Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENALAN SISTEM AC

Dosen Pengampu :
Afri Yudantoko S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

1. Muhammad Rahmadhani Winansyah (18504244020)


2. Satria Elang Nugraha (18504244021)
3. Cindy Pramudya Pratama (18504244022)
4. Ardiyan Rifki Stevani (18504244024)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
I. Kompetensi

1. Mengidentifikasi system AC beserta dengan komponen-komponennya.

II. Sub Kompetensi

Setelah mengikuti praktik pengenalan system AC ini,diharapkan mahasiswa :


1. Menjelaskan fungsi system AC.
2. Mengidentifikasi komponen-komponen utama system AC beserta dengan fungsinya
masing-masing.
3. Menjelaskan cara kerja system AC.

III. Dasar Teori

Sistem AC pada mobil merupakan salah satu fitur kenyamanan dalam berkendara.
Mobil sebagai penunjang aktivitas manusia yang dirancang dapat beroperasi pada
berbagai keadaan termasuk berbagai iklim dan temperatur, maka pada mobil memerlukan
sistem pengatur suhu. Sistem AC pada mesin yang digunakan untuk praktikum terdiri
dari beberapa komponen antara lain: kompresor, kondensor dan extra fan, receiver/dryer,
expansion valve, evaporator dan blower, dan heat sensitizing tube. Beberapa komponen
ini menjadi satu kesatuan menjadi suatu sistem yaitu sistem AC dan sebagai bahan yang
diolahnya yaitu refrigerant.

IV. Pembahasan
AC (Air Condiitoner) merupakan suatu peralatan (komponen) yang berfungsi
untuk mendinginkan udara di dalam kabin agar penumpang dapat merasa segar dan
nyaman. Agar dapat mendukung sistem AC maka dibutuhkan  suatu pendingin yang
dapat mendinginkan udara didalam kabin salah satunya refrigerant. Komponen-
komponen pada sistem AC yaitu kompresor,
kondensor, Dryer/Receifer, Expansion Valve, dan Evaporator.

Fungsi Sistem AC
1. Mengontrol suhu atau temperatur udara dalam kendaraan.
2. Mengontrol kelembaban udara.
3. Membersihkan udara.
4. Mengontrol aliran udara.

Identifikasi Komponen
Komponen-komponen utama sistem AC terdiri dari:
1.Kompressor

Kompressor merupakan komponen dalam sistem AC yang berfungsi untuk


memompa refrigerant untuk menaikkan tekanannya sehingga refrigerant dapat
bersikulasi. Naiknya tekanan refrigeran juga akan mengakibatkan temperaturnya
meningkat. Pada kompresor memiliki dua sisi yang akan memompa gas refrigerant di
bawah tekanan dan panas yang tinggi pada sisi discharge (sisi tekanan tinggi dari sistem)
dan menghisap gas bertekanan rendah pada sisi intake (sisi tekanan rendah).

2.Kondensor
Kondensor pada sistem AC berfungsi untuk merubah refrigerant dari bentuk gas
bertekanan dan bersuhu tinggi (14-15 kg/cm2 dan 800 C) dari hasil pompaan kompresor
mejadi cairan dengan tekanan dan suhu lebih rendah (14-15 kg/cm2 dan 500 C). Proses
mengubah gas refrigerant bertekanan tinggi menjadi cairan dengan menghilangkan panas
dari refrigerant panas ke temperatur atmospir/udara luar dengan bantuan udara yang
mengalir melalui sirip-sirip kondensor. Karena energi panasnya berkurang maka gas
refrigerant akan mengalami kondensasi dan berubah bentuk menjadi cairan refrigerant.

3.Receiver Dryer

Receiver dryer merupakan salah satu komponen sistem AC yang berfungsi untuk


menampung refrigerant cair untuk sementara, menyaring kotoran dan menyaring uap air.
Apabila ada uap air pada sistem AC dapat mengganggu kinerja dari sistem AC, akibatnya
akanberkurangnya jumlah refrigerant yang mengalir ke evaporator, sehingga akan
berakibat AC kurang dingin.

