NPM : 2020110013
A. HASIL
Tahun 2013
Subjek Penelitian vaksin sel utuh dan vaksin produk ekstraseluller/ECP dari S.
agalactiae tipe â-hemolitik (62,3 dan 55,8 kDa) dan tipe
non-hemolitik (62,3; 55,8 dan 51,8 kDa)
Metode penelitian Penelitian ini dilakukan di LaboratoriumPatologi Balai
Riset Perikanan Budidaya AirTawar Sempur, Bogor dan
Laboratorium L Kesehatan Ikan Departemen Budidaya
Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut
Pertanian Bogor, Dramaga, Bogor. Ikan uji yang
digunakan adalah ikan nila (Oreochromis niloticus)
berbobot 15 g sebanyak 45 ekor setiap perlakuan. Ikan
berasal dari satu sumber dan diadaptasi dalam akuarium uji
selama 14 hari sebelum digunakan serta tidak ditemukan
adanya gejala penyakit streptokokosis
Bakteri penyebab penyakit streptokokosis pada budidaya ikan nila yang sering
ditemukan adalah bakteri Streptococcus agalactiae. Streptokokosis menyebabkan ikan
berenang whirling, unilateral atau bilateral eksoptalmia, dan warna tubuh menjadi hitam
(Evans et al., 2002; Hardi et al., 2011a; Elder et al., 1994; ).
Penyakit streptikokosis dapat menyerang ikan nila karena penanganan yang kurang
baik, padat tebar yang tinggi, lingkungan pemeliharaan yang buruk, manajemen pemberian
pakan yang kurang baik menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan lingkungan dan
akhirnya ketahanan tubuh ikan menjadi menurun sehingga rentan terhadap serangan
penyakit.
Vaksin yang lebih efektif untuk mencegah penyakit streptokokosis pada budidaya
ikan nila yaitu vaksin yang berasal dari bakter itipeâ-hemolitik. Vaksin dari bakteri tipe â-
hemolitik terlihat lebih baik untuk mencegah infeksi bakteri dari kedua tipe dibandingkan
dengan vaksin dari tipe non-hemolitik.
Tindakan yang seharusnya dilakukan untuk mencegah streptikokosis pada ikan nila:
Berdasarkan potensi infeksi S. agalactiae yang cukup tinggi, maka diperlukan informasi
mengenai kerentanan ikan nila dan variasi respon imun ikan nila yang dapat dilakukan
adalah :