0 0 0 0 0
C for 5 hours. After drying at 400 C for 2 hours and annealing at 400 C,500 C and 600 Cfor 1
hour, a yellow fine powder was obtained, which was identified by using XRD and SEM. From
this study obtained In2O3 compounds that the materials are in nano size range or smaller 30
nanometers, so In2O3 nano particles is suitable as active layer on gas sensor .
Keywords: Active material, Indium Oxide (In2O3), nano particles, sol gel, gas sensor
Udara dapat dikatakan telah besaran, dalam hal ini adalah konsentrasi
dalamnya telah melebihi ambang batas menjadi suatu besaran listrik sehingga
konsentrasi yang masih dapat diterima. dapat diukur. Sensor pada dasarnya harus
udara yang terjadi, diperlukan alat yang tidak mahal, pengerjaan yang sederhana
dapat mendeteksi konsentrasi gas suatu dan sifat mobilitas untuk mendeteksi. Untuk
gas dalam udara yang dalam hal ini adalah tujuan mendeteksi ini, beberapa logam
168
PROSIDING SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA XII (SN-KPK XII).Hal 168-175 169
oksida telah diteliti dan dapat digunakan digunakan diffraktometer sinar-X (XRD) dan
sebagai bahan sensor gas adalah indium SEM.
oksida (In2O3). Indium oksida ini sebagai
bahan aktif yang sangat sensitif terhadap METODE PENELITIAN
gas-gas polutan, salah satunya adalah gas Proses Sol-Gel
NO2 [1-4]. Perkembangan proses sol-gel
Untuk meningkatkan sifat sensitif dari dimulai pada tahun 1880-an. Berbagai jenis
logam oksida, maka logam oksida dibuat membran mikrofiltrasi telah dikenal selama
dengan ukuran nanometer, sehingga luas ini, yang berdasarkan logam atau karbon,
permukaannya semakin meningkat. Salah tetapi aplikasinya terbatas terhadap ukuran
satu metode yang handal untuk dari pori-pori. Proses sol-gel terdiri atas
mensintesis logam oksida berukuran beberapa tahapan, antara lain: hidrolisa,
nanometer adalah dengan proses sol-gel. kondensasi, gelatasi, pematangan,
pengeringan, densifikasi [12].
Logam Oksida
Proses sol-gel adalah suatu teknik
Logam oksida merupakan senyawa kimia basah (deposisi larutan kimia) untuk
oksida dengan karakter strukturnya pembuatan suatu material (khususnya
berikatan kovalen. Banyak ragam dari logam oksida) dimulai dari suatu larutan
logam oksida, contohnya timah dioksida kimia yaitu bagian sol, atau partikel koloidal
(SnO2) [5], tungsten trioksida (WO3) [6], (sol untuk partikel berukuran nano) sampai
seng oksida (ZnO) [7], Indium Tin Oxide pembuatan suatu bagian gel. Prekursor
(ITO) [8], indium oksida (In2O3) [9], besi atau bahan awal dalam pembuatannya
oksida (Fe2O3) [10], titan oksida (TiO2) [11], adalah logam alkoksida logam dan logam
dan lain-lainnya. Akibat strukturnya yang khlorida, yang kemudian mengalami reaksi
berikatan kovalen, material oksida disebut hidrolisa dan reaksi polikondensasi untuk
dengan keramik. Dalam bentuk lapis tipis membentuk koloid, yaitu suatu sistem yang
(thin film) logam oksida ini transparan terdiri atas partikel-partikel padat (ukuran
terhadap cahaya. Khusus untuk seng partikel antara 1 nm sampai 1 µm) yang
oksida dan timah oksida, memiliki sifat terdispersi dalam suatu pelarut.
semikonduktif, sehingga dapat Bahan awal atau precursor juga
diaplikasikan untuk transparent conducting dapat disimpan pada suatu substrat untuk
oxide (TCO) pada layer LCD, LED, membentuk film (seperti melalui dip-coating
electrichromic windows. atau spin-coating), yang kemudian
dimasukkan kedalam suatu container yang
Biasanya struktur logam oksida yang
sesuai dengan bentuk yang diinginkan
dibutuhkan adalah berbentuk kristal
contohnya untuk menghasilkan suatu
(kristalin).. Strukturnya berulang dalam
keramik monolitik, gelas, fiber atau serat,
periode tertentu dan dalam tiga dimensi.
membran, aerogel, atau juga untuk
Untuk mengetahui kualitas material, dapat
partikel koloidal akan terbentuk setelah precursor atau reaktan yang lain yang
dilakukannya reaksi hidrolisa. Bagian sol ini dikenal sebagai reaksi Kondensasi
Gambar 1: Mekanisme reaksi sol-gel oleh proses aglomerasi, maka bagian gel
0
baik dengan evaluasi XRD dan partikel sampai 600 C
nampak cukup diaglomerasi.
Sebuah garis lurus dari ln D terhadap Gambar 7 merupakan hasil
1/T diplot pada Gambar. 8 menurut karakterisasi dengan menggunakan SEM
persamaan Scott diberikan di bawah kondisi yang memperlihatkan struktur morfologi
pertumbuhan homogen nanocrystallite [15], bubuk In2O3. Hasil pemetaan dari SEM,
yang kira-kira menggambarkan dengan perbesaran 20.000x
pertumbuhan nanocrystallite selama mengindikasikan bahwa bubuk In2O3 yang
thermal treatmeant (perawatan termal): diperoleh memiliki ukuran partikel mencapai
D = C exp (- E/RT) (4) skala nanometer, tepatnya yaitu diantara
25,3 nm sampai 28,2 nm dan bersifat
homogen atau merata.
