2089 4307 1 SM
2089 4307 1 SM
ABSTRAK
Kata kunci : Struktur, Oksida logam piroklor, reaksi fasa padat, difraksi
sinar -X
ABSTRACT
Gambar 1. Struktur piroklor berdasarkan jaringan saling sisip B2O6 dan A2O’.
(Ismunandar, 2006)
Sintesis dan Penentuan Struktur Senyawa Oksida Logam … (Edi Mikrianto, Dwi Rasy M.)
58
Gambar 2. Difragtogram Oksida logam Piroklor Sr2Nb2O7 hasil reaksi pada pemanasan
900 oC dan 1.000 oC selama 24 jam.
Sintesis dan Penentuan Struktur Senyawa Oksida Logam … (Edi Mikrianto, Dwi Rasy M.)
60
Gambar 4. Difragtogram Oksida logam Piroklor Sr2Nb2O7 suhu sintesis 1.000 oC dengan
indeks Millernya.
Data indeks Miller senyawa oksida selama 900 ºC selama 24 jam. Hal ini
piroklor Sr2Nb2O7 hasil pengolahan ditunjukkan dengan area dan FWHM
program Rietica dapat dilihat pada pada pemanasan 1000 ºC lebih kecil
Gambar 4. yaitu 0,1402 bila dibandingkan dengan
Dengan menggunakan program pemanasan pada suhu 900 ºC dengan
Rietica analisis Le Baile didapatkan nilai FWHM 0,3526. Semakin kecil nilai
struktur Oksida logam Piroklor Sr2Nb2O7 FWHM dan area maka semakin tinggi
suhu sintesis 1.000 oC parameter sel, kristalinitas pada suatu padatan. Jadi
grup ruang dan bentuk geometri sintesis piroklor Ba2Nb2O7 terbentuk
disajikan pada Tabel 1. pada suhu 1000 ºC selama 24 jam
karena kristalinitasnya yang tinggi.
Karakterisasi XRD oksida piroklor Setelah dilakukan pengolahan data
Ba2Nb2O7 dengan program Phasanx, data-data
Pada Gambar 5. dapat dilihat bahwa tersebut kemudiandiolah dengan metode
tingkat kristalinitas piroklor Ba2Nb2O7 Rietveld menggunakan program Rietica
yang dihasilkan pada pemanasan 1000 (Gambar 6) sehingga didapatkan nilai
ºC selama 24 jam lebih tinggi indeks Miller dari oksida piroklor
dibandingkan dengan pemanasan Ba2Nb2O7 yang dihasilkan.
Tabel 1. Parameter sel, grup ruang dan sistem kristal senyawa oksida piroklor Sr2Nb2O7
berdasarkan hasil program Rietica
Parameter
Sistem Kristal Grup Ruang Parameter sel
Heksagonal a = 4,465650
α = β = 90º Fd3m b = 4,477450
γ = 120º c = 5,787860
Sintesis dan Penentuan Struktur Senyawa Oksida Logam … (Edi Mikrianto, Dwi Rasy M.)
62
Tabel 2. Parameter sel, grup ruang dan sistem kristal senyawa oksida piroklor Ba2Nb2O7
hasil program Rietica.
Parameter
Sistem Kristal Grup Ruang Parameter sel
Heksagonal a = 4,368727
α = β = 90º Fd3m b = 4,368727
γ = 120º c = 5,657380
Data indeks Miller senyawa oksida piroklor Sr2Nb2O7 dan Ba2Nb2O7 masing-
piroklor Ba2Nb2O7 hasil pengolahan masing adalah pada suhu 1000 ºC. Nilai
program Rietica dapat dilihat pada indeks Miller untuk oksida piroklor
Gambar 7. Selain itu, dengan Sr2Nb2O7 adalah 201, 300, 211, 220,
menggunakan program Rietica juga 202, 123, 312, 421, 402, 511, 060, 313,
didapatkan nilai parameter sel, grup 241, 303, 422, sedangkan untuk
ruang dan sistem kristal dari oksida Ba2Nb2O7 adalah 101, 111, 300, 220,
piroklor yang dihasilkan seperti yang 202, 321, 312, 421, 402, 511, 600, 313,
terlihat pada Tabel 2. 261.
Kedua oksida piroklor tersebut
KESIMPULAN mempunyai grup ruang Fd3m dengan
Suhu sintesis dengan tingkat sistem kristal heksagonal.
kristalinitas yang tinggi dari oksida
Sintesis dan Penentuan Struktur Senyawa Oksida Logam … (Edi Mikrianto, Dwi Rasy M.)