4.Expansion Valve
Expansion Valve adalah komponen dalam sistem AC yang berfungsi
mengabutkan refrigrant ke dalam evaporator, agar tekanan refrigerant menurun dan
bentuk refrigerant yang cair dapat segera berubah menjadi gas. Oleh karena fungsi
dari expansion valve ini untuk mengabutkan refrigerant kedalam evaporator, maka
lubang keluar pada alat ini berbentuk lubang kecil konstan atau dapat diatur melalui
katup yang pengaturannya menggunakan perubahan temperatur yang dideteksi oleh
sebuah sensor panas.

5.Evaporator

Evaporator merupakan komponen dalam sistem AC yang berfungsi untuk


menyerap panas dari udara yang akan dimasukkan ke dalam kabin penumpang sehingga
suhunya akan turun. Evaporator menerima atom cairan refrigerant bertekanan rendah dan
dingin dari expansion valve. Ketika refrigerant dingin akan melewati koil dari evaporator,
maka pengabutan refrigerant akan menyerap panas dari ruang dalam
kendaraan.Blower yang menghisap udara dari ruang kabin dan mengalirkan melalui sirip-
sirip evaporator, panas dari udara yang mengalir akan diserap oleh refrigerant di dalam
evaporator yang memiliki suhu lebih rendah (± 0-50oC), sehingga udara yang keluar
bersuhu dingin.
6. Panel Control System AC

Control panel pada sistem AC berfungsi sebagai pengontrol kerja sistem AC.
Control panel terletak pada ruang kabin. Pada control panel sedikitnya terdiri dari 2
tombol yaitu tombol blower dan tombol kompresor. Tombol kompresor tidak dapat
diaktifkan apabila tombol blowerbelum diaktifkan, namun sebaliknya untuk
mengaktifkan tombol blower tidak perlu untuk mengaktifkan tombol kompresor
sebelumnya.

Cara Kerja Komponen


1. Kompressor
Kompresor di gerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran kompresor ini
akan menggerakkan piston dan gerakan piston ini akan menimbulkan tekanan
bagi refrigerant yang berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat yang dengan
sendirinya juga akan meningkatkan temperaturnya.
2. Kondensor
Refrigerant yang masuk kedalam kondensor oleh karena tekanan kompresor
masih dalam bentuk gas dengan temperatur yang cukup tinggi (80o C).  Temperatur yang
tinggi dari refrigerant yang berada dalam kondensor yang bentuknya berliku- liku akan
mengakibat kan terjadinya pelepasan panas oleh refrigerant. Semakin baik pelepasan
panas yang di hasilkan oleh kondensor makin baik pula pendinginan yang akan dilakukan
oleh evaporator. Pada ujung pipa keluar kondensor refrigerant sudah tidak berbentuk gas
lagi akan tetapi sudah berubah menjadi refrigerant cair dengan temperatur 50o C.

3. Receiver Dryer
Refrigerant dari kondensor masuk ke tabung receiver melalui lubang masuk,
kemudian melalui dryer, desiccant dan filter refrigerant cair naik  dan keluar melalui
lubang keluar menuju ke  expansion valve,dryer, desiccant maupun filter berfungsi untuk
mencegah kotoran yang dapat menimbulkan karat maupun
pembekuan refrigerant terutama pada expansion valve yang mana akan mengganggu
siklus dari refrigerant. Bagian atas dari receiver/dryer disediakan gelas kaca yang
berfungsi untuk melihat sirkulasi refrigerant.
4. Expansion Valve
Pada katup ekspansi dengan kontrol tekanan dan temperatur pembukaan katup
ekspansi tergantung pada tekana cairan diatas membran, tekanan pegas dan tekanan
refigerant yang keluar dari evaporator. Tekanan zat cair daiatas membran tergantung dari
suhu pipa keluar evaporator. Pada waktu tekanan refrigerant pipa keluar evaporator turun,
tekanan cairan diatas membran akan mendorong batang dan katup sampai membuka
saluran, sehingga refrigerant mengalir ke evaporator.Jika tekanan refigerant pada
evaporator naik, tekanan cairan diatas membran akan turun dan tekanan pegas akan
mendorong katup keastas sehingga refigerant tidak mengalir ke evaporator.