Gambar. 5. Pola XRD dari In2O3 nano Gambar 7. Hasil SEM untuk bubuk In2O3
partikel setelah dikalsinasi pada suhu nano partikel dikalsinasi pada suhu 500 C
0
0 0
antara 400 – 600 C selama 1 jam. dengan perbesaran 20.000x
selama 1 jam kalsinasi. di mana D adalah [2] M.W.K. Nomani, D. Kersey, J. James,
ukuran nanocrystallite rata-rata, C adalah D. Diwan, T. Vogt, R.A. Webb, G.
konstanta, E adalah energi aktivasi untuk Koley, Highly sensitive and
pertumbuhan nanocrystallite, R adalah multidimensional detection of NO2 2-
konstanta gas ideal dan T adalah suhu Oktober 2019, ISSN 1979-4835, Hal.
absolut. Energi aktivasi dihitung dari 92-112. using In2O3 thin films, Sensors
kemiringan garis (E = 2,82 kJ/mol). Hal ini and Actuators B: Chemical 160, 251-
dapat dianggap bahwa kristal tumbuh 259 (2011); doi:
terutama melalui reaksi antarmuka. 10.1016/j.snb.2011.07.044
[3] S.S. Kim, J.Y. Park, S.-W. Choi, H.G.
KESIMPULAN Na, J.C. Yang, H.W. Kim, Enhanced
ukuran partikel juga naik secara linear. Devices, Nano Letters 4 1919-1924
melalui proses Sol-Gel memiliki ukuran [5] Widodo, Slamet, Studi Sintesis Timah
mencapai skala nanometer, sintesis bubuk Oksida (SnO2) Nano Partikel Dengan
Indium Oksida ini siap digunakan sebagai Metode Sol Gel Sebagai Bahan Aktif
bahan / lapisan aktif sensor gas. Dengan Pada Sensor Gas, Prosiding Seminar
hasil butiran nano partikel maka luas Nasional Tjipto Utomo, ITENAS
sehingga sensor gas akan lebih sensitif. [6] Kil Dong Lee, Influence of Film
Thickness on the Chemical Stability of
DAFTAR RUJUKAN Electrochromic Tungsten Oxide Film,
Journal of the Korean Physical
[1] K. Soulantica, L. Erades, M. Sauvan,
Society, Vol. 38, No. 1, Januray 2001,
F.Senocq, A. Maisonnat, B. Chaudret,
pp. 33-37.
Synthesis of indium and indium oxide
[7] S. Shishiyanua, L. Chowb, O. Lupana,
nanoparticles from indium
and T. Shishiyanua, Synthesis and
cyclopentadienyl precursor and their
Characterization of Functional
application for gas sensing, Advanced
Nanostructured Zinc Oxide Thin Films,
Functional Materials 13, 553-557
ECS Transactions, 3 (9) 65-71 (2006).
(2003); doi: 10.1002/adfm.200304291
[8] Sung-Jei Hong and Jeong-In Han, Untuk Mendeteksi Gas Polutan Yang
Fabrication of Indium Tin Oxide (ITO) Selektif Dan Sensitif”, Jurnal Techno-
Thin Film with Pre-Treated Sol Socio Ekonomika, Volume 12-Nomor
Coating, Journal of the Korean [17] Widodo, Slamet, “Kajian
Physical Society, Vol. 45, No. 3, Perkembangan Teknologi Sensor Gas
September 2004, pp. 634-637. Untuk Emisi Gas Buang Kendaraan
[9] J.F.Q. Rey, T.S. Plivelic, R.A. Rocha, Bermotor”, Jurnal Techno-Socio
S.K. Tadokoro, I. Torriani and E.N.S. Ekonomika, Volume 13-Nomor 1 April
Muccillo, Synthesis of In2O3 2020, ISSN 1979-4835, e-ISSN: 2721-
nanoparticles by thermal 2335, Hal. 71-80.
decomposition of a citrate gel
precursor, Journal of Nanoparticle
Research (2005) 7: 203–208 _
Springer 2005.
[10] S. F. Hasany, I. Ahmed, Rajan J,
Rehman, Systematic Review of the
Preparation Techniques of Iron Oxide
Magnetic Nanoparticles, Nanoscience
and Nanotechnology 2012, 2(6): 148-
158.
[11] Mahtab Gholami et al., The
preparation of TiO2 nanoparticles and
investigation of its electrical properties
as CO2 gas sensor at room
temperature, Elixir Chem. Phys. Letter
48 (2012) 9626-9628.
[12] Mulder, M., 1996, Basic Principles of
Membrane Technology, Springer, New
York.
[13] Hench, L.L. & J.K. West, 1990, The
Sol-Gel Process Chem. Vol. 90, pp.
33-72.
[14] Iler, R.K., 1979, The Chemistry of
Silica, John Wiley, New York, 1979.
[15] Scott MG. Amorphous metallic alloys.
London: Butter-Worths Co. Ltd.; 1983.
p. 151
[16] Widodo, Slamet, “Review Sensor Gas
Berbasis Metal Oksida Semikonduktor