Anda di halaman 1dari 3

BEDAH JURNAL

KANDIDAT VAKSIN POTENSIAL STREPTOCOCCUS AGALACTIAE UNTUK


PENCEGAHAN PENYAKIT STREPTOCOCCOSIS PADA IKAN NILA
(OREOCHROMIS NILOTICUS)

Nama : Anis Nurbaeti

NPM : 2020110013

Prodi : D3 Budidaya Perairan

Mata Kuliah : Hama dan Penyakit Ikan

Dpsen Pengampu : Qorie Astria, S.Pi., M.Si.

A. HASIL

Jurnal Kandidat Vaksin Potensial Streptococcus agalactiae untuk


Pencegahan Penyakit Streptococcosis pada Ikan Nila
(Oreochromis niloticus)

Nama Jurnal Jurnal Veteriner

Volume dan Halaman Vol. 14 No. 4: 408-416

Tahun 2013

Penulis Esti Handayani Hardi, Sukenda, Enang Harris, Angela


Mariana Lusiastuti

Reviewer Anis Nurbaeti

Tanggal 26 Agustus 2021

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan mendapatkan vaksin terbaik untuk


mencegahan penyakit streptokokosis yang disebabkan oleh
Streptococcus agalactiae pada ikan nila

Subjek Penelitian vaksin sel utuh dan vaksin produk ekstraseluller/ECP dari S.
agalactiae tipe â-hemolitik (62,3 dan 55,8 kDa) dan tipe
non-hemolitik (62,3; 55,8 dan 51,8 kDa)
Metode penelitian Penelitian ini dilakukan di LaboratoriumPatologi Balai
Riset Perikanan Budidaya AirTawar Sempur, Bogor dan
Laboratorium L Kesehatan Ikan Departemen Budidaya
Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut
Pertanian Bogor, Dramaga, Bogor. Ikan uji yang
digunakan adalah ikan nila (Oreochromis niloticus)
berbobot 15 g sebanyak 45 ekor setiap perlakuan. Ikan
berasal dari satu sumber dan diadaptasi dalam akuarium uji
selama 14 hari sebelum digunakan serta tidak ditemukan
adanya gejala penyakit streptokokosis

Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa tingkat


kelangsungan hidup relatif, gambaran darah, aktivitas
fagositosis, titer antibodi, dan patologi klinik darah
dianalisis secara diskriptif dengan membandingkan data
antar perlakuan

Hasil Penelitian Hasil fraksinasi protein melalui SDS-PAGE diketahui


bahwa ECP bakteri S. agalactiae tipe â-hemolitik dan tipe
non-hemolitik memiliki protein dengan bobot molekul yang
hampir sama yaitu 51,8; 55,8 dan 62,3 kDa

Kekuatan Penelitian Vaksinasi menggunakan vaksin yang berasal dari bakteri


tipe â-hemolitik terlihat lebih baik untuk mencegah infeksi
bakteri dari kedua tipe dibandingkan dengan vaksin dari tipe
non-hemolitik, hal ini diduga karena dipengaruhi oleh
vaksin dari permukaan sel bakteri

Kelemahan Penelitian Ikan diuji tantang dengan S. agalactiae pada hari ke 11


setelah vaksinasi dan diamati adanya gejala streptokokosis
(perubahan warna tubuh, clear operculum, dan
eksopthalmia) yang muncul dan juga kematian yang terjadi
selama 14 hari pasca uji tantang

Kesimpulan Dari hasil penelitian diketahui bahwa kandidat vaksin


terbaik yang dapat digunakan untuk mencegah infeksi
bakteri S. agalactiae dari tipe â-hemolitik dan non-hemolitik
adalah vaksin gabungan ECP dan sel utuh dari tipe â-
hemolitik.
B. KESIMPULAN DAN SARAN

Bakteri penyebab penyakit streptokokosis pada budidaya ikan nila yang sering
ditemukan adalah bakteri Streptococcus agalactiae. Streptokokosis menyebabkan ikan
berenang whirling, unilateral atau bilateral eksoptalmia, dan warna tubuh menjadi hitam
(Evans et al., 2002; Hardi et al., 2011a; Elder et al., 1994; ).

Penyakit streptikokosis dapat menyerang ikan nila karena penanganan yang kurang
baik, padat tebar yang tinggi, lingkungan pemeliharaan yang buruk, manajemen pemberian
pakan yang kurang baik menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan lingkungan dan
akhirnya ketahanan tubuh ikan menjadi menurun sehingga rentan terhadap serangan
penyakit.

Vaksin yang lebih efektif untuk mencegah penyakit streptokokosis pada budidaya
ikan nila yaitu vaksin yang berasal dari bakter itipeâ-hemolitik. Vaksin dari bakteri tipe â-
hemolitik terlihat lebih baik untuk mencegah infeksi bakteri dari kedua tipe dibandingkan
dengan vaksin dari tipe non-hemolitik.

Tindakan yang seharusnya dilakukan untuk mencegah streptikokosis pada ikan nila:
Berdasarkan potensi infeksi S. agalactiae yang cukup tinggi, maka diperlukan informasi
mengenai kerentanan ikan nila dan variasi respon imun ikan nila yang dapat dilakukan
adalah :

a. Melakukan uji kerentanan ikan nila

b. Melakukan analisis parameter imunologis ikan nila terhadap infeksi S. agalactiae

c. Kondisikan lingkungan pemeliharaan dan manajemen pemberian pakan yang


teratur.

Anda mungkin juga menyukai