5. Evaporator
Perubahan zat cair dari refrigerant menjadi gas yang terjadi pada evaporator akan
berakibat terjadi penyerapan panas pada daerah sekelilingnya, udara yang melewati kisi-
kisi evaporator panasnya akan terserap sehingga dengan hembusan blower udara yang
keluar keruang kabin mobil akan menjadi dingin.

Cara Kerja Sistem AC

Siklus Pendinginan AC merupakan suatu rangkaian yang tertutup.


Gas refrigerant di hisap oleh kompresor dan kemudian ditekan dengan tekanan
menacapai ± 15 kg/cm2 dan suhu ± 700o C. Gas bertekanan dan bersuhu tinggi dialirkan
ke kondensor. Dalam kondensor gas refrigerant mendapat hembusan udara dari kipas
pendingin (extra fan) sehingga panas yang terkandung didalamnya berkurang, akibatnya
refrigerant terkondensasi dan berubah bentuk dari gas menjadi cair. Suhu refrigerant
menurun sampai sekitar 50oC. Refrigerant dalam bentuk cair ini nantinya mengalir
ke receiver dryer. Pada receiver refrigerant disaring terhadap kemungkinan adanya
kotoran dan apabila terdapat uap air dalam refrigerant maka akan diserap
oleh desiccant. Refrigerant yang telah disaring terhadap kemungkinan adanya kotoran
kemudain disemprotkan atau didijeksikan oleh katup ekspansi sehingga berubah menjadi
kabut refrigerant di dalam evaporator. Refrigerant dalam evaporator menyerap panas
disekitarnya  sehingga proses penguapan gas terjadi lebih cepat. Karena panas
saluran evaporator diserap oleh refrigerant, maka suhu saluran pada evaporator tersebut
menurun. Dengan menghembuskan udara di depan evaporator menggunakan blower,
maka udara yang mengalir melalui evaporator tersebut suhunya juga akan turun.
Selanjutnya gas refrigerant akan dihisap kembali oleh kompressor.

V. Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan:


Komponen sistem AC terdiri dari, antara lain: kompresor, kondensor dan extra
fan, receiver/dryer, expansion valve, evaporator. Sebagai bahan yang diolah adalah
refrigerant untuk menghasilkan suhu rendah dengan mengubah-ubah tekanan dan
temperaturnya.

Nama-nama dan fungsi  komponen utama Air Conditioners:


1. Compressor Berfungsi untuk memompakan refrigrant yang berbentuk gas agar
tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.
2. Kondensor Berfungsi untuk menyerap panas pada refrigerant yang telah
dikompresikan oleh kompresor dan mengubah refrigrant yang berbentuk gas menjadi
cair (dingin).
3. Receiver dryer berfungsi untuk menampung refrigerant cair untuk sementara, yang
untuk selanjutnya mengalirkan ke evaporator melalui expansion valve, sesuai dengan
beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu receiver dryer juga berfungsi
sebagai filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus
refrigerant.
4. Expansion Valve berfungsi mengabutkan refrigrant kedalam evaporator,
agar refrigerant cair dapat segera berubah menjadi gas.
5. Evaporator merupakan kebalikan dari kondensor berfungsi untuk menyerap panas
dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin evaporator, sehingga udara tersebut
menjadi dingin.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2003. Air Conditioning System. Hyundai Motor Corporation

Anonim.Trouble Shooting AC Pada Mobil Toyota Corolla 4A FE

Anda mungkin juga menyukai